1

loading...

Wednesday, December 12, 2018

Makalah Kalimat Efektif


Makalah Kalimat Efektif

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
    Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengansesamaanggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran keinginan, atau perasaan yang ada pada diri sipembaca atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud bicara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengan dan pembaca. Kalimat yang dapat dicapai sasarannya sacara baik dosebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapka gagasan pemakainanya  secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dang lengkap sepeti apa yang dimaksu denga dengan penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang ditulisakan. Supaya kalimat yang dituliskan dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat.Unsur kalimat yang digunakan harus eksplisit.Artinya unsur-unsur kalimat seharusnya tidak boleh ada yang dihilangkan.Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak boleh dimunculkan.Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan konmunikasi dan ksesuaiannya dengan kaidah.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memiliki syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengarti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk mambahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.



B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan kalimat efektif ?
2.      Bagaimanakah ciri-ciri kalimat efektif ?
3.      Bagaimana cara memulai kalimat efektif ?


C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk memahami apa itu kalimat efektif.
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
3.      Untuk memahami bagaimana memulai kalimat efektif.

D.    Manfaat Penelitian
1.      Makalah ini bermanfaat untuk dosen, sebagai bahan referensi dalam menggunakan kalimat efektif.
2.      Makalah ini bermanfaat untuk peneliti sebagai landasan teori dalam penelitiannya.
3.      Makalah ini bermanfaat untuk masyarakat, agar mengetahui bahgaimana menggunakan kalimat efektif.















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki satu gagasan pokok.Unsur-unsurnya minimal terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat efektif didefinisikan sebagai kalimat yang dimiliki kemampuan untuk mengungkapkan gagasan penuturan sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami gagasan yang dimaksud oleh penutur kalimat efektif adalah kalimat yang disingkat,padat,jelas serta mudah dipahami oleh si pembaca atau pendengar.
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan ole penulis terhadap pembacanya (Fuad, dkk.,2009: 58). Kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu membuat isi dan maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran isi penerima (pembaca) persis  seperti yang disampaikan.[1]
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan,  gagasan,perasaan,maupun pemberitahuan sesuai denagn maksud sipembicara atau penulis untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik,yaitu strukturnya benar,pilihan katanya tepat,hubungan antar bagiannya logis,dan ejaaannya pun harus benar.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki potensi untuk menyampaikan pesan , ide, gagasan, atau informasi secara utuh, jelas dan dapat, sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami maksud  yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis.

