KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkah, rahmat, serta Karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini, dengan pokok bahasan “ Akidah Islam Tentang
Malaikat. Semoga dengan ini akan menemukan kebenaran yang sebenarnya.
Dan dapat menjadi pedoman kita untuk mempertahankan agama kita dari problema
yang ada.
Penulis
juga menyadari masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu di
mohon untuk kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih.
Bengkulu, Oktober 201
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Malaikat salah
satu mahluk Allah yang termasuk dalam katagori mahluk halus merka adalah
satun-satunya mahluk gaib yang mempunyai kedudukan tertinggi di sisi Allah .
hal ini disebabkan mereka mempunyai tingkat kepatuhan dan ketaatan yang melebhi
kepatuhan mahluk-mahluk gaib lain, termasuk mahluk “kasar” bernama manusia
berdasarkan esensi kodrat penciptaannya, malaikat tidak mempunyai hawa napsu
sebagaiman golongan jin dan Manusia.
2.
Rumusan
Masalah
a.
Apa
Hakikat Malaikat ?
b.
Nama
dan tugas malaikat ?
c.
Apakah
Manusia lebih mulia dari pada malaikat ?
d.
Hikmah
beriman kepada malaikat ?
3.
Tujuan
Agar kita bisa mengetahui dan mengimani salah satu rukun Iman
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Siapakah Malaikat itu ?
1.
Pengertian
Malaikat
Secara etimologis kata Malaikah
(dalam Bahasa Indonesia disebut Malaikat) adalah bentuk jamak dari Malak,
berasal dari mashdar Al-Alukah artinya Ar-Risalah (missi atau pesan). Yang
membawa missi atau pesan disebut Ar-Rasul (utusan). Dalam beberapa ayat Al-Qur’an
Malaikat juga disebut dengan rusul (utusan-utusan), misalnya pada surat Hud
ayat 69. Bentuk jamak lain dari malak adalah mala-ik. Dalam bahasa indonesia
menjadi para malaikat atau malaikat-malaikat. Secara terminologis Malaikat
adalah mahluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dengan wujud dan
sifat-sifat tertentu.
2.
Pencipta
Malaikat
Malikat diciptakan oleh Allah SWT
dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW:
خُلِقَتِ اْلمَََلاَ ئِكَةُمِنْ نُورٍوخلق الجان
من مارجٍ مِنْ نَارٍ وخلِقَ أدَمٌ مِمَّا وُصِفَ لَكٌمْ
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala
api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada mu semua.” (HR.
Muslim)
Tentang kapan Malaikat diciptakan
oleh Allah SWT, tidak ada penjelasan. Tapi yang jelas, Malaikat dicipatakan
lebih dahulu dari manusia pertama (Adam AS) sebagaimana yang disebutkan oleh
Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 30:
وَإذِقَالَ رَبُّكَ لِْلمَلكِئكَةِ إِنىِ خَا عِلٌ
فىِ الأَرْضِ خَليِقَةً
“ingatlah
ketika Tuhan mu berfirman kepada para Malaikat: “sesungguhnya Aku hendak
mencuptakan seorang Khalifah di muka bumi…”(Al-Baqarah 2: 30
3.
Wujud
Malaikat
Sebagai mahluk ghaib wujud Malaikat
tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dicicipi (dirasakan) oleh
manusia, atau dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh pancaindra, kecuali
jika Malaikat menampukan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia.
Malaikat tidak dilengkapi dengan
hawa nafsu, tidak memiliki keinginan seperti manusia, tidak berjenis lelaki dan
perempuan, dan tidak berkeluarga. Hidup dalam alam yang berbeda dengan
kehidupan alam semesta yang kita saksikan ini. Yang mengetahui hakikat wujud
Maliakat hanyalah Allah SWT.
4.
