MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini seluruh masyarakat khususnya wirausahawan, harus memperhatikan dan memiliki yang dinamakan sikap dan prilaku wirausaha yang baik dalam berbagai lingkungan, misalnya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sikap dan perilaku wirausaha harus dijalankan dengan sepenuh hati tanpa ada keterpaksaan dari manapun, karena apabila kerja ini dilakukan dengan keterpaksaan maka tidak akan membawa atau mendatangkan hasil yang maksimal dan memuaskan bagi seseorang yang melaksanakannya.
Seperti yang kita lihat banyak sekali wirausahawan yang melupakan cara kerja, sikap dan perilakunya sehingga mereka tidak dapat atau sangat sulit untuk memajukan usahanya seperti yang mereka inginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sikap Kreatif Bekal PengusahA
2. Apa saja Kreatif dan Inovatif dalam Kewirausahaan
3. Bagaimana Potensi diri dalam kewirausahaan
4. Bagaimana Sifat Seorang Wirausaha
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini selain sebagai tugas mata pelajaran kewirausahaan, selain itu makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui materi tentang sikap dan bekal seorang wirausahawan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sikap Kreatif Bekal Pengusaha
Dilihat
dari segi lingkungan bisnis abad 20-21 , Indonesia dilanda krisis ekonomi yang
menimbulkan depresiasi nilai rupiah atas dolar dan terbukanya demokrasi
sehingga megakibatkan dampak di bidang soial, budaya dan hukum. Kondisi ini
perlu disikapi secara proaktif. Bagi seseorang yang tidak ingin berubah dan
masih tetap mempertahankan asumsi lama pasti akan mundur atau hancur.
Kesuksesan
dimasa lalu akan menjadi formula kegagalan bila diterapkan pada bisnis masa
kini tanpa perubahan. Perusahaan perlu melakukan peninjauan ulang atas semua
asumsi dan tata kerja perusahaan agar dapat lebih maju. Kunci sukses individu
atau perusahaan terletak pada kemampuannya memberikan respon yang tepat
terhadap tuntutan perubahan tersebut.
Bisa
dilihat dari daerah kita sendiri, Temanggung dan sekitarnya. Persaingan antar
individu maupun perusahaan smakin meningkat, dibuktikan dengan sulitnya mencari
pekerjaan sehingga kebanyakan orang bekerja diluar kota dengan pekerjaan ala
kadarnya. Hanya orang tertentu yang berjiwa inovasi dan bisa mengasumsikan
inovasinya kedalam realisasi bisnis-lah yang akan mencapai kesuksesan.
Inovasi
merupakan proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru kedalam
situasi yang baru pula. Konsep kebaharuan ini akan berbeda pada setiap individu
karena sifatnya relatif. Jadi apa yang dipandang baru oleh seseorang belum
tentu menjadi anggapan yang baru bagi seseorang lain. Dalam berinovasi, kita
harus memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru untuk menambah atau
menciptakan nilai / manfaat baik sosial maupun ekonomi. Inovasi tersebut harus
dilihat secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola.
Pengelolaan
inovasi perlu adanya ide baru. Biasanya ide baru akan muncul dalam suatu
organisasi jika terbentuk tim. Modal pokok yang dibutuhkan suatu tim dalam
berinovasi adalah kreativitas. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Misalnya ide kreatif yang
dituangkan dalam bisnis makanan, pakaian, perabotan rumah tangga dan produk
lainnya sehingga konsumen akan lebih tertarik dengan apa yan ditampilkan dengan
gaya baru. Tak hanya dalam produk, ide kreatif juga dapat diterapkan dalam
semua [1]bidang
seperti perusahaan tertentu yang menginginkan tenaga kerjanya menjadi sorang
pekerja yang mampu menghasilkan ide-ide baru untuk kemajuan perusahaannya.
Dalam
prosesnya, ada faktor yang mempengaruhi seseorang dalam berinovasi seperti
dukungan pimpinan dan ketersediaan sumber daya untuk mewujudkannya. Maka agar
sikap kreatif bisa mewujudkan inovasi, perlu ada kriteria yang diperhatikan
yaitu keaslian gagasan, kelancaran penyampaian gagasan, keluwesan dalam
pemecahan masalah, penguraian secara rinci dan perumusan kembali dengan
perspektif yang baik.
