1

loading...

Senin, 14 Januari 2019

MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI



MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI

BAB I

PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Psikologi ilmu mulai diperkenalkan di Indonesia sebelum perang dunia ke II, melalui lembaga-lembaga pendidikan. Psikologi diajarkan di sekolah-sekolah pendidikan guru. Prinsip-prinsip psikologi ketika itu terutama diterapkan pada bidang Baru pada tahun 1953, dengan didirikannya Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, psikologi bukan saja merupakan ilmu yang diterapkan dibidang pendidikan, tetapi mulai menjadi ilmu yang dikembangkan di Indonesia dan diterapkan keberbagai bidang kehidupan, dalam kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan, dan kehidupan masyarakat pada umumnya.
Perkembangan psikologi di indonesia, khususnya perkembangan psikologi industri dan organisasi, masih sangat dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di negara-negara barat, terutama Amerika serikat. Banyak buku dan majalah psikologi dari negara-negara barat ( yang berbahasa inggris ) merupakan buku pegangan dan buku acuan dalam pengembangan dan penerapan psikologi di Indonesia. Hal ini pula yang menjadi dasar pemikiran untuk membahas secara singkat bagaimana perkembanagan psikologi industri di negara-negara barat agar dapat lebih mudah mengenali dan memahami psikologi industri di Indonesia.
    B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Ilmu Psikologi Industri?
2.      Jelaskan Sejarah Psikologi Industri ?
3.      Bagaimana Ruang Lingkup Psikologi Industri ?
4.      Bagaimana Wawasan Psikologi Industri ?
       C.    Tujuan
1.      Untuk memenuhi tugas kuliah
2.      Untuk memahami psikologi industri.
3.      Untuk mengetahui penerapan psikologi di kawasan industry

