1

loading...

Wednesday, December 12, 2018

MAKALAH BAHASA INDONESIA


MAKALAH BAHASA INDONESIA "MENYIMAK"
BAB I
PENDAHULUAN
      A.    LATAR BELAKANG
Keterampilan menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh informasi menangkap isi atau pesan dan memahami makna komunikasi pembicara melalui ujaran lisan. Keterampilan menyimak tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya oleh karena itu selain kita perlu mengerti dan memahami apa itu keterampilan menyimak, kita juga harus tahu faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Banyak faktor yang memepengaruhi menyimak, seperti faktor fisik, faktor psikologis, faktor pengalaman, faktor sikap, faktor motivasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungan, faktor peranan dalam masyarakat dan kebiasaan jelek dalam menyimak., oleh karena itu di dalam makalah ini akan kami bahas secara lebih dalam dan terperinci satu persatu faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak tersebut, sehingga dari makalah ini kita dapat menambah pengetahuan kita mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak
B.     RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa saja faktor-faktor pemengaruh dalam menyimak?

C.     TUJUAN
Dari perumusan masalah di atas tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui faktor-faktor pemengaruh dalam menyimak.

D.       MANFAAT
1.      Mengetahui faktor-faktor pemengaruh dalam menyimak.

BAB II
PEMBAHASAN
A.         Faktor-Faktor Pengaruh dalam Menyimak.
A.   Faktor Fisik
Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak. Misalnya, ada orang yang sukar sekali mendengar, dalam keadaan yang serupa, dia mungkin saja terganggu serta dibingungkan oleh upaya yang dilakukannya untuk mendengar, atau dia mungkin kehilangan ide-ide pokok seluruhnya. Di sekolah sang guru hendaklah dengan cermat dan teliti nenciptakan suatu lingkungan kelas yang tidak mendatangkan gangguan menyimak. Lebih jauh lagi, sang guru harus membantu anak didiknya memperoleh situasi yang menyenangkan serta cara penyajian belajar yang menarik hati, sehingga yang mereka simak benar-benar mereka pahami.
Kondisi fisik yang menentukan dalam menyimak, yaitu:
Kondisi fisiknya jauh di bawah gizi normal.
1.      Sangat lelah.
2.      Mengidap suatu penyakit fisik sehingga perhatiannya dangkal.
Lingkungan fisik yang juga menentukan dalam menyimak, yaitu:
1.      Ruangan yang terlalu panas, lembab ataupun terlalu dingin.
2.      Suara atau bunyi bising yang menganggu dari jalan dan ruangan sebelah.
3.      Para hadirin yang bergerak atau berjalan kian kemari seenaknya sehingga mengganggu orang yang sedang menyimak.
4.      Siswa yang membawa atau memegang benda yang berisik dan mengganggu, seperti kelereng di dalam saku, handphone yang berbunyi, dan lain-lain.
Faktor fisik pembicara:
1.      Pembicara membuat gerak-gerik yang canggung di ruangan.
2.      Suara pembicara yang membosankan atau intonasi yang mendatar apalagi melengking.
3.      Pengajian pembicara yang tidak menarik.
Walau nampaknya faktor-faktor fisik tersebut bersifat sepele namun pembicara atau pengajar haruslah bijaksana dan banyak pengalaman agar selalu memperhatikan hal-hal tersebut agar proses kegiatan belajar mengajar mencapai tujuan yang telah ditentukan, karena faktor fisik yang prima merupakan modal utama bagi penyimak.
B.           Faktor Psikologis
Selain faktor fisik, faktor yang melibatkan sikap-sikap dan sifat-sifat pribadi atau faktor psikologis juga mempengaruhi dalam kegiatan menyimak, yaitu sebagai berikut:
1.      Prasangka dan kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan.
2.      Keegosentrisan (mementingkan diri sendiri), yaitu sikap penyimak yang hanya mementingkan diri sendiri sehingga pembicara dan apa yang disampaika oleh pembicara tidak di tanggapi dengan serius.
3.      Kepicikan atau pandangan tidak luas. Yaitu keterbatasan pandangan atau wawasan penyimak terhadap bahan simakan yang menimbulkan salah makna atau salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara.
4.      Bosan dan jenuh, yaitu kondisi penyimak yang sudah bosan atau jenuh terhadap bahan simakan yang mungkin terlalu panjang atau terlalu monoton sehingga penyimak menjadi bosan, kemudian enggan untuk melanjutkan simakan.
5.      Sikap tidak sopan, yaitu sikap dan kesopanan sangat mempengaruhi proses menyimak, jika kita menyimak dengan sikap yang sopan maka kita akan nyaman dalam menyimak, begitu pula jika pembicara menyampaikan pembicaraan dengan sikap yang sopan kita akan menganggap baik kepada pembicara dan kita akan lebih mudah melakukan simakan.

