1

loading...

Sunday, June 30, 2019

MAKALAH HAHIKAT MANAJEMEN KELAS AUD


MAKALAH HAHIKAT MANAJEMEN KELAS AUD

BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT MANAJEMEN KELAS AUD 
     A.    Pengertian Pengelolaan dan Manajemen
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu “pengelolaan” dan “kelas”. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto adalah pengadminitrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.[1]
Pengertian Pengelolaan menurut para ahli, yaitu:
1.      Menurut Arifin Abdul Rachman, pengelolaan diartikan sebagai kegiatan/aktivitas, proses kegiatan dalam rentetan urutan-urutan, lembaga/orang-orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan.
2.      Menurut Ordway Tead pengelolaan adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
3.      Menurut Marry Parker Follet, pengelolaan adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.[2]
Manajemen adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.[3]
Manajemen juga sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi.[4]
Manajemen menurut para ahli, yaitu:
1.      Marry Parker Follet, manajemen adalah seni menyelesaikan perkerjaan melalui orang tua.
2.      Ricky W Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengordinasian, dan pengontralan sumber daya untuk mencapai sarana secara efektif dan efesian.
3.      Prof. Eiji Ogawa, manajemen adalah perencanaan, pengimplikasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk sistem pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu menetapkan sarana untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.[5]
4.      Lawrence A. Appley, manajemen merupakan keahlian untuk menggerakan orang supaya dapat melakukan pekerjaan dalam rangka tercapainya tujuan. 
5.      Soekarno, manajemen adalah suatu proses/kegiatan/usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang-orang lain”. Dari beberapa pengertian manajemen secara definisi di atas, dapat kita tarik.[6]
6.      Luther Gullick, manajemen sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.[7]
7.      Robert L. Katz, manajemen merupakan suatu profesi karena berbagai kegiatan manajemen dilakukan dengan berbagai kemampuan (kompetensi) atau keahlian khusus.[8]
8.      Malayu S. P. Hasibuan, manajemen adalah ilmu dan seni dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain yang mendukung secara efektif dan efesien dalam mencapaitujuan tujuan tertentu.[9]
Dapat ditarik kesimpulan dari pengertian diatas penegelolaan adalah kemampuan menata, mengatur dan mengkondisikan. Sedangkan  manajemen adalah ilmu dalam mengelola dan mempunyai manfaat tertentu.
    B.     Pengertian Kelas
Kelas merupakan tempat yang dihuni oleh sekelompok manusia dengan berbagai latar belakang, karakter, kepribadian, tingkah laku, dan emosi yang berbeda beda. Karena itu dalam upaya mengelola diperlukan banyak hal guna mempermudah tugas manajemen itu sendiri.[10]
Pengertian kelas menurut para ahli sebagai berikut:
1.      Menurut Oemar Hamalik, kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru.
2.      Menurut Suharsimi, kelas adalah sekolompok siswa yang pada waktu yang bersamaan menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
3.      Menurut Hadari Nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu:
Kelas dalam arti sempit, yaitu ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat para sisiwa melakukan proses belajar mengajar secara bersamaan.
Sedangakan dalam arti luas, yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, sebagai satu kesatuan yang diorganisasi menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.[11]
4.      Menurut Syaiful Bahri dan Djamarah, Kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapatkan pembelajaran dari guru[12]
5.      Menurut Sudarwan Danim, kelas merupakan tempat paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi anak-anak sekolah.[13]
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan kelas adalah tempat proses belajar mengajar.
  
    C.     Pengertian Pengelolaan kelas
Manajemen kelas yang sering pula disebut sebagai pengelolaan kelas, didefinisikan sebagai keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar (pembelajaran).[14]
Pengelolaan kelas adalah keterampilan tenaga pendidik (guru) untuk menciptakan dan memelihara keadaan (kondisi) belajar agar berjalan dengan optimal serta mengkondisikan bila terjadi ganguan dalam proses belajar mengajar.[15]
Pengelolaan kelas merupakan seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas.[16]
Pengertian pengelolaan kelas menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
1.      Menurut Sudirman N, Dkk, pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas.
2.      Menurut Hadari Nawawi, pengelolaan kelas adalah kemampuan guru kelas dalam mendayagunakan potensi kelas seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang keratif, terarah sehingga waktu dan dana dapat dipergunakan efesien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kukrikulum dan perkembangan murid.
3.      Menurut Suharsimi Arikunto, pengelolaan kelas adalah sebuah usaha yang dilakukan para penanggung jawab kegiatan belajar mengajar  atau membantu dengan tujuan agar tercapainya kondisi optimal sehingga dapat terlaksanakan kegiatan belajar seperti yang diharapkan.[17]
4.      Menurut Amatembun“Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
5.      Menurut Usman“Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
6.      Menurut Wina Sanjaya bahwa Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran .[18]
7.      Menurut E. Mulyasa, pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.[19]
8.      Menurut Made Pidarta, pengelolaan kelas ialah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki dan memelihara sistem/organisasi kelas sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual.[20]
9.      Menurut Wiyani, Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru sebagai seorang leader sekaligus manajer dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan belajar mengajar.[21]

