1

loading...

Monday, October 29, 2018

CONTOH PENULISAN DAN PENYUSUNAN KERANGKA TEORI



PENULISAN DAN PENYUSUNAN KERANGKA TEORI
Penulisan dan penyusunan karya ilmiah diawali dengan pemilihan tema atau judul yang ingin ditulis dan diteliti. Pemilihan dan penentuan tema termasuk bagian sangat penting dalam dunia penelitian dan penulisan ilmiah. Ketika tema yang ingin diangkat dan diteliti sudah didapatkan maka dari tema tersebut masuk kedalam konsep penyusunan kerangka agar penelitian tersebut dapat sistematis. Adapun kerangka penyususnan tersebut berdasarkan:
1.    Latar belakang penulisan.
2.    Tujuan penulisan.
3.    Metode penulisan
4.    Bahan-bahan penulisan yang telah dikumpulkan.
Berdasarkan hal tersebut ketika konsep dari kerangka penelitian telah ditentukan maka hal selanjutnya adalah menyusun kerangka kerja teoritis yang merupakan dasar dari keseluruhan proyek penelitian. Didalamnya dikembangkan, diuraikan dan dielaborasi hubungan-hubungan diantara variabel-variabel yang telah diidentifikasi melalui proses pengumpulan data awal. Sebelum membahas penulisan dan penyusunan kerangka teori, ada beberapa tokoh yang mendifinisikan tentang teori, berikut tokoh-tokoh yang mendifinisikan tentang teori:
1.      Kerlinger (1973)
Teori menurut definisi Kerlinger (1973)adalah seperangkat konstruk(konsep), definisi. Dan proporsi yang menyajikan gejala-gejala sistematis, merinci hubungan variable-dengan tujuan meramalkan dan menerangkan gejala tersebut.
2.      Mark (193)
Mark (1963), (dalam Sitirahayu Haditomo, 1999) membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain:
a)      Teori deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.
b)      Teori yang induktif; cara menerangkan adalah dari data kea rah teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang positivistic ini dijumpai pada kaum behaviorist.
c)      Teori yang fungsional; disini Nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoristis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Kerangka teori adalah teori-teori yang dipakai untuk menjuruskan atau merumuskan suatu hipotesa: kerangka teori dapat bersifat kualitatif ataupun kuantitatif yang mengandung persamaan-persamaan matematik, rumus-rumus, diagram, bagan-alur, dan sebaginya yang kesemuanya  terhimpun dalam satu metode untuk memecahkan masalah. Kerangka teori merupakan teori-teori yang betul-betul teori pilihan, lengkap dan relevan. Alur penyampaiannya harus teratur , logis, sistematis dan argumentatif.
Kerangka teori yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel independen dan dependenbila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan kenapa variabel tersebut juga diikut sertakan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk hubungan antar variabel penelitian. Oleh karena itu setiap menyusun paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka teori.
Ada komponen dasar yang seharusnya ditampakkan dalam kerangka kerja teoritis, seperti:
1.      Variabel-variabel yang dianggap relevan untuk diteliti harus diidentifikasi secara jelas dan diberi label.
2.      Penjelasan tentang bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel lainnya.
3.      Penjelasan sifat hubungan antar variabel tersebut, positif atau negatif.
4.      Penyertaan diagram sebagai visualisasi agar pembaca lebih mempunyai gamnbaran.
Kerangka teori memberikan uraian teoritis tentang beberapa aspek dari masalah penelitian,baik yang menjadi landasan berfikir maupun tentang konsep-konsep yang hendak di uji melalui proses penelitian, sebagai uraian yang melandasi perumusan hipotesis materi itu pada dasarnya merupakan penjabaran secara luas dan luar dari kerangka teori  dan kerangka konsep di dalam desain penelitian.
Dalam bab ini cukup banyak dipergunakan kutipan-kutipan yang relavan dengan aspek-aspek yang di uaraikan. Kutipan ini patut dimasukan bilamana benar-benar relavan, baik untuk mendukung uraian, memperjelas, menegaskan atau bahkan untuk dianalisis. Akan tetapi harus diusahakan agar uraian dalam bab ini tidak menjadi rangkaian kutipan atau sekedar merangkum tulisan beberapa pengarang/penulis lain, oleh karena itu harus jelas pula pendapat, pemikiran dan pandangan penyusun tulisan itu sendiri.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun kerangka teori/landasan teori, antara lain:
1.    Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dengan acuan-acuan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang berupa hasil penelitian terdahulu(bisa disajikan di bab II atau di buat SUB-Bab tersendiri).
2.    Cara penulisan dari subbab ke subbab yang lain harus tetap mempunyai keterkaitan yang jelas dengan memperhatikan aturan penulisan pustaka.
3.    Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi pustaka harus memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitannya dengan permasalahan yang ada apabila menggunakan literatul dengan beberapa edisi, maka yang digunakan adalah dengan buku dengan edisi terbaru, jika referensi tidak terbit lagi, referensi tersebut adalah terbitan terakhir. Dan bagi yang menggunakan jurnal sebagai referensi pembatasan tahun terbitan tidak berlaku.
4.    Semakin banyak sumber bacaan, maka kualitas penelitian yang akan dilakukan semakin baik, terutama sumber bacaan yang terdiri dari teks book atau sumber lainnya misalnya jurnal, artikel dari majalah,dll.
5.    Pedoman kerangka teori diatas berlaku untuk semua jenis penelitian.
6.    Teori merupakan pendapat pribadi (kecuali pendapat tersebut sudah ditulis di buku)
7.    Pada akhir kerangka teori bagi penelitian korelasional disajikan model teori, model konsep,(apabila diperlukan)dan model hipotesis pada subbab tersendiri sedangkan penelitian studi kasus cukup menyusun model teori dan beri keterangan. Model teori yang dimaksud merupakan kerangka pemikiran penulis dalam penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka itu dapat berupa kerangka dari ahli yang sudah ada, maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori pendukung yang ada. Dari kerangka teori yang sudah disajikan dalam sebuah skema ,harus dijabarkan jika dianggap perlu memberi batasan-batasan, maka asumsi-asumsi harus dicantumkan.
Sumber Referensi
Bahrudin Nur Tanjung dan Ardial. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenadamedia Group.2015
William Chang. Metodelogi penulisan Ilmiah. Penerbit Erlangga. 2014
http://poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PEDOMAN_PENULISAN_SKRIPSI-_2014-EDIT.pdf  15-10-18 00:21
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33256965/metodepenelitian-131012025140-phpapp01.docx 15-10-1801:45
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/40419204/Modul_MetodologiPenulisan_Penelitian_Ilmiah.docx 15-10-18 01:45

No comments:

Post a Comment