A.
Latar Belakang Masalah
Agama islam adalah salah satu
agama yang memiliki pengaruh sangat kuat. Dalam perkembangannya islam selalu
mengalami kemajuan sangat pesat diseluruh dunia, baik itu dibidang ilmu
pengetahuan, budaya, sosial, politik dan lain-lain. Kemajuan yang telah dicapai
oleh bangsa-bangsa Barat pada priode ini sebenarnya memiliki kolerasi yang erat
dengan perkembangan peradaban dunia Islam.
Negara adidaya Amerika serikat
adalah salah satu Negara yang juga memiliki penganut Islam yang cukup banyak.
Namun tidak diketahui secara pasti kapan agama Islam masuk ke Amerika, dan
siapa yang membawa agama Islam masuk ke Amerika. Sebagian ahli sejarah
kontemporer telah berspekulasi bahwa para pelaut muslim adalah
orang-orang pertama yang menyeberangi samudra Atlantik dan tiba di
pantai-pantai Amerika. Ahli-ahli sejarah lainnya telah berspekulasi bahwa
Christopher Columbus telah di bimbing, untuk mendarat di benua tersebut oleh
navigator-navigator dan pembantu-pembantu Muslim Andalusia atau Maroko yang
jasa-jasanya telah Colombus beli, namun ada juga yang mengatakan bahwa Islam
masuk ke Amerika sebelum Colombus menemukan benua Amerika.
Sedangkan di Afrika , Secara
umum dunia Islam Afrika mewakili salah satu keragaman budaya Islam yang
mengagumkan sesuai dengan struktur kesukuan bangsa di benua tersebut.Para sufi
telah membawa Islamisasi damai yang memberi citra pada pengukuhan akan kesan
kedamaian ,yang menjadi sorotan adalah Benua Afrika memiliki karakteristik aneh
yang membedakannya dari benua-benua lain di dunia, yaitu adanya negara-negara
yang berpenduduk mayoritas muslim tapi dipimpin non muslim .Oleh sebab
itu, dalam makalah ini akan kami bahas sekelumit mengenai potensi geografis
Afrika, Afrika pra dan sesudah masuknya islam,metode dakwah,kelebihan dan
kekurangan dakwah disana,hingga kerajaan-kerajaan islam yang berada disana.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah perkembangan Islam
di Afrika?
2.
Bagaimana sejarah perkembangan Islam
di Afrika?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah agar dapat lebih memahami sejarah
perkembangan islam di afrika dan amerika.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Islam di Africa
Islam telah mulai dikenal
di Afrika pada awal masa berkembangnya, yaitu pada peristiwa hijrah pertama ke Habsyah (Abisinia). Menurut
kepercayaan umat Islam, raja Ashamah bin Abjar dan
beberapa pengawalnya memeluk agama Islam, setelah mendapatkan keterangan dari
para Sahabat Nabi yang hijrah tersebut.
Pada saat ini, Islam merupakan salah
satu agama terbesar
di Afrika,
dengan jumlah penganut kira-kira sebanyak 460 juta jiwa (Friedenthal, 2014).
Dari jumlah tersebut, sekitar setengahnya tinggal di wilayah Arab Maghribi di Afrika
Utara, yaitu di negara- negara Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, dan
wilayah Sahara Barat.Komunitas kaum Muslim juga
dapat ditemukan tersebar di setiap negara di kawasan Afrika
Sub-Sahara. Jumlah penganut Islam diperkirakan masih terus berkembang
dengan pesat di Afrika, baik karena aktivitas dakwahmaupun pertumbuhan penduduk yang tinggi di
komunitas mereka.
a.
Sejarah
penyebaran
Agama Islam tersebar secara
berkelanjutan di Afrika pada masa Kekhalifahan Rasyidin, dan masuk melalui
wilayah-wilayah Mesir, Nubia, Ethiopia,
serta Afrika Utara lainnya.[4] Pada
awal masuknya Islam di Mesir, penduduk Koptik memberikan
dukungan karena pasukan Muslim membebaskan mereka dari tekanan Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium). Pada
masa pemerintahan Khalifah Umar
bin Khattab, para panglima Amru bin
Ash dan Uqbah bin Nafi memimpin
pasukan Muslim hingga Libya, yaitu pada sekitar tahun 21 H. Selanjutnya
pada masa pemerintahan Khalifah Utsman
bin Affan, para panglima Abdullah bin Abi Sarh dan Abdullah bin Zubair melanjutkan hingga ke
Tunisia, dengan mengalahkan pasukan Bizantium (25 H) dan Berber (33
H).
