ABSTRAK
Semut adalah serangga eusosial yang
berasal dari kelurga formicidae. Semut termasuk dalam ordo
Hymenoptera bersama dengan lebah atau tawon. Semut terbagi atas lebih dari
12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Ciri-ciri
khusus semut pemotong daun, yang disebut
“Atta”, adalah kebiasaan mereka membawa potongan daun yang mereka potong
di atas kepalanya. Semut ini bersembunyi di bawah daun, yang sangat besar
dibandingkan ukuran tubuh mereka.
Kebiasaan makan serangga mati atau
makanan tercemar semut juga mirip vektor beberapa kuman seperti (Salmonnella, Clostridium, Pseudomonas,
Streptococcus dan beberapa Spesies
jamur).Keberadaaan semut juga sangat viral dalam keberlangsungan ekonimi
bawah tanah dimana semut sangat berguna dalam lancarnya oksigen masuk ke dalam
tanah, karena adanya rongga-rangga rumah semut. Semut juga dapat memakan
serangga-serangga pengganggu (hama) sehingga dapat mengurangi tingkat kegagalan
panen dalam sistem pertanian sendiri. Macam-Macam Semut : Semut Api (Solenopsis
invicta), Semut Agentina (Linepithema humile), Semut Siafu (Dorylus
nigricans).
Kata Kunci : semut, vektor, tanah
Ants
are eusocial insects derived from kelurga formicidae. Ants are included
in the order Hymenoptera along with bees or wasps. Ants are divided into
more than 12,000 groups, with a large proportion in the tropics. The
special characteristics of leaf-cutting ants, called "Atta", are
their habit of carrying pieces of leaves that they cut on their heads. These
ants hide under the leaves, which are very large compared to their body size.
The
eating habits of dead insects or food contaminated with ants are also similar
to vectors of several germs such as (Salmonnella, Clostridium, Pseudomonas,
Streptococcus and some fungal species). because of the cavities of ant
houses. Ants can also eat annoying insects (pests) so they can reduce the rate
of crop failure in their own farming system. Kinds of Ants: Fire Ants
(Solenopsis invicta), Semut Agentina (Linepithema humile), Siafu
Ants (Dorylus nigricans).
Keywords : Formicidae, Hymenoptera, Solenopsis
invicta, Linepithema
humile,
Dorylus nigricans
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Semut
adalah serangga eusosial yang berasal dari kelurga formicidae. Semut termasuk
dalam ordo Hymenoptera bersama dengan lebah atau tawon. Semut terbagi atas
lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan
tropis.
Semut memiliki struktur tubuh yang terdiri
dari kepala, dada dan perut. Pada bagian kepala, dia memiliki mulut yang
terdiri dari mandibula, maksila, dan palpi. Dia memiliki tubuh yang berkerangka
luar yang memberi perlindungan dan sebagai tempat untuk melekatnya otot-otot
tubah, kepala semut mempunyai banyak organ sensor dan juga antena yang berguna
untuk mendeteksi komunikasi dengan semut yang lainnya, dan juga alat peraba
yang berguna untuk mendeteksi sesuatu yang bebahaya ataupun yang ada
didepannya. Pada bagian tubuhnya, khususnya bagian kepala juga terdapat
sepasang rahang (mandibula) yang berguna untuk membawa makanan, membangun
sarang dan juga untuk mempertahankan diri.
Koloni
semut kadang kala disebut “superorganisme” karena koloni-koloni mereka yang
membentuk sebuah kesatuan. Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut
termasuk hewan terkuat di dunia. Semut dikenal dengan koloni dan
sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut
perkoloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut prajurit, semut
penjantan, dan ratu semut. Semut jantan mampu menopang beban dengan belat lima
puluh kali dari berat badanya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak
yang mampu menopang beban dengan berat 850 kali berat badannya sendiri.
Semut
memiliki kebiasaan hidup yang unik dan bebeda dari hewan-hewan yang lainnya.
Cara hidup ini dilakukan oleh mereka untuk bertahan hidup dan melangsungkan
keturunan mereka. Salah satu cara hidup yang unik dari semut adalah sistem
koloni mereka. Dalam konsep berkoloni, mereka tidsk mengenal diskriminasi,
seperti kaya-miskin atau perebutan kekuasaan.
Seekor
semut selalu menggunakan maksila untuk mengunyah makanannya. Jangan pernah
berfikir kalau semut tidak bisa melumatkan makanan yang keras sekalipun. Dia
gunakan maksikla untuk membantu menghancurkan makanan yang keras tersebut.
