BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Organisasi
dapat di definisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.
Gareth
Morgan(1986) dan Stephen P.Robin(1990: 12-13) mengemukakan bahwa organisasi seringkali
dikonsepkan dengan cara yang berbeda.
Menurut Robbins (1994:6), menyatakan
struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor
kepada siapa, serta mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang
akan diikuti.
Reksohadiprodjo, dan Handoko (1992:74);
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan
untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi, serta wewenang dan
tanggung jawabnya
B.
Rumusan masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan pengorganisasian?
2.
Apakah yang dimaksud dengan
struktur organisasi?
3.
Apakah yang dimaksud dengan
prinsip organisasi proses organisasi?
C.
Tujuan penulis
1.
Agar pembaca dapat mengetahui
apa itu pengorganisasian
2.
Agar pembaca dapat mengetahui
apa itu struktur organisasi
3.
Agar pembaca mengetahui bagian
dari pengorganisasian
D.
Manfaat
1.
Bermanfaat untuk dosen karena
dpat menambah referensi dalam pengajaran
2.
Bermanfaat untuk masyarakat,
agar masyarakat mengetahui apa pengorganisasian dan struktur organisasi
3.
Bermanfaat untuk siswa, agar
siswa dapat banyak lebih mengetahui tentang pengorganisasian dan struktur
organisasi
BAB II
MENURUT PARA AHLI DAN
KESIMPULAN
A. Menurut
para ahli
Organisasi dapat di
definisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama
untuk merealisasikan tujuan bersama.
Gareth
Morgan(1986) dan Stephen P.Robin(1990: 12-13) mengemukakan bahwa organisasi
seringkali dikonsepkan dengan cara yang berbeda
Robbins (1996:10)
menyatakan bahwa organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif,
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi merupakan unsur yang utama
karena menyangkut kerja sama antara orangorang yang terlibat dalam kegiatan yang
saling berhubungan untuk mencapai tujuan-tujuan publik seperti pembangunan dan
pelayanan
masyarakat (Kasim, 1993:15).
A. Kesimpulan
menurut penulis
Pengorganisasian merupakan suatu langkah
untuh menetapkan , menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di
pandang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian
Organisasi merupakan unsur yang
sangat penting dalam masyarakat modern baik di sektor publik (negara) maupun di
sektor swasta. Dalam masyarakat modern seperti Indonesia, masa kini dikenal berbagai
macam organisasi seperti rumah sakit, sekolah, universitas, yayasan, badan
usaha milik negara dan kantor-kantor pemerintah. Dalam administrasi negara,
organisasi merupakan unsur yang utama karena menyangkut kerja sama antara orang-orang
yang terlibat dalam kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai
tujuan-tujuan publik seperti pembangunan dan pelayanan masyarakat (Kasim,
1993:15) [1].
Organisasi dapat di definisikan
sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk
merealisasikan tujuan bersama.
Gareth Morgan(1986) dan
Stephen P.Robin(1990: 12-13) mengemukakan bahwa organisasi seringkali
dikonsepkan dengan cara yang berbeda. Cara
tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Kesatuan
rasional dalam mengejar tujuan
Organisasi ada untuk mencapai tujuan dan perilaku
anggota organisasi dapat dijelaskan sebagai pengejaran rasional terhadap tujuan
tersebut.
2. Koalisi
dari para pendukung(constituency) yang kuat
Organisasi terdiri atas kelompok yang masing-masing
mencoba untuk memuaskan kepentingan sendiri.kelompok tersebut menggunakan
kekuasaan mereka untuk memengaruhi sumber daya dalam organisasi.
3. Sistem
terbuka
Organisasi adalah sistem transformasi masukan dan
keluaran yang bergantung pada lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.
4. Sistem
yang memproduksi arti
Organisasi adalah kesatuan yang diciptakan secara
artifisial. Maksudnya diciptakan secara simbolis dan dipertahankan oleh
manajemen
5. Sistem
yang digabungkan secara longgar
Organisasi terdiri atas unit-unit yang relatif
berdiri sendiri, dapat mengejar tujuan yang tidak sama, atau bahkan saling
bertentangan.
