1

loading...

Friday, January 25, 2019

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI AFRIKA DAN AMERIKA


MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI AFRIKA DAN AMERIKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Agama islam adalah salah satu agama yang memiliki pengaruh sangat kuat. Dalam perkembangannya islam selalu mengalami kemajuan sangat pesat diseluruh dunia, baik itu dibidang ilmu pengetahuan, budaya, sosial, politik dan lain-lain. Kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa-bangsa Barat pada priode ini sebenarnya memiliki kolerasi yang erat dengan perkembangan peradaban  dunia Islam.
Negara adidaya Amerika serikat adalah salah satu Negara yang juga memiliki penganut Islam yang cukup banyak. Namun tidak diketahui secara pasti kapan agama Islam masuk ke Amerika, dan siapa yang membawa agama Islam masuk ke Amerika. Sebagian ahli sejarah kontemporer telah berspekulasi  bahwa para pelaut muslim adalah orang-orang pertama yang menyeberangi samudra Atlantik dan tiba di pantai-pantai Amerika. Ahli-ahli sejarah lainnya telah berspekulasi bahwa Christopher Columbus telah di bimbing, untuk mendarat di benua tersebut oleh navigator-navigator dan pembantu-pembantu Muslim Andalusia atau Maroko yang jasa-jasanya telah Colombus beli, namun ada juga yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Amerika sebelum Colombus menemukan benua Amerika. 
Sedangkan di Afrika , Secara umum dunia Islam Afrika mewakili salah satu keragaman budaya Islam yang mengagumkan sesuai dengan struktur kesukuan bangsa di benua tersebut.‌Para sufi telah membawa Islamisasi damai yang memberi citra pada pengukuhan akan kesan kedamaian ,yang menjadi sorotan adalah Benua Afrika memiliki karakteristik aneh yang membedakannya dari benua-benua lain di dunia, yaitu adanya negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim tapi dipimpin non muslim .Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan kami bahas sekelumit mengenai potensi geografis Afrika, Afrika pra dan sesudah masuknya islam,metode dakwah,kelebihan dan kekurangan dakwah disana,hingga kerajaan-kerajaan islam yang berada disana.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah perkembangan Islam di Afrika?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan Islam di Afrika?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar dapat lebih memahami sejarah perkembangan islam di afrika dan amerika.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Islam di Africa
Islam telah mulai dikenal di Afrika pada awal masa berkembangnya, yaitu pada peristiwa hijrah pertama ke Habsyah (Abisinia). Menurut kepercayaan umat Islam, raja Ashamah bin Abjar dan beberapa pengawalnya memeluk agama Islam, setelah mendapatkan keterangan dari para Sahabat Nabi yang hijrah tersebut.
Pada saat ini, Islam merupakan salah satu agama terbesar di Afrika, dengan jumlah penganut kira-kira sebanyak 460 juta jiwa (Friedenthal, 2014). Dari jumlah tersebut, sekitar setengahnya tinggal di wilayah Arab Maghribi di Afrika Utara, yaitu di negara- negara Mesir,  Libya,  Tunisia, Aljazair, Maroko, dan wilayah Sahara Barat.Komunitas kaum  Muslim juga dapat ditemukan tersebar di setiap negara di kawasan Afrika Sub-Sahara. Jumlah penganut Islam diperkirakan masih terus berkembang dengan pesat di Afrika, baik karena aktivitas dakwahmaupun pertumbuhan penduduk yang tinggi di komunitas mereka.
              a.      Sejarah penyebaran
Agama Islam tersebar secara berkelanjutan di Afrika pada masa Kekhalifahan Rasyidin, dan masuk melalui wilayah-wilayah Mesir, Nubia, Ethiopia, serta Afrika Utara lainnya.[4] Pada awal masuknya Islam di Mesir, penduduk Koptik memberikan dukungan karena pasukan Muslim membebaskan mereka dari tekanan Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium). Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, para panglima Amru bin Ash dan Uqbah bin Nafi memimpin pasukan Muslim hingga Libya, yaitu pada sekitar tahun 21 H.  Selanjutnya pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, para panglima Abdullah bin Abi Sarh dan Abdullah bin Zubair melanjutkan hingga ke Tunisia, dengan mengalahkan pasukan Bizantium (25 H) dan Berber (33 H).