Mereka cenderung menyukai cairan yang berasa manis seperti madu, cairan gula,
atau cairan yang berasal dari nektar bunga. Beberapa koloni semut, manfaatkan
kutu daun sebagai makanannya. Kutu dauun tersebut hidup dengan cara menghisap
cairan embun yang manis. Cara semut mendapatkan cairan embun tersebut dengan
cara menggelitik bagian ujung abdomen
kutu sehingga kutu-kutu tersebut mengeluarkan cairannya.
Semut
berkembangbiak dengan cara bertelur. Dia mengawali kehidupannya dengan cara
bertelur, setelah telur-telurnya dibuahi, maka mereka akan tumbuh menjadi
larva. Setelah larva mengalami pertumbuhan, fase berikutnya adalah menjadi
pupa. Larva pada semut sangat rentan sekali dengan penyakit dan juga predator,
hal ini dikarenakan larva semut belum mempunyai kaki ataupun organ gerak
lainnya untuk melindungi diri mereka sendiri. Sedangkan semut dewasa akan
memberikan makan pada larva. Larva tersebut melalui proses yang dinamakan
trophallaxis, dinamakan seekor semut mendistribusikan makanan yang telah
disimpan sebelumnya.
Disamping
sisi yang unik, semut juga dapat menjadi masalah bagi kita. Hewan yang
bermetamorfosis sempurna ini juga mengnggu di dalam dan sekitar gedung, dan
semut ini juga berpotensi menularkan penyakit dan menggangu kesehatan pada
manusia dan hewan, karena sengatannya cuukup meyakitkan.
1.2
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang
tersebut, muncul rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa saja
macam-macam species semut?
2. Apa
saja jenis penyakit atau gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh semut?
3. Apa
saja macam-macam semut yang berbahaya?
1.3 Tujuan
Tujuan dari susunan
makalah ini antara lain :
1.
Untuk mengetahui
macam-macam species semut.
2. Untuk
mengetahui jenis penyakit gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh semut.
3. Untuk
mengetahui macam-macam semut yang berbahaya.
1.4 Manfaat
Manfaat dari susunan ini yaitu agar para pembaca menjadi lebih
mengerti bagaimana sisi lain semut dan cara pengendalian semut sehingga dapat
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
PEMBAHASAN
2.1
Species Semut Berdasarkan Habitat, Gaya
Hidup, Ciri-ciri dan Fungsinya
Meskipun semua semut tampak serupa, mereka terbagi
dalam dalam banyak species berdasarkan gaya hidup dan ciri-ciri fisiknya.
Mahluk hidup ini sebenarnya memiliki sekitar 8800 species. Setiap species juga
memilki sifat yang patut dikagumi.
A. Semut Pemotong Daun
Ciri-ciri khusus semut pemotomh daun, yang disebut “Atta”, adalah kebiasaan mereka
membawa potongan daun yang mereka potong di atas kepalanya. Semut ini
bersembunyi di bawah daun, yang sangat besar dibandingkan ukuran tubuh mereka.
Daun ini mereka tahan dengan dagu yang terkatup rapat. Oleh karena itu,
perjalanan pulang semut pekerja setelah bekerja seharian memberi pemandangan
sangat menarik.Orang yang melihatnya akan merasa seolah lantai hutan menjadi
hidup dan berjalan. Di hutan hujan, pekerjaan mereka mengambil sekitar 15
persen produksi daun.
Semut telah disebutkan di dalam Al – Qur’an yaitu
surat An- Naml yang berarti semut, di dalam (Q.S. An-Naml: 18) menjelaskan
bahwa semut dapat berbicara. Fakta tersebut telah dinyatakan kurang lebih
sekitar 1400 tahun lalu, dan secara m[1]engagumkan,
penemuan – penemuan ini sangat sesuai dengan penemuan – penemuan ilmiah saat
ini. Ayat ini juga menggugah akal untuk memperhatikan struktur dan pengaturan
kepemimpinan yang rapi dan baik.
Alasan mereka membawa potongan daun tentu saja bukan
untuk perlindungan dari matahari. Semut ini juga tidak memakan potongan daun.
Lalu bagaimana mereka memanfaatkan begitu banyak daun. Ternyata Atta
menggunakan daun untuk memproduksi jamur. Daun itu sendiri tidak dapat mereka
makan karena di dalam tubuh mereka tak ada enzim yang dapat mecerna selulosa
dalam daun. Semut pekerja menumpuk potongan daun setelah ia kunyah, dan ia
simpan di ruang-ruang dalam sarang di bawah tanah. Di ruangan ini mereka
menanam jamur di atas daun. Dengan ini, mereka memperoleh protein yang mereka
butuhkan dari pucuk jamur.