Dari faktor psikologis di atas, dapat kita simpulkan bahwa ada dua faktor psikologis yang mempengaruhi menyimak, yaitu:
1)      Psikologis positif,
Maksudnya latar belakang hidup yang menyenangkan, yaitu proses menyimak akan berjalan dengan baik jika suasana hati dan pikiran penyimak dalam keadaan tenang dan menyenangkan. Juga Penentuan minat dan pilihan. Yaitu proses menyimak akan berjalan dengan baik jika bahan yang akan disimak oleh penyimak sesuai dengan minat dan pilihannya, jika bahan yang disimak sesuai dengan pilihan maka penyimak akan dengan penuh kesungguhan dalam menyimak, namun sebaliknya jika bahan simakan tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan minat dan pilihan penyimak maka penyimak akan setengah-setengah dan tidak serius dalam menyimak.
Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan yang baik pada penyimak untuk cepat dalam menanggapi, memahami, dan merespon simakan. Faktor ini akan mempengaruhi apakah penyimak tangkas atau tidaknya dalam menyimak.
2)      Psikologis negatif,
Maksudnya memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak seperti yang telah dijelaskan di atas. Dalam hal inilah guru guru harus menampilkan fungsi bimbingannya dan mencoba memperbaiki kondisi-kondisi tersebut. Faktor-faktor psikologis mungkin pula sangat menguntungkan bagi penyimak. Misalnya, pengalaman-pengalaman masa lalu yang menyenangkan, kepandaian beraneka ragam, dan lain-lain.
C.          Faktor Pengalaman
Agaknya tidak perlu disangsikan lagi bahwa sikap-sikap kita merupakan hasil pertumbuhan, perkembangan serta pengalaman kita sendiri. Kurangnya atau tiada minat punagaknya merupakan akibat dari pengalaman yang kurang atau tidak ada sama sekali pengalaman dalam bidang yang akan disimak itu. Sikap-sikap yang antagonistic, sikap-sikap yang menentang, serta bermusuhan timbul dari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan. Demikianlah, latar belakang pengalaman merupakan suatu faktor penting dalam kegiatan menyimak.
Makna-makna yang dipancarkan oleh kata-kata yang asing cenderung untuk mengurangi serta menyingkirkan perhatian para siswa. Anak-anak tidak “mendengar”ide-ide yang berada di luar jangkauan pengertian serta pemahaman mereka.

D.          Faktor Sikap
Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada topik-topik atau pokok-pokok pembicaraan yang dapat disetujui dibanding dengan yang kurang atau tidak disetujuinya. Pada dasarnya manusia hidup mempunyai dua sikap utama mengenai segala hal, yaitu sikap menerima dan sikap menolak. Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan baginya, tetapi bersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan baginya.
Kedua hal itu memberikan dampak pada menyimak. Masing-masing dapat berupa dampak negatif dan dampak positif. Sebagai pendidik, nantinya kita pasti lebih memilih dan menanamkan dampak positif kepada siswa didik kita dari segala bahan yang disajikan, khususnya bahan simakan. Menyajikan bahan pelajaran yang baik dengan materi simakan yang menarik, ditambah dengan penampilan yang mengasikkan dan mengagumkan, jelas sangat menguntungkan dan sekaligus membentuk sikap positif bagi siswa.
Banyak faktor sikap yang mempengaruhi kegiatan menyimak yaitu sebagai berikut:
1.      Pokok-pokok pembicaraan yang kita setujui cenderung akan kita simak secara seksama dan penuh perhatian.
2.      Pembicara harus memilih topik yang disenangi oleh para penyimak.
3.      Pembicara harus memahami sikap penyimak karena merupakan modal penting bagi pembicara untuk menarik minat atau perhatian menyimak.
4.      Penampilan pembicara yang mengasyikkan dan mengagumkan, sehingga membentuk sikap positif para siswa.

E.          Faktor Motivasi
Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang. Kalau motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu maka dapat diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan Dorongan dan tekad diperlukan dalam mengerjakan segala sesuatu. Dalam mengutarakan maksud dan tujuan yang hendak dicapai, bagi seorang guru merupakan suatu bimbingan kepada para siswa untuk menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk menyimak dengan tekun.Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam kegiatan menyimak, berikut faktor motivasi yang menentukan tersebut;
1.      Memiliki motivasi yang kuat dalam mengerjakan sesuatu terutama menyimak.
2.      Melibatkan system penilaian kita sendiri sehingga kita dapat memperoleh sesuatu yang berharga dari isi pembicaraan itu dengan sendirinya kita akan bersemangat untuk menyimaknya.
3.      Penyimak mengajukan pertanyaan “Apa dan apalagi yang dapat saya petik dari ceramah sang pakar ini?” karena pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang tepat dan sahih.
4.      Penyimak tidak yakin akan memperoleh sesuatu yang berharga dan berguna dari pembicaraan.
5.      Penyimak harus percaya bahwa penyimak mempunyai sifat kooperatif tenggang hati, dan analitis sehingga kita menjadi penyimak yang baik dan unggul.
F.    Faktor Jenis Kelamin
Dari beberapa penelitian, beberapa pakar menarik simpulan bahwa antara pria dan wanita, pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda pula.
Perbedaan Gaya Menyimak
Pria
Wanita
Objektif

Aktif
Keras hati
Analisis
Rasional
Tidak mau mundur
Netral
Intrusif (Bersifat mengganggu)
Berdikari
Swasembada
Menguasai emosi
Subjektif