Manajemen kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas. Manajemen dari kata, yang diterjemahkan menjadi pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Sedangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujua. Manajemen kelas mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas tersebut untuk dapat belajar dengan efektif. Ada lima definisi manajemen kelas yaitu:
1.         Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan  dan mempertahankan ketertiban suasan kelas.
2.         Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan memaksilamalkan kebebasan siswa.
3.         Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang di inginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.
4.         Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim  sosio emosional kelas yang fositif.
5.         Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif. Definisi pertama, memandang bahwa manajemen kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa. Dalam kaitan ini tugas guru adalah menciptakan dan memelihara ketertiban suasana kelas. Jadi pandangan ini bersifat otoritatif dan penggunaan disiplin amat diutamakan. [22]
Manajemen  kelas adalah berbagai jenis kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya proses pembelajaran.[23]
Manajemen kelas merupakan bagian integral dari pembelajaran  efektif meliputi perencanaan, pengelolaan, dan penataan kegiatan belajar.[24]
Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh guru yang berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal.[25]
Menurut Sudarwan Danim, manajemen kelas adalah seni atau praksis (praktek dan strategi) kerja, yaitu guru bekerja secara individu, dengan atau melalui orang lain (bekerja sejawat atau siswa sendiri) untuk mengoptimalkan sumber daya kelas bagi penciptaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.[26]
Manajemen kelas adalah proses perencanaan, pengorganisasian, aktuasi, dan pengawasan yang dilakukan oleh guru, baik individual maupun dengan melalui orang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, dengan cara memanfaatkan segala sumber daya yang ada.[27]
Dari pengertian diatas dapat kami simpulakan bahwa pengelolaan kelas adalah kemapuan mengkondisikan, mengatur dan mengendalikan kelas agar proses belajar berjalan dengan efektif, efesien dan mencapai tujuannya.
     D.    Pentingnya Pengelolaan Kelas
Sesungguhnya keberhasilan pengajaran tidaklah dapat dipisahkan dari keseriusan usaha dan semangat guru mengelola kelasnya. Menurut Good dan Brophy mensinyalir bahwa kegagalan guru  mengembangkan potensi dirinya dalam pengajaran bukanlah karena mereka tidak menguasai mata pelajaran tetapi mereka itu tidak mengerti siapa murid-muridnya dan apa kelas itu sesungguhnya. 
Sedangkan menurut Leinhardt dan Smith dikutip Good dan Brophy  menyimpulkan adanya dua pengetahuan yang patut dipahami guru agar pengajaranya lebih efektif, yaitu:
1.      Subject matter knowledge , dan
2.      Action system knowledge .
 Yang pertama mencakup informasi spesifik yang dibutuhkan untuk menyajikan isi pelajaran, sedangkan yang kedua menyangkut pengetahuan siapa dan bagaimana anak belajar dan berkembang; bagaimana kelas dikelola; bagaimana informasi/konsep diterangkan; dan bagaimana tugastugas secara efektif diberikan.[28] 
Fakta menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh guru. Pengelolaan kelas yang tidak efektif akan dapat memunculkan berbagai permasalahan dalam pembelajaran seiring dengan muncul dan meningkatnya perilaku anak yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, agar suasana kelas menjadi kondusif, perilaku positif yang diharapkan dari anak meningkat, dan perilaku yang tidak diinginkan dapat diperkecil, maka guru perlu mengelola kelas secara profesional.  [29]
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pentingnya pengelolaan kelas yaitu untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pengelolaan kelas.
E.     Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolaan kelas secara umum adalah penyediaan fasilitas berbagai macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.[30]
Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas  dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.[31]
Adapun tujuan manajemen kelas antara lain:
1.      Agar pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
2.      Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya.[32]
Sedangkan menurut para ahli tujuan pengelolaan kelas, sebagai berikut:
1.      Menurut Suharsimi Arikunto, tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di dalam kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.[33]
2.      Menurut Usman pengelolaan kelas  mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu:
a.       Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
b.      Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisikondisi yang memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu peserta didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan.[34]
3.      Menurut Sudirman dkk, tujuan manajemen kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.[35]
4.      Menurut Ahmad (1995:2) bahwa tujuan manajemen kelas adalah sebagai berikut:
a.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupusebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
c.       Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
d.      Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.[36]
Tujuan menejemen kelas adalah:
1.      Mengujudkan situasi dan kondisi kelas, sebagai lingkungan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin.
2.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
3.      Menyediakan dan mengatur fasilitas serta media pembelajaran yang mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual mereka dalam kelas.
4.      Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan sifat-sifat individunya.
Menurut John W. Santrock berpendapat manajemen kelas yang efektif bertujuan membantu siswa menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorentasikan pada      tujuan pembelajaran dan mencegah siswa mengalami problem emosional dan akademik.
 Kelas yang dikelola dengan baik tidak hanya akan meningkatkan pembelajaran yang berarti, tetapi juga membantu mencegah berkembangnya problem emosional dan akademik.
Kelas yang dikelola dengan baik akan membuat siswa sibuk dengan tugas yang menantang dan akan memberikan aktivitas dimana siswa menjadi terserap kedalamnya, termotivasi belajar, memahami aturan dan regulasi yang harus dipatuhi.
Dalam kelas seperti itu kecil kemungkinannya siswa mengalami masalah emosional dan akademik sebaliknya, kelas yang dikelola dengan buruk, problem emosional dan akademik akan lebih mudah muncul.
Siswa yang tidak termotivasi secara akademik akan menjadi makin tidak termotivasi. Siswa yang pemalu akan menjadi reklusif dan siswa yang bandel akan makin kurang ajar. [37]
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan pengelolaan kelas yaitu untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan yang diharapkan seperti belajar yang efektif, efesien dan kondusif.
            Daftar Pustaka

