1

loading...

Monday, October 14, 2019

MAKALAH IPA "ASAM"


MAKALAH IPA "ASAM" 

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Asam dan basa didefinisikan oleh ahli kimia berabad-abad yang lalu dalam sifat-sifat larutan air mereka. Dalam pengertian ini suatu zat yang larutan air nya berasa asam, memerahkan lakmus biru, bereaksi dengan logam aktif untuk membentuk hidrogen, dan menetralkan basa. Dengan mengikuti pola yang serupa, suatu basa didefinisikan sebagai suatu zat yang larutan air nya berasa pahit, membirukan lakmus merah, terasa licin sabun, dan menetralkan asam.
Meskipun definisi asam dan basa bernilai praktis, definisi ini sangat membatasi lingkup bidang kimia ini. Beberapa konsep asam dan basa dipaparkan yang menghubungkan sifat-sifat larutan dengan struktur spesi yang terdapat dalam larutan itu.
Pengertian asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi, pengertian basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi dengan asam menghasikan senyawa yang disebut garam, sedangkan pengertian garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara asam dan basa.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa Pengertian Asam?
2.      Apa Pengertian Basa?
3.      Apa Pengertian Garam?

C.    Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Apa Pengertian Asam.
2.      Untuk Mengetahui Apa Pengertian Basa.
3.      Untuk Mengetahui Apa Pengertian Garam.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Asam
Asam itu berasal dari bahasa latin, yakni denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam menurut arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam di tentukan oleh banyak sedikitnya ion hidrogen yang di hasilkan. Semakin banyak ion + yang di hasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
Istilah “asam” merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan nuntuk hal yang sama dalam bahasa bahssa eropa seperti acid (bahasa inggris), zuur (bahasa belanda), atau saure (bahasa jerman) yang secara harviah berhubungan dengan rasa masam.
Menurut Lavoisier (1777) menyatakan bahwa semua asam selalu mengandung suatu unsur dasar yaitu oksigen (nama oksigen du najukan oleh Lavoisier, di ambil dari bahasa yunani yang berarti “pembentuk asam”).
Menurut davy (1810) menunjukan bahwa asam muriatat (asam hidroklorida) hanya mengandnung hidrogen dak klor. Tidak mengandung oksigen dan dengan itu menetapkan bahwa hidrogen lah dan bukan oksigen yang menjadi unsur dasar di dalam asam.
1.      Sifat asam
Suatu zat dapat dikatakan apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat senbagai berikut :
a.       Dalam larutan akan terjadi sebuah reaksi ionisasi melepas ion H+.
b.      Pada asam kuat ionisasi terjadi sempurna sedngkan pada asam lemah hanya sebagian.
c.       Korosif y7akni bisa merusak logam.
d.      Bisa membuat warna merah pada kertas lakmus.
e.       Biasanya mempunya rumus molekul yang diawali dengan H (hidrogen).

2.      Pengelompokan asam
Berdasarkan kekuatrannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a.       Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya`
b.      Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghsilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).

3.      Contoh asam
a.       Asam asetat, terdapat pada larutan cuka.
b.      Asam askorbat, terdapat pada jeruk, tomat, sayuran.
c.       Asam sitrat, terdapat pada jeruk.
d.      Asam borat, terdapat pada larutan pencuci mata.
e.       Asam karbonat, terdaoat pada minuman berkarbonasi.
f.       Asam klorida, terdapat pad asam lambung, obat tetes mata.
g.      Asam nitdrat, terdapat pada pupuk, asam peleak (TNT).
h.      Asam fosfat, terdapat pada diterjen, pupuk.
i.        Asam sulfat, terdapat pada batre mobil, pupuk.
j.        Asam tatrat, terdapat pada anggur.
k.      Asam malat, terdapat pada apel
l.        Asam formiat, terdapat pada sengatan lebah
m.    Asam laktat, terdapat pada keju.
n.      Asam benzoat, terdapat pada bahan pengawet makanan.[1]


