MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM
"GETARAN"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Getaran
dan gelombang merupakan dua hal yang saling berkaitan. Gelombang, baik itu
gelombang air laut, gelombang gempa bumi, gelombang suara yang merambat di
udara; semuanya bersumber pada getaran. Dengan kata lain, getaran adalah
penyebab adanya gelombang. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak benda
yang bergetar. Seperti Senar gitar, getaran garpu tala, getaran mobil ketika
mesinnya dinyalakan. Sangat banyak contoh getaran dalam kehidupan kita.
Gerak
bolak balik benda yang bergetar terjadi tidak tepat sama karena pengaruh gaya
gesekan. Ketika kita memainkan gitar, senar gitar tersebut akan berhenti
bergetar apabila kita menghentikan petikan. Demikian juga bandul yang berhenti
berayun jika tidak digerakan secara berulang. Hal ini disebabkan karena adanya
gaya gesekan. Gaya gesekan menyebabkan benda-benda tersebut berhenti
berosilasi. Jenis getaran seperti ini disebut getaran harmonik teredam.
Walaupun kita tidak dapat menghindari gesekan, kita dapat meniadakan efek
redaman dengan menambahkan energi ke dalam sistem yang berosilasi untuk mengisi
kembali energi yang hilang akibat gesekan, salah satu contohnya adalah pegas
dalam arloji yang sering kita pakai.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan getaran selaras?
2. Apa yang dimaksud dengan getaran
teredam?
3. Apa yang dimaksud dengan getaran
terpaksa?
C.
TUJUAN
1. Untuk menjawab apa yang dimaksud dengan
getaran selaras.
2. Untuk menjawab apa yang dimaksud dengan
getaran teredam.
3. Untuk menjawab apa yang dimaksud dengan
getaran terpaksa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Getaran Selaras
Gerak harmonik merupakan gerak sebuah
benda dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus (dapat
dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus). Gerak semacam ini disebut gerak
osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem
yang melakukan getaran harmonik,
antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio, arus listrik AC, dan
denyut jantung. Galileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk
pengukuran waktu dalam pengamatan gerak.
Gamabar
1.1 Gerak benda pada lantai licin dan terikat pada pegas untuk posisi normal
(a), teregang (b), dan tertekan (c)
Untuk
memahami getaran harmonik,
kita dapat mengamati gerakan sebuah benda yang diletakkan pada lantai licin dan
diikatkan pada sebuah pegas . Anggap mula-mula benda berada pada posisi X = 0
sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan
posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke kiri (X = –) pegas akan mendorong
benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke
kanan, pegas akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan (X = +).
Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada posisi keseimbangan
disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih menurut Robert Hooke dirumuskan
sebagai berikut.
Fp
= -kX
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya
pemulih selalu pada arah yang berlawanan dengan simpangannya. Jika kita
gabungkan persamaan di atas dengan hukum II Newton, maka diperoleh persamaan
berikut.
Fp
= -kX = ma
atau
Terlihat bahwa percepatan berbanding
lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan. Hal ini merupakan karakteristik
umum getaran harmonik.
a.
Syarat
Getaran Harmonik
Syarat
suatu gerak dikatakan getaran harmonik, antara lain :
ü
Gerakannya periodik (bolak-balik).
ü
Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
ü
Percepatan atau gaya yang bekerja
pada benda sebanding dengan posisi/simpangan benda.
ü
Arah percepatan atau gaya yang
bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi keseimbangan.
b.
Periode
dan Frekuensi Getaran Harmonik
kita
telah mempelajari gerak melingkar beraturan di kelas X. Pada dasarnya, gerak harmonik merupakan gerak melingkar beraturan
pada salah satu sumbu utama. Oleh karena itu, periode dan frekuensi pada pegas
dapat dihitung dengan menyamakan antara gaya pemulih (F = -kX) dan gaya
sentripetal (F = -4π 2 mf2X).
-4π 2 mf2X =
-kX
4π 2 mf2 = k
4π 2 mf2 = k
Periode dan frekuensi sistem beban
pegas hanya bergantung pada massa dan konstanta gaya pegas.
c.
Periode
dan Frekuensi Bandul Sederhana
Sebuah
bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang digantung di ujung
tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Jika beban ditarik ke
satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik keseimbangan menuju
ke sisi yang lain. Jika amplitudo ayunan kecil, maka bandul melakukan getaran
harmonik. Periode dan frekuensi getaran pada bandul sederhana sama seperti pada
pegas. Artinya, periode dan frekuensinya dapat dihitung dengan menyamakan gaya
pemulih dan gaya sentripetal.[1]
Gaya yang bekerja pada bandul sederhana
Persamaan gaya pemulih pada bandul
sederhana adalah F = -mg sinθ . Untuk sudut θ kecil (θ
dalam satuan radian), maka sin θ = θ . Oleh karena itu
persamaannya dapat ditulis F = -mg (). Karena persamaan gaya sentripetal
adalah F = -4π 2 mf2X, maka kita peroleh persamaan
sebagai berikut.
