1

loading...

Thursday, November 1, 2018

MAKALAH INVANSI MONGOL


MAKALAH  INVANSI MONGOL

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah “Invasi Mongol. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah. Disamping itu kami juga berharap semoga dengan adanya makalah ini, dapat memberikan sedikit kontribusi dalam menambah khasanah pengetahuan teman-teman pembaca.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada kami dalam menyusun tugas ini serta kepada semua pihak yang telah membantu.
Selanjutnya dalam penyajian makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, khususnya dari teman-teman mahasiswa dan dosen pembimbing.
                                                                        Bengkulu,  Mei  2018


Penyusun














DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.    Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C.    Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.  silsilah bangsa Mongol............................................................................. 3
B.  Invasi Mongol........................................................................................... 4
C.  Proses berlangsungnya invasi Bangsa Mongol........................................ 6
D.  Apa saja Dampak Invansi Mongol............................................................ 8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan .............................................................................................. 11
B.    Saran......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

















BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
   Sesungguhnya Invasi (serangan) Mongol terhadap wilayah-wilayah Islam adalah tragedi besar yang tidak ada tandingannya. Karena dalam serangan Mongol ini, banyak umat muslim yang menjadi korban kekejaman dari pimpinan bangsa Mongol ini. Nama pemimpinya yaitu Hulagu Khan. Ia merupakan cucu dari Chengis Khan dan putra dari Tulli. Ia dengan semena-mena membunuh dan menyiksa umat Islam tanpa melihat perempuan atau laki-laki, karena yang namanya Islam pada masa itu harus dihancurkan bagi mereka. Serangan Mongol ini menyebabkan kerugian umat Islam pada Dinasti Abbasiyah, karena bangunan-bangunan indah dan perpustakaan tempat dimana pusat pemerintahan Abbasiyah harus dihancurkan.
Disamping itu, Invasi Mongol mengakibatkan dampak positif dan dampak negatif dalam masyarakat islam, yaitu membangun perasaan kaum muslimin terhadap pentingnya persatuan membuang jauh-jauh perpecahan.Sesungguhnya invasi pasukan Mongol terhadap wilayah-wilayah Islam adalah tragedi besar yang tidak ada tandinggannya sebelum ini dan sesudahnya. Kendati sebelumnya didahului perang Salib, sesungguhnya perang Salib tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan invasi pasukan Mongol.
Betapapun banyaknya jumlah korban perang dari kaum muslimin pada keseluruhan perang salib, sesungguhnya itu masih relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah korban perang dari kalangan kaum muslimin pada satu perang diantara sekian banyaknya perang yang dilancarkan pasukan Mongol secara brutal dan sadis tersebut.. Tidak ada pengecualian antara laki-laki, wanita dan ank-anak. Mereka belah perut wanita-wanita hamil kemidian membunuh bayi-bayinya.Invasi pasukan Mongol berimbas pada perubahan sosial, moralitas dan politik terhadap negeri-negeri Islam. Sebagaimana invasi pasukan Mongol mengakibatkan dampak negatif dalam masyarakat Islam, disamping itu juga mengakibatkan dampak positif bagi ummat Islam, yaitu membangun perasaan kaum muslimin terhadap pentingnya persatuan membuang jauh-jauh perpecahan.
B.    Rumusan Masalah
1.   Bagaimana silsilah bangsa Mongol ?
2.   Apa yang menyebabkan Invasi Mongol ?
3.   Bagaimana Proses berlangsungnya invasi Bangsa Mongol  ?
4.   Apa saja Dampak Invansi Mongol?  
C.       Tujuan
1.   Untuk mengetahui silsilah dari bangsa Mongol.
2.   Untuk mengetahui maksud dari Invasi Mongol.
3.    Untuk mengetahui Proses berlangsungnya invasi Bangsa Mongol. 
4.   Untuk mengetahui Dampak Invansi Mongol.










