BAB I
PENDAHULUAN
Tata Surya terbagi menjadi
Matahari, empat planet bagian
dalam, sabuk
asteroid, empat planet bagian
luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan
tersebar. Awan Oort diperkirakan
terletak di daerah
terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang
terluar. Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya
ialah Merkurius (57,9
juta km), Venus (108 juta
km), Bumi (150 juta
km), Mars (228 juta
km), Yupiter (779
juta km), Saturnus (1.430
juta km), Uranus (2.880
juta km), dan Neptunus(4.500
juta km).[1]
Plastisin merupakan bahan seperti tanah liat
yang digunakan untuk membentuk berbagai replika barang berdasarkan kreativitas
anak. Plastisin Sebagai Media Pembelajaran yang
digunakan pada proses pembelajaran yang digunakan sebagai sarana membentuk. Pada
hal ini plastisin digunakan sebagai bahan pembentuk dari angggota tata surya. [2]
1.
Apa yang
dimaksud plastisin?
2.
Apa yang
dimaksud tata surya?
1.
Dapat memahami
konsep Plastisin
2.
Memahami
penyusunan Tata surya.
BAB
II
PEMBAHASAN
Plastisin merupakan “bermain dengan permainan
bahan adonan sebagai bahan yang dapat dibentuk”. Menggunakan plastisin dalam proses pembelajaran di sekolah
merupakan suatu cara jitu untuk meningkatkan kreatifitas siswa.
Plastisin adalah bahan
terbaik yang digunakan untuk belajar Plastisin memungkinkan seseorang untuk
menjadi kreatif. Selama aktivitas kreatifnya, dari dalam emosi anak
memungkinkan untuk muncul dan mengalami sesuatu yang jelas dari aktivitas
tersebut. Plastisin seseorang untuk mengekspresikan emosinya : seorang anak
mungkin dengan tenang membanting plastisin, atau dengan agresif memukul
plastisin, atau menarik plastisin sehingga terpisah seperti sedang frustasi. [3]
Plastisin adalah bahan tiga
dimensi. Ini membolehkan seseorang untuk memiliki kebebasan untuk
berkreativitas yang lebih daripada ketika mereka dengan dua dimensi seperti
melukis atau ketika menggambar. Dengan plastisin, seseorang dengan bebas dapat
menciptakan potongan-potongan plastisin menjadi hal yang realistis, imajinasi
atau simbolik. Contohnya misal seperti, seorang yang menciptakan potongan
plastisin tersebut menjadi replica monster, termasuk replica tata surya.
Plastisin merangsang indera
peraba dan kinestetik, ini membolehkan seseorang yang tertutup atau pendiam
mengenai pengalaman sensorik dan emosinya dengan cara memainkan
plastisin-plastisin itu lagi. Seperti anak-anak dengan menjadi digunakan
sepenuhnya dalam belajar dengan plastisin, dengan sensitive bertambahnya reaksi
kinestetiknya mungkin itu merupakan hasil yang bermanfaat yaitu ungkapan emosi.
Tata surya (solar system) termasuk dalam
bagian alam semesta yang sangat luas. Tata surya terletak di dalam salah satu
galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada di ruang angkasa, yaitu galaksi
Bimasakti (Milky Way). Kata Bimasakti berasal dari tokoh pewayangan yang
memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu dikarenakan orang jawa kuno menganggap
bintang-bintang di langit membentuk gambar Bima yang dililit ular naga.
Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa
bagian yaitu matahari, 4 planet luar, 4 planet dalam, sabuk asteroid (main
asteroid belt), dan dibagian terluar terdapat sabuk Kuiper. Hanya enam dari
delapan planet itu yang memiliki satelit alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus
dan Merkurius tidak mempunyai satelit alami.[4]
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang
terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan
semua objek yang
terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan
buah planet yang
sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips,
lima planet kerdil/katai, 173
satelit alami yang
telah diidentifikasi, dan
jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat
planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian
luar, dan di
bagian terluar adalah
Sabuk Kuiper dan
piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah
terjauh yang berjarak sekitar seribu
kali di luar bagian yang terluar. Berdasarkan
jaraknya dari Matahari,
kedelapan planet Tata
Surya ialah Merkurius (57,9
juta km), Venus
(108 juta km),
Bumi (150 juta
km), Mars (228
juta km), Yupiter (779
juta km), Saturnus
(1.430 juta km),
Uranus (2.880 juta
km), dan Neptunus (4.500 juta
km). Sejak pertengahan
2008, ada lima
objek angkasa yang
diklasifikasikan sebagai
planet kerdil. Orbit
planet-planet kerdil, kecuali
Ceres, berada lebih
jauh dari Neptunus. Kelima planet
kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet
kelima), Pluto (5.906
juta km.; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta
km). Enam dari
kedelapan planet dan
tiga dari kelima
planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami.
Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri
dari debu dan partikel lain.
a.
Klasifikasi Planet Tata Surya
Sifat planet berbeda dengan bintang. Planet
merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya
merefleksikan cahaya matahari. Menurut International Astronomical
Audit (IAU), planet adalah benda langit yang mempunyai orbit mengelilingi
matahari
Planet-planet di tata surya juga memiliki
massa dan gravitasi yang cukup sehingga bisa membentuk struktur bulat, dan
memiliki lintasan orbit yang bersih (tidak memiliki benda langit lainnya di
dalam orbitnya).
