1

loading...

Sunday, October 21, 2018

Makalah Aqidah Ahlak tentang Kitab

Makalah Aqidah Ahlak tentang Kitab



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT 
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al Baqarah (2) : 285)
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4) Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani. 

B.   Nama-nama kitab Allah dan Rasul yang menerimanya 
Menurut Jumhur Ulama, Kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul jumlahnya ada 104. Dari 104 itu, 50 buah diberikan kepada Nabi Tsis As., 30 buah diberikan kepada Nabi Idris As., 10 buah diberikan kepada Nabi Ibrahim As. dan 10 buah diberikan kepada Nabi Musa As. seratus buah kitab ini lazim disebut Shuhuf. Sedangkan yang empat lagi disebut kitab, yakni kitab Taurat untuk Nabi Musa As., kitab Zabur untuk Nabi Dawud As., kitab Injil untuk Nabi Isa As. dan kitab Al Qur’an untuk Nabi Muhammad Saw.
1.   Kitab Taurat
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As. di bukit Tursina (Mesir) sekitar abad 12 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan orang Yahudi dan orang yang berpegang teguh kepadanya disebut kaum Yahudi. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 44 :
”Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya...”. 
Pokok ajaran kitab Taurat berisi tentang Aqidah (Tauhid) dan hukum-hukum syari’at yang dikenal dengan istilah The Ten Commandements (Sepuluh Perintah Tuhan), yaitu :
1.      Kewajiban meyakini keesaan Allah SWT
2.      Larangan menyembah berhala/patung
3.      Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia 
4.      Perintah mensucikan hari Sabtu (Sabat) 
5.      Kewajiban menghormati kedua orang tua 
6.      Larangan membunuh sesama manusia 
7.      Larangan berbuat zina 
8.      Larangan mencuri 
9.      Larangan menjadi saksi palsu 
10.  Larangan mengambil hak orang lain. 
2.   Kitab Zabur 
     Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad 10 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan Nabi Dawud sendiri yaitu bahasa Qibty. Pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang dzikir, nasehat dan hikmah tidak memuat hukum-hukum syari’at. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani kitab Zabur sekarang terdapat dalam kitab perjanjian lama (mazmur) dan terdiri atas 150 pasal. Kitab Zabur merupakan petunjuk bagi umar Nabi Dawud As. agar bertauhid kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam QS Al Isra ayat 55 :
” ... dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.” 
3.   Kitab Injil 

     Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad I Masehi dalam bahasa dan tulisan Ibrani dan orang yang berpegang teguh kepadanya disebut kaum Nasrani Pokok ajaran kitab Injil sama dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya tetapi sebagian menghapus hukum-hukum yang terdapat dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zaman itu. Sehingga kitab Injil yang asli tidak diketahui lagi keberadaanya. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 46 :
”dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”. 
4.   Kitab Suci Al Qur’an 
     Kitab Suci Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. di Makkah dan Madinah (Arab Saudi) pada abad VI Masehi dalam bahasa dan tulisan bangsa Arab suku Quraisy. Pokok ajaran kitab Suci Al Qur’an berisi tentang aqidah (Tauhid), hukum-hukum syari’at dan muamalat, sebagian isinya menghapus hukum-hukum syari’at yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum-hukum syari’at yang sesuai dengan perkembangan zaman. Firman Allah SWT dalam QS Yusuf ayat 2 : ”Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”.
Dari keempat kitab itu yang masih terjaga hanya tinggal Al Qur’an saja, sedangkan kitab Taurat, Zabur dan Injil hanya tinggal namanya saja. Ketiga kitab tersebut telah dinaskh oleh Suci Al Qur’an, artinya sejak kitab Suci Al Qur’an diturunkan maka ketiga kitab itu tidak berlaku lagi. Selain itu ketiga kitab tersebut telah banyak berubah atau diganti sehingga tidak asli atau suci lagi. Sedangkan kitab Suci Al Qur’an tetap terjaga kesuciannya sampai hari Kiamat sebab Allah SWT sendiri yang menjamin keasliannya.
Firman Allah SWT dalam QS Al Hijr ayat 9 :
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” 
Kedudukan-kedudukan al-Qur’an antara lain:
a.    Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
b.   Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
c.    Sebagai pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
d.   Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam

C.   Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt
Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab Allah 
1.      Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah
a.       Untuk meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
b.      Untuk membangun kehidupan bermasyarakat
c.       Untuk menjalin kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara
Hikmah Iman kepada Kitab-kitab Allah :
a.       Meningkatkan keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya.
b.      Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suc
c.       Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci
d.      Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
e.       Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya
Penerapan Hikmah Iman terhadap Kitab-kitab Suci :
1.      Beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an. Caranya adalah:
a.       Meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah
b.      Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan para nabi dan rasul
2.      Beriman kepada al-Qur’an. Caranya adalah:
a.       Meyakini bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw
b.      Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun
c.       Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
d.      Mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari


No comments:

Post a Comment