MAKALAH INVANSI MONGOL
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah “Invasi Mongol”. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas
dari mata kuliah. Disamping itu kami juga berharap semoga dengan adanya makalah
ini, dapat memberikan sedikit kontribusi dalam menambah khasanah pengetahuan
teman-teman pembaca.
Pada kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah
banyak memberikan pengetahuan kepada kami dalam menyusun tugas ini serta kepada
semua pihak yang telah membantu.
Selanjutnya dalam
penyajian makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami mengaharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, khususnya dari
teman-teman mahasiswa dan dosen pembimbing.
Bengkulu, Mei 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C.
Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
silsilah
bangsa Mongol............................................................................. 3
B.
Invasi
Mongol........................................................................................... 4
C.
Proses berlangsungnya invasi Bangsa Mongol........................................ 6
D.
Apa
saja Dampak Invansi Mongol............................................................ 8
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan .............................................................................................. 11
B.
Saran......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sesungguhnya
Invasi (serangan) Mongol terhadap wilayah-wilayah Islam adalah tragedi besar
yang tidak ada tandingannya. Karena dalam serangan Mongol ini, banyak umat
muslim yang menjadi korban kekejaman dari pimpinan bangsa Mongol ini. Nama
pemimpinya yaitu Hulagu Khan. Ia merupakan cucu dari Chengis Khan dan putra
dari Tulli. Ia dengan semena-mena membunuh dan menyiksa umat Islam tanpa
melihat perempuan atau laki-laki, karena yang namanya Islam pada masa itu harus
dihancurkan bagi mereka. Serangan Mongol ini menyebabkan kerugian umat Islam
pada Dinasti Abbasiyah, karena bangunan-bangunan indah dan perpustakaan tempat
dimana pusat pemerintahan Abbasiyah harus dihancurkan.
Disamping itu,
Invasi Mongol mengakibatkan dampak positif dan dampak negatif dalam masyarakat
islam, yaitu membangun perasaan kaum muslimin terhadap pentingnya persatuan
membuang jauh-jauh perpecahan.Sesungguhnya invasi pasukan Mongol terhadap
wilayah-wilayah Islam adalah tragedi besar yang tidak ada tandinggannya sebelum
ini dan sesudahnya. Kendati sebelumnya didahului perang
Salib, sesungguhnya perang Salib tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan
invasi pasukan Mongol.
Betapapun banyaknya jumlah korban
perang dari kaum muslimin pada keseluruhan perang salib, sesungguhnya itu masih
relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah korban perang dari kalangan kaum
muslimin pada satu perang diantara sekian banyaknya perang yang dilancarkan
pasukan Mongol secara brutal dan sadis tersebut.. Tidak ada pengecualian antara
laki-laki, wanita dan ank-anak. Mereka belah perut wanita-wanita hamil kemidian
membunuh bayi-bayinya.Invasi pasukan Mongol berimbas pada perubahan sosial,
moralitas dan politik terhadap negeri-negeri Islam. Sebagaimana invasi pasukan
Mongol mengakibatkan dampak negatif dalam masyarakat Islam, disamping itu juga
mengakibatkan dampak positif bagi ummat Islam, yaitu membangun perasaan kaum
muslimin terhadap pentingnya persatuan membuang jauh-jauh perpecahan.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana silsilah bangsa Mongol ?
2. Apa yang menyebabkan Invasi Mongol ?
3. Bagaimana Proses berlangsungnya invasi Bangsa Mongol ?
4. Apa saja Dampak Invansi Mongol?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui silsilah dari bangsa
Mongol.
2. Untuk mengetahui maksud dari Invasi
Mongol.
3. Untuk mengetahui Proses berlangsungnya invasi Bangsa Mongol.
4. Untuk mengetahui Dampak Invansi Mongol.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sisilan Bangsa Mongol
Orang-orang
Mongol berasal dari Asia Tenggara, negerinya disebut Mongolia kawasan terjauh
di Cina. Mereka adalah orang Badui-Sahara.Bangsa Mongol berasal dari daerah
pegunungan Mongolia, yang membentang dari Asia Tenggara sampai ke Siberia
Utara, Tibet Selatan, dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang
mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putra kembar yaitu Tartar dan
Mongol. Kedua putra tersebut melahirkan dua suku bangsa besar, Tartar dan
Mongol.
