MAKALAH BAHASA INDONESIA "MENYIMAK"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Keterampilan menyimak
adalah proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh informasi menangkap isi
atau pesan dan memahami makna komunikasi pembicara melalui ujaran lisan. Keterampilan
menyimak tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya oleh karena itu selain kita perlu mengerti dan memahami apa itu
keterampilan menyimak, kita juga harus tahu faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Banyak faktor yang memepengaruhi
menyimak, seperti faktor fisik, faktor psikologis, faktor pengalaman, faktor
sikap, faktor motivasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungan, faktor peranan
dalam masyarakat dan kebiasaan jelek dalam menyimak., oleh karena itu di dalam
makalah ini akan kami bahas secara lebih dalam dan terperinci satu persatu
faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak tersebut, sehingga dari
makalah ini kita dapat menambah pengetahuan kita mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi menyimak
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan latar
belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa saja faktor-faktor pemengaruh dalam
menyimak?
C. TUJUAN
Dari perumusan masalah
di atas tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui faktor-faktor pemengaruh
dalam menyimak.
D. MANFAAT
1.
Mengetahui faktor-faktor pemengaruh dalam
menyimak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Faktor-Faktor Pengaruh
dalam Menyimak.
A.
Faktor Fisik
Kondisi fisik seorang penyimak merupakan
faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya
dalam menyimak. Misalnya, ada orang yang sukar sekali mendengar, dalam keadaan
yang serupa, dia mungkin saja terganggu serta dibingungkan oleh upaya yang
dilakukannya untuk mendengar, atau dia mungkin kehilangan ide-ide pokok
seluruhnya. Di sekolah sang guru hendaklah dengan cermat dan teliti nenciptakan
suatu lingkungan kelas yang tidak mendatangkan gangguan menyimak. Lebih jauh
lagi, sang guru harus membantu anak didiknya memperoleh situasi yang
menyenangkan serta cara penyajian belajar yang menarik hati, sehingga yang
mereka simak benar-benar mereka pahami.
Kondisi fisik yang menentukan dalam menyimak, yaitu:
Kondisi fisiknya jauh di bawah gizi normal.
1.
Sangat lelah.
2.
Mengidap suatu penyakit fisik sehingga
perhatiannya dangkal.
Lingkungan fisik yang juga menentukan dalam menyimak, yaitu:
1.
Ruangan yang terlalu panas, lembab ataupun
terlalu dingin.
2.
Suara atau bunyi bising yang menganggu dari
jalan dan ruangan sebelah.
3.
Para hadirin yang bergerak atau berjalan kian
kemari seenaknya sehingga mengganggu orang yang sedang menyimak.
4.
Siswa yang membawa atau memegang benda yang
berisik dan mengganggu, seperti kelereng di dalam saku, handphone yang
berbunyi, dan lain-lain.
Faktor fisik pembicara:
1.
Pembicara membuat gerak-gerik yang canggung di
ruangan.
2.
Suara pembicara yang membosankan atau intonasi
yang mendatar apalagi melengking.
3.
Pengajian pembicara yang tidak menarik.
Walau nampaknya faktor-faktor fisik tersebut
bersifat sepele namun pembicara atau pengajar haruslah bijaksana dan banyak
pengalaman agar selalu memperhatikan hal-hal tersebut agar proses kegiatan
belajar mengajar mencapai tujuan yang telah ditentukan, karena faktor fisik
yang prima merupakan modal utama bagi penyimak.
B.
Faktor Psikologis
Selain faktor fisik, faktor yang melibatkan
sikap-sikap dan sifat-sifat pribadi atau faktor psikologis juga mempengaruhi
dalam kegiatan menyimak, yaitu sebagai berikut:
1.
Prasangka dan kurangnya simpati terhadap para
pembicara dengan aneka sebab dan alasan.
2.
Keegosentrisan (mementingkan diri sendiri),
yaitu sikap penyimak yang hanya mementingkan diri sendiri sehingga pembicara
dan apa yang disampaika oleh pembicara tidak di tanggapi dengan serius.
