PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Yang melatar
belakangi pembuatan makalah tentang Khawarij. Karena kita belum memahami apa
itu Khawarij dengan membuat makalah ini kita bisa tahu apa itu Khawarij.
Khawarij adalah keluar, muncul, timbul atau memberontak. Khawarij berasal dari
bahasa Arab yaitu Kharaja, Khawarij terbagi atas 6 golongan kecil yaitu :
1.
Al-Muhakkimah
2.
Al-Azariqah
3.
Al-Nadjat
4.
Al-Ajaridah
5.
Al-Sufriah
6.
Al-Ibadiyah
Dengan membuat makalah ini kita memahami apa itu sebenarnya kaum
Khawarij.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa
latar belakang munculnya Khawarij ?
b.
Sebutkan
doktrin-doktrin pokok Khawarij ?
c.
Apa
perkembangan Khawarij ?
C.
Tujuan
Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang latar belakang, doktrin-doktrin
pokok dan perkembangan Khawarij.
D.
Batasan Masalah
Batasan masalah
ini, penulis hanya membatasi pada latar belakang, doktrin-doktrin pokok dan
perkembangan Khawarij.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Kemunculan Khawarij
Secara bahasa
Khawarij berasal dari bahasa Arab Kharaja yang berarti keluar, muncul, timbul
atau memberontak. Khawarij adalah golongan politik yang menolak sikap Ali bin
Abi Thalib dalam menerima paham penyelesaian sengketa antara Ali sebagai
Khalifah Mu’awiyah bin Abi Sufyan yang menuntut Khalifah. Meskipun mereka
semula adalah pengikut Ali, tetapi akibat politik penolakan mereka atas sikap
Ali dalam paham itu.
Mereka lalu
keluar dari kelompok Ali dan membentuk golongan sendiri yang dikenal golongan
Khawarij. Golongan ini disebut juga dengan nama Haruriah, karena mereka
berjumlah 12.000 orang itu memisahkan diri dari Ali menetapkan pimpinan baru
disuatu kampung yang bernama Harura yang terletak didekat kota Kufah, di Irak.
Mereka memilih Abdullah Ibn Abi Thalib. Dalam pertempuran dengan kekuatan Ali
mereka mengalami kekalahan besar, tetapi akhirnya seorang Khariji bernama Abd
Al-Rahman Ibn Muljam dapat membunuh Ali.
B.
Doktrin-doktrin Pokok Khawarij
Doktrin-doktrin Khawarij antara lain :
1.
Khalifah
atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam.
2.
Khalifah
tidak harus berasal dari keturunan Arab, setiap muslim berhak menjadi Khalifah
apabila sudah memenuhi syarat.
3.
Khalifah
dipilih secara tetap selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan
ajaran Islam.
4.
Khalifah
sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, dan Utsman) adalah sah tetapi setelah tahun ke
tujuh dari masa ke Khalifahannya Utsman r.a dianggap telah menyeleweng.
5.
Khalifah
Ali adalah sah tetapi terjadi paham, ia dianggap telah menyeleweng.
6.
Muawiyah
dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga dianggap meneleweng dan telah
menjadi kafir.
7.
Pasukan
perang Jamal yang melawan Ali juga kafir
8.
Seseorang
yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus dibunuh.
9.
Setiap
muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau
bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam negara Islam.
10.
Seseorang
muslim harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng.
11.
Adanya
Wa’ad dan Wa’id (orang yang baik harus masuk surga sedangkan orang yang jahat
harus masuk neraka).
12.
Manusia
bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.
C.
Perkembangan Khawarij
Kaum Khawarij
pada umumnya terdiri dari orang-orang Arab Badawi. Hidup dipadang pasir yang
serba tandus membuat mereka bersifat sederhana dalam cara hidup dan pemikiran,
tetapi kersa hati serta berani dan bersikap merdeka, tidak tergantung pada
orang lain. Perubahan agama tidak membawa perubahan dalam sifat-sifat ke
Badawian mereka.
Mereka tetap
bersikap bengis, suka kekerasan dan tidak gentar mati. Sebagai orang Badawi
mereka tetap jauh dari ilmu pengetahuan. Mudahnya kaum Khawarij terpecah belah
menjadi golongan-golongan kecil serta dapat pula dimengerti mengadakan
perlawanan terhadap penguasa-penguasa Islam dan umat Islam yang ada dizaman
mereka.
Golongan Khawarij terbagi
atas 6 golongan kecil yaitu :
1.
