MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM “PERANG JAMAL”
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dalam pembuatan makalah ini didasari untuk memenuhi syarat untuk lulus dari mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Makalah ini menceritakan tentang “PERANG JAMAL” yang terjadi antara kholifah Ali bin Abi Tholib dan pengikutnya disatu pihak dengan Ummul Mukminin Aisyah, Tolhah dan Zubair Rodhiallohu Anhum serta pengikutnya dipihak lain. Pada pertengahan bulan Jumadil Akhir tahun tiga puluh enam Hijriyah.
- Rumusan Masalah
Makalah ini membahas dan mengupas tentang “PERANG JAMAL” kronologi sampai terjadinya perang jamal. Serta mengajak khususnya mahasiswa dalam mempelajari dan menambil hikmah apa yamg tersirat dalam perang jamal dan supaya kita tidak melupakan sejarah Islam.
- Tujuan
- sebagai salah satu usaha mempelajari serta mengetahui sejarah terjadinya perang jamal
- sebagai salah satu syarat mata kuliah
- supaya kita dapat mengambil hikmah dari perang jamal
PEMBAHASAN
PERANG JAMAL
Perang Jamal telah terjadi antara kholifah
Ali bin Abi Tholib kw dan pengikutnya disatu pihak dengan Ummul Mukminin
Aisyah, Tolhah dan Zubair Rodhiallohu Anhum serta pengikutnya dipihak lain.
Perang ini terjadi pada pertengahan bulan
Jumadil Akhir tahun tiga puluh enam Hijriyah. Pertempuran ini berjalan dari
siang hari sampai sorenya, dan menelan korban sepuluh ribu Muslimin, bahkan
dalam riwayat yang lain tiga belas ribu orang.
Adapun kronologi sampai terjadinya
pertempuran tersebut sebagai berikut:
Setelah Tolhah ra dan Zubair ra membaiat
Sayyidina Ali kw sebagai Kholifah, yang berkedudukan di Madinah, maka keduanya
meminta ijin dari Kholifah untuk melaksanakan ibadah Umroh.
Kemudian ketika mereka berada di Mekah,
keduanya menemui Ummul Mukminin Aisyah ra, yang saat itu sedang berada di Mekah
setelah selesai melaksanakan ibadah Haji.
Dalam pertemuan itu mereka bersepakat untuk
meminta kepada Sayyidina Ali kw agar secepatnya mengambil Gishos terhadap
pembunuh pembunuh Kholifah Usman Ibnu Affan ra.
Selang beberapa hari kemudian, mereka bertiga
dan pengikut pengikutnya berangkat menuju kota
Basrah.
Kholifah Ali bin Abi Tholib kw begitu
mendengar keberangkatan serta tujuan mereka segera memutuskan untuk berangkat
ke Kufah. Namun sebelumnya, beliau terlebih dahulu mengirin sahabat sahabatnya
termasuk Sayyidina Hasan putranya dan Ammar bin Yasir, guna menggalang kekuatan
dan dukungan bagi Kholifah.
Selanjutnya setelah beberapa hari, beliau
baru menyusul menuju Kufah bersama pengikut pengikutnya.
Kedatangan Kholifah Ali kw dan rombongannya
di Kufah juga didengar oleh Siti Aisyah ra, Tolhah ra dan Zubair ra.
Selanjutnya kedua belah pihak saling mengirim
surat dan
utusan untuk mengadakan perundingan dan membicarakan langkah apa yang harus
ditempuh oleh kedua belah pihak. Dan akhirnya mereka sepakat dan setuju untuk
mengadakan Ishlah.
Untuk itu Kholifah Ali kw menunjuk Sahabat Al
Go’gok Attamimi sebagai utusan mewakili Kholifah Ali kw, dalam berunding dengan
Siti Aisyah ra, Tolhah ra dan Zubair ra.
Pada awalnya mereka berkata, bahwa mereka
datang untuk Ishlah dan untuk meminta agar orang orang yang terlibat dalam
pembunuhan terhadap Kholifah Usman ra diadili atau dilakukan Gishos terhadap
mereka. Sebab mereka ( Siti Aisyah ra cs) berkeyakinan, apabila tidak
dilaksanakan Gishos, berarti mereka telah meninggalkan Nas yang tertera dalam
Al Qur’an.