Pada masa Kekhalifahan Umayyah, terjadi beberapa kali pemberontakan Berber di wilayah Afrika Utara, yang berhasil dipadamkan antara lain oleh para panglima Muawiyyah bin Hudaij, Uqbah bin Nafi, Abu Muhajir bin Dinar, Zuhair bin Qais, Hasan bin Nu'man, Musa bin Nusair, dan Thariq bin Ziyad.
Penyebaran Islam kemudian tersebar lebih jauh lagi dengan melintasi Gurun Sahara, terutama oleh kaum Murabithun yang pada abad ke-11  menaklukkan  Maroko,  Ghana, dan daerah-daerah lainnya. Selanjutnya kaum  Muwahiddun  melanjutkan ke Afrika Barat dan Afrika Tengah sampai pada 541 H.
Setelah itu timbullah kerajaan-kerajaan Islam yang didirikan oleh suku-suku penduduk asli pedalaman Afrika di Mali, Chad, Sudan, Nubia, Somalia, Zanzibar, Malawi, Kongo, dan Mozambik yang terus melanjutkan penyebaran agama Islam melalui dakwah dan pedagangan pada abad-abad selanjutnya.
        b.      Tahapan Perkembangan Islam di Afrika
·         Tahap penahanan: Ghana dan Tekur
Di awal kehadirannya, ajaran Islam hanya dianut oleh komunitas tertentu yang terhubung dengan jalur perdagangan trans-Sahara. Pada abad ke-11 M, menurut Hill, geografer Andalusia bernama Al-Idrisi mencatat, di wilayah Ghana dan Tekur terdapat sejumlah orang Arab dan imigran dari Afrika utara.
Beberapa faktor yang menghambat perkembangan Islam di Afrika Utara adalah keberadaan kerajaan non-Muslim,” ungkap Hill. Menurut dia, para saudagar dan ulama berperan besar dalam penyebaran agama Islam di kawasan Afrika Barat.
Para pedagang Muslim yang terpelajar, ungkap Hill, banyak membantu kerajaan-kerajaan non-Muslim dalam bidang administrasi kerajaan tersebut. Mereka memfasilitasi perdagangan jarak jauh dengan membuatkan aturan kontrak, kredit, dan informasi jaringan,’’ paparnya.
Dari abad ke-8 hingga 13 M, hubungan antara Muslim dan penduduk Afrika Barat mulai meningkat. Sejak saat itu, negara Muslim mulai muncul dan berkembang di Sahel. Menurut Hill, sejak itu raja-raja Afrika mulai mengizinkan Muslim untuk berintegrasi. Pada abad ke-11 M, dilaporkan sudah ada kerajaan Islam bernama Tekur di pertengahan lembah Senegal,’’ papar Hill.
·         Tahap percampuran:
Setelah Islam berkembang pesat di sub-Sahara, menurut Hill, penguasa Afrika mulai mengadopsi Islam. Meskipun, penduduk kerajaan itu memiliki kepercayaan dan budaya yang berbeda.  Banyak penguasa yang kemudian mencampur Islam dengan budaya dan ajaran lokal. Inilah fase yang disebut para ahli sebagai periode pencampuran. Kekaisaran Mali (1215-1450 M) merupakan kerajaan yang mengadopsi Islam. Wilayah kekuasaannya mencapai Mali modern, Senegal, sebagian Mauritania, dan Guinea.  Menurut Hill, kekaisaran Mali merupakan negara yang terdiri atas berbagai agama dan kelompok budaya.
Kaum Muslim memiliki peranan yang penting di pengadilan sebagai pengacara dan penasihat. Sejatinya, pendiri Kerajaan Mali bernama Sunjiata Keita bukanlah seorang Muslim. Raja Mali pertama yang masuk Islam adalah Mansa Musa (1307-1332). Ia menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan. Pada 1324, Raja Mali sempat menunaikan haji ke Tanah Suci.
Kabar perjalanan haji Raja Mansa Musa ke Makkah sempat tersiar hingga ke Eropa karena kekayaan dan dana yang dikeluarkan untuk perjalanan itu begitu besar. Menurut Hill, pengeluarannya selama perjalanan ke Makkah sempat mendevaluasi harga emas di Mesir selama beberapa tahun.
·         Tahap Reformasi pada abad ke-19:
Pada abad ke-19 M, menurut Hill, terjadi gerakan jihad di Afrika Barat. Inilah fase ketiga perkembangan Islam di sub-Sahara. Para pemikir, ulama, dan Muslim terpelajar mulai menyadari pentingnya melakukan reformasi. Umat Muslim mulai mengubah praktik keagamaan mereka yang sempat dicampurbaurkan penguasa Afrika dengan budaya dan kepercayaan lokal dengan mengadopsi nilai-nilai Islam yang sesuai syariah.