3.
Kepicikan atau pandangan tidak luas. Yaitu
keterbatasan pandangan atau wawasan penyimak terhadap bahan simakan yang
menimbulkan salah makna atau salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh
pembicara.
4.
Bosan dan jenuh, yaitu kondisi penyimak yang
sudah bosan atau jenuh terhadap bahan simakan yang mungkin terlalu panjang atau
terlalu monoton sehingga penyimak menjadi bosan, kemudian enggan untuk
melanjutkan simakan.
5.
Sikap tidak sopan, yaitu sikap dan kesopanan
sangat mempengaruhi proses menyimak, jika kita menyimak dengan sikap yang sopan
maka kita akan nyaman dalam menyimak, begitu pula jika pembicara menyampaikan
pembicaraan dengan sikap yang sopan kita akan menganggap baik kepada pembicara
dan kita akan lebih mudah melakukan simakan.
Dari faktor psikologis di atas, dapat kita
simpulkan bahwa ada dua faktor psikologis yang mempengaruhi menyimak, yaitu:
1) Psikologis positif,
Maksudnya latar belakang hidup yang
menyenangkan, yaitu proses menyimak akan berjalan dengan baik jika suasana hati
dan pikiran penyimak dalam keadaan tenang dan menyenangkan. Juga Penentuan
minat dan pilihan. Yaitu proses menyimak akan berjalan dengan baik jika bahan
yang akan disimak oleh penyimak sesuai dengan minat dan pilihannya, jika bahan
yang disimak sesuai dengan pilihan maka penyimak akan dengan penuh kesungguhan
dalam menyimak, namun sebaliknya jika bahan simakan tidak sesuai atau bahkan
bertentangan dengan minat dan pilihan penyimak maka penyimak akan
setengah-setengah dan tidak serius dalam menyimak.
Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan yang
baik pada penyimak untuk cepat dalam menanggapi, memahami, dan merespon
simakan. Faktor ini akan mempengaruhi apakah penyimak tangkas atau tidaknya
dalam menyimak.
2) Psikologis negatif,
Maksudnya memberi pengaruh yang buruk terhadap
kegiatan menyimak seperti yang telah dijelaskan di atas. Dalam hal inilah guru
guru harus menampilkan fungsi bimbingannya dan mencoba memperbaiki
kondisi-kondisi tersebut. Faktor-faktor psikologis mungkin pula sangat
menguntungkan bagi penyimak. Misalnya, pengalaman-pengalaman masa lalu yang
menyenangkan, kepandaian beraneka ragam, dan lain-lain.
C.
Faktor Pengalaman
Agaknya tidak perlu
disangsikan lagi bahwa sikap-sikap kita merupakan hasil pertumbuhan,
perkembangan serta pengalaman kita sendiri. Kurangnya atau tiada minat
punagaknya merupakan akibat dari pengalaman yang kurang atau tidak ada sama
sekali pengalaman dalam bidang yang akan disimak itu. Sikap-sikap yang
antagonistic, sikap-sikap yang menentang, serta bermusuhan timbul dari
pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan. Demikianlah, latar belakang
pengalaman merupakan suatu faktor penting dalam kegiatan menyimak.
Makna-makna yang
dipancarkan oleh kata-kata yang asing cenderung untuk mengurangi serta
menyingkirkan perhatian para siswa. Anak-anak tidak “mendengar”ide-ide yang berada di luar jangkauan pengertian serta
pemahaman mereka.
D.
Faktor Sikap
Setiap orang akan cenderung menyimak secara
seksama pada topik-topik atau pokok-pokok pembicaraan yang dapat disetujui
dibanding dengan yang kurang atau tidak disetujuinya. Pada dasarnya manusia
hidup mempunyai dua sikap utama mengenai segala hal, yaitu sikap menerima dan
sikap menolak. Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan
baginya, tetapi bersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak
menguntungkan baginya.
Kedua hal itu memberikan dampak pada menyimak.
Masing-masing dapat berupa dampak negatif dan dampak positif. Sebagai pendidik,
nantinya kita pasti lebih memilih dan menanamkan dampak positif kepada siswa
didik kita dari segala bahan yang disajikan, khususnya bahan simakan.