Dalam
rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana.
Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat
yang lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup
dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan
binatang lain, baik diantara sesama mereka maupun dengan bangsa Turki dan
Cina. Orang-orang Mongol mempunyai watak kasar, keras kepala,
suka berperang, menyembah berhala, dan berani menghadang maut dalam mencapai
keinginannya. Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka
menganut agamaSyamaniah (Syamanism), yaitu menyembah binatang dan sujud
kepada matahari yang sedang terbit.Bangsa Mongol yang dipimpin Yesugay Khan
(Yasugi Bahadur Khan) mengalami kemajuan besar-besaran. Setelah kematian
Yesugay, putranya, Timujin yang masih berumur 13 tahun tampil sebagai pemimpin.
Ia memperkuat angkatan perangnya dengan menyatukan bangsa Mongol dengan suku
bangsa lain, sehingga menjadi satu pasukan yang teratur dan tangguh.
Pada
tahun 1206 M, ia mendapat gelar Chengis Khan, raja yang perkasa.Chengis Khan
menyempurnakan moral masyarakat dengan undang-undang yang dibuatnya,
yakni Alyasah atau Alyasak. Isi undang-undang terebut antara lain
hukum mati bagi siapa yang berbuat perzinaan, sengaja berbuat bohong,
melaksanakan magik (sihir), memata-matai, membantu salah satu dari dua orang
yang berselisih, memberi makan atau pakaian kepada tawanan perang tanpa izin,
dan bagi yang gagal melaporkan budak belian yang melarikan diri.
B. Invasi Bangsa Mongol
Invasi Mongol ke wilayah Islam terjadi karena adanya
peristiwa Utrar pada tahun 1218, yaitu ketika Gubernur Khawarizm dan para
saudagar muslim membunuh para utusan Chengis. Peristiwa tersebut menyebabkan
Mongol menyerbu wilayah Islam dan dapat menaklukan wilayah Transoxonia yang
merupakan wilayah Khawarizm tahun 1219-1220, padahal sebelumnya mereka hidup
berdampingan secara damai satu sama lain.
Kota
Bukhara di Samarkand yang terdapat makam Imam Bukhari seorang perawi hadis
termasyur, Balkh dan kota-kota lain yang mempunyai peradaban Islam yang tinggi
di Asia Tengah tidak luput dari penghancuranPada mulanya, mereka mendapat
perlawanan dari penguasa Khawarizm, yaitu Sultan Ala Al-Din di Turkistan.
Pertempuran berlangsung seimbang, dan masing-masing kembali ke negerinya.
Sekitar sepuluh tahun kemudian, mereka masuk ke Bukhara, Samarkand, Khurasan,
Hamadzan, Quzwain, dan sampai keperbatasan Irak. Di Bukhara, mereka mendapatkan
perlawanan kembali dari Sultan Ala Al-Din, namun kali ini mereka dengan mudah
mengalahkan pasukan Khawarizm. Sultan Ala Al-Din tewas dalam pertempuran di
Mazindaran tahun 1220 M. Ia digantikan oleh putranya, Jalal Al-Din. Jalal
Al-Din berusaha meminta bantuan kepada Khalifah Abbasiyah di Baghdad, agar dapat
membendung serangan dari Mongol. Jalal Al-Din kemudian juga melarikan diri ke
India karena terdesak dalam pertempuran Attock tahun 1224 M. Dari sana pasukan
Mongol terus ke Azerbaijan. Disetiap daerah yang dilaluinya, pembunuhan
besar-besaran terjadi, bangunan-bangunan indah dihancurkan, sehingga tidak
terbentuk lagi, demikian juga isi bangunan yang sangat bernilai sejarah.
