1

loading...

Wednesday, January 16, 2019

CONTOH METODE PENELITIAN


CONTOH METODOLOGI PENELITIAN PROBLEMATIKA IBADAH SHOLAT PEDAGANG IKAN PASAR PANORAMA

BAB1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Islam adalah  agama Allah yang diwahyukan kepada pararasul sebagai hidayah dan rahmat Allah bagiumat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama islam yaitu agama di bawah oleh nabi Muhammad saw sebagai nabi akhir zaman ajaran yang diturunka allah tercantum dalam Al-Qur’an dan  Assunah Nabi yang shahih (maqbul), berupa perintah, larangan dan petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akherat. Ajaran islam bersifat rmenyeluruh yang meliputi bidang aqidah, ahklak, ibadah, dan muamalah duniawiyah.
Mayoritas penduduk diindonesia berargama islam, sebagai seorang muslim wajib melaksanakan shalat dimanapun, dan dalam keadaan apa pun, shalat ialah berharap hati kepada Allah sebagai ibadah, dengan  penuh kekhusyukan dan keikhlasan  di dalam beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai degan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat shalata dalah salah satu kewajiban bagi setiap orang yang beriman kepada Allah Swt tidak terkecuali laki-laki maupun perempuan didalam Al-Qur’an (QS,Al-Baqarah 2:43)[1]
Ibadah adalah segala sesuatu yang disukai allah dan diridhoinya, baik berupa perkataan maupun berupaper buatan baik terang-terangan maupun tersembunyi. Menurut Mas’ud dan Abidin (2000: 17), ibadah berarti menyembah seorang hamba terhadap tuhannya yang dilakukan dengan jalan tunduk dan merendahkan diri serendah-rendahnya yang dilakukan secara hati ikhlas menurut tata cara yang ditentukan oleh agama. 
Ibadah merupakan sari ajaran islam yang berarti menyerahkan diri secara sempurna. Hal ini akan mewujudkan suatu sikap dan perbuatan dalam bentuk ibadah bagi peribadatan atas berbagai bentuk, diantaranya dengan ucapan dan prilaku baik bersifat badannya maupun amaliyah dan tidak hanya mencakup hubungan dengan Allah Swt. Melainan  hubungan  jawaban terhadap penciptanya melainkan untuk mengabdi. Seorang melakukan ibadah untuk mendekatkan diri kepada allah menjadi rahmat bagi sesama dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini adalah mengabdi kepada-Nya, yaitu degan cara menjalankan segala yang diperintakan-dengan sesame mahkluk Tuhan yang terdiri dari ibadah ritual dan ibadah social. Padah akekatnya manusia diperintahkan supaya mengabdi kepada Allah Swt. Sehingga tidak ada alasan baginya untuk mengabaikan kewajiban beribadah. Manusia diciptakan bukan sekedar untuk hidup dan mengalami kematian saja tapi adanya pertanggung.
Nya dan menjauhi segala yang dilanganya-Nya. Salah satu bentuk pengab dian manusia kepadah Allah adalah menjalankan ibadah shalat wajib yang dikerjakan lima waktu sehari semalam.
Shalat termasuk salah satu dari lima rukun islam, adapun yang menjadikan shalat wajib bagi seorang muslim adalah shalat lima waktu yang dikerjakan  lima kali sehari semalam dalam waktu tertentu dan dalam islam merupantiang agama yang harus dilakukan oleh seorang muslim karena ibadah shalat lima waktu ini dalam rukun islam yang kedua hukumnya fardhu’ain atau wajib dilaksanakan dan dilaksankan pada waktu tertentu yang telah ditetapkan dan dilakukan kecuali berhalangan oleh sebab-sebab tertentu yang dibenarkan oleh agama, shalat lima waktu terdiri dari subuh(2 raka’at), dzuhur(4 raka’at), ashar(4raka’at ), magrib(3  raka’at) dan isya(4 raka’at) waktu shalat berbedah bedah pada setiap tempat atau wilayah, bahkan perbedan ini juga terasa dari waktu kewaktu sebab waktu shalat berkaitat degan perbeda semua matahari terhadap bumi.
Allah mewajibkan kepada untuk beri badah bukan karena, Dia membutuhkannya tetapi justu untuk kepentingan kita, agar kita bisameraih ketaqwaan yang akan melindungi kita dari berbagai kemaksiaatan dan kesalahan sehingga kita bisameraih keridhaan Allah  dari surga-Nya serta selamat dari siksan neraka.