Kemudian Al Go’gok menjawab, bahwa semua yang
mereka kehendaki tersebut bisa dilaksanakan, apabila suasananya sudah aman dan
tenang. Karenanya agar semua kebaikan yang mereka kehendaki tercapai dan
terlaksana, maka mereka harus membuat suasana menjadi baik, yaitu dengan
langkah mereka membaiat Imam Ali kw sebagai Kholifah. Tapi apabila usulnya
tersebut mereka tolak dan justru membesar besarkan masalah tersebut, maka
keadaan akan semakin keruh dan tidak terkendali yang akibatnya justru
menjauhkan apa apa yang mereka kehendaki.
Rupanya jawaban Al Go’gok tersebut membuat
Siti Aisyah ra, Tolhah ra dan Zubair ra merasa senang dan puas dan mereka
setuju untuk dilaksanakan. Kemudian mereka berkata; Kembalilah ke Ali dan
sampaikan apa yang kamu sarankan. Apabila dia juga menerima saranmu tersebut,
maka Ishlah ini akan terlaksana.
Selanjutnya ketika saran Al Go’gok tersebut
disampaikan kepada Kholifah Ali kw, beliau setuju
Demikian hasil pertemuan antara fihak
Kholifah Ali kw dengan fihak Siti Aisyah ra dan berita perdamaian tersebut
disambut gembira oleh penduduk Kufah dan Basrah. Sehingga malamnya
membuat penduduk kedua kota
bisa tidur tenang.
Namun bagi orang orang yang terlibat dalam
pembunuhan terhadap Kholifah Usman ra, berita perdamaian tersebut sangat tidak
menyenangkan bagi mereka. Sebab apabila perdamaian sampai terlaksana,
maka lambat laun mereka pasti akan dikejar kejar dan diadili. Karenanya mereka
sekuat tenaga berusaha menggagalkan perdamaian tersebut.
Berbagai usaha mereka lakukan dalam usaha
mereka mengeruhkan keadaan, diantaranya pada malam hari disaat kelompok Siti
Aisyah ra sedang tidur nyenyak, mereka menyusup ketempat kelompok Siti Aisyah ra,
bahkan sengaja meninggalkan senjata. Dengan tujuan agar fihak Siti Aisyah
ra mengira ada musuh yang masuk menyelinap dimalam hari. Bahkan ada yang
meriwayatkan ada beberapa kemah yang dibakar.
Hal ini tentu saja membuat fihak Siti Aisyah
ra curiga dan marah. Dan itulah yang membuat kesalah pahaman antara kedua belah
fihak, sehingga keadaan tidak bisa terkendali dan terjadilah peperangan.
Peperangan ini dikenal dengan perang Jamal,
karena saat pertempuran, Siti Aisyah ra memimpin peperangan dengan mengendarai
unta atau Jamal.
Dalam peperangan ini Kholifah Ali kw berpesan
kepada pengikutnya agar jangan sampai melukai Siti Aisyah ra dan beliau berkata
bahwa Aisyah adalah istri Rosululloh di dunia dan akhirat.
Namun melihat pertempuran terus berjalan,
sedang korban dari kedua belah pihak terus berjatuhan, maka Kholifah Ali kw
memerintahkan agar unta yang dinaiki Siti Aisyah ra dihantam kakinya sampai
roboh.
Ternyata strategi Imam Ali kw ini berhasil,
sebab begitu unta yang dinaiki Siti Aisyah ra roboh, pengikutnya yang selalu
mendampinginya berlarian ketakutan.
Akhirnya peperangan ini dimenangkan oleh
kelompok kholifah Ali kw. Terbunuh dalam pertempuran ini Sayyidina Tolhah ra,
sedang Sayyidina Zubair ra tidak ikut berperang, dia meninggalkan rombongannya
dikarenakan dia teringat akan sabda Rosululloh SAW yang ditujukan kepadanya,
bahwa dia (Zubair) akan berselisih dengan Ali, sedang dia difihak yang salah.
Karenanya beliau segera meninggalkan medan
pertempuran, menuju Wadi Suba’ kira kira lima
mil dari Basrah.
Namun ternyata beliau diikuti oleh Amer bin
Jurmuz dan disaat akan sholat beliau ditikam sampai meninggal.
Setelah membunuh Sayyidina Zubair ra, Ibnu
Jurmuz mengambil kudanya serta senjata dan cincinnya, kemudian dia memberitahu
teman temannya akan kejadian tersebut.
