MAKALAH STUDI ISLAM
“STUDI ISLAM di INDONESIA
SEBELUM KEMERDEKAAN dan
PASCA KEMERDEKAAN”
BAB I
PENDAHULUAN
PENDIDIKAN
ISLAM di INDONESIA
Pendidikan
islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang
seutuhnya mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah
maupun rohaniyah,menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan
Allah Swt,Manusia dengan alam semesta.Dengan demikian pendidikan Islam itu
berupaya untuk mengembangkan individu sepenuhnya,maka sudah sewajarnya lah
untuk dapat memahami hakikat pendidikan islam itu bertolak pada pemahaman
terhadap konsep manusia menurut islam.
Al-Qur’an
meletakkan kedudukan manusia sebagai khalifah Allah di
bumi(Al-Baqarah:30).Esensi makna khalifah adalah orang yang diberi amanah oleh
Allah untuk memimpin alam.Dalam hal ini manusia bertugas untuk memelihara dan
memanfaatkan alam guna mendatangkan kemaslahatan bagi manusia.
Di sisi
lain,disamping manusia berfungsi sebagai khalifah,juga bertugas untuk mengabdi
kepada Allah(Az-Zariyat 56). Dengan demikian manusia itu mempunyai fungsi
ganda,sebagai khalifah dan sekali sebagai ‘abd,fungsi sebagai khalifah tertuju
kepada pemegang amanah Allah untuk penguasaaan,pemanfaatan,pemelihara,dan
pelestarian alam raya yang berujung kepada pemakmurannya,fungsi ‘abd tertuju
kepada penghambaan diri semata-mata hanya kepada Allah.
Berpedoman
pendidikan islam yang ingin dicapai,pendidikan islam yang berorientasi kepada
tiga hal,yaitu:
1. Tercapai tujuan hablum minaallah (hubungan dengan
Allah)
2.Tercapai tujuan hablum minannas (hubungan dengan
Manusia)
3.Tercapai tujuan hablum minal’alam (hubungan dengan
Alam).
PENDIDIDIKAN Islam di Indonesia telah
berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Menurut catatan sejarah masuknya
Islam ke Indonesia dengan damai berbeda dengan daerah-daerah lain kedatangan
islam dilalui lewat peperangan,seperti Mesir,Irak Parsi dan beberapa daerah
lainya.Peranaan para pedagang dan mubaligh sangat besar sekali andilnya dalam
proses Islamisasi di Indonesia.Salah satu jalur proses Islamisasi itu adalah
Pendidikan pembentukan manusia ke arah
yang dicita-citakan.Dengan demikian Pendidikan Islam adalah proses pembentukan
manusia ke arah yang dicita-citakan Islam.Para pedagang atau Mubaligh adalah
orang yang melakukan aktivitas pendidikan.Apa argumen yang dikemukakan bahwa
kegiatan para Pedagang atau Mubaligh
tersebut digolongkan kepada aktivitas Pendidikan?Untuk itu dilihat dari sudut
esensi Pendidikan.Esensi dari pendidikan itu adalah dengan melhat unsur dasar
pendidikan.Unsur dasar pendidikan itu ada lima,adanya unsur pemberi dan
penerima.Unsur ketiga adalah adanya tujuan baik.Unsur keempat cara atau jalan
yang baik,dan unsur kelima adanya konteks positif(Muhadjir,1987:15).
Apabila kelima
kriteria itu dikaitkan dengan aktivitas para pedagang dan mubaligh,maka
aktivitas mereka itu termasuk ke dalam aktivitas pendidikan.Melihat kepada
kegiatan Pendidikan Islam di Indonesia salah satu yang amat strategis dalam
dinamika itu adalah masuknya Pendidikan Islam sebagai Subsistem Pendidikan
Nasional.
Makna yang
terkandung didalamnya bahwa pendidikan islam diakui kebenarannya dalam Sistem
Pendidikan Nasional,yang dibagi kepada Tiga hal.
