1

loading...

Tuesday, December 25, 2018

MAKALAH PENGORGANISASIAN


BAB I
PENDAHULUAN

       A.    Latar belakang
Organisasi dapat di definisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.
Gareth Morgan(1986) dan Stephen P.Robin(1990: 12-13) mengemukakan bahwa organisasi seringkali dikonsepkan dengan cara yang berbeda.
Menurut Robbins (1994:6), menyatakan struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, serta mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan diikuti.
Reksohadiprodjo, dan Handoko (1992:74); Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya

B.      Rumusan masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan pengorganisasian?
2.      Apakah yang dimaksud dengan struktur organisasi?
3.      Apakah yang dimaksud dengan prinsip organisasi proses organisasi?

C.     Tujuan penulis
1.      Agar pembaca dapat mengetahui apa itu pengorganisasian
2.      Agar pembaca dapat mengetahui apa itu struktur organisasi
3.      Agar pembaca mengetahui bagian dari pengorganisasian
D.    Manfaat
1.      Bermanfaat untuk dosen karena dpat menambah referensi dalam pengajaran
2.      Bermanfaat untuk masyarakat, agar masyarakat mengetahui apa pengorganisasian dan struktur organisasi
3.      Bermanfaat untuk siswa, agar siswa dapat banyak lebih mengetahui tentang pengorganisasian dan struktur organisasi

BAB  II
MENURUT PARA AHLI DAN  KESIMPULAN

A.    Menurut para ahli
Organisasi dapat di definisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.
Gareth Morgan(1986) dan Stephen P.Robin(1990: 12-13) mengemukakan bahwa organisasi seringkali dikonsepkan dengan cara yang berbeda
Robbins (1996:10)
menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif, terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi merupakan unsur yang utama karena menyangkut kerja sama antara orangorang yang terlibat dalam kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan-tujuan publik seperti pembangunan dan pelayanan
masyarakat (Kasim, 1993:15).
     A.    Kesimpulan menurut penulis
Pengorganisasian merupakan suatu langkah untuh menetapkan , menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengorganisasian
Organisasi merupakan unsur yang sangat penting dalam masyarakat modern baik di sektor publik (negara) maupun di sektor swasta. Dalam masyarakat modern seperti Indonesia, masa kini dikenal berbagai macam organisasi seperti rumah sakit, sekolah, universitas, yayasan, badan usaha milik negara dan kantor-kantor pemerintah. Dalam administrasi negara, organisasi merupakan unsur yang utama karena menyangkut kerja sama antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan-tujuan publik seperti pembangunan dan pelayanan masyarakat (Kasim, 1993:15) [1].
Organisasi dapat di definisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.
Gareth Morgan(1986) dan Stephen P.Robin(1990: 12-13) mengemukakan bahwa organisasi seringkali dikonsepkan dengan cara yang berbeda. Cara  tersebut antara lain sebagai berikut.
1.      Kesatuan rasional dalam mengejar tujuan
Organisasi ada untuk mencapai tujuan dan perilaku anggota organisasi dapat dijelaskan sebagai pengejaran rasional terhadap tujuan tersebut.
2.      Koalisi dari para pendukung(constituency) yang kuat
Organisasi terdiri atas kelompok yang masing-masing mencoba untuk memuaskan kepentingan sendiri.kelompok tersebut menggunakan kekuasaan mereka untuk memengaruhi sumber daya dalam organisasi.
3.      Sistem terbuka
Organisasi adalah sistem transformasi masukan dan keluaran yang bergantung pada lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.
4.      Sistem yang memproduksi arti
Organisasi adalah kesatuan yang diciptakan secara artifisial. Maksudnya diciptakan secara simbolis dan dipertahankan oleh manajemen
5.      Sistem yang digabungkan secara longgar
Organisasi terdiri atas unit-unit yang relatif berdiri sendiri, dapat mengejar tujuan yang tidak sama, atau bahkan saling bertentangan.
6.      Sistem politik
Organisasi terdiri atas pendukung internal yang mencoba memperoleh kendali dalam proses pengambilan keputusan agar dapat memperbaiki posisi mereka.
7.      Alat dominasi
Organisasi menempatkan para anggotanya ke dalam kotak-kotak pekerjaan yang menghambat apa yang mereka lakukan dan individu yang dengannya mereka berinterksi. Selain itu, mereka diberi atas yang memiliki kekuasaan terhadap mereka
8.      Unit pemrosesan informasi
Organisasi menafsirkan lingkunganya, mengoordinasikan aktifitas, dan memudahkan pembuatan keputusan dengan memproses informasi secara horozontal dan vertikal melalui sebuah struktur hierarki.
9.      Penjara psikis
Organisasi menghabat para anggota dengan membuat deskripsi pekerjaan, departemen, divisi, dan prilaku standar yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
10.  Kontrak sosial
Organisasi terdiri atas sejumlah persetujuan yang tidak tertulis ketika para anggota melakukan perilaku tertentu dan untuk itu mereka menerima imbalan.



