1

loading...

Tuesday, December 11, 2018

MAKALAH EKONOMETRI PELANGGARAN ASUMSI MODEL KLASIK (HETEROSKEDASTISITAS)


MAKALAH EKONOMETRI

PELANGGARAN ASUMSI MODEL KLASIK
(HETEROSKEDASTISITAS)


BAB I
PENDAHULAN
A.    Latar Belakang
Dalam analisis regresi dimana sustu model telah dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi asumsi klasik yaitu, identik, independen, dan berdistribusi normal. Selain itu, terdapat asumsi lainnya bagi residual salah satunya adalah homoskedastisitas, yaitu adanya variansi yang konstan. Sedangkan pada kenyataannya sangat sering terjadi fluktuasi varian sehingga suatu model tidak dapat lagi dikatakan homoskedastisitas. Kondisi semacam ini disebut dengan heteroskedastisitas.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengertian heteroskedastisitas, penyebab dan akaibat heteroskedastisitas, cara menguji heteroskedastisitas dan cara mengatasi heteroskedastisitas.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud heteroskedastisitas?
2.      Bagaimana cara menguji heteroskedastisitas?
3.      Bagaimana cara mengatasi heteroskedastisitas?

C.    Tujuan
Dari rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui maksud heteroskedastisitas.
2.      Untuk mengetahui cara menguji heteroskedastisitas.
3.      Untuk mengetahui cara mengatasi heteroskedastisitas.









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Heteroskedastisidas
Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama (konstan). Residual adalah factor-faktor lain yang terlibat akan tetapi tidak termuat dalam model. Karena residual ini merupakan variable yang tidakdiketahui, maka di asumsikan bahwa nilai residual bersifat acak.
Masalah ini merupakan salah satu pelanggaran terhadap asumsi klasik. Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut dengan homoskedastisitas. Jika kergaman residual/error tidak bersifat konstan, data dapat dikatakan bersifat heteroskedastisitas. [1]

B.     Penyebab dan Akibat Terjadinya Heteroskedastisitas
Ada beberapaalasan yang menyebabkan varians kesalahan pengganggu menjadi variabel yang selalu berubah, antara lain sebagai berikut:
1.     Basis data dari satu atau lebih variabel mengandung nilai-nilai dengan satuan jarak yang lebar, yaitu jarak antara nilai yang paling kecil dengan  yang paling besar adalah lebar.
2.     Perbedaan laju pertumbuh anantara variabel-variabel dependen dan independen adalah signifikan dalam periode pengamatan untuk data time series.
3.     Terdapat situasi error learning, misalnya kita ingin mengetahui hubungan tingkat kesalahan mengetik terhadap berbagaivariabel. Jika kita menggunakan sampel yang bersifat panel/time saries akan sangat mungkin model yang dimiliki akan bersifa theteroskedastisitas. Hal ini disebabkan kesalahan pengetikan akan menurun dari waktu kewaktu dan terjadi konvergensi diantara elemen sampel (kesalahananggota sample yang paling tidak terampil akan menurun mendekati mereka yang awalnya sudah terampil).
4.     Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtut waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar. Data itu pada umumnya mengalami perubahan yang relative sama atau proporsional, baik yang menyangkut data variabel bebas maupun data variabel tak bebas. Tetapi pada penelitian dengan menggunakan data seleksi hilang, kemungkinan asumsi itu benar adalah lebih kecil. Hal ini disebabkan data itu pada umumnya tidak mempunyai tingkatan yang sama atau sebanding.
Keadaan heteroskedastisitas diatas akan mengakibatkan hal-hal berikut:
1.      Penduga OLS yang diperoleh tetap memenuhi persyaratan tidak bias.
2.      Varian yang diperoleh menjadi tidak efisien, artinya cendrung membesar sehingga tidak lagi merupakan varian yang terkecil. Kecendrungan semakin membesarnya varian tersebut akan mengakibatkan uji hipotesis yang dilakukan juga tidak akan memberikan hasil yang tidak baik (tidak valid). Dengan demikian, model perlu diperbaiki dulu agar pengaruh dari heteroskedastisitasnya hilang.[2]

C.    Uji Heteroskedastisitas
1.      Uji heteroskedastisitas menggunakan uji korelasi rank spearman
Uji terhadap ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman. Langkah-langkah pengujian rank spearman adalah sebagai berikut :
a.       Carilah nilai-nilai variabel gangguan penduga
b.      Rengking nilai-nilai  serta nilai-nilai  yang bersangkutan dalam urutan yang semakin kecil atau semakin besar.
c.       Hitunglah koofesien regresi penduga rank spearman ( ) dengan rumus :

Di mana  : menunjukan perbedaan setiap pasang rank
             n   : menunjukan jumlah pasangan rank
d.      Bila  mendekati  1, maka kemungkinan besar terdapat heteroskedastisitas dalam model itu, sekarang bila  mendekati 0, maka kemungkinan adanya heteroskedastisitas kecil.
Contoh :
Ujilah data dibawah ini dengan uji korelasi rank spearman ada tidaknya heteroskedastisitas.
Uji Korelasi Rank Spearman
Rank X
Rank e
d
1
7
-6
36
2
3
-1
1
3
6
-3
9
4
8
-4
16
5
9
-4
16
6
2
4
16
7
4
3
9
8
1
7
49
9
5
4
16
10
12
-2
4
11
13
-2
4
12
16
-4
16
13
11
2
2
14
19
-5
25
15
17
-2
4
16
18
-2
4
17
21
-4
16
18
15
3
9
19
20
-1
1
20
24
-4
16
21
10
11
121
22
23
-1
1
23
25
-2
4
24
30
-6
36
25
27
-2
4
26
26
0
0
27
14
13
169
28
28
0
0
29
22
7
49
30
29
1
1