Sifat
Malaikat
Malaikat adalah hamba-hamba Allah SWT yang mulia:
Malaikat selalu memperhambakan diri
kepada Allah dan patuh akan segala perintah-Nya, serta tidak pernah berbuat
maksiat dan durhaka kepada Allah SWT:
لاَ يَْسبِقُوْنَهُ
بِالقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِه يَعْلُوْنَ
“mereka (Malaikat-Malaikat itu) tidak mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya’ 21: 27)
B.
Nama dan Tugas Malaikat
Jumlah Malaikat sangat banyak, tidak bisa diperkirakan. Sama meraka
juga ada perbedaan dan tingkatan-tingkatan, baik dalam kejadian maupun dalam
tugas, pangkat dan kedudukan.
Sebagian dari Malaikat disebut dengan nama-nama mereka dan
sebagiannya lagi hanya dijelaskan tugas-tugasnya saja.
Diantara nama-nama dan tugas-tugas Malaikat adalah sebagau berikut:
1.
Malaikat
Jibril ‘alaihis salam, bertugas menyampaikan wahyu kepada nabi-nabi dan
rasul-rasul.
قُلْ مَنْ
كَانَ عَدُوًّاحِبِبْرِيَلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَاىُ قَلْبِكَ بِاذٍْنِ اللهِ مُصَدِ قًا
لمَِا بَيْنَ يْدَوَهُدًى وبُثُرَ ى لِلْمَوْمِنِيَن
“Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh
Jibril, maka Jibril itu telah menurunkan Al-Qur’an kedalam hatimu dengan seizin
Allah, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya menjadi petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang beriman.”(Al-Baqarah 2: 97)
Nama lain dari Jibril adalah Ruh
Al-Qudus (An-Nahl 16: 102), Ar- Ruh Al-Amin (Asy-Syu’ara’ 26: 193dan An-Namus
(sebagaumana yang perna dikatakan oleh Waraqah bin Naufal kepada Rasulullah SWA
pada permulaan kalinya menerima Wahyu).
2.
Malaikat
Mikail, bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan alam seperti
melepaskan angin, menurunkan hujan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan
lain-lain. Nama Mikail disebut didalam surat Al-Baqarah ayat 98:
من
كانَ عد والله وملئكته ورسله وجبريل وميكل فإن اللهَ عدولكفرين
“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, maka sesungguhnya Allah
adalah musuh orang-orang kafir.” (Al-Baqarah 2: 98).
3.
Malaikat
Israfil, bertugas meniup terompet dihari kiamat dan hari berbangkitnya nanti.
Tentang terompet itu Al-Qur’an menyebutkan:
وهوألذى
خلق السموت والأَرضَ باحق ويوم يقولكن فيكون قوله احق وله الملك يوم ينفخ فى
الصورعلم الغيب والثهادةوهواحكيم أخبير
4.
Malaikat
Izrail dikenal dengan Malaikat maut, yang mana bertugas menyabut nyawa-nyawa
manusia dan mahluk hidup lainnya.
قل
يتوفكم ملك الموت الذىوكل بكم ثم الى ربكم ترجعن
“katakanlah: Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawaa akan
mematikan kamu, kemudian hanya kepada Tuhan mulah kamu akan dikembalikan.”
(As-Sajdah 32: 11).
5.
Malaikat
Raqub dan Atid yang bertugas mencatat amal perbuatan manusia, kedua malaikat
mencatat setiap perbuatan, yang satu duduk disebelah kanan dan yang satu
dusebelah kiri, tidak ada suatu yang dikatakan melainkan mencatat. Disamping
Rakib dab Atid, ada lagi malaikat Kiraman Katibin yang bertugas menuliskan amal
perbuatan manusia, kemudian ada lagi malaikat Hafazhah (penjaga atau
pemelihara), yang bertugas memelihara catatan amalan manusia itu, sebagaimana
ulama berpendapat, malikat Rakib dan Atid, Kiraman Katibin dan Hafazhah itu
dalam satu kesatuan tugas dalam bidang yng berbeda-beda, ada yang mengawasi,
ada yang mencatat dan ada yng memelihara catatan itu.