1. Pendidikan Islam sebagai Lembaga
2.Pendidikan Islam sebagai Mata Pelajaran
3.Pendidikan Islam sebagai Nilai (Value)
Pendidikan
islam sebagai lembaga diakuinya keberadaan lembaga Pendidikan Islam secara
eksplisit.Pendidikan islam sebagai mata pelajaran diakui Pendidikan Agama
sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan pada tingkat dasar
sampai perguruan tinggi.Berikutnya Pendidikan Islam sebagai Nilai,yakni
ditemukannya nilai-nilai islami dalam sistem pendidikan nasional.Pendidikan
Islam di Indonesia sejak awal masuknya islam ke Indonesia dapat dibagi tiga fase:
a.)Fase pertama sejak mulai tumbuhnya pendidikan Islam ke Indonesia sampai munculnya zaman
pembaruan pendidikan islam di indonesia.
b.)Fase kedua sejak masuknya ide-ide pembaruan pendidikan islam di indonesia,
c.)Fase ketiga,sejak diundangkannya undang-undang tentang sistem pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 1989 dan dilanjutkan dengan UU No 20 Tahun 2003).Setiap fase ditandai dengan ciri khas masing-masing.
c.)Fase ketiga,sejak diundangkannya undang-undang tentang sistem pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 1989 dan dilanjutkan dengan UU No 20 Tahun 2003).Setiap fase ditandai dengan ciri khas masing-masing.
Fase pertama
adalah fase awal dimulai dengan munculnya pendidikan Informal,yang dipentingkan
pada tahap awal adalah pengenalan nilai-nilai Islami,selanjutnya baru muncul
lembaga-lembaga pendidikan islam yang diawali muncul lembaga-lembaga pendidikan
islam yang diawali dengan munculnya masjid,dayah,dan surau.ciri yang paling
menonjol dalam fase ini adalah : Pertama materi pelajaran terkonsentrasi kepada
pengembangan dan pendalaman ilmu-ilmu agama,seperti
tauhid, fiqh, tasawuf, akhlak, tafsir, hadist dan lain-lain yang sejenis dengan
itu, pembelajarannya terkonsentrasi kepada pembahasan kitab-kitab klasik yang
berbahasa Arab. Kedua, metodenya adalah sorongan, wetonan, dan
muzakarah(musyawarah). Ketiga, sistemnya nonklasikal yakni dengan memakai sistem
halaqah. Outputnya akan menjadi ulama,kiai,ustadz,guru agama,dan juga menduduki
jabatan-jabatan penting keagamaan dari tingkat yang paling tinggi seperti mufti
sampai ke tingkat pengurusan soal-soal yang berkenaan dengan fardu kifayah
ketika seseorang meninggal dunia,di masyarakat Jawa dikenal peristilahan
modin,sedangkan di masyarakat Sumatra Utara menyebutnya dengan bilal.
Fase kedua adalah
fase ketika masuknya ide-ide pembaruan pemikiran islam ke Idonesesia.sejak abad
ke-19 M telah berkumandang ide-ide pembaruan pemikiran Islam ke seluruh dunia
Islam ,dimulai dari gerakan pembaruan di Mesir,Turki,Saudi Arabia dan juga
Indonesia. Khusus dalam gerakan pembaruan pendidikan ada beberapa nama yang terkenal diantaranya Muhammad Ali
Pasya,Muhammad Abduh dengan murid-muridnya di Mesir,Sultan Mahmud II di
Turki,Said Ahmad Khan di India,Abdullah Ahmad di Indonesia.Inti dari gerakan
pembaruan itu adalah berupaya untuk mengadsopsi pemikiran-pemikiran modern yang
berkembang di dunia pendidikan.
Khusus
pembaruan pendidikan Islam di Indonesia dilatarbelakangi oleh dua faktor
penting.diantaranya:
Pertama,Faktor intern yakni kondisi masyarakat Muslim
Indonesia yang terjajah dan terbelakang dalam dunia pendidikan mendorong
semangat beberapa orang pemuka-pemuka masyarakat indonesia untuk memulai gerakan pembaruan pendidikan tersebut.
