1

loading...

Sunday, January 13, 2019

KARYA ILMIAH AKTIVITAS SEMUT DI DALAM TANAH


KARYA ILMIAH

AKTIVITAS SEMUT DI DALAM TANAH




ABSTRAK
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari kelurga formicidae. Semut termasuk dalam ordo Hymenoptera bersama dengan lebah atau tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Ciri-ciri khusus semut pemotong daun, yang  disebut “Atta”, adalah kebiasaan mereka membawa potongan daun yang mereka potong di atas kepalanya. Semut ini bersembunyi di bawah daun, yang sangat besar dibandingkan ukuran tubuh mereka.
Kebiasaan makan serangga mati atau makanan tercemar semut juga mirip vektor beberapa kuman seperti (Salmonnella, Clostridium, Pseudomonas, Streptococcus dan beberapa Spesies jamur).Keberadaaan semut juga sangat viral dalam keberlangsungan ekonimi bawah tanah dimana semut sangat berguna dalam lancarnya oksigen masuk ke dalam tanah, karena adanya rongga-rangga rumah semut. Semut juga dapat memakan serangga-serangga pengganggu (hama) sehingga dapat mengurangi tingkat kegagalan panen dalam sistem pertanian sendiri. Macam-Macam Semut : Semut Api (Solenopsis invicta), Semut Agentina (Linepithema humile), Semut Siafu (Dorylus nigricans).

Kata Kunci : semut, vektor, tanah 

ABSTRACT

Ants are eusocial insects derived from kelurga formicidae. Ants are included in the order Hymenoptera along with bees or wasps. Ants are divided into more than 12,000 groups, with a large proportion in the tropics. The special characteristics of leaf-cutting ants, called "Atta", are their habit of carrying pieces of leaves that they cut on their heads. These ants hide under the leaves, which are very large compared to their body size.
The eating habits of dead insects or food contaminated with ants are also similar to vectors of several germs such as (Salmonnella, Clostridium, Pseudomonas, Streptococcus and some fungal species). because of the cavities of ant houses. Ants can also eat annoying insects (pests) so they can reduce the rate of crop failure in their own farming system. Kinds of Ants: Fire Ants (Solenopsis invicta), Semut Agentina (Linepithema humile), Siafu Ants (Dorylus nigricans).

Keywords : Formicidae, Hymenoptera, Solenopsis invicta, Linepithema humile,
                   Dorylus nigricans


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari kelurga formicidae. Semut termasuk dalam ordo Hymenoptera bersama dengan lebah atau tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis.
 Semut memiliki struktur tubuh yang terdiri dari kepala, dada dan perut. Pada bagian kepala, dia memiliki mulut yang terdiri dari mandibula, maksila, dan palpi. Dia memiliki tubuh yang berkerangka luar yang memberi perlindungan dan sebagai tempat untuk melekatnya otot-otot tubah, kepala semut mempunyai banyak organ sensor dan juga antena yang berguna untuk mendeteksi komunikasi dengan semut yang lainnya, dan juga alat peraba yang berguna untuk mendeteksi sesuatu yang bebahaya ataupun yang ada didepannya. Pada bagian tubuhnya, khususnya bagian kepala juga terdapat sepasang rahang (mandibula) yang berguna untuk membawa makanan, membangun sarang dan juga untuk mempertahankan diri.
Koloni semut kadang kala disebut “superorganisme” karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan. Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut termasuk hewan terkuat di dunia. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut perkoloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut prajurit, semut penjantan, dan ratu semut. Semut jantan mampu menopang beban dengan belat lima puluh kali dari berat badanya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak yang mampu menopang beban dengan berat 850 kali berat badannya sendiri.
Semut memiliki kebiasaan hidup yang unik dan bebeda dari hewan-hewan yang lainnya. Cara hidup ini dilakukan oleh mereka untuk bertahan hidup dan melangsungkan keturunan mereka. Salah satu cara hidup yang unik dari semut adalah sistem koloni mereka. Dalam konsep berkoloni, mereka tidsk mengenal diskriminasi, seperti kaya-miskin atau perebutan kekuasaan.
Seekor semut selalu menggunakan maksila untuk mengunyah makanannya. Jangan pernah berfikir kalau semut tidak bisa melumatkan makanan yang keras sekalipun. Dia gunakan maksikla untuk membantu menghancurkan makanan yang keras tersebut. Mereka cenderung menyukai cairan yang berasa manis seperti madu, cairan gula, atau cairan yang berasal dari nektar bunga. Beberapa koloni semut, manfaatkan kutu daun sebagai makanannya. Kutu dauun tersebut hidup dengan cara menghisap cairan embun yang manis. Cara semut mendapatkan cairan embun tersebut dengan cara   menggelitik bagian ujung abdomen kutu sehingga kutu-kutu tersebut mengeluarkan cairannya.
Semut berkembangbiak dengan cara bertelur. Dia mengawali kehidupannya dengan cara bertelur, setelah telur-telurnya dibuahi, maka mereka akan tumbuh menjadi larva. Setelah larva mengalami pertumbuhan, fase berikutnya adalah menjadi pupa. Larva pada semut sangat rentan sekali dengan penyakit dan juga predator, hal ini dikarenakan larva semut belum mempunyai kaki ataupun organ gerak lainnya untuk melindungi diri mereka sendiri. Sedangkan semut dewasa akan memberikan makan pada larva. Larva tersebut melalui proses yang dinamakan trophallaxis, dinamakan seekor semut mendistribusikan makanan yang telah disimpan sebelumnya.
Disamping sisi yang unik, semut juga dapat menjadi masalah bagi kita. Hewan yang bermetamorfosis sempurna ini juga mengnggu di dalam dan sekitar gedung, dan semut ini juga berpotensi menularkan penyakit dan menggangu kesehatan pada manusia dan hewan, karena sengatannya cuukup meyakitkan.
1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, muncul rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa saja macam-macam species semut?
2.      Apa saja jenis penyakit atau gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh semut?
3.      Apa saja macam-macam semut yang berbahaya?
1.3 Tujuan
Tujuan dari susunan makalah ini antara lain :
1.      Untuk mengetahui macam-macam species semut.
2.      Untuk mengetahui jenis penyakit gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh semut.
3.      Untuk mengetahui macam-macam semut yang berbahaya.
1.4 Manfaat
     Manfaat dari susunan ini yaitu agar para pembaca menjadi lebih mengerti bagaimana sisi lain semut dan cara pengendalian semut sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.  

 BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Species Semut Berdasarkan Habitat, Gaya Hidup, Ciri-ciri dan Fungsinya           
Meskipun semua semut tampak serupa, mereka terbagi dalam dalam banyak species berdasarkan gaya hidup dan ciri-ciri fisiknya. Mahluk hidup ini sebenarnya memiliki sekitar 8800 species. Setiap species juga memilki sifat yang patut dikagumi.
        A.    Semut Pemotong Daun
Ciri-ciri khusus semut pemotomh daun, yang  disebut “Atta”, adalah kebiasaan mereka membawa potongan daun yang mereka potong di atas kepalanya. Semut ini bersembunyi di bawah daun, yang sangat besar dibandingkan ukuran tubuh mereka. Daun ini mereka tahan dengan dagu yang terkatup rapat. Oleh karena itu, perjalanan pulang semut pekerja setelah bekerja seharian memberi pemandangan sangat menarik.Orang yang melihatnya akan merasa seolah lantai hutan menjadi hidup dan berjalan. Di hutan hujan, pekerjaan mereka mengambil sekitar 15 persen produksi daun.
Semut telah disebutkan di dalam Al – Qur’an yaitu surat An- Naml yang berarti semut, di dalam (Q.S. An-Naml: 18) menjelaskan bahwa semut dapat berbicara. Fakta tersebut telah dinyatakan kurang lebih sekitar 1400 tahun lalu, dan secara m[1]engagumkan, penemuan – penemuan ini sangat sesuai dengan penemuan – penemuan ilmiah saat ini. Ayat ini juga menggugah akal untuk memperhatikan struktur dan pengaturan kepemimpinan yang rapi dan baik.
Alasan mereka membawa potongan daun tentu saja bukan untuk perlindungan dari matahari. Semut ini juga tidak memakan potongan daun. Lalu bagaimana mereka memanfaatkan begitu banyak daun. Ternyata Atta menggunakan daun untuk memproduksi jamur. Daun itu sendiri tidak dapat mereka makan karena di dalam tubuh mereka tak ada enzim yang dapat mecerna selulosa dalam daun. Semut pekerja menumpuk potongan daun setelah ia kunyah, dan ia simpan di ruang-ruang dalam sarang di bawah tanah. Di ruangan ini mereka menanam jamur di atas daun. Dengan ini, mereka memperoleh protein yang mereka butuhkan dari pucuk jamur.
Namun, jika Atta disingkirkan kebun itu biasanya mulai rusak dan segera tersaingi jamur liar. Lalu bagaimana Atta, yang membersihkan kebunnya hanya sebelum “penanaman”, terlindungi dari jamur liar.Cara menjaga kultur jaringan murni jamur tanpa harus selalu disaingi tampaknya bergantung pada air liur yang dimasukkan senut ke dalam kompos saat mereka mengunyah. Diduga air liur tersebut mengandung antibiotik yang menghambat pertumbuhan jamur yang tak diinginkan. Air liur juga mungkin mengandung zat pendukung pertumbuhan untuk jamur  yang tepat.[2]
       B.     Semut Rangrang
Semut rangrang hidup di pohon, membangun sarang dari daun. Dengan mengkombinasikan daun, mereka mampu membentuk satu sarang di beberapa pohon, sehinggan dapat mendukung populasi yang jauh lebih besar.
Tahap-tahap pembangunannya menarik pertama, perkerja mencari sendiri-sendiri lokasi di wilayah koloni yang cocok untuk perluasan. Kalau menemukan batang yang cocok, mereka menyebar ke daun-daun batang tersebut dan menaik dedaunan itu dari samping. Setelah berhasil membengkokkan sebagian daun, para pekerja di dekatnya bergerak menghampiri dan menarik daun itu bersama-sama. Jika daunnya lebih lebar dari ukuran semut, atau jika perlu menarik dua daun sekaligus, para pekerja membentuk jembatan hidup diantar dua titik yang akan di satukan. Setelah itu, sebagian semut di dalam rantai ini menaiki punggung di sebelahnya sehingga memendekan rantai, dan ujung-ujung daun di satukan. Ketika daun sudah terbentuk tenda, sebagian semut terus memegang daun dan rahang, sementara yang lain kembali ke sarang yang lama dan membawa ke situ larva yang di besarkan secara khusus. Para pekerja menggosokkan larva maju-mundur pada penyatuaan daun, dengan menggunakan larva sebagai sumber sutra.
Dengan sutra yang di sekresikan dari lubang di bawah mulut larva, daun-daun pun menempel di tempat yang diperlukan. Artinya, larva di gunakan sebagai mesin jahit.Larva ini yang di besarkan untuk tali sutranya,memiliki kelenjar sutra yang lebih besar dri rata-rata,tetapi mudah dibawah karena ukurannya  lebih kecil. Larva ini memberikan semua sutranya untuk kebutuhan koloni,ali-alinya menggunakan sendiri. Ali-ali memproduksi sutra perlahan-lahan dari kelenjar sutra tersebut,mereka menyekresikan sutra dalam jumlah besar pada satu saat tertentu,dan bahkan tidak membangun kepompong sendiri. Selam sisa hidupnya,semut pekerja akan melakukan apa yang biasa dilakukan larva untuk mereka.
     C.    Semut pemanen
Mekanisme pemberia makan diantara semut pemanen ini cukup canggih dan rumit,jika dibandingkan dengan mekanisme pemberian makan jenis lain. Mereka mengumpulkan benih dan menyimpannya dalam ruangan yang disiapkan secara khusus. Benih-benih ini,yang mengandung karbohidrat digunakan untuk memproduksi gula yang akan memberi makan larva kepada pekerja lain. Semestara banyak semut menggunakan gula dan biji sebagai makan,hanya semut pemanen yang memiliki sistem yang berdasarkan pada pengumpulan dan pemprosesan benih.
Semut ini mengumpulkan benih pada musim tumbuh dan menyimpannya untuk digunakan pada musim kemarau. Diruangan khusus dalam sarang,mereka menyortir benih dari benda-benda lain yang salah dibawa pulang. Beberapa kelompok  semut tinggal dalam sarang  jam demi  jam,mengunyah isi benih sehingga menghasilkan sesuatu yang disebut roti semut.

