MAKALAH KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji
syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa pengayom
segenap alam yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam
penulisan makalah ini kami tidak mengalami kendala yang berarat hingga terselesaikannya
makalah yang berjudul “ ilmu pengetahuan alam ” Makala ini kami susun sebagai
tugas dari mata kuliah ilmu pengetahuan alam.
Kami sangat menyadari
tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan makalah ini,
apabila nantinya terdapat kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, kami
selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan
kritik dan juga saran seperlunya.
Demikian tugas ini kami
susun semoga bermanfaat dalam memenuhi tugas mata kuliah ilmu pengetahuan alam
dan khususnya untuk pembaca, Tak ada gading yang tak retak, bengitulah adanya
makalah ini. Dengan segalah kerendahan hati, saran- saran dan kritik yang
konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari pembaca guna meningkatkan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu yang mendatang.
Bengkulu,
18 oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
COVER....
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI.....
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...
1.2 Rumusan Masalah ...
1.3 Tujuan.........
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keanekaragaman Makhluk
Hidup ....
2.2 Ciri-ciri Keanekaragaman Makhluk
Hidup .....
BAB III
3.1 Kesimpulan .
3.2 Saran....
DAFTAR PUSTAKA....
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Keanekaragaman adalah perbedaan di
antara makhluk hidup yang hidup yang berbeda jenis dan speciesnya.sedangkan
Pengertian Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk,
penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda. Bagaimana
keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya
perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan
lain–lain.
Keanekargaman
makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup.
Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat
keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat
kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah.
Faktor-faktor
yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman makhluk hidup adalah : Mutasi adalah
peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti materi genetik
atau faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu. Rekombinasi adalah proses
atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom.
Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua
induknya.
B.
Rumusan masalah
1. Apakah
pengertian keanekaragaman makhluk hidup?
2. Apaka yang di
maksud dengan biodivitas tumbuhan dan hewan?
3. Ciri-ciri
keanekaragaman makhluk hidup ?
C.
Tujuan
Tujuan
penulis makalah yaitu sebagai berikut:
1. Membahas tentang
biodiversitas tumbuhan.
2. Membahas tentang
biodiversitas hewan.
3. Membahas tentang
perkembangbiakan makhluk hidup.
4. Mengetahui
pembagian geografi berdasarkan wilayah iklim dan wilayah untuk binatang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Keaneka Ragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup dikenal juga dengan keanekaragaman
hayati (Biodiversitas) yang dapat diartikan sebagai perbedaan yang terdapat
pada makhluk hidup sesuai dengan spesies, jenis ataupun ekosistemnya.
Keanekaragaman tersebut dapat terjadi dikarenakan oleh adanya perbedaan
ciri-ciri dari masing-masing makhluk hidup tersebut seperti sifat, warna,
ukuran, bentuk, habitat, dan sebagainya.
Keanekaragaman diantara makhluk hidup tersebut bisa
terjadi dikarenakan adanya proses adaptasi maupun evolusi. Adaptasi merupakan
sebuah proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap
lingkungan di mana ia tinggal agar mampu bertahan hidup. Contoh dari adaptasi
adalah kelinci yang hidup di daerah gurun memiliki telinga yang besar sebagai
hasil dari proses adaptasi untuk melindungi diri dari suhu yang panas. Sedangkan
evolusi adalah sebuah proses perubahan pada suatu spesies yang berlangsung
secara bertahap dan dalam jangka waktu yang lama hingga menghasilkan spesies
baru yang berbeda dengan asalnya. Contoh dari evolusi adalah gajah. Gajah
merupakan evolusi dari hewan purbakala bernama Mamoth.
1. Keanekaragaman
a. Keanekaragaman Tingkat Gen
Makhluk hidup tersusun
atas unit satuan terkecil yang kita kenal sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang
disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan
gen yang
berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah sama, namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda
sehingga
menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
b. Keanekaragaman jenis
Variasi
warna pada ikan dan
warna
bunga
menunjukkan adanya variasi dalam tingkatan jenis makhluk hidup. Variasi ini disebabkan karena adanya rekombinasi (pencampuran) gen-
gen dalam jenis tersebut sehingga
melahirkan variasi yang lebih
beragam.
c. Keanekaragaman tingkat ekosistem
Suatu ekosistem terdiri dari komunitas
hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme beserta lingkungan abiotik dimana
semua makhluk hidup tersebut berada. Kedua
komponen ini
saling
berinteraksi satu.
2.
Klasifikasi makhluk a. Sistem klasifikasi
Suatu
kajian tentang pengelompokkan
makhluk hidup
ke
dalam tingkatan atau takson tertentu disebut taksonomi.
