1

loading...

Wednesday, November 21, 2018

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM


MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM "MAKHLUK HIDUP"

BAB I

PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangatlah beragam jenisnya, baik itu tumbuhan maupun hewan. Di lingkungan sekitar, kita dapat menemui berbagai jenis makluk hidup, seperti berbagai jenis hewan misalnya ayam, semut, sapi, dan sebagainya, berbagai jenis tumbuhan misalnya jeruk, mangga, pisang, dan tumbuhan lainnya yang ada disekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati.
Dari berbagai makhluk hidup yang banyak jenisnya, para peneliti mengklasifikan makhluk hidup ini. Adanya klasifikasi makhluk hidup ini dikarenakan adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anantomi, dan tingkah laku. Kegiatan pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan bertujuan untuk mempermudah manusia dalam mengenal berbagai jenis hewan dan tumbuhan, juga mempermudah untuk memberikan penamaan terhadap suatu individu. Keanekaragam meliputi variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup. Salah satu penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk hidup yaitu oleh adanya mekanisme evolusi.
2.      Rumusan Masalah
a.       Pengertian makhluk hidup?
b.      Apa penyebab keanekaragaman makhluk hidup?
c.       Tingkat Keaanekaragaman Hayati?
d.      Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati?
e.       Apa itu klasifikasi makhluk hidup?
3.      Tujuan
a.       Untuk mengetahui makhluk hidup.
b.      Untuk mengetahui keanekaragaman makhluk hidup.
c.       Untuk mengetahui tingkat keaanekaragaman hayati.
d.      Untuk mengetahui manfaat keanekaragaman hayati.
e.       Untuk mengetahui klasifikasi makhluk hidup

BAB II
PEMBAHASAN
      A.    Makhluk Hidup
Makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat mempertahankan dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya. Dalam dunia biologi yang termasuk ke dalam golongan makhluk hidup adalah mikroorganisme seperti bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia.[1]
Berikut adalah pengertian makhluk hidup menurut para ahli:
1.      Helena Curtis
Pengertian Makhluk Hidup menurut Helena Curtis (1975) adalah sesuatu yang bisa memanfaatkan energi dari lingkungannya dan merubahnya dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain, dapat beradaptasi dengan lingkungannya, bisa merespon bila ada rangsangan, bersifat homeostatis, kompleks dan terorganisir dengan baik, dapat bereproduksi atau berkembang biak serta dapat tumbuh dan berkembang.
2.      Kimball
Pengertian makhluk hidup menurut Kimball (1983) adalah sesuatu yang memiliki lima cirri, yaitu dapat berevolusi, responsif, dapat bereproduksi, dapat melakukan metabolism, dan bersifat rumit.
3.      Dwijoseputro
             Pengertian makhluk hidup menurut Dwijoseputro (1998) adalah adalah sesuatu yang dapat melakukan metabolisme, dapat melakukan gerak, dapat tumbuh, dapat bereproduksi, dan responsif.
Menurut New Mexico Tech, semua makhluk hidup menampilkan tujuh karakteristik kehidupan, yaitu terdiri dari sel-sel, secara kompleks terorganisir, mengambil energi dan menggunakannya tidak hanya untuk merespon lingkungan, tetapi juga untuk tumbuh dan mempertahankan dirinya, memiliki kemampuan untuk mereproduksi, dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Adapun ciri-ciri makhluk hidup, antara lain sebagai berikut :
1         Memerlukan Makanan
Setiap makhluk hidup tentu membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Tapa makanan dan minuman kita tidak bisa bertahan hidup. Sumber energi yang ada di dalam tubuh kita adalah makanan. Ibaratnya adalah sepeda motor tanpa bensin tentu tidak bisa jalan.
            Bernafas
Makhluk hidup seperti bakteri, tumbuhan, manusia, dan hewan bernafas sesuai dengan alat pernafasannya masing-masing. Misalnya, manusia bernafas dengan paru-paru, dan ikan bernafa dengan insang.
3          Bergerak
Bergerak terbagi enjadi dua, yaitu bergerak aktif dan bergerak pasif. Untuk bergerak aktif, contohnya adalah manusia berjalan, tangan naik turun, dan sebagainya. Sedangkan gerak pasif, ini terjadi pada tumbuhan.
4          Tumbuh
Kita sendiri dilahirkan oleh ibu kita dari bayi, kemudian tumbuh menjadi balita, tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa. Begitu pula denga makhluk hidup lain.
             Berkembang Biak
Salah satu tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk mempertahankan jenis atau keluarganya.
6          Peka terhadap Rangsangan
Makhluk hidup seperti tumbuhan akan tumbuh menanggapi rangsang cahaya matahari, jadi tumbuhnya adalah kearah matahari. Contoh lainnya misal tangan kita yang merasakan panas jika didekatkan dengan api.

