MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Psikologi
ilmu mulai diperkenalkan di Indonesia sebelum perang dunia ke II, melalui
lembaga-lembaga pendidikan. Psikologi diajarkan di sekolah-sekolah pendidikan
guru. Prinsip-prinsip psikologi ketika itu terutama diterapkan pada bidang Baru
pada tahun 1953, dengan didirikannya Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi,
psikologi bukan saja merupakan ilmu yang diterapkan dibidang pendidikan, tetapi
mulai menjadi ilmu yang dikembangkan di Indonesia dan diterapkan keberbagai
bidang kehidupan, dalam kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan, dan kehidupan
masyarakat pada umumnya.
Perkembangan
psikologi di indonesia, khususnya perkembangan psikologi industri dan
organisasi, masih sangat dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di
negara-negara barat, terutama Amerika serikat. Banyak buku dan majalah
psikologi dari negara-negara barat ( yang berbahasa inggris ) merupakan buku
pegangan dan buku acuan dalam pengembangan dan penerapan psikologi di
Indonesia. Hal ini pula yang menjadi dasar pemikiran untuk membahas secara
singkat bagaimana perkembanagan psikologi industri di negara-negara barat agar
dapat lebih mudah mengenali dan memahami psikologi industri di Indonesia.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
Pengertian Ilmu Psikologi Industri?
2.
Jelaskan
Sejarah Psikologi Industri ?
3.
Bagaimana
Ruang Lingkup Psikologi Industri ?
4.
Bagaimana
Wawasan Psikologi Industri ?
C. Tujuan
1.
Untuk
memenuhi tugas kuliah
2.
Untuk
memahami psikologi industri.
3.
Untuk
mengetahui penerapan psikologi di kawasan industry
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ilmu Psikologi Industri
Psikologi
( dari bahasa Yunani Kuno : psyche = jiwa dan logos = kata). Dalam arti bebas
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak
mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak,
tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental
tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga
psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku dan proses mental. Munsterberg (dalam Berry 1998) Psikologi Industri adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam dunia kerja.
Ilmu
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perannya
sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik secara perorangan maupun secara
kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri untuk
kepentingan dan kemanfaatan bersama.
Industri
tidak hanya terjemahan dari industri tetapi mencakup juga pengertian business
(perusahaan). Selain itu psikologi industri merupakan hasil perkembangan
psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus. Secara terminologi,
psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang memepelajari
aktifitas-aktifatas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Industri dan
organoisasi dapat diartikan sebagai suatu badan usaha dari perkumpulan kelompok
manusia yang mempunyai tujuan bersama untuk menghasilkan suatu produk tertentu.
Berdasarkan pengertian diatas psikologi perusahaan adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari aktifitas-aktifitas manusia dalam hubungannya dengan kehidupan
lingkungan perusahan atau orgasnisasi.
Psikologi
industri merupakan suatu keseluruhan pengetahuan (a body of knowledge) yang
berisi fakta, aturan- aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada
pekerjaan. Pengetahuan ini dapat disalah gunakan sehingga dapat membahayakan
dan merugikan pihak2 yang terlibat. [1]
Penggunaan
pengetahuan psikologi industri harus ditujukan untuk kepentingan dan
kemanfaatan pihak-pihak yang terlibat, baik perusahaan sebagai organisasi
maupun karyawannya.
B. Sejarah
Psikologi Industri
Tahun
1901, Walter Dill Scott berbicara tentang kemungkinan penggunaan psikologi
dalam periklanan. Tahun 1903 ia menerbitkan bukunya The Theory of Advertising,
yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan
suatu aspek dari dunia kerja (Schultz, 1982, halaman. 8) Tahun 1913 terbit buku
lain dengan judul The Psychology of Industrial Efficiency yang ditulis oleh
Hugo Muensterberg. yang membahas secara lebih luas bidang dari psikologi
industri. Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana teknik, pelopor gerakan
“scientific manajement” mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan
suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan
dengan struktur faal badan dan anggota badan kita.