Pada masa Kekhalifahan Umayyah, terjadi beberapa kali
pemberontakan Berber di wilayah Afrika Utara, yang berhasil dipadamkan antara
lain oleh para panglima Muawiyyah bin Hudaij,
Uqbah bin Nafi, Abu Muhajir bin Dinar, Zuhair bin Qais, Hasan bin Nu'man, Musa bin Nusair, dan Thariq
bin Ziyad.
Penyebaran Islam kemudian tersebar lebih
jauh lagi dengan melintasi Gurun
Sahara, terutama oleh kaum Murabithun yang
pada abad
ke-11 menaklukkan Maroko, Ghana, dan daerah-daerah lainnya. Selanjutnya kaum Muwahiddun
melanjutkan ke Afrika Barat dan Afrika
Tengah sampai pada 541 H.
Setelah itu timbullah kerajaan-kerajaan
Islam yang didirikan oleh suku-suku penduduk asli pedalaman Afrika di Mali,
Chad, Sudan, Nubia, Somalia, Zanzibar, Malawi, Kongo, dan Mozambik yang terus
melanjutkan penyebaran agama Islam melalui dakwah dan pedagangan pada abad-abad
selanjutnya.
b.
Tahapan
Perkembangan Islam di Afrika
·
Tahap penahanan: Ghana dan Tekur
Di
awal kehadirannya, ajaran Islam hanya dianut oleh komunitas tertentu yang
terhubung dengan jalur perdagangan trans-Sahara. Pada abad ke-11 M, menurut
Hill, geografer Andalusia bernama Al-Idrisi mencatat, di wilayah Ghana dan
Tekur terdapat sejumlah orang Arab dan imigran dari Afrika utara.
Beberapa faktor yang menghambat perkembangan Islam di Afrika
Utara adalah keberadaan kerajaan non-Muslim,” ungkap Hill. Menurut dia, para
saudagar dan ulama berperan besar dalam penyebaran agama Islam di kawasan
Afrika Barat.
Para pedagang Muslim yang terpelajar, ungkap Hill, banyak
membantu kerajaan-kerajaan non-Muslim dalam bidang administrasi kerajaan
tersebut. Mereka memfasilitasi perdagangan jarak jauh dengan membuatkan aturan
kontrak, kredit, dan informasi jaringan,’’ paparnya.
Dari abad ke-8 hingga 13 M, hubungan antara Muslim dan
penduduk Afrika Barat mulai meningkat. Sejak saat itu, negara Muslim mulai
muncul dan berkembang di Sahel. Menurut Hill, sejak itu raja-raja Afrika mulai
mengizinkan Muslim untuk berintegrasi. Pada abad ke-11 M, dilaporkan sudah ada
kerajaan Islam bernama Tekur di pertengahan lembah Senegal,’’ papar Hill.
·
Tahap percampuran:
Setelah Islam berkembang pesat di sub-Sahara, menurut Hill,
penguasa Afrika mulai mengadopsi Islam. Meskipun, penduduk kerajaan itu
memiliki kepercayaan dan budaya yang berbeda. Banyak penguasa yang
kemudian mencampur Islam dengan budaya dan ajaran lokal. Inilah fase yang disebut
para ahli sebagai periode pencampuran. Kekaisaran
Mali (1215-1450 M) merupakan kerajaan yang mengadopsi Islam. Wilayah
kekuasaannya mencapai Mali modern, Senegal, sebagian Mauritania, dan
Guinea. Menurut Hill, kekaisaran Mali merupakan negara yang terdiri atas
berbagai agama dan kelompok budaya.
Kaum Muslim memiliki peranan yang penting di pengadilan
sebagai pengacara dan penasihat. Sejatinya, pendiri Kerajaan Mali bernama
Sunjiata Keita bukanlah seorang Muslim. Raja Mali pertama yang masuk Islam
adalah Mansa Musa (1307-1332). Ia menjadikan Islam sebagai agama resmi
kerajaan. Pada 1324, Raja Mali sempat menunaikan haji ke Tanah Suci.