Kedua,faktor
ekstern yakni sekembalinya pelajar dan mahasiswa indonesia yang menuntut
ilmu agama ke Timur Tengah,dan setelah mereka kembali ke Indonesia mereka
memulai gerakan –gerakan pembaruan tersebut.Di antara tokoh yang berpengaruh menggerakan pembaruaan
tersebut adalah Syekh Muhammad Jamil Jambek, Haji karim Amrullah, Haji Abdullah
Ahmad, Ibrahim Musa Parabek di Sumatra Barat. Di Jawa muncul tokoh H. Ahmad Dahlan, dengan gerakan
Muhammadiyahnya, H. Hasan dengan gerakan
persis (Persatuan Islam), Haji Abdul Halim dengan gerakan perserikatan
Ulama, K.H Hasyim Asy’ary dengan organisasi Nahdatul Ulama.(Daulay,2011:47)
Menurut
steenbrink ada empat faktor yang mendorong munculnya pembaruaan pendidikan Islam
di Indonesia:
1.Sejak tahun 1900 telah banyak pemkiran untuk kembali ke
Al-Qur’an dan Sunnah yang dijadikan titik tolak menilai kebiasaan agama dan
kebudayaan yang ada.
2.Dorongan kedua,adalah sifat perlawanan nasional
terhadap penguasa kolonial Belanda.
3.Dorongan ketiga,adanya usaha-usaha dari umat islam
untuk memperkuat organisasinya dalam bidang sosial dan ekonomi.
4.Banyak yang tidak puas denagan metode pendidikan
tradisional didalam mempelajari Al-Qur’an
dan Studi Agama(Steenbrink,1986:46-47).
BAB II
Pembahasan
A.
STUDI ISLAM SEBELUM KEMERDEKAAN INDONESIA
a. Pendidikan zaman kerajaan islam
Dilaporkan
oleh Ibn Batutah dalam bukunya rihlah ibn batutah bahwa ketika ia berkunjung ke
samudra pasai pada tahun 1354 ia
mengikuti raja mengatakan halaqah setelah sholat jum’at sampai waktu
ashar. Dari kerajaan itu diduga kerajaan samudra pasai ketika itu sudah sampai
pusat agama islam dan tempat berkumpul ulama-ulama dari berbagai negara islam
untuk berdiskusi masalah keagamaan dan keduniaan sekaligus.
Dengan
demikian samudra pasai merupakan tempat studi islam yang paling tua yang
dilakukan oleh sebuah kerajaan.Sementara itu untuk keluar kerajaan,halaqah
ajaran islam diduga sudah dilakukan koloni-koloni tempat pedagangan islam
berdatangan di pelabuhan-pelabuhan. Proses halaqah ini dilakukan di masjid
istana bagi anak pembesar negara,dimasjid-masjid lain,mengaji dirumah-rumah
guru dan disurau-surau untuk masyarakat umum.Dari halaqah-halaqah seperti ini
nantinya akan menjadi lembaga pendidikan islam.Yang setelah merosotnya kerajaan
samudra pasai dilanjutkan dengan kerajaan islam lain yaitu kerajaan yang berada
di malaka. Dan perlu diketahui pada zaman kerajaan Demak inilah agama islam
berkembang pesat.Masjid-masjid selesai dibangun,perjanjian kerukunan damai
dibuat,hubungan erat pun terjalin antar sesama dalam proses pendidikan islam
sasarannya bukan saja kalangan masyarakat
tetapi juga lingkungan.Pusat dari segala jenis kegiatan pendidikan
ditempatkan pada masjid-masjid dan pesantren.
Berdasarkan
klasfikasi yang dibuat zuhairini,sejarah islam di indonesia pra kemerdekaan
terbagi kedalam beberapa fase diantaranya : fase datangnya islam ke
indonesia,fase pengembangan dengan melalui proses adaptasi,fase berdirinya
kerajaan-kerajaan islam,fase kedatangan orang barat (zaman penjajahan).
Fase datangnya
islam ke indonesia,sejarah (zuhairini,dkk,2008) menyanggah pendapat yang
menyatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada pertengahan abad 12 M oleh para
mubaligh dari persi (iran) atau dari irian barat (gujarat). Menurut sumber
bukti terbaru , islam masuk ke indonesia pada abad 7 M/1 H yang disebarkan oleh
pedagang dan para mubaligh dari arab di pantai barat pulau sumatera,tepatnya
derah baros. Interaksi melalu kontak jual beli,perkawinan,dan dakwah baik
secara individu maupun kolektif,islam dikenalkan bertahap,mulai dari
mengucapkan kalimat syahadat sebagai simbolisme formal masuk agama nabi
Muhammad SAW serta diajak untuk mengakui rukun iman dan islam,tahap selanjutnya
mengapalkan syariat dan ritual ibadah islam.
