1

loading...

Wednesday, October 31, 2018

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN KETATALAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN KETATALAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya.
Di lingkungan lembaga pendidikan formal, terlibat sejumlah manusia yang harus bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Usaha pembinaan, pengembangan dalam pengendalian lembaga tersebut tidak dapat dilepaskan dari masalah metode dan alat serta maslah manusianya sendiri yang harus mampu menerapkan kerja secara efektif. Oleh karena itulah maka di dalam usaha pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha-usaha pendidikan formal sangat diperlukan penerapan ilmu administrasi.
Antara kegiatan administrasi pendidikan, manajemen pendidikan, kepemimpinan pendidikan dan supervisi pendidikan pada dasarnya saling menjalin satu dengan lainya, sabagai kegiatan yang dapat menunjang keprofesionalan para petugas pendidikan dalam mewujudkan tujuan di lingkungan lembaga pendidikan masing-masing. Oleh karena itulah perlu ditekankan kembali bahwa setiap petugas pendidikan terutama guru tidak cukup hanya dibekali kemampuan profesionalitas. Mereka juga harus dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam berbagai bidang agar mampu mewujudkan kerjasama yang efektif bagi pencapaian tujuan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Konsep Dasar Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan ?
2.      Apa Saja Fungsi dari Ketatalaksanaan Lembaga pendidikan ?
3.      Bagaimana Prosedur Penataan Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan ?
4.      Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk Mengetahui Konsep Dasar Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan.
2.      Untuk Mengetahui Fungsi dari Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan.
3.      Untuk Mengetahui Prosedur Penataan Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan.
4.      Untuk Mengetahui Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan
Secara morfologis, “tata usaha” terdiri dari dua patah kata yaitu tata dan usaha. Tata yaitu teratur, tertib, tersusun rapi dan usaha yaitu kegiatan pekerjaan. Jadi, tata usaha berarti kegiatan atau pekerjaan yang dilaksanakan secara teratur, tertib dan tersusun rapi.
Istilah “tata usaha” diterjemahkan dari perkataan Belanda “Administrarie” (baca; Administrasi), pada umumnya diartikan sebagai kegiatan “penyusunan keterangan-keterangan secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu dalam keseluruhannya dan dalam hubungannya satu sama lain. Administrasi (dalam arti luas) adalah suatu proses pemanfaatan semua sumber manusia dan material secara efefktif untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan yang dimaksudkan dalam ketatausaha kelas, adalah keterangan-keterangan (informasi) tentang suatu kelas. (Ametembun. 1981: 79-81)
Tata laksana atau tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Dengan pengertian ini, maka tata laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja tetapi semua bahan keterangan atau informasi (Drs. B. Suryosubroto. 1980: hal 65).
Menurut (Kadari, 1981, hal:54), menyatakan bahwa tata usaha adalah mengadakan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi di dalam suatu organisasi untuk dipergunakan sebagai bahan keterangan (data) bagi pemimpin dalam mengambil keputusan. Berdasarkan fungsi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengadakan, mengirim dan menyimpan berbagai bahan keterangan untuk keperluan suatu organisasi. Kegiatan tata usaha harus menunjang kegiatan administrasi managemen. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatannya harus direncanakan, diarahkan, dikoordinasikan, dikontrol dan dikomunikasikan agar benar-benar berdaya guna.
Tata Usaha Sekolah merupakan bagian dari unit pelaksana teknis penyelenggaraan bidang administrasi dan informasi data pendidikan, keberadaannya perlu dikelola oleh tenaga administrasi yang terampil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut Joko Prayogo, tugas dan fungsi kepala tata usaha adalah mengarahkan tenaga administrasi sekolah agar mampu memberikan pelayanan administratif secara prima serta melaksanakan pelayanan 7 K, yaitu Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan Kerindangan. Untuk melaksanakan kegiatan itu semua perlu dibuat program kerja yang sistimatis, terarah, jelas, realitistis, dan dapat dilaksanakan oleh petugas ketatausahaan agar pelayanan kepada guru, karyawan, siswa, orang tua siswa, instransi terkait, dan masyarakat lainnya dapat berjalan seoptimal mungkin.[1]

B.     Fungsi dari Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan
Fungsi tata usaha kesiswaan yaitu:
1.      Mengetahui secara umum kondisi siswa yang sedang mengikuti pembelajaran pada setiap tahun pembelajaran.
2.      Merencanakan jumlah siswa yang dapat direkrut untuk tahun pembelajaran berikutnya.
3.      Mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan rasa keingintahuannya terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi ketatalaksanaan pendidikan
4.      Mampu mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-kegiatan sekolah
5.      Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai dengan pedoman persuratan yang berlaku
6.      Mampu mengelola administrasi sekolah yang meliputi administrasi akademik, kesiswaan.
Sebagai pengelola, kepala sekolah secara operasional melaksanakan pengelolaan kurikulum, peserta didik, ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah-masyarakat, dan ketatausahaan sekolah. Kepala sekolah adalah salah satu stake-holder dalam dunia pendidikan yang memangku amanah penting sebagai nahkoda bahtera sebuah unit pendidikan.
Menurut (Mohammad Anyar, 1989). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Depdikbud, tenaga tata usaha memiliki tiga peranan pokok yaitu:
1.      Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi,
2.      Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat, dan
3.      Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

