Makalah Kalimat Efektif
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Bahasa
adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengansesamaanggota
masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran keinginan, atau perasaan
yang ada pada diri sipembaca atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud bicara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau
dirasakan itu dapat diterima oleh pendengan dan pembaca. Kalimat yang dapat
dicapai sasarannya sacara baik dosebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapka gagasan pemakainanya secara
tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau
gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dang lengkap sepeti apa yang dimaksu
denga dengan penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu
tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami
apa maksud yang diucapkan atau yang ditulisakan. Supaya kalimat yang dituliskan
dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat.Unsur kalimat yang
digunakan harus eksplisit.Artinya unsur-unsur kalimat seharusnya tidak boleh
ada yang dihilangkan.Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak boleh
dimunculkan.Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan konmunikasi dan ksesuaiannya dengan kaidah.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai
kalimat-kalimat yang tidak memiliki syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini
disebabkan oleh antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur,
kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca
sukar mengarti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak
efektif.Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk mambahas kalimat
efektif dengan segala permasalahannya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan kalimat efektif ?
2. Bagaimanakah
ciri-ciri kalimat efektif ?
3. Bagaimana
cara memulai kalimat efektif ?
C.
Tujuan
Penelitian
1. Untuk
memahami apa itu kalimat efektif.
2. Untuk
mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
3. Untuk
memahami bagaimana memulai kalimat efektif.
D.
Manfaat
Penelitian
1. Makalah
ini bermanfaat untuk dosen, sebagai bahan referensi dalam menggunakan kalimat
efektif.
2. Makalah
ini bermanfaat untuk peneliti sebagai landasan teori dalam penelitiannya.
3. Makalah
ini bermanfaat untuk masyarakat, agar mengetahui bahgaimana menggunakan kalimat
efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki satu
gagasan pokok.Unsur-unsurnya minimal terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat
efektif didefinisikan sebagai kalimat yang dimiliki kemampuan untuk
mengungkapkan gagasan penuturan sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami
gagasan yang dimaksud oleh penutur kalimat efektif adalah kalimat yang
disingkat,padat,jelas serta mudah dipahami oleh si pembaca atau pendengar.
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun secara
sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan ole penulis terhadap
pembacanya (Fuad, dkk.,2009: 58). Kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu
membuat isi dan maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran
isi penerima (pembaca) persis seperti
yang disampaikan.[1]
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan
pesan, gagasan,perasaan,maupun pemberitahuan
sesuai denagn maksud sipembicara atau penulis untuk itu penyampaian harus
memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik,yaitu strukturnya benar,pilihan
katanya tepat,hubungan antar bagiannya logis,dan ejaaannya pun harus benar.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki potensi untuk menyampaikan pesan
, ide, gagasan, atau informasi secara utuh, jelas dan dapat, sehingga pendengar
atau pembaca dapat memahami maksud yang
diungkapkan oleh pembicara atau penulis.
B.
Ciri-Ciri
Kalimat Efektif
1. Memiliki
unsur-unsur penting atau pokok dalam setiap kalimat
2. Taat
terhadap tata ujaran ejaan yang berlaku
3. Menggunakan
diksi secara tepat
4. Menggunakan
kesepadaan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis
5. Menggunakan
kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
6. Melakukan
penekanan ide pokok
7. Hemat
dalam penggunaan kata
8. Menggunakan
variasi struktur kalimat[2]
Akidah (mengemukakan bahwa untuk membuat kalimat
efektif, seorang penulis harus memerhatikan ciri-ciri kalimat efektif, antara
lain : Kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk penekanan, kehematan dalam
mempergunakan kata dan kevariasian dalam struktur kalimat. Untuk lebih jelasnya
dapat dipaparkan seperti berikut ini :
1. Kesepadanan
dan kesatuan
Kalimat
efektif menggunakan struktur yang baik, artinya kalimat itu harus memiliki
unsur-unsur subjek predikat, objek keterangan dan pelengkap, melahirkan kepaduan
artiyang merupakan ciri kesantunan kalimat.
a. Subjek
dan predikat
Sebagai
unsur kalimat, kata-kata itu masing-masing menduduki fungsi tertentu.Kalimat
sekurang-kurangnya memiliki unsur peredikat dan subjek.
b. Kata
penghubung antar kalimat dan intrakalimat
Kata
penghubung yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah frasa atau
menghubungkan klausa dengan kalausa didalam sebuah kalimat disebut konjungsi
intrakalimat
c. Gagasan
pokok
Biasanya
gagasan pokok diletakkan pada bagian deapan kalimat.Seorang penulis hendak menggabungkan
dua kalimat, maka penulis harus menentukan, bahwa kalimat yang mengandung
gagasan poko harus menjadi induk kalimat.