Dalam hal pencapaian tujuan, suatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sehingga organisasi tersebut dapat dikatakan efektif apabila banyak tujuan-tujuan organisasi tercapai
Efektivitas atau keefektifan organisasi dapat didefinisikan sebagai tingkatan pencapaian organisasi atas tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang didekati berdasarkan nilai-nilai bersaing dan nilai-nilai inti organisasinya[2].


B.     Struktur organisasi
Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja[3].
Stoner dan Wankell (1986: 243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan.
Gibson dan kawan kawan (1980) menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan yang relatif pasti terdapat di antara pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut:
1.      Pembagian kerja
Permasalahan yang berhubungan dengan pembagian kerja bertalian dengan sampai seberapa jauh pekerjaan dispesialisasi. Seluruh pekerjaan dispesialisasi sampai suatu tingkat dan kemampuan untuk membagi pekerjaan di antara pemegang pekerjaan.
2.      Departementalisasi
Proses penentuan deretan dan kedalaman pekerjaan individual adalah bersifat analitis, yaitu jumlah tugas organisasi dipecah-pecah ke dalam beberapa tugas yang lebih kecil berurutan. Selanjutnya, tugas yang dibagi harus digabungkan pekerjaan ke dalam kelompok dinamakan depertementalisasi, dan permasalahan manajerial yang muncul adalah memilih suatu dasar bagi penggabungan pekerjaan tersebut.
3.      Permasalahan rentang kendali
Pada umumnya,permasalahan rentang kendali akan sama dengan keputusan mengenai beberapakah jumlah bawahan yang dapat dikendalikan oleh seorang manajer. Selain itu rentang kendali harus ditentukan untuk mencakup bukan saja bawahan yang ditugaskan secara formal, tetapi juga mereka berhubungan dengan manajer.
4.      Delegasi kekuasaan
Permasalahan delegasi kekuasaan bertalian dengan keuntungan relatif dari desentralisasi, yaitu delegasi kekuasaan sampai tingkat paling rendah dalam hierarki manajerial.konsep desentralisasi tidak berkenaan dengan penyebaran geografis dari unit-unit organisasi yang terpisah tetapi konsep tersebut berhubungan dengan hal yang didelegasi kepada manajer untuk mengambil keputusan tenpa persetujuan dari manajemen yang lebih tinggi.
Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. (Chandler) telah menjelaskan hubungan strategi dan struktur organisasi dalam studinya pada perusahaan-perusahaan industri di Amerika.
2. Dia pada dasarnya menyimpulkan bahwa "struktur mengikuti strategi". Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah.
3. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri masal akan memerlukan tingkat standardisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode.
Adapun langkah-langkah dalam mendesain struktur organisasi, sebagai berikut:
1.      Bagang tanggung jawab, bagan organisasi, dan prosedur standar hendaknya ditulis dan diperinci serinci mungkin dengan mengingat tujuan umum, kemungkinan adanya reorganisasi di kemudian hari, dan menjamin kelangsungan karier personalianya.
2.      Apabila organisasi berkembang dan perlu penambahan tanggung jawab untuk personalianya, hendaknya didasarkan pada fungsi atau spesialisasi dari operasi.
3.      Pucuk pimpinan diberikan tanggung jawab untuk menetapkan kebijakan yang menyangkut keseluruhan kegiatan organisasi.
4.      Jika penetapan kebijakan ini di desentralisasikan, hendaknya dijelaskan batas-batasnya.
5.       Garis pertanggungjawaban hendaknya dirumuskan dengan jelas, sehingga terpisah dengan garis komando.
6.      Struktur hendaknya cukup luwes guna memberi kesempatan perubahan seandainya dikehendaki, namun agar menjamin kesuksesan organisasi, perlu ditetapkan garis-garis besar dan kode-kode yang fundamental. Hal ini untuk menjamin daya guna organisasi, walaupun ada reorganisasi.
7.      Tidak ada tipe organisasi tertentu yang dapat diterapkan untuk semua kepentingan, khususnya sejak dipertimbangkannya karakteristik individu, yaitu sejak personalia ditempatkan sebagai pusat kekuatan sedemikian rupa sehingga mampu memanfaatkan segala kekuatan personalianya, dan terhindar dari pengaruh yang merupakan kelemahan personalianya.