Al-Muhakkimah
Golongan
Khawarij asli dan terdiri dari pengikut-pengikut Ali, disebut golongan
Al-Muhakkimah. Bagi mereka Ali, Mu’awiyah, kedua pengantara Amr Ibn Al-As dan
Abu Musa Al-Asy’ari dan semua orang yang menyetujui paham bersalah itu dan
menjadi kafir.
2.
Al-Azariqah
Golongan yang
dapat menyusun barisan baru dan besar lagi kuat sesudah golongan Al-Muhakkimah
hancur adalah golongan Al-Azariqah. Daerah kekuasaan mereka terletak
diperbatasan Irak dengan Iran. Nama ini diambil dari Nafi’ Ibn Al-Azraq.
Khalifah pertama yang mereka pilih
ialah Nafi’ sendiri dan kepadanya mereka beri gelar Amir Al-Mu’minin. Nafi’
meninggal dalam pertempuran di Irak pada tahun 686 M. mereka menyetujui paham
bersalah itu dan menjadi musyrik
3.
Al-Nadjat
Najdah bin Ibn
‘Amir Al-Hanafi dari Yamamah dengan pengikut-pengikutnya pada mulanya ingin
menggabungkan diri dengan golongan Al-Azariqah. Tetapi dalam golongan yang
tersebut akhir ini timbul perpecahan. Sebagian dari pengikut-pengikut Nafi’ Ibn
Al-Azraq, diantaranya Abu Fudaik, Rasyid Al-Tawil dan Atiah Al-Hanafi, tidak
menyetujui paham bahwa orang Azraqi yang tidak mau berhijrah kedalam lingkungan
Al-Azariqah adalah musyrik.
Akan tetapi
mereka berpendapat bahwa orang berdosa besar yang menjadi kafir dan kekal dalam
neraka hanyalah orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka. Adapun
pengikutnya jika mengerjakan dosa besar, benar akan mendapatkan siksaan, tetapi
bukan dalam neraka, dan kemudian akan masuk surga.
4.
Al-Ajaridah
Mereka adalah
pengikut dari Abd Al-Karim Ibn Ajrad yang menurut Al-Syahrastani merupakan
salah satu teman dari Atiah Al-Hanafi. Menurut paham mereka berhijrah bukanlah
merupakan kewajiban sebagai diajarkan oleh Nafi’ Ibn Al-Azraq dan Najdah,
tetapi hanya merupakan kebajikan. Kaum Ajaridah boleh tinggal diluar daerah
kekuasaan mereka dengan tidak dianggap menjadi kafir. Harta boleh dijadikan rampasan
perang hanyalah harta orang yang telah mati.
5.
Al-Sufriah
Pemimpin golongan ini ialah Ziad Ibn
Al-Asfar. Dalam paham mereka dekat sama dengan golongan Al-Azariqah.
6.
Al-Ibadiyah
Golongan ini
merupakan golongan yang paling beda dari seluruh golongan Khawarij. Namanya
diambil dari Abdullah Ibn Ibad yang pada tahun 686 M. memisahkan diri dari
golongan Al-Azariqah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Khawarij adalah
aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena
ketidaksepakatan terhadap Ali yang menerima paham. Khawarij terbagi golongan
kecil yang terdiri dari delapan golongan antara lain :
1.
Al-Muhakkimah
2.
Al-Azariqah
3.
Al-Nadjat
4.
Al-Baihasiyah
5.
Al-Ajaridah
6.
As-Saalabiyah
7.
Al-Ibadiyah
8.
Al-Sufriah
B.
Kritik dan Saran
Kepada pihak
pembaca, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran karena makalah ini masih
banyak kekurangan dan semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Rosihan Anwar,
Abdul Rozak, Ilmu Kalam, Bandung : Pustaka Setia, 2009
Nasution,
Harun, Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta
: Universitas Indonesia Press, 2002
Abdul Hamid,
Muhammad Muhyiddin, Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Theologi Islam, Bandung :
CV. Pustaka, 1998
Binyamin,
Abrahamov, Tradisional dan Rasionalisme dalam Theologi Islam, Jakarta :
Serambi Ilmu Semesta, 2002.
Bakar, Osman. Tauhid
dan Sains. Bandung : Pustaka Hidayah. 1994
Ash-Shiddieqy,
M. Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Tuhid. Jakarta : Bulan Bintang,
1973.
No comments:
Post a Comment