BAB II
PEMBAHASAN
A.      Sisilan Bangsa Mongol
Orang-orang Mongol berasal dari Asia Tenggara, negerinya disebut Mongolia kawasan terjauh di Cina. Mereka adalah orang Badui-Sahara.Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia, yang membentang dari Asia Tenggara sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan, dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putra kembar yaitu Tartar dan Mongol. Kedua putra tersebut melahirkan dua suku bangsa besar, Tartar dan Mongol.
Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang lain, baik diantara sesama mereka maupun dengan bangsa Turki dan Cina.   Orang-orang Mongol mempunyai watak kasar, keras kepala, suka berperang, menyembah berhala, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agamaSyamaniah (Syamanism), yaitu menyembah binatang dan sujud kepada matahari yang sedang terbit.Bangsa Mongol yang dipimpin Yesugay Khan (Yasugi Bahadur Khan) mengalami kemajuan besar-besaran. Setelah kematian Yesugay, putranya, Timujin yang masih berumur 13 tahun tampil sebagai pemimpin. Ia memperkuat angkatan perangnya dengan menyatukan bangsa Mongol dengan suku bangsa lain, sehingga menjadi satu pasukan yang teratur dan tangguh.
Pada tahun 1206 M, ia mendapat gelar Chengis Khan, raja yang perkasa.Chengis Khan menyempurnakan moral masyarakat dengan undang-undang yang dibuatnya, yakni Alyasah atau Alyasak. Isi undang-undang terebut antara lain hukum mati bagi siapa yang berbuat perzinaan, sengaja berbuat bohong, melaksanakan magik (sihir), memata-matai, membantu salah satu dari dua orang yang berselisih, memberi makan atau pakaian kepada tawanan perang tanpa izin, dan bagi yang gagal melaporkan budak belian yang melarikan diri.
B.      Invasi Bangsa Mongol
Invasi Mongol ke wilayah Islam terjadi karena adanya peristiwa Utrar pada tahun 1218, yaitu ketika Gubernur Khawarizm dan para saudagar muslim membunuh para utusan Chengis. Peristiwa tersebut menyebabkan Mongol menyerbu wilayah Islam dan dapat menaklukan wilayah Transoxonia yang merupakan wilayah Khawarizm tahun 1219-1220, padahal sebelumnya mereka hidup berdampingan secara damai satu sama lain.
          Kota Bukhara di Samarkand yang terdapat makam Imam Bukhari seorang perawi hadis termasyur, Balkh dan kota-kota lain yang mempunyai peradaban Islam yang tinggi di Asia Tengah tidak luput dari penghancuranPada mulanya, mereka mendapat perlawanan dari penguasa Khawarizm, yaitu Sultan Ala Al-Din di Turkistan. Pertempuran berlangsung seimbang, dan masing-masing kembali ke negerinya. Sekitar sepuluh tahun kemudian, mereka masuk ke Bukhara, Samarkand, Khurasan, Hamadzan, Quzwain, dan sampai keperbatasan Irak. Di Bukhara, mereka mendapatkan perlawanan kembali dari Sultan Ala Al-Din, namun kali ini mereka dengan mudah mengalahkan pasukan Khawarizm. Sultan Ala Al-Din tewas dalam pertempuran di Mazindaran tahun 1220 M. Ia digantikan oleh putranya, Jalal Al-Din. Jalal Al-Din berusaha meminta bantuan kepada Khalifah Abbasiyah di Baghdad, agar dapat membendung serangan dari Mongol. Jalal Al-Din kemudian juga melarikan diri ke India karena terdesak dalam pertempuran Attock tahun 1224 M. Dari sana pasukan Mongol terus ke Azerbaijan. Disetiap daerah yang dilaluinya, pembunuhan besar-besaran terjadi, bangunan-bangunan indah dihancurkan, sehingga tidak terbentuk lagi, demikian juga isi bangunan yang sangat bernilai sejarah. Sekolah-sekolah, masjid-masjid, dan gedung-gedung lainnya dibakar.
Pada kondisi fisiknya yang mulai melemah, Chengis Khan membagi wilayahnya kepada empat orang putranya, yaitu Juchi, Chagatai, Ogotai, dan Tulli. Sultan Khawarizm, Jalal Al-Din terus membendung serangan tentara Mongol, namun Sultan tidak sekuat dulu dan akhirnya Sultan melarikan diri kedaerah pegunungan karena terdesak. Disana ia dibunuh oleh seorang Kurdi. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Khawarizm. Kematian Sultan Khawarizm itu membuka jalan bagi Changatai untuk melebarkan sayap kekuasaannya dengan lebih leluasa.
 Tulli anak dari Chengis Khan menguasai Khurasan. Karena kerajaan-kerajaan Islam sudah terpecah belah dan melemah. Tuli dengan mudah menguasai Irak. Ia meninggal tahun 1256 M dan digantikan oleh putranya Hulagu Khan. Tentara Mongol bersama Hulagu Khan yang berkeuatan 200.000 orang tiba disalah satu pintu Baghdad. Khalifah Al-Mu’tasim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad tidak mampu membendung tentara Hulagu Khan. Saat kritis tersebut, Wazir Khalifah Abbasiyah mengambil kesempatan dengan menipu Khalifah, dengan mengatakan bahwa Hulagu Khan datang dengan maksud tujuan damai dan ingin menikahkan putrinya dengan Abu Bakri, putra khalifah tersebut. Ia menyetujuinya dan keluar bersama beberapa orang dengan membawa hadiah untuk diserahkan pada putri Hulagu Khan. Namun sambutan Hulagu Khan sungguh diluar dugaan khalifah, apa yang dikatakan wazir tidak benar. Mereka semua termasuk wazir sendiri dibunuh dengan leher dipancung secara bergiliran.