BAB II

PEMBAHASAN

      A.    Pengertian Ilmu Psikologi Industri
Psikologi ( dari bahasa Yunani Kuno : psyche = jiwa dan logos = kata). Dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Munsterberg (dalam Berry 1998) Psikologi Industri  adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja.
Ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama.
Industri tidak hanya terjemahan dari industri tetapi mencakup juga pengertian business (perusahaan). Selain itu psikologi industri merupakan hasil perkembangan psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus. Secara terminologi, psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang memepelajari aktifitas-aktifatas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Industri dan organoisasi dapat diartikan sebagai suatu badan usaha dari perkumpulan kelompok manusia yang mempunyai tujuan bersama untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Berdasarkan pengertian diatas psikologi perusahaan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktifitas-aktifitas manusia dalam hubungannya dengan kehidupan lingkungan perusahan atau orgasnisasi.
Psikologi industri merupakan suatu keseluruhan pengetahuan (a body of knowledge) yang berisi fakta, aturan- aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Pengetahuan ini dapat disalah gunakan sehingga dapat membahayakan dan merugikan pihak2 yang terlibat. [1]
Penggunaan pengetahuan psikologi industri harus ditujukan untuk kepentingan dan kemanfaatan pihak-pihak yang terlibat, baik perusahaan sebagai organisasi maupun karyawannya.
    B.     Sejarah Psikologi Industri
Tahun 1901, Walter Dill Scott berbicara tentang kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan. Tahun 1903 ia menerbitkan bukunya The Theory of Advertising, yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja (Schultz, 1982, halaman. 8) Tahun 1913 terbit buku lain dengan judul The Psychology of Industrial Efficiency yang ditulis oleh Hugo Muensterberg. yang membahas secara lebih luas bidang dari psikologi industri. Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana teknik, pelopor gerakan “scientific manajement” mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan anggota badan kita.
Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen bersama-sama dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia sebagai tenaga kerja. Mulai tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan, dengan mengadakan penelitian perilaku konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut maka dimulai kegiatan promosi melalui berbagai media untuk menarik konsumen.  Para sarjana psikologi mendalami hubungan antar manusia dalam industri, mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan, struktur dan iklim berbagai macam organisasi, pola dan gaya komunikasi, struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Psikologi industry adalah suatu sejarah yang relatif baru. Hal ini secara umum telah dicatat bahwa psikologi industry mulai dikenal dalam tahun 1903 ketika Walter Dill Scort menulis tentang “The Theory of Advertising”, yang mana psikologi pada awalnya diaplikasikan dalam bisnis dan tepatnya pada tahun 1913, ketika Hugo Munsterberg menulis “Psychology and Industrial Efficiency”. Bagaimana pun juga psikologi industry telah dicatat secara resmi lahir pada awal tahun 1900-an. Pada tahun 1930-an, psikologi industry mempunyai bidang gerak yang lebih besar dan luas. Kemudian bidang geraknya mengarah terutama membahas persoalan-persoalan sumber daya manusia seperti seleksi dan penempatan karyawan.
Sementara itu, pada tahun 1930-an, dengan berbagai hasil penemuan dari studi Hawthorme yang terkenal, maka psikologi menjadi lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kualitas lingkungan kerja dan juga sikap-sikap karyawan. Selanjutnya, pada tahun 1960-an ditemukan beberapa karakteristik yang menjadi bagian dari bagian penggalan-penggalan utama perundang-undangan tentang hak penduduk sipil. Undang-undang penduduk sipil diarahkan untuk memberi perhatian terhadap sumber daya manusia yang profesional dalam mengembangkan berbagai teknik seleksi yang adil. Setiap hasil seleksi yang diperoleh, semakin diperlukan untuk menambah keberhasilan bagi para psikologi industry dan organisasi.
Perkembangan terakhir di atas tahun 2000-an, para psikologi industry sudah mulai menggunakan pendekatan yang lebih professional dalam menyeleksi dan menempatkan calon-calon karyawan yang sesuai dengan potensinya pada jabatan yang sesuai (the right person in the right place). Mereka menggunakan alat-alat ukur tes psikologi, tes kepribadian, wawancara dan tes kelompok yang terstandar dan lebih reliable, dan objektif.
      C.    Ruang Lingkup Psikologi Industri
Psikologi industri mulai berkembang menjadi ilmu mandiri, menegembangkan ilmunya sendiri yang berlaku umum untuk situasi industri dan organisasi. Psikologi industri di Indonesia belum sejauh itu perkembangannya. Dewasa ini psikologi industri di Indonesia masih terutama menerapkan temuan-temuan dari psikologi pada umumnya, psikologi industri dan organoisasi pada khususnya, kedalam industri dan organisasi.
Psikologi industri mempelajari perilaku manusia yaitu,  segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik yang secara langsung dapat diamati, seperti berjalan, melompat, menulis, duduk, berbicara dan sebagainya. 6 Maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti berpikir, perasaan, motivasi dan sebagainya. [2]
Perilaku manusia dipelajari dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen. Manusia dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya., dengan lingkungan fisik dan lingkungan psiko-sosialnya di pekerjaannya.
      D.    Wawasan Psikologi Industri
Ilmu ini menerapkan ilmu psikologi di industri. Dengan berkembangnya psikologi industri menjadi ilmu yang mandiri maka namanya menjadi psikologi industri dan (psikologi) organisasi.
Batas sistim mempunyai fungsi seleksi dan pengendalian terhadap macam dan banyaknya arus dari masukan dan keluaran. Obyek yang dipelajari oleh psikologi industri adalah perilaku manusia sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen dalam kaitan:
·         Fungsi batas sistim
Yaitu secara perorangan atau secara kelompok seperti:
·         Pelamar/calon tenaga kerja
Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengadaan dan seleksi tenaga kerja, tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengendalian mutu, pemasaran dan penjualan
·         Konsumen, perorangan maupun perusahaan
Proses produksi dalam sistim seperti:
Tenaga kerja pelaksana yang dikelola
Tenaga kerja pengelola (manager).
Seleksi pelatihan dan pengembangan sasarannya agar tenaga kerja disesuaikan dengan tuntutan  lingkungan kerjanya. Kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan berusaha untuk menyesuaikan lingkungan kerja fisik, mesin-mesin, peralatan dan lingkungan kerja psikologis dengan keterbatasan kemampuan para tenaga kerjanya, agar mereka dapat bekerja effisien.
Hubungan antar tenaga kerja dapat saja menimbulkan berbagai masalah dan konflik yang memerlukan penyelesaian. Pengembangan organisasi dengan berbagai jenis teknik intervensi dapat mengatasi berbagai masalah sehingga organisasi dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan “kesehatannya".[3]

