1

loading...

Monday, October 29, 2018

MAKALAH KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

MAKALAH  KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP


KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa pengayom segenap alam yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam penulisan makalah ini kami tidak mengalami kendala yang berarat hingga terselesaikannya makalah yang berjudul “ ilmu pengetahuan alam ” Makala ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah ilmu pengetahuan alam.
Kami sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan makalah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, kami selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran seperlunya.
Demikian tugas ini kami susun semoga bermanfaat dalam memenuhi tugas mata kuliah ilmu pengetahuan alam dan khususnya untuk pembaca, Tak ada gading yang tak retak, bengitulah adanya makalah ini. Dengan segalah kerendahan hati, saran- saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu yang mendatang.
                                                                                                           

                                                                        Bengkulu, 18 oktober 2018

Penulis



DAFTAR ISI


COVER....
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI.....
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...
1.2 Rumusan Masalah ...
1.3 Tujuan.........
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup ....
2.2 Ciri-ciri Keanekaragaman Makhluk Hidup  .....
BAB III
3.1 Kesimpulan .
3.2 Saran....
DAFTAR PUSTAKA....





BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
                             Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang hidup yang berbeda jenis dan speciesnya.sedangkan Pengertian Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda. Bagaimana keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain–lain.
Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman makhluk hidup adalah : Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti materi genetik atau faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom. Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua induknya.
B.       Rumusan masalah
1.      Apakah pengertian keanekaragaman makhluk hidup?
2.      Apaka yang di maksud dengan biodivitas tumbuhan dan hewan?
3.      Ciri-ciri keanekaragaman makhluk hidup ?
C.      Tujuan
Tujuan penulis makalah yaitu sebagai berikut:
1.      Membahas tentang biodiversitas tumbuhan.
2.      Membahas tentang biodiversitas hewan.
3.      Membahas tentang perkembangbiakan makhluk hidup.
4.      Mengetahui pembagian geografi berdasarkan wilayah iklim dan wilayah untuk binatang.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keaneka Ragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup dikenal juga dengan keanekaragaman hayati (Biodiversitas) yang dapat diartikan sebagai perbedaan yang terdapat pada makhluk hidup sesuai dengan spesies, jenis ataupun ekosistemnya. Keanekaragaman tersebut dapat terjadi dikarenakan oleh adanya perbedaan ciri-ciri dari masing-masing makhluk hidup tersebut seperti sifat, warna, ukuran, bentuk, habitat, dan sebagainya.
Keanekaragaman diantara makhluk hidup tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya proses adaptasi maupun evolusi. Adaptasi merupakan sebuah proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap lingkungan di mana ia tinggal agar mampu bertahan hidup. Contoh dari adaptasi adalah kelinci yang hidup di daerah gurun memiliki telinga yang besar sebagai hasil dari proses adaptasi untuk melindungi diri dari suhu yang panas. Sedangkan evolusi adalah sebuah proses perubahan pada suatu spesies yang berlangsung secara bertahap dan dalam jangka waktu yang lama hingga menghasilkan spesies baru yang berbeda dengan asalnya. Contoh dari evolusi adalah gajah. Gajah merupakan evolusi dari hewan purbakala bernama Mamoth.
1. Keanekaragaman
a. Keanekaragaman Tingkat Gen
Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang kita kenal sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup   adalah sama, namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda sehingga menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
b. Keanekaragaman jenis
Variasi    warna  pada  ikan  dan  warna  bunga  menunjukkan  adanya variasi dalam tingkatan jenis makhluk hidup. Variasi ini disebabkan karena adanya rekombinasi (pencampuran) gen- gen dalam jenis tersebut sehingga melahirkan variasi yang lebih beragam.
c. Keanekaragaman tingkat ekosistem
Suatu ekosistem   terdiri dari komunitas hewan, tumbuhan dan mikroorganisme   beserta   lingkungan   abiotik   dimana   semua makhluk hidup tersebut berada. Kedua  komponen  ini  saling  berinteraksi  satu.