Namun, jika Atta disingkirkan kebun itu biasanya
mulai rusak dan segera tersaingi jamur liar. Lalu bagaimana Atta, yang
membersihkan kebunnya hanya sebelum “penanaman”, terlindungi dari jamur liar.Cara
menjaga kultur jaringan murni jamur tanpa harus selalu disaingi tampaknya
bergantung pada air liur yang dimasukkan senut ke dalam kompos saat mereka
mengunyah. Diduga air liur tersebut mengandung antibiotik yang menghambat
pertumbuhan jamur yang tak diinginkan. Air liur juga mungkin mengandung zat
pendukung pertumbuhan untuk jamur yang
tepat.[2]
B. Semut Rangrang
Semut rangrang hidup di pohon, membangun sarang dari
daun. Dengan mengkombinasikan daun, mereka mampu membentuk satu sarang di
beberapa pohon, sehinggan dapat mendukung populasi yang jauh lebih besar.
Tahap-tahap pembangunannya menarik pertama, perkerja
mencari sendiri-sendiri lokasi di wilayah koloni yang cocok untuk perluasan.
Kalau menemukan batang yang cocok, mereka menyebar ke daun-daun batang tersebut
dan menaik dedaunan itu dari samping. Setelah berhasil membengkokkan sebagian
daun, para pekerja di dekatnya bergerak menghampiri dan menarik daun itu
bersama-sama. Jika daunnya lebih lebar dari ukuran semut, atau jika perlu
menarik dua daun sekaligus, para pekerja membentuk jembatan hidup diantar dua
titik yang akan di satukan. Setelah itu, sebagian semut di dalam rantai ini
menaiki punggung di sebelahnya sehingga memendekan rantai, dan ujung-ujung daun
di satukan. Ketika daun sudah terbentuk tenda, sebagian semut terus memegang
daun dan rahang, sementara yang lain kembali ke sarang yang lama dan membawa ke
situ larva yang di besarkan secara khusus. Para pekerja menggosokkan larva
maju-mundur pada penyatuaan daun, dengan menggunakan larva sebagai sumber
sutra.
Dengan sutra yang di sekresikan dari lubang di bawah
mulut larva, daun-daun pun menempel di tempat yang diperlukan. Artinya, larva
di gunakan sebagai mesin jahit.Larva ini yang di besarkan untuk tali
sutranya,memiliki kelenjar sutra yang lebih besar dri rata-rata,tetapi mudah
dibawah karena ukurannya lebih kecil.
Larva ini memberikan semua sutranya untuk kebutuhan koloni,ali-alinya
menggunakan sendiri. Ali-ali memproduksi sutra perlahan-lahan dari kelenjar
sutra tersebut,mereka menyekresikan sutra dalam jumlah besar pada satu saat
tertentu,dan bahkan tidak membangun kepompong sendiri. Selam sisa
hidupnya,semut pekerja akan melakukan apa yang biasa dilakukan larva untuk
mereka.
C. Semut pemanen
Mekanisme pemberia makan diantara semut pemanen ini
cukup canggih dan rumit,jika dibandingkan dengan mekanisme pemberian makan
jenis lain. Mereka mengumpulkan benih dan menyimpannya dalam ruangan yang
disiapkan secara khusus. Benih-benih ini,yang mengandung karbohidrat digunakan
untuk memproduksi gula yang akan memberi makan larva kepada pekerja lain.
Semestara banyak semut menggunakan gula dan biji sebagai makan,hanya semut
pemanen yang memiliki sistem yang berdasarkan pada pengumpulan dan pemprosesan
benih.
Semut ini mengumpulkan benih pada musim tumbuh dan
menyimpannya untuk digunakan pada musim kemarau. Diruangan khusus dalam
sarang,mereka menyortir benih dari benda-benda lain yang salah dibawa pulang.
Beberapa kelompok semut tinggal dalam
sarang jam demi jam,mengunyah isi benih sehingga menghasilkan
sesuatu yang disebut roti semut.
D. Semut madu
Banyak jenis semut yang diberi makan dengan buangan
pencernaan aphid (serangga daun) yang disebut “madu”. Zat ini sebenarnya tidak
berkaitan dengan madu biasa. Akan tetapi, buangan pencernaan kutu ini yang
memakan getah tumbuhan dinamai demikian karena mengandung gula dalam kadar
tinggi. Jadi, para pekerja spesies ini, disebut semut madu, mengumpulkan madu
dari kutu, biji (coccidae), dan bunga. Medote semut mengumpulkan dari kutu
sangat menarik. Si semut mendekati kutu dan mulai mendorong perutnya. Kutu
memberikan setetes buangan kepada semut. Semut mulai mendorong perut kutu lagi
untuk mendapatkan madu yang lebih banyak, lalu menyedot cairan yang keluar.