B.     Sejarah Islam di Amerika
Islam telah menjadi salah satu agama yang berkembang cukup pesat di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut tampak pada meningkatnya pemeluk Islam setiap tahunnya di sana. Salah satu lembaga riset, yakni Pew Research Center (PWC) pernah merilis data jumlah populasi Muslim di AS. Pada 2015 lalu, PWC memperkirakan ada sekitar 3,3 juta Muslim dengan beragam usia yang tinggal di AS. Bila diprosentase dari data tersebut, jumlah Muslim di sana sekitar satu persen dari total keseluruhan penduduk AS, yang pada 2015 tercatat sekitar 322 juta jiwa. PWC juga memperkirakan, sebelum tahun 2040, Islam akan menjadi agama kedua terbesar di AS setelah Kristen.
Masuknya Islam ke AS memang memiliki sejarah yang cukup panjang. Bila melihat keterangan umum yang tertera di situs Wikipedia, sejarah Islam di AS bermula sekitar abad ke-16. Adapun Muslim pertama kala itu diketahui bernama Estevanico dari Azamor. Kendati demikian, dalam mempelajari munculnya Islam di AS, kebanyakan peneliti lebih memfokuskan telaahnya pada masa kedatangan imigran dari Timur Tengah pada akhir abad ke-19. Namun, memang terjadi gelombang migrasi terkait hal ini yang belum disepakati apa faktor dan penyebabnya. Dalam sebuah jurnal ilmiah berjudul “Sejarah Perkembangan Islam di Amerika Serikat” yang ditulis oleh Dr. Hannas dan diterbitkan Sekolah Tinggi Teologi Int e rna siona l Ha r v e st ( S T T IH) dis ebut k an, perkembangan Islam di Amerika diperkirakan dimulai pada abad ke-16. Estevanico dari Azamor menjadi pemeluk Islam pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara.
Fakta tersebut, tulis Dr. Hannas dalam karya ilmiahnya, bertentangan dengan pemikiran bahwa Islam masuk ke Amerika ditandai dengan datangnya imigran dari Timur Tengah pada akhir abad 19. Migrasi Islam, kata dia, terjadi di Amerika dalam periode yang berbeda, yang selanjutnya disebut “gelombang”. Menurut Dr. Hannas, sejarah perkembangan Islam di Amerika dapat dibagi dalam lima gelombang. Gelombang pertama melalui imigrasi yang berlangsung sekitar abad ke-17 hingga berlangsungnya perang dunia I, yakni sekitar tahun 1875 hingga 1912. Gelombang pertama ini berasal dari Suriah, Yordania, Palestina, dan Libanon, yang bernaung di bawah pemerintahan Utsmani.
Gelombang kedua terjadi pasca perang dunia I, yakni sekitar tahun 1918 hingga 1922. Kemudian, gelombang ketiga pada tahun 1930 hingga 1938. Gelombang ketiga ini terkondisikan karena kebijakan imigrasi AS memberikan prioritas kepada mereka yang memiliki anggota keluarga menetap AS. Kemudian, gelombang keempat terjadi pada 1947 hingga 1960. Dan gelombang terakhir terjadi pada 1967 hingga saat ini. Sebelum membahas perihal gelombang imigran yang memengaruhi berkembangnya Islam di Amerika, Dr. Hannas mengingatkan, sejak tahun 1520 telah cukup banyak budak-budak dari Afrika yang didatangkan ke Amerika Utara. Jumlahnya diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa. Setengah dari total jumlah budak tersebut diambil dari daerah-daerah Afrika yang telah tersisip atau dipengaruhi ajaran Islam. Dari kelima gelombang migrasi Islam tersebut, Dr. Hannas mencatat peningkatan yang signifikan pada gelombang kelima.
Pada sekitar 1970-1980 terjadi gelombang migran Muslim yang cukup besar ke AS. Hal ini karena pada dekade tersebut terjadi peperangan dan perselisihan yang merebak di Turki, Afghanistan, dan Levant. Menurut Dr. Hannas, kelima gelombang tersebut yang telah memberikan efek terhadap perkembangan Islam di AS hingga saat ini. Ia pun mengakui, Islam dapat berkembang lebih pesat lagi di sana. Sebab, menurutnya AS memang menjadi salah satu negara yang memberi peluang kepada umat Islam untuk menyebarkan ajarannya. Selain pengaruh imigrasi, PWC mencatat perkembangan Islam di AS juga tak terlepas dari cukup banyaknya mualaf dalam beberapa tahun terkakhir.
Berdasarkan data yang dihimpunnya, PWC membuat perbandingan, satu dari lima Muslim di AS dilahirkan dari keluarga agama lain yang artinya mereka menjadi mualaf. Pada tahun 2050 mendatang, PWC memperkirakan populasi Muslim di AS akan mencapai sekitar 8,1 juta orang atau 2,1 persen dari total penduduk di sana. Dengan demikian, seperti telah disinggung sebelumnya, Islam akan menjadi agama terbesar kedua di AS setelah Kristen