C.     Prinsip organisasi
Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan.
Dalam suatu organisasi prinsip sangat diperlukan, terutama dapat dijadkan pedoman sehingga organisasi menjadi tumbuh dan berkembang. Prinsip organisasi yang dimasud adalah sebagai berikut.
1.      Organisasi dan tujuan
Prinsip ini menunjukan terdapatnya hubungan yang erat antara organisasi dan tujuan. Organisasi dirancang untuk mencapai tujuan.
2.      Esensi organisasi
p rinsip organisasi adalah tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang kepada orang lain.
3.      Tanggung jawab dan otoritas
Prinsip ini berarti bahwa otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga dibri otiritas untuk melaksanakan tanggung jawab mereka.
4.      Spesialisasi untuk efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.      Rentang kendali
Rentang kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prisip ini menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Selain prinsip yang telah dideskripsikan diatas terdapat sejumlah
prinsip yang dipandangnya bermanfaat mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan pedoman untuk menyusun suatu sistem tugas atau otoritas yang saling berkaitas.
a.       Prinsip pembagian kerja
Dengan adanya spesialisasi, jumlah objek yang harus diperhatikan dan dikerjakan orang menjadi berkuran, dan memang spesialisasi sebagai cara yang paling baik untuk manfaat orang dan kelompok orang.
b.      Prinsip satu arah
Prinsip ini menjelaskan keharusan untuk menunjuk satu orang manajer untuk mengkoordinasikan aktivitas yang berkaita, tetapi tidak menjelaskan sama sekali jangkauan daari peran manajer.
c.       Prinsip sentralisasi
Pada setiap situasi terdapat keseimbangan optimum antara sentralisasi dan desentralisasi. Keseimbangan tersebut tidak dapat ditentukan tanpa memperhatikan kecakapan para manajer yang ditunjuk untuk mengoorganisasi departemen.
d.      Prinsip otoritas dan tanggung jawab
Perlu adanya kaitan antara tanggung jawab para manajer dan otoritas, kaitan yang diperlukan adalah kesamaan antar keduanya. Namun tidak ada cara yang mudah untuk menilai kaitan, khususnya apabila orang memeriksa tugas dari para manajer hierarki puncak.hal ini menambah rumitnya pekerjaan, dan menambah bayang bawahan yang terlibat, oleh karena itu, semakin bertambah sulit untuk mengisolasi bagian dan pelaksanaan otoritas yang pertama kalinya dalam hasil akhir dan menetapkan besarnya tanggung jawab manajer.


e.       Prinsip rantai komando
Rantai bertangga adalah jalan yang harus ditempuh oleh semua komunikasi vertikal dalam suatu organisasi. Sesuai dengan itu, semua komunitas yang hierarki yang paling rendah harus melewati setiap atasan dalam rantai komando.


D.    Proses organisasi
Dua aspek utama struktur organsasi adalah pembagian kerja dan departemen. Pembangunan kerja merupakan pemecah suatu tugas kerja sehingga setiap anggota dalam organisasi bertanggung jawab dan melaksanakan seperangkat aktivitas yang terbatas dan bukan keseluruhan tugas. Sedangkan departementalisasi adalah pengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak.
Tujuan utama dua aspek penting diatas adalah untuk mempermudah proses komunikasi, pengambilan keputusan, evaluasi hasil kerj, imbalan, sosialisasi, dan karier. Kelima aktivitas tersebut merupakan proses organisasi yang masing-masing akan dideskripsikan pada bagian berikut.
1.      Proses komunikasi
Komunikasi sangat penting karena para manajer dalam suatu organisasi jarang bekerja dengan menggunakan barang tetapi lebih sering menggunakan informasi mengenai barang itu.
Proses komunikasi dalam suatu organisasi harus memberi kemungkinan dalam empat arah yang berbeda, kebawah, keatas,horizontal, dan diagonal.
a.       Komunikasi kebawah
Komunikasi kebawah mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjang yang lebih rendah. Misalnya, dalam bentuk instruksi,memo resmi, prosedur
b.      Komunikasi keatas
Komunikasi keatas mengalirdari orang pada hierarki yang lebih rendah ke jenjang lebih tinggi. Misalnya, dalam bentuk kotak saran, pertemuan kelompok, pengaduan.
c.       Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal sangar perlu bagi koordinasi dan integrasi dari beraneka ragam fungsi keorganisasian. Misalnya, komunikasi antara produksi dan pemasaran dalam organisasi bisnis atau antara berbagai macam departemen dan fakultas dalam sebuah universitas.
d.      Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggota tidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur lain. Misalnya, seorang penyelia finansial dari suatu oraganisasi besar mungkin ingin menyusun analisis biaya distribusi.
2.      Proses pengambilan keputusan
proses pengambilan keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi, kemudian menetapkan salah satu alteratif yang anggap paling rasional dan sesuai dengan sistem.
Pada permasalahan yang timbul jarang dengan hasil yang sangat tidak pasti, manajer perlu mempertimbangkan seluruh proses. Proses pengambilan keputusan yang dimaksud adalah
a.       Menetapkan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya
b.      Identifikasi permasalahan
c.       Mengembangkan alternatif
d.      Mengevaluasi alternatif
e.       Memilih alternatif
f.       Melaksanakan keputusan, dan
g.      Pengendalian dan penimbangan.