-4π 2 mf2X = -mg ()
4π 2 f2 =
Periode dan frekuensi bandul
sederhana tidak bergantung pada massa dan simpangan bandul, tetapi hanya
bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi setempat.
d.
Persamaan
Getaran Harmonik
Persamaan getaran harmonik diperoleh dengan memproyeksikan
gerak melingkar terhadap sumbu untuk titik yang bergerak beraturan.
ü
Simpangan
Getaran Harmonik
Simpangan
getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi partikel yang
bergerak melingkar beraturan pada diameter lingkaran. Gambar diabawah melukiskan
sebuah partikel yang bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan sudut ω
dan jari-jari A. Anggap mula-mula partikel berada di titik P.
Proyeksi gerak melingkar beraturan
terhadap sumbu Y merupakan getaran harmonik sederhana.
Perhatikan gambar diatas. Setelah
selang waktu t partikel berada di titik Q dan sudut yang ditempuh adalah θ =
ωt = . Proyeksi titik Q terhadap diameter
lingkaran (sumbu Y) adalah titik Qy. Jika garis OQy kita sebut y yang merupakan
simpangan gerak harmonik sederhana, maka kita peroleh
persamaan sebagai berikut.
Y = A sin θ = A sin ω t = A sin
Besar sudut dalam fungsi sinus (θ )
disebut sudut fase. Jika partikel mula-mula berada pada posisi sudut θ0,
maka persamaanya dapat dituliskan sebagai berikut.
Y = A sin θ = A sin(ω t + θ0)
= A sin (+θ0)
Sudut fase getaran harmoniknya
adalah sebagai berikut.adalah sebagai berikut.
Karena Φ disebut fase, maka fase getaran harmonik
adalah sebagai berikut.
Apabila sebuah benda bergetar
harmonik mulai dari t = t1 hingga t = t2, maka beda fase
benda tersebut adalah sebagai berikut.
Beda fase dalam getaran harmonik
dinyatakan dengan nilai mulai dari nol sampai dengan satu. Bilangan bulat dalam
beda fase dapat dihilangkan, misalnya beda fase 2¼ ditulis sebagai beda fase ¼.
e.
Kecepatan Getaran Harmonik
Kecepatan
benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari
turunan pertama persamaan simpangan.[2]
Mengingat nilai maksimum dari fungsi
cosinus adalah satu, maka kecepatan maksimum (vmaks) gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut.
vmaks = ω A
f.
Percepatan Getaran Harmonik
Percepatan benda yang bergerak
harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan pertama persamaan kecepatan
atau turunan kedua persamaan simpangan.
ay = ω A [-ω sin (wt + θ 0)]
ay = -ω 2A sin (ω t + θ 0)
ay = -ω 2y
ay = -ω 2A sin (ω t + θ 0)
ay = -ω 2y
Karena nilai maksimum dari simpangan
adalah sama dengan amplitudonya (y = A), maka percepatan maksimumnya (amaks)
gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut.
amaks = –ω 2 A
g.
Energi
Kinetik Gerak Harmonik
Cobalah kita tinjau lebih lanjut
energi kinetik dan kecepatan gerak harmoniknya. Karena Ek =½ mvy2
dan vy = A ω cos ω t, maka
Energi kinetik juga dapat ditulis dalam bentuk lain seperti
berikut.
Ek maks = m ω2 A2, dicapai jika cos2 ω
t = 1. Artinya, ω t harus bernilai , , …, dan seterusnya.
y = A cos ω t
y = A cos
y = A (di titik setimbang)
Ek min = 0, dicapai bila cos2 ω
t = 0. Artinya, ω t harus bernilai 0, π , …, dan seterusnya.
y = A cos ω t
y = A cos 0
y = A (di titik balik)
y = A cos 0
y = A (di titik balik)
Jadi, energi kinetik maksimum pada
gerak harmonik dicapai ketika berada di titik setimbang. Sedangkan energi
kinetik minimum dicapai ketika berada di titik balik.
h.
Energi
Potensial Gerak Harmonik
Besar
gaya yang bekerja pada getaran harmonik selalu berubah yaitu berbanding lurus
dengan simpangannya (F = ky). Secara matematis energi potensial yang dimiliki
gerak harmonik dirumuskan sebagai berikut.
