MAKALAH BERTAUHID DALAM ISLAM
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah.............................................................................3
B. Rumusan
Masalah......................................................................................4
C. Tujuan
Penelitian........................................................................................4
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian
Orang Bertauhid.......................................................................5
B. Perilaku
Orang Bertauhid...........................................................................5
C. Kriteria Orang-orang
Bertauhid.................................................................6
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Orang yang bertauhid berarti orang yang mempunyai pegangan yang teguh,yaitu
berpegang kepada Allah dan bersandar kepadanya.baik diwaktu sehat atau pun
sakit,untung dan rugi,senang dan susah,kaya dan miskin,di waktu hidup ataupun
menghadapi maut. kekuatan tauhid mampu dan sanggub menghadapi segala tantangan
yang datang dari hawa-nafsu dunia syetan dan syahwat.sedangkan orang yang hidup
ketiadaan pegangan tauhid adalah laksana kapal yang tiada bengemudi terapung
dan terombang-ambing di tengah-tengah lautan mengikuti hantaman ombak dan
badai,kekiri dan kekanan tiada tentu arah nya,yang pada akhirnya akan terbentur
ke dinding cadas dan batu karang lalu hancur dan tenggelam ke dasar laut.dengan
ketiadaan tauhid,orang seperti pohon bambudi atas pematang kemana angin bertiup
kesanalah ia akan condong dan mengikuti angin yang bertiup,yang pada akhirnya
tumbang dan hancur di bawa tiupan angin.
Beberapa banyak orang yang cerdik dan pandai yang tidak
bertauhid,jika tidak sampai cita-cita nya lalu ia menjadi giladan terkadang
membunuh diri.dan berapa banyak golongan hartawan yang jatuh
pailit/melarat,lalu stres dan miring otak nya karna ketiadaan tauhid. dan
berapa banyak pula manusia yang berputus asa di sebabkan oleh ketiadaan
tauhid,dan yang sangat ajaib sekali adalah berapa banyak amal baik seseorang
yang tiada di terima oleh Allah karna ketiadaan tauhid. karna walaupun mereka
ada dan senantiasa melakukan ibadat,tetapi tidak adanya
ma'rifat(pengenalannya)kepada Allah,tetap tidak sah dan tidak di terima di
sisi-nya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Orang Bertauhid
2. Bagaimana perilaku orang bertauhid dalam islam
3. Bagaimana perilaku ikhlas dalam
bertauhid
C.Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui
kreteria orang bertauhid
2.untuk mengetauhi ciri-ciri orang
bertauhid
3.untuk mengetahui perilaku orang
bertauhid
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
ORANG BERTAUHID
Seorang
muslim meyakini bahwa tauhid adalah dasar Islam yang paling agung dan hakikat
Islam yang paling besar, dan merupakan salah satu syarat diterimanya amal
perbuatan disamping harus sesuai dengan tuntunan rasulullah
B. Perilaku Orang yang Bertauhid
KH.Abdullah Gymnastiar mengutarakan dalam sebuah tausiyahnya tentang
beberapa ciri-ciri orang bertauhid, di antaranya adalah :
1.
Ikhlas, yaitu melakukan sesuatu
hanya bertujuan untuk mencari keredhaan Allah semata, tidak bertujuan selain
hanya ke Allah Swt.
2.
Tidak iri dan dengki, maksudnya
orang yang bertauhid tidak akan mendengki terhadap orang lain yang memperoleh
nikmat dari Allah, karena dia mengetahui Allah Maha Bijaksana dan Adil dalam
membagikan rezki, Allah Maha Menentukan setiap takdir dan kejadian, sehingga
tidak perlu merasa iri atau dengki kepada orang yang telah ditakdirkan
memperoleh nikmat-Nya.
3.
Tidak banyak mengeluh, orang yang
bertauhid tidak akan suka mengeluh, karena mengetahui setiap peristiwa dan
episode hidup adalah atas izin Allah Swt. Jika dia mendapat masalah, dia akan
segera mengoreksi diri dan mengevaluasi tauhidnya, apakah selama ini ada yang
kurang tepat, sehingga tanpa disadari telah bermaksiat terhadap Allah. Setelah
itu dia memperbaiki dirinya.
4.
Tidak licik, artinya orang yang
bertauhid pasti tidak akan melakukan hal-hal yang licik dalam kegiatan apapun,
karena dia menyakini bahwa Allah pasti akan membalas erbuatan sekecil apapun
serta Allah lah yang membolak-balik hati dan mengetahui setiap apa saja yang
terlintas dalam hati.
C. Kriteria
Orang-orang Yang Bertauhid
1.
Bertauhid Karena Takut Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Tentang firman Allah,
Sesungguhnya
orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (adzab) Rabb mereka
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Mereka berbuat baik dan beramal shalih karena takut terhadap Rabb mereka dan khawatir ditimpa oleh sesuatu yang mereka tidak inginkan. Inilah kondisi seorang mukmin, berbuat kebaikan karena takut kepada Allah dan khawatir tidak memperoleh apa yang mereka inginkan”.