B. Studi islam pasca kemerdekaan
Seiring dengan
perjalanan sejarah bangsa dan negara indonesia sejak proklamasi kemerdekaan 17
agustus 1945 hingga sekarang,yaitu pendidikan islam pada masa orde baru sejak
ditumpas nya peristiwa G 30 S/PKI pada tanggal 1 0ktober 1965 indonesia telah
masuk fase baru diberi nama orde baru.
Orde baru adalah :
1. Sikap mental yang positif untuk menghentikan dan
mengoreksi segala penyelewengan terhadap pancasila dan UUD 1945.
2. Memperjuangkan adanya suatu masyarakat yang adil dan
makmur,baik material maupun spiritual melalui pembangunan
3.Sikap mental mengabdi kepada kepentingan masyarakat dan
melaksankan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan kosekuen.
Dengan
demikian,orde baru bukanlah merupakan golongan tertentu ,Sebab orde baru bukan
berupa pengelompokan fisik.Perubahan orde lama (30 september 1965) menjadi orde
baru berlangsung melalui kerja sama erat antar sesama
MASYARAKAT Indonesia adalah masyarakat yang
religius,bukti-bukti sejarah sangat kaya tentang itu. Pendidikan agama telah
lama berlangsung di Indonesia setidaknya setelah masuknya agama-agama yang
datangnya dari luar Indonesia,misalnya agama Islam yang telah masuk pada abad
pertama Hijriah ke Indonesia tentu telah
memulai pendidikan agama sejak awal masuknya Islam ke Indonesia.
Tujuan pendidikan agama ini adalah:
1. Mengisi Otak (knowledge)
2.Mengisi Hati (Value)
3.Mengisi Tangan (Psikhomotorik)peserta didik,sehingga seseorang bertindak
dan berperilaku sesuai tuntunan Agama.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat
pluralis,baik ditinjau dari segi etnik,budaya,geografis,dan agama ditandai
dengan kemajemukan geografis dihuni >17.000
Pulau Besar dan Kecil serta >300 Suku,dan menganut berbagai Agama dan
kepercayaan.
Kemajemukan ini adalah merupakan
kekayaan yang apabila dapat diarahkan kepada nilai-nilai positif akan
mendatangkan nilai-nilai positif pula,akan tetapi kemajemukan itu juga apabila
ditafsirkan arti sempit bisa membawa kepada perpecahan.
Kemajemukan itu sendiri adalah sesuatu yang
bersifat alami dan kodrati bagi bangsa indonesia,artinya bangsa indonesia ini
tidak bisa mengelakkan dirinya dan keadaan yang plural tersebut,karenanya
bangsa indonesia bagaimanapun juga tidak bisa menghilangkan kemajemukan itu
sendiri.
Oleh karena itu,sikap yang harus
diambil oleh bangsa Indonesia bukan bagaimaana supaya bisa hidup berdampingan
secara damai dan aman penuh toleransi,saling menghargai dan saling memahami
antara anak bangsa yang berbeda Suku,Bahasa,Budaya,dan Agama.Salah satu di
antara upaya perekat itu adalah lewat Pendidikan Agama.
C.Kontak Pertama Umat Islam
Dengan Ilmu Pengetahuan
Pada tahun 331 SM. Alexander Yang Agung,raja Macedonia menaklukan
Parsi.Beliau datang kedunia Timur tidak
hanya membawa pasukan tetapi juga membawa peradaban Yunani.Beliau menyatukan
antara peradaban Yunani dan Parsi.
Setelah Alexander
meninggal,peradaban dan kebudayaan Yunani meninggalkan bekas-bekas di daerah
ini.Alexanderia,Antioch,dan Bacta menjadi pusat-pusat ilmu pengetahuaan dan
falsafat Yunani pada abad ke-3 M pusat ilmu pengetahuan dan peradaban Yunani
bertambah dengan kota Jundishapur.(Nasution,1978: 10-11)
Dengan demikian sebelum islam
muncul di beberapa wilayah di bagian Utara Jazirah Arab telah muncul pusat-pusat ilmu
pengetahuan,dan ketika umat islam menaklukan
daerah pada masa pemerintahan
Khulafurrasyidin,mulailah terjadi kontak antara
umat islam dengan peradaban
Yunani dan ilmu pengetahuan.