Ep = ky2
Ep = m ω 2 (A
sin ω t)2
Ep = m ω 2 A2
sin2 ω t
Ep maks = m ω 2 A2 dicapai jika sin2 ω
t = 1. Artinya ω t harus bernilai , 3, … , dan seterusnya
y = A sin
y = A (di titik balik)
Ep min = 0, dicapai jika sin2 ω
t = 0. Artinya, ω t harus bernilai 0, π , …, dan
seterusnya.
seterusnya.
y = A sin ω t
y = A sin 0
y = 0 (di titik setimbang)
y = A sin 0
y = 0 (di titik setimbang)
i.
Energi
Mekanik Gerak Harmonik
Energi mekanik sebuah benda yang
bergerak harmonik adalah jumlah energi kinetik dan energi potensialnya.
Berdasarkan persamaan diatas,
ternyata energi mekanik suatu benda yang bergetar harmonik tidak tergantung
waktu dan tempat. Jadi, energi mekanik sebuah benda yang bergetar harmonik
dimanapun besarnya sama.
Em = Ek maks =
Ep maks
Em = m ω 2 A2 = k A2
Kedudukan gerak harmonik sederhana
pada saat Ep dan Ek bernilai maksimum dan minimum.
j.
Kecepatan
Benda yang Bergetar Harmonik
Untuk
menghitung kecepatan maksimum benda atau pegas yang bergetar harmonik dapat
dilakukan dengan menyamakan persamaan kinetik dan energi total mekaniknya
dimana Ek = Em.
Sedangkan untuk menghitung kecepatan
benda di titik sembarang dilakukan dengan menggunakan persamaan kekekalan
energi mekanik.[3]
B.
GETARAN
TEREDAM
Gerak Harmonik Teredam Secara umum gerak osilasi
sebenarnya teredam. Energi mekanik terdisipasi (berkurang) karena adanya gaya
gesek. Maka jika dibiarkan, osilasi akan berhenti, yang artinya GHS-nya
teredam. Gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan b adalah
konstanta menyatakan besarnya redaman, dimana
amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS teredam.
1. Besaran
fisika pada ayunan bandul
a. Periode(T)
Benda yang bergerak harmonis
sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode.periode ayunan (T)adalah waktu
yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran.benda dikatakan melakukan
satu getaran jika benda bergerak dari titik dimana benda tersebut mulai
bergerak dan kembali lagi ketitik tersebut.satu periode adalah sekon atau
detik.
b. Frekuensi(f)
Frekuensi adalah banyaknya getaran
yang dilakukan oleh benda selama satu detik,yang dilakukan oleh benda selama
satu detik,yang dimaksudnya dengan getran disini adalah getran lengkap.satu
frekuensi adalah hertz.
2. Hubungan
antara periode dan frekuensi
Frekuensi adalah
banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik,dengan demikian selang waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah 1getaran /f getaran x 1 sekon = 1 /f sekon.
Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu getaran adalah
periode.dengan demikian,secara matematis hubungan antara periode dan frekuensi
adalah sebagai berikut:
CONTOH SOAL :
Sebuah partikel melakukan gerak harmonic sederhana dengan
frekuensi 0,2 Hz. Jika simpangan maksimum yang dapat dicapai oleh partikel
tersebut adalah 10 cm, tentukanlah simpangan partikel tersebut pada saat t = 2
sekon !
Penyelesaian :
Diketahui:
f=0,2Hz
A=10cm=0,1m
t=2sekon
y = A sin 2πf.t
f=0,2Hz
A=10cm=0,1m
t=2sekon
y = A sin 2πf.t
= 0,1 . sin 2π
(0,2).2
= 0,1. Sin 0,8 π
=0,1(0,59)
= 0,059 m
= 0,059 m
= 5,9 cm
a. Gerak
harmonik terendam
Secara umum, gerak osilasi sebenarnya
terendam. Energi mekanik terdisipasi (berkurang) karena adanya gaya gesek. Maka
jika dibiarkan, osilasi akan berhenti, artinya GHS-nya terendam.gaya gesekan
biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan bendanya konstanta menyatakan
besarnya redaman,dimana= amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS redaman. Bila
energi mekanik gerak osilasi berkurang terhadap waktu, gerak dikatakan
terendam, jika gaya gesekan atau redaman kecil kecil gerak hampir periodik
sekalipun amplitudo berkurang secara lambat terhadap waktu. Selain adanya gaya
balikpada gerak ini ada gaya lain yang bekerja melawan arah gerak misalnya
karena kekentalan zat cair atau bidang yang tak licin, tempat gerakan
berlangsung. Misal gaya seperti ini adalah f = - rv dengan r adalah konstanta
rendaman dan v faktor kecepatan. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya ini
berlawanan dengan gerak, persamaan gerak yang terjadi adalah;
∑F = -kx –
rv
Jika rendaman sangat
besar, lebih besar dari dan menjadi imaginer, disini tidak ada osilasi dan
simpangan benda akan menjadi nol tanpa melewati kedudukan setimbangnya paling
tidak melewati kedudukan setimbang satu kali.