3.      Proses evaluasi hasil karya
Tujuan evaluasi hasil karya adalah untuk mencapai kesimpulan yang evaluatif atau yang memberi pertimbangan mengenai hasil karya dan untuk mengambangkan karya lewat program.
Di organisasi khususnya prusahaan besar yang berkembang di Amerika Serikat telah mengembangkan metode avaluasi hasil karya dengan lebih modern.
a.       Metode penilaian yang berjangkar pada perilaku(Behaviorally Anchored Rating Scales, BARS)
b.      Manajemen berdasarkan sasaran(Management by objective, MBO)
4.      Proses imbalan
Cara dan penetapan waktu pembagian imbalan merupakan permasalahan penting yang harus dihadapi oleh para manajer sehari-hari, imbalan yang dibagi oleh manajer meliputi upah, mutasi, promo, pujian, dang penghargaan. Imblan tersbut dapat juga membantu menciptakan suasana yang menimbulkan pekerjaan yang menantang dan memuaskan
Tujuan umum dari program imbalan
a.       Untuk menarik orang memenuhi syarat sehingga bersedia memasuki organisasi
b.      Menjaga supaya para bawahan datang ke pekerjaan
c.       Memotivasi para bawahan untuk bekerja lebih giat sehingga mencapai tingkat hasil karya lebih tinggi.
5.      Proses sosialisasi dan proses karier
Sosialisasi keorganisasian adalah proses yang dialami individu untuk menghargai nilai, kemampuan, perilaku, yang diharapkan, dan pengetahuan sosial yang diperlakukan untuk mengasumsikan peran keorganisasian dan untuk berpartisipasi sebagai anggota organisasi.
Proses sosialisasi berusaha agar orang mengartikan aktivitas yang memuaskan dirinya sebagai aktivitas yang menyebabkan hasil menjadi efektif, baik hasil karya kelompok maupun keorganisasian.
Proses sosialisasi meliputi tiga tahpan. Tiap tahap menyangkut aktivitas khusus yang apabila dilaksanakan dengan tepat akan meningkatkan kesempatan orang untuk memiliki karier yang efektif. Tahap sosialisasi yang dimaksud adalah sebagai berikut
a.       Sosialisasi persiapan
b.      Akomodasi
c.       Manajemen peran
BAB IV
PENUTUP

              A Kesimpulan
Disini dapat kita simpulkan bahwa Organisasi dapat di definisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.
Stoner dan Wankell (1986: 243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan.
Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan.
Dua aspek utama struktur organsasi adalah pembagian kerja dan departemen. Pembangunan kerja merupakan pemecah suatu tugas kerja sehingga setiap anggota dalam organisasi bertanggung jawab dan melaksanakan seperangkat aktivitas yang terbatas dan bukan keseluruhan tugas

B.     Kritik dan Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para pemimpin  sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa jarus mengganggu proses organisasi.



[1] Devi Yulianti. . 2015. Desain struktur organisasi efektif untuk mencapai tujuan organisasi
. https://jurnal.uns.ac.id/spirit-publik/article/download/900/870 di akses pada tanggal 23 desember 2018
[2] Devi Yulianti., 2015. Desain struktur organisasi efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
[3]Fianda Gammahendra , 2014. Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Orgnisasi. https://media.neliti.com/media/publications/78826-ID-pengaruh-struktur-organisasi-terhadap-ef.pdf di akses pada tanggal 24 desember 2018

No comments:

Post a Comment