RANCANGAN PROPOSAL
Salah satu syarat utama yang harus diperlukan sebelum menulis
proposal adalah mempertimbangkan topiki-topik apa saja yang akan dimasukkan
dalam proposal tersebut. Semua topik harus saling berhubungan dan memberikan
gambaran kohesif mengenai proyek penelitian secara keseluruhan.1 Untuk
merancang sebuah proposal, peneliti harus paham dengan jenis penelitian yang
akan dilakukannya serta pendekatan-pendekatan yang akan digunakan. Pada umumnya
penelitian ilmiah terdiri dari dua jenis, yaitu penelitian perpustakaan (library
reasearch) dan penelitian lapangan (field reasearch) yang terdiri
dari berbagai pendekatan.2
Proposal merupakan media yang digunakan oleh peneliti untuk
mengkomunikasikan rencana penelitiannya kepada pihak lain. Oleh karena itu
penulisan proposal merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses
penelitian.3 Proposal harus menggambarkan problem penelitian/fokus
yang akan diteliti yang tercermin dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan kegunaan, penelitian yang relevan, kerangka teoritis, hipotesis (jika
diperlukan), metode penelitian, dan sistematika pembahasan.4 Penyusunana
proposal yang baik membutuhkan aktivitas dan kreativitas intelektual yang
berdasarkan kehandalan logika, pemahaman metodologi ilmiah, dan wawasan
keilmuan. Banyak cara yang mungkin dilakukan untuk menyusun proposal
penelitian, hal ini tergantung pada ketentuan yang digariskan oleh suatu
perguruan tinggi, lembaga penelitian atau lembaga-lembaga lain pemberi dana.
Kadang-kadang suatu perguruan tinggi atau lembaga tertentu telah menyiapkan
format, prosedur dan ketentuan khusus penyusunan proposal yang harus dpedomani
oleh peneliti. Dengan demikian, tedapat fleksibilitas dalam penyusunan proposal
meskipun terdapat juga prinsip-prinsip dasar berlaku universal.5
Contoh format proposal kualitatif, format proposal
kuantitatif dan format proposal metode campuran.6
Ø Format proposal kualitatif
§
Pendahuluan : Latar
belakang masalah (mencakup literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah
tersebut dan pentingnya penelitian). Tujuan penelitian dan batasan masalah.
Rumusan masalah.
§
Prosedur-prosedur :
Asumsi-asumsi filosofis tentang penelitian kualitatif. Strategi penelitian
kualitatif. Peran penelitian. Prosedur-prosedur pengumpulan data. Strategi menvalidasi
hasil penelitian. Susunan naratif penelitian.
§
Masalah-masalah etis
yang mungkin muncul.
§
Hasil-hasil sementara (jika
ada).
§
Outcomes yang
diharapkan.
§
Lampiran : pertanyaan-pertanyaan
wawancara, bukti observasi, catatan waktu, dan anggaran yang diajukan.
Ø Format proposal kuantitatif
§ Pendahuluan : Latar belakang masalah (meliputi pembahasan
mengenai masalah yang diangkat dan pentingnya penelitian). Tujuan penelitian
dan batasan masalah. Perspektif teoritis. Rumusan masalah atau hipotesis.
§ Tujuan pustaka
§ Metode penelitian : jenis rancangan penelitian. Populasi,
sampel, dan partisipan. Instrumen-instrumen pengumpulan data,
variabel-variabel, dan materi-materi. Prosedur-prosedur analisis data.
§ Isu-isu etis yang mungkin muncul.
§ Hasil-hasil sementara
§ Lampiran : instrumen, catatan waktu, dan anggaran yang
diajukan.
Ø Format proposal metode campuran
§ Pendahuluan : Latar belakang masalah.
Penelitian-penelitian sebelumnya yang juga membahas masalah tersebut.
Kekurangan dalam penelitian sebelumnya dan satu kekuranagn yang membuat /
merasa perlu mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan
untuk menutupi kekurangan ini. Para pembaca yang dapat mengambil manfaat dari
penelitian ini.