Macam – macam gerak
harmonik terendam;
1. r = 0, tak terendam
2. r < akar 4 km,
gerak harmonik yang ”underdamped” (terendam berosilasi).
3. r = 4km, gerak harmonik yang “critically damped” (terendam
kritis)osilasi berhenti, kedudukan
setimbang dicapai dalam waktu singkat.
4. r > akar
4km,gerak harmonik yang “overdamped”(terendam jenuh) kedudukan setimbang
dicapai dalam waktu lama.
ü Underdamped
Benda yang
mengalami underdamped biasanya melakukan beberapa osilasi sebelum berhenti. Benda
masih melakukan beberapa getaran sebelum berhenti karena redaman yang alaminya
tidak terlalu besar.
ü Criticall
damping
Benda
yang mengalami critical damping biasanya langsung berhenti berosilasi (benda
langsung kembali ke posisi setimbangnya), benda langsung berhenti berosilasi
karena redaman yang dialaminya cukup besar.
ü Over
damping
Over damping mirip seperti critical
damping,bedanya pada criticall damping benda tiba lebih cepat diposisi
setimbangnya. Sedangkan pada over damping benda lama sekali tiba diposisi
setimbangnya. Hal ini disebabkan karena redaman yang dialami oleh benda sangat
besar.
Apabila terdapat redaman maka energi mekanik
sistem pegas benda setelah terjadi redaman bisa ditentukan menggunakan nilai
rata rata. Untuk menentukan energi mekanik setelah terjadi redaman, kita bisa
menggunakan energi mekanik = energi potensial (jika kita tinjau osilasi sistem
pegas bendadimulai dari simpangan maksimum pada simpangan maksimum,energi
mekanik= energi potensial) atau energi mekanik = energi kinetik(kita tinjau
osilasi sistem pegas- benda dimulai dari posisi seimbang, energi mekanik
=energi kinetik) misalnya,kita tinjau osilasi sistem pegas-benda dimulai dari
posisi seimbang. Dalam satu siklus osilasi (satu siklus sama dengan satu
putaran.kalau kita andaikan grafik amplitudo diatas adalah gelombang. Maka satu
siklus sama dengan satu panjang gelombang ,energi mekanik sistem pegas-benda
adalah;
E
= 2 (1/2mv2) rata rata
E = (mv2))rata
Karena terdapat redaman maka energi
mekanik sistem pegas-benda berkurang. Energi mekanik sistem berkurang akibat
adanya gaya redaman.laju berkurangnya energi mekanik sistem = laju dilakukannya
kerja negatif oleh gaya redaman (ingat teorema kerja energi umum). Untuk
mengkarekteristikan jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang
dinamakan nisbah redaman.nisbah redaman adalah perbandingan antara peredaman
sebenarnya terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai redaman
kritis.[4]
C.
GETARAN
TERPAKSA
Pada kasus
sistem yang berosilasi sederhana akan berosilasi selamanya. Tetapi pada setiap
sistem mempunyai redaman sehingga sistem akan berhenti berosilasi. Untuk
mempertahankan suayu sistem osilator, maka energi berasal dari sumber luar
harus diberikan pada sistem yang besarnya sama dengan energi disimpan yang
ditimbulkan oleh medium peredamamnya, osilasi yang demikian disebut osilasi
paksaan.
Sebagai
contoh, seorang anak TK yang sedang main ayunan lama kelamaan ayunanya akan
berhenti, tetapi bila sang ibu selalu mendorongnya manakala ayunan sianak
sampai sendirinya, maka ayunan anak tersebut akan berlangsung terus menerus.