Contoh reaksi ionisasinya :
HNO3=H+ +NO3
HCI+ H2O= H3O+ CI

B.     Pengertian Basa
Basa menurut arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam larut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyak jumlah ion OH yang dihasilkan maka semakin kuatlah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H20).
1.      Sifat-sifat basa
a.       Pahit dan licin dikulit .
b.      mempunyai pH lebih dari 7
c.       mengubah warna lakmus merah menjadi biru
d.      dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit).
e.       Dapat menetralkan sifat asam bersifat kausatik atau merusak kulit

2.      Pengelompokkan basa
Berdasarkan kemmapuan melepaskan ion OH, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu:
a.       Basa kuat, adalah basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar, basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya: kayak natrium hidroksida, kalium hidroksida.
b.      Basa lemah, adalah basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah kecil. Contohnya: kayak ammnia.

3.      Contoh basa:
a.       Alumium hidroksida, terdapat pada sebuah deodorant,, antasid.
b.      Kalsium hidroksida, terdapat pada sebuah mortar dan plester.
c.       Magnetsium hidroksida, terdapat pada sebuah obat urus-urus antasid.
d.      Natrium hidroksida, terdapat pada sebuah bahan sabun mandi.

Contoh reaksi ionisasinya:
NaOH e=Na+ +OH-
Ca(OH) 2e=Ca2+ +2OH-
Ba(OH)2e=Ba2+ +2OH-
A1(OH)3e=A13+ +3OH-
KOHe=K+ +OH-
Sr(OH)2e+ Sr2+ +2OH-

C.    Pngertian Garam
Garam dalam ilmu kimia, garam ialah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif(anion). Sehingga akan membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil sebuah reaksi asam dan basa.
Menjelang pertengahan kedua abad ke-18, bebrapa industri penti g dieropa dan amerika utara menghdapi krisis pasukan bahan baku. Industri kaca bergantung pada soda abu (matrium karbonat, Na2CO3) atau potas (kalium karbonat, K2CO3) sebagai fluks untuk menurunkan kekentalan lelehan kaca. Sebagai mana tersirat dari nama dgagangnya, kedua karbonat itu diturunkan dari penilitian (learcing) abu:soda abu dari abu tumbuhan laut, dan potas dari abu pohon dan semak hutan. Menjelang tahun 1750, kebutuhan akan kaca melampaui pasokan dari sumber tradisonal yang mutunya juga selalu berubah-ubah.
Pembuatan sabun juga menghadapi masalah pasokan sebab mereka memerlukan senyawa basa yang murah direaksikan dengan minyak nabati dan lemak hewan. Suatu senyawa basa, yaitu kapur, mudah diperoleh. Kapur ini diproduksi mellui penguraian batu gamping, yang melipah didunia. Pada suatu tinggi:
CaCO3(s)                    CaO(s) + CO2(g)
           Pada abad ke18, pembakaran kapur merupakan struktur industri terbesar dieropa, kapur tohor (CaO) dapat dimatikan dnegan menambahkan air dan menghasilkan hidroksida yang sedikit larut.
CaO + H2O(L)            Ca(OH)2(s)
             Dalam bentuk ini, Ca(OH)2 berfungsi dengan baik untuk menetralkan asam tetapi tidak berguna dalam industri sabun sebab garam kalsium yang terbentuk dari reaksinya dengan minyak bersifat tidak larut dalam air. Sabun haruslah bersifat larut-air.
Pada tahun 1775. Akademi ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan perancis menawarkan hadiah bagi penemu suatu proses yang baik untuk membuat natrium karbonat dari natrium klorida. Fisikiawan dan kimiawan amatir, nicolas leblan, memecahkan persoalan selama 15 tahun berikutnya, meskupun ia tidak menerima penghargaan sepenuhnya tas penemuannya ini semasa hidupnya.
1.      Sifat-sifat garam
a.       Jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, maka garam akan mempunyai sifat asam. Dan sebaliknya, apabila terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, maka garam akan mempunyai sifat basa.
b.      Bila terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, maka garam akan mempunyai sifat netral, misalnya garam dappur (NaCi).
c.       Memiliki pH 7
2.      Contoh garam
a.       Natrium klorida, garam dapur
b.      Natrium baking soda
c.       Bikarbonat kalsit
d.      Kalsium, saltpeter
e.       Karbonat, potash
f.       Kalsium nitrat, TSP
g.      Kalsium karbonat,  natrium posfat,  amunium klorida, salmiat.
             Contoh reaksi ionisasinya
             2Cu(s)+2HCI =  2CuCI H2
              NaCI = Na+ +CI-
              Fe2(SO4)3 = 2Fe3+ +3SO3-4