2. Klasifikasi makhluk  a. Sistem klasifikasi
Suatu  kajian  tentang  pengelompokkan  makhluk  hidup  ke  dalam tingkatan atau takson tertentu disebut taksonomi. Seorang tokoh yang sangat berepran dalam klasifikasi makhluk hidup dan dikenal  sebagai Bapak taksonomi adalah Carolus Linnaeus Seiring dengan perkembangan ilmu klasifikasi makhluk hidup, system klasifikasi dapat dibedakan berdasarkan cara dan tujuannya, yaitu:
1. System Klasifikasi Buatan (Artificial)
Didasarkan pada pertimbangan secara sekehendak hati para ahli taksonomi   dengan melihat habitat (tempat hidup) dan nilai guna dari makhluk hidup tersebut.
2. System Klasifikasi Alamiah (Natural)
Sistem  ini  didasarkan  pada  kesamaan  morfologi  secara  fenotip yang ada hubungannya dengan makhluk hidup yang sesungguhnya
3. Sisitem Klasifikasi Evolusi (Filogenetik)
Sistem klasifikasi ini lebih menekankan aspek hubungan kekerabatan  dan  sejarah  perkembangan  evolusi  makhluk  hidup yang ada sekarang.





Gambar 1. Suatu pohon filogenetik yang umum berdsarkan pada urutan nukelotida RNA ribosom diantara jenis organisme dari diagram R.  


b. Sistem Binomial Nomenclatur
pada pertengahan abad ke-18 Carolus Linnaeus mengajukkan system penamaan makhluk hidup dalam tulisannya Systema nature dengan istilah :Binomial nomenclatur (bi= dua, nomen=nama)yang artinya tata nama seluruh organisme ditandai dengan nama ilmiah yang dterdiri dari dua kata latin atau yang dilatinkan.
Kata pertama menunujukkan genus, yang penulisannya dimulai dengan hurup besar, sedangkan kata kedua merupakanepitethon spesificumartinya penunjukkan jenis (spesies) yang penulisannya dimulai dengan hurup kecil. Misalnya untuk nama ilmiah singkong Felis domesticus. Felis menunjukkan genus, sedangkan domesticus emerupakan ciri khsuusnya, yang berarti  sejenis hewan yang dipelihara di dalam rumah (domestik).
c. Aturan Pemberian Nama Ilmiah
Peraturan nama ilmiah memuat aturan sebagai berikut:
1. Setiap oarganisme mempunyai nama ilmiah tertentu.
2. untuk nama ilmiah digunakan bahsa latin atau yang dilatinkan.
3. tidak ada dua organisme atau lebih yang mempunyai nama spesies yang sama (tautonim) atau hampir sama.
4. nama  genus  harus  terdiri  dari  satu  kata  dan  penulisannya  selalu  dimulai dengan hurup besar
5. nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua merupakan petunjuk spesies.
Contoh nama ilmiah padi: Oryza sativa
1      2
1   = nama genus
2   = nama petunjuk spesies
1  + 2  = nama spesies
6. Penulisan nama spesies harus ditulis meiring atau digaris bawahi. Garis bawah kata pertama dan kedua secara terpisah.
7. Nama   penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies, seperti: Oryza sativa L., Rosa hybrida Hort, dsb.[1]

d. Tingkatan/Takson
Kelompok taksonomi pada takson yang sama memiliki katagori yang sama.  Urutan  takson  dari  yang  tertinggi  sampai  terendah  seerpti berikut:
Kingdom= kerajaan/dunia


Phylum/divisio Classis=

kelas Ordo= bangsa


Familia=keluarga

Genus= marga


Species=jenis
Setiap takson memiliki persamaan dan perbedaan ciri. Makin tinggi takson makin sedikit persamaan ciri yang dimilkinya dan dengan demikian makin banyak pula perbedaanya. Sebaliknya makin rendah takson, mka makin banyak persamaannya dan makin sedikit perbedaanya.Contoh urutan takson dan nama ilmiahnya:
E. Konsep Spesies
Konsep spesies  menurut  para  ahli  taksonomi  merupakan  gabungan populasi alami yang secara morfologi dan ekologi serupa dan yang dapt melakukan perkawinan (interbreeding) serta menghasilkan keturunan yang fertile. Contohnya Kuda dan Keledai dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan bagal, tetapi bagal ini mandul maka kuda dan keledai bukan termasuk satu spesies.






