PROPOSAL KESESUAIAN KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI (PRODI) PENDIDIKAN NON FORMAL (PNF) TERHADAP BIDANG KERJA LULUSAN PROGRAM STUDI (PRODI) PENDIDIKAN NON FORMAL (PNF) UNIVERSITAS BENGKULU
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan merupakan suatu
kebutuhan setiap manusia dalam kehidupan sebagai usaha dasar manusia untuk
dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain
yang dikenal dan diakui masyarakat.
Undang-undang No. 20 tahun 2003
pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional merumuskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dirumuskan juga bahwa
tujuan pelaksanaan pendidikan itu sendiri, yaitu untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang
maha esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, bersikap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Melalui pendidikan
inilah semua itu dapat dicapai. Oleh karena itu, sangatlah berlebihan jika
dikatakan bahwa pendidikan merupakan katalisator kualitas kehidupan manusia
baik secara individu maupun masyarakat luas sebagai suatu bangsa.
Menurut undang-undang No. 20
tahun 2003 bahwa jenis pendidikan terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu :
1)
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.
2)
Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan yang
dilaksanakan di luar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang.
3)
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang
dilaksanakan di dalam dan lingkungan sekitar.
Menurut undang-undang no. 20 tahun 2003 bahwa pasal 19 menyatakan bahwa
pendidikan tinggi diantaranya :
Pendidikan tinggi
merupakan pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencangkup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.
Program studi pendidikan non formal (PNF) fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas bengkulu dibuka pada tanggal 23 April tahun 2002
berstatus program studi aktif ber-jenjang S1 (Sarjana) dengan SK
penyelenggaraan 4267/D/T/K-N/2010 pada tanggal 05 Nopember
2010 dan rasio
dosen dengan mahasiswa 1:18. Program
studi pendidikan luar sekolah di bawah jurusan ilmu pendidikan (JIP) Fakultas keguruan
dan ilmu pendidikan (FKIP). Dosen tetap (homebase) berjumlah 10 orang dan ada
juga dosen tidak tetap dengan jumlah mahasiswa aktif brjumlah 187 orang untuk
semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Lulusan Pendidikan non formal pada saat
itu berjumlah kurang lebih 230 orang dan rata-rata sudah bekerja di instansi
pemerintah atau swasta dan perbankan. Yang melanjutkan S2 kurang lebih 5-6
orang dan S3 1 orang. Program studi Pendidikan Luar Sekolah berganti nama
sesuai dengan surat Rektor Universitas Bengkulu Nomor : 6290/UN30/EP/2014,
tanggal 26 Juni 2014 tentang perubahan Nomenklatur Program Studi. Semenjak
tanggal tersebut di atas program studi Pendidikan Luar Sekolah berganti nama
dengan Program Studi Pendidikan Non Formal.
Dari semenjak di buka program studi Pendidikan Non Formal telah meluluskan
Sarja 350 hingga tahun 2017. Namun dari sekian banyak lulusan program studi
Pendidikan Non Formal pada realitanya kesulitan untuk mencari pekerjaan,
bekerja diluar bidang Pendidikan Non Formal dan hanya beberapa persen saja yang
bekerja di bidang Pendidikan Non Formal.
Untuk memperoleh data
sesuangguhnya peneliti tertarik untuk melihat bagaimana pendapat dari alumni
mengenai, apa saja kendala yang dihapi ketika mencari pekerjaan dan bagaimana
keterkaitan kompetensi yang di peroleh di perkuliahan dengan lapangan kerja,
dan apa saja faktor penghambatnya. Oleh karena itu peneliti mengangkat
penelitian ini dengan judul “Kesesuaian
Kompetensi Lulusan Program studi Pendidikan Non Formal Terhadap Bidang Kerja
Lulusan Program studi
Pendidikan Non Formal di Universitas Bengkulu”
B.