·         Kekuatan asam, basa dan garam
       Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion  H+ makin asam larutan tersebut, umumnya konsentrasi ion H+ sangat kecil, sehigga untuk menyederhankan penulisan, seorang kimiwan dari denmark bernama sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+.[2]

·         Pembedaan asam dan basa
        Asam dan basa dapat dibedakan dari rasa dan sentuihan. Asam mempunyai rasa masam yang kita kenal misalnya pada beberapa jemis makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minumn riungan, dan beberapa produk seperti sabun yang mengandung blerang air accu.
       Sebaiknya, basa mempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa sebaiknya jangan di gunakan untuk menguji adanya asam dan basa, karna beberapa asam dan basa dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
         Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa, meskipun kita telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein dodalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengna proses pemberrsihan dari produk pembersih saluran.

·         Asam dan basa dalam kehidupan
              Beberapa asam dan basa yang dikenal:
           Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat maam yan paling penting    dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat, asam klorida.
a.       Asam sulfat merupakan cairan kental menyerupai oli umumnya asam sulfat digunakan dalam pebuatan pupuk, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna dan untuk pembuatan asam lainnya.
b.      Asam fosfat digunakan untuk pembuatan pupukl dan deterjen. Namun sangat disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di dnay-danau dan aliran sungai.
c.       Asan nitrat banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia.
d.      Asam klorida adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCI dan ion-ionnya yang terbentuk dalam laruran, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia. Dalam keadaan murni, pada umumnya basa serupa kristalpadat. Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa, antaralain diodoran, antasid dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida. Ca(OH)2 yang umumnya disebut soda kausik suatu basa yang serupa tepung kristal putih yang mudah larut dalam air.

·         PH Kelarutan asam dan basa
Ø  Ungu tua pH14
Ø  Ungu kurang tua pH13
Ø  Ungu muda pH12
Ø  Ungu lebih muda pH11
Ø  Ungu sangat muda pH10
Ø  Indigo pH9
Ø  Biru pH8
Ø  Hijau pH7
Ø  Kuningb pH6
Ø  Jingga pH5
Ø  Merah sangat muda pH4
Ø  Merah lebih tua pH3
Ø  Merah pH2
Ø  Merah agak tua pH1