Disaat kholifah Ali kw mendengar berita
tersebut beliau segera berkata; Saksikanlah bahwa aku pernah mendengar
Rosululloh SAW bersabda: Pembunuh Zubeir di Neraka.
Adapun Siti Aisyah ra yang tertawan saat itu,
Kholifah Ali kw memperlakukannya dengan sangat hormat dan baik.
Kemudian Kholifah Ali kw memerintahkan
Muhamad bin Abubakar Assiddiq ( saudara seayah dengan Siti Aisyah ra) untuk
menemui dan melihat keadaan Siti Aisyah ra.
Selanjutnya Kholifah Ali kw memeriksa orang
orang yang terbunuh serta memerintahkan agar semuanya dimakamkan. Dan setelah
dikumpulkan, Kholifah Ali kw mensholati semua orang yang terbunuh dalam
pertempuran tersebut, baik dari fihaknya maupun dari fihak Siti Aisyah ra.
Hal ini membuktikan bahwa semuanya adalah
Muslimin, dan andaikata orang orang yang memerangi Imam Ali kw dianggap keluar
dari Islam, sebagaimana golongan Syi’ah menghukum mereka, niscaya Kholifah Ali
kw tidak mau mensholati mereka.
Kemudian Kholifah Ali kw menghampiri Siti
Aisyah ra seraya berkata :
“Bagaimana keadaanmu Ya
Ummah ?.”
Siti Aisyah ra
Menjawab: “Baik.”
Kemudian Kholifah Ali kw berkata;
“Semoga Alloh Mengampunimu.”
Siti Aisyah ra menjawab: “ Begitu
pula kamu.”
Selanjutnya begitu Kholifah Ali kw memasuki kota Basrah, semua pengikut Siti Aisyah ra dan semua
penduduk kota
Basrah membaiat Kholifah Ali bin Abi Tholib kw.
Selang berapa hari Kholifah Ali kw
mempersiapkan pemberangkatan Siti Aisyah ra ke Mekah. Sebab Siti Aisyah ra
berkeinginan untuk melaksanakan ibadah Haji. Namun dalam riwayat yang lain
diceritakan bahwa Siti Aisyah akan kembali ke Madinah.
Semua orang yang datang bersama Siti Aisyah
ra dari Mekah (pengikut Siti Aisyah) jika mau kembali ke Mekah dipersilahkan,
dan yang akan menetap di Basrah dan Kufah juga diperbolehkan.
Kemudian Kholifah Ali kw memerintahkan
Muhahamad bin Abubakar untuk mengawal saudaranya, serta memerintahkan empat
puluh wanita dari kota
Basrah untuk mendampingi Siti Aisyah ra dalam perjalanannya menuju Mekah.
Pada waktu rombongan akan meninggalkan kota Basrah Kholifah Ali
kw dan beberapa orang ikut melepas mereka. Dan saat itu Ummul Mukminin Aisyah
ra berkata; “Wahai anakku janganlah diantara kita saling menyalahkan”.
Kemudian Kholifah Ali ra berkata;
Sesungguhnya beliau adalah istri Rosululloh didunia dan di akhirat.
Demikian telah kami sampaikan secara ringkas
peristiwa Perang Jamal, yang terjadi antara Kholifah Ali bin Abi Tholib kw dan
pengikutnya disatu fihak dengan Ummul Mukminin Aisyah, Tolhah dan Zubeir
Rodhiallohu Anhum dan pengikutnya.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Setelah kita membaca makalah tentang perang
jamal kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi pada saat itu.
Dari situ kita dapat mengambil hikmah dan membuang segala keburukan yang
terjadi. Semoga dengan mengetahui kronologi terjadinya perang jamal, kita akan
menjadi semakin baik dalam menjalani kehidupan.
- Saran
Penulis telah menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya, akan tetapi penuls menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka penulis sangat mengharapkan
saran dan masukan dari pembaca yang bersifat membangun demi pembuatan makalah
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Al Aqqad, Abbas Mahmud.
2002. Kejeniusan Ali bin Abi Tholib. Jakarta:
Pustaka Azzam.
Ø
Harun. Madur dan Firdaus.
2001. Sejarah Peradaban Islam, Padang:
IAIN-IB Press.
Ø
http://.mediaislam.www.com.
Sejarah Islam.
No comments:
Post a Comment