6.
Malaikat
Munkar dan Nakir, bertugas menanyai mayat dalam alam kubur tentang siapa
Tuhannya, apa agamanya, dansiapa nabinya.
7.
Malaikat
Ridwan, bertugas menjaga soga dan memimpin para malaikat didalam sorga.
8.
Malaikat
Malik, bertugas menjaga neraka, dan memimpin para malaika mrnyiksa penghuni
neraka, Allah berfirman tentang ucapn penghunu neraka terhadap malaikat Malik:
ونادوايملك
ليكدعليناربك قا ل انكم ما كثون
“Mereka berseru: “Hai Malik, biarlah Tuhan mu membunu kami saja”
Dia menjawab: “kamu akan tetap tinggal di neraka ini”(Az-Zukhruf 43: 77)
9.
Malaikat
yang bertugas memikul ‘Arasy.
ا لد
ين يحملو ن ا لعر ش ومن حوله يسبحون بحمد ربِهِم
“malaikat-malaikat yang memikul ‘ Arsy dan malaikat yang berada
disekelilingnya bertasbih memuji tuhannya…” (Gafir 30: 7)
10.
Malaikat
yang bertugas mengerakkan hati manusia untuk berbuat kebaikan dan kebenaran.
Rasululallah SAW bersabda:
إِن
للثيطانلمة با بن أدموللملك لمة فام لمة الثيطان فإيعادبا لثروتكد يب با نحق وأما
لمةالملك فإيعاد بانحير وتصديق بلحق
“Syaitan dapat menggerakkan hati anak Adam, demikian pula malaikat
dapat menggerakkan hati. Bisikan syaitan berupa godaan untuk melakukan
kejahatan dan mendustakan kebenaran. Sedangkan ajakan malaikat merupakan
dorongan untuk berbuat kebaikan dan meyakini kebenaran…” (HR Ibn Hatim dan
Tirmizi).
11.
Malaikat
yang bertugas mendo’akan orang-orang yang beriman supaya diampuni oleh Allah
segala dosa-dosanya, diberi ganjaran surga dan dijaga dari segala keburukan dan
do’a-do’a. dalam surat Al-Ahzab ayat 43 dan hadits riwayat Tarmizi, dijelaskan
bahwa Malaikat-malaikat memohon rahmat untuk orang-orang yang beriman umumnya
dan untuk orang-orang yang mengerjakan kebaikan khusunya.
Bahkan para malaikat sebagaimana disebutkan didalam hadits lain
yang diriwayatkan oleh imam ahmad, Abu dawud, dan Nasa’I ikut pula membaca
“Amin” bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan, sholat.
Dismaping tugas-tugas yang sudah disebutkan diatas, tentu masih
banyak lagi tugas-tugas Malaikat yang lain seperti : ikut menghadiri sholat
subuh dan ashar (HR. Bukhari dan Muslim), menghadiri majlis-majlis dzikir (H.R
Muslim), memberikan bantuan kepada orang-orang yang beriman (Al-anfal 8 : 12),
dan tugas-tugas lain yang dapat kita ketahhui baik dari Al-Quran maupun hadits
Rasulullah SAW.
C.
MANUSIA LEBIH MULIA DARI PADA MALAIKAT
Manusiajika
beriman dan taat kepada Allah SWTlebih mulia dari malaikat. Ada beberapa alasan
yang mendukung pernyataan tersebut :
1.
Allah
SWT memerintahkan kepada Malaikat untuk bersujud, (Hormat) kepada adam AS.
2.
Malaikat
tidak bisa jawab pertanyaan Allah tentang Al-asman’ (nama-nama Ilmu
Pengetahuan) sedangkan adam mampu, karena memang diberi ilmu oleh Allah SWT.
3.