Karena kesibukan alasan setiap orang meningagalkan shalat contohnya terjadi pasar panorama, pasar adalah tempat orang berjual beli ada penjual dan pembeli aktivitas yang terjadi setiap waktu dari pagi ke sore hari yang cukup menyita waktu bagi seorang pejualan ikan yang kotor melayani pembeli setiap saat yang berbelanja sampai ikan tersebut terjual habis.
Manusia sebagai mahkluk social, secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan kehadiran orang lain tanpa kehadiran orang lain yang merasakurang berarti, paling tidak ia akan mengalami berbagai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kehidupan social terdiri atas sekumpulan beberapa orang atau kelompok orang yang berinteraksi untuk melakukan kegiatan-kegiatan dan saling mendukung untuk memenuh kehidupan satu dengan yang lain contohnya jual beli.
Jual beli merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang hakikatnya adalah saling tolong menolong sesame manusia dan ketentuan hukumnya telah diatur dalam syari’at islam. Allah swt telah menjelaskan  dalam al-quran dan hadis nabi telah memeberikan batasan-batasan yang jelas mengenai jual beli tersebut.
Pasar Panorama adalah merupakan salah satu pasartra disional di Bengkulu letaknya berada di bagian kawasan Lingkar Timur bahkan keberadaan pasar Panorama memberikan dampak kepada masyarakat sebagai peluang usaha mereka. Masyarakat menjadi memiliki pekerjaan yang bisa mengangkat perekonomian warga mereka. Pasar Panorama memiliki dayatarik tersendiri bagi para pembeli. Disini penulis menarik untuk meneliti penerapan ibadah para pedagang ikan yang ada dipasar panorama yang berjumlah 76 orang,rata-rata berumur 30 yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, laki-laki  30 orang dan prempuan  46 orang merekah berjualan senin sampai minggu,dihari senin samapi jum’at dari jam 10 sampai jam 5 sore itu untuk yang siang yang pagi dari jam 3 sampai jam 11 siang,  sedankan yang dihari saptu merekah berjulan dari jam 3 sampai sore jam5.
Adapun jenis-jenis barang yang dijual diantaranya:
1.      Beras
2.      Sayuran
3.      Buah-buahan
4.      Daging
5.      Pakaian
6.      Pecah belah
7.      Dan masih banyak lagi
Dengan adanya pemaparan latar belakang diatas maka penulisakan melakukan penelitian dengan judul: PROBLEMATIKA IBADAH SHOLAT PEDAGANG IKAN PASAR PANORAMA
B.     Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1.         Kebersihan tempat berdagang kurang terjaga.
2.         Kurangnya pemahaman pedagang ikan terhadap pendidikan agama islam.
3.         Banyaknya problem ibadah sholat yang dihadapi pedagang ikan.
C.     Batasan Masalah
Agar penelitianini tidak terlalu luas sehingga dapat dilakukan dengan baik dan jelas dan terarah pada sasaran dan tidak menyimpang dari tujuan yang dinginkan penulis maka penulis membatasi masalah yaitu:banyaknya problem ibadah sholat pedagang ikan dipasar panorama.
D.    Rumusan Masalah
1.      Problem ibadah sholat apa saja kah yang dihadapi pedagang ikan dipasar panorama?
2.      Upaya-upayah apa saja kah yang dilakukan dalam pemecahan problematika ibadah sholat pedagang ikan dipasar penorama?
E.     Tujuan dan Manfaat Pembahasan      
a)      Secara akademik, hasil penelitian ini dapat menam bahwawasan tentang tingkat  kesadaran parapedagangikan di pasar. Selain itu proposal peneitian ini dijadikan sebagai persyaratan  dalam menyelesaikan perkuliahan Strata 1
b)      Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menambah pemben daharaan perpustakaan IAIN Bengkulu, khususnya tenteng pelaksanaan ibadah pedagang
BAB II
LANDASAN TEORI 
A.    Kajian teori
a.       Ibadah
Adalah  jenis tertinggi dari ketundukan dan kerendahan diri dihadapan Allah. Tentang pentingnya ibadah, cukup kiranya kita mengetahui  bahwah tujuan  penciptan alam  semesta serta diutusnya  para nabi adalah untuk ibadah. Allah telah berfirman  dalam  surah Adz- Dzariyah ayat 5 : tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadah-Ku.
