1

loading...

Sunday, November 11, 2018

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN : BEKAL DAN SIKAP PENGUSAHA

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

BAB I

PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang
Saat ini seluruh masyarakat khususnya wirausahawan, harus memperhatikan dan memiliki yang dinamakan sikap dan prilaku wirausaha yang baik dalam berbagai lingkungan, misalnya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sikap dan perilaku wirausaha harus dijalankan dengan sepenuh hati tanpa ada keterpaksaan dari manapun, karena apabila kerja ini dilakukan dengan keterpaksaan maka tidak akan membawa atau mendatangkan hasil yang maksimal dan memuaskan bagi seseorang yang melaksanakannya.
  Seperti yang kita lihat banyak sekali wirausahawan yang melupakan cara kerja, sikap dan perilakunya sehingga mereka tidak dapat atau sangat sulit untuk memajukan usahanya seperti yang mereka inginkan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Sikap Kreatif Bekal PengusahA
2.      Apa saja Kreatif dan Inovatif dalam Kewirausahaan
3.      Bagaimana Potensi diri dalam kewirausahaan
4.      Bagaimana Sifat Seorang Wirausaha

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini selain sebagai tugas mata pelajaran kewirausahaan, selain itu makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui materi tentang sikap dan bekal seorang wirausahawan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.           Sikap Kreatif Bekal Pengusaha
Dilihat dari segi lingkungan bisnis abad 20-21 , Indonesia dilanda krisis ekonomi yang menimbulkan depresiasi nilai rupiah atas dolar dan terbukanya demokrasi sehingga megakibatkan dampak di bidang soial, budaya dan hukum. Kondisi ini perlu disikapi secara proaktif. Bagi seseorang yang tidak ingin berubah dan masih tetap mempertahankan asumsi lama pasti akan mundur atau hancur.
Kesuksesan dimasa lalu akan menjadi formula kegagalan bila diterapkan pada bisnis masa kini tanpa perubahan. Perusahaan perlu melakukan peninjauan ulang atas semua asumsi dan tata kerja perusahaan agar dapat lebih maju. Kunci sukses individu atau perusahaan terletak pada kemampuannya memberikan respon yang tepat terhadap tuntutan perubahan tersebut.
Bisa dilihat dari daerah kita sendiri, Temanggung dan sekitarnya. Persaingan antar individu maupun perusahaan smakin meningkat, dibuktikan dengan sulitnya mencari pekerjaan sehingga kebanyakan orang bekerja diluar kota dengan pekerjaan ala kadarnya. Hanya orang tertentu yang berjiwa inovasi dan bisa mengasumsikan inovasinya kedalam realisasi bisnis-lah yang akan mencapai kesuksesan.
Inovasi merupakan proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru kedalam situasi yang baru pula. Konsep kebaharuan ini akan berbeda pada setiap individu karena sifatnya relatif. Jadi apa yang dipandang baru oleh seseorang belum tentu menjadi anggapan yang baru bagi seseorang lain. Dalam berinovasi, kita harus memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru untuk menambah atau menciptakan nilai / manfaat baik sosial maupun ekonomi. Inovasi tersebut harus dilihat secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola.
Pengelolaan inovasi perlu adanya ide baru. Biasanya ide baru akan muncul dalam suatu organisasi jika terbentuk tim. Modal pokok yang dibutuhkan suatu tim dalam berinovasi adalah kreativitas. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Misalnya ide kreatif yang dituangkan dalam bisnis makanan, pakaian, perabotan rumah tangga dan produk lainnya sehingga konsumen akan lebih tertarik dengan apa yan ditampilkan dengan gaya baru. Tak hanya dalam produk, ide kreatif juga dapat diterapkan dalam semua [1]bidang seperti perusahaan tertentu yang menginginkan tenaga kerjanya menjadi sorang pekerja yang mampu menghasilkan ide-ide baru untuk kemajuan perusahaannya.
Dalam prosesnya, ada faktor yang mempengaruhi seseorang dalam berinovasi seperti dukungan pimpinan dan ketersediaan sumber daya untuk mewujudkannya. Maka agar sikap kreatif bisa mewujudkan inovasi, perlu ada kriteria yang diperhatikan yaitu keaslian gagasan, kelancaran penyampaian gagasan, keluwesan dalam pemecahan masalah, penguraian secara rinci dan perumusan kembali dengan perspektif yang baik.
Namun dalam berkreativitas ada beberapa hambatan yang mengakibatkan seseorang gagal memunculkan inovasi, diantaranya adalah keterbatasan waktu dan energi, ketidakmampuan mengenali masalah, takut gagal, kritik dari orang lain, tidak berpendirian, sikap negatif, kesulitan memusatkan konsentrasi, dan tuntutan mengikuti aturan pemerintah yang mengekang. Selain itu untuk menghasilkan inovasi yang sempurna ada tahapan dalam berperilaku inovatif. Menurut Scout SG & Bruce RA (1994) terdapat tiga tahap perilaku inovatif, yaitu :
1.      Perilaku inovatif dimulai dari pengenalan masalah dan penghimpunan ide atau solusi, dapat berupa sesuatu yang baru atau meruakan adaptasi dari situasi yang lain.
2.      Berusaha mencari dukungan untuk ide tersebut dan mencoba membangun kerjasama antar pendukung ide.
3.      Menyelesaikan ide tersebut dengan membuat modul inovasi dalam wujud nyata yang dapat dirasakan atau disentuh dan mengubahnya kearah penggunaan yang produktif.
Selanjutnya, dari perilaku inovatif bisa kita realisasikan dalam wujud kewirausahaan. Secara terminologi,kewirausahaan berasal dari kata wira, istilah sanskerta yang berarti pribadi unggul atau berani. Jadi, kewirausahaan merupakan sikap individu yang unggul dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalammemberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Untuk kewirausahaan dalam taraf pelajar, lebih ditekankan pada sikap kreatif dan mental yang dimainkan dalam peran seorang wirausahawan untuk menyiapkan menjadi pengusaha dimasa yang akan datang. Sehingga masalah pengangguran, khususnya di Temanggung ini dapat teratasi tanpa mengandalkan perusahaan untuk menerima menjadi tenaga kerja. Akan tetapi kita dilatih sebagai seorang yang bisa mendirikan perusahaan tersebut.

