1

loading...

Wednesday, December 12, 2018

Makalah Strategi Pembelajaran IPS


A.    Pengertian Strategi Pembelajaran IPS
Belajar merupakan proses yang disengaja untuk mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indoesia (KBBI), pengertian pendekatan adalah (1) proses, perbuatan, cara mendekati; (2) usaha dalam rangka aktivitas pengamatan untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode-metode untuk mencapai pengertian masalah pengamatan. Adapun pengertian pendekatan pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1.  Perspektif (sudut pandang; pandangan) teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam memilih model, metode, dan teknik pembelajaran.
2. Suatu proses atau perbuatan yang digunakan guru untuk menyajikan bahan pelajaran.
3. Sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.[1]
Pendekatan dalam pembelajaran IPS merupakan dasar-dasar dalam melaksanakan proses belajar-mengajar matapelajaran IPS. Pendekatan ini akan mengacu pada pembelajaran IPS sebagai pendidikan global yang mengitregasikan beberapa mata pelajaran.
a.    Strategi Pembelajaran IPS
      Strategi hampir sama dengan taktik, siasat atau politik. Strategi adalah suatu penataan potensi dan sumber daya agar dapat efisien memperoleh hasil suatu rancangan. Strategi menggambarkan komponen umum materi pembelajaran dan  prosedur  yang digunakan dalam mencapai hasil belajar. 
       Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS , yaitu:
1.  Strategi Urutan Penyampaian Suksesif
Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih dari satu, maka menurut strategi urutan penyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam kemudian secara berututan menyajikan materiberikutnya secara mendalam pula. Contoh yang sama, misalnya guru akan mengajarkan materi nasionalisme. Pertama-tama guru menyajikan pengertian nasionalisme, setelah pengertian disajikan secara mendalam, baru kemudian menyajikan contoh-contoh perilaku yang bersifat nasionalisme.
2.  Strategi Penyampaian Fakta
 Jika guru harus menyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta, strategi yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, sajikan materi fakta dengan lisan, tulisan atau gambar. Kemudian berikan bantuan kepada siswa untk menghafal. Bantuan diberikan dalam bentuk penyampaian secara bermakna, menggunakan jembatan ingatan, jembatan keledai, dan asosiasi berpasangan.
3. Strategi Penyampaian Konsep
Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi, atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham dapat menunjukkan cirri-ciri, unsure, membedakan, membandingkan, dan sebagainya. Langkah-langkah mengajarkan konsep:
a.      Menyajikan konsep
b.      Pemberian bantuan
c.      Pemberian latihan
d.      Pemberian umpan balik
e.      Pemberian tes
f.      Strategi Penyampaian Materi Pembelajaran Prinsip
Yang termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum, dan teori.
Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis prinsip adalah: (a) sajikan prinsip oleh siswa hasil penelusuran di perpustakaan lewat penugasan, (b) berikan bantuan berupacontoh penerapan prinsip dalam kehidupan sehari-hari, (c) berikan soal-soal latihan, (d) berikan umpan balik, dan (e) berikan tes atau penilaian praktek.
4.  Strategi penyampaian prosedur
Tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktikkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.
Langkah-langkah mengerjakan prosedur meliputi:
a.  Menyajikan prosedur
b. Pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur.
c.  Memberikan latihan (praktik)
d.  Memberikan umpan balik
e.   Memberikan tes.
5. Strategi Mengajarkan/Menyampaikan Materi Aspek Sikap (Afektif)
Termasuk materi pembelajaran aspek sikap (afektif) adalah pemebrian respon, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian.[2]
6.  Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada proses mencari dan menemukan. Materi tidak diberikan secara langsung. Peran peserta didik dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan  guru berperan sebagai  fasilitator dan pembimbing peserta untuk belajar.
7.  Strategi pembelajaran ekspositori
Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi secara opotimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Peserta didik tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan pada proses bertutur, maka sering juga disebut strategi “chalk and talk”.[3]
Sedangkan Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction) merupakan strategi pembelajaran yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut intructional effect. Strategi pembelajaran tidak langsung (Indirect Intruction) merupakan proses pembelajaran yang berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Dalam hal ini, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resorce person).[4]

B. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli
Dan untuk lebih jelasnya mengenai pengertian strategi pembelajaran yang tepat dan benar. Berikut ini definisi dan arti strategi pemelajaran menurut para ahli :
1.      Kozma (Sanjaya, 2007)
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
2.      Egger Kauchak dan Harder
Strategi mengajar adalah jenis-jenis metode mengajar yang khusus direncanakan untuk mencapai tujuan khusus.
3.      Gerlach dan Ely (1990)
Strategi merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya mereka menjabarkan bahwa strategi pembelajaran dimaksudkan meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
4.      Gropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998):
Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mereka menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktekkan.
5.      Gilistrap Martin
Strategi pembelajaran adalah pola ketrampilan dan perilaku guru yang dimaksudkan untuk menolong siswa mencapai tujuan pengajaran.
6.      Cropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998)
Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. la menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan.
7.      Dick dan Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007)
Strategi Pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran bukan hanya sebatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
8.      Kemp (Wina Senjaya: 2008)
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
9.      Kosasih Djahiri dan Somara ( 1980:10 )
strategi belajar mengajar adalah perencanaan pengajaran dari seorang guru tentang cara pengajaran akan dibawakannya. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Raka Joni yang berpendapat bahwa yang dimaksud strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru didalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar.[5]

C. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Menurut Mansur (1991) terdapat empat konsep dasar strategi pembelajaran:
1.   Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
2.   Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat.
3.  Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belaajr mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4.  Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.[6]

E. Contoh Strategi Pembelajaran
1.        Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk didalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangankan ketrampilan langkah demi langkah.

2.        Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang tinggi dalam observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resourse person).Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan memungkinkan memberikan umpanbalik kepada siswa ketika meraka melakukan inkuiri. Strategi pembelajaran tidak langsung mengisyaratkan bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.
3.        Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Intruction)
Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berfikir. Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokan dan metode-metode interaktif. Didalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengkerjaan tugas berkelompok, dan kerja sama siswa secra berpasangan.
4.        Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Experiential Learning)
Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuensi induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, dan bukan hasil belajar. Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.
5.        Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagan dari kelompok kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta belum dewasa, sulit menggunakan pembelajaran mandiri.

F. Pendekatan , Model Dan Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
(1)  pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan
(2)  pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
2.      Model Pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu:
(1) model interaksi sosial;
(2) model pengolahan informasi;
(3) model personal-humanistik; dan
(4) model modifikasi tingkah laku.
Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
3.      Metode Pembelajaran
Jadi, metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
(1) ceramah;
(2) demonstrasi;
(3) diskusi;
(4) simulasi;
(5) laboratorium;
(6) pengalaman lapangan;
(7) brainstorming;
(8) debat,
(9) simposium, dan sebagainya.





Agung Eko Purwana dkk. 2009. Pembelajaran IPS MI Edisi Pertama. Surabaya: Aprinta.
Murtadho, dkk. 2009. Pembelajaran PKn MI. Surabaya: Aprinta.
Hosnan, M. 2014.  Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Trianto.2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mulyono. 2012.  Strategi Pembelajaran menuju Evektifitas Pembelajaran di Abad Global. Malang: UIN Maliki Press.
Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika Aditama, 2007.


[1] M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 32
[2] Trianto,  Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), hlm. 184-187.
[3] Mulyono, Strategi Pembelajaran menuju Evektifitas Pembelajaran di Abad Global, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm. 75.
[4] M. Hosnan, Pendekatan Saintifik..., hlm.185
[5] Agung Eko Purwana dkk, Pembelajaran IPS MI Edisi Pertama, (Surabaya: Aprinta, 2009),  hlm 4-9.
[6] Pupuh Paturrohmah dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 46.

No comments:

Post a Comment