     D.    Semut madu
Banyak jenis semut yang diberi makan dengan buangan pencernaan aphid (serangga daun) yang disebut “madu”. Zat ini sebenarnya tidak berkaitan dengan madu biasa. Akan tetapi, buangan pencernaan kutu ini yang memakan getah tumbuhan dinamai demikian karena mengandung gula dalam kadar tinggi. Jadi, para pekerja spesies ini, disebut semut madu, mengumpulkan madu dari kutu, biji (coccidae), dan bunga. Medote semut mengumpulkan dari kutu sangat menarik. Si semut mendekati kutu dan mulai mendorong perutnya. Kutu memberikan setetes buangan kepada semut. Semut mulai mendorong perut kutu lagi untuk mendapatkan madu yang lebih banyak, lalu menyedot cairan yang keluar.
Dalam setiap sarang terdapat satu ratu, para pekerja, dan juga para penampung madu. Koloni semut jenis ini biasanya terletak di dekat pohon kerdil, yang dapat diambil nektarnya oleh para pekerja. Pekerja menelan nektar itu dan membawanya ke sarang. Nektar itu lalu ia keluarkan dari mulutnya dan ia tuangkan ke mulut  pekerja muda yang akan menampung madu ini. Pekerja madu ini, yang dinamai pot madu, menggunakan tubuh mereka sendiri untuk menyimpan makanan cair manis yang sering diperlukan koloni untuk melewati masa sulit di gurun pasir. Mereka diberi makanan hingga membengkak sampai sebesar bluberi. Lalu mereka bergantung di langit-langit ruangan seperti bola kuning, sampai mereka di panggil untuk memuntahkan nektar itu untuk saudaranya yang lapar. Selagi menempel pada langit-langit, mereka mirip dengan kelompok anggur kecil dan tembus cahaya. Jika mereka jatuh, para pekerja langsung mengembaliksnnya ke posisi semula. Madu dalam pot madu beratnya hampir 8 kali lipat berat si semut.
Pada musim dingin atau musim kemarau, pekerja biasa mengunjungi pot madu untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari. Semut pekerja menempelkan mulutnya pada mulut si “pot”, yang mengeluakan setetes madu dari tempat penyimpanannya dengan mengerutkan otot. Pekerja memakan madu yang bernilai gizi tinggi ini sebagai makanan pada musim sulit.
       E.     Semut kayu
Terkenal dengan bukit yang mereka bangun dari daun cemara dan cabang tipis di atas sarang bawah tanah mereka. Sarang ini biasanya ditemukan di sekitar batang pohon. Bagian sarang yang di atas tanah, terbuat dari ranting, tangkai daun, dan daun cemara, adalah atap sarang. Atap ini bisa mencapai dua meter tingginya, mencegah meresapnya air hujan ke dalam dan mengatur suhu sarang dalam cuaca yang sangat panas atau sangat dingin.
Semut kayu, seperti semut lain, juga rajin bekerja. Mereka selalu saja menghias ulang sarang. Mereka memindahkan lapisan permukaan semua ke lapisan bawah secara bertahap dan mereka menaikkan material dari lapisan bawah untuk mengganti lapisan atas. Ada pengamatan menarik tentang perubahan yang dibuat semut pada sarang. Cat biru disemprotkan ke puncak bukit sarang dan empat hari kemudian diamati bahwa puncak bukit sudah kembali coklat. Partikel biru ditemukan 8-10 cm di bawah permukaan. Dalam sebulan sebuah partikel ini turun hingga kedalaman 40 cm. Selanjutnya partikel ini mencapai lagi permukaan.
     F.     Semut api
Semut api adalah serangga merah berukuran kecil. Namun, mereka mampu melakukan hal-hal besar. Ratu semut jenis ini, yang memiliki 20 varietas di amerika saja, dapat memproduksi hingga 5000 telur sehari. Sementara banyak koloni spesies semut memiliki beberapa ratus pekerja. Satu ratu semut api yang sudah kawin dapat memproduksi sebuah koloni dengan 240.000 pekerja.
Pekerja semut api menyerang mangsa dengan sangat agresif menggunakan jarum beracun. Telah diamati bahwa semut api muda dapat mencederai atau bahkan membunuh reptil atau bayi menjagan. Selain  itu, semut agresif ini bisa menyebabkan padam  listrik dengan merusak kabel. Pernah mereka menyerang Amerika selatan dan mengakibatkan kerusakan yang mengerikan. Jurnal dan majalah tahun itu informasikan bahwa semut-semut ini mengunyah putus kabel listrik sehingga listrik padam, mengagalkan panen senilai miliaran dolar, meruntuhkan jalan tol dan menyengat manusia, mengakibatkan shock alergi yang melumpuhkan. Mereka melakukan semua ini dengan rahang mereka yang kuat. Mereka bahkan menggali terowongan di bawah jalan menyebabkan jalan dan jalan tol runtuh, juga kerusakan lain di lingkungan.