Afriza, (2014).  Manajemen Kelas. Pekanbaru: Kreasi Edukasi
Ardy Wiyani Novan. (2017). manajemen PAUD berdaya saing, Yogyakarta: Gava Media
Asmadawati. 2014. Keterampilan Mengelola Kelas. Sumatra Utara:  IAIN Padangsidimpuan
Bahri Djamarah Syaiful dan Zain Aswan, (2006). Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Endah Saputri Nur, (2017). Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 2 tahun ke 6 “Penerapan Pengelolaan Kelas Pada Kelompok B Di TK Anakqu, PGPAUD FIP. Yogyakarta: UNY
Fattah Nanang. (2017). landasan manajemen pendidikan cet. Keempat belas . Bandung: PT remaja Rosdakarya
Fattah Nanang. (2009). landasan manajemen pendidikan cet. Kesepuluh. Bandung: PT remaja Rosdakarya
Israwati, (2017).  Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi September 2017 Volume 29 Nomor 2 “Pengelolaan Ruang Kelas Pendidikan Anak Usia Dini Pada Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak”. Banda Aceh: PGAUD FKIP Unsyiah
 Kadir Fatimah. 2014. Keterampilan Mengelola Kelas Dan Implementaasinya Dalam Proses Pembelajaran. Kendiri: Jurnal Al-Ta’dib
Mulyadi, (2009). Classroom Managemnt. Malang: UIN Malang Press
Pangastuti Ratna, Solichah Isnaini. 2017. Studi Analisis Manajemen Pengelolaan Kelas di Tempat Penitipan Anak (TPA) Khadijah Pandegiling Surabaya. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Permana Johar, (2001). Pengelolaan Kelas Dalam Proses Rangka Belajar Mengajar. Bandung: Departemen Agama Republik Indonesia Institute For Religious And Instituional Studies (IRIS) 
Permana Johar. (2008). Pengelolaan Kelas Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia


Rofiq M. Aunur, (2009). Pengelolaan Kelas. Malang: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal  Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan Dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Saprin, (2017). Jurnal al-Kalam Vol. IX No. 2 “Pengaruh Penerapan Manajemen Kelas Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Di MTS. Negeri Gowa”. Makassar: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar:

Syafaruddin dan Nasution Irwan, (2005). Manajemen pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching

Suryana Endang. Manajemen Kelas Kerakter Siswa. Subang: STAI Miftahul Huda Subang

Tumira, 2018. Pengelolaan Murid Unggul Berbasis Manajemen Kelas Pendidikan anak Usia Dini (PAUD). Sei Sikambing: Fakultas Agama Islam dan humaniora universitas Pembangunan Panca Budi medan

Usman Husain, (2014). Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan edisi 4. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Zahroh Lailatu, (2015). Jurnal Tasyri’ Vol. 22, Nomor 2 “Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas”. Surabaya: STAI Taruna Surabaya