Sekolah-sekolah, masjid-masjid, dan gedung-gedung lainnya dibakar.
Pada kondisi fisiknya yang mulai melemah, Chengis
Khan membagi wilayahnya kepada empat orang putranya, yaitu Juchi, Chagatai,
Ogotai, dan Tulli. Sultan Khawarizm, Jalal Al-Din terus membendung serangan
tentara Mongol, namun Sultan tidak sekuat dulu dan akhirnya Sultan melarikan
diri kedaerah pegunungan karena terdesak. Disana ia dibunuh oleh seorang Kurdi.
Dengan demikian berakhirlah kerajaan Khawarizm. Kematian Sultan Khawarizm itu
membuka jalan bagi Changatai untuk melebarkan sayap kekuasaannya dengan lebih
leluasa.
Tulli anak dari Chengis Khan menguasai
Khurasan. Karena kerajaan-kerajaan Islam sudah terpecah belah dan melemah. Tuli
dengan mudah menguasai Irak. Ia meninggal tahun 1256 M dan digantikan oleh
putranya Hulagu Khan. Tentara Mongol bersama Hulagu Khan yang berkeuatan
200.000 orang tiba disalah satu pintu Baghdad. Khalifah Al-Mu’tasim, penguasa
terakhir Bani Abbas di Baghdad tidak mampu membendung tentara Hulagu Khan. Saat
kritis tersebut, Wazir Khalifah Abbasiyah mengambil kesempatan dengan menipu
Khalifah, dengan mengatakan bahwa Hulagu Khan datang dengan maksud tujuan damai
dan ingin menikahkan putrinya dengan Abu Bakri, putra khalifah tersebut. Ia
menyetujuinya dan keluar bersama beberapa orang dengan membawa hadiah untuk
diserahkan pada putri Hulagu Khan. Namun sambutan Hulagu Khan sungguh diluar
dugaan khalifah, apa yang dikatakan wazir tidak benar. Mereka semua termasuk
wazir sendiri dibunuh dengan leher dipancung secara bergiliran.
Dengan pembunuhan yang kejam
ini, berakhirlah kekuasaan Abbasiyah di Baghdad dan Baghdad akhirnya dikuasai
oleh Hulagu Khan. Umat islam
dengan demikian dipimpin oleh Hulagu Khan. Hulagu Khan memberi daerah
kekuasaannya agar diperintah oleh Dinasti Ilkhan. Hulagu meninggal diganti oleh
anaknya, Abaga yang termasuk Kristen. Baru rajanya yang ketiga, Ahmad Tegunder
yang masuk islam. Karena masuk islam, Ahmad Tegunder ditantang oleh
pembesar-pembesar kerajaan yang lain. Akhirnya ia ditangkap dan dibunuh oleh
Arghun yang kemudian menggantikannya menjadi raja. Arghun merupakan raja
dinasti Ilkhan yang sangat kejam terhadap umat Islam
Selain Tegunder, Mahmud Ghazan, raja yang
ketujuh dan raja selanjutnya juga pemeluk agama Islam. Dengan masuk Islamnya
Mahmud Ghazan yang sebelumnya beragama Budha, Islam meraih kemenangan sangat
besar. Ghazan mulai memperhatikan perkembangan peradaban.
C.
Proses berlangsungnya Invasi Bangsa Mongol
1.
Dunia Islam pada awal abad ke 13
Pada awal mula abad ke 13 disebelah barat
Asia dan di Afrika terdapat beberapa negara Islam bermusuhan. Setiap pengusaha
merasa tertarik untuk menjalankan ekspansi wilayah kekuasaan
sambil,memporakporandakan pengusaha-pengusaha lainnya, dan tak seorangpun dari
para pengusaha menyadari dari bahaya penyerangan dari pasukan perang bangsa
Mongol yang dengan cara menyerang khawarizm (khurajmia) dan kelak memperluas
kemenangan mereka ke Cina, Turkistan, sebagian India, Persia, Asia minor dan
Eropa Timur. Selanjutnya tak seorangpun merasa betapa pentingnya pembentukan
persekutuan ummat Islam sehingga bisa mengawasi serangan serangan bangsa
Mongol.