BAB III

PENUTUP

        A.    Kesimpulan
Psikologi industry adalah suatu sejarah yang relatif baru. Hal ini secara umum telah dicatat bahwa psikologi industry mulai dikenal dalam tahun 1903 ketika Walter Dill Scort menulis tentang “The Theory of Advertising”, yang mana psikologi pada awalnya diaplikasikan dalam bisnis dan tepatnya pada tahun 1913, ketika Hugo Munsterberg menulis “Psychology and Industrial Efficiency”.
Bagaimana pun juga psikologi industry telah dicatat secara resmi lahir pada awal tahun 1900-an. Pada tahun 1930-an, psikologi industry mempunyai bidang gerak yang lebih besar dan luas. Kemudian bidang geraknya mengarah terutama membahas persoalan-persoalan sumber daya manusia seperti seleksi dan penempatan karyawan. Sementara itu, pada tahun 1930-an, dengan berbagai hasil penemuan dari studi Hawthorme yang terkenal, maka psikologi menjadi lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kualitas lingkungan kerja dan juga sikap-sikap karyawan.
Selanjutnya, pada tahun 1960-an ditemukan beberapa karakteristik yang menjadi bagian dari bagian penggalan-penggalan utama perundang-undangan tentang hak penduduk sipil. Undang-undang penduduk sipil diarahkan untuk member perhatian terhadap sumber daya manusia yang profesional dalam mengembangkan berbagai teknik seleksi yang adil. Setiap hasil seleksi yang diperoleh, semakin diperlukan untuk menambah keberhasilan bagi para psikologi industry dan organisasi. Dalam tahun 1970-an, penelitian diarahkan pada setiap persoalan keputusan dan motivasi karyawan dan banyak teori tentang perilaku karyawan yang ada dalam organisasi yang dikembangkannya.

      B.     Saran
Sebaiknya dalam mengerjakan apapun itu harus diimbangi dengan kapasitas yang dimiliki dengan pekerjaan salah satunya menjaga hubungan dalam lingkungan pekerjaan selalu dalam keadaan baik agar jiwa/mental pekerja tidak mengalami stress dari individu tersebut agar apa yang dilakukan bisa lebih efektif dan efisien serta meningkatkan produktivitas. 

DAFTAR PUSTAKA

A.S. Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Depok. Penerbit Universitas Indonesia (UIPress).
Bass, B. M. 1999. Two Decades of Research and Development in
Transformational Leadership. European Journal Of Work And
Organizational Psychology
Bass, B. M., Avolio, B. J., Jung, D. I., &Berson, Y. 2003. Predicting unitperformance by  assessing transformational and transactionalleadership. Journal of Applied Psychology


[1] A.S. Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Depok. Penerbit Universitas Indonesia (UIPress).
[2] Bass, B. M. 1999. Two Decades of Research and Development in Transformational leadership. European Journal Of Work And Organizational Psychology

[3] Bass, B. M., Avolio, B. J., Jung, D. I., &Berson, Y. 2003. Predicting unitperformance by assessing transformational and transactionalleadership. Journal of Applied Psychology


MAKALAH SEJARAH DAN KEBUDAYAAN INDIA KUNO


MAKALAH 

SEJARAH DAN KEBUDAYAAN INDIA KUNO 



BAB I

PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Jika kita melihat perkembangan India Kuno, maka kita akan melihat dua peradaban yang membentuk India yaitu peradaban manusia yang menetap di sepanjang sungai Indus dan Sungai Gangga yang menetab kira-kira sejak 3000 SM. Dalam perkembangannya bangsa asli India yaitu Dravida akan bertemu dengan bangsa yang datang dari barat untuk membangun sebuah peradaban baru dan membentuk suatu kerajaan-kerajaan.[1]
India adalah salah satu tempat pertama yang dihuni oleh manusia setelah migrasi dari Afrika. Manusia tiba di India melalui pesisir sepanjang Jazirah Arab dan Teluk Persia. Kemungkinan kelompok orang pertama tiba di India sekitar 50.000-an SM.