Identifikasi
Masalah
Seperti uraian pada latar belakang diatas dan berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti, lulusan pendidikan
non formal banyak yang lari dari bidang kerja pendidikan non formal yang ada di
kurikulum program studi pendidikan non formal. Diantaranya pekerjaan di luar
bidang pendidikan non formal yang di jalani oleh lulusan program studi pendidikan non formal
Universitas Bengkulu yaitu petani sawit, bekerja di toko kue, tukang pasang
plafon, bekerja di bank, guru sekolah dasar (SD), guru sekolah luar biasa
(SLB), guru sekolah menengah atas (SMA), guru TK dan PAUD dan sebagainya.
C.
Batasan
Masalah
Dari paparan identifikasi masalah di atas diperoleh
masalah yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu, dana,
tenaga, teori-teori dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih
mendalam, maka penulis perlu memberikan batasan masalah secara jelas dan
terfokus. Selanjutnya objek penelitian dibatasi hanya pada kesesuaian komptensi
lulusan program studi pendidikan non formal terhadap bidang kerja program studi
pendidikan non formal pada lulusan 5 tahun terakhir berdasarkan tahun
kelulusan.
Dari batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat
dirumuskan masalah penelitian.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dikemukakan maka maka peneliti merumuskan rumusan masalah yaitu sebagai
berikut :
1.
Dimana saja sebaran lulusan
pada bidang kerja program studi pendidikan non formal tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017 ?
2.
Berapakah jumlah lulusan program
studi pendidikan non formal tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 yang bekerja
sesuai dengan kompetensi lulusan pendidikan non formal ?
3.
Apa faktor penghambat pekerjaan
lulusan program studi pendidikan non formal tahun 2013 sampai dengan tahun 2017
tidak sesuai dengan bidang kerja pendidikan non formal ?
4.
Apa faktor pendukung pekerjaan
lulusan program studi pendidikan non formal tahun 2013 sampai dengan tahun 2017
tidak sesuai dengan bidang kerja pendidikan non formal ?
E.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
yang telah dikemukakan di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
1.
Untuk mengetahui dimana saja
sebaran lulusan pada bidang kerja program studi pendidikan non formal tahun
2013 sampai dengan tahun 2017
2.
Untuk mengetahui berapakah
jumlah lulusan program studi pendidikan non formal tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017 yang bekerja sesuai dengan kompetensi lulusan pendidikan non formal.
3.
Untuk mengetahui faktor
penghambat pekerjaan lulusan program studi pendidikan non formal tahun 2013
sampai dengan tahun 2017 tidak sesuai dengan bidang kerja pendidikan non
formal.
4.
Untuk mengetahui faktor
pendukung pekerjaan lulusan program studi pendidikan non formal tahun 2013
sampai dengan tahun 2017 tidak sesuai dengan bidang kerja pendidikan non
formal.
F.
Kegunaan
Hasil Penelitian
1.
Secara Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat
memberikan kontribusi secara teoritis terhadap Dosen program studi pendidikan
non formal, lulusan program studi pendidikan non formal dan mahasiswa program
studi pendidikan non formal.
2.
Secara Praktis
Hasil dari penelitian ini
diharapkan menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya :
a)
Bagi peneliti
Merupakan fasilitas untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang Kesesuaian Kompetensi Lulusan Prodi
PNF Terhadap Bidang Kerja Lulusan Prodi PNF.
b)
Perguruan tinggi
Penelitian ini diharapkan
menjadi dokumen akademik bagi Universitas Bengkulu terkhususnya program studi
pendidikan non formal yang dapat digunakan untuk penelitian-penelitian
selanjutnya tentang Kesesuaian Kompetensi Lulusan Prodi PNF Terhadap Bidang
Kerja Lulusan Prodi PNF.
c)
Program Studi
Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi pedoman program studi pendidikan non formal untuk perubahan atau
pembaharuan Kurikulum dan atau penambahan mata kuliah di program studi PNF dan
sebagai dokumen pelengkap akreditasi
G.
Definisi
Operasional
1.
