1

loading...

Wednesday, January 17, 2018

RANCANGAN PROPOSAL

RANCANGAN PROPOSAL

Salah satu syarat utama yang harus diperlukan sebelum menulis proposal adalah mempertimbangkan topiki-topik apa saja yang akan dimasukkan dalam proposal tersebut. Semua topik harus saling berhubungan dan memberikan gambaran kohesif mengenai proyek penelitian secara keseluruhan.1 Untuk merancang sebuah proposal, peneliti harus paham dengan jenis penelitian yang akan dilakukannya serta pendekatan-pendekatan yang akan digunakan. Pada umumnya penelitian ilmiah terdiri dari dua jenis, yaitu penelitian perpustakaan (library reasearch) dan penelitian lapangan (field reasearch) yang terdiri dari berbagai pendekatan.2
Proposal merupakan media yang digunakan oleh peneliti untuk mengkomunikasikan rencana penelitiannya kepada pihak lain. Oleh karena itu penulisan proposal merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses penelitian.3 Proposal harus menggambarkan problem penelitian/fokus yang akan diteliti yang tercermin dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian yang relevan, kerangka teoritis, hipotesis (jika diperlukan), metode penelitian, dan sistematika pembahasan.4 Penyusunana proposal yang baik membutuhkan aktivitas dan kreativitas intelektual yang berdasarkan kehandalan logika, pemahaman metodologi ilmiah, dan wawasan keilmuan. Banyak cara yang mungkin dilakukan untuk menyusun proposal penelitian, hal ini tergantung pada ketentuan yang digariskan oleh suatu perguruan tinggi, lembaga penelitian atau lembaga-lembaga lain pemberi dana. Kadang-kadang suatu perguruan tinggi atau lembaga tertentu telah menyiapkan format, prosedur dan ketentuan khusus penyusunan proposal yang harus dpedomani oleh peneliti. Dengan demikian, tedapat fleksibilitas dalam penyusunan proposal meskipun terdapat juga prinsip-prinsip dasar berlaku universal.5
Contoh format proposal kualitatif, format proposal kuantitatif dan format proposal metode campuran.6
Ø Format proposal kualitatif
§  Pendahuluan : Latar belakang masalah (mencakup literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah tersebut dan pentingnya penelitian). Tujuan penelitian dan batasan masalah. Rumusan masalah.
§  Prosedur-prosedur : Asumsi-asumsi filosofis tentang penelitian kualitatif. Strategi penelitian kualitatif. Peran penelitian. Prosedur-prosedur pengumpulan data. Strategi menvalidasi hasil penelitian. Susunan naratif penelitian.
§  Masalah-masalah etis yang mungkin muncul.
§  Hasil-hasil sementara (jika ada).
§  Outcomes yang diharapkan.
§  Lampiran : pertanyaan-pertanyaan wawancara, bukti observasi, catatan waktu, dan anggaran yang diajukan.

Ø Format proposal kuantitatif
§  Pendahuluan : Latar belakang masalah (meliputi pembahasan mengenai masalah yang diangkat dan pentingnya penelitian). Tujuan penelitian dan batasan masalah. Perspektif teoritis. Rumusan masalah atau hipotesis.
§  Tujuan pustaka
§  Metode penelitian : jenis rancangan penelitian. Populasi, sampel, dan partisipan. Instrumen-instrumen pengumpulan data, variabel-variabel, dan materi-materi. Prosedur-prosedur analisis data.
§  Isu-isu etis yang mungkin muncul.
§  Hasil-hasil sementara
§  Lampiran : instrumen, catatan waktu, dan anggaran yang diajukan.

Ø Format proposal metode campuran
§  Pendahuluan : Latar belakang masalah. Penelitian-penelitian sebelumnya yang juga membahas masalah tersebut. Kekurangan dalam penelitian sebelumnya dan satu kekuranagn yang membuat / merasa perlu mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan untuk menutupi kekurangan ini. Para pembaca yang dapat mengambil manfaat dari penelitian ini.
§  Tujuan penelitian : Tujuan atau manfaat penelitian dan rasionalisasi digunakannya metode campuran. Rumusan masalah dan hipotesis (rumusan masalah atau hipotesis kuantitatif, rumusan masalah kualitatif, rumusan masalah metode campuran). Landasan-landasan filosofis tentang penelitian metode campuran. Tinjauan pustaka (tinjauan kuantitatif, tinjauan kualitatif, dan tinjauan metode campuran).
§  Metode campuran : Definisi penelitian netode campuran. Jenis rancaagan yang digunakan dan definisinya. Tantangan menggunakan rancangan ini dan bagaimana menghadapi tantangan tersebut. Contoh-contoh penerapan rancangan tersebut. Referensi dan penyertaan diagram visual. Pengumpilan dan analisis data kuantitatif. Pengumpulan dan analisis kualitatif. Prosedur analisis data metode campuran. Pendekatan dalam menvalidasi data kuantitatif dan kualitatif.
§  Sumber dan skil-skil penelitian
§  Isu-isu etis yang mungkin muncul
§  Catatan waktu dalam penyelesaian penelitian
§  Referensi dan lampiran-lampiran, seperti : instrumen penelitian, protokol penelitian, dan bentuk-bentuk visual lain.

