1

loading...

Sunday, November 11, 2018

MAKALAH RAGAM ORIENTASI HIDUP MANUSIA


MAKALAH RAGAM ORIENTASI HIDUP MANUSIA


PENDAHULUAN

Alhamdullilah alhamdulillah hirobbilalamin Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang mana atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan peyusunan makalah “ RAGAM ORIENTASI HIDUP MANUSIA “. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah kemanusiaan dan keimanan (AIK 1). Sholawat beserta salam senan tiasa kami panjatkan kepada junjugan kami nabi Muhammad SAW, yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.  Pada penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik secara materi maupun teknis penulisan, mengingat kemampuan yang kami miliki. Maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan agar penyusunan makalah ini menjadi lebih baik.
Semakin modern dan canggihnya ilmu pengetahuan semakin majunya peredaran zaman dan manusiapun menjadi beragam. Manusia memang harus mengetahui apa yang akan di kerjakan sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan meggunakan akal sehatnya. Dalam hubungan manusia dan alam semesta, jika ia bertanya kepada diri sendiri, “ Bagaimana saya ada ? ia akan menjawab saya ada entah bagaiman dalam penalaran demikian ia akan menjalani kehidupan tanpa perna merenungkan masalah-maslah seperti itu, ia memahami fakta bahwa ia di ciptakan. Dengan mengeal penciptanya, ia berusaha memahanmi tujuan untuk apa ia di ciptakan tuhan. Bagi siapa yang ingin memahami alam semesta terhadap kitab petunjuk yaitu adalah Al Qu’ran. Mulai dari tampak ( Syadah smapai yang tidak tampak Ghoib ), Dari yang berwarna sampe yang tidak bernyawa dan dari yang ada di dalam perut ini sampai yang ada di ruang angkasa yang di penuhi beribu- ribu miliar bintang dan itu membuat kita bertanya untuk apa alam semesta itu di ciptakan siapa yang menciptakan alam semesta ini..? bagaimana cara terbentuknya alam semesta ini..? pertanyaan ini membuat para ilmuan untuk melakukan penelitian dan melahirkan berbagai teori dalam penciptaan alam semesta. sebenarnya penciptaan dunia atau alam semesta. Sebenarnya penciptaan  dunia atau alam semesta ini sudah di jelaskankan semua lewat Al- Qur’an.



PEMBAHASAN
A.    RAGAM ORIENTASI HIDUP MANUSIA
Orientasi merupakan Orientasi berarti peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan sebagainya) yang tepat dan benar. Orientasi berarti pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan
Manusia sebagai khalifatullah menempati posisi ganda (double position) diruang publik (public sphere)yang sangat luas, mengelokkan dan menggiurkan siapapun yang memandangnya secara makro. Disatu sisi merupakan agen pencerahan, namun pada saat bersamaan manusia justru menjadi agen kerusakan(Al- fasid). Gambaran ini menunjukkan konsekuensi manusia sebagai salah satu makhluk Allah yang dikaruniai beberapa potensi, secara tidak langsung menghantarkan kesadaran manusia akan keAgungan Allah dan keterbatasan hambanya sebagai makhluk- Nya.untuk itu diperlukan penyikapan yang tegas dalam menempuh perjalanan hidup ini, agar kehidupan dapat mendapat manfaat bagi dirinya dan orang lain, sehingga dapat memperoleh kebahagiaan dan leselamatan hidup didunia maupun akhirat.
Demikian, ada 2 hal yan harus diperhatikan oleh setiap orang untuk menyikapi orientasi hidup, yaitu:
1.      Orientasi hidup yang salah
Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 200 menyebutkan bahwa ada diantara manusia yang orientasi hidupnya didunia hanya mengejar kenikmatan duniawi, sehingga ia lupa bahkan tidak pernah memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak. Hal ini sesuia dengan firmn Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 200.
Yang Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat”.
Obsesinya hanya mengejar kenikmatan dunia, baik berupa wanita, anak, harta benda (seperti : emas, perak, kendaraan, binatang ternak, sawah, ladang dll), karena kenikmatan dunia itu merupakan daya tarik bagi mereka. Oleh karena itu, mereka tidak memperdulikan waktu lagi, dimana siang dan malam hanya digunakan untuk mengejar dan memperbanyak kesenangan hidup. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 14. Yang Artinya: dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa- apa yang diingini, yaitu : wanita – wanita, anak- anak harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang – binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga).