Kesesuaian
Kesesuaian
berasal dari kata “sesuai” yang di beri awalan “ke” dan akhiran “an”.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Sesuai adalah pas, cocok, serasi, sepadan,
seimbang, selaras, semufakat, sejalan, sama, cocok, baik sekali, dan
bergantungan. Sedangkan kesesuain adalah hal yang berkenan dengan perihal
sesuai yaitu keselarasan tentang pendapat,
paham, nada, kombinasi warna, dan sebagainya) dan kecocokan.
Menurut Peneliti
kesesuai dalam penelitian ini adalah keselarasan atau kecocokan pada kompetensi
dengan bidang kerja yaitu antara kompetensi lulusan program studi Pendidikan
Non Formal yang tercantum pada kurikuulum program studi Pendidikan Non Formal
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu terhadap
bidang kerja program studi Pendidikan Non Formal.
2.
Kompetensi Lulusan Program
Studi Pendidikan Non Formal
1.
Memiliki kompetensi sebagai pamong belajar di PKBM,
SKB kabupaten/kota, BPPNFI Provinsi dan pada lembaga/wadah lainnya yang relevan
2.
Memiliki kompetensi sebagai tenaga lapangan
pendidikan masyarakat fungsional pada dinas DIKNAS dan lembaga lain yang
relevan di kabupaten/kota.
3.
Memiliki kompetensi sebagai perancang pelatihan
(design model) pada dinas tenaga kerja/balai latihan kerja (BLK) dan lembaga
yang relevan di provinsi dan kabupaten/kota
4.
Memiliki kompetensi sebagai perancang program
program pada subdin PNF dinas diknas provinsi dan kabupaten/kota.
5.
Memiliki kompetensi sebagai guru sosiologi pada SMA
dan lembaga pendidikan yang relevan
6.
Memiliki kompetensi sebagai tenaga pengelola dan
tenaga kependidikan paud
7.
Memiliki kompetensi sebagai tenaga pengelola
laboraturium sebagai pusat pengembangan keilmuan PNF dalam pengembangan
masyarakat.
8.
Memiliki kompetensi dalam memberikan layanan dalam
informasi, konsultasi, pelatihan dalam pengembangan masyarakat melalui
pendekatan pendidikan
3.
Bidang Kerja
Lulusan Program Studi Pendidikan Non Formal
Prospek Kerja Mahasiswa PNF sebenarnya tidak hanya menjadi Pegawai
Negeri Sipil saja. Namun ada banyak lembaga, perusahaan dan lain-lain yang
membutuhkan tenaga kerja dengan latar pendidikan luar sekolah. Adapun Prospek
Kerja Mahasiswa Jurusan atau Prodi Pendidikan Non Formal yaitu:
1.
Dirjen PAUD dan DIKMAS Kemendikbud
2.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah di Depdiknas
3.
Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Non
Formal dan In Formal (PP-PAUDNI
4.
Pamong Belajar dan atau Birokrasi di Pusat
Pengembangan Pendidikan Non Formal dan In Formal (P2-PNFI)
5.
Pamong Belajar dan atau Birokrasi di Sanggar
Kegiatan Belajar yang tersebar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
6.
Tenaga Lapangan Dikmas (TLD) di Berbagai wilayah di
Indonesia
7.
Fasilitator, Pengelola dan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) yang tersebar di pelosok wilayah indonesia.
8.
Fasilitator Desa Intensif.
9.
Instruktur Teknis PNFI
10.
Tenaga Lapangan Pendidikan Masyarakat (DIKMAS)
11.
Pengelola dan Penyelenggara PNFI
12.
Administrasi PNFI
13.
Laboran PNFI
14.
Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas)
15.
Lembaga-Lembaga ekonomi dan Pemberdayaan sosial
masyarakat
16.
Lembaga Kursus dan Pelatihan
17.
Pengelola kegiatan di berbagai lembaga kursus dan
Instruktur di lembaga kursus
18.
Penilik Pendidikan Masyarakat, baik di tingkat
kecamatan maupun di kabupaten/kota.
19.
Pengelola dan Intstruktur di Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM)
20.
Tenaga perpustakaan di lembaga-lemabaga pendidikan
non formal dan informal. Seperti TBM (Taman Bacaan Masyarakat)
21.