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturunus,
Uranus, dan Neptunus adalah nama-nama planet yang ada di tata surya. Nama-nama
planet itu juga telah diurutkan berdasarkan jaraknya dari matahari mulai dari
yang paling dekat hingga yang paling jauh.
Dulu Pluto sempat dimasukkan sebagai salah
satu anggota planet dalam sistem tata surya. Namun, sekarang pluto sudah tidak
dianggap lagi sebagai sebuah planet karena lintasan orbitnya tidak bersih dari
benda langit lainnya. Dimana hal ini bertentangan dengan definisi planet yang
di sampaikan oleh IAU. Sehingga disepakati bahwa Pluto bukanlah sebuah planet
lagi.
Dikarenakan garis edar planet yang berbentuk
elips, jarak antara matahari dengan planet menjadi berubah-ubah. Posisi planet
pada saat tertentu berada pada jarak terdekat (perihelium) dan pada saat yang
lain berada pada jarak terjauh (aphelium).
Pengelompokan
Planet-planet
Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya
menjadi beberapa kelompok berdasarkan berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap
planet. Berikut 3 susunan atau urutan planet yang dibuat oleh para ahli
astronomi.
1) Pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat
dari orbit bumi dapat dibagi menjadi planet inferior dan planet luar superior.
Planet inferior adalah planet yang terletak di dalam orbit bumi, yaitu
Merkurius dan Venus. Sedangkan, planet superior adalah planet yang berada di
luar orbit bumi, yaitu planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2) Pengelompokan berdasarkan material penyusunnya
yang dapat dibagi menjadi 2, yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet
terrestial adalah planet dengan ukuran yang relatif kecil, berbatu, dan memiliki
atmosfer yang tipis. Planet yang tergabung adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars. Sedangkan, sisanya termasuk planet jovian. Yaitu planet dengan permukaan
yang tersusun dari gas, cairan, es tebal, dan ukurannya relatif besar.
3)
Pengelompokan
berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid. Planet dapat dibagi
menjadi palnet luar dan planet dalam. Planet dalam adalah planet yang berada
didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan
sisanya termasuk planet luar.
b.
Media Pembelajaran (Membuat Tata Surya Dari Koran Plastisin)
1.
Cara Pembuatan
Alat dan Bahan
a.
Alat
1)
Pisau Cutter
2)
Tang
3)
Plastisin
Aneka warna
b.
Bahan
1)
Sterofoam
2)
Sterofoam
3)
Kawat
4)
Lem Kayu
2.
Langkah Pembuatan
a. Langkah Pertama
Pertama – tama kita buat pola
planet dari dari bahan plastisin dengan memperhatikan campuran warna masing-
masing plastisin sehingga membentuk bulatan – bulatan planet.
b. Langkah Kedua
Potong Sterofoam Sedang
segi empat menjadi berbentuk bulat dan lubangi tengah – tengahnya kemudian
masukkan kawat ditengahnya, lalu gabungakan dengan sterofoam besar kemudian
tempelkan manik – manik agar seperti bintang – bintang sebagai background
/latar dari miniatur tata surya yang kita buat.
c.
Langkah ketiga
Setelah itu kita beri lem pada tiap
planet lalu kita tempelkan sesuai letaknya. Lalu tiap planet kita tulisi
nama-nama planet tersebut, agar kita bisa membedakan planet yang satu dengan
yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
Plastisin merupakan bahan seperti tanah liat
yang digunakan untuk membentuk berbagai replika barang berdasarkan kreativitas
anak. Plastisin Sebagai Media Pembelajaran yang
digunakan pada proses pembelajaran yang digunakan sebagai sarana membentuk.
Pada hal ini plastisin digunakan sebagai bahan pembentuk dari angggota tata
surya.
Berdasarkan jaraknya dari
matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9
juta km), Venus (108 juta
km), Bumi (150 juta
km), Mars (228 juta
km), Yupiter (779
juta km), Saturnus (1.430
juta km), Uranus (2.880
juta km), dan Neptunus (4.500
juta km), dan planet yang jauh dari matahari adalah Pluto (5.906 juta
km.; diklasifikasikan sebagai planet kesembilan),
Plastisin sebagai media
pembelajaran ditujukan untuk membuat media pembelajaran tata surya dengan media
yang mudah dicari, serta tidak membutuhkan biayayang besar dan memiliki hasil
yang bagus.
Dalam pembuatan media
sederhana seorang guru / pendidik harus benar-benar memahami terlebih dahulu
Tujuan dan Manfaat serta Kendala yang akan dihadapi dalam pembuatan media
sederhana supaya media yang di buat tidak sia – sia.
DAFTAR PUSTAKA
Cepy, Media Pembelajaran, (Direktorat
Jenderal nPendidikan Islam Kementerian agama
RI, 2012)
Hajar Pamadhi,
2008, Seni Keteramp[ilan Anak . Universitas Terbuka
Nana Syaodih Sukmadinata, 2005.Landasan
Psikologi Proses Pendidikan,
Bandung : PT. Remaja Rosdakary.
Wikipedia.2011.TataSurya,(Online),(http://wikipediafoundation.org/,diakses30 November 2011).
Wikipedia.2011.Planet,(Online),(http://wikipedia.org/wiki/Planet,diakses
04
Januari )
No comments:
Post a Comment