Dengan pembunuhan yang kejam ini, berakhirlah kekuasaan Abbasiyah di Baghdad dan Baghdad akhirnya dikuasai oleh Hulagu Khan. Umat islam dengan demikian dipimpin oleh Hulagu Khan. Hulagu Khan memberi daerah kekuasaannya agar diperintah oleh Dinasti Ilkhan. Hulagu meninggal diganti oleh anaknya, Abaga yang termasuk Kristen. Baru rajanya yang ketiga, Ahmad Tegunder yang masuk islam. Karena masuk islam, Ahmad Tegunder ditantang oleh pembesar-pembesar kerajaan yang lain. Akhirnya ia ditangkap dan dibunuh oleh Arghun yang kemudian menggantikannya menjadi raja. Arghun merupakan raja dinasti Ilkhan yang sangat kejam terhadap umat Islam
Selain Tegunder,  Mahmud Ghazan, raja yang ketujuh dan raja selanjutnya juga pemeluk agama Islam. Dengan masuk Islamnya Mahmud Ghazan yang sebelumnya beragama Budha, Islam meraih kemenangan sangat besar. Ghazan mulai memperhatikan perkembangan peradaban.
C.  Proses berlangsungnya Invasi Bangsa Mongol
1.   Dunia Islam pada awal abad ke 13
      Pada awal mula abad ke 13 disebelah barat Asia dan di Afrika terdapat beberapa negara Islam bermusuhan. Setiap pengusaha merasa tertarik untuk menjalankan ekspansi wilayah kekuasaan sambil,memporakporandakan pengusaha-pengusaha lainnya, dan tak seorangpun dari para pengusaha menyadari dari bahaya penyerangan dari pasukan perang bangsa Mongol yang dengan cara menyerang khawarizm (khurajmia) dan kelak memperluas kemenangan mereka ke Cina, Turkistan, sebagian India, Persia, Asia minor dan Eropa Timur. Selanjutnya tak seorangpun merasa betapa pentingnya pembentukan persekutuan ummat Islam sehingga bisa mengawasi serangan serangan bangsa Mongol.
Di Baghdad sendiri perselisihan timbul antara komando-komando pasukan perang yang menuntut kenaikan gaji antagonisem antara syiah dan suni menjadi umum banjir sungai tigris dan kelengahan system irigasi sangat mengancam keamanan umum dan ekonomi nasional. Area-area yang luas disebelah selatan berubah menjadi daerah yang berpaya-paya seperti dinyatakan oleh Rashid al-Din. Mesir, Mesopotamia, Palestina dan sebagian besar Siria dibawah pemerintahan para pengganti Saladin yang lemah. Divisi dinasti Ayyubiyah selama pemerintahan para pengganti Adi, meninggal pada tahun 615h/1218m, dan ancaman-ancaman oleh negara-negara salib (crusaders) di Siria dan Palestina kepada keduanya , Siria dan Mesir juga merintangi pembentukan Pan Islamic Union (pan persatuan umat Islam), dan kesanggupan untuk menyelidiki serangan-serangan bangsa Mongol.
Demikianlah keadaan politik dunia muslim pada abad ke13, ketika Chingiz Khan mulai menyebarkan kekuasaanyaa ditengah-tengah suku-suku yang pada waktu itu bertempat tinggal diantara danau balkash dan baikal.
2.   Chingiz Khan – Undang-undang sosialnya , yasak:
Dengan meninggalnya Yissugay pada tahun 1175, yaitu seorang yang pertama kali mempertahanlan independen bangsa Mongol dari pemerintahan Cina, puteranya yang masih kecil , Temujun baru saja berumur lebih dari13 tahun. Rakyat dibawah kekuasaan ayahnya hanya berjumlah 40.000 walaupum dengan dasar ini , Chingiz Khan selama 20 tahun mampu mendirikan sebeuah negara terluas, dunia sudah menyaksikannya.
3.   Penaklukan Chingiz Khan
a)   Sumber Penulisan Penulis Arab Dan Barat
      Kemenangan-kemenangan bangsa Mongol yang dimulai pada awal abad 13 merupakan kemenangan terbesar dan mempunyai jangkauan terjauh dalam pengaruhnya disejarah dunia. Pembunuhan terhadap beberapa pedagang bangsa Mongol di negeri Islam, Khawarizm menyebabkan dilancarkannya serangan serangan oleh bangsa Mongol yang mengepung Transoxiana dan memperluas kemenangan mereka kearah barat, menghancurkan seluruh daerah-daerah dan kota-kota yang mereka lewati. ”tidak ada suatu kejadian dalam sejarah islam” kata sir Thomas Arnold “ kejadian mereka teror dan desolusi bisa diperbandingkan dengan kemenangan bangsa Mongol” seperti salju turun sejumlah tentara Mongol menyapu bersih pusat-pusat kebudayaan dan peradababan umat Islam, meninggalkan di belakang mereka padang pasir yang kosong dan puing-puing yang tidak berbentuk dimana sebelum mereka berdiri tegak di depan istana kota-kota yang megah.
b)  Bangsa Mongol dan khawarjam:
            “ Walaupun malapetaka serangan bangsa Mongol” kata Browne tidak mungkin dicegah hal ini pasti didorong dan ditimbulkan oleh ketamakan , kecederaan dan serbuan ‘ala al-Din Muhammad, Raja Khawarjam (596-617 h/1119-1220 M) Oleh ketamakannya , karena seperti Ibnu al-Athir menyataka
