1

loading...

Tuesday, December 18, 2018

MAKALAH “ METODE PENELITIAN SEJARAH ”


MAKALAH“ METODE PENELITIAN SEJARAH ”

    
BAB I
Pendahuluan 
A.     Latar belakang
metode penelitian sejarah adalah suatu metode yang di gunakan untuk melakukan suatu penelitian tentang sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain metode sejarah adalah alat yang di gunakan untuk mengkaji ulang pristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau.
Ilmu sejarah menyugukan perangkat perangkat terkait untuk menyibak tirai perbendaharaan masa lalu. Yang perlu di ketahui, sejarah meskipun telah terlwat tetap memiliki aktualitas yang bisa di tranformasikan untuk masa kini. Tidak seluruh produk kemanusia terbaru dapat menjawab seluruh permasalahan kehidupan. Banyak di antara jawaban yang tersimpan rapat di dekap kelampauan.
Oleh karena itu penulis membuat Tulisan ilmiah dengan judul “Metode Penelitian Sejarah”. Semoga dapat berguna bagi setiap kalangan khususnya kalangan mahasiswa.
c.  Tujuan Penulisan
Tulisan ilmiah ini dibuat sebagai jawaban atas kegamangan para sejarawan pemula, akademisi, mahasiswa dan para peminat sejarah. Setidaknya tulisan ini dapat di jadikan pedoman awal untuk mengunduh beragam pengetetahuan dasar terkait ilmu sejarah dan metode penelitian sejarah.
  
BAB II
PEMBAHASAN
1.     Metode Penelitian Sejarah
Sejarah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang menyerap kata Sejarah dari bahasa Arab yang berarti pohon, keturunan, asal-usul, silsilah, riwayat. Sedangkan  sejarah dalam bahasa Inggris history atau dalam bahasa Yunanai historia yang berarti Ilmu. Dalam penggunaannya dalam filsuf Yunani Aristoteles, Istoria yang berarati suatupertelaan sistematis mengenai seperangkat gejala alam entah susunan kronogi merupakan faktor atau tidak didalam pertelaan penggunan itu, meskipun jarang masih tetap hidup didalam Bahasa Inggris di dalan sebutan Natural History.
Menurut definisi yang paling umum, kata history kini berartikatan kutif masa lampau umat manusia. Sedangkan yang dinamakan metode penelitian adalah proses menguji dan menganalisa secara krisis dan peninggalan masa lampau.
2.     Alur metedeologi sejarah
            Sebagai sebuah prosedur metode mengajukan beberapa persyaratan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a.       Heuristik       
            Berasal dari bahasa yunani heuristikken yang berarti menemukan atau mengumpulkan sumber. Dalam kaitan dengan sejarah tentulah yang dimaksud sumber yaitu sumber sejarah yang tarsebar berupa catatan, kesaksian dan fakta-fakta lain yang  dapat memberikan penggambaran tentang sebuah pristiwa yang menyangkut kehidupan manusia hal ini bisa dikategorikan sebagai sumber sejarah.
            Dengan kata lain, orang harus mempunyai data terlebih dahulu untuk menulis sejarah. Kajian tentang sumber sumber ialah suatu ilmu yang disebut heuristic (G.J. Garraghan, 1957: 103-142). Penulisa sejarah tak mungkin dilakukan tanpa tersediahnya sumber sejarah, sumber-sember sejarah dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu;
3.     Sumber kebendaan atau meterial
            Yaitu sumber sejarah yang beberapa benda dapat dilihat secara fisik. Sumber ini dapat dibedakan menjadi sumber tertulis, seperti dokumen , arsip, surat, catatan harian, foto, dan file. Sumber fisik berikutnya adalah berupa (remains)  beruba artefak seperti keramik, alat rumah tetangga, senjata, alat pertanian atau berburu, lukiskan, dan perhiasan.
1.      Sumber non-kebendaan atau immaterial
Dapat berupa teradisi,agama,kepercayaan, dan sebagainya.
2.      Sumber lisan
            berupa kesaksian, hikayat, tembang, kidung dan sebagainya.
Tantangan yang dihadapi seorang peneliti dalam proses heuristik biasanya menyangkut hal-hal sebagai berikut:

a.        sumber tulisan
·         Tempat dimana sumber tertulis itu bisa didapatkan biasanya menyangkut keterbatasan informasi mengenai keberadaan sumber tersebut.
·         Kondisi fisik yang sudah tuadan tidak utuh lagi yaitu menyangkut bentuk fisik dari benda peninggalan yang berupa naskah, arsif atau artepak yang sudah rusak dan dimakan usia sehingga menyulitkan untuk dimakan usia.
·         Tantangnan yaitu masalah bahasa dan jenis tulisan.
·         Mengenai keberadaan sumber  tersebut sebai sumber primer atau sumber sekunder bahkan sumber tersier.
b.      Sumber benda
·         Keterbatasan pengetahuan budaya mengenai kegunaan dari benda tersebut, ragam hias, arsitektur, dan sebagainya.
·         Pengatahuan mengenai bahan serta teknik pengelolaan
·         Kondisi fisik yang tidak utuh lagi
c.       Sumber Lisan
·         Status narasumber sebagai pelaku atau saksi
·         Keterbatasan informasi mengenai apa yang di lakukan, dilihat, dan didengar
·         Faktor kesehatan dan usia nara sumber
·         Tingkat pendidikan nara sumber
·         Keturunan/generasi tertentu
Sumber sejarah adalah yang memberi penjelasa tentang pristiwa masa lampau. Sumber sejara merupakan bahan penulisan sejarah yang mengandung bukti baik lisan maupun tertulis. Pada umumnya, tidak mungkin suatu pristiwa memberikan bentuk materi suatu peninggalan secaralengkap. Oleh sebab itu, sejarwan harus  mengumpulkan sebanyak mungkin terkait peninggalan sejarah.
            Dalam kenyataannya, sering kali bukti-bukti yang didapat dari proses pengumpulan, satu sama lain belum tentusaling berkaitan atau mempunyai hubungan kualitas. Sumber  sumber sejarah harus diidentifikasi, dipilih dan dipilah atau dalam bahasai lmiah disebut klasifikasi.
            Karna lingkungan sejarah sangat besar, perlu klasifika sisistematik dan terstruktur untuk memudahkan penelitian. Ada banyak cara untuk memilah inforamasi dalam sejarah, antara lain:
·         Berdasarkan kurun waktu (kronologis).
·         Berdasarkan wilayah (geografis).
·         berdasarkan Negara (nasional).
·         Berdasarkan kelompok suku bangsa (etnis).
·         Berdasarkan topic atau pokok bahasa (topical).
ada beberapa teknik terkait heuristik:
1.      study kepustakaan, Study kepustakaan adalah studi mengenai sumber-sumber tertulis berupa naskah, buku, serta jurnal yang diterbitkan.
2.      study kearsipan, Arsip biasanya didapat dari sebuah lembaga baik lembega negara maupun swasta. Arsip dapat berupa lembaran-lembaran lepas berupa surat, edaran,dan pemberitahuan dan sebagainya.

3.      Wawancara, Wawancara dapat dilakukan secara langsung dengan individu maupun wawancara dengan, melalui kuesioner dengan pertanyaan terstruktur mapun tidak terstruktur.
4.      Obervasi (pengamatan), Pengamatan dilakukan secara langsung di lapangan terhadap objek.

  Jenis-jenis metode penelitian
Adapun jenis-jenis penelitiian terbagi menjadi dua sebagai berikut;
a.       melalui pendekatan ilmu sosial sebaigai alat analisi, Penelitian  ini berupaya melakukakn prekrontuksi terhadap suatu pristiwa masa lampau. Adapun fakta yang di ungkapkan adalah fakta mengenai apa, siapa, kapan, dan dimana juga bagaiman asuatu pristiwa telah terjadi.
b.      penelitian kepustakaan, Penelitian ini adalah bersumberkan data-data penting, mengkaji latar belakang, mengkaji situasi sosial dan ciri khas.

4.  Intisari metode sejarah
setelah menemukan dokumen dokumen itu, ia harus menetapkan dua hal: pertama, apakah dokumen dokumen itu autentik atau bagian bagian yang mana yang autentik jika hanya sebagian di antaranya atau hanya beberapa bagian di antaranya yang autentik? Ke dua, seberapa banyak daripada bagian bagian autentik itu yang bisa di percaya dan sejauh mana?
Dengan demikian carapenulisan sejarah mengenai sesuatu tempat, priode, seperangkat pristiwa, lembaga atau orang, bertumpu kepada empat bagian pokok, yaitu
a.       Pengumpulan objek yang berasal dari jaman itu, dan pengumpulan bahan bahan tercetak, tertulis, dan lisan yang boleh jadi relevan
b.      Menyingkirkan bahan bahan (atau bagian bagian dari padanya) yang tidak autentik
c.       Menyimpulkan kesaksian yang dapat di percaya mengenai bahan-bahan yang autentik
d.      Penyususan kesaksian yang dapat di percaya itu harus menjadi sesuatu kisah atau penyajian yang berarti. Suatu pengertian mengenai empat langkah tersebut, dan seperangkat ukuran kompetensi bagi masing masing di antara empat langkah itu di perlukan untuk membaca secara cerdas apa yang telah di tuliskan oleh sejarawan.[3]

BAB III
PENUTUP 
1.     Kesimpulan
          Dengan mengetahui proses dalam penelitian sejarah kita dapat mengetahui cara kerja dalam meneliti suatu kejadian di masa lampau dengan baik dan benar secara struktur, sistematik, dan prosedur yang sesuai dengan anjuran para ahli peneliti sejarawan.
Karena banyaknya yang melakukan penelitian tentu memerlukan metode-metode penelitian, oleh karennya kami membuat karya tulisan mengenai metode penelitian sejarah.  metode sejarah adalah alat  yang digunakan untuk mengkaji ulang pristiwa Sebagai sebuah prosedur metode penelitian itu sendiri, selain itu metode ini juga memeiliki teknik, jenis pengumpulan data dan, intisari metode sejarah.
2.     Saran
                Mengingat sejarah pada massa lampau sanggat dibutuhkan sebagai bentuk penghargaan kita pada apa-apa saja yang telah berperan penting dalam kemajuan dunia, tidak heran banyak sekali para peneliti melakukan penelitian tentang sejarah dunia.


[1]  Dr. rusydi sulaiman, M.A,g, pengantar metodelogi studi sejarah peradaban islam (Jakarta, rajawali pers, 2014), hal 95-96

[2] M.Dien Madjid, Jhon Wahyuni, Ilmu Sejarah (Jakarta Karisma Putra Utama 2014) hal 19
3  Nugroho natosusanto, mengerti sejarah (Jakarta universitas indonesia (UI-Perss) 1985), hal 22)

No comments:

Post a Comment