Keuntungan ibadah kembali kepadah  para hambah itu sendiri kembali kepada para hamba itu  sendiri, sepertinya halnya murid-murid yang  belajar, keutungan merekah  dalam belajar  tidak menguntungkan secarah langsung bagi para guru.
Ibadah adalah peruses menjadikan semua demensi kehidupan berada pada jalan  kehendak dan keindahan Allahmewarnai semua  perbuatan degan warna  ilahi terbukti telah  member pengaruh sangat penting bagi  hidup manusia. Antara lain dari beragam pengaruh itu.[2]
Asal makna shat menurut bahasa arab “doa”, tetapi yang dimaksud disini ialah “ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disidai degan salam, dan memenuhi beberapa syrat yang ditentukan”
Shalat yang diwajibkan bagi tiap-tiap orang dewasa dan berakal ialah lima kali sehari semalam mula- mula turunya perinta wajib saat itu ialah pada malam isra’,setahun sebelum tahun hijriah.[3]
Sholat dalam Al-Qur’an dihubungkan dengan kebaikan-kebaikan, yaitu  memintak kepada Allah untuk sesuatu yang baik. Al-quran menjelaskan, “dan berdoalah untuk merekah. Shalla-yushallu-shalatan adalah akar kata yang berasal dari bahasa arab  yang berarti  berdoa atau mendirikan sholat, Allah memberi berkat atas sanjunganya. Kata sholat, jamaknya adalah shawat yang berarti “menghadapkan segalah pikiran unruk bersujud. Bersyukur, dan memohon bantuan. Sholat yang diawali  dengan  takbir dan diakhiri  degan salam, berisikan  kalimat tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil yang mepunyai syarat dan aturan  yang sudah diataur dalam Al-Qur’an maupun al-sunnah. Aktivitas itu harus dilakukan  dengan keikhlasan, ketawadukan, kerendahan hati, serta menghinakan diri di hadapan  Allah.  Perilaku mushalli  dalam kekhusukan, ketawadukan, dan  keiklasan yang bersinergi, membuatnya tersadar akan tidak berdayaan dan ketidak mampuan  dibanding tuhannya yang  memiliki segalanya sifat ke-maha-an.  Perasaan hina dihadapan Allah bermanifestasi pada kesadaran  pada kelemahan  dan ke-dha’ifan hamba dihadapan  Tuhannya. Ketiadaan  daya dan upanya mushalli mengharuskan dirinya memohon bantuan dan inayah Tuhannya pada setiap sholat.terminologi sholat menunjukan bahwa  di dalamnya terdapat hubungan vartikal akan makluk degan khaliknya. Dengan penuh  kekhusukan, sesorang muslim berdiri,rukuk,dan sujud, memenuhi, panggilan rabb-nya sebagaipemberi kekuasan, daya, rezeki, raufik, dan hidayah. Berdirinya seorang muslim didalam Allah akan membekalinya degan suatu energi spiritual yangmenimbulkan  rasa kebahagiaan, kenyamanan, ketenangan,dan kesehatan mental. Degan sholat seorang muslim tidak akan merasa sendirian dalammenghadapi kesulitan karena ia tahu bahwa Allah dekat, dia mahatahu lagi maha melihat, mahakuasa dan maha penyayang.seorang muslim yang khusyuk  dalam sholat  merasakan bahwa iaberhadapan degan Tuhannya. Walaupun ia tidak melihat Allah, tapi hatinya tahu bahwa Allah melihatnya. Degan kondisi kejiwaan seperti itu, seorang muslim mampu menggungkapkan perasaannya kepada Allah, ia kan berdoa, memohon, dan mengadukan persoalan hidupnya kepada Yang Maha memahami dan Maha penyayang. Dengan  sholat  yang khusyuk itu,  semua persoalan yang dihaapinya, yang menghimpit dan menekannya dapat diatasi. Hal yang demikian, psikilosisnya akan menjadi bahagia, tenang,nyaman, selaras, dan  cerah, kembali sehingga pikirannya member menumpuan kepada aktivitasnya.