C.    Prosedur Penataan Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan
Menurut (Hadari Nawawi, hal:55, 1981), di lingkungan lembaga pendidikan dari unit yang terendah sampai yang tertinggi diperlukan dan diselenggarakan kegiatan tata usaha yang terarah dan tertib. Adapun prosedur penataan ketatalaksanaan lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Surat Dinas Sekolah dan Buku Agenda
Semua surat menyurat yang dilakukan dalam rangka kepentingan kehidupan dan realisasi program sekolah, disebut surat dinas.  Surat masuk maupun surat keluar harus dicatat disertai arsp-arsipnya. Pencatatan tersebut dibedakan dalam buku agenda surat masuk dengan buku agenda surat keluar.
Surat yang bersifat kedinasan, baik dinas pemerintahan, maupun dinas swasta, biasanya bersifat resmi, dan menggunakan bahasa Indonesia baku. Sedangkan buku agenda berfungsi sebagai catatan keluarnya surat, dengan pencatatan: a) Nomor urut surat keluar, b) Tanggal surat keluar (pengirim), c) Alamat surat/ kepada siapa, d) Pokok isi surat, e) Keterangan.
2.      Buku Ekspedisi
Buku ekspedisi berfungsi sebagai bukti bahwa suatu surat yang dikirimkan sudah sampai kepada alamat atau petugas yang diserahi tanggung jawab.
3.      Buku Catatan Rapat Sekolah (notulen)
Notulen berfungsi sebagai catatan proses, hasil, atau keputusan yang diambil pada saat rapat sekolah, biasa disebut Rapat Dewan Guru atau Rapat Guru. Berdasarkan materi yang dibicarakan dalam rapat sekolah, rapat tersebut antara lain:
a.       Rapat kenaikan kelas.
b.      Rapat kelulusan EBTA (ujian).
c.       Rapat penerimaan murid baru.
d.      Rapat pembagian tugas  mengajar.
4.      Buku Pengumuman
Buku pengumuman ini berasal dari kepala sekolah, dimaksudkan sebagai media informasi (pemberitahuan) yang ditujukan kepada para guru. Adapun isi pengumumannya (dapat bersifat intruksi) bermacam-macam. Pada intinya selalu menyangkut masalah pembinaan sekolah. Setiap guru yang sudah membaca pengumuman tersebut diwajibkan membubuhkan tanda tangannya (sebagai tanda bahwa ia telah membacanya). Dengan demikian, buku pengumuman ini lebih tepat, dibanding papan pengumuman.
Jika pengumuman itu ditujukan kepada murid, buku pengumuman juga bisa dipakai, tetapi seorang petugas sekolah harus ditunjuk untuk membacakannya disetiap kelas.
5.      Kegiatan Administrasi yang Didindingkan
Yang dimaksud kegiatan ini adalah kegiatan pencatatan atau pendataan, yang kemudian hasil pencatatan tersebut dipasang atau ditempel pada dinding, baik dinding kelas, maupun dinding kantor guru, atau Tata Usaha sekolah. Kegiatan semacam ini lebih dikenal dengan administrasi yang didindingkan.
6.      Administrasi Keuangan Sekolah
Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula sekolah. Perihal keuangan sekolah, pada garis besarnya berkisar pada uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personil, gaji, serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah, seperti perbaikan sarana.[2]
Pekerjaan ketatalaksanaan dalam lembaga pendidikan meliputi rangkaian aktivitas, menghimpun, mencatat, mengelola, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerjasama. Menurut The Liang Gie (200: 50) :
a.          Menghimpun yaitu kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap dipergunakan bila mana diperlukan.
b.         Mencatat yaitu meliputi kegiatan membubuhkan dengan berbagai alat tulis-menulis mengenai keterangan-keterangan yang diperlukan sehingga terwujudlah tulisan-tulisan yang dapat dibaca, dikirim, atau disimpan.
c.          Mengelola yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna atau lebih jelas untuk dipakai.
d.         Menggandakan yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan.
e.          Mengirim yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari pihak pertama ke pihak lain.
f.          Menyimpan yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman.
Dibawah ini dikemukakan beberapa instrumen (format-format) yang mencerminkan adanya kegiatan administrasi keuangan sekolah tersebut yaitu:
a.          Administrasi pembayaran SPP
Format yang digunakan dapat menggunakan contoh sebagai berikut :
1.      Kartu pembayaran SPP.
2.      Buku harian penerimaan SPP. Buku ini untuk mencatat penerimaan sehari-hari.
3.      Buku penerimaan SPP per kelas. Buku ini untuk merinci penerimaan SPP tiap kelas, dan disetor pada bendahara sekolah
4.      Bendaharawan sekolah memasukkan SPP tersebut dalam buku kas SPP, dimaksudkan untuk membantu  pembinaan pendidikan seperti yang ditunjukkan pada putusan yang telah dibuat yakni untuk membantu penyelenggaraan sekolah, kesejahteraan personil, perbaikan sarana, dan kegiatan supervisi.
Yang dimaksud penyelenggaraan sekolah adalah :
a)      Pengadaan alat atau bahan administrasi
b)      Pengadaan alat atau bahan pelajaran
c)      Penyelenggaraan ulangan, evaluasi belajar, kartu pribadi, rapot, dan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)
d)     Pengadaan perpustakan sekolah
e)      Prakarya dan pelajaran praktik
5.      Buku kas tabelaris. Buku ini memiliki lajur yang banyak, sesuai dengan jenis pemasukan dan pengeluaran uang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan melihat uraian tiap jenis pemasukan dan pengeluran, serta mudah membuat perhitungan sisa kurang, atau lebih. Setiap halaman buku kas ini di jumlahkan, kemudian dipindah ke halaman berikutnya. Biasanya, buku ini ditutup sekali setahun.
b.         Adminitrasi keuangan yang berasal dari pemerintah
Meliputi pembayaran gaji pegawai, atau guru, dan belanja barang. Untuk pertanggung jawaban uang tersebut, diperlukan beberapa format dari daftar peneriman gaji, dan Surat Perintah Mengambil Uang (SPMU)
c.          Adminitrasi keuangan yang berasal dari BP3
BP3 bertugas untuk memberikan bantuan dalam penyelengaraan sekolah. Dapat berbentuk uang, atau bentuk lain, seperti perbaikan sekolah, pembagunan lokal baru, dan sebagainya.
d.         Lain- lain
      Dalam hubungan ini, misalnya kegiatan arisan di sekolah, koperasi antar guru dan lain-lain. Perlu di susun suatu format yang disebut kartu pembayaran gaji. Kartu ini sering di sebut Daftar Potongan Gaji, karena lebih menekankan besar jumlah potongan gaji pegawai yang bersangkutan.