Kabar perjalanan haji Raja Mansa Musa ke Makkah sempat
tersiar hingga ke Eropa karena kekayaan dan dana yang dikeluarkan untuk
perjalanan itu begitu besar. Menurut Hill, pengeluarannya selama perjalanan ke
Makkah sempat mendevaluasi harga emas di Mesir selama beberapa tahun.
·
Tahap Reformasi pada abad ke-19:
Pada abad ke-19 M, menurut Hill, terjadi gerakan jihad di
Afrika Barat. Inilah fase ketiga perkembangan Islam di sub-Sahara. Para
pemikir, ulama, dan Muslim terpelajar mulai menyadari pentingnya melakukan
reformasi. Umat Muslim mulai mengubah praktik keagamaan mereka yang sempat
dicampurbaurkan penguasa Afrika dengan budaya dan kepercayaan lokal dengan
mengadopsi nilai-nilai Islam yang sesuai syariah.
B. Sejarah Islam di
Amerika
Islam telah menjadi
salah satu agama yang berkembang cukup pesat di Amerika Serikat (AS). Hal
tersebut tampak pada meningkatnya pemeluk Islam setiap tahunnya di sana. Salah
satu lembaga riset, yakni Pew Research Center (PWC) pernah merilis data jumlah
populasi Muslim di AS. Pada 2015 lalu, PWC memperkirakan ada sekitar 3,3 juta
Muslim dengan beragam usia yang tinggal di AS. Bila diprosentase dari data tersebut,
jumlah Muslim di sana sekitar satu persen dari total keseluruhan penduduk AS,
yang pada 2015 tercatat sekitar 322 juta jiwa. PWC juga memperkirakan, sebelum
tahun 2040, Islam akan menjadi agama kedua terbesar di AS setelah Kristen.
Masuknya Islam ke AS
memang memiliki sejarah yang cukup panjang. Bila melihat keterangan umum yang
tertera di situs Wikipedia, sejarah Islam di AS bermula sekitar abad ke-16.
Adapun Muslim pertama kala itu diketahui bernama Estevanico dari Azamor.
Kendati demikian, dalam mempelajari munculnya Islam di AS, kebanyakan peneliti
lebih memfokuskan telaahnya pada masa kedatangan imigran dari Timur Tengah pada
akhir abad ke-19. Namun, memang terjadi gelombang migrasi terkait hal ini yang
belum disepakati apa faktor dan penyebabnya. Dalam sebuah jurnal ilmiah
berjudul “Sejarah Perkembangan Islam di Amerika Serikat” yang ditulis oleh Dr.
Hannas dan diterbitkan Sekolah Tinggi Teologi Int e rna siona l Ha r v e st ( S
T T IH) dis ebut k an, perkembangan Islam di Amerika diperkirakan dimulai pada
abad ke-16. Estevanico dari Azamor menjadi pemeluk Islam pertama yang tercatat
dalam sejarah Amerika Utara.
Fakta tersebut, tulis
Dr. Hannas dalam karya ilmiahnya, bertentangan dengan pemikiran bahwa Islam
masuk ke Amerika ditandai dengan datangnya imigran dari Timur Tengah pada akhir
abad 19. Migrasi Islam, kata dia, terjadi di Amerika dalam periode yang
berbeda, yang selanjutnya disebut “gelombang”. Menurut Dr. Hannas, sejarah
perkembangan Islam di Amerika dapat dibagi dalam lima gelombang. Gelombang
pertama melalui imigrasi yang berlangsung sekitar abad ke-17 hingga
berlangsungnya perang dunia I, yakni sekitar tahun 1875 hingga 1912. Gelombang
pertama ini berasal dari Suriah, Yordania, Palestina, dan Libanon, yang
bernaung di bawah pemerintahan Utsmani.
Gelombang kedua
terjadi pasca perang dunia I, yakni sekitar tahun 1918 hingga 1922. Kemudian,
gelombang ketiga pada tahun 1930 hingga 1938. Gelombang ketiga ini
terkondisikan karena kebijakan imigrasi AS memberikan prioritas kepada mereka
yang memiliki anggota keluarga menetap AS. Kemudian, gelombang keempat terjadi
pada 1947 hingga 1960. Dan gelombang terakhir terjadi pada 1967 hingga saat
ini. Sebelum membahas perihal gelombang imigran yang memengaruhi berkembangnya
Islam di Amerika, Dr. Hannas mengingatkan, sejak tahun 1520 telah cukup banyak
budak-budak dari Afrika yang didatangkan ke Amerika Utara. Jumlahnya
diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa. Setengah dari total jumlah budak tersebut
diambil dari daerah-daerah Afrika yang telah tersisip atau dipengaruhi ajaran
Islam. Dari kelima gelombang migrasi Islam tersebut, Dr. Hannas mencatat
peningkatan yang signifikan pada gelombang kelima.