6. Sistem
politik
Organisasi terdiri atas pendukung internal yang
mencoba memperoleh kendali dalam proses pengambilan keputusan agar dapat
memperbaiki posisi mereka.
7. Alat
dominasi
Organisasi menempatkan para anggotanya ke dalam
kotak-kotak pekerjaan yang menghambat apa yang mereka lakukan dan individu yang
dengannya mereka berinterksi. Selain itu, mereka diberi atas yang memiliki
kekuasaan terhadap mereka
8. Unit
pemrosesan informasi
Organisasi menafsirkan lingkunganya,
mengoordinasikan aktifitas, dan memudahkan pembuatan keputusan dengan memproses
informasi secara horozontal dan vertikal melalui sebuah struktur hierarki.
9. Penjara
psikis
Organisasi menghabat
para anggota dengan membuat deskripsi pekerjaan, departemen, divisi, dan
prilaku standar yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
10. Kontrak
sosial
Organisasi terdiri atas sejumlah
persetujuan yang tidak tertulis ketika para anggota melakukan perilaku tertentu
dan untuk itu mereka menerima imbalan.
Dalam hal pencapaian tujuan, suatu
organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat sejauh mana organisasi
tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sehingga organisasi
tersebut dapat dikatakan efektif apabila banyak tujuan-tujuan organisasi
tercapai
Efektivitas atau keefektifan organisasi
dapat didefinisikan sebagai tingkatan pencapaian organisasi atas tujuan jangka
pendek dan jangka panjang yang didekati berdasarkan nilai-nilai bersaing dan
nilai-nilai inti organisasinya[2].
B. Struktur
organisasi
Struktur
organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi,
maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung
unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja[3].
Stoner dan Wankell (1986: 243) membatasi
bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar bagian komponen dan
posisi dalam suatu perkumpulan.
Gibson
dan kawan kawan (1980) menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan yang
relatif pasti terdapat di antara pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang
pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut:
1. Pembagian
kerja
Permasalahan yang
berhubungan dengan pembagian kerja bertalian dengan sampai seberapa jauh
pekerjaan dispesialisasi. Seluruh pekerjaan dispesialisasi sampai suatu tingkat
dan kemampuan untuk membagi pekerjaan di antara pemegang pekerjaan.
2. Departementalisasi
Proses penentuan
deretan dan kedalaman pekerjaan individual adalah bersifat analitis, yaitu
jumlah tugas organisasi dipecah-pecah ke dalam beberapa tugas yang lebih kecil
berurutan. Selanjutnya, tugas yang dibagi harus digabungkan pekerjaan ke dalam
kelompok dinamakan depertementalisasi, dan permasalahan manajerial yang muncul
adalah memilih suatu dasar bagi penggabungan pekerjaan tersebut.
3. Permasalahan
rentang kendali
Pada
umumnya,permasalahan rentang kendali akan sama dengan keputusan mengenai
beberapakah jumlah bawahan yang dapat dikendalikan oleh seorang manajer. Selain
itu rentang kendali harus ditentukan untuk mencakup bukan saja bawahan yang
ditugaskan secara formal, tetapi juga mereka berhubungan dengan manajer.
4. Delegasi
kekuasaan
Permasalahan delegasi kekuasaan
bertalian dengan keuntungan relatif dari desentralisasi, yaitu delegasi
kekuasaan sampai tingkat paling rendah dalam hierarki manajerial.konsep
desentralisasi tidak berkenaan dengan penyebaran geografis dari unit-unit
organisasi yang terpisah tetapi konsep tersebut berhubungan dengan hal yang
didelegasi kepada manajer untuk mengambil keputusan tenpa persetujuan dari
manajemen yang lebih tinggi.
Adapun faktor-faktor utama yang
menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut
1.
Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
(Chandler) telah menjelaskan hubungan strategi dan struktur organisasi dalam
studinya pada perusahaan-perusahaan industri di Amerika.
2.
Dia pada dasarnya menyimpulkan bahwa "struktur
mengikuti strategi". Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang
dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran
kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur
organisasi juga berubah.
3. Teknologi yang
digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang barang
atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi. Sebagai contoh,
perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri masal akan memerlukan
tingkat standardisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan
industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode.
Adapun langkah-langkah
dalam mendesain struktur organisasi, sebagai berikut:
1.
Bagang
tanggung jawab, bagan organisasi, dan prosedur standar hendaknya ditulis dan
diperinci serinci mungkin dengan mengingat tujuan umum, kemungkinan adanya
reorganisasi di kemudian hari, dan menjamin kelangsungan karier personalianya.
2.
Apabila
organisasi berkembang dan perlu penambahan tanggung jawab untuk personalianya,
hendaknya didasarkan pada fungsi atau spesialisasi dari operasi.
3.
Pucuk
pimpinan diberikan tanggung jawab untuk menetapkan kebijakan yang menyangkut
keseluruhan kegiatan organisasi.
4.
Jika
penetapan kebijakan ini di desentralisasikan, hendaknya dijelaskan
batas-batasnya.
5.
Garis pertanggungjawaban hendaknya dirumuskan
dengan jelas, sehingga terpisah dengan garis komando.
6.
Struktur
hendaknya cukup luwes guna memberi kesempatan perubahan seandainya dikehendaki,
namun agar menjamin kesuksesan organisasi, perlu ditetapkan garis-garis besar
dan kode-kode yang fundamental. Hal ini untuk menjamin daya guna organisasi,
walaupun ada reorganisasi.
7.
Tidak ada
tipe organisasi tertentu yang dapat diterapkan untuk semua kepentingan,
khususnya sejak dipertimbangkannya karakteristik individu, yaitu sejak
personalia ditempatkan sebagai pusat kekuatan sedemikian rupa sehingga mampu
memanfaatkan segala kekuatan personalianya, dan terhindar dari pengaruh yang
merupakan kelemahan personalianya.
C.
Prinsip organisasi
Prinsip
adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu
petunjuk kepada pemikiran dan tindakan.
Dalam
suatu organisasi prinsip sangat diperlukan, terutama dapat dijadkan pedoman
sehingga organisasi menjadi tumbuh dan berkembang. Prinsip organisasi yang dimasud
adalah sebagai berikut.
1. Organisasi
dan tujuan
Prinsip ini menunjukan
terdapatnya hubungan yang erat antara organisasi dan tujuan. Organisasi
dirancang untuk mencapai tujuan.
2. Esensi
organisasi
p rinsip organisasi
adalah tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu
bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang kepada orang
lain.
3. Tanggung
jawab dan otoritas
Prinsip ini berarti
bahwa otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang
diberi tanggung jawab harus juga dibri otiritas untuk melaksanakan tanggung
jawab mereka.
4. Spesialisasi
untuk efisiensi
Organisasi yang efektif
membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan
menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5. Rentang
kendali
Rentang kendali adalah
tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prisip ini
menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat
dikelola oleh seorang manajer.
Selain prinsip yang telah
dideskripsikan diatas terdapat sejumlah
prinsip
yang dipandangnya bermanfaat mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan
pedoman untuk menyusun suatu sistem tugas atau otoritas yang saling berkaitas.
a. Prinsip
pembagian kerja
Dengan adanya
spesialisasi, jumlah objek yang harus diperhatikan dan dikerjakan orang menjadi
berkuran, dan memang spesialisasi sebagai cara yang paling baik untuk manfaat
orang dan kelompok orang.
b. Prinsip
satu arah
Prinsip ini menjelaskan
keharusan untuk menunjuk satu orang manajer untuk mengkoordinasikan aktivitas
yang berkaita, tetapi tidak menjelaskan sama sekali jangkauan daari peran
manajer.
c. Prinsip
sentralisasi
Pada setiap situasi
terdapat keseimbangan optimum antara sentralisasi dan desentralisasi.