Di Baghdad sendiri perselisihan timbul
antara komando-komando pasukan perang yang menuntut kenaikan gaji antagonisem
antara syiah dan suni menjadi umum banjir sungai tigris dan kelengahan system
irigasi sangat mengancam keamanan umum dan ekonomi nasional. Area-area yang
luas disebelah selatan berubah menjadi daerah yang berpaya-paya seperti
dinyatakan oleh Rashid al-Din. Mesir, Mesopotamia, Palestina dan sebagian besar
Siria dibawah pemerintahan para pengganti Saladin yang lemah. Divisi dinasti
Ayyubiyah selama pemerintahan para pengganti Adi, meninggal pada tahun
615h/1218m, dan ancaman-ancaman oleh negara-negara salib (crusaders) di Siria
dan Palestina kepada keduanya , Siria dan Mesir juga merintangi pembentukan Pan
Islamic Union (pan persatuan umat Islam), dan kesanggupan untuk menyelidiki
serangan-serangan bangsa Mongol.
Demikianlah keadaan
politik dunia muslim pada abad ke13, ketika Chingiz Khan mulai menyebarkan
kekuasaanyaa ditengah-tengah suku-suku yang pada waktu itu bertempat tinggal
diantara danau balkash dan baikal.
2. Chingiz Khan – Undang-undang sosialnya , yasak:
Dengan meninggalnya
Yissugay pada tahun 1175, yaitu seorang yang pertama kali mempertahanlan
independen bangsa Mongol dari pemerintahan Cina, puteranya yang masih kecil ,
Temujun baru saja berumur lebih dari13 tahun. Rakyat dibawah kekuasaan ayahnya
hanya berjumlah 40.000 walaupum dengan dasar ini , Chingiz Khan selama 20 tahun
mampu mendirikan sebeuah negara terluas, dunia sudah menyaksikannya.
3. Penaklukan Chingiz Khan
a) Sumber Penulisan Penulis Arab Dan Barat
Kemenangan-kemenangan bangsa Mongol yang
dimulai pada awal abad 13 merupakan kemenangan terbesar dan mempunyai jangkauan
terjauh dalam pengaruhnya disejarah dunia. Pembunuhan terhadap beberapa
pedagang bangsa Mongol di negeri Islam, Khawarizm menyebabkan dilancarkannya
serangan serangan oleh bangsa Mongol yang mengepung Transoxiana dan memperluas
kemenangan mereka kearah barat, menghancurkan seluruh daerah-daerah dan
kota-kota yang mereka lewati. ”tidak ada suatu kejadian dalam sejarah islam”
kata sir Thomas Arnold “ kejadian mereka teror dan desolusi bisa
diperbandingkan dengan kemenangan bangsa Mongol” seperti salju turun sejumlah
tentara Mongol menyapu bersih pusat-pusat kebudayaan dan peradababan umat
Islam, meninggalkan di belakang mereka padang pasir yang kosong dan puing-puing
yang tidak berbentuk dimana sebelum mereka berdiri tegak di depan istana
kota-kota yang megah.
b)
Bangsa Mongol dan khawarjam:
“ Walaupun malapetaka serangan bangsa Mongol” kata Browne
tidak mungkin dicegah hal ini pasti didorong dan ditimbulkan oleh ketamakan ,
kecederaan dan serbuan ‘ala al-Din Muhammad, Raja Khawarjam (596-617
h/1119-1220 M) Oleh ketamakannya , karena seperti Ibnu al-Athir menyataka
n dia sudah melemahkan
atau menghancurkan sebagian Negara-negara Islam terdekat sehingga tidak ada
satupun pemimpin umat Islam yang bisa mempersatukan angkatan perang umat Islam.
Oleh kecederaan, karena dia membunuh pedagang bangsa Mongol
dan utusan-utusan hal ini memberikan alasaan kepada Chingiz Khan untuk
menyerangnya. Oleh keragu-keraguan, karena pada kekalahan pertama dia melewati
tantangan yang congkak dan sombong kepanikan dan kebimbangan yang luar biasa.