Pengelola dan Penyelenggara pendidikan non formal
dan in formal (PNFI)
22.
Bekerja sebagai tenaga penyuluh lapangan Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
23.
Bekerja di Lingkungan Departemen Sosial (Kementrian
dan Dinas Sosial)
24.
Bekerja sebagai penyuluh dan informasi pada
departemen informasi dan komunikasi
25.
Bekerja di Berbagai swasta
26.
Bekerja sebagai dosen di berbagai perguruan tinggi
negeri dan swasta
27.
Bekerja di sektor perbankan serta valuta asing
28.
Pendampingan pembangunan desa dan instansi/lembaga
pemberdayaan masyarakat lainnya.
29.
Bekerja pada sektor Non Formal dan In Formal.
(https://www.grandmedia.id/29-prospek-kerja-mahasiswa-pls-pendidikan-luar-sekolah/; rabu,19 Oktober 2017; pukul 01.15)
Jika dilihat dari penjelesan diatas Prospek kerja
lulusan mahasiswa pendidikan non formal memang cerah dan menjanjikan. Hal
tersebut dikarenakan kebutuhan manusia terhadap pendidikan tidak akan pernah
berakhir sampai kapan pun. Namun untuk penelitian ini propek kerja yang akan
dilakukan sebagai penelitian hanya bidang kerja yang terdapat pada kurikulum
pendidikan non formal fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
Landasan
Teori
1.
Kesesuaian
a.
Pengertian Kesesuaian
Kesesuaian berasal
dari kata “sesuai” yang di beri awalan “ke” dan akhiran “an”.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) Sesuai adalah pas, cocok, serasi, sepadan, seimbang,
selaras, semufakat, sejalan, sama, cocok, baik sekali, dan bergantungan.
Sedangkan kesesuain adalah hal yang berkenan dengan perihal sesuai yaitu
keselarasan tentang pendapat, paham, nada, kombinasi warna, dan
sebagainya) dan kecocokan.
Jadi, kesesuaian
menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), peneliti menyimpulakan kesesuain
adalah keselarasan atau kecocokan merupakan kelanjutan dari pada bidang
sebelumnya.
2.
Kompetensi
Lulusan Program Studi Pendidikan Non Formal
1.
Pengertian Kompetensi
Menurut
Mc.
Ashan mengemukakan tentang
pengertian kompetensi bahwa :
Kompetensi
itu merupakan suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan atau kapabilitas
yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga
mewarnai perilaku kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
Dengan
demikian, kompetensi harus didukung oleh pengetahuan, sikap, dan apresiasi.
Artinya tanpa pengetahuan dan sikap tidak mungkin muncul suatu kompetensi
tertentu.
Kemudian sejalan dengan pendapat Mc. Ashan di atas,
Gordon mengemukakan 6 aspek yang terkandung dalam kompetensi, yaitu sebagai
berikut :
a.
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan merupakan pengetahuan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Misalnya, akan dapat melakukan proses proses berfikir ilmiah
untuk memecahkan suatu persoalan manakala dia memiliki pengetahuan yang memadai
tentang langkah-langkah berfikir ilmiah.
b.
Pemahaman
(Understanding)
Pemahaman yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang
dimiliki oleh individu. Misalnya, siswa hanya mungkin dapat memecahkan masalah
ekonomi manakala dia memahami konsep-konsep ekonomi.
c.
Keterampilan (Skill)
Keterampilan merupakan sesuatu yang dimiliki oleh
individu untuk melakukan tugas yang dibebankan. Misalnya, siswa hanya mungkin
dapat melakukan pengamatan tentang mikroorganisme manakala dia memiliki
keterampilan bagaimana cara menggunakan mikroskop sebagai alat.
d.
Nilai (Value)
Nilai yaitu suatu standar perilaku yang telah
diyakini dan secara psikologis telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga akan
mewarnai dalam segala tindakannya. Misalnya, standar perilaku siswa dalam
melaksanakan proses berfikir seperti keterbukaan, kejujuran, demokratis, kasih
sayang, dan lain sebagainya.
e.