Sholat adalah upaya membangunkan hubungan baik antara manusia dengan Tuhannya. Dengan sholat, kelezakatan munajat kepada Allah akan  terasa, penyerahan  segala urusan kepada-Nya. Sholat juga mengantarkan  seseorang  kepada keamanan, kedamaian, dan keselamatan dari-Nya. Sholat menghubungkan mushalli kepada kepada kesuksesan, kemenangan, dan pengampunan dari segalah kesalahan.
Sholat adalah perilaku ihsan hamba terhadap Tuhannya. Ihsan  sholat adalah menyempurnakan  dengan mebulatkan  bidi dan hati sehinggah pikiran, penghanyatan, dan angota badan menjadi satu,  tertuju kepada Allah. Ihsan dan aktivitas adalah dua perkara yang berkaitan, keduanyan bertujuan untuk meperoleh  kecintaan dan keridhaan Allah. Dalam ber-ubudiyyh, seorang muslim  terlebih dahulu dianjurkan untuk meluruskan niatnya bahwa hanya bagi Allah saja ubudiyyah itu dilaksanakan.
 Dalam sholat tidak ada sesuatu  selain zikir, bacan rukuk, sujud, berdiri, dan duduk.  Zikir adalah bermunajat kepada Allah.  Sementara zikir(ingat akan Allah) itu dapat membuat hati menjadi tenang  dan tenteram. Allah berfirman: yaitu orang-orang yang beriman hati mereka menjadi tenteram  dengan mengingat Allah, ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Kesadaran manusia terhadap kekuasan Yang Mahatinggi lagi Maha Mengetahui , kesadaranya terhadap ketidakberdaannya didalam konflik alam yang abadi, kesadarannya akan kerahiman-Nya, semuanya membuat manusia mencurakan perasaan-perasaan  hatinya yang melimpah dengan kata-kata syukur dan cintaan, atau dengan kata taubat dan permohonan kepada yang selamanya sadar dan bermurah hati, yaitu Allah, pencipta alam ini. Ke-dha’ifan yang meliputi manusia, semakin membuatnya tawaduk dan merasa rendah dihadapan Allah. Ketidak sanggupannyamengatasi konflik dan masalah-masalah dalam hidup membuatnya bermunajat dan  ingin mendekatkti Tuhanya serta menyampaikan keluhanya-keluhanya kepada Tuhannya.
Sholat yang dikerjakan lima waktu  sehari semalam  dalam  waktu yang telah  ditentukan merupakan fardu ain. Sholat fardu  dengan ketetapan  waktu  pelaksananya  dalam Al-Qur’an  dan  al-Sunnah mempunyai nilai disiplin yang tinggi bagi  seorang muslim yang mengamalkannya. Aktivitas ini tidak boleh dikerjakan  diluar ketentuan  syara’. Dalam sholat  seorang muslim berikat pada Allah  bahwa sesungguhnya  sholat, ibadah, hidup, dan matinya hanya bagi  Tuhan sekalian alam.
Menurut kebiasan, seorang mushali merasa bahagi, tenteram dan nyaman setelah  melaksanakan kewajiban lima waktu dalam perjalanan hidupnya dihari itu.  Dengan munculnya rasa bahagia, rasa aman, dan tenang itu daya pikir individu dapat melahirkan  suatu kesimbungan  lahir dan batin  sehinggah bisa berpikir tentang aktivitas yang profesional  belajar yang berkesan  atau memperoleh aktivitas baru yang lebih  mengguntungkan. Seorang muslim  yang melaksanakan  sholat degan baik  dan sesuai  dengan syariat islam  akan optimis  dalam menghadapi rintangan  dan cobaan  masa depan  dengan penuh keyakinann dan kepercayaan kepadah diri sendiri. Kebahagian  dalam  sholat muncul tidaklah serta merta tanpa perilaku khusyuk, tawaduk, dan ikhlasan. Sholat yang mampu melepaskan  seorang mushalli dari  pikiran spekulatif adalah sholat karena dorongan  keimanan  untuk  dekat dengan Tuhan, sebagai tempat mengadukan berbagai persoalan  yang menghadap. Dengan demikian, kebiasan secara bersama  menghampiri sebagaimana seorang  yang bahagia bertemu dengan orang yang disayagi dan dicintaiya.