         Dalam air murni harga (H+) sama dengan (OH-) yaitu 10-7, harga pH asam dan basa mulai dari 1 sampai 14. Untuk menyederhanakan penulisan seorang ahli kimia denmark, S.P.I. Sorensen (1868-1939) pada tahun 1909 menggunakan skala untuk menyatakan konsentrasi H+ suatu larutan. Skala tersebut diberi nama skala pH. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCI dan NH3 dapat dijelaskan sebagai reaksi asam basa.
          HCI (g)+NH3(g) = NH4CI(s) simbol (g) dan (s) menyatakan zat bewujud gas dan padat. Hidrogen klorida mendonorkan proton pada amonin dan berperan sebagai asam. Menurut teori bronsted dan lowry. Zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas ptoton, zat ini akan berperan sebgai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya bila suatru zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan sebagai basa. Dalam suatu hal larutan asam dalam air, berperan sebagai basa.
           HCI+H2O = CI-+H3O+asam1+basa2 +=basakonjugad 1+asamkonjugasd 2basakonjugad dari suatu asam adalah spesi yang terbentuk, ketika 1 proton pindah dari asam tersebut. Asam konjugat dari suatu basa adalah spesi yang terbentuk ketika 1 proton ditambahkann ke basa tersebut.[3]
           Dalam reaksi diatas,perbedaan antara HCI dan CI- adalah sebuah proton dan perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini disebut hubungan konjurad, dan pasangan HCI dan CI- juga disebut swbagai pasangan asam-basa konjurad.
          Senyawa asam daoatb dibedakan dari senyawa-senyawa asam basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yaang warnanya berbveda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang dapat digunkaan adalah kertas lakmus, indikator asam dan basa dan indikator alami. Indikator untuk menunjukan asam dan basa adalah sebagi beriklut ini :
Nama indikator                       asam                            basa

Lakmus merah =                     merah                          biru
Lakmus biru =                         merah                          biru
Fenolftalein =                          tidak berwarna                        merah
Fenol merah =                         kuning                         merah
Metil merah =                          merah                          kuning
Metil kuning =                        merah                          kuning
Metil jingga =                          merah                          jingga kuning

         Asam kuat atau asam basa, asam atau basa yang dalam air besar atau seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion, senyawa asam basa dapat diidentifikasi menggunakan kertas lakmus dengan cara mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Ada dua macam kertas lakmus yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
        Ketika dicelupkan dalam larutan asam dan larutan basa, kertas lakmus merah dan lakmus biru akan menghasilkan perubahan warna yang berbeda. Larutan yang bersifat asam adalah air jeruk dan larutan cuka, sedangkan air sabun dan larutan soda kue. Kertas lakmus merah yang di celupkan dalam larutan asam tidak akan berubah warna, jika kertas tersebut dicelupkan pada larutan basa akan berubah warna menjadi biru.
         Sebaliknya, jika kertas lakmus biru dicelupkan asam, lakmus akan berubah menjadi merah. Adapun jika di celupkan kelarutan basah, warna nya tetap biru. Selain kertas lakmus, kita juga dapat menggunakan indikator asam-basa untuk membedakan asam dan basa. Indikator asam basa menggunakan indikator alami. Indikator tersebut dapat dibuat dari bumbu dapur, bunga dan buah-buaha

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
         Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah 7 sdangkan basa adalah zat yang bersifat kaustik dengan pH diatas 7 dan senyawa yang menyerap ion bydronium ketika dilarutkan dalam air. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-. Nama senyawa basa sma dengan nama kationnya yang diikuti kta hidroksida. Basa dapat diidentifikasi dengan cara menggunakan kertas lakmus,         indikator asam basa dan indikator alami seperti hal nya asam, basa juga terbagi menjadi dua macam yaitu basa kuat dan basa lemah. Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah didalam reakhi asam basa, sedangkan basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.

B.     Saran
1.      Karna asam dan basa sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
2.      Bagi para pembaca diharapkan agar lebih memperdalam pengetahuan tentang asam basa baik melalui buku-buku referensi kimia maupun lewat situs web.


DAFTAR PUSTAKA


Oktoby, 1999. Kimia Modern. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Petrucci, Raph. Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern. Jakarta : PT.
             Gelora Aksara Pratama

Utami, Budi. Kimia. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen pendidikan nasional.


 



[1] Oktoby, Kimia Modern,  jakarta:PT Gelora Aksara Pratama, 1999, h 11
[2] Raph H Petrucci, Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern,  jakarta:PT Gelora Aksara Pratama, 1985, h 88
[3] Budi Utami, Kimia, jakarta: Pusat Perbukuan Departemen pendidikan nasional, 2009 h 22

No comments:

Post a Comment