Sikap (Attitude)
Sikap yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan
yang datang dari luar. Misalnya perasaan senang atau tidak senang terhadap
munculnya peraturan baru, perasaan senang atau tidak senang terhadap pelajaran
yang diberikan dan lain sebagainya.
f.
Minat (Interest)
Minat yaitu kecenderungan seseorang untuk
melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Misalnya, minat untuk mempelajari dan
memperdalam materi pelajaran.
(http://zhalabe.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-dan aspek-kompetensi.html#.WeeGGNBrH7w;rabu,19 Oktober
2017; pukul 01.15)
2.
Lulusan
Lulusan memiliki 1 arti. Lulusan berasal dari kata dasar lulus.
Lulusan memiliki arti dalam kelas nomina
atau kata benda sehingga lulusan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat,
atau semua benda dan segala yang dibendakan.
3.
Program Studi Pendidikan Non
Formal
Program studi
pendidikan non formal fakultas keguruan
dan ilmu pendidikan universitas bengkulu mempunyai visi dan misi, tujuan , dan
kompetensi lulusan program studi PNF yaitu :
1.
Visi
dan Misi program studi pendidikan non formal
·
Visi
Program studi pendidikan non formal
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas bengkulu bertekad menjadi
program studi unggulan Indonesia dalam bidang Pendidikan dan Pengembangan
masyarakat pada tahun 2020.
·
Misi
1.
Menyiapkan pamong belajar di PKBM, SKB kabupaten/kota,
BPPNFI Provinsi dan pada lembaga/wadah lainnya yang relevan
2.
Menyiapkan tenaga lapangan pendidikan masyarakat
fungsional pada dinas DIKNAS dan lembaga lain yang relevan di kabupaten/kota.
3.
Menyiapkan perancang pelatihan (design model) pada
dinas tenaga kerja/balai latihan kerja (BLK) dan lembaga yang relevan di
provinsi dan kabupaten/kota
4.
Menyiapkan perancang program program pada subdin PNF
dinas diknas provinsi dan kabupaten/kota.
5.
Menyiapakan guru sosiologi pada SMA dan lembaga
pendidikan yang relevan
6.
Menyiapkan tenaga pengelola dan tenaga kependidikan
paud
7.
Menyiapakan tenaga pengelola laboraturium sebagai
pusat pengembangan keilmuan PNF dalam pengembangan masyarakat.
8.
Memberikan layanan dalam informasi, konsultasi,
pelatihan dalam pengembangan masyarakat melalui pendekatan pendidikan
9.
Mengembangkan jejaring (net work) dalam meningkatkan
kerjasama kemitraan dalam bidang PNF dan pengembangan masyarakat secara lokal,
nasional dan internasional.
2.
Tujuan Pendidikan Non Formal
Berikut ini
tujuan dari program studi pendidikan non formal, diantaranya sebagai berikut :
1.
Menghasilkan pamong belajar di Pusat kegiatan
belajar masyarakat (PKBM), sanggar kegiatan belajar (SKB), kabupaten/kota dan
balai pelatihan pendidikan non formal dan informal (BP-PNFI) provinsi dan
lembaga/wadah lain yang relevan.
2.
Menghasilkan tenaga lapangan pendidikan masyarakat
fungsional pada dinas DIKNAS dan lembaga lain yang relevan di kabupaten/kota.
3.
Menghasilkan perancang pelatihan (design model) pada
dinas tenaga kerja/balai latihan kerja (BLK) dan lembaga yang relevan di
provinsi dan kabupaten/kota
4.
Menghasilkan perancang program program pada subdin
PNF dinas diknas provinsi dan kabupaten/kota.
5.
Menghasilkan guru sosiologi pada SMA dan lembaga
pendidikan yang relevan
6.
Menghasilkan tenaga pengelola dan tenaga
kependidikan paud
7.
Menghasilkan tenaga pengelola laboraturium sebagai
pusat pengembangan keilmuan PNF dalam pengembangan masyarakat.
8.