Kewajiban sholat sejalan dengan kewajiban mengetahui ketentuan jadwal sholat, yang  pelaksanaanya merujuk pada aturan  tersebut. Sholat dimulai dari shubuh, diteruskan dengan zuhur, asar, setelah terbenam matahari dilanjutkan dengan maghib dan akhirnya dituntaskan dengan sholat isya. Hikmah dibalik ketentuan  waktu ini adalah  agar seorang muslim tidak berlegah-lengah di waktu pagi, kemudian ketikah seorang muslim beristirahat sejenak  dari aktivitas menjerang zuhur dan lebih-lebih ketikah seorang muslim beristirahat dari beraktivitas, untuk kemudian  diteruskan degan asar, pada waktu istirahat tersebut, biasanya dorongan untuk meperoleh kebenaran agak lemah karena kepenatan kerja sehinggah memudahkan pegaruh godaan  setan  masuk kedalam diri manusia.  Biasanya masalah-masalah ini  membuat seorang muslim lipa diri  terhadap kewajibannya  menunaikan sholat. Oleh karena itulah Allah memerintahkan sholat  degan rahasia yang mendalam  kepada manusia agar selalu igat kepada-Nya, yaitu melalui sholat fardu yang berketerusan dan dalam waktu  yang telah ditentukan. Kewajiban melaksanakan sholat  pada setiap mukallaf, diharapkan  mampu mendekatkan diri seorang muslim kepada Tuhannya. Kewajiban sholat lima kali sehari semalam menisyaratkan bahwa didalamnya mengandung jalan menuju Tuhan. Sholat akan menyambung tali yang terputus, ketika sholat seorang muslim mengadakan  hubungan secara vartikal dengan Tuhan Yang Mahakuasa. Pertalian akan melahirkan dimensi spritual yang tunggi  sehinggah kepenatan berkerja  bertukar menjadi inovatif  yang sangat berkesan  yaitu munculnya rasa bahagia dalam diri  kewajiban sholat lima waktu sehari semalam telah diatur  dalam Al-Qur’an  maupun al-sunnah, apabila tertingal karena lalai  atau sebab lain maka dia akan menimbulkan  kesan negatif pada pisikologi dari keperibadian yaitu perasan bersalah, rasa berdosa dan bersalah akan menghantui dan memburuk individu, rasa berdosa dan bersalah akan bersalah dalam kesehatan mental merupakan salah satu sebab munculnya keresahan, ketidak nyamanan, ketidak bahagiaan dan ketidak sehatan mental. Jika pada suatu ketika keadaan tidak mengizinkan untuk melakukan sholat tepat pada waktunya maka individu akan merasa gelisah, bersalah, dan marah pada dirinya  sendiri karena melalaikan kewajiban  selaku seorang muslim. Oleh karenah itu apabilah telah  degan sebaik-baiknya  maka akan terlihat jelas bahwa hubungan sholat dengan disiplin kerja sangat relevan.[4]
b.      Perdagangan
Pasar selamaini sudah menyatu dan memiliki tempat paling penting  dalam kehidupan masyarakat sehati-hari, bagi masyarakat pasar bukan hanya tempat bertemunya antara penjual dan pembeli tapi juga wadah untuk berinteraksi sosisl. Sebuah pasar sebagai sekumpilan penjual dan pembeli yang melakukan interaksi atas suatu produk tertentu atau kelompok produk tertentu misalnya, pasar perumahan, pasar besar, dan lain-lain.
Perdagangan (tijarah) memakai peranan penting dalam perolehan harta. Perdagangan jelas lebih baik dari pada pertanian, jasa, dan bahkan industry. Sejarah menyaksikan kenyataan bagaimana individual dan masyarakat memperoleh kemakmuran melalui perdagangan dan bagai manabangsa-bangsa mendapatkan wilayah serta membentuk pemerintahan colonial melalui perdaganan pil. Islam mengakui peranan perdagangan untuk mendapatkan keberuntungan dab kebesaran. Terhadap banyak ayat Al-Qur’an mengenai perdagangan dan jual beli. Nabi Muhammad SAW pun menyoroti arti penting perdagangan itu.[5]
Perdagangan komersial sudah lazim  dikenal di antara muslim, sejak awal. Rasulullah SAW sendiri  ikut berdagang, sebelum menjadi Rasul. Dalam salah satu  hadis  beliau sangat menghargai pengikutnya yang  berdagang,  seperti disebutkan  sebagai bagian dari  Sembilan persepuluh dari hidup untuk berdagang. Rasulullah SAW juga berkata : “ seseorang yang mengimpor barang yang dibutuhkan adalah seseorang yang hidupnya bermanfaat bagi kehidupan, sementara ada orang yang menimbun merupakan berbuat  tidak terpuji dan terkutuk hidupnya.” Sebyek perdagangan merupakan topik yang seringkali dibahas dalam yurisprudensi hokum islam.[6]
Allah Swt. Telah menjadikan manusia  masing-masing saling membutuhkan satu sama lain, supanya  merekah tolong- menolong, tukar menukar  keperluan dalam segalah urusan  kepentingan hidup masing-masing, baik dengan jual beli, sewa menyewa, bercocok tanam  atau perusaan yg lain- lain, baik dalam urusan  kepentigan sendiri maupun untuk  untuk keselamatan umum.