Keseimbangan tersebut tidak dapat ditentukan tanpa memperhatikan kecakapan para
manajer yang ditunjuk untuk mengoorganisasi departemen.
d. Prinsip
otoritas dan tanggung jawab
Perlu adanya kaitan
antara tanggung jawab para manajer dan otoritas, kaitan yang diperlukan adalah
kesamaan antar keduanya. Namun tidak ada cara yang mudah untuk menilai kaitan,
khususnya apabila orang memeriksa tugas dari para manajer hierarki puncak.hal
ini menambah rumitnya pekerjaan, dan menambah bayang bawahan yang terlibat,
oleh karena itu, semakin bertambah sulit untuk mengisolasi bagian dan
pelaksanaan otoritas yang pertama kalinya dalam hasil akhir dan menetapkan
besarnya tanggung jawab manajer.
e. Prinsip
rantai komando
Rantai bertangga adalah
jalan yang harus ditempuh oleh semua komunikasi vertikal dalam suatu
organisasi. Sesuai dengan itu, semua komunitas yang hierarki yang paling rendah
harus melewati setiap atasan dalam rantai komando.
D.
Proses organisasi
Dua
aspek utama struktur organsasi adalah pembagian kerja dan departemen.
Pembangunan kerja merupakan pemecah suatu tugas kerja sehingga setiap anggota
dalam organisasi bertanggung jawab dan melaksanakan seperangkat aktivitas yang
terbatas dan bukan keseluruhan tugas. Sedangkan departementalisasi adalah
pengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas dan hubungan yang serupa
dan logis dapat diselenggarakan secara serempak.
Tujuan
utama dua aspek penting diatas adalah untuk mempermudah proses komunikasi,
pengambilan keputusan, evaluasi hasil kerj, imbalan, sosialisasi, dan karier.
Kelima aktivitas tersebut merupakan proses organisasi yang masing-masing akan
dideskripsikan pada bagian berikut.
1. Proses
komunikasi
Komunikasi sangat
penting karena para manajer dalam suatu organisasi jarang bekerja dengan
menggunakan barang tetapi lebih sering menggunakan informasi mengenai barang
itu.
Proses komunikasi dalam
suatu organisasi harus memberi kemungkinan dalam empat arah yang berbeda,
kebawah, keatas,horizontal, dan diagonal.
a. Komunikasi
kebawah
Komunikasi kebawah
mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjang yang lebih
rendah. Misalnya, dalam bentuk instruksi,memo resmi, prosedur
b. Komunikasi
keatas
Komunikasi keatas
mengalirdari orang pada hierarki yang lebih rendah ke jenjang lebih tinggi.
Misalnya, dalam bentuk kotak saran, pertemuan kelompok, pengaduan.
c. Komunikasi
horizontal
Komunikasi horizontal
sangar perlu bagi koordinasi dan integrasi dari beraneka ragam fungsi
keorganisasian. Misalnya, komunikasi antara produksi dan pemasaran dalam
organisasi bisnis atau antara berbagai macam departemen dan fakultas dalam
sebuah universitas.
d. Komunikasi
diagonal
Komunikasi diagonal
penting dalam situasi ketika para anggota tidak dapat berkomunikasi secara
efektif melalui jalur lain. Misalnya, seorang penyelia finansial dari suatu
oraganisasi besar mungkin ingin menyusun analisis biaya distribusi.
2. Proses
pengambilan keputusan
proses pengambilan
keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam
usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi, kemudian menetapkan salah
satu alteratif yang anggap paling rasional dan sesuai dengan sistem.
