1

loading...

Monday, October 30, 2017

MAKALAH STUDI ISLAM

MAKALAH STUDI ISLAM
“STUDI ISLAM di INDONESIA
SEBELUM KEMERDEKAAN dan
PASCA KEMERDEKAAN”



BAB I
PENDAHULUAN

PENDIDIKAN ISLAM di INDONESIA
     Pendidikan islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang seutuhnya mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniyah,menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah Swt,Manusia dengan alam semesta.Dengan demikian pendidikan Islam itu berupaya untuk mengembangkan individu sepenuhnya,maka sudah sewajarnya lah untuk dapat memahami hakikat pendidikan islam itu bertolak pada pemahaman terhadap konsep manusia menurut islam.
     Al-Qur’an meletakkan kedudukan manusia sebagai khalifah Allah di bumi(Al-Baqarah:30).Esensi makna khalifah adalah orang yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin alam.Dalam hal ini manusia bertugas untuk memelihara dan memanfaatkan alam guna mendatangkan kemaslahatan bagi manusia.
     Di sisi lain,disamping manusia berfungsi sebagai khalifah,juga bertugas untuk mengabdi kepada Allah(Az-Zariyat 56). Dengan demikian manusia itu mempunyai fungsi ganda,sebagai khalifah dan sekali sebagai ‘abd,fungsi sebagai khalifah tertuju kepada pemegang amanah Allah untuk penguasaaan,pemanfaatan,pemelihara,dan pelestarian alam raya yang berujung kepada pemakmurannya,fungsi ‘abd tertuju kepada penghambaan diri semata-mata hanya kepada Allah.