Menghasilkan layanan dalam informasi, konsultasi,
pelatihan dalam pengembangan masyarakat melalui pendekatan pendidikan
9.
Menghasilkan jejaring (net work) dalam meningkatkan
kerjasama kemitraan dalam bidang PNF dan pengembangan masyarakat secara lokal,
nasional dan internasional.
3.
Kompetensi Lulusan Pendidikan Non Formal
Berikut ini
tujuan dari program studi pendidikan non formal, diantaranya sebagai berikut :
a.
Memiliki kompetensi sebagai pamong belajar di PKBM,
SKB kabupaten/kota, BPPNFI Provinsi dan pada lembaga/wadah lainnya yang relevan
b.
Memiliki kompetensi sebagai tenaga lapangan
pendidikan masyarakat fungsional pada dinas DIKNAS dan lembaga lain yang
relevan di kabupaten/kota.
c.
Memiliki kompetensi sebagai perancang pelatihan
(design model) pada dinas tenaga kerja/balai latihan kerja (BLK) dan lembaga
yang relevan di provinsi dan kabupaten/kota
d.
Memiliki kompetensi sebagai perancang program
program pada subdin PNF dinas diknas provinsi dan kabupaten/kota.
e.
Memiliki kompetensi sebagai guru sosiologi pada SMA
dan lembaga pendidikan yang relevan
f.
Memiliki kompetensi sebagai tenaga pengelola dan
tenaga kependidikan paud
g.
Memiliki kompetensi sebagai tenaga pengelola
laboraturium sebagai pusat pengembangan keilmuan PNF dalam pengembangan
masyarakat.
h.
Memiliki kompetensi dalam memberikan layanan dalam
informasi, konsultasi, pelatihan dalam pengembangan masyarakat melalui
pendekatan pendidikan
B.
Kerangka
Berpikir
Secara garis
besar, kegiatan di dalam penelitian ini adalah apa faktor penghambat lulusan
program studi pendidikan non formal sulit untuk mendapatkan pekerjaan di bidang
pendidikan non formal dan apa faktor penyebab pekerjaan lulusan program studi
pendidikan non formal tidak sesuai dengan bidang kerja pendidikan non formal.
Lulusan
pendidikan non formal
dalam mencari kerja harus memenuhi persyaratan persyaratan yaitu :
1.
Keterampilan Komunikasi
Berkomunikasi dengan jelas dan runtut. Menyampaikan pesan
dengan sistematis sesuai dengan inti pesan yang ingin di sampaikan. Membiasakan
diri berbicara di dalam forum atau ketika presentasi dapat meningkatkan
keterampilan komunikasi ini.
2.
Keterampilan dalam Memimpin
Keterampilan dalam memimpin, melakukan delegasi, bukanlah
suatu hal yang cepat dipelajari, namun bisa dipaksakan dengan keberanian dan
kepercayaan diri. Media paling tepat untuk mengembangkan keterampilan dalam
memimpin adalah melalui organisasi. Anda
akan terbiasa melakukan pendelegasian dan juga mengarahkan anggota atau orang
lain dengan baik, benar, dan sopan
3.
Keterampilan dalam Manajerial
Keterampilan manajerial adalah kemampuan dalam mengatur
suatu hal. Sebagai contoh mengatur diri sendiri, mengatur jadwal sehari-hari
dan hingga mengatur kinerja tim.
4.
Mampu mempelajari hal baru dengan cepat
Dalam dunia kerja banyak sekali terjadi pembaharuan
maupun perkembangan situasi kerja atau materi kerja. Selain itu, bekerja dengan
target yang beraneka macam dengan waktu yang terbatas, sehingga kemandirian dan
kecepatan dalam belajar sangat diperlukan,
5.
Memiliki semangat untuk mempelajari hal baru
Perusahaan sangat senang dan bahagia apabila menemukan
sumber daya manusia yang bersemangat untuk mempelajari hal baru karena situasi
kerja saat ini akan menghadapkan pegawai dengan berbagai macam perubahan sehingga
diperlukan kemauan untuk belajar. Namun faktanya, banyak yang mengeluh ketika
menghadapi perubahan.