n dia sudah melemahkan atau menghancurkan sebagian Negara-negara Islam terdekat sehingga tidak ada satupun pemimpin umat Islam yang bisa mempersatukan angkatan perang umat Islam.
            Oleh kecederaan, karena dia membunuh pedagang bangsa Mongol dan utusan-utusan hal ini memberikan alasaan kepada Chingiz Khan untuk menyerangnya. Oleh keragu-keraguan, karena pada kekalahan pertama dia melewati tantangan yang congkak dan sombong kepanikan dan kebimbangan yang luar biasa.
            Sebagai ganti dari pengambilan tindakan yang perlu untuk mencegah/ menghindari pertumbuhan bangsa Mongol, Khawarzmshah yang baru Jalal al-din Mankouburni (617-628 h/1220-1231m) memerangi lebih dari satu medan pertempuran nasawi (yaitu dari nasa ,dikurasam) yang bertindak sebagai sekretaris pemimpin pemberani ini dan selalu dekat bersamanya.
Ditengah-tengah aliran kemenangan yang berbeda itu Chingiz Khan meninggal dunia pada tahun 624h/1227 M. ketika berumur 64 tahun. Wilayah yang ia dan anaknya taklukan terbentang luas dari laut kuning (yellow sea) sampai ke euxine dan termasuk derah-daerah dan suku-suku kekuasaan orang Cina, Tarqut Afganistan Persia dan Turki. Dengan wafatnya Chingiz Khan pada 624h/1227M maka anaknya Ogotay mengambil kekuasaan atas pemimpin dan pemuka bangsa Mongol dan menerima penghormatan mereka dalam sidang Zuriltay pada tahun 1229 M. pemerintah yang singkat ditandai dengan berdirinya Qarakorum sebagai ibukota Mongol.
D. Dampak Kekuasaan Mongol
     Dampak negative tentu lebih banyak dibandingkan dampak positifnya. Kehancuran tampak jelas dimana-mana dari serangan mongol sejak dari wilayah timur hingga kebarat.Kehancuran kota-kota dengan bangunan yang indah-indah dan perpustakaan-perpustakaan yang mengoleksi banyak buku memperburuk situasi ummat islam. Pembunuhan terhadap umat Islam terjadi, bukan hanya pada masa Hulako saja yang membunuh khalifah Abbasiyah dan keluarganya, tetapi pembunuhan dilakukan juga terhadap umat Islam yang tidak berdosa. Seperti yang dilakukan oleh Argun Khan ke 4 pada masa dinasti Il Khaniyah terhadap Takudar sebagai Khan ketiga yang dihukum bunuh karena masuk Islam, Argun Syamsuddin, seorang administrator dari keluarga Juwaini yang tersohor di hukum mati tahun 1284, Syamsuddin penggantinya juga dibunuh tahun 1289, dan Sa’id ad-Daulah yang orang Yahudi itu dihukum mati pula pada tahun 1289.
Bangsa mongol yang asal mulanya memeluk agama nenek moyang mereka, lalu beralih memeluk agama Buddha, rupanya bersimpati kepada orang-orang Kristen yang bangkit kembali pada masa itu dan menghalang-halangi dakwah Islam di kalangan mongol, yang lebih fatal lagi adalah hancurnya Bagdad sebagai pusat dinasti Abbasiyah yang di dalamnya terdapat berbagai macam tempat belajar dengan fasilitas perpustakaan, hilang lenyap dibakar oleh Hulako. Suatu kerugian besar bagi khazanah ilmu pengetahuan yang dampaknya masih dirasakan hingga kini.
     Ada pula dampak positif dengan berkuasanya dinasti Mongol ini setelah para pemimpinnya memeluk agama Islam. Mengapa mereka dapat menerima dan masuk agama Islam? Antara lain adalah disebabkan karena mereka berasimilasi dan bergaul dengan masyarakat Muslim dalam jangka panjang, seperti yang dilakukan Gazhar Khan (1295-1304) yang menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan, walaupun ia pada mulanya beagama Buddha. Rupanya ia telah mempelajari ajaran agama-agama sebelum menetapkan keislamannya, dan yang lebih mendorongnya masuk islam adalah karena pengaruh seorang menterinya, Rasyiduddin yang terpelajar dan ahli sejarah yang terkemuka yang selalu berdialog dengannya, dan Nawruz, seorang Gubernurnya untuk berapa provinsi Syiria.
     Ia menyuruh kaum Kristen dan Yahudi untuk membayar Jizrah, dan memerintahkan mencetak uang yang bercirikan Islam, melarang riba’, dan menyuruuh para pemimpinnya menggunakan sorban. Ia gemar pada seni dan ilmu pengetahuan, menguasai beberapa bahasa seperti Mongol, Arab, Persia, Cina, Tibet dan Latin. Ia mati muda ketika berumur 32 tahun, karena tekanan batin yang berat sehingga ia sakit. Yang menyebabkan kematiannya itu ketika pasukannya kalah di Syiria dan munculnya sebuah komplotan yang berusaha untuk menggusurnya dari kekuasaannya. Sepeninggal Gazan digantikan oleh Uljaitu Khuda Banda (1305-1316) yang memberlakukan aliran Syi’ah sebagai hukum resmi kerajaannya. Ia mendirikan ibu kota baru yang bernama Sultaniyyah dekat Qazwain yang dibangun dengan arsitektur khas Il Khaniyyah. Banyak koloni dagang Italia terdapat di Tabriz, dan Il Khaniyyah menjadi pusat pedagangan yang menghubungkan antara dunia Barat dan India serta timur jauh..













BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
     Sesungguhnya invasi Mongol terhadap Negara-negara Islam adalah tragedi besar yang tidak ada tandingannya sebelum dan sesudahnya kendati sebelumnya didahului perang Salib, apalagi melihat peristiwa hancurnya ibu kota dinasti Abbasiyah yaitu Bagdad. Dari sini penulis menyimpulkan beberapa faktor hancurnya wilayah-wilayah Islam yang termasuk didalamnya adalah Bagdad, diantaranya adalah :
1)     Terjadinya perpecahan dan konflik internal kaum muslimin
2)     Setiap amir atau khalifah hanya perhatian kepada wilayahnya saja, tanpa beban ketika ada suatu wilayah Islam lainnya jatuh ke tangan musuh
3)      Kurang professional dalam mengangkat pejabat Negara, terutama dalam bidang politik dan militer.
4)     Kurangnya jiwa revolusioner di kalangan Islam, mereka banyak terjun di dunia sufi, fiqih, dan teologi.
Demikian yang dapat kami ungkapkan tentang invasi Mongol, mudah-mudahan dapat memicu kita sebagai ummat Islam untuk mempertahankan agama kita.
B.      Kritik dan Saran
     Demikian pembahasan makalah yang dapat kami susun. Pemakalah menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan. Karenanya, sudilah kiranya pembaca budiman berkenan memberikan saran guna perbaikan makalah ini kedepannya.








DAFTAR PUSTAKA
Ali Mufrodi, Dr, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, (Ciputat : Logos Wacana Ilmu, 1997)
Amin, Samsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
Badri Yatim, Dr., Sejarah Peradapan Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2000)
David Morgan, The Mongols ( Cambridge : Black Well, 1986)
Ibnu Katsir, Al-Bidayah Wa an-Nihayah (Beirut : Dar al-Fikr, 1983)
Siregar, Hidayat. 2010. Sejarah Peradaban Islam Klasik. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.
Yatim, Badri. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.



No comments:

Post a Comment