Umat islam tidak
mempertentangkan antara kedua ilmu tersebut,mereka menerimanya sebagai bagian
dari ilmu-ilmu keislaman. Selanjutnya zaman Bani Umaiyah dan awal Abbasiyah
mulai muncul zaman penerjemahan.Falsafah Yunani dan ilmu pengetahuan diterjemahkan ke bahasa Arab.
Dari terjemahan itu banyaklah
umat islam yang mengenal falsafah Yunani dan ilmu pengetahuan,yang akhirnya
muncullah di kalangan umat islam para filosof dan ilmuwan,dan muncullah di
kalangan umat islam,seperti Alkindi,Al-Farabi,Ibnu sina,Ibnu Maskawaihi dalam
bidang filsafat,Ibn Hasyam,Ibn Hayyan,Al-Kkwanizme,Al-Mas’udi dan Al-Razi Dalam
bidang ilmu pengetahuan.Masyarakat Indonesia dengan sikap religiusnya sangat
mengharap untuk diperhatikan agar kehidupan beragama dapat diwujudkan dalam
kehidupan keseharian masyarakat Indonesia. Soekarno,yang kemudian menjadi presiden
pertama Republik Indonesia,mengetahui betul tentang sikap hidup religius
tersebut,sehingga beliau berpidato di hadapan Badan Penyelidik Usaha
Kemerdekaan Republik Indonesia pada
tanggal 18 agustus 1945.beliau mengatakan bahwa betapa pentingnya setiap bangsa Indonesia bertuhan,dan mengajak setiap bangsa indonesia
mengamalkan Agamanya masing-masing.
Setelah zaman
pembaruan pendidikan islam materi pembelajaran itu tidak lagi hanya sekedar
pendalaman ilmu-ilmu agama tetapi juga diajarkan ilmu pengetahuan umum ,seperti
Aljabar,ilmu ukur,ilmu alam,kimia,ilmu hayat,ekonomi,tata negara,bahasa
Inggris/Belanda,dan lain-lain.Kemudian,pembaruan metode tidak lagi hanya
tertumpu kepada metode sorongan,Wetonan,dan muzakarah,tetapi telah dikembangkan
kepada metode pembelajaran lainnya.ketiga,sistemnya klasikal,peserta didik
telah dibagi kepada kelas-kelas berdasarkan urutan tahun masuk dan lamanya
belajar.Keempat,manajemen pendidikan,diterapkannya prinsip-prinsip dasar
manajemen pendidikan.
Salah satu lembaga pendidikan yang lahir
sebagai hasil dari pembaruan itu adalah Madrasah.Perkataan
madrasah di indonesia baru populer setelah awal abad ke-20 padahal madrasah di
dunia islam telah berkembang pada abad ke-11 dan ke-12 M. Madrasah di Indonesia
adalah merupakan perpaduan di antara sekolah dan pesantren.Unsur-unsur yang diambil dari pesantren itu adalah ilmu
agama dan jiwa beragama,sedangkan unsur yang diambil dari sekolah adalah olmu
pengetahuan umum,sistem,metode,serta manajemen pendidikan.Perkembangan
berikutnya adalah fase ketiga,yakni setelah diundangkannya Undang-undang No.2
tahun 1989 yang di ikuti dengan lahirnya sejumlah peraturan pemerintah tentang
pendidikan,selanjutnya diikuti pula dengan lahirnya UU No.20 Tahun 2003.
