1

loading...

Friday, March 16, 2012

MAKALAH PERKEMBANGAN KURIKULUM

Makalah Perkembangan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Dalam dunia pendidikan kita tidak luput dari kata kurikulum sebagaimana kurikulum di Indonesia selalu berubah-ubah dari tahun ke tahun dan perubahan kurikulum merupakan sejarah kurikulum. Dari perubahan tahun ketahun kurikulum mempunyai pengembangan yang pesat dalam dunia pendidikan dari kurikulum 1968 sampai dengan kurikulum yang sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 
B. Rumusan Masalah 
  • Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia? 
  • Bagaimana Pembaharuan di dalam kurikulum ? 
 BAB II PEMBAHASAN 

A. Pengertian Kurikulum 
Para ahli berbeda pendapat dalam memberikan pengertian kurikulum. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan di kalngan para ahli dalam melihat berbagai sisi dari sudut pandang filsafat tertentu. Sebagaimana dijelaskan Dakir (2004: 1), banyak definisin kurikulum yang satu dengan yang lain saling berbeda dikarenakan dasar filasafat yang dianut oleh para penulis yang berbeda pula. Walaupun demikian, ada kesamaam satu fungsi, yaitu bahwa kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian kurikulum dalam UU Nomor 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional Bab I pasal I disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Istilah kurikulum kemudian diartikan sebagai suatu jarak yang harus ditempuh. Lebih lanjut, menurut Nurgiyono (1988: 31), kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran atau ilmu pengetahuan yang ditempuh atau dikuasai untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan. Berbagai pendekatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan suatu kurikulum: 
  1.  pendekatan bidang studi (pendekatan subjek atau disiplin ilmu), 
  2.  pendekatan interdisipliner (pendekatan antar bidang studi), 
  3.  pendekatan rekonstruksiononalisme (pendekatan ini berfokus pada masalah-masalah penting yang dihadapib dalam masyarakat), 
  4. pendekatan humanistic (kurikulum ini berpusat pada siswa, students centered, dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses-proses belajar mengajar), 
  5. . pendekatan accountability. Pendekatan ini berdasarkan pertanggungjawaban lembaga pendidikan tetang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat, dan
  6. pendekatan pembangunan nasional. B. Sejarah Dan Perkembangan Kurikulum Di Indonesia Dalam perjalanannya dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan enam kurikulum: 
1. Kurikulum 1968 Sebelum diterapkan kurikulum 1968, pada tahun 1947 pernah diterapkan Rencana Pelajaran yang pada waktu itu m,enteri pendidikannya dijabat Mr. Suwandi. Rencana pelajaran 1947 memuat ketentuan sebagai berikut:
(1) bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantardi sekolah; 
(2) jumlah mata pelajaran untuk sekolah rakyat (SR) 16 bidang studi, SMP 17 bidang studi, dan SMA jurusan B 19 bidang studi. Lahirnya Rencana pelajaran 1947 diawali dari pembenahan system per sekolah pasca Indonesia merdeka yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. akan tetapi, pembenahan ini baru bisa diterapkan pada tahun 1965 tentang pokok-pokok Sistem Pendidikan Nasional Pancasila. Setelah berakhirnya kekuasaan orde lama, keluar ketetapan MPRS Nomor XXVII/MPRS/1966 yang berisi tujuan pendidikan ; membentuk manusia Pancasilais sejati, dua tahun kemudian lahirlah Kurikulum 1968. tujuan pandidikan menurut Kurikulum 1968 adalah mempertinngi mental-mental budi pekerti dan memperkuat keyakinan beragama, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta membina / mengembangkan fisik yang kuat dan sehat. 2. Kurikulum 1975 Kurikulum ini ditetapkan ketika menteri pendidikan dijabat oleh Letjen TNI Dr. Syarif Thajeb (1973-1978). Ketentuan-ketentuan Kurikulum 1975 adalah: 
  • (1) Sifat : integrated curriculum organization; 
  • (2) SD mempunyai satu struktur program terdiri atas 9 bidang studi; 
  • (3) pelajaran Ilmu alam dan Ilmu Hayat menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); 
  •  (4) pelajara Ilmu Aljabar dan Ilmu Ukur menjadi Matematika; 
  • (5) jumlah mata pelajaran SMP dan SMA dibagi tiga : IPA, IPS dan Bahasa dimulai pada permulaan semester II kelas I. ketika belum semua sekolah mengimplementasikan Kurikulum 1975, mulai dirasakan kurikulum ini tidak bisa mengejar kemajuan pesat masyarakat. Maka kurikulum 1975 diganti oleh kurikulum 1984. 
3. Kurikulum 1984 Kurikulum ini ditetapkan ketika menteri pendidikan dijabat oleh Prof. Dr. Nugroho Notosusanto seorang ahli sajarah Indonesia. Ketentuan-ketentuan dalam kurikulum 1984 adalah :
  • (1) Sifat: Content Based Curriculum; 
  • (2) Program pelajaran mencakup 11 bidang studi; 
  • (3) Jumlah mata pelajaran SMP menjadi 12 bidang studi;
  • (4) Jumlah mata pelajaran SMA 15 bidang studi unutk program inti, 4 bidang studi untuk program pilihan; 
  • (5) Penjurusan SMA dibagi lima: program A1 (Ilmu Fisika), A2 (Ilmu Biologi), A3 (Ilmu Sosial), A4 (Ilmu Budaya), A5 (Ilmu Agama); 
  • (6) Penjurusan dilakukan di kelas II. Pada kurikulum 1984 ada penambahan bidang studi, yakni Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). 
4. Kurikulum 1994 Kurikulum ini ditetapkan ketika menteri pendidikan dijabat ole Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro seorang teknorat yang menimba ilmu di Jerman Barat bersama B.J. Habibie. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam kurikulum 1994 adalah:
  • (1) bersifat: Objective Based Curriculum; 
  • (2) nama SMP diganti menjadi SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) dan SMA diganti SMU (Sekolah Menengah Umum); 
  • (3) mata pelajaran PSPB dihapu;
  • (4) program pengajaran SD dan SLTP disusun dalam 13 mata pelajaran; 
  • (5) program pengajaran SMU disusun 10 mata pelajaran; 
  • (6) penjurusan SMA dilakukan di kelas II yang terdiri dari program IPA, program IPS, dan program Bahasa. Ketika reformasi bergulir tahun 1998, Kurikulum 1994 mengalami penyesuain-penyesuaian dalam rangka mengakomodasikan tuntutan reformasi. Bersamaan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggantikan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989, pemerintahan melalui Departemen Pendidikan Nasional menggagas Kurikulum Berbasis Kompetensi. 
5. Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2004) Kurikulum Berbasis Kmpetensi lahir ditengah-tengah adanya tuntutan mutu pendidikan di Indonesia. Kurikulum Berbasis Kompetensi digagas ketika Menteri Pndidikan dijabat oleh Prof. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. ketentuan-ketentuan yang ada dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah:
  • (1) bersifat: Competency Based Curriculum; 
  • (2) penyebutan SLTP menjadi SMP (Sekolah Menegah Pertama) dan SMU menjadi SMA (Sekolah Menegah Atas); 
  • (3) program pengajaran SD disusun dalam 7 mata pelajaran; 
  • (4) program pengajaran SMP disusun dalam 11 mata pelajaran; 
  • (5) program pengajaran SMA disusun dalam 17 mata pelajaran; 
  • (6) penjurusan SMA dilakukan dikelas II, terdiri atas ilmu Alam, Sosial, dan Bahasa. 
6. Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP) merupakan revisi dan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau ada yang mentebut Kurikulum 2004. KTSP lahir karena dianggap KBK masih sarat dengan beban belajar dan pemerintah pusat dalan hal ini Depdiknas masih dipandang terlalu intervensi dalam pengembangan kurikulum. 