v Masalah-masalah etis yang perlu diantisipasi7
Selain mengkonseptualisasi proposes penulisan bagian-bagian proposal, peneliti juga perlu mengantisipasi masalah etis yang bisa saja muncul dalam penelitian. Untuk mengetahui masalah etis ini, peneliti perlu terlibat langsung dalam pengumpulan data dari atau tentang orang lain. Peneliti juga harus memproteksi para partisipan, membangun kepercayaan, berusaha jujur dalam penelitian, mencegah kelalaian dan kecerobohan yang dapat mencemari nama baik organisasi atau institusinya, dan berupaya mengatasi masalah yang dihadapi dengan sikap arif dan bijaksana.
Masalah-masalah etis yang paling sering muncul ketika peneliti tengah membatasi masalah penelitian, mengidentifikasi tujuan penelitian, rumusan masalah, mengumpulkan, menganalisis, dan menulis data penelitian.
ü Masalah etis dalam masalah penelitian.
Gagasan inti penelitian aksi/partisipatoris adalah : peneliti tidak boleh memarginalisasi atau melemahkan partisipan-partisipan yang diteliti. Masalanya, tidak jarang identifikasi masalah penelitian justru semakin meminggirkan para partisipan yang diteliti. Untuk mencegah ini terjadi, peneliti terlebih dahulu harus membuat proyek utama agar kepercayaan partisipan dapat terbangun sehingga peneliti dapat mendeteksi marginalisasi apa saja yang tidak boleh dilakukan sebelum benar-benar menggarap penelitian.  
ü Masalah etis dalam tujuan penelitian dan rumusan masalah.
Dalam merancang tujuan penelitian atau rumusan masalah, peneliti perlu menjelaskan tujuan penelitian kepada para partisipan. Penipuan sering kali muncul ketika partisipan memahami satu tujuan, tetapi peneliti memiliki tujuan lain yang berbeda. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti perlu menentukan sponsorship atas penelitan tersebut. Misalnya, dalam merancang surat pendahuluan untuk penelitian survei, sponsorship merupakan elemen penting yang dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas instrumen survei yang disebarkan peneliti.
ü Masalah etis dalam pengumpulan data.
Selain mempersiapkan data apa saja akan dikumpulkan, peneliti juga perlu respek terhadap para partisipan dan tempat-tempat yang akan diteliti. Masalah etis muncul selama tahap pengumpulan data, diantaranya : a). jaminan kerahasiaan identitas partisipan; b). Prosedur etis lain yang harus dipatuhi peneliti selama pengumpulan data adalah persetujuan dari individu-individu yang berwenang untuk memberikan akses bagi para peneliti untuk melakukan penelitian; c). Ketika tidak ada mutualisasi antara peneliti dan partisipan. Baik peneliti maupun partisipan seharusnya sama-sama dapat mengambil keuntungn dari penelitian.
ü Masalah etis dalam analisis dan interpretasi data.
Ketika peneliti menganalisis dan menginterpretasi data kuantitatif ataupun kualitatif, tidak jarang masalah-masalah muncul yang mengharuskan peneliti untuk membuat keputusan etis yang tepat. Dalam mengatasi masalah tersebut, ada beberapa pertimbangan yaitu :
§  Dalam penelitian survei, peneliti tidak memasukkan nama partisipan selama proses coding dan rekaman. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menggunakan nama alias atau nama samaran dari para partisipan atau tempat-tempat tertentu, untuk memproteksi identitas mereka.
§  Data, setelah dianalisis harus dijaga selam jangka waktu tertentu, misalnya 5-10 tahun. Setelah itu peneliti sebaiknya membuang data tersebut agar tidak jatuh ke tangan peneliti lain yang ingin menyalahgunakan.
§  Dalam interpretasi data, peneliti perlu memastikan bahwa informasi yang diperoleh benar-benar akuarat. Untuk mengetahui akurasi ini, dalam penelitian kuantitatif, peneliti dapat bernegosiasi dan berintrogasi dengan para partisipan. Untuk penelitian kualitatif, langkah tersebut dapat diterapkan dengan cara menerapkan satu atau beberapa strategi validasi data bersama para partisipan atau dengan cara membandingkan data tersebut dengan sumber data lain yang relevan.
ü Masalah etis dalam menulis dan menyebarluaskan hasil penelitian.
Masalah etis tidak hanya dalam pengumplan dan analisis data  saja. Masalah tersebut juga bisa terjadi dalam proses penulisan dan peneyebaran laporan penelitian final. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut bisa menerapkan beberapa langkah berikut :
§  Jelaskan bagaimana penelitian tersebut tidak akan menggunakan bahasa atau kata-kata yang mengandung bias pada orang-orang tertentu, baik itu bias gender, orientasi seksual, ras, etnis, ketidakmampuan, maupun usia.
§  Masalah etis lain dalam penulisan penelitian bisa saja meliputi usaha-usaha untuk menekan, memalsukan, atau mengkreasikan penemuan baru untuk memenuhi kebutuhan peneliti atau audiens.
§  Dalam merencanakan penelitian, peneliti perlu mengantisipasi konsekuensi dilaksanakannya penelitian tersebut pada partisispan tertentu dan tidak menyalahgunakan hasil penelitian untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
§  Peneliti seharusnya tidak melakukan dublikasi secara berlebihan dengan menyajikan secara persisi data, pembahasan, dan kesimpulan yang sama dari makalah seseorang, sementara peneliti tidak menawarkan materi yang baru.

v Kelemahan dalam penyusunan proposal penelitian8.
            Dalam penyusunan proposal sering terjadi kelemahan yang tanpa disadari oleh calon peneliti, sehingga proposal tersebut kurang menarik untuk diteliti. Mengidentifikasi kelemahan proposal penelitian sebagai berikut :
§  Judul terlalu panjang sehingga tidak jelas
§  Kurang mampu memilih topik yang menarik
§  Ketidak jelasan konsep atau kesalahan dalam merumuskan konsep
§  Proposal penelitian kurang fokus
§  Kecendrungan memilih daerah geografis yang luas
§  Terlalu umum sifatnya dan tidak dihubungkan dengan pemahaman teori
§  Kepustakaan yang relevan belum dibaca dan dipahami.



No comments:

Post a Comment