d. Penggabungan
dengan “ yang “
Jika dua kalimat digabungkan dengan partikel, maka hasilnya
kalimat majemuk setara. Jika dua kalimat digabungkan dengan yang, maka akan
menghasilkan kalimat majemuk bertingkat, artinya kalimat itu terdiri dari induk
kalimat dan anak kalimat.
e. Penggabungan
“ sebab” dan “waktu”
Dalam
komposisi untuk mencapai efektifitas komunikasi perlu diperhatikan perbedaan
antara hubungan sebab dan hubungan waktu.Hubungan sebab dinyatakan dengan
menggunakan kata karena, sedangkan hubungan waktu dinyatakan dengan kata
tidak.Kedua kata ini seringdapat dipergunakan pada kalimat yang utama.
f. Penggabungan
kalimat yang menyatakan hubungan akibat dan hunbungan tujuan
Dalammenggabungkan
kalimat perlu dibedakan penggunaan partikel sehingga untuk menyatakan hubungan
akibat, dan partikel agar atau supaya untuk menyatakan hubungan tujuan.
2. Kesejajaran
( paralelisme )
Menurut
Fuad, dkk. (2009:60) yang dimaksud dengan kesejajaran (paralisme) dalam kalimatialah penggunaan
bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai
dalam susunan serial. Jika gagasan(ide) dalam satu kalimat dinyatakan denagn
frasa (kelompok kata), maka gagasan-gagasan lain yang sederajat harus
dinyatakan dengan frasa. Jika sebuah gagasan dalam suatu kalimat dinyatakan
dengan kata benda (misalnya,bentuk pe-an,ke-an),maka gagasan ini yang sederajat
harus dengan kata bendass juga.Demikian juga hal nya bila sebuah gagasan dalam
suatu kalimat dinyatakan dengan kata kerja (misalnya bentuk me-kan,di-kan) maka
gagsan lainnya yang sederajat harus dinyatakan denagn jenis denagan kata yang
sama.kesejajaran (paralelisme) akan membantu memberi kejelasan kalimat secara
keseluruhan.
3. Penekanan
dalam kalimat
Menurut
fuad,dkk (2009:60-64) setiap kalimat memiliki sebuah gagasan (ide) pokok,inti
pikiran ini biasanya imgin ditekankan arau ditonjolkan oleh penulis atau
pembicara.seorang pembicara biasanya akan memberi penekanan pada bagian kalimat
dengan memperlambat ucapan,meninggikan suara dan sebagainaya pada bagian
kalimat tadi. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan dalam
kalimat.
a.posisi dalam kalimat
Untuk
memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat , penulis dapat
mengemukakan bagian itu pada bagian depan kalimat. Cara ini di sebut juga
pengutamakan bagian kalimat. Mengutamakan bagian kalimat yang mengubah urutan
kalimat ini menghasilkan bentuk fasip.
Sedangkan kalimat aktif adalah kalimat normal yang di anggap lebih lazim di
pergunakan dari pada kalimat fasip.
b.Urutan yang logis
Sebuah
kalimat biasanya memberikan satu kejadian atau peristiwa.Kejadian atau pristiwa
yang berurutan hendaknya di perhatikan agar urutanya tergambar secara logis.
Urutan yang logis di susun secara kronologis, dengan penataan urutan yang makin
lama makin penting atau dengan menggambarkan suatu proses.
c.Pengulangan kata
Pengulangan
kata dalam sebuah kalimat penting kadang-kadang di perlukan dengan maksud memberikan penegasan pada bagian ajaran yang di anggap penting. Pengulangan
kata yang demikian di anggap dapat membuat maksud kalimat menjadi lebih jelas.
4. Kehematan
Menurut
Fuad, dkk (2009:61) unsur penting lain yang perlu di perhatikan dalam
pembentukan kalimat efektif ialah kehematan. Kehematan dalam kalimat efektif
merupakan kehematan dalam pemakaian kata , frasa, atau pembentukan lainya yang
di anggap tidak di perlukan. Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna
kata.Kehematan tidak berarti bahwa kata yang di perlukan atau menambah
kejelasan makna kalimat boleh di hilangkan.
a. Pengulangan
subjek kalimat
Penulis
kadang – kadang tanpa sadar sering mengulang subjek dalam satu kalimat.Pengulangan
ini tidak tidak membuat kalimat itu menjadi lebih jelas.Karena itu pengulangan
bagian kalimat yang demikian tidak di perlukan.
b. Hiponimi
Dalam
bahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan yang lebih
tinggi.didalam makna kata tersebut terkandung makna dasar kelompok makna kaya yang
bersangkutan.Kata merah sudah mengandung kelompok warnah.desember sudah menjadi
makna bulan.