     Berpedoman pendidikan islam yang ingin dicapai,pendidikan islam yang berorientasi kepada tiga hal,yaitu:
1. Tercapai tujuan hablum minaallah (hubungan dengan Allah)
2.Tercapai tujuan hablum minannas (hubungan dengan Manusia)
3.Tercapai tujuan hablum minal’alam (hubungan dengan Alam).
      PENDIDIDIKAN Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Menurut catatan sejarah masuknya Islam ke Indonesia dengan damai berbeda dengan daerah-daerah lain kedatangan islam dilalui lewat peperangan,seperti Mesir,Irak Parsi dan beberapa daerah lainya.Peranaan para pedagang dan mubaligh sangat besar sekali andilnya dalam proses Islamisasi di Indonesia.Salah satu jalur proses Islamisasi itu adalah Pendidikan  pembentukan manusia ke arah yang dicita-citakan.Dengan demikian Pendidikan Islam adalah proses pembentukan manusia ke arah yang dicita-citakan Islam.Para pedagang atau Mubaligh adalah orang yang melakukan aktivitas pendidikan.Apa argumen yang dikemukakan bahwa kegiatan  para Pedagang atau Mubaligh tersebut digolongkan kepada aktivitas Pendidikan?Untuk itu dilihat dari sudut esensi Pendidikan.Esensi dari pendidikan itu adalah dengan melhat unsur dasar pendidikan.Unsur dasar pendidikan itu ada lima,adanya unsur pemberi dan penerima.Unsur ketiga adalah adanya tujuan baik.Unsur keempat cara atau jalan yang baik,dan unsur kelima adanya konteks positif(Muhadjir,1987:15).
    Apabila kelima kriteria itu dikaitkan dengan aktivitas para pedagang dan mubaligh,maka aktivitas mereka itu termasuk ke dalam aktivitas pendidikan.Melihat kepada kegiatan Pendidikan Islam di Indonesia salah satu yang amat strategis dalam dinamika itu adalah masuknya Pendidikan Islam sebagai Subsistem Pendidikan Nasional.
Makna  yang terkandung didalamnya bahwa pendidikan islam diakui kebenarannya dalam Sistem Pendidikan Nasional,yang dibagi kepada Tiga hal.
1. Pendidikan Islam sebagai Lembaga
2.Pendidikan Islam sebagai Mata Pelajaran
3.Pendidikan Islam sebagai Nilai (Value)
     Pendidikan islam sebagai lembaga diakuinya keberadaan lembaga Pendidikan Islam secara eksplisit.Pendidikan islam sebagai mata pelajaran diakui Pendidikan Agama sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan pada tingkat dasar sampai perguruan tinggi.Berikutnya Pendidikan Islam sebagai Nilai,yakni ditemukannya nilai-nilai islami dalam sistem pendidikan nasional.Pendidikan Islam di Indonesia sejak awal masuknya islam ke Indonesia dapat dibagi tiga fase:
a.)Fase pertama sejak mulai tumbuhnya pendidikan Islam ke Indonesia sampai munculnya zaman pembaruan pendidikan islam di indonesia.
b.)Fase kedua sejak masuknya ide-ide pembaruan pendidikan islam di indonesia,
c.
)Fase ketiga,sejak diundangkannya undang-undang tentang sistem pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 1989 dan dilanjutkan dengan UU No 20 Tahun 2003).Setiap fase ditandai dengan ciri khas masing-masing.
     Fase pertama adalah fase awal dimulai dengan munculnya pendidikan Informal,yang dipentingkan pada tahap awal adalah pengenalan nilai-nilai Islami,selanjutnya baru muncul lembaga-lembaga pendidikan islam yang diawali muncul lembaga-lembaga pendidikan islam yang diawali dengan munculnya masjid,dayah,dan surau.ciri yang paling menonjol dalam fase ini adalah : Pertama materi pelajaran terkonsentrasi kepada pengembangan dan pendalaman ilmu-ilmu agama,seperti tauhid, fiqh, tasawuf, akhlak, tafsir, hadist dan lain-lain yang sejenis dengan itu, pembelajarannya terkonsentrasi kepada pembahasan kitab-kitab klasik yang berbahasa Arab. Kedua, metodenya adalah sorongan, wetonan, dan muzakarah(musyawarah). Ketiga, sistemnya nonklasikal yakni dengan memakai sistem halaqah. Outputnya akan menjadi ulama,kiai,ustadz,guru agama,dan juga menduduki jabatan-jabatan penting keagamaan dari tingkat yang paling tinggi seperti mufti sampai ke tingkat pengurusan soal-soal yang berkenaan dengan fardu kifayah ketika seseorang meninggal dunia,di masyarakat Jawa dikenal peristilahan modin,sedangkan di masyarakat Sumatra Utara menyebutnya dengan bilal.
     Fase kedua adalah fase ketika masuknya ide-ide pembaruan pemikiran islam ke Idonesesia.sejak abad ke-19 M telah berkumandang ide-ide pembaruan pemikiran Islam ke seluruh dunia Islam ,dimulai dari gerakan pembaruan di Mesir,Turki,Saudi Arabia dan juga Indonesia. Khusus dalam gerakan pembaruan pendidikan ada beberapa  nama yang terkenal diantaranya Muhammad Ali Pasya,Muhammad Abduh dengan murid-muridnya di Mesir,Sultan Mahmud II di Turki,Said Ahmad Khan di India,Abdullah Ahmad di Indonesia.Inti dari gerakan pembaruan itu adalah berupaya untuk mengadsopsi pemikiran-pemikiran modern yang berkembang di dunia pendidikan.
      Khusus pembaruan pendidikan Islam di Indonesia dilatarbelakangi oleh dua faktor penting.diantaranya:
Pertama,Faktor intern yakni kondisi masyarakat Muslim Indonesia yang terjajah dan terbelakang dalam dunia pendidikan mendorong semangat beberapa orang pemuka-pemuka masyarakat indonesia untuk memulai  gerakan pembaruan pendidikan tersebut.
Kedua,faktor  ekstern yakni sekembalinya pelajar dan mahasiswa indonesia yang menuntut ilmu agama ke Timur Tengah,dan setelah mereka kembali ke Indonesia mereka memulai gerakan –gerakan pembaruan tersebut.Di antara  tokoh yang berpengaruh menggerakan pembaruaan tersebut adalah Syekh Muhammad Jamil Jambek, Haji karim Amrullah, Haji Abdullah Ahmad, Ibrahim Musa Parabek di Sumatra Barat. Di Jawa muncul tokoh  H. Ahmad Dahlan, dengan gerakan Muhammadiyahnya, H. Hasan dengan gerakan  persis (Persatuan Islam), Haji Abdul Halim dengan gerakan perserikatan Ulama, K.H Hasyim Asy’ary dengan organisasi Nahdatul Ulama.(Daulay,2011:47)
     Menurut steenbrink ada empat faktor yang mendorong munculnya pembaruaan pendidikan Islam di Indonesia:
1.Sejak tahun 1900 telah banyak pemkiran untuk kembali ke Al-Qur’an dan Sunnah yang dijadikan titik tolak menilai kebiasaan agama dan kebudayaan yang ada.
2.Dorongan kedua,adalah sifat perlawanan nasional terhadap penguasa kolonial Belanda.
3.Dorongan ketiga,adanya usaha-usaha dari umat islam untuk memperkuat organisasinya dalam bidang sosial dan ekonomi.
4.Banyak yang tidak puas denagan metode pendidikan tradisional didalam mempelajari  Al-Qur’an dan Studi Agama(Steenbrink,1986:46-47).