B.    Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1.      Memiliki unsur-unsur penting atau pokok dalam setiap kalimat
2.      Taat terhadap tata ujaran ejaan yang berlaku
3.      Menggunakan diksi secara tepat
4.      Menggunakan kesepadaan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis
5.      Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
6.      Melakukan penekanan ide pokok
7.      Hemat dalam penggunaan kata
8.      Menggunakan variasi struktur kalimat[2]
Akidah (mengemukakan bahwa untuk membuat kalimat efektif, seorang penulis harus memerhatikan ciri-ciri kalimat efektif, antara lain : Kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk penekanan, kehematan dalam mempergunakan kata dan kevariasian dalam struktur kalimat. Untuk lebih jelasnya dapat dipaparkan seperti berikut ini :
1.      Kesepadanan dan kesatuan
Kalimat efektif menggunakan struktur yang baik, artinya kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subjek predikat, objek keterangan dan pelengkap, melahirkan kepaduan artiyang merupakan ciri kesantunan kalimat.
a.       Subjek dan predikat
Sebagai unsur kalimat, kata-kata itu masing-masing menduduki fungsi tertentu.Kalimat sekurang-kurangnya memiliki unsur peredikat dan subjek.
b.      Kata penghubung antar kalimat dan intrakalimat
Kata penghubung yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah frasa atau menghubungkan klausa dengan kalausa didalam sebuah kalimat disebut konjungsi intrakalimat
c.       Gagasan pokok
Biasanya gagasan pokok diletakkan pada bagian deapan kalimat.Seorang penulis hendak menggabungkan dua kalimat, maka penulis harus menentukan, bahwa kalimat yang mengandung gagasan poko harus menjadi induk kalimat.
d.      Penggabungan dengan “ yang “
      Jika dua kalimat digabungkan dengan partikel, maka hasilnya kalimat majemuk setara. Jika dua kalimat digabungkan dengan yang, maka akan menghasilkan kalimat majemuk bertingkat, artinya kalimat itu terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
e.       Penggabungan “ sebab” dan “waktu”
Dalam komposisi untuk mencapai efektifitas komunikasi perlu diperhatikan perbedaan antara hubungan sebab dan hubungan waktu.Hubungan sebab dinyatakan dengan menggunakan kata karena, sedangkan hubungan waktu dinyatakan dengan kata tidak.Kedua kata ini seringdapat dipergunakan pada kalimat yang utama.
f.       Penggabungan kalimat yang menyatakan hubungan akibat dan hunbungan tujuan
Dalammenggabungkan kalimat perlu dibedakan penggunaan partikel sehingga untuk menyatakan hubungan akibat, dan partikel agar atau supaya untuk menyatakan hubungan tujuan.
2.      Kesejajaran ( paralelisme )
Menurut Fuad, dkk. (2009:60) yang dimaksud dengan kesejajaran  (paralisme) dalam kalimatialah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Jika gagasan(ide) dalam satu kalimat dinyatakan denagn frasa (kelompok kata), maka gagasan-gagasan lain yang sederajat harus dinyatakan dengan frasa. Jika sebuah gagasan dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda (misalnya,bentuk pe-an,ke-an),maka gagasan ini yang sederajat harus dengan kata bendass juga.Demikian juga hal nya bila sebuah gagasan dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata kerja (misalnya bentuk me-kan,di-kan) maka gagsan lainnya yang sederajat harus dinyatakan denagn jenis denagan kata yang sama.kesejajaran (paralelisme) akan membantu memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan.
3.      Penekanan dalam kalimat
Menurut fuad,dkk (2009:60-64) setiap kalimat memiliki sebuah gagasan (ide) pokok,inti pikiran ini biasanya imgin ditekankan arau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara.seorang pembicara biasanya akan memberi penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan,meninggikan suara dan sebagainaya pada bagian kalimat tadi. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan dalam kalimat.
a.posisi dalam kalimat
Untuk memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat , penulis dapat mengemukakan bagian itu pada bagian depan kalimat. Cara ini di sebut juga pengutamakan bagian kalimat. Mengutamakan bagian kalimat yang mengubah urutan kalimat ini menghasilkan  bentuk fasip. Sedangkan kalimat aktif adalah kalimat normal yang di anggap lebih lazim di pergunakan dari pada kalimat fasip.
b.Urutan yang logis
Sebuah kalimat biasanya memberikan satu kejadian atau peristiwa.Kejadian atau pristiwa yang berurutan hendaknya di perhatikan agar urutanya tergambar secara logis. Urutan yang logis di susun secara kronologis, dengan penataan urutan yang makin lama makin penting atau dengan menggambarkan suatu proses.
c.Pengulangan kata
Pengulangan kata dalam sebuah kalimat penting kadang-kadang di perlukan dengan maksud  memberikan penegasan pada bagian  ajaran yang di anggap penting. Pengulangan kata yang demikian di anggap dapat membuat maksud kalimat menjadi lebih jelas.
4.      Kehematan
Menurut Fuad, dkk (2009:61) unsur penting lain yang perlu di perhatikan dalam pembentukan kalimat efektif ialah kehematan. Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan dalam pemakaian kata , frasa, atau pembentukan lainya yang di anggap tidak di perlukan. Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna kata.Kehematan tidak berarti bahwa kata yang di perlukan atau menambah kejelasan makna kalimat boleh di hilangkan.
a.       Pengulangan subjek kalimat
Penulis kadang – kadang tanpa sadar sering mengulang subjek dalam satu kalimat.Pengulangan ini tidak tidak membuat kalimat itu menjadi lebih jelas.Karena itu pengulangan bagian kalimat yang demikian tidak di perlukan.
b.      Hiponimi
Dalam bahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan yang lebih tinggi.didalam makna kata tersebut terkandung makna dasar kelompok makna kaya yang bersangkutan.Kata merah sudah mengandung kelompok warnah.desember sudah menjadi makna bulan.
5.      Kecermatan
Kecermatan  dalam kalimat efektif adalah penyusunan kalimat yang tepat tanpa menimbulkan penafsiran ganda dan tepat dalam pemilihan kata.
6.      Kelogisan
Kelogisan dalam kalimat efektif adalah penyampaian ide dalam kalimat tersebut dapat diterrima akal sehat dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
7.      Ketepatan diksi (pemilihan kata)
Pemilihan kata dalam kalimat sangat berpengaruh terhadap keefektifannya.
8.      Kevariasian
Menurut Fuad, dkk (2009: 60) subuah bacaaan atau tulisan yang baik merupakan suatu komposisi yang dapat melekat dan memikat pembacanya untuk terus membaca sampai selesai. Agar dapat membuat pembaca terpikat tidaklah dapat dilakukan begitu saja.hal ini memerlukan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya menulis.Penulis memerlukan ketekunan, latihan, dan pengetahuan.
Kelincahan dalam penulisan tergambar dalam struktur kalimat yang di pergunakan. Ada kalimat yang di mulai dengan subjek,  ada pula yang di mulai dengan predikat atau keterangan. Ada kalimat yang serta bentuk kalimat yang terus menerus sama akan membuat suasana menjadi kaku  dan monoton atau dasar sehingga akan menimbulkan kebosan pada pembaca. Oleh sebab itu untuk menghindarkan suasana monoton dan rasa bosan, suatu paragraf dalam tulisan memerlukan banyak pola, dan jenis kalimat yang bervariasi.


Contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif
1.      Tidak didahului kata depan
Kalimat efektif :
Pendekatan secara kekeluargaan sangat penting,karena Lopi ingin mendapat restu orang tua Yova.
Kalimat tidak efektif :
        Dengan pendekatan secara kekeluargaan sangat penting, karena Lopi ingin mendapat restu orang tua Yova.
2.      Tidak ada subjek ganda
Kalimat efektif :
Dalam menyusun laporan  ini, Sopia dibantu mantan pacarnya Zubaidah.
Kalimat tidak efektif :
          Penyusunan laporan ini, Sofian di bantu mantan.
3.      Kata sedangkan dan sehingga tidak termasuk kalimat tunggal
Kalimat efektif :
Lopi tak nyenyak tidur karena Azizah sangat cantik.
Kalimat tidak efektif :
Azizah sangat cantik. Sehingga Lopi tak nyenyak tidur.
4.      Kata “YANG” tidak mendahuli predikat
Kalimat efektif :
Lopi selalu melirik Noviu karena jatuh hati dengannya.
Kalimat tidak efektif :
Lopi yang selalu melirik novi karena jatuh hati dengannya.
5.      Unsur perincian harus sejajar
Kalimat efektif :
Untuk menaklukan hati Subaidah, Arizon rela menjadi tukang ojek, memberi hadiah dan menjadi begitu perhatian.
Kalimat tidak efektif :
Untuk menaklukan hati Subaidah, Arizon rela menjadi tukang ojek ; memberi hadiah ; dan perhatian
6.      Tidak ada pengulangan subjek
Kalimat efektif :
Karena cinta ditolak, Arizon ingin bunuh diri.
Kalimat tidak efektif :
Karena cinta Arizon di tolak, Arizon ingin bunuh diri.
7.      Subjek yang berbeda dalam anak kalimat dan induk kalimat harus jelas
Kalimat efektif :
Sejak cintanya diterima Wewen, Lopi pun tidak lagi ingin bunuh diri.
Kalimat tidak efektif.
Sejak di terima wewen, lopi pun tak lagi berkeingan bunuh diri
8.      Hemat kata
Kalimat efektif :
Perhatian Arizon merupakan bukti cinta terhadap Yova.
Kalimat tidak efektif :
Perhatian arizon adalah merupakan bukti cintahnya terhadap yova.
9.      Kata penghubung ditulis secara jelas
Kalimat efektif :
Ketika mendengar cinta ditolak,  Arizon menangis tersedu-sedu.
Kalimat tidak efektif :
Mendengar cintanya di tolak, arizon menangis tersedu-sedu
10.  Kata “TENTANG” tidak di pakai pada kalimat akif transif
Kalimat efektif :
Muhammad Sofiandi membicarakan penolakan cinta nya terhadap Yova.
Kalimat tidak efektif :
Muhammad sofiandi membicarakan tentang penolakan cintanya terhadap yova.


