1

loading...

Tuesday, October 30, 2018

ISLAM DAN TRADISI TABOT DI BENGKULU


ISLAM DAN TRADISI TABOT
Dalam Islam, tradisi di kenal dengan kata ‘urf yang berarti sesuatu yang tidak asing lagi bagi masyarakat, karena telah menjadi kebiasaan dan menyatu dengan kehidupan mereka baik berupa perbuatan atau perkataan.

Ø  BUDAYA DAN TRADISI TABOT DI BENGKULU
Perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang India asal Siphoy yang datang bersama datangnya tentara Inggris ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian Selatan, bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama Syekh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo.
Nama Tabot berasal dari kata Arab yaitu Tabut, yang secara harfiyah berarti kotak kayu atau peti. Konon menurut kepercayaan kaum bani Israil pada waktu itu bahwa bila Tabut ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka, akan dating kebaikan bagi mereka. Karena upacara ini sudah cukup lama tumbuh dan berkembang di sebagian masyarakat kota Bengkulu, maka akhirnya dipandang sebagai upacara tradisional orang Bengkulu. Baik dalam kalangan kaum sipai maupun oleh seluruh masyarakat Melayu  Bengkulu.
Dengan demikian jadilah Upacara Tabot sebagai Upacara Tradisional dari suku Melayu Bengkulu. Di Bengkulu sendiri, upacara tabot ini berkabung atas gugurnya syaid agung Husien bin Ali bin Abi Thalib, salah seorang cucu nabi Muhammad Saw. Inti dari upacara tersebut adalah mengenang usaha dan upaya para pemimpin Syi’ah dan kaumnya yang berupaya mengumpulkan bagian-bagian dari jenazah husein. Setelah semua bagian tubuhnya terkumpul kemudian diarak dan dimakamkan di padang karbala. Seluruhupacara berlangsung selama 10 hari, yaitu dari tanggal 1 sampai 10 Muharram.
Adapun tahapan dari upacara Tabot tersebut adalah sebagai berikut :
ü  Mengambil Tanah
ü  Duduk Penja
ü  Meradai
ü  Merajang
ü  Arak Penja
ü  Arak Serban
ü  Gam (masa tenang / berkabung )dan
ü  Arak Gedang serta
ü  Tabot terbuang
Upacara Tabot di Bengkulu mengandung aspek ritual dan non ritual. Aspek Ritual hanya boleh dilakukan oleh keluarga keturunan Tabot yang dipimpin oleh sesepuh keturunannya langsung, serta memiliki ketentuan-ketentuan khusus dan norma-norma yang harus ditaati oleh mereka. Sedangkan acara yang mengandung aspek non ritual dapat diikuti oleh siapa saja. Tabot yang terus berkembang dari tahun ketahun itu lama-kelamaan sudah semakin meninggalkan arti upacara tabot itu sendiri. Tabot yang sekarang lebih ke acara festival dan tabot sendiri dijadikan suatu objek pariwisata di Bengkulu.

 Do’a – do’a
Setiap tindakan dalam upacara tabot selalu diawali dengan pembacaan Basmallah dan do’a-do’a . Do’a –do’a tersebut diantaranya adalah :
·         Do’a Kubur
·         Do’a Mohon selamat dan ampunan atas arwah orang – orang muslim di dunia
·         Bacaan Tasbih
·         Salawat Ulul ‘azmi
·         Salawat Wasilah dan lainnya


No comments:

Post a Comment