BAB II
Pembahasan

A. STUDI ISLAM SEBELUM KEMERDEKAAN INDONESIA
a. Pendidikan zaman kerajaan islam
     Dilaporkan oleh Ibn Batutah dalam bukunya rihlah ibn batutah bahwa ketika ia berkunjung ke samudra pasai pada tahun 1354 ia  mengikuti raja mengatakan halaqah setelah sholat jum’at sampai waktu ashar. Dari kerajaan itu diduga kerajaan samudra pasai ketika itu sudah sampai pusat agama islam dan tempat berkumpul ulama-ulama dari berbagai negara islam untuk berdiskusi masalah keagamaan dan keduniaan sekaligus.
     Dengan demikian samudra pasai merupakan tempat studi islam yang paling tua yang dilakukan oleh sebuah kerajaan.Sementara itu untuk keluar kerajaan,halaqah ajaran islam diduga sudah dilakukan koloni-koloni tempat pedagangan islam berdatangan di pelabuhan-pelabuhan. Proses halaqah ini dilakukan di masjid istana bagi anak pembesar negara,dimasjid-masjid lain,mengaji dirumah-rumah guru dan disurau-surau untuk masyarakat umum.Dari halaqah-halaqah seperti ini nantinya akan menjadi lembaga pendidikan islam.Yang setelah merosotnya kerajaan samudra pasai dilanjutkan dengan kerajaan islam lain yaitu kerajaan yang berada di malaka. Dan perlu diketahui pada zaman kerajaan Demak inilah agama islam berkembang pesat.Masjid-masjid selesai dibangun,perjanjian kerukunan damai dibuat,hubungan erat pun terjalin antar sesama dalam proses pendidikan islam sasarannya bukan saja kalangan masyarakat  tetapi juga lingkungan.Pusat dari segala jenis kegiatan pendidikan ditempatkan pada masjid-masjid dan pesantren.
     Berdasarkan klasfikasi yang dibuat zuhairini,sejarah islam di indonesia pra kemerdekaan terbagi kedalam beberapa fase diantaranya : fase datangnya islam ke indonesia,fase pengembangan dengan melalui proses adaptasi,fase berdirinya kerajaan-kerajaan islam,fase kedatangan orang barat (zaman penjajahan). 
     Fase datangnya islam ke indonesia,sejarah (zuhairini,dkk,2008) menyanggah pendapat yang menyatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada pertengahan abad 12 M oleh para mubaligh dari persi (iran) atau dari irian barat (gujarat). Menurut sumber bukti terbaru , islam masuk ke indonesia pada abad 7 M/1 H yang disebarkan oleh pedagang dan para mubaligh dari arab di pantai barat pulau sumatera,tepatnya derah baros. Interaksi melalu kontak jual beli,perkawinan,dan dakwah baik secara individu maupun kolektif,islam dikenalkan bertahap,mulai dari mengucapkan kalimat syahadat sebagai simbolisme formal masuk agama nabi Muhammad SAW serta diajak untuk mengakui rukun iman dan islam,tahap selanjutnya mengapalkan syariat dan ritual ibadah islam.
B. Studi islam pasca kemerdekaan
     Seiring dengan perjalanan sejarah bangsa dan negara indonesia sejak proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 hingga sekarang,yaitu pendidikan islam pada masa orde baru sejak ditumpas nya peristiwa G 30 S/PKI pada tanggal 1 0ktober 1965 indonesia telah masuk fase baru diberi nama orde baru.
Orde baru adalah :
1. Sikap mental yang positif untuk menghentikan dan mengoreksi segala penyelewengan terhadap pancasila dan UUD 1945.
2. Memperjuangkan adanya suatu masyarakat yang adil dan makmur,baik material maupun spiritual melalui pembangunan
3.Sikap mental mengabdi kepada kepentingan masyarakat dan melaksankan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan kosekuen.
     Dengan demikian,orde baru bukanlah merupakan golongan tertentu ,Sebab orde baru bukan berupa pengelompokan fisik.Perubahan orde lama (30 september 1965) menjadi orde baru berlangsung melalui kerja sama erat antar sesama
     MASYARAKAT Indonesia adalah masyarakat yang religius,bukti-bukti sejarah sangat kaya tentang itu. Pendidikan agama telah lama berlangsung di Indonesia setidaknya setelah masuknya agama-agama yang datangnya dari luar Indonesia,misalnya agama Islam yang telah masuk pada abad pertama  Hijriah ke Indonesia tentu telah memulai pendidikan agama sejak awal masuknya Islam ke Indonesia.

