1

loading...

Wednesday, December 19, 2018

RIWAYAT HIDUP SITI FATIMA AZ ZAHRA


RIWAYAT HIDUP SITI FATIMA AZ ZAHRA


       1.      LAHIRNYA FATIMAH AZ ZAHRA

a)      Lahirnya Siti Fatimah Az Zahra r.a merupakan rahmat yang telah dilimpahkan allah kepada Nabi Muhammad SAW. Ia telah menjadi wadah suatu keturunan yang suci. Ia seperti benih yang akan menumbuhkan pohon besar penyambung keturunan Rasulullah SAW. Ia satu-satunya yang menjadi sumber keturunan paling mulia yang dikenali umat Islam di seluruh dunia. Siti Fatimah Az Zahra r.a (Fatimah yang selalu berseri) dilahirkan di Makkah, pada hari Jum’at, 20 Jumadil Akhir, lebih kurang lima tahun sebelum Rasulullah SAW di angkat menjadi Rasul.
b)      Nama Fatimah berasal dari kata Fathmana yang artinya sama dengan Qath’an atau man’an, yang berarti memotong, memutuskan, mencegah. Ia dinamakan Fatimah karena Allah SWT mencegah dirinya dari api neraka. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa Nabi bersabda, “ sesungguhnya Fatimah adalah orang yang suci farajnya, maka Allah haramkan atas dia dan keturunannya akan api neraka.
c)      Siti Fatimah  Az Zahra r.a membesar di bawah naungan wahyu Ilahi, di tengah kancah pertarungan sengit antara Islam dan jahiliyah, di kala sedang hebatnya perjuangan para perintis iman melawan penyembah berhala. Dia menyaksikan keteguhan dan ketegasan orang-orang mukmin dalam perjuangan gagah berani menghadapi komplot-komplot Quraisy. Suasana perjuangan itu membekas sedalam-dalamnya pada jiwa Siti Fatimah Az Zahra r.a dan memainkan peranan penting dalam pembentukan peribadinya, serta mempersiapkan kekuatan rohaniah bagi menghadapi kesukaran-kesukaran di masa depan.

2. KEHIDUPAN FATIMAH AZZAHRA
Ketika Fatimah lahir, wanita yang berada di hadapannya mengambilnya dan membersihkannya. Wanita itu mengeluarkan dua lembar kain. Ia melilit si bayi dengan yang satu dan menutupnya dengan yang lain. Kemudian ia mengatakan,’ ambilah bayi ini, Khadijah, bayi yang suci dan disucikan, dan yang cerdas dan diberkahi. Ia dan keturunannya di berkahi.”
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama islam mengenai tanggal kelahiran Fatimah Az-Zahra. Namun menurut keterangan yang masyur dikalangan ulama Imamiyyah menyebutkan bahwa Ia lahir pada hari jumat, 20 Jumadilakhir, pada tahun kelima ketika Fatimah berumur kurang dari 6 tahun, ia mengalami duka akibat wafatnya ibundanya yaitu bunda Khadijah. Hatinya yang lembut, dan perasaan yang halus itu terluka. Fatimah kecil benar-benar merasa terpukul. Air matanya yang hangat bercucuran. Ia mencarti ibunya di setiap sudut. “Ayah, dimana ibuku?  tanya Fatimah kepada Rasulullah sambil bergandeng padanya. Kemudian turunlah Malaikat Jibril turun dan berkata kepada Nabi, “Tuhanmu menyuruhmu untuk memberi salam kepada Fatimah. Katakanlah kepadanya,  sesungguhnya ibumu berada di sebuah rumah dari zamrud, dimana tidak ada rasa letih dan lelah di sana.”
Pada suatu hari, seorang musyrik menaburkan tanah di  kepala Rasulullah saw. Ketika beliau masuk ke dalam rumahnya dan tanah masih ada di kepalanya, Fatimah menghampirinya dan membersihkan tanah dari kepalanya itu sambil menangis. Rasulullah pun berkata, “Jangan menangis, anakku sesungguhnya Allah adalah pembela ayahmu.” Dari Ibnu Abbas diriwayatkan bahwa Nabi masuk ke Ka’bah dan mulai melakukan shalat. Maka, berkatalah Abu Jahal, “siapa yang mau berdiri ke tempat orang ini dan merusak shalatnya?” berdirilah Ibnu Az-Zab’ari. Ia mengambil kotoran hewan dan darah, kemudian melemparkannya kepada beliau. Kemudian datanglah Fatimah membersihkan kotoran itu dan mencaci mereka yang asyik tertawa
A.    Pernikahan Fatimah Az-Zahra
Beliau menginginkan agar Ali melamar Fatimah karena beliau telah diperintahkan untuk menikahkan cahaya dengan cahaya.Diriwayatkan bahwa Abubakar, Umar, Abdurrahman dan para pembesar Quraisy ikut melamar Fatimah, namun Rasulullah menolaknya.
Ali datang kerumah Ummu Salamah dan Rasulullah dan berbicara pada Rasulullah, “ Ya Rasul, aku ingin mempunyai rumah tangga dan mempunyai istri agar aku menjadi tenang dengannya. Aku datang kepadamu untuk melamar dengan sungguh-sumgguh putrimu Fatimah. Maukah engkau menikahkanku, wahai Rasulullah?”
Berseri-serilah wajah Rasulullah saw karena senang dan gembira. Beliau mendatangi Fatimah dan berkata, “ Sesungguhnya Ali telah menyebut-menyebutmu. Ia adalah orang yang telah kamu kenal.” Fatimah terdiam. Kemudian Rasulullah mengatakan, “Allahu Akbar.