D.    Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan.
Sistem informasi manajemen telah ada dan berfungsi untuk memberikan informasi bagi manajer yang memungkinkan mereka merencanakan serta mengendalikan operasi (Mukhlis,2010). Dengan demikian, sistem informasi manajemen pendidikan adalah memberikan informasi bagi manajer dalam merencanakan, serta mengendalikan operasi dalam ruang lingkup pendidikan.[3]
Menurut Stoner, sistem informasi manajemen adalah sebuah metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, dan memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan, pengendalian, dan operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif. Menurut George M. Scott, sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial (George M. Scott, 1997: 69).
Menurut Ais Zakiyudin dalam bukunya bahwa, sistem informasi manajemen adalah suatu sistem informasi manajemen menggambarkan ketersediaan suatu rangkaian data yang cukup lengkap yang disimpan agar dapat menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi (Ais Zakiyudin, 2011: 15). Berdasarkan defenisi para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan kepetusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.  Dengan mengacu kepada pengertian sistem informasi manajemen maka dapat disimpulkan bahwa konsep sistem informasi manajemen memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a.    Dalam suatu organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola sistem informasi manajemen
b.    Sistem informasi manajemen merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian didalam organisasi yang terpusat dibagian sistem informasi manajemen
c.    Sistem informasi merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian sistem informasi manajemen
d.   Sistem informasi manejemen merupakan segenap proses yang mencangkup: pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data, pengambilan data, dan penyebaran informasi dengan cepat dan tepat.
e.    Sistem informasi bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar serta pimpinan dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat (Suryadi, 2011: 166-167).
Untuk dapat memanfaatkan sistem informasi dengan efektif, maka harus diketahui dengan pasti tentang organisasi, manajemen, dan teknologi organisasi yang membentuk sistem. Berikut ini dijelaskan elemen-elemen sistem informasi manajemen: Elemen Pertama, yaitu organisasi meliputi manusia, struktur, prosedur operasi, politik, dan kultur. Elemen Kedua, yaitu manajemen, mengamati kesempatan, membuat strategi untuk menjawab kebutuhan, mengalokasikan orang dan sumber dana untuk mendukung strategi yang telah dibuat, mengkoordinasikan pekerjaan atau kegiatan dalam organisasi. Elemen Ketiga, yaitu teknologi informasi yang merupakan alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk membantu melakukan kontrol dan membuat suatu kegiatan baru. Teknologi terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu manusia (brainware), perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak (software), yang digunakan membantu menerima masukan (input), mengolah, dan mengeluarkan hasil (ourput), serta dapat dipakai untuk meneyebarluaskan hasil olahan atau analisi (H. Afifuddin, 2013: 237).
Tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategik. Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi (Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Margono, 2009: 13).
Maksud dilaksanakannya sistem informasi manajemen pendidikan adalah, sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan. Dengan adanya sistem informasi manajemen pendidikan, organisasi pendidikan akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut, yaitu: pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakholders yang bergabung dalam bidang pendidikan. Sistem informasi manajemen pendidikan digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak yang tergabung dalam interganizational information sistem sehingga organisasi pendidikan dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders). Nilai penting sistem informasi manajemen pendidikan adalah:
1.         Sistem informasi yang berbasis komputer memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin.
2.         Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan andal