Ø  Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang  yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
·         Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha
·         Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru
·         Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang
·         Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko
·         Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
·         Menghasilkan produk atau jasa baru
·         Menghasilkan nilai tambah baru
·         Merintis usaha baru
·         Melakukan proses/teknik baru
·         Mengembangkan organisasi baru

B.            Kreatif dan Inovatif dalam Kewirausahaan
kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Kemampuan untuk menciptakan tersebut dinamakan kreatifitas. Sedangkan inovatif adalah bersifat memperkenalkan atau mengembangkan hal-hal baru dinamakan inovasi. Antara kreatif dan inovatif biasanya memiliki keterkaitan dan biasanya pula dimiliki oleh orang yangmemiliki jiwa kewirausahaan.Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dan pengendalian kreatifitas dan inovasi yang ada dalam diri kita sendiri, ada sedikit tips untuk menggali kreatif dan inovatif kita, yaitu :[2]
Ubahlah cara berpikir Anda dari negatif ke positif. Semakin positif cara berpikir Anda, membuat Anda semakin percaya diri dan optimis dalam mengembangkan sisi kreatifitas.Jangan Takut untuk mencoba hal baru. Sebaiknya kita memiliki rasa yang ingin tahu, karena dengan rasa ingin tahu yang kita miliki maka rasa untuk mencoba hal yang baru akan lebih mudah, Hal-hal yang baru membuat kita akan lebih bisa meningkatkan kreatifitas, bahkan menggali kreatifitas kita,.
Percaya Diri. Syarat ini merupakan syarat wajibnya, apabila kita ingin menggali kreatifitas kita kita sebaiknya memiliki jiwa yang selalu confident (PD), dengan rasa PD, maka kita nantinya dapat melalukan hal-hal baru dengan mudah tanpa adanya rasa takut salah atau takut jelek, dll. Berdoa. Dengan usaha yang kita lakukan, tanpa diiringi dengan doa kita tidak dapat melakukannya, kesuksesan yang besar di nilai dari usaha dan doa yang kita lakukan.
Hadapi ketakutan gagal. Orang-orang kreatif adalah mereka yg gagal ratusan kali. Tapi mereka mengambil pelajaran dari kegagalan itu sebagai peluang untuk mencoba lagi dengan cara yg berbeda dan mungkin lebih baik. Kegagalanlah yg secara langsung menyebabkan kreatifitas.
Salah satu karakteristik seorang wirausaha yaitu berani mengambil resiko. Apakah yang dimaksud dengan resiko? Bagaimana pandangan wirausaha mengenai resiko? dan apakah pengambilan resiko itu sama pengertiannya bagi setiap orang? Resiko dapat diartikan sebagai suatu ketidakpastian dimasa yang akan datang  dan dapat diartikan juga sebagai suatu konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyuka ihal-hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil mereka menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi merek tidak ada tantangan.
 Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko. Yang membedakan[3] seorang wirausaha dengan yang lainnya adalh kesiapan dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah. Berbeda dengan wirausaha resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.

C.     Potensi diri dalam kewirausahaan
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha..
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.

D.    Sifat Seorang Wirausaha
Seoarang wirausaha agar selalu bertahan dalam kewirausahaan harus memiliki sifat-sifat seperti berikut:
1.      Percaya Diri
Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimis
2.      Berorientasikan Tugas dan Hasil.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,  memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.
3.      Pengambil Resiko.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan
4.      Kepemimpinan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
5.      Keorisinilan.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6.      Berorientasi ke Masa Depan.
Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
7.      Jujur dan tekun.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja tekunan dijalankan dengan kejujuran
8.      Berjiwa besar
Menerima semua hal yang menguntung kan dan merugikan diri dari hasil yang didapatkan
Setiap hal yang dilakukan tak jarang akan berakibat pada kegagalan. Namun jika Anda memiliki jiwa wirausaha, seharusnya hal ini tidak akan membuat Anda merasa kalah. Justru, semangat Anda terpacu untuk maju dan berusaha lebih baik lagi.Ketika ide Anda ditolak, atau misalnya ada karyawan baru yang dinilai lebih aktif, maka Anda harus berjiwa besar dan justru menjadi semangat Anda untuk maju,dan mencari ide yang lebih kreatif yang lain untuk suatu masalah yang lain pula.Pantang menyerah dan terus usaha,itu kunci Anda untuk sukses.
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
A.    Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
B.     Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya.
Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
C.     Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.
 karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
D.    Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.
Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
E.      Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
F.     Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan [4]


BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat karakter, inovasi dan kepribadian seseorang. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian. Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi
2.      Saran
Disarankan mahasiswa yang menkaji tentang kewirausahaan mampu memiliki sifat-sifat seperti yang dikemukakan di atas, agar mnejadi seorang pengusaha yang handal di bidang wirausaha, seperti yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo persada2006
Hendro. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2011.
Sukmadi.inovasi dan kewirausahaan.edisi paradigm baru kewirauahaan.

  


[1]Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta: Erlangga, 2011), 
[2] Ibit
3 sukmadi, inovasi & kewirausahaan
4 Dr. kasmir, SE, M.M. sikap dan perilaku wirausaha  (hal 28)
5 Ibit

No comments:

Post a Comment