Tujuan pendidikan agama ini adalah:
1. Mengisi Otak (knowledge)
2.Mengisi Hati (Value)
3.Mengisi Tangan (Psikhomotorik)peserta didik,sehingga seseorang bertindak dan berperilaku sesuai tuntunan Agama.
      Masyarakat Indonesia adalah masyarakat pluralis,baik ditinjau dari segi etnik,budaya,geografis,dan agama ditandai dengan kemajemukan geografis dihuni  >17.000 Pulau Besar  dan Kecil serta  >300 Suku,dan menganut berbagai Agama dan kepercayaan.
     Kemajemukan ini adalah merupakan kekayaan yang apabila dapat diarahkan kepada nilai-nilai positif akan mendatangkan nilai-nilai positif pula,akan tetapi kemajemukan itu juga apabila ditafsirkan arti sempit bisa membawa kepada perpecahan.
      Kemajemukan itu sendiri adalah sesuatu yang bersifat alami dan kodrati bagi bangsa indonesia,artinya bangsa indonesia ini tidak bisa mengelakkan dirinya dan keadaan yang plural tersebut,karenanya bangsa indonesia bagaimanapun juga tidak bisa menghilangkan kemajemukan itu sendiri.
     Oleh karena itu,sikap yang harus diambil oleh bangsa Indonesia bukan bagaimaana supaya bisa hidup berdampingan secara damai dan aman penuh toleransi,saling menghargai dan saling memahami antara anak bangsa yang berbeda Suku,Bahasa,Budaya,dan Agama.Salah satu di antara upaya perekat itu adalah lewat Pendidikan Agama.
C.Kontak Pertama Umat Islam Dengan Ilmu Pengetahuan
     Pada tahun 331 SM. Alexander  Yang Agung,raja Macedonia menaklukan Parsi.Beliau datang kedunia Timur  tidak hanya membawa pasukan tetapi juga membawa peradaban Yunani.Beliau menyatukan antara peradaban Yunani dan Parsi.
 Setelah Alexander meninggal,peradaban dan kebudayaan Yunani meninggalkan bekas-bekas di daerah ini.Alexanderia,Antioch,dan Bacta menjadi pusat-pusat ilmu pengetahuaan dan falsafat Yunani pada abad ke-3 M pusat ilmu pengetahuan dan peradaban Yunani bertambah dengan kota Jundishapur.(Nasution,1978: 10-11)
     Dengan demikian sebelum islam muncul di beberapa wilayah di bagian Utara Jazirah  Arab telah muncul pusat-pusat ilmu pengetahuan,dan ketika umat islam menaklukan  daerah  pada masa pemerintahan Khulafurrasyidin,mulailah terjadi kontak antara  umat islam dengan peradaban  Yunani dan ilmu pengetahuan.
      Umat islam tidak mempertentangkan antara kedua ilmu tersebut,mereka menerimanya sebagai bagian dari ilmu-ilmu keislaman. Selanjutnya zaman Bani Umaiyah dan awal Abbasiyah mulai muncul zaman penerjemahan.Falsafah Yunani dan ilmu pengetahuan  diterjemahkan ke bahasa Arab.
     Dari terjemahan itu banyaklah umat islam yang mengenal falsafah Yunani dan ilmu pengetahuan,yang akhirnya muncullah di kalangan umat islam para filosof dan ilmuwan,dan muncullah di kalangan umat islam,seperti Alkindi,Al-Farabi,Ibnu sina,Ibnu Maskawaihi dalam bidang filsafat,Ibn Hasyam,Ibn Hayyan,Al-Kkwanizme,Al-Mas’udi dan Al-Razi Dalam bidang ilmu pengetahuan.Masyarakat Indonesia dengan sikap religiusnya sangat mengharap untuk diperhatikan agar kehidupan beragama dapat diwujudkan dalam kehidupan keseharian masyarakat Indonesia. Soekarno,yang kemudian menjadi presiden pertama Republik Indonesia,mengetahui betul tentang sikap hidup religius tersebut,sehingga beliau berpidato di hadapan Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Republik Indonesia  pada tanggal 18 agustus 1945.beliau mengatakan bahwa betapa pentingnya  setiap bangsa Indonesia  bertuhan,dan mengajak setiap bangsa indonesia mengamalkan Agamanya masing-masing.