3.         Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif dengan data pendukung yang lengkap
4.         Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efesian.
Bidang Sistem Informasi Manajemen  Sistem informasi manajemen merupakan suatu badan yang memiliki bagian-bagian yang memiliki tugas-tugas tertentu. Bagian-bagian itu adalah pengumpulan data, penyimpanan data, pemroses data, dan pemrogram data (Made Pidarta, 1998: 157). Dalam bagian-bagian terdapat seseorang coordinator yang bertugas mengkordinir pada semua bagian Dan bertanggung jawab langsung pada manajemen puncak atau kepala sekolah.
a.         Bagian Pengumpulan Data Bertugas mengumpulkan data, baik bersifat internal maupun eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari dalam organisasi (level manajemen), sedangkan data eksternal merupakan data yang berasal dari luar organisasi namun masih terdapat hubungan demean perkembangan organisasi. Personalia yang bertugas pada pengumpulan data dapat diambilkan dari seluruh unit kerja dalam organisasi yaitu, wakasek sehingga setiap unit kerja memiliki wakil-wakil untuk menunjang keefektifan pengumpulan data untuk diolah menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi pengguna informasi. 
b.         Bagian Penyimpan Data Bagian penyimpan data bertugas menyimpan data. Penyimpanan data sangat diperlukan karena tujuan utama adalah demi keamanan data. Apabila levellevel manajemen membutuhkan data, baik berupa data bahan mentah maupun data yang telah diolah, maka data dapat diambil dan digunakan sesuai dengan kebutuhan manajer (kepala sekolah maupun wakilnya).
c.         Bagian Pengolah Data Bagian pengolah data bertugas memproses data dengan mengikuti serangkaian langkah atau pola tertentu sehingga data dirubah ke dalam bentuk informasi yang lebih berguna. Pada pemrosesan data bias dilakukan dilakukan secara manual maupun dengan bantuan mesin. Bagian pemrosesan data terdiri dari beberapa ahli yang bertugas membentuk data menjadi informasi yang sesuai dengan kebutuhan level-level manajemen. Karena kebutuhan setiap manajer (kepala sekolah dan wakil kepala sekolah) berbeda, maka kebutuhan data pada tiap-tiap manajer berbeda pula.
d.        Bagian Program Data Apabila sistem informasi manajemen sudah memiliki perangkat computer, maka bagian pemogram data disebut programmers, yaitu kelompok ahli yang bertanggung jawab atas penyusunan program untuk diberikan kepada perangkat computer. Karena computer memiliki bahasa tersendiri, maka tugas programmer adalah membahasakan data-data yang telah dihimpun sesuai dengan bahasa computer (Sondang P. Siagian, 2006: 159-160).  Badan personalia dalam menjalankan sistem informasi manajemen terdiri dari seorang koodinator yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah, pengumpul data (dewan guru) teknisi (programmer). Kesemuanya bertugas sesuai rencana dan posedur pelaksana pada sistem informasi manajemen.




                                                         


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
   Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya.
      Tata laksana atau tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Dengan pengertian ini, maka tata laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja tetapi semua bahan keterangan atau informasi.
      Sistem informasi manajemen adalah sebuah metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, dan memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan, pengendalian, dan operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif.
B.     Saran
   Makalah yang kami buat ini belumlah sempurna, untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita.














DAFTAR PUSTAKA
Idaarah.2017.Jurnal Penerapan Sistem InformasiManajemen. Makasar.
Nawai, Hadari. 1981. Administrasi Pendidikan. Jakarta: NV Sapdodadi.
Sukirman, Hartati. 1998. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : UPP IKIP Yogyakarta



[1] Nawai, Hadari. 1981. Administrasi Pendidikan. Jakarta: NV Sapdodadi.

[2] Sukirman, Hartati. 1998. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : UPP IKIP Yogyakarta

[3] Idaarah.2017.Jurnal Penerapan Sistem InformasiManajemen. Makasar.

No comments:

Post a Comment