             Mampu Beradaptasi
Sebagai contoh kita pada waktu pergi kedaerah pegunungan yang dingin maka tubuh kita banyak memproduksi hemoglobin. Oleh karena itu, pipi kita akan terlihat kemerah-merahan.
           Mengeluarkan Zat Sisa
Sebagaimana makhhluk hidup memerlukan makanan, ada input pasti ada output. Jika ada yang dimasukan, pasti ada yang dikeluarkan.[2]

    B.     Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup dikenal juga dengan keanekaragaman hayati (Biodiversitas) yang dapat diartikan sebagai perbedaan yang terdapat pada makhluk hidup sesuai dengan spesies, jenis ataupun ekosistemnya. Keanekaragaman tersebut dapat terjadi dikarenakan oleh adanya perbedaan ciri-ciri dari masing-masing makhluk hidup tersebut seperti sifat, warna, ukuran, bentuk, habitat, dan sebagainya.
Keanekaragaman diantara makhluk hidup tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya proses adaptasi maupun evolusi. Adaptasi merupakan sebuah proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap lingkungan di mana ia tinggal agar mampu bertahan hidup. Contoh dari adaptasi adalah kelinci yang hidup di daerah gurun memiliki telinga yang besar sebagai hasil dari proses adaptasi untuk melindungi diri dari suhu yang panas. Sedangkan evolusi adalah sebuah proses perubahan pada suatu spesies yang berlangsung secara bertahap dan dalam jangka waktu yang lama hingga menghasilkan spesies baru yang berbeda dengan asalnya. Contoh dari evolusi adalah gajah. Gajah merupakan evolusi dari hewan purbakala bernama Mamoth.
    C.    Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Makhluk Hidup
Faktor yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman hayati ada dua macam, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan penurunan sifat dari induk kepada anaknya. oleh karenanya, faktor genetik amat ditentukan oleh gen. Sementara faktor lingkungan adalah faktor yang muncul dari lingkungan fisik, kimia, dan abiotik seperti suhu, cahaya, makanan, mineral, air, dan sebagainya.
1.      Perkawinan Silang
Perkawinan termasuk ke dalam faktor genetik karena dengan adanya perkawinan antar individu, maka akan dihasilkan individu baru yang memiliki sifat berbeda. Begitu juga dengan persilangan yang biasanya terjadi pada tumbuhan. dengan melakukan persilangan dapat dihasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat unggul. dengan bemunculannya spesies atau varietas baru tersebut, maka terciptalah keanekaragaman makhluk hidup.
2.      Keadaan Lingkungan
Selain faktor genetik, lingkungan juga memgang peranan yang penting dalam mempengaruhi keanekaragaman hayati. Contohnya, di daerah yang lebih subur biasanya akan terdapat lebih banyak jenis makhluk hidup bila dibandingkan dengan daerah yang gersang. Itu membuktikan bahwa faktor kesuburan tanah berpengaruh terhadap keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah.
      D.    Tingkat Keanekaragaman Hayati
Berdasarkan tingkatan atau hierarki keanekaragaman hayati, para pakar membedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem, yakni :
1.      Keanekaragaman Gen
Gen atau plasma nutfah adalah subtansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang berada dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom pembawa sifat menurun (gen) dan dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan factor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) dapat memiliki sifat, bentuk atau ukuran yang berbeda. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies disebabkan adanya perbedaan gen. Jadi, keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang dijumpai pada makhluk hidup dalam satu spesies.
2.      Keanekaragaman jenis
Spesies atau jenis adalah individu yang memiliki persamaan secara morfologi, anatomis, fisiologis, dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) dan mampu menghasilkan keturunan yang fertile (subur) guna melanjutkan generasinya.
Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ada pada makhluk hidup antarjenis atau antarspesies. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok, sehingga lebih muda diamati dari pada perbedaan antara individu dalam satu spesies (keanekaragaman gen).
Keanekaragaman ini tejadi pada makhluk hidup yang berada dalam satu family namun berbeda spesies. Contohnya adalah family kucing (Felidae) yait harimau, kucing, singa, macan, leopard, dsb. Meskipun masih tergabung dalam satu family, mereka memiliki ciri dan sifat yang berbeda-beda.
3.      Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dan makluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dan lingkungannya. Suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga dihuni oleh jenis makhluk hidup lain. Dengan demikian, pada lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup yang berlainan jenis yang hidup berdampingan.
Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem misalnya pohon kelapa banyak tumbuhan di daerah pantai, pohon aren tumbuhan dipegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh baik di daerah dataran rendah.
    E.     Manfaat keanekaragaman Hayati
1.      Nilai Ekologi
Ekosistem yang sehat dapat lebih bertahan dan pulih dari berbagai bencana. Dengan mempelajari keanekaragaman hayati diharapkan mampu menjaga kebersihan air dan udara sehingga kehidupan di bumi dapat terus berlangsung.
2.      Nilai Ekonomi
1.      Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan di Indonesia. Sumber pangan di Indonesia seperti padi, jagung, ubi jalar, singkong, talas dan sagu sebagai makanan pokok di beberapa daerah.
2.      Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang dan papan. masyarakat pengrajin batik menggunakan tidak kurang dari 20 jenis tanaman untuk perawatan batik tulis termasuk buah lerak yang berfungsi sebagai sabun.
3.       Sumber daya hayati sebagai sumber obat dan kosmetik.
4.      Aspek Kultural Sumber daya hayati di Indonesia.
5.      Menyediakan pelajaran bagi para ilmuwan dalam rekayasa