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah menyatakan, “Seorang mu’min mengumpulkan antara perbuatan baik dan rasa takut kepada Allah. Sedangkan seorang munafik mengumpulkan antara perbuatan jelek dan rasa aman dari siksa Allah.”
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Mereka berbuat baik dan beramal shalih karena takut terhadap Rabb mereka dan khawatir ditimpa oleh sesuatu yang mereka tidak inginkan. Inilah kondisi seorang mukmin, berbuat kebaikan karena takut kepada Allah dan khawatir tidak memperoleh apa yang mereka inginkan”.
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah menyatakan, “Seorang mu’min mengumpulkan antara perbuatan baik dan rasa takut kepada Allah. Sedangkan seorang munafik mengumpulkan antara perbuatan jelek dan rasa aman dari siksa Allah.”
2. Bertauhid Karena Keimanannya Yang Tinggi
Tentang firman Allah,
Tentang firman Allah,
“Dan orang-orang yang
beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka”
Perlu
diketahui bahwa beriman dengan ayat-ayat Allah mencakup dua hal:
1) Beriman
dengan ayat Allah Al-Kauniyyah.
Maksudnya beriman bahwa segala yang terjadi di alam ini dengan taqdir dan ketentuan Allah.
Maksudnya beriman bahwa segala yang terjadi di alam ini dengan taqdir dan ketentuan Allah.
2) Beriman
dengan ayat Allah Asy-Syar’iyyah.
Maksudnya beriman kepada syariat yang Allah turunkan melalui Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Ayat Allah Asy-Syar’iyyah mengandung tiga hal:
a.Perintah Allah yang disyariatkan. Ini adalah perkara yang dicintai Allah.
Maksudnya beriman kepada syariat yang Allah turunkan melalui Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Ayat Allah Asy-Syar’iyyah mengandung tiga hal:
a.Perintah Allah yang disyariatkan. Ini adalah perkara yang dicintai Allah.
b. Larangan Allah yang
disyari’atkan. Ini adalah perkara yang dibenci Allah.
c. Kabar yang
diberitakan oleh Allah dalam syari’at-Nya. Kabar ini adalah benar dan tidak
mungkin dusta sebab datangnya dari sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
3) Bertauhid Karena Ingin Memurnikan Ibadahnya
Tentang firman Allah,
Tentang firman Allah,
“Dan orang-orang yang
tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu apapun)”
Perlu diketahui bahwa tidak berbuat syirik yang dimaksud dalam ayat ini adalah makna yang menyeluruh dan mencakup semua jenisnya. Artinya tidak berbuat syirik besar maupun kecil, baik yang jelas atau tersembunyi. Ini adalah sifat seorang yang merealisasikan tauhid secara sempurna.
Jika dinyatakan “tidak berbuat syirik” sedikit pun, berarti terlepas pula dari perbuatan bid’ah dan maksiat. Sebab berbuat bid’ah dan maksiat merupakan realisasi menjadikan hawa nafsu sebagai sesembahan selain Allah. Inilah yang disebut dengan syirik. Coba perhatikan firman Allah ta’ala,
Perlu diketahui bahwa tidak berbuat syirik yang dimaksud dalam ayat ini adalah makna yang menyeluruh dan mencakup semua jenisnya. Artinya tidak berbuat syirik besar maupun kecil, baik yang jelas atau tersembunyi. Ini adalah sifat seorang yang merealisasikan tauhid secara sempurna.
Jika dinyatakan “tidak berbuat syirik” sedikit pun, berarti terlepas pula dari perbuatan bid’ah dan maksiat. Sebab berbuat bid’ah dan maksiat merupakan realisasi menjadikan hawa nafsu sebagai sesembahan selain Allah. Inilah yang disebut dengan syirik. Coba perhatikan firman Allah ta’ala,
“Apakah engkau tidak
melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah
(sesembahan)-nya”. (Al-Jatsiyah:23)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seorang muslim
meyakini bahwa tauhid adalah dasar Islam yang paling agung dan hakikat Islam
yang paling besar, dan merupakan salah satu syarat diterimanya amal perbuatan
disamping harus sesuai dengan tuntunan rasulullah. KH.Abdullah Gymnastiar mengutarakan dalam sebuah tausiyahnya tentang
beberapa ciri-ciri orang bertauhid ikhlas, Tidak banyak mengeluh, Tidak
iri dan dengki, Tidak licik . Dalam bertauhidpun memilikikereteria Bertauhid Karena Takut Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Bertauhid Karena Keimanannya Yang
Tinggi,Bertauhid Karena Ingin Memurnikan
Ibadahnya.
B. Saran
Demikianlah mkalah ini penulisan
buat, untuk menyempurnakan makalah yang sederhana ini penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar tersempurnanya makalah ini.
Akhir kata mudah-mudah makalah ini dapat memberi manfaat untuk membaca
khususnya untuk penulis sendiri.
No comments:
Post a Comment