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sekurang-kurangnya ada 5 gelombang terjadinya migrasi orang-orang islam ke Amerika Serikat sejak akhir abad ke-19 hingga paruh kedua abad ke-20, yaitu:  Pertam , Migrasi terjadi pada pada tahun 1875 hingga 1912. Kedua,  Migrasi terjadi pada tahun 1918 sampai 1922. Ketiga,  Migrasi terjadi tahun 1930 sampai 1938 yang terkondisikan karena kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang memberikan prioritas kepada mereka yang keluarganya telah lebih dahulu menetap di Amerika Serikat. Keempat,  Migrasi terjadi pada tahun 1947 hingga tahun 1960. Kelima,  Migrasi dimulai pada tahun 1967 sampai sekarang. Mereka yang datang ke Amerika Serikat pada gelombang ini, selain karena alasan ekonomi.
Islamisasi di Afrika diawali jauh sebelumnya yaitu pada masa Nabi Muhammad dengan beberapa sahabatnya ketika hijrah ke Habsyi. Perjalanan panjang Islamisasi ke Afrika melalui jalur Afrika Utara yang dilakukan oleh kaum muslim terhadap penduduk setempat. Setelah itu barulah Islamisasi di di Afrika sub-Sahara dilakukan dengan tokoh Uqbah ibn Nafi'. Islamisasi di Afrika sub-Sahara menggunakan 3 jalur,yaitu melalui ekspansi militer, melalui jalur dakwah, dan melalui jalur perdagangan. Dengan demikian bisa dikatakan jika Islamisasi di Afrika sub-Sahara mirip dengan Islamisasi di Indonesia, yaitu melalui jalur dakwah dan jalur perdagangan.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi Shihab, dalam Kata Pengantar Buku Jane I. Smith, Islam di Amerika ,
Jakarta: yayasan Obor Indonesai, 2005
Deddy Mulyana, Islam di Amerika ,Suka Duka Menegakkan Agama. Bandung:
Pustaka, 1988
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung :CV Pustaka Setia, 2008
Qosim A.Ibrahim dan Muhammad A.Saleh,Buku pintar sejarah, : Jakarta:Nizam,
hlm.1127
Muhammad Wildan "Peradaban Islam di Afrika sub-Sahara" dalam Siti Maryam
dkk (edit), Sejarah Peradaban   Islam, Dari
Klasik Hingga Modern (Yogyakarta: LESFI, 2002), hlm. 300

No comments:

Post a Comment