Dalam setiap sarang terdapat satu ratu, para
pekerja, dan juga para penampung madu. Koloni semut jenis ini biasanya terletak
di dekat pohon kerdil, yang dapat diambil nektarnya oleh para pekerja. Pekerja
menelan nektar itu dan membawanya ke sarang. Nektar itu lalu ia keluarkan dari
mulutnya dan ia tuangkan ke mulut
pekerja muda yang akan menampung madu ini. Pekerja madu ini, yang
dinamai pot madu, menggunakan tubuh mereka sendiri untuk menyimpan makanan cair
manis yang sering diperlukan koloni untuk melewati masa sulit di gurun pasir.
Mereka diberi makanan hingga membengkak sampai sebesar bluberi. Lalu mereka
bergantung di langit-langit ruangan seperti bola kuning, sampai mereka di
panggil untuk memuntahkan nektar itu untuk saudaranya yang lapar. Selagi
menempel pada langit-langit, mereka mirip dengan kelompok anggur kecil dan
tembus cahaya. Jika mereka jatuh, para pekerja langsung mengembaliksnnya ke
posisi semula. Madu dalam pot madu beratnya hampir 8 kali lipat berat si semut.
Pada musim dingin atau musim kemarau, pekerja biasa
mengunjungi pot madu untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari. Semut
pekerja menempelkan mulutnya pada mulut si “pot”, yang mengeluakan setetes madu
dari tempat penyimpanannya dengan mengerutkan otot. Pekerja memakan madu yang
bernilai gizi tinggi ini sebagai makanan pada musim sulit.
E. Semut kayu
Terkenal dengan bukit yang mereka bangun dari daun
cemara dan cabang tipis di atas sarang bawah tanah mereka. Sarang ini biasanya
ditemukan di sekitar batang pohon. Bagian sarang yang di atas tanah, terbuat
dari ranting, tangkai daun, dan daun cemara, adalah atap sarang. Atap ini bisa
mencapai dua meter tingginya, mencegah meresapnya air hujan ke dalam dan
mengatur suhu sarang dalam cuaca yang sangat panas atau sangat dingin.
Semut kayu, seperti semut lain, juga rajin bekerja.
Mereka selalu saja menghias ulang sarang. Mereka memindahkan lapisan permukaan
semua ke lapisan bawah secara bertahap dan mereka menaikkan material dari
lapisan bawah untuk mengganti lapisan atas. Ada pengamatan menarik tentang
perubahan yang dibuat semut pada sarang. Cat biru disemprotkan ke puncak bukit
sarang dan empat hari kemudian diamati bahwa puncak bukit sudah kembali coklat.
Partikel biru ditemukan 8-10 cm di bawah permukaan. Dalam sebulan sebuah
partikel ini turun hingga kedalaman 40 cm. Selanjutnya partikel ini mencapai
lagi permukaan.
F. Semut api
Semut api adalah serangga merah berukuran kecil.
Namun, mereka mampu melakukan hal-hal besar. Ratu semut jenis ini, yang
memiliki 20 varietas di amerika saja, dapat memproduksi hingga 5000 telur
sehari. Sementara banyak koloni spesies semut memiliki beberapa ratus pekerja.
Satu ratu semut api yang sudah kawin dapat memproduksi sebuah koloni dengan
240.000 pekerja.
Pekerja semut api menyerang mangsa dengan sangat
agresif menggunakan jarum beracun. Telah diamati bahwa semut api muda dapat
mencederai atau bahkan membunuh reptil atau bayi menjagan. Selain itu, semut agresif ini bisa menyebabkan padam listrik dengan merusak kabel. Pernah mereka
menyerang Amerika selatan dan mengakibatkan kerusakan yang mengerikan. Jurnal
dan majalah tahun itu informasikan bahwa semut-semut ini mengunyah putus kabel
listrik sehingga listrik padam, mengagalkan panen senilai miliaran dolar,
meruntuhkan jalan tol dan menyengat manusia, mengakibatkan shock alergi yang
melumpuhkan. Mereka melakukan semua ini dengan rahang mereka yang kuat. Mereka
bahkan menggali terowongan di bawah jalan menyebabkan jalan dan jalan tol
runtuh, juga kerusakan lain di lingkungan.