Namun
dalam berkreativitas ada beberapa hambatan yang mengakibatkan seseorang gagal
memunculkan inovasi, diantaranya adalah keterbatasan waktu dan energi,
ketidakmampuan mengenali masalah, takut gagal, kritik dari orang lain, tidak
berpendirian, sikap negatif, kesulitan memusatkan konsentrasi, dan tuntutan
mengikuti aturan pemerintah yang mengekang. Selain itu untuk menghasilkan
inovasi yang sempurna ada tahapan dalam berperilaku inovatif. Menurut Scout SG &
Bruce RA (1994) terdapat tiga tahap perilaku inovatif, yaitu :
1.
Perilaku inovatif dimulai dari pengenalan masalah dan
penghimpunan ide atau solusi, dapat berupa sesuatu yang baru atau meruakan
adaptasi dari situasi yang lain.
2.
Berusaha mencari dukungan untuk ide tersebut dan mencoba
membangun kerjasama antar pendukung ide.
3.
Menyelesaikan ide tersebut dengan membuat modul inovasi
dalam wujud nyata yang dapat dirasakan atau disentuh dan mengubahnya kearah
penggunaan yang produktif.
Selanjutnya, dari
perilaku inovatif bisa kita realisasikan dalam wujud kewirausahaan. Secara
terminologi,kewirausahaan berasal dari kata wira, istilah sanskerta yang
berarti pribadi unggul atau berani. Jadi, kewirausahaan merupakan sikap
individu yang unggul dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalammemberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Untuk kewirausahaan
dalam taraf pelajar, lebih ditekankan pada sikap kreatif dan mental yang
dimainkan dalam peran seorang wirausahawan untuk menyiapkan menjadi pengusaha
dimasa yang akan datang. Sehingga masalah pengangguran, khususnya di Temanggung
ini dapat teratasi tanpa mengandalkan perusahaan untuk menerima menjadi tenaga
kerja. Akan tetapi kita dilatih sebagai seorang yang bisa mendirikan perusahaan
tersebut.
Ø
Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus
dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan
tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kemampuan kreatif dan inovatif
tersebut tercermin dalam:
·
Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha
·
Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru
·
Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang
·
Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko
·
Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan
tersebut diperlukan terutama untuk:
·
Menghasilkan produk atau jasa baru
·
Menghasilkan nilai tambah baru
·
Merintis usaha baru
·
Melakukan proses/teknik baru
·
Mengembangkan organisasi baru
B.
Kreatif dan
Inovatif dalam Kewirausahaan
kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki
kemampuan untuk menciptakan. Kemampuan untuk menciptakan tersebut dinamakan
kreatifitas. Sedangkan inovatif adalah bersifat memperkenalkan atau
mengembangkan hal-hal baru dinamakan inovasi. Antara kreatif dan inovatif
biasanya memiliki keterkaitan dan biasanya pula dimiliki oleh orang
yangmemiliki jiwa kewirausahaan.Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dan
pengendalian kreatifitas dan inovasi yang ada dalam diri kita sendiri, ada
sedikit tips untuk menggali kreatif dan inovatif kita, yaitu :[2]
Ubahlah cara berpikir Anda dari negatif ke
positif. Semakin positif cara berpikir Anda, membuat Anda semakin percaya
diri dan optimis dalam mengembangkan sisi kreatifitas.Jangan Takut untuk
mencoba hal baru. Sebaiknya kita memiliki rasa yang ingin tahu, karena
dengan rasa ingin tahu yang kita miliki maka rasa untuk mencoba hal yang baru
akan lebih mudah, Hal-hal yang baru membuat kita akan lebih bisa meningkatkan
kreatifitas, bahkan menggali kreatifitas kita,.
Percaya Diri. Syarat ini merupakan syarat
wajibnya, apabila kita ingin menggali kreatifitas kita kita sebaiknya memiliki
jiwa yang selalu confident (PD), dengan rasa PD, maka kita nantinya dapat
melalukan hal-hal baru dengan mudah tanpa adanya rasa takut salah atau takut
jelek, dll. Berdoa. Dengan usaha yang kita lakukan, tanpa diiringi dengan
doa kita tidak dapat melakukannya, kesuksesan yang besar di nilai dari usaha
dan doa yang kita lakukan.
Hadapi ketakutan gagal. Orang-orang kreatif
adalah mereka yg gagal ratusan kali. Tapi mereka mengambil pelajaran dari
kegagalan itu sebagai peluang untuk mencoba lagi dengan cara yg berbeda dan
mungkin lebih baik. Kegagalanlah yg secara langsung menyebabkan kreatifitas.