Pasif
Simpatik
Difusif (menyebar)
Sensitif
Mudah terpengaruh
Cenderung memihak
Mudah mengalah
Reseptif
Bergantung
Emosional
 G.         Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar para siswa pada umumnya. Faktor lingkungan terdiri atas dua, yaitu
1.      lingkungan fisik
Dalam lingkungan fisik, ruangan kelas merupakan faktor penting dalam memotivasi kegiatan menyimak, seperti menaruh perhatian pada masalah-masalah dan sarana-sarana akuistik, agar siswa dapat mendengar dan menyimak dengan baik tanpa ketegangan dan gangguan. Para guru harus dapat mengatur dan menata letak meja dan kursi sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menyimak.
2.      lingkungan sosial
Lingkungan sosial juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam menyimak. Anak-anak cepat sekali merasakan suatu suasana dimana mereka didorong untuk mengekspresikan ide-ide mereka, juga cepat mengetahui bahwa sumbangan-sumbangan mereka akan dihargai. Anak-anak yang mempunyai kesempatan untuk didengarkan akan lebih sigap lagi mendengarkan apabila seseorang mempunyai kesempatan berbicara. Jadi, suasana dimana guru merencanakan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan anak-anak dapat memanfaatkan situasi ruangan kelas untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi mereka.
H.  Faktor Peranan Dalam Masyarakat
Kemauan menyimak dapat juga dipengaruhi oleh peranan dalam masyarakat. Peranan dalam masyarakat menjadi faktor penting bagi peningkatan keterampilan menyimak. Jika banyak menyimak maka akan banyak menyerap pengetahuan pula.
Tarigan (1987:107) menyatakan bahwa “banyak berjalan banyak dilihat; banyak disimak banyak diserap banyak pengatahuan.” Kemauan menyimak dapat dipengaruhi oleh peranan dalam masyarakat. Sebagai guru dan pendidik, dipandang perlu untuk menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran radio dan televisi yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran. Sebagai seorang mahasiswa, diharapkan dapat menyimak lebih seksama dan penuh perhatian daripada sebagai karyawan harian pada sebuah perusahaan setempat. Jelas betapa pentingnya faktor peranan dalam masyarakat bagi peningkatan menyimak.
Contoh faktor peranan dalam menyimak:
I.       Peranan sebagai guru dan pendidik
Ingin sekali menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran radio dan televise yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran baik di tanah air maupun luar negeri.
J.       Sebagai seorang berpendidikan (mahasiswa)
Mahasiswa harus dapat menyimak lebih seksama dan penuh perhatian dibandingkan dengan karyawan harian sebuah perusahaan.
K.    Sebagai spesialis dan pakar dari berbagai profesi seperti hakim, psikolog, antropolog, sosiolog, apoteker dan lainnya.
Pasti akan haus menyimak hal-hal yang ada kaitannya dengan mereka dengan profesi dan keahlian mereka, yang dapat memperluas cakrawala pengetahuan mereka
I.          Kebiasaan Jelek dalam Menyimak
Beberapa telaah bandingan serta wawancara dengan beratus-ratus orang, yang pernah dilakukan oleh Dr. Nichols, membuat beliau sampai padakesimpulan adanya sepuluh kebiasaan jelek yang secara universal mengganggu kegiatan menyimak. Berikut ini akan kita perbincangkan secara singkat setiap kebiasaan jelek itu dan bila mungkin, mengemukakan saran-saran untuk mengatasinya.
1)      Menyimak lompat tiga
2)      Menyimak “saya dapat fakta”
3)      Noda ketulian emosional
4)      Menyimak supersensitive
5)      Menghindari penjelasan yang sulit
6)      Menolak secara gegabah suatu subjek sebagai sesuatu yang tidak menarik
7)      Mengkritik cara dan gaya fisik gaya pembicara
8)      Memberi perhatian semu
9)      Menyerah pada gangguan
10)  Menyimak dengan pensil dan kertas di tangan
BAB III
PENUTUP
      A.   Kesimpulan
Kegiatan menyimak tidak hanya perlu dipahami pengertiannya saja namun juga banyak faktor yang mendukung kegiatan menyimak menjadi efektif dan kritis yaitu salah satunya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak yaitu, faktor fisik, faktor psikologis, faktor pengalaman, faktor sikap, faktor motivasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungan serta faktor peranan dalam masyarakat. Dan juga bagaimana upaya penanggulangannya, ketika kita sudah mengerti dan memahami faktor-faktor tersebut maka kita bisa menjadi penyimak yang kritis yang tidak hanya mendengarkan saja namun bisa meniru serta mempraktikkan materi atau bahan yang telah disimak.
   B.   Saran
Dari makalah faktor-faktor menyimak di atas, penulis berharap:
1.   Mahasiswa bisa mengetahui berbagai faktor yang dapat memengaruhi kegiatan menyimak.
2.   Mahasiswa bias mengtahui bagaimana upaya penanggulangannya.

Daftar Pustaka
Prof. DR. Hendry Guntur Tarigan, Menyimak . 2008. ANGKASA Bandung


No comments:

Post a Comment