Jual beli adalah menukar suatu barang yang lain degan cara yang tertentu( akad)
“Akad telah menghalkan jual beli dan mengharamkan riba”(Al-Baqarag:275)[7]
c.       Manusia dan agama
Manusia memang makluk yang serbah unik. Dengan keunikan yang dimilikinya, manusia merupakan makluk yang rumit dan misterius, ungkap Murthada Muthahhari. Untuk memahami manusia dibutuhkan penjelasan dan interpretasi yang lebih  banyak dibandingkan degan  yang dibutuhkan oleh selain manusi. Tidak ada makluk di dunia ini yang lebih dibutuhkan penjelasan dan interpretasi selain  manusia. (Murthada Muthahhari, 1998:29).
Sebenarnya manusia telah mencurahkan  perhatian dan usah yang sangat besar untuk mengetahui dirinya, kendatipun kita memiliki perbendaran yang cukup banyak dari hasil yang ilmimuan, filsuf,sastrawan, dan ahli kerohanian  sepanjang masa ini. Tetapi kita (manusia) hamya mampu mengetahahui beberapa segi tertentu dari diri kita.
Kita tidak mengetahui manusia secara utuh. Yang kita ketahui hanyalah bahwah manusia  terdiri dari berbagai berbagai  tertentu, dan ini  pun  hakiknya dibagi lagi menurut  tata cara kita sendiri.
Hubungan manusia dan agama  tampaknya merupakan hubungan yang bersifat kodrati, agama itu sendiri menyatu  dalam fitrah pencipaan manusia. Terwujud dalam bentuk ketundukan, kerinduan ibadah, serta sifat-sifat luhur. Manakala dalam menjalankan kehidupannya, manusia menyimpang dari nilai-nilai fitra-Ny,  maka secara psikologis ia akan merasa adanya semacam “hukuman moral”. Lalu akan spontan akan muncul rasa bersalah  atau rasa berdosa.
Agama menurut menurut  freud tampak dalam perilaku manusia sebagai simbolisasi dari kebencian  terhadap  ayah yang direfleksi dalam bentuk rasa  takut pada tuhan, secara psikologi agam adalah ilusi manusia. Manusia  lari kepada agma  karena  rasa ketidak berdanyaannya  menghadapi bencana. Dengan demikian, segala bentuk  perilaku agama merupakan ciptaan manusia  yang timbut  dari  dorongan agar dirinya terhindar dari bahaya  dan dapat memberikan rasa aman 
d.      Kebutuan manusia akan agama
Manusia disebut sebagai  makluh  yang beragama. Ahmad Yamani mengemukakan, bahwa  tatkala  Allah  membekali  insane itu degan nikmat berpikir dan daya penelitian, diberikannya pula  rasa bingung  dan bimbinan  untuk memahamim dan belajar alam sekitarnya sebagai imbangan atas rasa takut terhadap  kegarangan dan  bengisan alasan itu.
Dalam ajaran isam , bahwa adanya kebutuhan terhadap agama  disebabkan  manusia  selaku  makhluk Thuan dibekali dengan berbagai potensi( fitra) yang dibawa sejak lahir. Salah satu  fitrah tersebut adalah kecenderungan terhadap agama.
Prof. Dr. Hasan langgulung mengatakan :
“salah satu ciri fitrah ini ialah, bahwa manusia  menerima Allah  sebagai Thuan, dengan  kata lain, manusian itu adalah dari asal mempunyai  kecenderungan  beragaman, sebab agama itu sebagian dari fitrah-Nya “.
