UTS Manajemen Pendidikan
1. Manajemen
disebut juga ilmu dan seni. Jelaskan makna tersebut dalam dunia pendidikan dan
berikan contohnya!
2. Jika
anda seorang pendidik, apa yang anda lakukan, jika anda menghadapi peserta
didik yang mayoritasnya sulit untuk dibina?
3. Apa
yang dimaksud dengan “Learning
Organization”? Jelaskan!
4. Apa
yang dimaksud dengan “Standar Sarana Prasarana”? Jelaskan dan berikan
contohnya!
5. Bagaimana
cara merumuskan tujuan pembelajaran pada RPP? Jelaskan!
Jawaban
1. Manajemen
sebagai ilmu adalah suatu akumulasi pengetahuan yang disistemasi atau kesatuan
pengetahuan yang terorganisir. Manajemen sebagai suatu ilmu dapat pula dilihat
sebagai suatu pendekatan terhadap keseluruhan dunia empiris, yaitu dunia yang
terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang dapat diamati oleh indra
manusia. Sedangkan manajemen sebagai seni yaitu manajemen dipandang sebagai
keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip,
metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Manajemen
berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu menagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu
dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai
perpektif yang ada, mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan
antara ilmu dan seni.
Contoh
manajemen sebagai ilmu dan seni dapat dilihat dengan melakukan berbagai studi,
observasi dan praktek. Manajemen yang handal pada ilmu manajemen dan memiliki
seni dalam mengelola adalah artis yang handal dalam ilmu pengetahuan. Dia harus
mengatur organisai dengan berbagai macam orang berdasarkan teori yang dia
miliki dan harus memberi inspirasi dan motivasi kepada semua dengan memuji dan
mengajarkan tanpa membedakan latar belakang.
2. Sebagai
seorang pendidik upaya yang dilakukan dalam mengatasi siswa yang susah untuk
dibina atau bermasalah dalam proses pembelajaran yaitu :
1). Melakukan
pendekatan terhadap siswa
2). Pencarian data tentang masalah
yaitu dengan berkomukasi dengan orang tua siswa dan wali kelas
3). Melakukan konsultasi secara pribadi. Dengan di adakan nya upaya seperti
itu diharapkan bisa mengurangi masalah-masalah yang ada pada siswa.
3. Learning
Organization atau organisasi pembelajaran adalah suatu organisasi di mana
pemikiran baru senantiasa dihargai dan ditumbuhkembangkan. Dan juga oganisasi
pembelajaran ialah pembelajaran individu dan kelompok dalam organisasi agar
menjadi yang paling unggul di antara pesaingnya. Dalam praktiknya organisasi
pembelajaran ialah bagaimana organisasi memecahkan permasalahannya secara
sistematis dan komprehensif, percobaan pendekatan baru, belajar dari pengalaman
sendiri dan masa lalu, belajar dari keberhasilan orang lain, melakukan transfer
ilmu pengetahuan secara tepat, cepat, hemat ke seluruh jajaran anggota organisasi.
4. Prasarana
pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung
menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya lokasi atau
tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya. Sedangkan
sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang
secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti: buku,
papan tulis, kursi, meja dan sebagainya.
5. Tujuan
pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki,
atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Dengan kata lain, tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari
rangkaian aktivitas pembelajaran. Maka, tujuan pembelajaran dirumuskan dalam
bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur. Tujuan pembelajaran
mengacu pada kompetensi dasar yang hendak harus dicapai dalam pembelajaran. Di
samping itu, tujuan pembelajaran dijadikan acuan dalam pemilihan jenis materi,
strategi, metode, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
Terdapat empat unsur pokok dalam
perumusan tujuan pembelajaran, diantaranya :
1.
Audience
Secara bahasa audience berarti pendengar. Dalam konteks pembelajaran yang
dimaksud audience adalah siswa. Audience merupakan subjek sekaligus
objek dalam pembelajaran. Maka, dalam tujuan pembelajaran harus menempatkan
siswa sebagai subjek sekaligus objek dalam pembelajaran.
2.
Behavior
Behavior adalah
tingkah laku atau aktivitas suatu proses. Dalam konteks pembelajaran, behavior nampak pada aktivitas siswa
dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, pembelajaran tanpa adanya tingkah laku atau
aktivitas dari siswa tidak mungkin dilakukan. Dalam perumusan tujuan
pembelajaran gambaran behavior
aktivitas siswa ditulis menggunakan kata kerja operasional seperti: menyimak,
menyebutkan, membedakan, menjelaskan, dan masih banyak lagi. Penggunaan kata
kerja operasional dalam suatu tujuan pembelajaran tidak boleh lebih dari satu.
Artinya dalam sebuah aktivitas pembelajaran, siswa tidak boleh melakukan lebih
dari satu perbuatan. Maka, siswa harus fokus pada satu perbuatan agar
pembelajaran lebih optimal.
3.
Condition
Condition atau
kondisi diartikan sebagai suatu keadaan. Dalam konteks pembelajaran, condition adalah keadaan siswa sebelum
dan sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, serta persyaratan yang perlu
dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai. Dalam perumusan tujuan
pembelajaran, condition ditulis dalam
bentuk kata kerja. Kata kerja yang dimaksud adalah aktivitas yang harus
dilakukan siswa agar tercapai suatu perubahan perilaku yang diharapkan.
4.
Degree
Dalam konteks ini degree berarti suatu perbandingan. Hal
ini dimaksudkan untuk membandingkan kondisi sebelum dan setelah belajar. Degree juga merupakan tingkat penampilan
yang dapat dilakukan oleh siswa setelah melalui suatu rangkaian proses
pembelajaran. Tingkat degree
bergantung pada bobot materi yang akan disajikan, serta sejauh mana siswa harus
menguasai suatu materi atau menunjukan suatu tingkah laku.
No comments:
Post a Comment