ISLAM DAN TRADISI TABOT
Dalam
Islam, tradisi di kenal dengan kata ‘urf
yang berarti sesuatu yang tidak asing lagi bagi masyarakat, karena telah
menjadi kebiasaan dan menyatu dengan kehidupan mereka baik berupa perbuatan
atau perkataan.
Ø BUDAYA DAN TRADISI TABOT DI BENGKULU
Perayaan
Tabot pada mulanya dibawa dan
dikembangkan oleh orang-orang India asal Siphoy yang datang bersama datangnya
tentara Inggris ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian Selatan,
bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu
pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama Syekh Burhanuddin yang kemudian
lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo.
Nama
Tabot berasal dari kata Arab yaitu Tabut, yang secara harfiyah berarti
kotak kayu atau peti. Konon menurut kepercayaan kaum bani Israil pada waktu itu
bahwa bila Tabut ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka, akan dating
kebaikan bagi mereka. Karena upacara ini sudah cukup lama tumbuh dan berkembang
di sebagian masyarakat kota Bengkulu, maka akhirnya dipandang sebagai upacara
tradisional orang Bengkulu. Baik dalam kalangan kaum sipai maupun oleh seluruh
masyarakat Melayu Bengkulu.
Dengan
demikian jadilah Upacara Tabot sebagai Upacara Tradisional dari suku Melayu
Bengkulu. Di Bengkulu sendiri, upacara tabot ini berkabung atas gugurnya syaid
agung Husien bin Ali bin Abi Thalib, salah seorang cucu nabi Muhammad Saw. Inti
dari upacara tersebut adalah mengenang usaha dan upaya para pemimpin Syi’ah dan
kaumnya yang berupaya mengumpulkan bagian-bagian dari jenazah husein. Setelah
semua bagian tubuhnya terkumpul kemudian diarak dan dimakamkan di padang
karbala. Seluruhupacara berlangsung selama 10 hari, yaitu dari tanggal 1 sampai
10 Muharram.
Adapun
tahapan dari upacara Tabot tersebut adalah sebagai berikut :
ü Mengambil Tanah
ü Duduk Penja
ü Meradai
ü Merajang
ü Arak Penja
ü Arak Serban
ü Gam (masa tenang / berkabung )dan
ü Arak Gedang serta
ü Tabot terbuang
Upacara
Tabot di Bengkulu mengandung aspek ritual dan non ritual. Aspek Ritual hanya
boleh dilakukan oleh keluarga keturunan Tabot yang dipimpin oleh sesepuh
keturunannya langsung, serta memiliki ketentuan-ketentuan khusus dan
norma-norma yang harus ditaati oleh mereka. Sedangkan acara yang mengandung
aspek non ritual dapat diikuti oleh siapa saja. Tabot yang terus berkembang
dari tahun ketahun itu lama-kelamaan sudah semakin meninggalkan arti upacara
tabot itu sendiri. Tabot yang sekarang lebih ke acara festival dan tabot
sendiri dijadikan suatu objek pariwisata di Bengkulu.
Do’a – do’a
Setiap
tindakan dalam upacara tabot selalu diawali dengan pembacaan Basmallah dan
do’a-do’a . Do’a –do’a tersebut diantaranya adalah :
·
Do’a
Kubur
·
Do’a
Mohon selamat dan ampunan atas arwah orang – orang muslim di dunia
·
Bacaan
Tasbih
·
Salawat
Ulul ‘azmi
·
Salawat
Wasilah dan lainnya
No comments:
Post a Comment