Dengan demikian, anak yang baru  lahir sudah  memiliki  potensi  untuk menjadi  manusia  yang ber-Tuhan. Bukanlah  merupakan sifat dari asalnya, tetapi erat kaitannya dengan pengaruh lingkungan.
Fitrah itu dapat dilihat  dari dua segi yakni: yakni pertama, segi  naluri  sifat  pembawan  manusia atau potensi tauhid  yang menjadi  potensi manusia  sejak lahir  dan kedua, dapat  dilihat  dari segi  wahyu  Tuhan  yang  diturunkan  kepada  nabi-nabi-Nya. Jadi, potensi manusia  dan agama  waktu itu  merupakan  salah satu  hal  yang tampak  dalam dua sisi,ibaratnya  mata uang logam  yang mempunyai  dua sisi yang sama.
Dilihat dari satu sisi ia adalah potensi dan dari sisi lainnya ia adalah wahyu.
Prof. Hasan langgulung  memamdang  bahwa  sifat-sifat Tuhan yang 99  macam (Asma’Al-Husna)merupakan potensi yang  masing-masingnya berdiri-berdir. Tetapi, bila dikombinasikan akan timbul sifat-sifat atau potensi manusia yang jumlahnya  berjuta-juta macamnya.
Dalam fitrah tidak terhadap komponen psikologi apa pun, kerena  fitrah diartikan sebagai kondisi  jiwa  yang suci bersih yang resepsif terbuka kepada pengaruh eksternal, termasuk pendidikan, kemampuan untuk  mengadakan reaksi atau responsi (jawaban )terhadap pengaruh dari luar tidak terdapat didalam fitrah.
Pendapat ini dikembangkan oleh para ulam Ahlu sunnah, Waljamaah atau beberapa filsuf muslim antara lain Al-Gazhali. Kerenah adanya  fitrah ini, manusia selalu membutuhkan peganggan hidupan  yang disebut agam. Manusia merasa  bahwa dalam jiwanya ada suatu  perasan yang mengakui adanya Yang  Mahakuasa tempat merekah berlindung  dan memohon pertolongan.
“ketahuilah, bahwa hanya dengan ingat kepada Allah, hati akan mejadi tenang (QS Al-Rad:28)
Untuk mencapai ketenangan hati, manusia selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan: hanya saja cara mereka mengabdi  dan mendekatkan diri kepada Tuhan berbeda-beda sesuai degan ajaran agama yang mereka anut. [9]
BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penelitia adalah metode penelitian kualitatif. Peneliti yang berhubungan lansung degan obyek yang igin diteliti yaitu para pedagang. Metode yang digunakan dalam penenelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskristif adalah penelitian yang memandu penelitian untuk mengeksplorsi dan memotret situasi sosial secarah menyeluruh, luas dan mendalam. Penelitian deskritif bertujuan menggambarkan secra sostematik dan akurat fakta dan karakteristik bidang tertentu. Sedangkan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang relavan untuk memahami fenomena sosial (tindakan manusia). Dalam penelitian ini meneliti tentang perobematika pedagang pasar manorama.
B.     Sumber data
1.      Data primer
Data primer adalah  data yang diperoleh langsung dari lapangan. data pokok yang bersumber  dari wawancara atau penelitian  yang yg tujukan pada pedang ikan pasar panorama Bengkulu. Sumber data primer yang penulis gunakan  dalam penelitian ini  adalah data yang diperoleh degan cara wawacara maupun obeservasi langsung degan para pedangan ikan dipasar panorama
2.      Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain. Data ini digunakan untuk mendukung informasi dari data primer  yang diperoleh dari observasi  seperti mendapatkan data pedagang ikan pasar panora tersebut.
C.     Pengumpulan data
1.      Observasi
Sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan degan teknik yang lain, Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan  suatu proses yang komplek, suatu proses  yang tersusun  dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan[10].
Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi  adalah  dasar semuai ilmu pegentahuan, para ilmuan  hanya dapat berkerja  berdasarkan data, yaitu  fakta  mengenai  dunia kenyataan yang diperoleh  melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering degan bentuk  berbagai alat  yang sangaat canggih,  sehinggah benda-benda yang sanggat kecil (proton dan electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa ) dapat diobeservasi degan jelas.[11] Observasi dilakukan mencatat kejadian-kejadian yang terkait dengan aktifitas pedang ikan pasar panorama.