6.
Keterampilan dalam Negoisasi
Negoisasi, hal yang hampir dilakukan semua profesi.
Bawahan dengan atasan, sesama rekan kerja, dan sebagainya. Kehidupan kerja tak
lepas dari namanya negoisasi. Diawali dengan keterampilan komunikasi dan
kepercayaan diri diharapkan nantinya mampu menyakinkan pihak lain dengan
pendapat sendiri.
7.
Adaptasi dengan Lingkungan
Beradaptasi dengan lingkungan merupakan hal yang paling pokok. Apabila
karena tidak mampu melakukan proses adaptasi tersebut adalah kinerja yang tidak
maksimal. Fleksibelitas dalam menghadapi perubahan sangat diperlukan dalam
dunia kerja saat ini. Tidak hanya dalam lingkungan sosial saja, namun juga
dengan lingkungan kerja. Karena segala sesuatunya dalam dunia kerja dibutuhkan
keseimbangan antara lingkungan kerja maupun lingkungan kerja.
Unsur-unsur yang harus dinilai dalam
memberikan penilaian terhadap kinerja karyawan, yaitu :
a.
Kesetiaan, Kesetiaan
yang dimaksaudkan adalah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan, dan
mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad
dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dengan sikap dan perilaku tenaga
kerja yang bersangkutan dalam kegiatan sehari-hari serta dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kesetiaan tenaga kerja terhadap
perusahaan sangat berhubungan dengan pengabdiannya. Pengabdian yang dimaksud adalah
sumbangan pikiran dan tenaga yang ikhlas dengan mengutamakan kepentingan publik
di atas kepentingan pribadi.
b.
Prestasi kerja. Prestasi
kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seseorang tenaga kerja dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Pada umumya kerja
seseorang tenga kerja antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan,
pengalaman, dan kesungguhan tenaga kerja yang bersangkutan.
c.
Tanggung jawab. Tanggung
jawab adalah kesanggupan seseorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan
pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta
berani memikul resiko atas keputusan yang telah diambilnya atau tindakan yang
dilakukannya.
d.
Ketaatan. Ketaatan
adalah kesanggupan seseorang tenaga kerja untuk mentaati segala ketetapan,
peraturan perundaang-undangan dan peraturan yang berlaku, mentaati perintah
kedinasan yang diberikan atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak
melanggar larangan yang telah ditetapkan perusahaan maupun pemerintah, baik
secara tertulis maupun tak tertulis.
e.
Kejujuran. Kejujuran
adalah ketulusan hati seseorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan serta mampu untuk tidak menyalah-gunakan wewenang yang telah
diberikan kepadanya.
f.
Kerjasama. Kerjasama
adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama dengan orang
lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan,
sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
g.
Prakarsa. Prakarsa
adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan,
langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari manajemennya.
h.
Kepemimpinan. Kepemimpinan
adalah kemampuan yang dimiliki seorang tenaga kerja untuk meyakinkan orang lain
(tenaga kerja lain) sehingga dapat dikerahkan secara maksimum untuk
melaksanakan tugas pokok. Penilaian unsur kepemimpinan bagi tenaga kerja
sebenarnya khusus diperuntukkan bagi tenaga kerja yang memiliki jabatan seluruh
hierarki dalam perusahaan.
Kerangka berfikir dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kinerja
-
Kesetiaan
-
Prestasi kerja
-
Tanggung jawab
-
Ketaatan.
-
Kejujuran
-
Kerjasama
-
Prakarsa
-
Kepemimpinan
|
C.
Hipotesis
1.
Ha : Adanya kesesuaian antara komptensi
lulusan program studi pendidikan non formal terhadap bidang kerja lulusan program studi pendidikan non formal Universitas
Bengkulu.
2.
Ha : Adanya faktor penyebab
pekerjaan lulusan program studi pendidikan non formal tidak sesuai dengan
bidang kerja pendidikan non formal
BAB III
PROSEDUR
PENELITIAN
A.