Dalam kasus yang dikatakan ayunan anak lebih dominan disebabkan oleh gaya
dorongan dari sang ibu. Dengan kata lain sistem (dalam hal ini anak itu)
dipaksa berosilasi Oleh gaya luar yang menggerakkannya. Osilasi semacam ini
dinamakan osilasi terpaksa. Banyak sistem osilasi terpaksa yang tanpa kita
sadari sudah akrab dengan kehidupan sehari hari. Misalnya, ketika menyetel
radio, kita telah memaksa sistem elektrolik radio untuk berosilasi pada
frekuensi stasium pemancar yang kita pilih, sehingga kita dapat mendengar
lantunan penyanyi pujaan, dan iklan jitu, yang kita butuhkan. Kita dapat
menyalakan televisi, mesin cuci atau dapat menyetrika, karena alat alat itu
menerima pasokan daya dari PLN, sehingga arus listrik bolak balik yang
dibutuhkan alat alat itu mengalir hingga mereka dapat beroperasi sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
Semua
sistem yang mempunyai sifat yang sistem yang berosilasi secara terpaksa
mempunyai sifat yang analog, misalnya
osilasi terpaksa pada ayunan anak yang disebabkan oleh dorongan ibu, analog
dengan osilasi terpaksa yang terjadi ketika tangan kita mendorong dan menarik
beban sesuai dengan kehendak kita, osilasi yang dihasilkan pada kedua contoh
itu tidak terjadi pada frekuensi alamiah masing-masing melainkan sangat
tergantung pada frekuansi dorongan sang ibu dan tangan kita. Aliran arus
listrik bolak balik dalam rangkaian listrik RLC, terjadi pada frekuensi sumber
tegangan bolak balik yang mencatunya, demikian pula osilasi atom dalam bahan
terjadi pada frekuensi medan gelombang. Elektromagnetik yang menginduksinya.
Oleh karena sistem yang mengalami osilasi terpaksa mempunyai karakteristik yang
sama
ü Persamaan
osilasi terpaksa
Persamaan
gerak pada sistem osilasi terpaksa ini ternyata identik dengan persamaan yang
menggambarkan aliran arus bolak balik (I) dalam sistem RLC ketika dihubungkan
dengan tegangan sumber bolak balik V(t) yaitu dalam bentuk persamaan
diferensial
ü Solusi
persamaan osilasi terpaksa
Sebagaimana telah kita bahas, bahwa persamaan
adalah merupakan persamaan deferensial orde dua homogen atau osilasi harmonik
terendam, dimana solusinya ada tiga alternatif, yaitu jika:
ü kedua
akarnya riil dan berbeda m = m1 dan m = m2
ü Solusinya
adalah kedua akarnya rill dan sama m=m1= m2
ü Solusinya
adalah kedua akarnya kompleks m =
Ketiga
solusi diatas disebut solusi homogen atau fungsi komplementer (complementary
fuction). jika disebut persamaan deferensial orde dua tidak homogen,maka kita
perlu mencari solusi suku F(t).metode yang digunakan adalah metode integral
khusus yang diperoleh dengan menggunakan bentuk umum dari fungsi diruas kana
persamaan yang diberikan yaitu dengan mensubtitusiakan bentuk umum kedalam
persamaanya dan kemudian menyamakan koefisiaen koefisienya. Bentuk bentuk umum suku F(t)dan bentuk integral
khususny 1,Bentuk F(t) Bentuk integral khusus.
F(t) = k
y = C
f(t) = kt
y = Ct + D
f(t) = kt2
y = ct2 + Dt + E
f(t) = k sin t atau k cos t
y = C sint + D cos t
f(t) = k sin t + k cost t
y = C sin t + D
cos t
f(t) = e kt
y = C
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan
yang ditempuh selalu sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan
gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak
periodik tertentu. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama
disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut
juga sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan gerak
periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran.
Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada
ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana.
Secara umum, gerak
osilasi sebenarnya terendam.energi mekanik terdisipasi (berkurang)karena adanya
gaya gesek. Maka jika dibiarkan, osilasi akan berhenti, artinya GHS-nya
terendam. Gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan bendanya
konstanta menyatakan besarnya redaman, dimana= amplitudo dan = frekuensi
angular pada GHS redaman.
B.
SARAN
Terima kasih kepada teman-teman yang membantu
menyelesaikan makalah ini,sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Dalam penulisan makalah ini kami sangat membutuhkan masukan dari
guru-guru (Dosen) maupun teman-teman semua demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri,
Sari Rachma dkk..2012. Makassar Fisika Dasar ii Balikpapan:
universitas Balikpapan press.
Kanginan,
Marthen.2000, FISIKA. Jakarta:
Erlangga.
Ruwanto,
Bambang,2007. Fisika II .Yogyakarta:
Yudhi Tira.
http://cheatonunpad.wordpress.com/2013/09/15/gerak-harmonik-sederhana-dan-gerak
harmonik-teredam/
[4] http://cheatonunpad.wordpress.com/2013/09/15/gerak-harmonik-sederhana-dan-gerak
harmonik-teredam
No comments:
Post a Comment