BAB
III
HASIL
KAJIAN STUDI
1. Semut Hitam
Merupakan semut dengan penyebaran sangat luas di
kawasan asia tenggara dan di daerah daratan tinggi dan gunung-gunung. Hidupnya
lebih diatas tanah seperti tumpukan batu.
Semut
hitam termasuk dalam ordo Hymenoptera
dengan klasifikasi sebagai berikut :
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Hexamenoptera
Ordo
: Hymenoptera
Famili
: Formicidae
Sub
Famili : Dolichoderinae
Genus
: Dolichoderus
Spesies
: Dolichoderus thoracicus smith
2. Semut Merah
Semut merah sendiri lebih aktif idup di daun-daun
tumbuhan hidup, membuat sarang dengan cara mengumpalkan daun-daun menjadi
sebuah rumah untuk perlindungan perkembangbiakannya.
Klasifikasi
semut merah :
Ordo
: Hymenoptera
Famili
: Formicidae
Gen
: Oechophylla
Spesies
: Oechophylla Smaragdina
3. Antena Semut
Antena inilah yang sangat berguna untuk semut
sendiri. Jika semut berjalan selalu berpapasan satu sama lain seolah-olah
bersalaman. Inilah yang bergunya antena semut sebagai pendeteksi makanan maupun
tanda bahaya sehingga semut satu dengan yang lain saling mengingatkan dengan
menyatukan antena saat berpapasan. Anena ini juga berfungsi sebagai petunjuk
jalan keluar jadi tidak akan pernah bertabrakan dengan semut yang lain meskpun
keadaan sedah gelap. Juga untuk mendeteksi adanya semut-semut musuh yang bukan
anggota koloni nya.
4. Manfaat Semut
Keberadaaan semut juga sangat viral dalam
keberlangsungan ekonimi bawah tanah dimana semut sangat berguna dalam lancarnya
oksigen masuk ke dalam tanah, karena adanya rongga-rangga rumah semut. Semut
juga dapat memakan serangga-serangga pengganggu (hama) sehingga dapat
mengurangi tingkat kegagalan panen dalam sistem pertanian sendiri.
Dalam dunia kedokteran sendiri juga sudah banyak
ditemukan manfaat-manfaat jika mengkonsumsi semut. Di jepang, masyarakatnya
sudah begitu kenal dengan semut yamg sangat berguna bagi kesehatan dan
kesembuhan penyakit seperti untk mengobati meringakan penyakit jantung,
meringankan diabetes, mengatur kadar kolesterol, serta meningkatkan vitalitas
pria.[3]
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Macam-macam
spesies semut
A. Semut
Pemotong daun
B. Semut
Rangrang
C. Semut
Pemanen
D. Semut
Madu
E. Semut
Kayu
F. Semut Api
2. Jenis
penyakit atau gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh semut yakni :
a. Dapat
menyebabkan iritasi dan luka pada kulit serta menularkan kuman pathogen.
b. Kebiasaan
makan serangga mati atau makanan tercemar semut juga mirip vektor beberapa
kuman seperti (Salmonnella, Clostridium, Pseudomonas, Streptococcus
dan beberapa spesies jamur).
c. Gigitan
dari sebagian spesies semut pekerja menimbulkan rasa nyeri dan gatal.
3. Macam-macam
semut berbahaya :
a. Semut
Api (Solenopsis invicta)
b. Semut
Agentina (Linepithema humile)
c. Semut
Siafu (Dorylus nigricans)
4.2 Saran
Perlu dilakukan pengendalian terhadap semut, tetapi
penendalian tersebut dilakukan secara insidental dan tidak memberikan efek
ketidakseimbanga ekologi. Dan kita sebagai sesama makhluk hidup yang saling
berkaitan dan membutuhkan seharusnya kita tidak hanya melihat kekurangan dan
kerugian dari aktivitas semut kepada sesama makhluk hidup. Bahkan semut juga
memiliki berbagai manfaat untuk sesama makhluk hidup. Jadi sebagai makhluk
hidup yang dibekali akal pikiran kita harus saling menjaga dan memanfaatkan
sesuatu dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Http:
// www.academi.edu/9646981/Makalah-Pengendalian _Semut.
Http://
KisahMuslim.com/2235-Kehidupan-Sosial-Semut-Html.
Thalbah,
Hisyam.2010.ENSIKLOPEDIA Mukjizat Al – Qur’an dan Hadis.Semarang: Sapta Sentosa
[1] Thalbah, Hisyam.2010.ENSIKLOPEDIA Mukjizat Al – Qur’an
dan Hadis.Semarang: Sapta Sentosa
[3] Http://
KisahMuslim.com/2235-Kehidupan-Sosial-Semut-Html.
No comments:
Post a Comment