      B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana berkembangnya peradaban hindia kuno?
2.      Perkembangan Kebudayaan Zaman India Kuno?
3.      Apa Warisan Sejarah Dan Budaya India Kuno?

     C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

BAB II
PEMBAHASAN

       A.    Lahir dan Berkembangnya Peradaban Hindia Kuno
India adalah salah satu tempat pertama yang dihuni oleh manusia setelah migrasi dari Afrika. Manusia tiba di India melalui pesisir sepanjang Jazirah Arab dan Teluk Persia. Kemungkinan kelompok orang pertama tiba di India sekitar 50.000-an SM.
Pada 3000-an SM, bangsa Harappa membangun kota-kota Zaman Perunggu di Sungai Indus (Pakistan modern). Mereka melakukan perdagangan dengan Asia Barat. Pada 2000-an SM, peradaban Harappa runtuh. Tak diektahui secara pasti penyebab keruntuhan ini.[2]
Tidak lama setelah itu, bangsa India-Eropa datang dari Asia Tengah ke India. Mereka disebut juga bangsa Weda atau Arya, dan membawa serta kuda, kereta perang, dan bahasa mereka. Agama mereka ikut bercampur dengan agama lokal untuk kemudian menghasilkan agama Hindu. Sistem kasta juga mulai muncul pada masa ini. Sekitar 800-an SM, bangsa Weda bergerak dari Lembah Indus untuk menaklukan seluruh India Utara, termasuk lembah Gangga.
Pada 539 SM, Persia, di bawah Koresh Agung, menyerang India utara (Pakistan modern) dan menjadikannya bagian dari Kekaisaran Persia. Pada 323 SM, Aleksander Agung, ketika menaklukan Kekaisaran Persia, juga melancarkan serangan ke India.
Setelah itu muncul negara-negara kuat di India. Yang pertama adalah Kekaisaran Maurya yang berdiri pada 321 SM dan runtuh pada 184 SM. Masa ini diikuti oleh periode kerajaan-kerajaan kecil hingga pada 320 M berdirilah Kekaisaran Gupta yang berlangsung hingga 550 M. Kerajaan-kerajaan besar lainnya juga muncul di India selatan.
Dimulai sekitar 400-an M, gelombang serangan dari Asia Tengah dan Asia Barat mulai menyerbu India. Awalnya, suku Hun menyerang, kemudian, setelah runtuhnya Gupta, kaum Muslim berhasil merebut India utara dan mendirikan Kesultanan Delhi. Sekitar 1200-an dan 1300-an M, Mongol juga melakukan serangan berulang ke India. Semua konflik ini berlangsung terutama di India utara. Sementara di India selatan, kerajaan-kerajaan India lokal relatif tidak terlalu terganggu.
Di India utara, kekuasaan Mongol sempat menghilang sebelum akhirnya pada 1526 M berdiri negara Mongol bernama Kekaisaran Mughal. Pada tahun 1700-an M, Mughal melemah dan terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Ini memicu Britania untuk bergerak dan menaklukan India.
     B.     Perkembangan Kebudayaan Zaman India Kuno
a.       Arsitektur
Peninggalan masyarakat lembah Sungai Indus yang sangat berperan dalam mengungkap peradaban dan perkembangan Kebudayaan zaman India Kuno yaitu ditemukannya reruntuhan kota kuno Mohenjo daro di Pakistan Selatan dan Harappa di Punjab, India. Kedua kota ini dipisahkan oleh gurun tandus sepanjang 644 km. Bangunan kota kuno ini dibuat dengan batu bata merah yang sudah dibakar serta dipoles dengan kapur dan semen. Rumah-rumah banyak yang bertingkat dua dan tiga lengkap dengan tangganya, serta dilengkapi pula oleh sumur dan kamar mandi. 
Kota Mohenjodaro dan Harappa dibangun berdasarkan pada pola perencanaan kota yang sangat baik. Perumahan penduduk sangat teratur, jalan-jalannya dibuat lurus dan lebar, saluran-saluran air yang baik, dan dibuat pula tempat pemandian umum dengan ukuran 12 meter X 7 meter, serta lumbung-lumbung tempat penyimpanan bahan makanan terutama gandum dengan ukuran 15 meter X 6 meter.[3]

b.      Perhiasan
Gambar gelang yang banyak ditemukan di Mohenjo Daro dan Harappa Di reruntuhan Mohenjo Daro dan Harappa banyak ditemukan berbagai bentuk perhiasan wanita yang terbuat dari logam, kulit, dan gading.