5. Kecermatan
Kecermatan dalam kalimat efektif adalah penyusunan
kalimat yang tepat tanpa menimbulkan penafsiran ganda dan tepat dalam pemilihan
kata.
6. Kelogisan
Kelogisan
dalam kalimat efektif adalah penyampaian ide dalam kalimat tersebut dapat
diterrima akal sehat dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
7. Ketepatan
diksi (pemilihan kata)
Pemilihan
kata dalam kalimat sangat berpengaruh terhadap keefektifannya.
8. Kevariasian
Menurut
Fuad, dkk (2009: 60) subuah bacaaan atau tulisan yang baik merupakan suatu
komposisi yang dapat melekat dan memikat pembacanya untuk terus membaca sampai
selesai. Agar dapat membuat pembaca terpikat tidaklah dapat dilakukan begitu
saja.hal ini memerlukan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya
menulis.Penulis memerlukan ketekunan, latihan, dan pengetahuan.
Kelincahan dalam
penulisan tergambar dalam struktur kalimat yang di pergunakan. Ada kalimat yang
di mulai dengan subjek, ada pula yang di
mulai dengan predikat atau keterangan. Ada kalimat yang serta bentuk kalimat
yang terus menerus sama akan membuat suasana menjadi kaku dan monoton atau dasar sehingga akan
menimbulkan kebosan pada pembaca. Oleh sebab itu untuk menghindarkan suasana
monoton dan rasa bosan, suatu paragraf dalam tulisan memerlukan banyak pola,
dan jenis kalimat yang bervariasi.
Contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif
1.
Tidak didahului kata depan
Kalimat
efektif :
Pendekatan secara kekeluargaan sangat penting,karena Lopi
ingin mendapat restu orang tua Yova.
Kalimat tidak efektif :
Dengan
pendekatan secara kekeluargaan sangat penting, karena Lopi ingin mendapat restu
orang tua Yova.
2.
Tidak ada subjek ganda
Kalimat
efektif :
Dalam menyusun laporan ini, Sopia dibantu mantan pacarnya Zubaidah.
Kalimat
tidak efektif :
Penyusunan laporan ini, Sofian di
bantu mantan.
3.
Kata sedangkan dan sehingga tidak termasuk kalimat
tunggal
Kalimat efektif :
Lopi tak nyenyak tidur karena Azizah sangat cantik.
Kalimat tidak efektif :
Azizah sangat cantik. Sehingga Lopi tak nyenyak tidur.
4.
Kata “YANG” tidak mendahuli predikat
Kalimat efektif :
Lopi selalu melirik Noviu karena jatuh hati dengannya.
Kalimat tidak efektif :
Lopi
yang selalu melirik novi karena jatuh hati dengannya.
5.
Unsur perincian harus sejajar
Kalimat efektif :
Untuk menaklukan hati Subaidah, Arizon rela menjadi
tukang ojek, memberi hadiah dan menjadi begitu perhatian.
Kalimat tidak efektif :
Untuk
menaklukan hati Subaidah, Arizon rela menjadi tukang ojek ; memberi hadiah ;
dan perhatian
6.
Tidak ada pengulangan subjek
Kalimat efektif :
Karena cinta ditolak, Arizon ingin bunuh diri.
Kalimat tidak efektif :
Karena cinta Arizon di tolak, Arizon ingin bunuh diri.
7.
Subjek yang berbeda dalam anak kalimat dan induk kalimat
harus jelas
Kalimat efektif :
Sejak cintanya diterima Wewen, Lopi pun tidak lagi ingin
bunuh diri.
Kalimat tidak efektif.
Sejak di terima wewen, lopi pun tak lagi berkeingan bunuh
diri
8.
Hemat kata
Kalimat efektif :
Perhatian Arizon merupakan bukti cinta terhadap Yova.
Kalimat tidak efektif :
Perhatian
arizon adalah merupakan bukti cintahnya terhadap yova.
9.
Kata penghubung ditulis secara jelas
Kalimat efektif :
Ketika mendengar cinta ditolak, Arizon menangis tersedu-sedu.
Kalimat tidak efektif :
Mendengar cintanya di tolak, arizon menangis tersedu-sedu
10. Kata “TENTANG”
tidak di pakai pada kalimat akif transif
Kalimat efektif :
Muhammad Sofiandi membicarakan penolakan cinta nya
terhadap Yova.
Kalimat tidak efektif :
Muhammad sofiandi membicarakan tentang penolakan cintanya
terhadap yova.
C. Cara Memulai
Kalimat
Ada
beberapa kemungkinan dalam cara memulai kalimat untuk mencapai efektivitas,
yaitu variasi pada pembukaan kalimat. Pada umumnya kalimat dapat di mulai
dengan subjek, predikat, frase, dan kata modalitas.
1. Subjek
pada awal kalimat.