BAB III
HASIL KAJIAN STUDI
     1.      Semut Hitam
Merupakan semut dengan penyebaran sangat luas di kawasan asia tenggara dan di daerah daratan tinggi dan gunung-gunung. Hidupnya lebih diatas tanah seperti tumpukan batu.
Semut hitam termasuk dalam ordo Hymenoptera dengan klasifikasi sebagai berikut :
Filum : Arthropoda
Kelas : Hexamenoptera
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Sub Famili : Dolichoderinae
Genus : Dolichoderus
Spesies : Dolichoderus thoracicus smith
     2.      Semut Merah
Semut merah sendiri lebih aktif idup di daun-daun tumbuhan hidup, membuat sarang dengan cara mengumpalkan daun-daun menjadi sebuah rumah untuk perlindungan perkembangbiakannya.
Klasifikasi semut merah :
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Gen : Oechophylla
Spesies : Oechophylla Smaragdina
     3.      Antena Semut
Antena inilah yang sangat berguna untuk semut sendiri. Jika semut berjalan selalu berpapasan satu sama lain seolah-olah bersalaman. Inilah yang bergunya antena semut sebagai pendeteksi makanan maupun tanda bahaya sehingga semut satu dengan yang lain saling mengingatkan dengan menyatukan antena saat berpapasan. Anena ini juga berfungsi sebagai petunjuk jalan keluar jadi tidak akan pernah bertabrakan dengan semut yang lain meskpun keadaan sedah gelap. Juga untuk mendeteksi adanya semut-semut musuh yang bukan anggota koloni nya.
    4.      Manfaat Semut
Keberadaaan semut juga sangat viral dalam keberlangsungan ekonimi bawah tanah dimana semut sangat berguna dalam lancarnya oksigen masuk ke dalam tanah, karena adanya rongga-rangga rumah semut. Semut juga dapat memakan serangga-serangga pengganggu (hama) sehingga dapat mengurangi tingkat kegagalan panen dalam sistem pertanian sendiri.
Dalam dunia kedokteran sendiri juga sudah banyak ditemukan manfaat-manfaat jika mengkonsumsi semut. Di jepang, masyarakatnya sudah begitu kenal dengan semut yamg sangat berguna bagi kesehatan dan kesembuhan penyakit seperti untk mengobati meringakan penyakit jantung, meringankan diabetes, mengatur kadar kolesterol, serta meningkatkan vitalitas pria.[3]
  
BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
1.      Macam-macam spesies semut
A.    Semut Pemotong daun
B.     Semut Rangrang
C.     Semut Pemanen
D.    Semut Madu
E.     Semut Kayu
F.       Semut Api
2.      Jenis penyakit atau gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh semut yakni :
a.       Dapat menyebabkan iritasi dan luka pada kulit serta menularkan kuman pathogen. 
b.      Kebiasaan makan serangga mati atau makanan tercemar semut juga mirip vektor beberapa kuman seperti (Salmonnella, Clostridium, Pseudomonas, Streptococcus dan beberapa spesies jamur).
c.       Gigitan dari sebagian spesies semut pekerja menimbulkan rasa nyeri dan gatal.
3.      Macam-macam semut berbahaya :
a.       Semut Api (Solenopsis invicta)
b.      Semut Agentina (Linepithema humile)
c.       Semut Siafu (Dorylus nigricans)
4.2  Saran
Perlu dilakukan pengendalian terhadap semut, tetapi penendalian tersebut dilakukan secara insidental dan tidak memberikan efek ketidakseimbanga ekologi. Dan kita sebagai sesama makhluk hidup yang saling berkaitan dan membutuhkan seharusnya kita tidak hanya melihat kekurangan dan kerugian dari aktivitas semut kepada sesama makhluk hidup. Bahkan semut juga memiliki berbagai manfaat untuk sesama makhluk hidup. Jadi sebagai makhluk hidup yang dibekali akal pikiran kita harus saling menjaga dan memanfaatkan sesuatu dengan baik. 

DAFTAR PUSTAKA
Http: // www.academi.edu/9646981/Makalah-Pengendalian _Semut.
Http:// KisahMuslim.com/2235-Kehidupan-Sosial-Semut-Html.
Thalbah, Hisyam.2010.ENSIKLOPEDIA Mukjizat Al – Qur’an dan Hadis.Semarang: Sapta Sentosa


[1] Thalbah, Hisyam.2010.ENSIKLOPEDIA Mukjizat Al – Qur’an dan Hadis.Semarang: Sapta Sentosa
[2] Http: // www.academi.edu/9646981/Makalah-Pengendalian _Semut.
[3] Http:// KisahMuslim.com/2235-Kehidupan-Sosial-Semut-Html.

No comments:

Post a Comment