c.       Mainan Anak
Banyak ditemukan berbagai bentuk mainan anak berupa kereta binatang yang terbuat dari tanah liat yang dibakar yang disebut dengan terracota.

d.      Cap atau Stempel
Benda peninggalan masyarakat lembah Sungai Indus yang banyak ditemukan adalah cap atau stempel yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Cap atau stempel tersebut berbentuk segi empat dan hanya berukuran 2,5 cm saja. Cap stempel ini ditemukan sebanyak 250 lambang dengan berbagai bentuk gambar manusia, binatang dan disertai dengan tulisan gambar (piktograf). Biasanya cap stempel ini dipergunakan para pedagang untuk menandai barang-barang miliknya. Namun, tulisan gambar yang tertera di cap stempel tersebut sampai sekarang masih belum bisa diterjemahkan. 

     C.    Warisan Sejarah Dan Budaya India Kuno
1.      Candi Matahari di Modhera
Candi Hindu di India merupakan bangunan yang lebih memfasilitasi metafisik daripada kebutuhan fisik. Secara simbolis, candi Hindu merupakan penghubung antara dewa-dewa dan dunia manusia.
Interior candi Hindu sering seperti gua: gelap; sebagai ruang masuk ke kedalaman jiwa manusia. Oleh karenanya merancang dan membangun candi Hindu bersifat sakral. Pada setiap tahapan pembangunan, para pendeta melakukan ritual mengusir pengaruh buruk yang berbahaya.
Idealnya, lokasi candi dekat dengan air dan pohon-pohon, dan bahan bangunan yang digunakan batu. Budaya India menyebar kebanyakan ke Asia Tenggara, seperti ke Myanmar, Kamboja, Thailand, juga Indonesia. Semua menghasilkan versi sendiri dari bentuk arsitektural India. Demikian pula di Indonesia, candi Hindu bentuknya agak sedikit berbeda dengan candi Hindu di India.[4]

2.      Harappa
Sebuah peradaban tinggi bernama Harappa pernah berada di India pada ribuan tahun yang lalu dengan lay-out kota yang sangat canggih.
·         Kejayaan Sebuah Peradaban
Munculnya peradaban Harappa lebih awal dibanding kitab Veda, saat itu bangsa Arya belum sampai India. Waktunya adalah tahun 2500 sebelum masehi, bangsa Troya mendirikan kota Harappa dan Mohenjondaro serta kota megah lainnya didaerah aliran sungai India. Tahun 1500 sebelum masehi, suku Arya baru menjejakkan kaki di bumi India Kuno.
Asal mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yang sekarang letaknya di kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa dipropinsi Punjabi.
Menurut penentuan karbon 14, keberadaan kedua kota ini seharusnya adalah antara tahun 2000 hingga 3000 sebelum masehi, lagi pula kota Harappa mengekskavasi perkakas batu 10 ribu tahun lampau. Luasnya kurang lebih 25 km persegi.
Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Marshell mengekskavasi kota kuno Mohenjondaro dan Hara. Hasilnya tingkat kesibukan dan keramaian kedua kota tersebut membuat Marshell terkejut. Ini adalah bekas ibukota dua negara merdeka pada jaman peradaban sungai India antara tahun 2350-1750 sebelum masehi, penelitian lebih lanjut menghasilkan perhitungan, dua kota masing-masing terdapat sekitar 30 hingga 40 ribu penduduk, lebih banyak dibanding penduduk kota London yang paling besar pada abad pertengahan.
Kota dibagi 2 bagian yaitu kota pemerintahan dan kota administratif. Kota administratif adalah daerah pemukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar. Kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan. Fondasi bangunan yang luas membuat jarak terhadap penduduk, pagar tembok yang tinggi besar disekeliling dan menara gedung mencerminkan kewibawaan Raja. Sistim saluran air bawah tanah yang sempurna dengan menggunakan bata membuat kehidupan kota manusia sudah berubah menjadi nyata.
Puing-puing menunjukkan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan disekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama, segalanya sangat teratur, bahwa pada tahun 3000 sebelum masehi, orang-orang membangun kota dengan skala yang sedemikian, memperlihatkan tingginya peradaban mereka. Kedua kota ini hilang pada tahun 1750 sebelum masehi, kira-kira dalam waktu 1000 tahun kebelakang, didaerah aliran sungai India tidak pernah ada lagi kota yang demikian megahnya, namun pada 500 tahun lampau, ketika bangsa Arya datang menginvasi, kebudayaan Harappa sudah merosot.
Sejarah peradaban India kuno lalu menampakkan suatu kondisi patah, hingga muncul kerajaan baru pada abad ke-6 sebelum masehi, peradaban kota baru jaya kembali di aliran sungai India. Perkembangan peradaban tinggi India kuno terhadap bangkit dan musnahnya budaya Harappa, telah menambah sebuah misteri pada peradaban India.