     Setelah zaman pembaruan pendidikan islam materi pembelajaran itu tidak lagi hanya sekedar pendalaman ilmu-ilmu agama tetapi juga diajarkan ilmu pengetahuan umum ,seperti Aljabar,ilmu ukur,ilmu alam,kimia,ilmu hayat,ekonomi,tata negara,bahasa Inggris/Belanda,dan lain-lain.Kemudian,pembaruan metode tidak lagi hanya tertumpu kepada metode sorongan,Wetonan,dan muzakarah,tetapi telah dikembangkan kepada metode pembelajaran lainnya.ketiga,sistemnya klasikal,peserta didik telah dibagi kepada kelas-kelas berdasarkan urutan tahun masuk dan lamanya belajar.Keempat,manajemen pendidikan,diterapkannya prinsip-prinsip dasar manajemen pendidikan.
      Salah satu lembaga pendidikan yang lahir sebagai hasil dari pembaruan itu adalah  Madrasah.Perkataan madrasah di indonesia baru populer setelah awal abad ke-20 padahal madrasah di dunia islam telah berkembang pada abad ke-11 dan ke-12 M. Madrasah di Indonesia adalah merupakan perpaduan di antara sekolah dan pesantren.Unsur-unsur  yang diambil dari pesantren itu adalah ilmu agama dan jiwa beragama,sedangkan unsur yang diambil dari sekolah adalah olmu pengetahuan umum,sistem,metode,serta manajemen pendidikan.Perkembangan berikutnya adalah fase ketiga,yakni setelah diundangkannya Undang-undang No.2 tahun 1989 yang di ikuti dengan lahirnya sejumlah peraturan pemerintah tentang pendidikan,selanjutnya diikuti pula dengan lahirnya UU No.20 Tahun 2003.
·        PP No.27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah
·        PP No.28 Tahun 1990 tentang Pendidkan Dasar
·        PP No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
·        PP No.30 Tahun 1990 yang kemudian disempurnakan dengan  PP No.60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
  Pendidikan islam memiliki nilai yang strategis dan urgensi dalam pembentukan Manusia.Pendidikan itu juga berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup manusia tersebut.sebab lewat pendidikan islam akan diwariskan nilai-nilai kehidupan baik sebagai bekal ilmu dunia maupun akhirat,sebagai pedoman hidup yaitu Al-quran dan sunah-Nya. Agar terbentuknya manusia yang di cita-citakan yaitu Menjadi manusia yang Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia yaitu berakhlakul karimah. Pendidikan budi pekerti adalah bagian integrited yang tidak bisa dipisahkan dari pembentukan manusia seutuhnya,karenanya pendidikan budi pekerti memiliki kedudukan yang strategis yang selama ini diterapkan lewat pendidikan agama.Karena itu kehadiran pendidikan budi pekerti saat sekarang ini diposisikan  sebagai pengayaan dan pengembangan dari pendidikan agama. Suasana pendidikan bangsa kita yang sudah terperosok  kepada dekadensi moral termasuk generasi mudanya,perlu segera diantisipasi sehingga pemulihan etika berbangsa,bernegara,dan bermasyarakat berada dalam acuan budi pekerti luhur.Untuk memberdayakan pendidikan budi pekerti sehingga berhasil guna dan berdaya guna,perlu diperhatikan beberapa hal Kurikulum Pendidikan,lingkungan pendidikan,dan sinkronisasi antara pendidikan di sekolah,rumah tangga,dan masyarakat.[]
 Sumber  Pengetahuan Menurut Islam
 1.Instink(Gharizah)
 2.Indra
 3.Akal
 4.Pengalaman,instituf,qalbu,wahyu,mimpi,dan anugerah ilahi.