2.      Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabilah ingin melakukan studi pendahuluan  untuk menemukan permasalahan  yang harus diteliti, dan juga apabilah penelitian igin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Teknik pegumpulan data ini mendasar diri pada laporan  tentang diri sendiri atau self-resport, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau kenyakinan pribadi. Sutrisno Hadi(1986) mengemukan bahwa anggapan  yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview.[12]
3.      Dokumentasi
Dukumen adalah  catatan pristiwa yang sudah berlaku  baik berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental seseorang.  Dukumentasi merupakan pelengkap dari obserpasi dan wawancara dalam penelitian kulitatif
D.    Teknik analisis data
Analisisi data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkann fakta yang diperoleh, selanutnya dikembangkan menjadi hipotesisi
Analisia data  dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki  lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai dilapangan. Dalam hal ini  Nasution (1988) manyatakan “ analisis telah mulai sejak merumuskan  dan  menjelaskan masalah, sebelum  terjun kelapangan, dan berlangsung  terus sampai penulisan hasil penelitian[14].
Analisis data merupakan peruses  penyusunan data  secara sistematis yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan dukumentasi serta membuat kesimpulan  agar dapat dipahami dan temuanya dapat diinpormasikan kepada orang lain. Dalam peruses analisiis data peneliti mengunakan analisis deskripstif. kaulitatif adalah mengambarkan dan menjambarkan seca jelas mengenai ibadah ikan  pedang pasar panorama Bengkulu sesuai degan fakta yang ada dilapagan. Data asil analisis tidak mengunakan angka-angka, tapi dideskridsif berdasarkan data asil wawancara dan obevservasi yang diyakini kevalitanya. Setelah itu data yang diperoleh dari wawancara dan observasi dirangkum, memilih hal-hal yang pokok serta mempokuskan pada ha-hak yang penting kemudian data disajikan sehinggah memudakan untuk merencaranakan kerja selanjutnya langka berikutnya data dianalisisi dan ditarik kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

Haris Herdiansyah,  Metodologi Penelitian Kulitatif  Untuk Ilmu-Ilmu Social, (Jakarta:Selembang  Humanika,2010)
Islah, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taiminyah,(Surabaya:1997)
Jalaludin, Psikologi Agama (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2012.2016).
Muhammad Sharif, Sistem Ekonomi Prinsip Dasar Islam,(Jakarta:Kencana,2016).
Mushsin Qira’ati, Pancaran Cahaya Shalat, (Badung:Pustaka Hudayat 2001).
Sugiyono, kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2018).
Sulaiman Rajid,  Fiqih  Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo,1996.1997).
Toha putra,  Tuntunan Sholat Lengkap (Pamarang:PT.karya Toha putra,2013).
Khairunass rajab,pisikologi Ibadag,(jakarta: Sinar Grafika Offeset,2001) h 91,96




            [1] Toha putra,  Tuntunan Sholat Lengkap (Pamarang:PT.karya Toha putra,2013), h 32
                [2] Mushsin Qira’ati, Pancaran Cahaya Shalat, (Badung:Pustaka Hudayat 2001)h 9,10,12
                [3] Sulaiman Rajid,  Fiqih  Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo,1996.1997), h 53
[4] Khairunass rajab,pisikologi Ibadag,(jakarta: Sinar Grafika Offeset,2001) h 91,96
[5] Muhammad Sharif, Sistem Ekonomi Prinsip Dasar Islam,(Jakarta:Kencana,2016), h 118
 [6]Islah, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taiminyah,(Surabaya:1997), h 296
[7] Sulaiman Rasjid,  Fiqh Isam (Bandung:Sinar Baru Algensindo,1996,1997), h 278
             [8] Jalaludin, Psikologi Agam  (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2016), h 135-143
              [9] Jalaludin, Psikologi Agam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), h 89,92
                         [10] .Sugiyono, kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2018)  h 145
                      [11] .Sugiyono, Kuantitatif,Kualitatif dan R&D,(Bandung:Alfabeta,2018)  h 226
                     [12] Sugiyono,  Kuantitatif,Kualitatif dan R&D,(Bandung:Alfabeta,2018)  h137,138
                   [13] Haris Herdiansyah,  Metodologi Penelitian Kulitatif  Untuk Ilmu-Ilmu Social, (Jakarta:Selembang  Humanika,2010),  h 240
                 [14] Sugiyono, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta,2018)  h 245

No comments:

Post a Comment