3.      Arsitektur Hoysala
Arsitektur Hoysala (bahasa Kannadaಹೊಯ್ಸಳ ವಾಸ್ತುಶಿಲ್ಪ) adalah gaya bangunan yang berkembang dibawah kepemimpinan kekaisaran Hoysala yang kini berada di KarnatakaIndia, antara abad ke-11 dan abad ke-14. Pengaruh Hoysala berada pada puncaknya pada abad ke-13 ketika Hoysala mendominasi daerah dataran tinggi Dekan selatan. Kuil besar dan kecil dibangun selama era ini menjadi contoh gaya arsitektur Hoysala, termasuk kuil Chennakesava di Belurkuil Hoysaleswara di Halebidu, dan kuil  Kesava di Somanathapura. Contoh ukiran Hoysala lainnya adalah pada kuil di BelavadiAmruthapuraHosaholalu dan Nuggehalli. Penelitian terhadap gaya arsitektur Hoysala menunjukan pengaruh Indo-Arya sementara akibat gaya India Selatan lebih jelas.
Aktivitas bangunan kuil kekaisaran Hoysala yang kuat diakibatkan oleh kejadian sosial, budaya dan politik selama periode tersebut. Transformasi tradisi bangunan kuil Karnatamerefleksikan tren religius yang dipopulerkan oleh filsuf Vaishnava dan Virashaiva dan juga kecakapan perkembangan militer raja Hoysala yang ingin mengungguli maharaja Chalukya Barat dalam bidang artistik. Kuil dibangun lebih dahulu sebelum kemerdekaan Hoysala pada abad ke-12 yang merefleksikan pengaruh signifikan Chalukya Barat, sementara kuil selanjutnya menahan beberapa fitur penting pada seni Chalukya, tetapi memiliki beberapa ornamentasi dan dekorasi yang berdaya cipta, memunculkan keunikan artis Hoysala. Sekitar seratus kuil masih ada di Karnataka, kebanyakan di distrik Malnad, tempat asal Raja Hoysala.



BAB III

PENUTUP

      A.    Kesimpulan
India adalah salah satu tempat pertama yang dihuni oleh manusia setelah migrasi dari Afrika. Manusia tiba di India melalui pesisir sepanjang Jazirah Arab dan Teluk Persia. Kemungkinan kelompok orang pertama tiba di India sekitar 50.000-an SM.
Berikut adalah bukti Perkembangan Kebudayaan Zaman India Kuno :
·         Arsitektur
·         Perhiasan
·         Harappa
·         Mainan Anak
·         Cap atau Stempel
Warisan Sejarah Dan Budaya India Kuno
·         Candi Matahari di Modhera
·         Harappa
·         Arsitektur Hoysala

      B.     Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah

C.     
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/peradaban
Sejarah Dunia oleh Mochammad Nazarudin
http://syaharuddin.wordpress.com/2009/09/18/kebudayaan-lembah-sungai-indus-abad-3-sm/