1.
Melatarbelakangi
munculnya ilmu kalam adalah faktor internal dan eksternal
Ø Faktor Internal
v Adanya sifat-sifat Allah yang berhubungan dengan panca indra
manusia dan adanya ayat-ayat mutasyabihat di dalam al-quran
v Adanya cara politik yang membedakan aliran tertentu.
v Adanya ayat-ayat al-quran yang memerintahkan manusia untuk berfikir
karena perkembangan akal secara alami.
Ø Faktor Ekternal
v Pengaruh Nasrani
Yohana
Al-Dimasyai adalah seorang penasehat politik dari nasrani, pada pandangannya ia
mempengaruhi umat islam seperti pandangan qadariyah tentang “adil” dan
mutazilah tentang pendakannya terhadap kebebasan berkehendak dan berbuat.
Selaian itu Ma’bad al-jahai memberi pengaruh tentang adanya yang diadopsi orang
nasrani yang masuk islam kemudian murtad.
v Pengauh yahudi
Orang
yahudi yang hidup dalam pelindungan umat islam dan akhirnya memeluk agama
islam, pengaruh tentang tasbih dan kemaklukan al-quran yang di ambil oleh
al-ja’ad bin dirman.
v Pengaruh persia
Mempengaruhi
ilmu kalam adalah paham genosis (pengetahuan besifat rahasia) seperti tuhan
mengirim nabi muhammad tanp diketahui pleh manusia. Tuhan merupakan berada pada
tingkat tertinggi tuhan memberi pengaruh kepada orang-orang tertentu setiap
zaman.
2.
Metode
ilmu kalam adalah metode dialekfika (Jadaliah) yang artinya dialog keagamaan
yang berisi keyakinan, kebenaran agama yang dipertahankan melalui
argumen-argumen rasional. Perbedaan ilmu kalam dengan ilmu filsafat dan
tasawuf, kalau ilmu kalam menggunakan logika atau rasional untuk membenarkan
wahyu dan ia terikat pada wahyu. Sedangkan ilmu filsafat mencari kebenaran tetapi
tidak terikat dengan apapun. Ia hanya berhubungan dengan dengan jalan pikiran
seseorang. Sedangkan tasawuf bersifat subjektif tetapi berkaitan dengan
pengalama seseorang. Ilmu piqih membahas tentang yang berkaitan dengan hukum-hukum
islam seperti ibadah, perkawinan pidana, warisan dan lain-lain.
Sumber : Abdul Rozak dan Rosihan Anwar (2010)
Ilmu Kalam, Pustaka Setia : Bandung.
3.
Ø Sekte syi’ah golongan umat islam yang beranggapan bahwa syayiddina
ali bin abi thalib lebih berhak menjadi khlifah. Setelah nabi wapat menurut
syi’ah bahwa ali la yang paling berhak menggantikan nabi SAW. Tetapi wasit nabi
berkata lian. Bahwa yang menggantikannya adalah para sahabat seperti abu bakar
umar bin khatab dan usman bin affan.
Ø Sekte kawarij adalah orang-orang yang mendukung ali tetepi setelah
itu mereka membensi karena telah menerima tahkim yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan dan mereka memisahkan diri dari ali karena mereka juga membenci muahwiyahyang
telah melawan ali yang sudah jelas menjadi khalifah pada saat itu.
Ø Sekte muji’ah adalah Sekte yang dilatar belakangi oleh politik.
Orang yang murji’ah berpendapat bahwa hal apapun yang perbuatan manusia baik
maupun ia peruatan buruk maupun perbuatan baik yang dapat menilainya adalah
tuhanlah maha mengetahui segalanya.
Sumber
Dr. abdul rozak, rosihan anwar. (2010) ilmu kalam pustaka setia :
bandung.
4.
Alira-aliran
Ø Aliran murtad mengatakan aliran ini berpegang pada rasional lebih
mengutamakan akal terlebih dahulu baru pada wahyu dan hadist. Aliran ini
berkaitan dengan Allah dan alam semesta yang dapat diketahui akal. Menurut
mereka wujud allah dan sifat-sifat Allah dapat diketahui dengan akal pikiran
manusia.
Ø Golongan ahlus sunnah mengatakan aliran ini berpegang pada hadist
dan wahyu baru akal. Aliran banyak membahas tentang akidah-akidah yang terdapat
dalam al-quran apabila akal tidak sejalan dengan syara’ maka akal harus
berpegang pada syara’ Islam.