Bertambahnya ambisi untuk memperbanyak kesenangan hidup duniawi manakala melihat orang lain memiliki kekayaan diatas dirinya. Hal ini dapat dipahami dari perilaku teman – teman karun disaat melihat kemegahan karun. Sebagai mana firman Allah dalam QS. Al- Qashash ayat 76. Yang Artinya : maka keluarlah karun pada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang – orang yang menghendaki kehidupan dunia: “moga – moga kiranya kita mempempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada karun, sesungguhnya ia benar – benar mempunyai keberuntungan yang besar.
Ayat ini menjelaskan dan mengingatkan pada seluruh manusia tentang karun ketika keluar dari istananya dengan diiring- iringin pasukan keamanan yang lengkap, terdiri dari pengawal , hamba sahaya, orang – orang sebagai kaki kanannya, para kerabatnya, istri dan dayang – dayangnya, anak keturunannya. Hal ini dilalkukan dengan tujuan untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya. Dalam kondisi demikian, sebagian diantara manusia ada yang berdoa dan berkeinginan agar kehidupan didunianya seperti yang diberikan oleh karun.

2.      Orientasi hidup yang benar
Allah tidak menghendaki kehidupan didunia yang dilakukan oleh manusia sangat memberatkan, bahwa sebaliknya yang dikehendaki Allah adalah kehidupan yang mudah. Untuk itu Allah memberi petunjuk kepada mereka pada jalan yang harus dilaluinya, sebagaimana firman Allah dalam QS.AL Baqarah ayat 256.
Artinya : tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.. karena itu barang siapa yang ingkar kepada thaghut [syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang keppada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus . dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.
Ayat ini dengan jelas bahwa Allah telah menunjukkan jalan kehidupan yang harus dilalui oleh setiap manusia, yaitu jalan menuju kebenaran (akan diuraikan) dan jalan menuju kesesatan ( baca pada bagian diatas). Diantara kedua jalan ini, Allah mempertegaskan perbedaannya, begitu juga dengan konsekwensi bagi setiap manusia yang menempuh jalan ini.
Siapan orangnya yang mengikuti jalan yang benar, maka ia termasuk tergolongan orang – orang yang cerdas. Salah satu indikatornya adalah mampu memanfaatkan potensi- potensi pemberian Allah kepada dirinyamana yang harus digunakan dan mana yang tidak harus digunakan, sehingga membawa manfaat bagi dirinya dan orang – orang disekelilingnya. Di samping itu, dia selau menghitung dan mempertimbangkan secara cermat dan berhati – hatian untung dan ruginya terhadap aktivitas yang dilakukanya, karena dia memahami resiko yang dilakukannya akan berdampak pada kehidupan didunia, dialam kubur dan dialam akhirat. Dia pun menyadari sepenuhnya bahwa apa yang  dilakukan tidak akan terlewati oleh pantauan Allah yang tercatat secara rapih oleh malaikat Raqib dan ‘Atib yang bertugas mencatat amal perbuatanya (baca seluruh aktivitas), dan diakhirat nanti harus dipertanggung jawaban.

Adapun jaminan Allah yag diberikan kepada orang – orang yang mengikuti jalan yang benar adalah:
a.       Dimudahkan ketika mendapat kesulitan, dicukupkan kebutuhan hidupnya dan diberi rizki yang tak terduga, sesuai firman Allah QS. Ath Thalaq 2-3
Artinya :
(2) barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
(3) dan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka – sangkanyadan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya akan mencukupkan(keperluan)nya.sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap – tiap sesuatu.
b.  hapus kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya, sebagaimana firman Allah dalam QS. Ath – Thalaq ayat 5.
Artinya : itulah perintah Allah yang diturunkan –Nya kepada kamu, dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan menghapus kesalahan – kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.