C.     Cara Memulai Kalimat
Ada beberapa kemungkinan dalam cara memulai kalimat untuk mencapai efektivitas, yaitu variasi pada pembukaan kalimat. Pada umumnya kalimat dapat di mulai dengan subjek, predikat, frase, dan kata modalitas.
1.   Subjek pada awal kalimat.
Pada waktu mulai belajar bahwa kita selalu di ajarkan bahwa pada umumnya kalimat dimulai dengan subjek.Hal ini pun dapat kita lihat dari pola dasar kalimat bahasa Indonesia, subjek selalu di letakan pada awal kalimat.
2.      Predikat pada awal kalimat
Kalimat yang awali subjek biasanya diikuti predikat, kadang-kadang di lengkapi dengan objek dan keterangna susunan kalimat yang demikian ada yang menyebutkan dengan kalimat  susun biasa, sebuah kalimat dapat juga dimulai dengan predikat. Kalimat seperti ini disebut kalimat inversi atau kalimat susun balik.
3.      Kata modal atau awal kalimat
Variasi dengan meletakkan kata modal pada awal kalimat sering kita jumpai.Dalam sebuah kalimat kata modal dapat mengubah arti kalimat secara keseleruhan.Dengan mempergunakan kata modal kita dapat menyatakan bermacam-macam sikap.untuk menyatakan kepastian dapat dipergunakan kata-kata:pasti,pernah,tentu,sering,jarang,kerap kali,dan sebagainya.[3]
4.      Frasa pada awal kalimat
Dalam variasi pembukaan kalimat atau cara memulai kalimat dapat dilakukan dengan cara mengawali kalimat tersebut dengan frasa.
a.       Panjang pendek kalimat
Kalimat pendek tidak selalu mencerminkan kalimat yang baik atau efektif.Sebaliknya kalimat yang panjang tidak selalu rumit dan tidak efektif.
b.      Jenis kalimat
Variasi kalimat dapat juga dilakukan melalui berbagai jenis kalimat.Dalam bahasa Indonesia ada tiga jenis kalimat ini adalah kalimat berita,kalimat tanya,dan kalimat perintah atau kalimat pinta.
c.    Kalimat aktif dan kalimat fasif
Dari segi struktur kalimat selain pola infersi,panjang pendek kalimat,kalimat majemuk dan kalimat sederhana dapat dijadikan variasi kalimat,maka pola kalimat aktif dan fasif pun dapat membuat tulisan menjadi bervariasi.
d.   Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
Dalam kalimat langsung dapat dibangun variasi kalimat.Kadang-kadang pendapat atau pikiran seseorang akan terasa lebih jelas dan hidup bila dinyatakan dalam bentuk kalimat langsung dari pada kalimat tidak langsung.
f.  Pengembangan kalimat efektif
Pengembangan kalimat efektif dapat dilakukan untuk menjadikan kalimat sebagai sarana pengungkap dan penanggap pesan agar komunikasi tetapi secara efektif. Untuk mengembangkan kalimat efektif, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yakni persyaratan kalimat efektif dan kiat pengambangan  kalimat efektif.











BAB 3
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami pikitan tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang oleh penulis.
2.      Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran, penekanan dalam kalimat, kehematan, kecermatan, kelogisan, dan kevariasian.
3.      kalimat dapat di mulai dengan subjek, predikat, frase, dan kata modalitas.

B.     Kritik dan Saran
1.      Masyarakat mayoritas kurang mengetahui kalimat efektif. Jadi semestinya pemerintah memberikan pemahaman atau buku tentang kalimat efektif melalui sosial media, tv, koran dan lain-lain.
2.      Banyak mahasiswa tidak mengetahui tentang kalimat efektif padahal kalimat efektif sangat dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa indonesia dan lainya. Oleh karena itu, pihak dosen lebih banyak memberikan praktik daripada teori.
3.      Bagi sebagian orang kalimat efektif tidak penting. Oleh karena itu, di butuhkan cara yang tepat untuk mensosialisasikan tentang kalimat efektif bisa dengan melakukan perlombaan karya tulis ilmiah ataupun seminar mengenai kalimat efektif.



DAFTAR PUSTAKA
Friantari, Heny. 2017. Bahasa Indonesia.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif. http://onesearch.id /record/Ios1. inli00000000086081. Diakses  21Oktober 2018.
Sugihastuti. 2000. Bahasa Laporan Penelitian: Pustaka Pelajar.
Wediati, Welti . 2017. Bahasa Indonesia : Cakrawala Cendikia.





[1] Hery Friantary, Bahasa Indonesia, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2017), hlm.42.
[2] Ida Bagus Putrayasa, Kalimat Efektif, PT.Grafindo.2007
[3] Welti Widiati, Bahasa Indonesia, Cakrawala Cendikia.2007

No comments:

Post a Comment