§ Tujuan penelitian : Tujuan atau manfaat penelitian dan
rasionalisasi digunakannya metode campuran. Rumusan masalah dan hipotesis
(rumusan masalah atau hipotesis kuantitatif, rumusan masalah kualitatif,
rumusan masalah metode campuran). Landasan-landasan filosofis tentang
penelitian metode campuran. Tinjauan pustaka (tinjauan kuantitatif, tinjauan
kualitatif, dan tinjauan metode campuran).
§ Metode campuran : Definisi penelitian netode campuran.
Jenis rancaagan yang digunakan dan definisinya. Tantangan menggunakan rancangan
ini dan bagaimana menghadapi tantangan tersebut. Contoh-contoh penerapan
rancangan tersebut. Referensi dan penyertaan diagram visual. Pengumpilan dan
analisis data kuantitatif. Pengumpulan dan analisis kualitatif. Prosedur
analisis data metode campuran. Pendekatan dalam menvalidasi data kuantitatif dan
kualitatif.
§ Sumber dan skil-skil penelitian
§ Isu-isu etis yang mungkin muncul
§ Catatan waktu dalam penyelesaian penelitian
§ Referensi dan lampiran-lampiran, seperti : instrumen
penelitian, protokol penelitian, dan bentuk-bentuk visual lain.
v
Masalah-masalah etis
yang perlu diantisipasi7
Selain mengkonseptualisasi
proposes penulisan bagian-bagian proposal, peneliti juga perlu mengantisipasi
masalah etis yang bisa saja muncul dalam penelitian. Untuk mengetahui masalah
etis ini, peneliti perlu terlibat langsung dalam pengumpulan data dari atau
tentang orang lain. Peneliti juga harus memproteksi para partisipan, membangun
kepercayaan, berusaha jujur dalam penelitian, mencegah kelalaian dan
kecerobohan yang dapat mencemari nama baik organisasi atau institusinya, dan
berupaya mengatasi masalah yang dihadapi dengan sikap arif dan bijaksana.
Masalah-masalah etis yang paling
sering muncul ketika peneliti tengah membatasi masalah penelitian,
mengidentifikasi tujuan penelitian, rumusan masalah, mengumpulkan,
menganalisis, dan menulis data penelitian.
ü
Masalah etis dalam
masalah penelitian.
Gagasan inti penelitian
aksi/partisipatoris adalah : peneliti tidak boleh memarginalisasi atau
melemahkan partisipan-partisipan yang diteliti. Masalanya, tidak jarang identifikasi
masalah penelitian justru semakin meminggirkan para partisipan yang diteliti.
Untuk mencegah ini terjadi, peneliti terlebih dahulu harus membuat proyek utama
agar kepercayaan partisipan dapat terbangun sehingga peneliti dapat mendeteksi
marginalisasi apa saja yang tidak boleh dilakukan sebelum benar-benar menggarap
penelitian.
ü
Masalah etis dalam
tujuan penelitian dan rumusan masalah.
Dalam merancang tujuan penelitian
atau rumusan masalah, peneliti perlu menjelaskan tujuan penelitian kepada para
partisipan. Penipuan sering kali muncul ketika partisipan memahami satu tujuan,
tetapi peneliti memiliki tujuan lain yang berbeda. Untuk mengatasi masalah ini,
peneliti perlu menentukan sponsorship atas penelitan tersebut. Misalnya,
dalam merancang surat pendahuluan untuk penelitian survei, sponsorship
merupakan elemen penting yang dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas
instrumen survei yang disebarkan peneliti.
ü
Masalah etis dalam
pengumpulan data.