·
PP
No.27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah
·
PP
No.28 Tahun 1990 tentang Pendidkan Dasar
·
PP
No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
·
PP
No.30 Tahun 1990 yang kemudian disempurnakan dengan PP No.60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
Pendidikan islam
memiliki nilai yang strategis dan urgensi dalam pembentukan Manusia.Pendidikan
itu juga berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup manusia tersebut.sebab
lewat pendidikan islam akan diwariskan nilai-nilai kehidupan baik sebagai bekal
ilmu dunia maupun akhirat,sebagai pedoman hidup yaitu Al-quran dan sunah-Nya. Agar terbentuknya manusia yang di
cita-citakan yaitu Menjadi manusia yang Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia yaitu berakhlakul karimah. Pendidikan budi pekerti adalah
bagian integrited yang tidak bisa dipisahkan dari pembentukan manusia
seutuhnya,karenanya pendidikan budi pekerti memiliki kedudukan yang strategis
yang selama ini diterapkan lewat pendidikan agama.Karena itu kehadiran
pendidikan budi pekerti saat sekarang ini diposisikan sebagai pengayaan dan pengembangan dari
pendidikan agama. Suasana pendidikan bangsa kita yang sudah terperosok kepada dekadensi moral termasuk generasi
mudanya,perlu segera diantisipasi sehingga pemulihan etika
berbangsa,bernegara,dan bermasyarakat berada dalam acuan budi pekerti
luhur.Untuk memberdayakan pendidikan budi pekerti sehingga berhasil guna dan
berdaya guna,perlu diperhatikan beberapa hal Kurikulum Pendidikan,lingkungan
pendidikan,dan sinkronisasi antara pendidikan di sekolah,rumah tangga,dan
masyarakat.[]
Sumber Pengetahuan Menurut Islam
1.Instink(Gharizah)
2.Indra
3.Akal
4.Pengalaman,instituf,qalbu,wahyu,mimpi,dan anugerah ilahi.
KESIMPULAN
PENDIDIDIKAN
Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Menurut
catatan sejarah masuknya Islam ke Indonesia dengan damai berbeda dengan
daerah-daerah lain kedatangan islam dilalui lewat peperangan,seperti Mesir,Irak
Parsi dan beberapa daerah lainya.Peranaan para pedagang dan mubaligh sangat
besar sekali andilnya dalam proses Islamisasi di Indonesia.Salah satu jalur
proses Islamisasi itu adalah Pendidikan pembentukan manusia ke arah yang dicita-citakan.Dengan
demikian Pendidikan Islam adalah proses pembentukan manusia ke arah yang
dicita-citakan Islam.Para pedagang atau Mubaligh adalah orang yang melakukan
aktivitas pendidikan.Apa argumen yang dikemukakan bahwa kegiatan para Pedagang atau Mubaligh tersebut
digolongkan kepada aktivitas Pendidikan?Untuk itu dilihat dari sudut esensi
Pendidikan.Esensi dari pendidikan itu adalah dengan melhat unsur dasar
pendidikan.Unsur dasar pendidikan itu ada lima,adanya unsur pemberi dan
penerima.Unsur ketiga adalah adanya tujuan baik.Unsur keempat cara atau jalan
yang baik,dan unsur kelima adanya konteks positif(Muhadjir,1987:15).Apabila
kelima kriteria itu dikaitkan dengan aktivitas para pedagang dan mubaligh,maka
aktivitas mereka itu termasuk ke dalam aktivitas pendidikan.Melihat kepada
kegiatan Pendidikan Islam di Indonesia salah satu yang amat strategis dalam
dinamika itu adalah masuknya Pendidikan Islam sebagai Subsistem Pendidikan
Nasional.Makna yang terkandung
didalamnya bahwa pendidikan islam diakui kebenarannya dalam Sistem Pendidikan
Nasional,yang dibagi kepada Tiga hal.
1. Pendidikan Islam sebagai Lembaga
2.Pendidikan Islam sebagai Mata Pelajaran
3.Pendidikan Islam sebagai Nilai (Value)
Pendidikan islam sebagai lembaga diakuinya
keberadaan lembaga Pendidikan Islam secara eksplisit.Pendidikan islam sebagai
mata pelajaran diakui Pendidikan Agama sebagai salah satu mata pelajaran yang
wajib diberikan pada tingkat dasar sampai perguruan tinggi.Berikutnya
Pendidikan Islam sebagai Nilai,yakni ditemukannya nilai-nilai islami dalam
sistem pendidikan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Darajat,Zakiah,Pembinaan Dimensi Rohaniyah Manusia Dalam
Pandangan Islam,Makalah Seminar IAIN Sumatra Utara Medan,1984.
------Pendidikan Islam di Indonesia,Bandung,Cita
Pustaka Media,2002.
------Memberdayakan Pendidikan Islam di Indonesia,Bandung,Citapustaka
Media,2002.
Noeng,Muhadjir,Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial,suatu
Teori Pendidikan,Yogyakarta,Rake Sarasin,1987.
Mulyanto,Sumardi,sejarah Singkat Pendidikan Islam di
Indonesia 1945-1975,Jakarta,Dharma Bhakti,1978.
No comments:
Post a Comment