Seorang tokoh yang sangat berepran dalam klasifikasi makhluk hidup
dan
dikenal sebagai Bapak taksonomi adalah Carolus Linnaeus Seiring dengan perkembangan ilmu klasifikasi makhluk hidup, system
klasifikasi dapat dibedakan berdasarkan cara dan tujuannya, yaitu:
1. System Klasifikasi Buatan (Artificial)
Didasarkan
pada pertimbangan
secara sekehendak hati para ahli
taksonomi
dengan melihat habitat (tempat hidup) dan nilai guna
dari makhluk hidup tersebut.
2. System Klasifikasi Alamiah (Natural)
Sistem ini
didasarkan pada
kesamaan
morfologi secara fenotip yang ada hubungannya dengan makhluk hidup
yang sesungguhnya
3. Sisitem Klasifikasi Evolusi (Filogenetik)
Sistem klasifikasi
ini
lebih menekankan aspek hubungan
kekerabatan
dan sejarah perkembangan evolusi
makhluk hidup yang ada sekarang.
Gambar 1. Suatu pohon filogenetik yang umum berdsarkan pada urutan nukelotida RNA ribosom diantara jenis organisme dari diagram R.
b. Sistem Binomial Nomenclatur
pada pertengahan abad ke-18 Carolus Linnaeus mengajukkan
system penamaan makhluk hidup dalam tulisannya
“Systema nature” dengan
istilah “:Binomial nomenclatur” (bi= dua, nomen=nama)yang
artinya tata nama seluruh organisme ditandai dengan nama ilmiah yang
dterdiri dari dua kata latin atau yang dilatinkan.
Kata
pertama
menunujukkan genus, yang penulisannya dimulai dengan
hurup besar, sedangkan kata kedua merupakan “epitethon spesificum“ artinya penunjukkan jenis (spesies) yang penulisannya dimulai dengan
hurup kecil. Misalnya untuk nama ilmiah singkong Felis domesticus. Felis menunjukkan
genus, sedangkan domesticus emerupakan ciri khsuusnya, yang berarti sejenis hewan yang dipelihara di dalam rumah
(domestik).
c. Aturan Pemberian Nama Ilmiah
Peraturan nama ilmiah memuat aturan sebagai berikut:
1. Setiap oarganisme mempunyai nama ilmiah tertentu.
2. untuk nama ilmiah digunakan bahsa latin atau yang dilatinkan.
3. tidak ada dua organisme atau lebih yang mempunyai nama spesies yang sama
(tautonim) atau hampir sama.
4. nama genus
harus terdiri dari
satu
kata
dan penulisannya
selalu dimulai
dengan hurup besar
5. nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan nama genus dan
kata kedua merupakan petunjuk spesies.
Contoh nama ilmiah padi: Oryza sativa
1 2
1
= nama genus
2
= nama petunjuk spesies
1 + 2
= nama spesies
6. Penulisan nama spesies harus ditulis
meiring atau digaris bawahi. Garis
bawah
kata pertama dan kedua secara terpisah.
7. Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies, seperti: Oryza sativa L., Rosa hybrida Hort, dsb.[1]
d. Tingkatan/Takson
Kelompok taksonomi pada takson yang sama memiliki katagori yang sama.
Urutan takson dari
yang tertinggi sampai
terendah seerpti berikut:
Kingdom= kerajaan/dunia
Phylum/divisio Classis=
kelas Ordo= bangsa
Familia=keluarga
Genus= marga
Species=jenis
Setiap takson memiliki persamaan dan perbedaan ciri. Makin tinggi
takson makin sedikit persamaan ciri yang dimilkinya dan dengan demikian makin banyak pula perbedaanya.
Sebaliknya
makin rendah
takson,
mka
makin banyak persamaannya dan makin sedikit perbedaanya.Contoh urutan takson dan nama ilmiahnya:
E.
Konsep Spesies
Konsep spesies menurut para ahli taksonomi
merupakan
gabungan
populasi alami yang secara morfologi dan ekologi serupa dan yang
dapt melakukan perkawinan (interbreeding)
serta menghasilkan
keturunan yang fertile. Contohnya
Kuda dan Keledai dapat melakukan
perkawinan dan menghasilkan bagal, tetapi bagal ini mandul maka kuda dan keledai bukan termasuk satu spesies.