       = 1-  = 0,8541
Melihat tingginya koefisien regresi antara variabel bebas X dan fakor kesalahan pengganggu e, maka diperkirakan bahwa model itu mengandung geteroskedastisitas.[3]

2.      Uji Heteroskedastisitas Dengan Metode Glejser SPSS
Uji heteroskedastisitas dengan metode glejser dilakukan dengan mengregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Jika terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak residualnya maka dalam model tersebut terdapat masalah heteroskedastisitas.
Contoh :
Berikiut ini adalah data hasil survai:
Pendapatan (X1)
Jmlh anggota keluarga (X2)
pengeluaran
90
5
75
60
3
45
60
4
55
85
4
60
70
3
65
40
3
40
55
2
45
80
6
80
70
5
60
80
4
65
75
5
68
70
6
65
Berdasarkan data di atas. Ujilah persamaan regresi tersebut, apakah terjadi masalah heteroskedastisitas.
Cara menguji heteroskedastisitas dengan metode glejser menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
a.       Mengregresikan variabel bebas terhadap variabel tergantung dengan langkah sebagai berikut :
1)      Buka file Uji Asumsi Klasik.
2)      Klik Analiyze, Regression, Linier.
3)      Masukkan variabel Pengeluaran pada kotak Dependent.
4)      Masukkan variabel Pendapatan dan Jumlah Anggota Keluarga pada kotak Independent.
5)      Klik save, pada kotak Residual, klik Unstandardized lalu klik Continue.
6)      Abaikan pilihan yang lain lalu klik Ok.
7)      Kembali ke data editor. Sekarang kita sudah memiliki variabel unstandardized residual baru, yaitu Res_1.
b.      Selanjutnya adalah memutlakkan nilai residualnya dengan langkah sebagai berikut :
1)      Dari menu utama SPSS, klik Transfom lalu Complete.
2)      Isi Target Variable dengan ABRESID
3)      Isi Numeric Expression dengan ABS(RES_1) (dapat dengan diketik atau melalui functions :ABS(numexpr), Unstandardized Residual.
4)      Klik Ok
Pada data view terjadi penambahan 2 kolom sebagai akibat proses perhitungan (save..) dan transfom di atas, yaitu sebagai berikut:
c.       Regresikan variabel bebas terhadap nilai residual mutlaknya dengan langkah sebagai berikut :
1)      Klik Analize, Regression, Linear.
2)      Masukan variabel ABRESID pada kotak Dependent.
3)      Masukkan variabel Pendapatan dan Jumlah Anggota Keluarga pada kotak Independent.
4)      Abaikan pilihan yang lain dan biarkan pada posisi default.
5)      Klik Ok
Output yang dihasilkan sebagai berikut:
Analisis Coeffeciens:
Gejala heteroskedastisitas ditunjukan oleh koefisien regrsi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolute residualnya (e). jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (sig.> ), maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila t hitung < t tabel.
Berdasarkan output di atas diketahui bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini karena sig. variabel pendapatan terhadap absolute residual sebesar 0,332 > 0,05, sedangkan sig. variabel jumlah anggota keluarga terhadap absolute residual sebesar 0,614 > 0,05.[4]

D.    Penanggulangan Adanya Heteroskedastisitas
Apabila melalui salah satu uji terbukti bahwa bahwa model itu mengandung heteroskedastisitas, maka model itu harus disempurnakan dulu agar model itu dapat dipergunakan dengan baik. Salah satu cara untuk menyempurnakan model tersebut adalah dengan mentransporformasikanmodel asli ke model yang baru, sehingga diharapkan mempunyai  dengan varian yang konstan.[5]

  
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama (konstan). Residual adalah factor-faktor lain yang terlibat akan tetapi tidak termuat dalam model. Karena residual ini merupakan variable yang tidakdiketahui, maka di asumsikan bahwa nilai residual bersifat acak.
Cara menguji heteroskedastisitas dapat menggunakan metode glejser. Uji heteroskedastisitas dengan metode glejser dilakukan dengan mengregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Jika terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak residualnya maka dalam model tersebut terdapat masalah heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk menyempurnakan model tersebut adalah dengan mentransporformasikanmodel asli ke model yang baru, sehingga diharapkan mempunyai  dengan varian yang konstan

B.     Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh informasi Mengenai uji heteroskedastisitas. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca.



DAFTAR PUSTAKA
Suliyanto. 2011. ekonometri terapan. Yogyakarta : ANDI.
Firdaus, Muhamad. 2011. Ekonometrika. Jakarta: Bumi Aksara.
Yuwono, Prapto. 2005. Ekonometri. Yogyakarta : ANDI OFFSET.


[1] Suliyanto, ekonometri terapan, (Yogyakarta : ANDI , 2011). Hal. 95
[2] Muhamad Firdaus, Ekonometrika, (Jakarta:Bumi Aksara, 2011). Hal. 169-170
[3] Muhamad Firdaus, Ekonometrika…Hal. 170-172
[4] Suliyanto, ekonometri terapan…Hal. 98-102
[5] Muhamad Firdaus, Ekonometrika…Hal. 175-176

No comments:

Post a Comment