Pada
masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen bersama-sama
dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang baru, yaitu kesesuaian
dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja
dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia sebagai tenaga
kerja. Mulai tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan, dengan
mengadakan penelitian perilaku konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut maka
dimulai kegiatan promosi melalui berbagai media untuk menarik konsumen. Para sarjana psikologi mendalami hubungan
antar manusia dalam industri, mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan,
struktur dan iklim berbagai macam organisasi, pola dan gaya komunikasi,
struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh
dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Psikologi
industry adalah suatu sejarah yang relatif baru. Hal ini secara umum telah dicatat
bahwa psikologi industry mulai dikenal dalam tahun 1903 ketika Walter Dill
Scort menulis tentang “The Theory of Advertising”, yang mana psikologi pada
awalnya diaplikasikan dalam bisnis dan tepatnya pada tahun 1913, ketika Hugo
Munsterberg menulis “Psychology and Industrial Efficiency”. Bagaimana pun juga
psikologi industry telah dicatat secara resmi lahir pada awal tahun 1900-an.
Pada tahun 1930-an, psikologi industry mempunyai bidang gerak yang lebih besar
dan luas. Kemudian bidang geraknya mengarah terutama membahas
persoalan-persoalan sumber daya manusia seperti seleksi dan penempatan
karyawan.
Sementara
itu, pada tahun 1930-an, dengan berbagai hasil penemuan dari studi Hawthorme
yang terkenal, maka psikologi menjadi lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan
yang mengarah pada kualitas lingkungan kerja dan juga sikap-sikap karyawan.
Selanjutnya, pada tahun 1960-an ditemukan beberapa karakteristik yang menjadi
bagian dari bagian penggalan-penggalan utama perundang-undangan tentang hak
penduduk sipil. Undang-undang penduduk sipil diarahkan untuk memberi perhatian
terhadap sumber daya manusia yang profesional dalam mengembangkan berbagai
teknik seleksi yang adil. Setiap hasil seleksi yang diperoleh, semakin
diperlukan untuk menambah keberhasilan bagi para psikologi industry dan
organisasi.
Perkembangan
terakhir di atas tahun 2000-an, para psikologi industry sudah mulai menggunakan
pendekatan yang lebih professional dalam menyeleksi dan menempatkan calon-calon
karyawan yang sesuai dengan potensinya pada jabatan yang sesuai (the right
person in the right place). Mereka menggunakan alat-alat ukur tes psikologi,
tes kepribadian, wawancara dan tes kelompok yang terstandar dan lebih reliable,
dan objektif.
C. Ruang
Lingkup Psikologi Industri
Psikologi
industri mulai berkembang menjadi ilmu mandiri, menegembangkan ilmunya sendiri
yang berlaku umum untuk situasi industri dan organisasi. Psikologi industri di
Indonesia belum sejauh itu perkembangannya. Dewasa ini psikologi industri di Indonesia
masih terutama menerapkan temuan-temuan dari psikologi pada umumnya, psikologi
industri dan organoisasi pada khususnya, kedalam industri dan organisasi.
Psikologi
industri mempelajari perilaku manusia yaitu, segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia,
baik yang secara langsung dapat diamati, seperti berjalan, melompat, menulis,
duduk, berbicara dan sebagainya. 6 Maupun yang tidak dapat diamati secara
langsung, seperti berpikir, perasaan, motivasi dan sebagainya. [2]
Perilaku
manusia dipelajari dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen.
Manusia dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya., dengan lingkungan
fisik dan lingkungan psiko-sosialnya di pekerjaannya.
D. Wawasan
Psikologi Industri
Ilmu
ini menerapkan ilmu psikologi di industri. Dengan berkembangnya psikologi
industri menjadi ilmu yang mandiri maka namanya menjadi psikologi industri dan
(psikologi) organisasi.
Batas
sistim mempunyai fungsi seleksi dan pengendalian terhadap macam dan banyaknya
arus dari masukan dan keluaran. Obyek yang dipelajari oleh psikologi industri
adalah perilaku manusia sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen dalam kaitan:
·
Fungsi
batas sistim
Yaitu
secara perorangan atau secara kelompok seperti:
·
Pelamar/calon
tenaga kerja
Tenaga
kerja yang terlibat dalam proses pengadaan dan seleksi tenaga kerja, tenaga
kerja yang terlibat dalam proses pengendalian mutu, pemasaran dan penjualan
·
Konsumen,
perorangan maupun perusahaan
Proses
produksi dalam sistim seperti:
Tenaga
kerja pelaksana yang dikelola
Tenaga
kerja pengelola (manager).