Kepatuan
malaikat kepada Allah SWT karenasudah tabiat-Nya, sebab malaikat tidak memiliki
Hawa Nafsu, sedangkan kepatuhan Manusia pada Allah SWT melalui perjuangan yang
berat melawan hawa Nafsu dan godaan Syaitan.
4.
Manusia
diberi tugas oleh Allah menjadi Khalifah di permukaan Bumi
D.
HIKMAH BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Imam
kepada malaikat adalah salah satu dari arkanul Iman yang tidak boleh sedikitpun
bercampur dengan keraguan. Imam kepada
malaikat termasuk dalam pengertian ‘al-birru’ (kebajikan) sebagaimana yang
dinyatakan oleh allah swt
ولكن
البر من أمن با لله واليوم الاخر والملكة
"tetapi
yang sebut kebijakan itu adalah orang yang beriman kepada allah dan hari
akhirnya serta malaikat ….. "(al-baqarah 1; 177)
Dengan
beriman kepada malaikat seseorang akan ;
1.
Lebih
mengenal kebesaran dan kekuasaan allah swt yang menciptakan dan menugaskan para
malaikat tersebut.
2.
Lebih
besyukur kepada alah swt atas perhatian dan perlindungan-nya dengan menugaskan
para malaikat untuk menjaga, membantu dan mendoakan hambah-hambahnya.
3.
Berusaha
berhubungan dengan para malaikat dengan jalan mensucikan jiwa, membersihkan
hati dan meningkatkan ibadah kepada allah swt, sehingga seseorang sangat
beruntung, bila termasuk golongan yang di do’akan para malaikat, sebab do’a
malaikat tidak pernah ditolak tuhan.
4.
Berusaha
selalu berbuat kebaikan dan menjahui segala kemaksiatan serta ingat senantiasa
kepada allah swt, sebab para malikat selalu mengawasi dan mencatat amal
perbuatan manusia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Didalam
pembukaan makalah ini kami menggunakan berbagai sumber. Namun didalam makalah
ini kami hanya dapat mengembangkan hanya semampu kami. Dari berbagai pemaparan
materi tersebut dapat disimpulkan bahwa malaikat di ciptakan oleh Allah tidak
ada penjelasan, tetapi yang jelas malaikat lebih dahulu dari manusia pertama
(Adam AS) dan diciptakan dari cahaya dan berbentuk Gaib.
B.
Saran
Didalam
pembuatan makalah ini kami masih banyak mendapatkan kesulitan. Diantaranya
dalam pencarian sumber referensi. Oleh karena itu kami menyarankan kepada para
Dosen agar berusaha menambah Buku-buku tentang sejarah peradapan Islam maupun
buku-buku yang lain yang ada diperpustakaan,
karena kami banyak kekurangan materi. Dan kepada Dosen pengajar dan
rekan-rekan sekalian, kami selaku pemapar menyadari masih benyak kekurangan dan
kesalahan oleh karena itu kami masi mengharapkan saran dan arahan dari
rekan-rekan sekalian.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkah, rahmat, serta Karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini, dengan pokok bahasan “ Akidah Islam Tentang
Malaikat. Semoga dengan ini akan menemukan kebenaran yang sebenarnya.
Dan dapat menjadi pedoman kita untuk mempertahankan agama kita dari problema
yang ada.
Penulis
juga menyadari masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu di
mohon untuk kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih.
Bengkulu, Oktober 201
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 1951. Kunci Ibadah. Semarang ; CV. Taha
Putra.
Hiyas, Yuhar. 2009. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta ; MPII
Universitas Muhammadya Yogyakarta
Rahmah, Syifalir. 2008. Malaikatpun ingin menjadi Manusia. Surabaya
; Ikhtiar Surabaya
Saadah, S. 2006. Meteri Ibadah menjaga akidah dan khusuk ibadah.
Surabaya ; Amelia.
No comments:
Post a Comment