F. Klasifikasi Makhluk Hidup berdasarkan Kingdom
Perkembangan
klasifikasi makhluk
hidup sampai abad ke-18
menempatkan
semua makhluk hidup dalam
salah satu dari
dua
kingdom yaitu tumbuhan dan hewan. Pada masa berikutnya
para ahli taksonomi mengamati ada perbedaan
kelompok makhluk hidud selain tumbuhan dan hewan yaitu jamur (fungi), sehingga makhluk hiudp dikelompokkan
menjadi 3 kingdom yaitu hewan, tumbuhan dan Jamur.
Copeland mengajukan 4 kingdom klasifikasi makhluk hidup, yaitu Monera untuk semua makhluk hiudp prokariota,
protista untuk
semua makhluk
hidup sedikit atau tidak memiliki jaringan yang terdiferensiasi, metafita dan metazoamasing-masing untuk dunia
tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.
Pada tahun 1969 Robert H.Whittaker
merumuskan 5 kingdom
klasifikasi makhluk hiudp yang seakarang
banyak digunakan yang meliputi: Monera, Protista, Fungi, Animalia dan Plantae.
3. Pelestarian keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati di bumi
kita sangat
berlimpah jumlahnya
mulai dari
kutub
utara sampai kutub selatan.
Berjuta-juta
jenis
makhluk hidup yang ada, hanya sebagaian saja yang
sudah dapat
diidentifikaasi, dan masih banyak jenis-jenis
makhluk hidup
yang belum dikenali.
Keanekaragaman hayati memberi arti penting bagi kehiudupan kita
baik secara langsung
maupun tidak langsung, hampir semua makhluk
hidup
tersebut memberikan manfaat yang sangat berharga.
Mengapa kita perlu melestarikan keanekaragaman
hayati ? Kita
ketahui bahwa dalam suatu individu makhluk hidup terkandung plasma
nutfah
(sumber gen), dan lebih jauh dapat kita manfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, papan.
Upaya melestarikan keanekaragaman flora dan fauna dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
1. Pelesatarian in-situ, artinya kita melesatrikan flora dan
fauna dalam
habitat aslinya, seperti pelstarian badak di ujung
kulon, komodo di NTT, bunga raflesia di bengkulu dan sebagainya.
2. Pelestarian ex-situ, artinya kita melestarikan flora dan fauna di luar habitat aslinya, seperti membuat suaka margasatwa,
suaka
hewan, kebun raya, kebun binantang dan sebagainya.
2.2 CIRI – CIRI DAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
A. CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP
Kita semua mengetahui bahwa batu, tanah dan air
merupakan contoh benda tak hidup, sedangkan manusia, hewan dan tumbuhan
merupakan makhluk hidup. Makhluk hidup mempunyai ciri – ciri khusus yang membedakannya
dari benda mati, ciri – ciri tersebut adalah bernapas, bergerak, makan,
mengeluarkan zat sisa, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan
beradaptasi.
1. Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses
pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan
mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan
makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh
untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut :
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
Makhluk hidup bernapas menggunakan
alat alat pernapasan, setiap makhluk hidup memiliki alat pernapasan yang
berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dan hewan vertebrata bernapas
dengan paru – paru, ikan dengan insang, cacing dengan kulit dan yang lainnya,
sedangkan tumbuhan bernapas dengan mulut daun (stomata) dan lentisel
(lubang-lubang yang ada pada batang tumbuhan).
2. Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri
makhluk hidup, gerak dibagi dua yaitu
gerak aktif dan gerak pasif, gerak aktif adalah gerak berpindah tempat yang
dilakukan oleh manusia dan hewan, kita dapat dengan mudah mengamati gerak
manusia atau hewan, contohnya berlari, berjalan, terbang, berenang dan lain
lain. Sedangkan gerak pasif adalah gerak yang ditunjukkan oleh tumbuhan,
contohnya gerak akar menuju sumber air, gerak ujung batang menuju arah
matahari, gerak mekarnya bunga dan lain – lain.
3. Makan
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup
sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak.
Makanan yang dimakan harus mengandung
zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan
energi. Zat makanan ini terdapat dalam umbi-umbian seperti singkong, kentang,
dan ketela. Selain itu, terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras,
gandum, dan tepung terigu. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh.
Lemak memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat makanan lainnya. Zat
makanan ini terdapat dalam susu dan mentega.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti
sel-sel tubuh yang rusak. Protein dibagi menjadi dua macam, yaitu protein
hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari
hewan, contohnya: telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati
adalah protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kacangkacangan, dan
buah-buahan.
Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk
mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat diperoleh dari buah-buahan dan
sayursayuran, seperti: wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk, alpukat, apel, dan
sebagainya.
Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan
hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organik melalui
proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan
hijau dengan bantuan cahaya. Tumbuhan tak berhijau daun, hewan dan manusia
tidak dapat membuat makanan sendiri. Mereka memanfaatkan makanan dari hasil
fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
4. Mengeluarkan Zat Sisa
Dalam proses penyerapan makanan,
terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh.
Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon
dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa
dibedakan atas : Ekskresi, Respirasi, Defekasi.
Ekskresi, merupakan pengeluaran
zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat
sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit.
Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine. Respirasi,
merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan
melalui hidung.
Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan
makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
5. Tumbuh
Setiap makhluk hidup mengalami proses
pertumbuhan, pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran dan jumlah sel,
pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya dapat dihitung atau dinyatakan dengan
angka, dan irrevesibel yang artinya tidak dapat berubah ke bentuk semula.
Contohnya semakin bertambah umur, maka semakin
bertambah tinggi dan berat badan, ini menunjukkan bahwa manusia mengalami
pertumbuhan, begitu pula tumbuhan tumbuh dari biji, kecambah dan terus tumbuh
menjadi tumbuhan dewasa.[3]
6. Berkembang Biak
Makhluk hidup berkembang biak untuk
melestarikan jenisnya. Cara berkembangbiak dibedakan menjadi dua, yaitu secara
kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel
sperma. Dan secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak
melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh. Hewan
berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan,
bertunas, fragmentasi atau membelah diri.
Tumbuhan berkembang biak secara alami
dan buatan, Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan
dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan
akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok,
runduk dan kultur jaringan.
7. Peka Terhadap Rangsang
Setiap makhluk hidup mempunyai
kemampuan untuk bereaksi (peka) terhadap segala perubahan di sekitarnya. Untuk
mengenali berbagai macam perubahan yang terjadi di sekitarnya, hewan dan
manusia dilengkapi alat indra. Alat indra tersebut adalah telinga yang peka
terhadap getaran suara, mata yang peka terhadap gas, lidah yang peka terhadap
rangsangan rasa dan kulit peka terhadap sentuhan.
Tumbuhan tidak mempunyai alat indra.
Akan tetapi, tumbuhan mempunyai kemampuan bereaksi terhadap rangsangan lingkungannya.
contohnya daun putri malu yang menguncup ketika disentuh.
8. Adaptasi
Setiap makhluk hidup hanya dapat
hidup dengan baik pada lingkungan yang sesuai.
Contohnya tumbuhan tropis dapat hidup dengan baik pada suhu lingkungan
antara 10-400 C. tumbuhan di daerah kutub dapat hidup dengan baik pada suhu
lingkungan antara 5-150 C. ikan dapat hidup dengan baik pada lingkungan air
yang bersuhu 10-300 C. pada lingkungan air yang bersuhu lebih atau kurang dari
suhu tersebut kahidupan ikan akan terganggu.
Manusia merupakan satu-satunya
makhluk di alam ini yang mempunyai akal dan pikiran. Dengan kemampuan itu,
manusia dapat bertahan pada berbagai suhu lingkungan karena dapat mengubah suhu
lingkungan sesuai dengan kebutuhannya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Keanekaragaman mahkluk hidup
merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi, betuk,
penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan
makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan
genetik.
Adapun manfaat dari keanekaragaman makhluk hidup:
1. Keanekaragaman makhluk hidup
sebagai sumber kehidupan dan kelangsungan hidup, karena potensialnya sebagai sumber pangan,
papan, sandang, dan obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain
2. Keanekaragaman hayati merupakan sumber ilmu pengetahuan
dan tekhnologi
3. Mengembangkan social budaya umat
manusia dan membangkitkan nuansa keindahan yang merefleksikan penciptanya.
B.
SARAN
Berdasarkan permasalahan diatas kami
sebagai generasi muda berharap, keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia
maupun didunia tetap terjaga dan dilestarikan dan menjadi tugas kita semua
untuk melestarikan keanekaragaman yang ada.
Mardiastutik,Wiwik Endang. 2010. Mengenal Tumbuhan. Bekasi:Mitra Utama.
Mas’ud,Ibnu Danjoko Paryono.1998. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung:Cv Pustaka
Setia.
Amin Hasan.1977.Makhluk Hidup Hewan. Jakarta:PN Balai Pustaka
[1] Mardiastutik,Wiwik
Endang.2010.Mengenal Tumbuhan.Bekasi:
Mitra Utama.
[2] Amin
Hasan. 1977. Makhluk Hidup Hewan.
Jakarta:PN Balai Pustaka
[3]Mas’ud,Ibnu
Danjoko Paryono.1998. Ilmu Alamiah Dasar.
Bandung:Cv Pustaka Setia.
No comments:
Post a Comment