Kehidupan dunia merupakan kehidupan sementara dan kehidupan akherat adalah kehidupan abadi. Kehidupan sementara harus sejalan dengan kehidupan abadi. Jika tidak, maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam menjalani kehidupan ini. Seorang Muslim senantiasa dituntut untuk mengisi danmemanfaatkan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Seorang muslim hendaknya memiliki orientasi hidup yang jelas, yang paling tidak meliputi tiga hal:
1.      Orientasi kemanfaatan (kemaslahatan)
Manusia yang baik adalah manusia yang bisa memberi kemanfaatan (kemaslahatan) yang sebesar-besarnya bagi orang lain. Oleh karena itu, segala potensi yang kita miliki harus kita gunakan untuk memberi kemanfaatan kebaikan yang sebesar-besarnya, bila ini yang dilakukan manusia, maka banyak persoalan bisa kita pecahkan dan banyak kemajuan yang bisa kita capai. Namun, yang amat kita sayangkan adalah banyak manusia yang belum bisa memberi kemanfaatan kepada orang lain, bahkan dirinya sendiri saja bermasalah. Oleh karena itu, segala bentuk kesia-siaan akan ditinggalkan oleh setiap mukmin yang ingin meraih keberuntungan dalam kehidupannya di dunia dan akhirat. Allah SWT. berfirman:
”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna”. (QS. Al-Mu’minun, 23:1-3)
2.      Orientasi kepedulian
Sebagai muslim yang beriman sudah pastinya hurus memiliki rasa kepedulian. Contohnya, kita membantu terhadap kesulitan hidup yang dialami orang lain dan kita akan berusaha menjadi bagian dari solusinya. Maksudnya yaitu apabila ada orang yang sedang kesulitan kita membantunya agar kesulitan yang dialaminya dapat terselesaikan dengan cepat. Inilah kebajikan yang harus kita tunjukkan dalam kehidupan nyata sebagaimana firman Allah SWT:
”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memer dekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah, 2:177)
3.      Orientasi kedisiplinan
Seorang Muslim senantiasa dituntut untuk disiplin dalam melaksanakan nilai-nilai kebenaran yang datang dari Allah SWT. dan telah dibimbing dengan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuknya sehingga bisa membedakan mana jalan hidup yang benar dan mana yang salah, Allah SWT. berfirman:
”(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah, 2:185)




















PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Orientasi berarti pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan. Disatu sisi merupakan agen pencerahan, namun pada saat bersamaan manusia justru menjadi agen kerusakan(Al- fasid). Demikian, ada 2 hal yan harus diperhatikan oleh setiap orang untuk menyikapi orientasi hidup, yaitu: Orientasi hidup yang salah, dan Orientasi hidup yang benar. Kehidupan dunia merupakan kehidupan sementara dan kehidupan akherat adalah kehidupan abadi. Kehidupan sementara harus sejalan dengan kehidupan abadi. Jika tidak, maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam menjalani kehidupan ini.

B.     SARAN
Kami menyadari maakalah yang berjudul orientasi kehidupan manusia ini masih memiliki banyak kekurangan dari  segi penyusunan maupun isi materi yang kami tuangkan , oleh karena itu kami sanagt mengharapakan kritik dan saran demi perbaikan kami selanjutnya. Kami juga berharap makalh ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya umat muslim di seeluruh dunia, serta dapay meningkatkan ilmu dan pengetahuan dalam bidang orentasi kehidupan manusia.









DAFTAR PUSTAKA
Romlah,dkk.2012.Al Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah.Malang:UMM Pres
surouawwabi.blogspot.com

No comments:

Post a Comment