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum 
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut. 
  • Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan lingkungannya. 
  • Beragam dan terpadu 
  • Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Teknologi dan seni kurikulum dikembangkan atas dasar kesadarn bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis.
  • Relevan dengan kebutuhan hidup 
  • Menyeluruh dan bertanggung jawab 
  • Belajar sepanjang hayat 
  • Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah 8. Prinsip pelaksanaan kurikulum 
 BAB III PENUTUP 

A. Kesimpulan 
  • kurikulum merupakan seperangkat rancana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran kegiatan belajar mengajar. 
  • Sejarah kurikulum dimulai di tahun 1968 dengan KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 
B. Saran
Di dalam pembuatan makalah ini penulis masih banyak kesalahan dan kekeliruan maka penulis mengharapkan saran dan kritikan pembaca yang akan membangaun dalam pembuatantg makalah yang akan datang. 
 DAFTAR PUSTAKA
  • Kunandar. 2007. Guru Profesinalisme, Impelementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta. Rajawali 
  •  Jazuli, Ahmad. Dkk. 2007. Kurikulum dan pembelajaran teori dan praktek. Bengkulu Zulkarnain. 2007. Pengembangan Kurikulum. Bandung. Nusa Media. 
  •  Sukmadinata, Nana Syaodiah. 2006. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

No comments:

Post a Comment