Selain mempersiapkan data apa
saja akan dikumpulkan, peneliti juga perlu respek terhadap para partisipan dan
tempat-tempat yang akan diteliti. Masalah etis muncul selama tahap pengumpulan
data, diantaranya : a). jaminan kerahasiaan identitas partisipan; b). Prosedur
etis lain yang harus dipatuhi peneliti selama pengumpulan data adalah
persetujuan dari individu-individu yang berwenang untuk memberikan akses bagi
para peneliti untuk melakukan penelitian; c). Ketika tidak ada mutualisasi
antara peneliti dan partisipan. Baik peneliti maupun partisipan seharusnya
sama-sama dapat mengambil keuntungn dari penelitian.
ü
Masalah etis dalam
analisis dan interpretasi data.
Ketika peneliti menganalisis dan
menginterpretasi data kuantitatif ataupun kualitatif, tidak jarang
masalah-masalah muncul yang mengharuskan peneliti untuk membuat keputusan etis
yang tepat. Dalam mengatasi masalah tersebut, ada beberapa pertimbangan yaitu :
§
Dalam penelitian survei,
peneliti tidak memasukkan nama partisipan selama proses coding dan rekaman.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti menggunakan nama alias atau nama samaran
dari para partisipan atau tempat-tempat tertentu, untuk memproteksi identitas
mereka.
§
Data, setelah dianalisis
harus dijaga selam jangka waktu tertentu, misalnya 5-10 tahun. Setelah itu
peneliti sebaiknya membuang data tersebut agar tidak jatuh ke tangan peneliti
lain yang ingin menyalahgunakan.
§
Dalam interpretasi data,
peneliti perlu memastikan bahwa informasi yang diperoleh benar-benar akuarat.
Untuk mengetahui akurasi ini, dalam penelitian kuantitatif, peneliti dapat
bernegosiasi dan berintrogasi dengan para partisipan. Untuk penelitian
kualitatif, langkah tersebut dapat diterapkan dengan cara menerapkan satu atau
beberapa strategi validasi data bersama para partisipan atau dengan cara
membandingkan data tersebut dengan sumber data lain yang relevan.
ü
Masalah etis dalam
menulis dan menyebarluaskan hasil penelitian.
Masalah etis tidak hanya dalam
pengumplan dan analisis data saja.
Masalah tersebut juga bisa terjadi dalam proses penulisan dan peneyebaran
laporan penelitian final. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut bisa menerapkan
beberapa langkah berikut :
§
Jelaskan bagaimana
penelitian tersebut tidak akan menggunakan bahasa atau kata-kata yang
mengandung bias pada orang-orang tertentu, baik itu bias gender, orientasi
seksual, ras, etnis, ketidakmampuan, maupun usia.
§
Masalah etis lain dalam
penulisan penelitian bisa saja meliputi usaha-usaha untuk menekan, memalsukan,
atau mengkreasikan penemuan baru untuk memenuhi kebutuhan peneliti atau
audiens.
§
Dalam merencanakan
penelitian, peneliti perlu mengantisipasi konsekuensi dilaksanakannya
penelitian tersebut pada partisispan tertentu dan tidak menyalahgunakan hasil
penelitian untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
§
Peneliti seharusnya tidak
melakukan dublikasi secara berlebihan dengan menyajikan secara persisi data,
pembahasan, dan kesimpulan yang sama dari makalah seseorang, sementara peneliti
tidak menawarkan materi yang baru.
v
Kelemahan dalam
penyusunan proposal penelitian8.
Dalam penyusunan proposal sering
terjadi kelemahan yang tanpa disadari oleh calon peneliti, sehingga proposal
tersebut kurang menarik untuk diteliti. Mengidentifikasi kelemahan proposal
penelitian sebagai berikut :
§ Judul terlalu panjang sehingga tidak jelas
§ Kurang mampu memilih topik yang menarik
§ Ketidak jelasan konsep atau kesalahan dalam merumuskan konsep
§ Proposal penelitian kurang fokus
§ Kecendrungan memilih daerah geografis yang luas
§ Terlalu umum sifatnya dan tidak dihubungkan dengan pemahaman
teori
§ Kepustakaan yang relevan belum dibaca dan dipahami.
No comments:
Post a Comment