Sebagai ganti dari pengambilan tindakan yang perlu untuk
mencegah/ menghindari pertumbuhan bangsa Mongol, Khawarzmshah yang baru Jalal
al-din Mankouburni (617-628 h/1220-1231m) memerangi lebih dari satu medan
pertempuran nasawi (yaitu dari nasa ,dikurasam) yang bertindak sebagai
sekretaris pemimpin pemberani ini dan selalu dekat bersamanya.
Ditengah-tengah aliran
kemenangan yang berbeda itu Chingiz Khan meninggal dunia pada tahun 624h/1227
M. ketika berumur 64 tahun. Wilayah yang ia dan anaknya taklukan
terbentang luas dari laut kuning (yellow sea) sampai ke euxine dan termasuk
derah-daerah dan suku-suku kekuasaan orang Cina, Tarqut Afganistan Persia dan
Turki. Dengan wafatnya Chingiz Khan pada 624h/1227M maka anaknya Ogotay
mengambil kekuasaan atas pemimpin dan pemuka bangsa Mongol dan menerima
penghormatan mereka dalam sidang Zuriltay pada tahun 1229 M. pemerintah yang
singkat ditandai dengan berdirinya Qarakorum sebagai ibukota Mongol.
D. Dampak
Kekuasaan Mongol
Dampak negative tentu lebih banyak dibandingkan dampak positifnya.
Kehancuran tampak jelas dimana-mana dari serangan mongol sejak dari wilayah
timur hingga kebarat.Kehancuran kota-kota dengan bangunan yang indah-indah dan
perpustakaan-perpustakaan yang mengoleksi banyak buku memperburuk situasi ummat
islam. Pembunuhan terhadap umat Islam terjadi, bukan hanya pada masa Hulako
saja yang membunuh khalifah Abbasiyah dan keluarganya, tetapi pembunuhan
dilakukan juga terhadap umat Islam yang tidak berdosa. Seperti yang dilakukan
oleh Argun Khan ke 4 pada masa dinasti Il Khaniyah terhadap Takudar sebagai
Khan ketiga yang dihukum bunuh karena masuk Islam, Argun Syamsuddin, seorang
administrator dari keluarga Juwaini yang tersohor di hukum mati tahun 1284,
Syamsuddin penggantinya juga dibunuh tahun 1289, dan Sa’id ad-Daulah yang orang
Yahudi itu dihukum mati pula pada tahun 1289.
Bangsa mongol yang asal mulanya memeluk agama nenek moyang mereka, lalu beralih memeluk agama Buddha, rupanya bersimpati kepada orang-orang Kristen yang bangkit kembali pada masa itu dan menghalang-halangi dakwah Islam di kalangan mongol, yang lebih fatal lagi adalah hancurnya Bagdad sebagai pusat dinasti Abbasiyah yang di dalamnya terdapat berbagai macam tempat belajar dengan fasilitas perpustakaan, hilang lenyap dibakar oleh Hulako. Suatu kerugian besar bagi khazanah ilmu pengetahuan yang dampaknya masih dirasakan hingga kini.
Bangsa mongol yang asal mulanya memeluk agama nenek moyang mereka, lalu beralih memeluk agama Buddha, rupanya bersimpati kepada orang-orang Kristen yang bangkit kembali pada masa itu dan menghalang-halangi dakwah Islam di kalangan mongol, yang lebih fatal lagi adalah hancurnya Bagdad sebagai pusat dinasti Abbasiyah yang di dalamnya terdapat berbagai macam tempat belajar dengan fasilitas perpustakaan, hilang lenyap dibakar oleh Hulako. Suatu kerugian besar bagi khazanah ilmu pengetahuan yang dampaknya masih dirasakan hingga kini.