[1] Syaiful Bahri Djamarah dan  Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 175
[2] Lailatu Zahroh, Jurnal Tasyri’ Vol. 22, Nomor 2 “Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas”, (STAI Taruna Surabaya: Surabaya, 2015), hal. 177
[3] Syaiful Bahri Djamarah dan  Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal., hal. 175
[4] Nanang Fattah , landasan manajemen pendidikan , (PT remaja Rosdakarya: Bandung, 2017),cet. Keempat belas,  hal. 3
[5] Husain Usman, Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan edisi 4, ( PT. Bumi Aksara: Jakarta, 2014), hal.4
[6] Endang Suryana, Manajemen Kelas Kerakter Siswa, (STAI Miftahul Huda Subang: Subang), hal.2
[7]Novan Ardy Wiyani, manajemen PAUD berdaya saing, (Gava Media: Yogyakarta, 2017), hal. 8
[8]Novan Ardy Wiyani, manajemen PAUD berdaya saing, (Gava Media: Yogyakarta, 2017), hal. 9
[9] Pangastuti Ratna, Solichah Isnaini, Studi Analisis Manajemen Pengelolaan Kelas di Tempat Penitipan Anak (TPA) Khadijah Pandegiling Surabaya, ( Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya: Surabaya, 2017), hal.39

[10] Afriza, Manajemen Kelas, (Kreasi Edukasi: Pekanbaru, 2014), hal. 3
[11] Syaiful Bahri Djamarah dan  Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 175-176
[12] Afriza, Manajemen Kelas, (Kreasi Edukasi: Pekanbaru, 2014), hal. 5
[13] Endang Suryana, Manajemen Kelas Kerakter Siswa, (STAI Miftahul Huda Subang: Subang), hal. 1
[14] Saprin, Jurnal al-Kalam Vol. IX No. 2 “Pengaruh Penerapan Manajemen Kelas Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Di MTS. Negeri Gowa”, (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar: Makassar, 2017), hal. 162
[15]  Syaiful Bahri Djamarah dan  Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 173
[16] Johar Permana, Pengelolaan Kelas Dalam Proses Belajar Mengajar, (Universitas Pendidikan Indonesia: bandung , 2008), hal.12
[17]  Syaiful Bahri Djamarah dan  Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 177
[18]  M. Aunur Rofiq, Pengelolaan Kelas, ( Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal  Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan Dan Ilmu Pengetahuan Sosial: Malang, 2009), hal. 3
[19] Saprin, Jurnal al-Kalam Vol. IX No. 2 “Pengaruh Penerapan Manajemen Kelas Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Di MTS. Negeri Gowa”, (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar: Makassar, 2017), hal. 176
[20] Saprin, Jurnal al-Kalam Vol. IX No. 2 “Pengaruh Penerapan Manajemen Kelas Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Di MTS. Negeri Gowa”, (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar: Makassar, 2017), hal. 178
[21]Israwati,  Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi September 2017 Volume 29 Nomor 2 “Pengelolaan Ruang Kelas Pendidikan Anak Usia Dini Pada Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak”, ((PGAUD) FKIP Unsyiah: Banda Aceh, 2017), hal. 120
[22] Mulyadi, Classroom Managemnt, (UIN Malang Press: Malang, 2009), hal. 2-3
[23] Afriza, Manajemen Kelas, (Kreasi Edukasi: Pekanbaru, 2014), hal. 2
[24] Afriza, Manajemen Kelas, (Kreasi Edukasi: Pekanbaru, 2014), hal. 2-3
[25] Afriza, Manajemen Kelas, (Kreasi Edukasi: Pekanbaru, 2014), hal. 3
[26] Endang Suryana, Manajemen Kelas Kerakter Siswa, (STAI Miftahul Huda Subang: Subang), hal.3
[27] Tumira, Pengelolaan Murid Unggul Berbasis Manajemen Kelas Pendidikan anak Usia Dini (PAUD), ( Fakultas Agama Islam dan humaniora universitas Pembangunan Panca Budi medan: Medan: Sei Sikambing, 2018) ,Hal. 77
[28] Johar Permana, Pengelolaan Kelas Dalam Proses Rangka Belajar Mengajar, ( Departemen Agama Republik Indonesia Institute For Religious And Instituional Studies (IRIS): Bandung, 2001).
[29] Nur Endah Saputri, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 2 tahun ke 6 “Penerapan Pengelolaan Kelas Pada Kelompok B Di TK Anakqu, (PGPAUD FIP UNY: Yogyakarta, 2017) hal. 161
[30] Syaiful Bahri Djamarah dan  Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 178
[31] Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen pembelajaran, (Quantum Teaching: Jakarta, 2005), hal. 118
[32] Afriza, Manajemen Kelas, (Kreasi Edukasi: Pekanbaru, 2014), hal. 9
[33]  Syaiful Bahri Djamarah dan  Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 178
[34] M. Aunur Rofiq, Pengelolaan Kelas, ( Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal  Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan Dan Ilmu Pengetahuan Sosial: Malang, 2009), hal. 12
[35] Afriza, Manajemen Kelas, (Kreasi Edukasi: Pekanbaru, 2014), hal. 9

[36] Afriza, Manajemen Kelas, (Kreasi Edukasi: Pekanbaru, 2014), hal. 10


[37] Mulyadi, Classroom Man agemnt, (UIN Malang Press: Malang, 2009), hal.4-5