Seleksi
pelatihan dan pengembangan sasarannya agar tenaga kerja disesuaikan dengan
tuntutan lingkungan kerjanya. Kondisi
kerja dan psikologi kerekayasaan berusaha untuk menyesuaikan lingkungan kerja
fisik, mesin-mesin, peralatan dan lingkungan kerja psikologis dengan
keterbatasan kemampuan para tenaga kerjanya, agar mereka dapat bekerja
effisien.
Hubungan
antar tenaga kerja dapat saja menimbulkan berbagai masalah dan konflik yang
memerlukan penyelesaian. Pengembangan organisasi dengan berbagai jenis teknik
intervensi dapat mengatasi berbagai masalah sehingga organisasi dapat
meningkatkan efisiensi, efektivitas dan “kesehatannya".[3]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi
industry adalah suatu sejarah yang relatif baru. Hal ini secara umum telah
dicatat bahwa psikologi industry mulai dikenal dalam tahun 1903 ketika Walter
Dill Scort menulis tentang “The Theory of Advertising”, yang mana psikologi
pada awalnya diaplikasikan dalam bisnis dan tepatnya pada tahun 1913, ketika
Hugo Munsterberg menulis “Psychology and Industrial Efficiency”.
Bagaimana
pun juga psikologi industry telah dicatat secara resmi lahir pada awal tahun
1900-an. Pada tahun 1930-an, psikologi industry mempunyai bidang gerak yang
lebih besar dan luas. Kemudian bidang geraknya mengarah terutama membahas
persoalan-persoalan sumber daya manusia seperti seleksi dan penempatan
karyawan. Sementara itu, pada tahun 1930-an, dengan berbagai hasil penemuan
dari studi Hawthorme yang terkenal, maka psikologi menjadi lebih terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kualitas lingkungan kerja dan juga
sikap-sikap karyawan.
Selanjutnya,
pada tahun 1960-an ditemukan beberapa karakteristik yang menjadi bagian dari
bagian penggalan-penggalan utama perundang-undangan tentang hak penduduk sipil.
Undang-undang penduduk sipil diarahkan untuk member perhatian terhadap sumber
daya manusia yang profesional dalam mengembangkan berbagai teknik seleksi yang
adil. Setiap hasil seleksi yang diperoleh, semakin diperlukan untuk menambah
keberhasilan bagi para psikologi industry dan organisasi. Dalam tahun 1970-an,
penelitian diarahkan pada setiap persoalan keputusan dan motivasi karyawan dan
banyak teori tentang perilaku karyawan yang ada dalam organisasi yang
dikembangkannya.
B. Saran
Sebaiknya
dalam mengerjakan apapun itu harus diimbangi dengan kapasitas yang dimiliki
dengan pekerjaan salah satunya menjaga hubungan dalam lingkungan pekerjaan
selalu dalam keadaan baik agar jiwa/mental pekerja tidak mengalami stress dari
individu tersebut agar apa yang dilakukan bisa lebih efektif dan efisien serta
meningkatkan produktivitas.
DAFTAR
PUSTAKA
A.S.
Munandar. 2001. Psikologi Industri dan
Organisasi. Depok. Penerbit Universitas Indonesia (UIPress).
Bass, B. M. 1999. Two Decades of Research and Development in
Transformational
Leadership.
European Journal Of Work And
Organizational Psychology
Bass, B. M., Avolio,
B. J., Jung, D. I., &Berson, Y. 2003. Predicting
unitperformance by assessing
transformational and transactionalleadership. Journal of Applied Psychology
[1] A.S. Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Depok. Penerbit Universitas
Indonesia (UIPress).
[2] Bass, B. M. 1999. Two Decades of
Research and Development in Transformational leadership. European Journal
Of Work And Organizational Psychology
[3] Bass, B. M., Avolio, B. J., Jung, D. I., &Berson, Y. 2003. Predicting unitperformance by assessing
transformational and transactionalleadership. Journal of Applied Psychology
No comments:
Post a Comment