Salah satu karakteristik seorang wirausaha yaitu
berani mengambil resiko. Apakah yang dimaksud dengan resiko? Bagaimana
pandangan wirausaha mengenai resiko? dan apakah pengambilan resiko itu sama
pengertiannya bagi setiap orang? Resiko dapat diartikan sebagai suatu
ketidakpastian dimasa yang akan datang dan dapat diartikan juga sebagai
suatu konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu
hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan.
Wirausaha adalah orang yang lebih menyuka ihal-hal yang menantang untuk lebih
mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif
wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil mereka menjauhi
resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi merek
tidak ada tantangan.
Dalam
pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang
keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan
kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin
besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap
pula mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko. Yang membedakan[3]
seorang wirausaha dengan yang lainnya adalh kesiapan dalam pengambilan resiko.
Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan
tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah.
Berbeda dengan wirausaha resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai
kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.
C.
Potensi diri
dalam kewirausahaan
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan,
baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang,
tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau
dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki
seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha..
Secara
umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi,
kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap. Etos kerja, seperti ketekunan,
ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan. Kepribadian, yaitu
pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik
jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di
bawah aneka pengaruh luar.
D.
Sifat Seorang
Wirausaha
Seoarang wirausaha agar selalu bertahan dalam
kewirausahaan harus memiliki sifat-sifat seperti berikut:
1.
Percaya Diri
Keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimis
2.
Berorientasikan
Tugas dan Hasil.
Kebutuhan akan prestasi,
berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad
yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.
3.
Pengambil
Resiko.
Memiliki kemampuan mengambil resiko
dan suka pada tantangan
4.
Kepemimpinan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin,
dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang
membangun.
5.
Keorisinilan.
Memiliki inovasi dan kreativitas
tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6.
Berorientasi ke
Masa Depan.
Persepsi dan memiliki cara pandang/
cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
7.
Jujur dan tekun.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu
sama dengan kerja tekunan dijalankan dengan kejujuran
8.
Berjiwa besar
Menerima semua hal yang menguntung
kan dan merugikan diri dari hasil yang didapatkan
Setiap hal yang dilakukan tak jarang akan berakibat
pada kegagalan. Namun jika Anda memiliki jiwa wirausaha, seharusnya hal ini
tidak akan membuat Anda merasa kalah. Justru, semangat Anda terpacu untuk maju
dan berusaha lebih baik lagi.Ketika ide Anda ditolak, atau misalnya ada
karyawan baru yang dinilai lebih aktif, maka Anda harus berjiwa besar dan
justru menjadi semangat Anda untuk maju,dan mencari ide yang lebih kreatif yang
lain untuk suatu masalah yang lain pula.Pantang menyerah dan terus usaha,itu
kunci Anda untuk sukses.
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang
wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang
dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
A.
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan
harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri
adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu
ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan
sebagainya.Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan
berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat
sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang
dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas
pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen
tersebut.Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya
adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
B.
Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal
yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten yang jelas,
terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap
dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan
target-target yang direncanakan dalam hidupnya.
Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang
ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadap konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang
akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen,
dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target
perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
C.
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang
dilupakan oleh seorang wirausahawan.Kejujuran dalam berperilaku bersifat
kompleks.
karakteristik
produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang
dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan
kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang
dilakukan oleh wirausahawan.
D.
Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang
wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.
Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi
oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda
dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat
dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yang
memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi
oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah
mimpi.Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi
dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan
sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan
wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk
dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang
sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah
produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena
adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
E.
Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut
dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain
dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan
hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.Kemandirian merupakan
sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya
seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan
usahanya.
F.
Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut
mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam
setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.Banyak seorang calon
wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan
hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam
pengambilan keputusan bisnisnya.
Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan
seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan [4]
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh
sifat karakter, inovasi dan kepribadian seseorang. bahwa kewirausahaan yang
berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian. Seperti telah
diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau individu
yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian
rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha
karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu
nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna
mencapai kepuasan secara pribadi
2. Saran
Disarankan
mahasiswa yang menkaji tentang kewirausahaan mampu memiliki sifat-sifat seperti
yang dikemukakan di atas, agar mnejadi seorang pengusaha yang handal di bidang
wirausaha, seperti yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir.kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo
persada2006
Hendro. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
2011.
Sukmadi.inovasi dan kewirausahaan.edisi paradigm baru kewirauahaan.
[1]Hendro,
Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta:
Erlangga, 2011),
[2]
Ibit
3 sukmadi, inovasi & kewirausahaan
No comments:
Post a Comment