Sumber :
Harun Nasution, Teologi Islam, Aliranaliran sejarah analisis
perbandingan. UI Press Jakarta 1986.
5.
Tauhid
Ø Tauhid sebagi perinsif pengetahuan kita sudah mengetaui bahwa kalam
pasti membahas tauhid apabila kita sudah mengetahui ilmu tauhid berarti kita
juga membahas ilmu pengetahuan karena ilmu tauhid membahas ketuhanan, keimanan
dan pengetahuan keesahan tuhan untuk mengetahui hal tersebut maka kita sangat
membutuhkan prinsip pengetahuan.
Ø Tauhid sebagai perinsip keluarga kita mengetahui bahwa tauhid
dimana yang membahas kebersamaan dan kekeluargaan yang tercipta karena tauhid
islam yang melandaskan hukum islam.
6.
Kiri
Islam (Al-Vanar Al-Islam) adalah salah satu puncak sumbiimasi pemikiran
semenjak adanya revolusi tahun 1952. Terminologi “Kiri” dalam banyak hal
mengandung kesan stigmatik terutama tatkala dihadapakan kepada konstruksi dapat
pengetahuan konservatif dalam memahami agama (islam). Hanafi menggunakan dua
hal pokok adalah islam telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik dan
melembaga dalam kehidupan bangsa arab.
Sumber :
Abdul Rozak dan Rosihan Anwar (2010) Ilmu Kalam, Pustak Setia :
Bandung.
7.
Pemahan
iqbal tentang ketuhanan harus diikuti dinamika pemikirannya ada tiga (3) tahap
pemikiran yaitu :
Ø Pada tahap pertama (1901-1908). Iqbal meyakini tuhan sebagai
keindahan abadi. Dia mengatakan diri-nya dilangit dan dibumi, pada bumi,
matahari, bulan dan semua penomena alam. Keindahan abadi menurut iqbal adalah
sumber, esensi, dan ideal, tuhan bersifat universal dan melingkup segala
sesuatu. Iqbal membuat analogi dengan kalimat bahwa Tuhan seperti cautan dan
manusia hanya setetes air.
Ø Pada tahap kedua tentang perkembangan pemikiran iqbal (1908-1938)
mengungkapkan bahwa tuhan sang hakikat terakhir adalah pribadi mutlak, ego
tertinggi, manusia harus menyerap tuhan kedalam dirinya menyerap sebanyak
mungkin sifat-sifatnya dan kemungkinan ini tidak terbatas dengan menyerap tuhan
kedalam diri timbulla ego tumbuh menjadi super ego ialah naik ketingkatan wakil
tuhan.
Ø Pada tahap ketiga pemikiran iqbal tentang tuhan (1920-1938)
dicirikan dengan filsafat perubahan. Walaupun ide tentang hakikat sebagai. Pribadi
masih cukup kental dalam pemikirannya tetapi pemikirannya tentang filsafat
perubahan merupakan ide utama dalam masa ketiga perkembangan pemikirannya ini.
Tuhan adalah “Hakikat pada keseluruhan” ia dianggap ego karena seperti pribadi
manusia. Dian adalah suatu perinsif yang mengorganisasikan suatu paduan yang
terikat satu sama lain yang berpangkat pada fitrah organismenya untuk suatu
tujuan konstruktif.
Sunber :
http//id wiki pedia. Org/wiki/ muhammad iqbal
8.
Pemikiran
kalam rasjidi yang menjadi sejarah kritik harun nasution adalah tentang
perbedaan ilmu kalam dan teologi. Rasyidi sangat menolak pandangan harun
nasution yang mengatakan ilmu kalam adalah teologi islam adalah ilmu kalam
kristen tuhannya nabi isa. Adalah aspek dari agama kristen yang diluar
kepercayaan mengakibatkan teologi dalam kristen tidak sam dengan ilmu
kalam/tauhid kedua tentang tema-tema ilmu kalam, Harun Nasution tidak ada agama
yang menyanggupkan akal seperti islam, ia mengatakan bahwa akal akan mengetahui
baik dan buruk. Yang terdapat didalam surat al-baqarah (23-232) kemudian yang
ketiga adalah tentang iaman rasyidi mengatakan bahwa iman bukan sekedar menuju
bersatunya manusia dengan tuhan akan tetapi dilihat dari segi hubungan manusia
dengan manusia yang penting pada kepercayaan ibadah dan kemasyarakatan.
Sumber :
Abdul Rozak dan Rosihan Anwar (2010) Ilmu Kalam, Pustak Setia :
Bandung.
No comments:
Post a Comment