Pada permasalahan yang
timbul jarang dengan hasil yang sangat tidak pasti, manajer perlu
mempertimbangkan seluruh proses. Proses pengambilan keputusan yang dimaksud adalah
a. Menetapkan
tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya
b. Identifikasi
permasalahan
c. Mengembangkan
alternatif
d. Mengevaluasi
alternatif
e. Memilih
alternatif
f. Melaksanakan
keputusan, dan
g. Pengendalian
dan penimbangan.
3. Proses
evaluasi hasil karya
Tujuan evaluasi hasil
karya adalah untuk mencapai kesimpulan yang evaluatif atau yang memberi
pertimbangan mengenai hasil karya dan untuk mengambangkan karya lewat program.
Di organisasi khususnya
prusahaan besar yang berkembang di Amerika Serikat telah mengembangkan metode
avaluasi hasil karya dengan lebih modern.
a. Metode
penilaian yang berjangkar pada perilaku(Behaviorally Anchored Rating Scales,
BARS)
b. Manajemen
berdasarkan sasaran(Management by objective, MBO)
4. Proses
imbalan
Cara dan penetapan
waktu pembagian imbalan merupakan permasalahan penting yang harus dihadapi oleh
para manajer sehari-hari, imbalan yang dibagi oleh manajer meliputi upah,
mutasi, promo, pujian, dang penghargaan. Imblan tersbut dapat juga membantu
menciptakan suasana yang menimbulkan pekerjaan yang menantang dan memuaskan
Tujuan umum dari
program imbalan
a. Untuk
menarik orang memenuhi syarat sehingga bersedia memasuki organisasi
b. Menjaga
supaya para bawahan datang ke pekerjaan
c. Memotivasi
para bawahan untuk bekerja lebih giat sehingga mencapai tingkat hasil karya
lebih tinggi.
5. Proses
sosialisasi dan proses karier
Sosialisasi
keorganisasian adalah proses yang dialami individu untuk menghargai nilai,
kemampuan, perilaku, yang diharapkan, dan pengetahuan sosial yang diperlakukan
untuk mengasumsikan peran keorganisasian dan untuk berpartisipasi sebagai
anggota organisasi.
Proses sosialisasi
berusaha agar orang mengartikan aktivitas yang memuaskan dirinya sebagai
aktivitas yang menyebabkan hasil menjadi efektif, baik hasil karya kelompok
maupun keorganisasian.
Proses sosialisasi
meliputi tiga tahpan. Tiap tahap menyangkut aktivitas khusus yang apabila
dilaksanakan dengan tepat akan meningkatkan kesempatan orang untuk memiliki
karier yang efektif. Tahap sosialisasi yang dimaksud adalah sebagai berikut
a. Sosialisasi
persiapan
b. Akomodasi
c. Manajemen
peran
BAB
IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Disini dapat kita
simpulkan bahwa Organisasi dapat di definisikan sebagai sekelompok orang yang
saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.
Stoner
dan Wankell (1986: 243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan
hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan.
Prinsip
adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu
petunjuk kepada pemikiran dan tindakan.
Dua aspek utama
struktur organsasi adalah pembagian kerja dan departemen. Pembangunan kerja
merupakan pemecah suatu tugas kerja sehingga setiap anggota dalam organisasi
bertanggung jawab dan melaksanakan seperangkat aktivitas yang terbatas dan
bukan keseluruhan tugas
B. Kritik
dan Saran
Mengingat pentingnya
pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami
sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan
dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang
menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi
berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik dan menjaga
kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik
tanpa jarus mengganggu proses organisasi.
. https://jurnal.uns.ac.id/spirit-publik/article/download/900/870 di akses pada tanggal 23 desember 2018
https://jurnal.uns.ac.id/spirit-publik/article/download/900/870 di akses pada tanggal 23 desember 2018
[3]Fianda Gammahendra , 2014. Pengaruh
Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Orgnisasi. https://media.neliti.com/media/publications/78826-ID-pengaruh-struktur-organisasi-terhadap-ef.pdf
di
akses pada tanggal 24 desember 2018
No comments:
Post a Comment