Menyajikan bahan pelajaran yang baik dengan materi simakan yang menarik,
ditambah dengan penampilan yang mengasikkan dan mengagumkan, jelas sangat
menguntungkan dan sekaligus membentuk sikap positif bagi siswa.
Banyak faktor sikap yang mempengaruhi kegiatan menyimak yaitu
sebagai berikut:
1.
Pokok-pokok pembicaraan yang kita setujui
cenderung akan kita simak secara seksama dan penuh perhatian.
2.
Pembicara harus memilih topik yang disenangi
oleh para penyimak.
3.
Pembicara harus memahami sikap penyimak karena
merupakan modal penting bagi pembicara untuk menarik minat atau perhatian
menyimak.
4.
Penampilan pembicara yang mengasyikkan dan
mengagumkan, sehingga membentuk sikap positif para siswa.
E.
Faktor Motivasi
Motivasi merupakan salah satu butir penentu
keberhasilan seseorang. Kalau motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu maka
dapat diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan Dorongan dan tekad
diperlukan dalam mengerjakan segala sesuatu. Dalam mengutarakan maksud dan
tujuan yang hendak dicapai, bagi seorang guru merupakan suatu bimbingan kepada
para siswa untuk menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk menyimak
dengan tekun.Motivasi merupakan salah satu faktor yang
menentukan dalam kegiatan menyimak, berikut faktor motivasi yang menentukan
tersebut;
1.
Memiliki motivasi yang kuat dalam mengerjakan
sesuatu terutama menyimak.
2.
Melibatkan system penilaian kita sendiri
sehingga kita dapat memperoleh sesuatu yang berharga dari isi pembicaraan itu
dengan sendirinya kita akan bersemangat untuk menyimaknya.
3.
Penyimak mengajukan pertanyaan “Apa dan apalagi yang dapat saya petik dari
ceramah sang pakar ini?” karena pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang
tepat dan sahih.
4.
Penyimak tidak yakin akan memperoleh sesuatu
yang berharga dan berguna dari pembicaraan.
5.
Penyimak harus percaya bahwa penyimak
mempunyai sifat kooperatif tenggang hati, dan analitis sehingga kita menjadi
penyimak yang baik dan unggul.
F.
Faktor Jenis Kelamin
Dari beberapa penelitian, beberapa pakar menarik simpulan bahwa
antara pria dan wanita, pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda dan cara
mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda pula.
Perbedaan Gaya Menyimak
|
|
Pria
|
Wanita
|
Objektif
Aktif
Keras hati
Analisis
Rasional
Tidak mau mundur
Netral
Intrusif (Bersifat mengganggu)
Berdikari
Swasembada
Menguasai emosi
|
Subjektif
Pasif
Simpatik
Difusif (menyebar)
Sensitif
Mudah terpengaruh
Cenderung memihak
Mudah mengalah
Reseptif
Bergantung
Emosional
|
Faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap
keberhasilan belajar para siswa pada umumnya. Faktor lingkungan terdiri atas
dua, yaitu
1. lingkungan fisik
Dalam lingkungan fisik, ruangan kelas
merupakan faktor penting dalam memotivasi kegiatan menyimak, seperti menaruh
perhatian pada masalah-masalah dan sarana-sarana akuistik, agar siswa dapat
mendengar dan menyimak dengan baik tanpa ketegangan dan gangguan. Para guru
harus dapat mengatur dan menata letak meja dan kursi sedemikian rupa sehingga
memungkinkan setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menyimak.
2.
lingkungan sosial
Lingkungan sosial juga sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan siswa dalam menyimak. Anak-anak cepat sekali merasakan
suatu suasana dimana mereka didorong untuk mengekspresikan ide-ide mereka, juga
cepat mengetahui bahwa sumbangan-sumbangan mereka akan dihargai. Anak-anak yang
mempunyai kesempatan untuk didengarkan akan lebih sigap lagi mendengarkan
apabila seseorang mempunyai kesempatan berbicara. Jadi, suasana dimana guru
merencanakan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan anak-anak dapat memanfaatkan
situasi ruangan kelas untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi mereka.