Metode
Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah
dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Maka metode penelitian kuantitatif
dengan metode deskriftid kuantitatif dengan rumus presentase.
B.
Populasi
dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah
keseluruhan subjek (manusia, binatang percobaan, data laboraturium, dan
sebgainya). Namun yang akan di jadikan subjek dalam populasi ini adalah manusia
berdasarkan data di program studi pendidikan non formal yaitu lulusan program
studi pendidikan non formal 5 tahun terakhir terhitung sejak tahun 2009 hingga
2013.
No
|
Nama
|
Tahun Kelulusan
|
Jumlah
|
1
|
|||
2
|
|||
3
|
2.
Sampel
Sampel adalah bagian dari
jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel diambil dengan teknik Total sampling.
Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi
(Sugiyono, 2007). Alasan mengambil total sampling
karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian
semuanya. Dan sampel yang di
ambil adalah lulusan yang sudah bekerja di lulusan 5 tahun terakhir berdasarkan
tahun kelulusan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017.
C.
Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian adalah
alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode penelitian. Instrumen yang
digunakan yaitu dokumentasi dan angket (daftar cocok) dengan menggunakan skala
guttman.
1.
Dokumentasi
Menurut sugiono (2011:329:-330)
menyatakan bahwa : Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dokumentasi yang berbentuk tulisan yaitu catatan harian, sejarah
kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumentasi yang berbentuk
gambar yaitu foto, gambar hidup, sketsa, dan sebagainya. Dokumentasi yang
berbentuk karya seni yaitu berupa gamabar, patung, film, dan sebagainya. Hasil
observasi tau wawancara, akan lebih kridibel atau dapat di percaya kalau di
dukung oleh dokumentasi sejarah berdirinya program studi, kurikulum atau yang
berhubungan dengan kompetensi lulusan program studi pendidikan non formal.
2.
Daftar cocok (cheklist)
Menurut Sobry Sutikno (2009:134),
Daftar cocok (Check List) adalah deretan pertanyaan (yang biasanya
singkat-singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda
cocok ( ) di tempat yang sudah disediakan.
Check List adalah suatu daftar yang
berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Ada bermacam-macam aspek
perbuatan yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek, kemudian observer tinggal
memberikan tanda cek pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan hasil
pengamatannya.
D.
Teknik
Pengumpulan Data
Menurut Gulo
(2002 : 110), teknik pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement)
tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian
Teknik pengumpulan data ini termasuk kategori laporan diri (personal
report) / Deskripsi diri (self descriptive). Individu melaporkan tentang
keadaan dirinya berdasarkan pertanyaan atau perintah yang diberikan kepadanya
Pada penelitian ini
akan digunakan pengumpulan data berdasarkan tekniknya yaitu melalui
wawancara (interview) dan observasi.
1.
Wawancara (Interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil
Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada
laporan tentang diri sendiri atau self-report
atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.
2.
Observasi
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi
merupakan suatu proses ysng kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis.
Dengan demikan dua hal di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang di amati tidak terlalu besar
E.
Teknik
Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif,
analisis data merupakan kegiatan setelah dari seluruh responden atau sumber
data lain terkumpul. Kegiatan analisis data adalah mengelompokan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi, data berdasarkan variabel
dan jenis menyajikan data siap vaiabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah di ajukan.
Teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik
dalam analisis data. Namun yang anilis data yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah statistik deskriptif.
Statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Tetapi bila
penelitian dilakukan pada sampel maka analisisnya menggunakan statistik
deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila
peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.
Termasuk dalam statistik
deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram
lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tedensi
sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dab standar deviasi, perhitungan presentase.
DAFTAR
PUSTAKA
Sugiyono. 2013. Metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung. ALFABETA CV
Faisal, sanapiah; Penelitian
Kuantitatif, Dasar dan Aplikasi ; YA3 Malang, 1990
(http://zhalabe.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-dan aspek-kompetensi.html#.WeeGGNBrH7w;rabu,19 Oktober 2017;
pukul 01.15)
No comments:
Post a Comment