Pada sekitar
1970-1980 terjadi gelombang migran Muslim yang cukup besar ke AS. Hal ini
karena pada dekade tersebut terjadi peperangan dan perselisihan yang merebak di
Turki, Afghanistan, dan Levant. Menurut Dr. Hannas, kelima gelombang tersebut
yang telah memberikan efek terhadap perkembangan Islam di AS hingga saat ini.
Ia pun mengakui, Islam dapat berkembang lebih pesat lagi di sana. Sebab,
menurutnya AS memang menjadi salah satu negara yang memberi peluang kepada umat
Islam untuk menyebarkan ajarannya. Selain pengaruh imigrasi, PWC mencatat
perkembangan Islam di AS juga tak terlepas dari cukup banyaknya mualaf dalam beberapa
tahun terkakhir.
Berdasarkan data yang
dihimpunnya, PWC membuat perbandingan, satu dari lima Muslim di AS dilahirkan
dari keluarga agama lain yang artinya mereka menjadi mualaf. Pada tahun 2050
mendatang, PWC memperkirakan populasi Muslim di AS akan mencapai sekitar 8,1
juta orang atau 2,1 persen dari total penduduk di sana. Dengan demikian,
seperti telah disinggung sebelumnya, Islam akan menjadi agama terbesar kedua di
AS setelah Kristen
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekurang-kurangnya ada 5 gelombang terjadinya migrasi
orang-orang islam ke Amerika Serikat sejak akhir abad ke-19 hingga paruh kedua
abad ke-20, yaitu: Pertam , Migrasi terjadi pada pada tahun 1875 hingga
1912. Kedua, Migrasi terjadi pada tahun 1918 sampai 1922. Ketiga,
Migrasi terjadi tahun 1930 sampai 1938 yang terkondisikan karena kebijakan
imigrasi Amerika Serikat yang memberikan prioritas kepada mereka yang
keluarganya telah lebih dahulu menetap di Amerika Serikat. Keempat,
Migrasi terjadi pada tahun 1947 hingga tahun 1960. Kelima, Migrasi
dimulai pada tahun 1967 sampai sekarang. Mereka yang datang ke Amerika Serikat
pada gelombang ini, selain karena alasan ekonomi.
Islamisasi
di Afrika diawali jauh sebelumnya yaitu pada masa Nabi Muhammad dengan beberapa
sahabatnya ketika hijrah ke Habsyi. Perjalanan panjang Islamisasi ke Afrika
melalui jalur Afrika Utara yang dilakukan oleh kaum muslim terhadap penduduk
setempat. Setelah itu barulah Islamisasi di di Afrika sub-Sahara dilakukan
dengan tokoh Uqbah ibn Nafi'. Islamisasi di Afrika sub-Sahara menggunakan 3
jalur,yaitu melalui ekspansi militer, melalui jalur dakwah, dan melalui jalur
perdagangan. Dengan demikian bisa dikatakan jika Islamisasi di Afrika
sub-Sahara mirip dengan Islamisasi di Indonesia, yaitu melalui jalur dakwah dan
jalur perdagangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Alwi
Shihab, dalam Kata Pengantar Buku Jane I. Smith, Islam di Amerika ,
Jakarta: yayasan Obor Indonesai, 2005
Deddy Mulyana, Islam di Amerika ,Suka Duka Menegakkan Agama. Bandung:
Deddy Mulyana, Islam di Amerika ,Suka Duka Menegakkan Agama. Bandung:
Pustaka, 1988
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung :CV Pustaka Setia, 2008
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung :CV Pustaka Setia, 2008
Qosim A.Ibrahim dan Muhammad A.Saleh,Buku pintar sejarah, : Jakarta:Nizam,
hlm.1127
Muhammad Wildan
"Peradaban Islam di Afrika sub-Sahara" dalam Siti Maryam
dkk (edit), Sejarah Peradaban Islam, Dari
Klasik Hingga Modern (Yogyakarta:
LESFI, 2002), hlm. 300
No comments:
Post a Comment