Pada
waktu mulai belajar bahwa kita selalu di ajarkan bahwa pada umumnya kalimat
dimulai dengan subjek.Hal ini pun dapat kita lihat dari pola dasar kalimat
bahasa Indonesia, subjek selalu di letakan pada awal kalimat.
2. Predikat
pada awal kalimat
Kalimat
yang awali subjek biasanya diikuti predikat, kadang-kadang di lengkapi dengan
objek dan keterangna susunan kalimat yang demikian ada yang menyebutkan dengan
kalimat susun biasa, sebuah kalimat
dapat juga dimulai dengan predikat. Kalimat seperti ini disebut kalimat inversi
atau kalimat susun balik.
3. Kata
modal atau awal kalimat
Variasi
dengan meletakkan kata modal pada awal kalimat sering kita jumpai.Dalam sebuah
kalimat kata modal dapat mengubah arti kalimat secara keseleruhan.Dengan
mempergunakan kata modal kita dapat menyatakan bermacam-macam sikap.untuk
menyatakan kepastian dapat dipergunakan
kata-kata:pasti,pernah,tentu,sering,jarang,kerap kali,dan sebagainya.[3]
4. Frasa
pada awal kalimat
Dalam
variasi pembukaan kalimat atau cara memulai kalimat dapat dilakukan dengan cara
mengawali kalimat tersebut dengan frasa.
a. Panjang
pendek kalimat
Kalimat
pendek tidak selalu mencerminkan kalimat yang baik atau efektif.Sebaliknya kalimat
yang panjang tidak selalu rumit dan tidak efektif.
b. Jenis
kalimat
Variasi
kalimat dapat juga dilakukan melalui berbagai jenis kalimat.Dalam bahasa
Indonesia ada tiga jenis kalimat ini adalah kalimat berita,kalimat tanya,dan
kalimat perintah atau kalimat pinta.
c. Kalimat
aktif dan kalimat fasif
Dari
segi struktur kalimat selain pola infersi,panjang pendek kalimat,kalimat
majemuk dan kalimat sederhana dapat dijadikan variasi kalimat,maka pola kalimat
aktif dan fasif pun dapat membuat tulisan menjadi bervariasi.
d. Kalimat
langsung dan kalimat tidak langsung
Dalam
kalimat langsung dapat dibangun variasi kalimat.Kadang-kadang pendapat atau
pikiran seseorang akan terasa lebih jelas dan hidup bila dinyatakan dalam
bentuk kalimat langsung dari pada kalimat tidak langsung.
f. Pengembangan kalimat efektif
Pengembangan kalimat
efektif dapat dilakukan untuk menjadikan kalimat sebagai sarana pengungkap dan
penanggap pesan agar komunikasi tetapi secara efektif. Untuk mengembangkan
kalimat efektif, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yakni persyaratan kalimat
efektif dan kiat pengambangan kalimat
efektif.
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara
secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami pikitan tersebut
dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang oleh penulis.
2. Ciri-ciri
kalimat efektif yaitu : kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran, penekanan dalam
kalimat, kehematan, kecermatan, kelogisan, dan kevariasian.
3. kalimat
dapat di mulai dengan subjek, predikat, frase, dan kata modalitas.
B.
Kritik
dan Saran
1. Masyarakat
mayoritas kurang mengetahui kalimat efektif. Jadi semestinya pemerintah
memberikan pemahaman atau buku tentang kalimat efektif melalui sosial media, tv, koran dan lain-lain.
2. Banyak mahasiswa
tidak mengetahui tentang kalimat efektif padahal kalimat efektif sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa indonesia dan lainya. Oleh karena itu,
pihak dosen lebih banyak memberikan praktik daripada teori.
3. Bagi sebagian orang
kalimat efektif tidak penting. Oleh karena itu, di butuhkan cara yang tepat
untuk mensosialisasikan tentang kalimat efektif bisa dengan melakukan
perlombaan karya tulis ilmiah ataupun seminar mengenai kalimat efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
Friantari,
Heny. 2017. Bahasa Indonesia.Yogyakarta
: Pustaka Pelajar.
Putrayasa, Ida Bagus.
2007. “Kalimat Efektif.” http://onesearch.id /record/Ios1. inli00000000086081. Diakses
21Oktober 2018.
Sugihastuti.
2000. Bahasa Laporan Penelitian: Pustaka Pelajar.
Wediati,
Welti . 2017. Bahasa Indonesia : Cakrawala
Cendikia.
[1] Hery Friantary, Bahasa Indonesia, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2017), hlm.42.
[2] Ida Bagus Putrayasa, Kalimat Efektif, PT.Grafindo.2007
[3] Welti Widiati, Bahasa Indonesia, Cakrawala Cendikia.2007
No comments:
Post a Comment