     F.     Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah cara para ilmuwan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah dengan melihat dari persamaan dan perbedaan ciri-ciri dan sifat makhluk hidup, yang meliputi ciri morfologis, anatomis, biokimia, dan reproduksinya. Pengelompokan makhluk hidup yang sudah menggunakan aturan tertentu disebut sistematika.
Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah:
1.      Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
2.      Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain.
3.      Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
4.      Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.
Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain:
1.      Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
2.      Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk hidup.
3.      Klasifikasi memudahkan komunikasi Para ahli biologi masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.  
        G.    Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Dalam klasifikasi makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan beranekaragam dipilah dan dikelompokkan. Kelompok-kelompok tersebut disebut dengan takson. Jadi, takson merupakan tingkatan dalam klasifikasi. Contoh tingkatan takson dalam klasifikasi tumbuhan dan hewan antara lain :
Kingdom Plantae Kingdom Animalia
1.      Divisi (division) Filum (fhylum)
2.      Kelas (classis) Kelas
3.      Bangsa (ordo) Ordo
4.      Suku (familia) Familia
5.      Marga (genus) Genus
6.      Jenis (spesies) Spesies
Sebagai contoh kucing hutan dan kucing rumah memiliki ordo yang sama, yaitu karnivora. Seluruh karnivora mempunyai kesamaan struktur dan fungsi gigi. Dua hewan tersebut memiliki kelas yang sama, yaitu mamalia. Mamalia memiliki rambut penutup tubuh dan menyusui anaknya.Fillum chordata adalah tingkat takson yang lebih besar dimana kedua kucing tersebut masuk di dalamnya bersama dengan hewan lain yang mempunyai tulang belakang. Tingkat takson yang paling tinggi adalah kingdom Animalia, yang mencangkup semua jenis Hewan.
Klasifikasi Berdasarkan Struktur, Klasifikasi ini berdasarkan pada kerangka molekuler dari senyawa yang bersangkutan. Menurut sistem ini, ada 4 kelas yaitu:
1.      Senyawa alifatik rantai terbuka atau lemak dan minyak.
Contoh: asam-asam lemak, gula, dan asam-asam amino pada umumnya
2.      Senyawa alisiklik atau sikloalifatik.
Contoh: terpenoida, steroida, dan beberapa alkaloida
3.      Senyawa aromatik atau benzenoid.
Contohnya: golongan fenolat dan golongan kuinon
4.      Senyawa heterosiklik.
Contoh: alkaloida, flavonoida, golongan basa asam inti.
       Karena klasifikasi ini hanyalah superfisial, maka tidak mengherankan jika suatu senyawa organik bahan alam tertentu dapat dimasukkan kedua kelas berlainan. Contohnya: geraniol, farsenol, dan skualen, termasuk kelas senyawa alifatik rantai terbuka, timol termasuk senyawa aromatik. Namun, keempat senyawa tersebut merupakan anggota dari kelas terpenoida dan steroida. Adapun Klasifikasi Berdasarkan Sifat Biokimia dan Persebarannya, diantaranya :