Diamnya menunjukkan persetujuannya.” beliau kemudian kaluar dan Rasulullah mengatakan, “Gembirahlah, wahai Ali! Sesungguhnya Allah telah menikahkanmu dengannya di langit, sebelum aku menikahkanmu dibumi.
Pernikahan Fatimah dengan Ali terjadi pada dua atau tiga tahun setelah kedatangan Nabi di Madinah, pada tanggal 1 Zulhijah. Ada juga yang mengatakan bahwa pernikahkan itu terjadi pada tanggal 6 Zulhijah.Mahar Az – Zahra yaitu Baju besi seharga 400 dirham, Kain habarah dan Kulit.
Alasan kenapa Rasulullah lebih memilih Ali adalah karena Ketakwaannya, keutamaannya, akhlaknya, dan kesempurnaannya, tanpa peduli akan kefakiran dan kemiskinannya.
Fatimah dan Ali di karuniai lima orang anak yaitu : Hasan, Husain, Zainab, Ummu Kultsum, dan Muhsin yang meninggal karena keguguran ketika ia masih berupa janin di dalam perut ibunya.Wafatnya Ayahanda Fatimah dan FatimahAyahku telah memberitahuku bahwa akulah keluarganya yang pertama yang akan menyusulnya dan itu tidak lama setelah beliau wafat. Hal itulah yang membuatku gembira.”
            Dan pada saat Rasulullah telah wafat, tiba-tiba datanglah kabar bahwa sekelompok orang muslim telah berkumpul di Shaqiah Bani Saidah untuk memilih pengganti Rasulullah,. Belum lewat satu jam, datang lagi kabar berikutnya bahwa mereka telah memilih Abubakar sebagai khalifah kaum Muslim. Kabar itu sangat menggoncangkan hati Fatimah dan Ali. Padahal, saat itu mereka sedang berada dalam  suasana duka yang dalam akibat wafatnya Rasulullah. Dan bukankah yang harusnya menjadi khalifah ialah Ali sesuai pernyataan Rasulullah. Betapa seringnya Rasulullah berwasiat sejak hari pertama berdakwakepada keluarganya dan sampai ia wafat.
            Dan saat itu terjadilah penentangan selama tiga bulan. Antara Ali dan Fatimah dengan pemerintahan Khalifah yang pada saat itu memerintah. Yang menyebabkan Fatimah mengalami patah tulang rusuk dan mengalami keguguran akibat rusuknya di pukul, Ia didorong dan dicambuk oleh Qanfadz budak Umar demi untuk menghalangi dan mencegah Ali yang akan dibawah paksa.
Ya begitulah, Fatimah bertahan dengan segala kekuatannya untuk membela Ali.Setelah Ayahnya Wafat, Az-Zahra hanya hidup beberapa bulan saja, dan itu diisinya dengan tangisan, ratapan dan rintihan. Ash-Shaqid mengatakan, “Sebab kematian Fatimah adalah Qanfadz, budak Umar. Yang memukulnya dengan sarung pedang, sehingga ia keguguran, lalu sakit parah karena itu.” Fatimah menderita sakit selama 40 malam.


B.   Kematian Siti Fatimah Az-Zahra
Ketika Siti Fatimah merasa ajalnya sudah dekat, beliau bercerita kepada Asma’ binti Umais yang hamir setiap hari berkunjung kerumah Siti Fatimah Az-Zahra. Beliau berkata” Saya kurang senang terhadap apa yang diperbuat wanita jika mati, yaitu hanya ditutupi dengan kain. Sehingga bentuk badannya kelihatan.” Maka berkatalah Asma’ kepada Siti Fatimah, “ apakah engkau mau aku tunjukkan sesuatu yang pernah aku lihat di Habasyah?” Siti Fatimah menjawab : “coba tunjukkan.” Maka dibuatlah oleh Asma’ keranda dari pelepah pohon kurma, kemudian diatasnya ditaruhkan kain. Begitu Siti Fatimah melihat keranda tersebut, beliau sangat gembira dan tertawa seraya berkata : “Alangkah baiknya ini. Semoga Allah menutupimu sebagaimana engkau menutupiku. Nanti jika aku mati, maka mandikanlah aku bersama Ali dan jangan ada orang lain yang ikut memandikanku. Setelah itu buatkanlah aku seperti itu. Dan tibalah ajalnya, sehingga Asma’ menyampaikan wasiat nya kepada Ali, dan hanya Ali saja yang memandikan jenazahnya.
3. Gelar yang di capai Fatimah Az-Zahra
         Az-Zahra
Fatimah adalah seorang manusia bidadari yang tidak haid dan tidak pula mengeluarkan kotoran bagaikan bidadari surga. Karena itulah ia dinamakan Az-Zahra atau yang suci, sebab ia tidak pernah mengeluarkan darah, baik dalam haid maupun melahirkan (nifas).
        Al-Batul
Wanita yang paling menonjol dimasanya dalam hal keutamaan, agama, dan keturunan atau orang yang suci.
            Sayyidatu Nisail ‘alamin
Penghulu (pemimpin) semua perempuan atau wanita-wanita penghuni surga. Siti Fatimah dikenal sebagai seorang yang berakhlak mulia, sopan santun, tidak sombong dan rendah hati. Walaupun beliau putri seorang Nabi, beliau ramah serta lemah lembut dalam bertutur kata. Berjiwa besar, lapang dada serta pemaaf dan tidak mempunyai rasa ghil (rasa tidak senang keada orang lain). Sehingga tepat sekali beliau mendapat gelar Sayyidatu Nisail ‘ alamin.


No comments:

Post a Comment