KESIMPULAN

    PENDIDIDIKAN Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Menurut catatan sejarah masuknya Islam ke Indonesia dengan damai berbeda dengan daerah-daerah lain kedatangan islam dilalui lewat peperangan,seperti Mesir,Irak Parsi dan beberapa daerah lainya.Peranaan para pedagang dan mubaligh sangat besar sekali andilnya dalam proses Islamisasi di Indonesia.Salah satu jalur proses Islamisasi itu adalah Pendidikan  pembentukan manusia ke arah yang dicita-citakan.Dengan demikian Pendidikan Islam adalah proses pembentukan manusia ke arah yang dicita-citakan Islam.Para pedagang atau Mubaligh adalah orang yang melakukan aktivitas pendidikan.Apa argumen yang dikemukakan bahwa kegiatan  para Pedagang atau Mubaligh tersebut digolongkan kepada aktivitas Pendidikan?Untuk itu dilihat dari sudut esensi Pendidikan.Esensi dari pendidikan itu adalah dengan melhat unsur dasar pendidikan.Unsur dasar pendidikan itu ada lima,adanya unsur pemberi dan penerima.Unsur ketiga adalah adanya tujuan baik.Unsur keempat cara atau jalan yang baik,dan unsur kelima adanya konteks positif(Muhadjir,1987:15).Apabila kelima kriteria itu dikaitkan dengan aktivitas para pedagang dan mubaligh,maka aktivitas mereka itu termasuk ke dalam aktivitas pendidikan.Melihat kepada kegiatan Pendidikan Islam di Indonesia salah satu yang amat strategis dalam dinamika itu adalah masuknya Pendidikan Islam sebagai Subsistem Pendidikan Nasional.Makna  yang terkandung didalamnya bahwa pendidikan islam diakui kebenarannya dalam Sistem Pendidikan Nasional,yang dibagi kepada Tiga hal.
1. Pendidikan Islam sebagai Lembaga
2.Pendidikan Islam sebagai Mata Pelajaran
3.Pendidikan Islam sebagai Nilai (Value)
     Pendidikan islam sebagai lembaga diakuinya keberadaan lembaga Pendidikan Islam secara eksplisit.Pendidikan islam sebagai mata pelajaran diakui Pendidikan Agama sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan pada tingkat dasar sampai perguruan tinggi.Berikutnya Pendidikan Islam sebagai Nilai,yakni ditemukannya nilai-nilai islami dalam sistem pendidikan nasional.






















DAFTAR PUSTAKA

Darajat,Zakiah,Pembinaan Dimensi Rohaniyah Manusia Dalam Pandangan Islam,Makalah Seminar IAIN Sumatra Utara Medan,1984.
------Pendidikan Islam di Indonesia,Bandung,Cita Pustaka Media,2002.
------Memberdayakan Pendidikan Islam di Indonesia,Bandung,Citapustaka Media,2002.
Noeng,Muhadjir,Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial,suatu Teori Pendidikan,Yogyakarta,Rake Sarasin,1987.
Mulyanto,Sumardi,sejarah Singkat Pendidikan Islam di Indonesia 1945-1975,Jakarta,Dharma Bhakti,1978.






























No comments:

Post a Comment