1.      Sistem Dua Kingdom, Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani). Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan), meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai ciri berdinding sel dan berklorofil.Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji. Kingdom Animalia (kerajaan hewan), meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri tidak berdinding sel dan idak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
2.      Sistem Tiga Kingdom, Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri dan ganggang hijau-biru.Kingdom Plantae, adalah kelompok tumbuhan yang meliputib jamur, lumut, paku, dan tumbuhan biji. Kingdom Animalia, adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Namun demikian ada juga yang mengembangkan klasifikasi tiga kingdom yang berbeda. Misalnya Haeckel pada tahun 1866 mengusulkan makhluk hidup dikelompokkan menjadi tiga kingdom yaitu Protista, Plantae, dan Animalia. Kingdom Protista adalah kelompok makhluk hidup yang tersusun atas satu atau banyak sel, memiliki membran inti, dan memiliki organel. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, ganggang, dan jamur. Sehingga Kingdom Plantae hanya terdiri dari lumut dan tumbuhan berpembuluh.
3.      Sistem Empat Kingdom, Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom.
4.      Sistem Lima Kingdom Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler maupun multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia.[3]
BAB III
PENUTUP
        1.      Kesimpulan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragam makhluk hidup disebut dengan keanekaragaman hayati.Makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat mempertahankan dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya.  
Makhluk hidup merupakan suatu subtansi zat yang dapat menjadi proses kehidupan. Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri seperti: bergerak, melakukan metabolisme, mempertahankan jenisnya/hidupnya, tanggap terhadap rangsang, memerlukan makanan, bernafas, tumbuh, berkembang biak, peka terhadap rangsangan, mampu beradaptasi, dan mengeluarkan zat sisa. Adapun faktor yang mempengaruhi persebaran organisme/makhluk hidup yaitu lingkungan, sejarah geologi, dan penghambat fisik.

       2.      Saran
Penulis berharap agar makalah ini bisa menambah wawasan bagi pembacanya tentang keanekaragam makhluk hidup dan pesebarannya. Harapan yang paling utama yaitu bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan tumbuhan dan hewan yang ada di bumi ini, terlebih yang ada di sekitar lingkungan kita, dengan begitu keanekaragam makhluk hidup akan terjaga pelestariannya.


[1] Kuswadi, IPA Biologi, Erlangga, (Jakarta: 2013), hlm 59
[2] Zulfian, Ilmu Pengetahuan Alam, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, (Jakarta:2009), hlm 241
[3] Wahyono Budi, Ilmu Pengetahuan Alam 4, Pusat Depatemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: 2008) hlm 77-96


No comments:

Post a Comment