Makalah Aqidah Ahlak tentang Kitab
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab
Allah SWT
Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang dibukukan. Sedangkan
iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dst : ketetapan hati;
keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab
Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai
pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di
dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah
disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima
langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
Artinya: Rasul telah beriman kepada
Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang
yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al Baqarah (2) : 285)
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan
kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama
artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab
Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan
kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada
kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib beriman kepada
kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa
suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang diwahyukan
kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S.
17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan
yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
(Q.S. 3 : 2-4) Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya
bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul
dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh
terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang
dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an.
Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita
imani.
B.
Nama-nama kitab Allah dan Rasul yang menerimanya
Menurut Jumhur Ulama, Kitab-kitab
Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul jumlahnya ada 104. Dari 104 itu, 50
buah diberikan kepada Nabi Tsis As., 30 buah diberikan kepada Nabi Idris As.,
10 buah diberikan kepada Nabi Ibrahim As. dan 10 buah diberikan kepada Nabi
Musa As. seratus buah kitab ini lazim disebut Shuhuf. Sedangkan yang empat lagi
disebut kitab, yakni kitab Taurat untuk Nabi Musa As., kitab Zabur untuk Nabi
Dawud As., kitab Injil untuk Nabi Isa As. dan kitab Al Qur’an untuk Nabi
Muhammad Saw.
1. Kitab Taurat
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi
Musa As. di bukit Tursina (Mesir) sekitar abad 12 Sebelum Masehi dalam bahasa
tulisan orang Yahudi dan orang yang berpegang teguh kepadanya disebut kaum
Yahudi. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 44 :
”Sesungguhnya Kami telah menurunkan
kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang
dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang
menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka
menjadi saksi terhadapnya...”.
Pokok ajaran kitab Taurat berisi
tentang Aqidah (Tauhid) dan hukum-hukum syari’at yang dikenal dengan istilah
The Ten Commandements (Sepuluh Perintah Tuhan), yaitu :
1. Kewajiban meyakini keesaan Allah SWT
2. Larangan menyembah berhala/patung
3. Larangan menyebut nama Allah dengan
sia-sia
4. Perintah mensucikan hari Sabtu
(Sabat)
5. Kewajiban menghormati kedua orang
tua
6. Larangan membunuh sesama
manusia
7. Larangan berbuat zina
8. Larangan mencuri
9. Larangan menjadi saksi palsu
10. Larangan mengambil hak orang
lain.
2. Kitab Zabur
Kitab Zabur
diturunkan kepada Nabi Dawud As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad 10 Sebelum
Masehi dalam bahasa tulisan Nabi Dawud sendiri yaitu bahasa Qibty. Pokok ajaran
kitab Zabur berisi tentang dzikir, nasehat dan hikmah tidak memuat hukum-hukum
syari’at. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani kitab Zabur sekarang terdapat
dalam kitab perjanjian lama (mazmur) dan terdiri atas 150 pasal. Kitab Zabur
merupakan petunjuk bagi umar Nabi Dawud As. agar bertauhid kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam QS Al Isra ayat 55 :
” ... dan Sesungguhnya telah Kami
lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan
Zabur kepada Dawud.”
3. Kitab Injil
Kitab Injil
diturunkan kepada Nabi Isa As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad I Masehi
dalam bahasa dan tulisan Ibrani dan orang yang berpegang teguh kepadanya
disebut kaum Nasrani Pokok ajaran kitab Injil sama dengan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya tetapi sebagian menghapus hukum-hukum yang terdapat dalam
kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zaman itu. Sehingga kitab Injil yang asli
tidak diketahui lagi keberadaanya. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 46
:
”dan Kami iringkan jejak mereka (nabi
Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya,
Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya
(ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk
orang-orang yang bertakwa”.
4. Kitab Suci Al Qur’an
Kitab Suci Al
Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. di Makkah dan Madinah (Arab Saudi)
pada abad VI Masehi dalam bahasa dan tulisan bangsa Arab suku Quraisy. Pokok
ajaran kitab Suci Al Qur’an berisi tentang aqidah (Tauhid), hukum-hukum
syari’at dan muamalat, sebagian isinya menghapus hukum-hukum syari’at yang
terdapat dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum-hukum
syari’at yang sesuai dengan perkembangan zaman. Firman Allah SWT dalam QS Yusuf
ayat 2 : ”Sesungguhnya Kami
menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”.
Dari keempat kitab itu yang masih
terjaga hanya tinggal Al Qur’an saja, sedangkan kitab Taurat, Zabur dan Injil
hanya tinggal namanya saja. Ketiga kitab tersebut telah dinaskh oleh Suci Al
Qur’an, artinya sejak kitab Suci Al Qur’an diturunkan maka ketiga kitab itu
tidak berlaku lagi. Selain itu ketiga kitab tersebut telah banyak berubah atau
diganti sehingga tidak asli atau suci lagi. Sedangkan kitab Suci Al Qur’an
tetap terjaga kesuciannya sampai hari Kiamat sebab Allah SWT sendiri yang
menjamin keasliannya.
Firman Allah SWT dalam QS Al Hijr
ayat 9 :
”Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Kedudukan-kedudukan al-Qur’an antara
lain:
a. Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw
b. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
c. Sebagai pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di
dunia dan akhirat
d. Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam
C. Fungsi dan Hikmah Iman Kepada
Kitab-Kitab Allah Swt
Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab
Allah
1. Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah
a.
Untuk meningkatkan kualitas
kehidupan pribadi
b.
Untuk membangun kehidupan
bermasyarakat
c.
Untuk menjalin kerukunan dalam hidup
berbangsa dan bernegara
Hikmah Iman kepada Kitab-kitab Allah
:
a. Meningkatkan keimanan kepada Allah
swt yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya.
b. Hidup manusia menjadi tertata karena
adanya hukum yang bersumber pada kitab suc
c. Termotivasi untuk beribadah dan
menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci
d. Menumbuhkan sikap optimis karena
telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia
maupun di akhirat
e. Terjaga ketakwaannya dengan selalu
menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya
Penerapan
Hikmah Iman terhadap Kitab-kitab Suci :
1. Beriman kepada kitab-kitab sebelum
al-Qur’an. Caranya adalah:
a. Meyakini kebenaran yang terkandung
dalam kitab-kitab Allah
b. Meyakini bahwa kitab-kitab itu
benar-benar wahyu Allah bukan karangan para nabi dan rasul
2. Beriman kepada al-Qur’an. Caranya
adalah:
a. Meyakini bahwa al-Qur’an benar-benar
wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw
b. Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin
kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun
c. Mempelajari, memahami, dan
menghayati isi kandungan al-Qur’an
d. Mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari
No comments:
Post a Comment