H. Faktor Peranan Dalam Masyarakat
Kemauan menyimak dapat juga dipengaruhi oleh
peranan dalam masyarakat. Peranan dalam masyarakat menjadi faktor penting bagi
peningkatan keterampilan menyimak. Jika banyak menyimak maka akan banyak
menyerap pengetahuan pula.
Tarigan (1987:107) menyatakan bahwa “banyak berjalan banyak dilihat; banyak
disimak banyak diserap banyak pengatahuan.” Kemauan menyimak dapat
dipengaruhi oleh peranan dalam masyarakat. Sebagai guru dan pendidik, dipandang
perlu untuk menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran radio dan televisi yang
berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran. Sebagai seorang
mahasiswa, diharapkan dapat menyimak lebih seksama dan penuh perhatian daripada
sebagai karyawan harian pada sebuah perusahaan setempat. Jelas betapa
pentingnya faktor peranan dalam masyarakat bagi peningkatan menyimak.
Contoh faktor peranan dalam menyimak:
I.
Peranan sebagai guru dan pendidik
Ingin sekali menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran
radio dan televise yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran
baik di tanah air maupun luar negeri.
J.
Sebagai seorang berpendidikan (mahasiswa)
Mahasiswa harus dapat menyimak lebih seksama
dan penuh perhatian dibandingkan dengan karyawan harian sebuah perusahaan.
K.
Sebagai spesialis dan pakar dari berbagai
profesi seperti hakim, psikolog, antropolog, sosiolog, apoteker dan lainnya.
Pasti akan haus menyimak hal-hal yang ada
kaitannya dengan mereka dengan profesi dan keahlian mereka, yang dapat memperluas
cakrawala pengetahuan mereka
I.
Kebiasaan Jelek dalam
Menyimak
Beberapa telaah bandingan serta wawancara dengan beratus-ratus
orang, yang pernah dilakukan oleh Dr. Nichols, membuat beliau sampai
padakesimpulan adanya sepuluh kebiasaan jelek yang secara universal mengganggu
kegiatan menyimak. Berikut ini akan kita perbincangkan secara singkat setiap
kebiasaan jelek itu dan bila mungkin, mengemukakan saran-saran untuk
mengatasinya.
1)
Menyimak lompat tiga
2)
Menyimak “saya dapat fakta”
3)
Noda ketulian emosional
4)
Menyimak supersensitive
5)
Menghindari penjelasan yang sulit
6)
Menolak secara gegabah suatu subjek sebagai
sesuatu yang tidak menarik
7)
Mengkritik cara dan gaya fisik gaya pembicara
8)
Memberi perhatian semu
9)
Menyerah pada gangguan
10) Menyimak dengan pensil
dan kertas di tangan
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan menyimak
tidak hanya perlu dipahami pengertiannya saja namun juga banyak faktor yang
mendukung kegiatan menyimak menjadi efektif dan kritis yaitu salah satunya
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak yaitu, faktor
fisik, faktor psikologis, faktor pengalaman, faktor sikap, faktor motivasi,
faktor jenis kelamin, faktor lingkungan serta faktor peranan dalam masyarakat. Dan juga bagaimana upaya penanggulangannya,
ketika kita sudah mengerti dan memahami faktor-faktor tersebut maka kita bisa
menjadi penyimak yang kritis yang tidak hanya mendengarkan saja namun bisa
meniru serta mempraktikkan materi atau bahan yang telah disimak.
B. Saran
Dari makalah
faktor-faktor menyimak di atas, penulis berharap:
1.
Mahasiswa bisa mengetahui berbagai faktor yang
dapat memengaruhi kegiatan menyimak.
2.
Mahasiswa bias mengtahui bagaimana upaya
penanggulangannya.
Daftar
Pustaka
Prof. DR. Hendry
Guntur Tarigan, Menyimak . 2008. ANGKASA
Bandung
No comments:
Post a Comment