Ada pula dampak positif dengan berkuasanya dinasti Mongol ini
setelah para pemimpinnya memeluk agama Islam. Mengapa mereka dapat menerima dan
masuk agama Islam? Antara lain adalah disebabkan karena mereka berasimilasi dan
bergaul dengan masyarakat Muslim dalam jangka panjang, seperti yang dilakukan
Gazhar Khan (1295-1304) yang menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan,
walaupun ia pada mulanya beagama Buddha. Rupanya ia telah mempelajari ajaran
agama-agama sebelum menetapkan keislamannya, dan yang lebih mendorongnya masuk
islam adalah karena pengaruh seorang menterinya, Rasyiduddin yang terpelajar
dan ahli sejarah yang terkemuka yang selalu berdialog dengannya, dan Nawruz,
seorang Gubernurnya untuk berapa provinsi Syiria.
Ia
menyuruh kaum Kristen dan Yahudi untuk membayar Jizrah, dan memerintahkan
mencetak uang yang bercirikan Islam, melarang riba’, dan menyuruuh para
pemimpinnya menggunakan sorban. Ia
gemar pada seni dan ilmu pengetahuan, menguasai beberapa bahasa seperti Mongol,
Arab, Persia, Cina, Tibet dan Latin. Ia mati muda ketika berumur 32 tahun,
karena tekanan batin yang berat sehingga ia sakit. Yang menyebabkan kematiannya
itu ketika pasukannya kalah di Syiria dan munculnya sebuah komplotan yang
berusaha untuk menggusurnya dari kekuasaannya. Sepeninggal Gazan digantikan
oleh Uljaitu Khuda Banda (1305-1316) yang memberlakukan aliran Syi’ah sebagai
hukum resmi kerajaannya. Ia mendirikan ibu kota baru yang bernama Sultaniyyah
dekat Qazwain yang dibangun dengan arsitektur khas Il Khaniyyah. Banyak koloni
dagang Italia terdapat di Tabriz, dan Il Khaniyyah menjadi pusat pedagangan
yang menghubungkan antara dunia Barat dan India serta timur jauh..
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesungguhnya
invasi Mongol terhadap Negara-negara Islam adalah tragedi besar yang tidak ada tandingannya sebelum dan sesudahnya
kendati sebelumnya didahului perang Salib, apalagi melihat peristiwa hancurnya
ibu kota dinasti Abbasiyah yaitu Bagdad. Dari sini penulis menyimpulkan
beberapa faktor hancurnya wilayah-wilayah Islam yang termasuk didalamnya adalah
Bagdad, diantaranya adalah :
1)
Terjadinya perpecahan dan konflik internal kaum muslimin
2)
Setiap amir atau khalifah hanya perhatian kepada wilayahnya
saja, tanpa beban ketika ada suatu wilayah Islam lainnya jatuh ke tangan musuh
3)
Kurang professional dalam
mengangkat pejabat Negara, terutama dalam bidang politik dan militer.
4)
Kurangnya jiwa revolusioner di kalangan Islam, mereka banyak terjun
di dunia sufi, fiqih, dan teologi.
Demikian
yang dapat kami ungkapkan tentang invasi Mongol, mudah-mudahan dapat memicu
kita sebagai ummat Islam untuk mempertahankan agama kita.
B. Kritik dan Saran
Demikian pembahasan makalah yang
dapat kami susun. Pemakalah menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Karenanya, sudilah kiranya pembaca budiman berkenan
memberikan saran guna perbaikan makalah ini
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mufrodi, Dr, Islam di Kawasan Kebudayaan
Arab, (Ciputat : Logos Wacana Ilmu, 1997)
Amin, Samsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:
Amzah.
Badri Yatim, Dr., Sejarah Peradapan Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2000)
David Morgan, The Mongols ( Cambridge : Black Well, 1986)
Ibnu Katsir, Al-Bidayah Wa an-Nihayah (Beirut : Dar
al-Fikr, 1983)
Siregar,
Hidayat. 2010. Sejarah Peradaban Islam Klasik. Bandung: Citapustaka
Media Perintis.
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Yatim, Badri. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
No comments:
Post a Comment