F. Klasifikasi Makhluk Hidup berdasarkan Kingdom
Perkembangan klasifikasi makhluk hidup sampai abad ke-18 menempatkan  semua  makhluk  hidup  dalam  salah  satu  dari  dua kingdom yaitu tumbuhan dan hewan. Pada masa berikutnya para ahli taksonomi mengamati ada perbedaan kelompok makhluk hidud selain tumbuhan dan hewan  yaitu jamur (fungi), sehingga makhluk hiudp dikelompokkan menjadi 3 kingdom yaitu hewan, tumbuhan dan Jamur.
Copeland mengajukan  4  kingdom  klasifikasi  makhluk hidup, yaitu Monera untuk semua makhluk hiudp prokariota, protista untuk semua makhluk hidup sedikit atau tidak memiliki jaringan yang terdiferensiasi, metafita dan metazoamasing-masing untuk dunia tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Pada tahun 1969 Robert H.Whittaker merumuskan 5 kingdom klasifikasi makhluk hiudp yang seakarang banyak digunakan yang meliputi: Monera, Protista, Fungi, Animalia dan Plantae.
3. Pelestarian keanekaragaman hayati
Keanekaragaman  hayati  di  bumi  kita  sangat  berlimpah  jumlahnya mulai  dari  kutub  utara  sampai  kutub  selatan.  Berjuta-juta  jenis makhluk hidup yang ada, hanya sebagaian saja yang sudah dapat diidentifikaasi,  dan  masih  banyak  jenis-jenis  makhluk  hidup  yang belum dikenali.
Keanekaragaman hayati memberi arti penting bagi kehiudupan kita baik secara langsung maupun tidak langsung, hampir semua makhluk hidup
tersebut memberikan manfaat yang sangat berharga. Mengapa  kita    perlu  melestarikan  keanekaragaman  hayati ? Kita ketahui bahwa dalam suatu individu makhluk hidup terkandung plasma nutfah (sumber gen), dan lebih jauh dapat kita manfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, papan.
Upaya melestarikan keanekaragaman flora dan fauna dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1.      Pelesatarian in-situ, artinya kita melesatrikan flora dan fauna dalam habitat  aslinya, seperti pelstarian badak di ujung kulon, komodo di NTT, bunga raflesia di bengkulu dan sebagainya.
2.      Pelestarian ex-situ, artinya kita melestarikan flora dan fauna   di luar habitat aslinya, seperti membuat suaka margasatwa, suaka hewan, kebun raya, kebun binantang dan sebagainya.
2.2 CIRI – CIRI DAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
A. CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP
Kita semua mengetahui bahwa batu, tanah dan air merupakan contoh benda tak hidup, sedangkan manusia, hewan dan tumbuhan merupakan makhluk hidup. Makhluk hidup mempunyai ciri – ciri khusus yang membedakannya dari benda mati, ciri – ciri tersebut adalah bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan beradaptasi.
1. Bernapas     
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut :
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
Makhluk hidup bernapas menggunakan alat alat pernapasan, setiap makhluk hidup memiliki alat pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dan hewan vertebrata bernapas dengan paru – paru, ikan dengan insang, cacing dengan kulit dan yang lainnya, sedangkan tumbuhan bernapas dengan mulut daun (stomata) dan lentisel (lubang-lubang yang ada pada batang tumbuhan).
2. Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup,  gerak dibagi dua yaitu gerak aktif dan gerak pasif, gerak aktif adalah gerak berpindah tempat yang dilakukan oleh manusia dan hewan, kita dapat dengan mudah mengamati gerak manusia atau hewan, contohnya berlari, berjalan, terbang, berenang dan lain lain. Sedangkan gerak pasif adalah gerak yang ditunjukkan oleh tumbuhan, contohnya gerak akar menuju sumber air, gerak ujung batang menuju arah matahari, gerak mekarnya bunga dan lain – lain.
3.  Makan
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Makanan yang  dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Zat makanan ini terdapat dalam umbi-umbian seperti singkong, kentang, dan ketela. Selain itu, terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung terigu. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh. Lemak memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat makanan lainnya. Zat makanan ini terdapat dalam susu dan mentega.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Protein dibagi menjadi dua macam, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, contohnya: telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kacangkacangan, dan buah-buahan.
Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayursayuran, seperti: wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk, alpukat, apel, dan sebagainya.
Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya. Tumbuhan tak berhijau daun, hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri. Mereka memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
4. Mengeluarkan Zat Sisa
Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa dibedakan atas : Ekskresi, Respirasi, Defekasi.
Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine. Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
5. Tumbuh
Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan, pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran dan jumlah sel, pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya dapat dihitung atau dinyatakan dengan angka, dan irrevesibel yang artinya tidak dapat berubah ke bentuk semula.
Contohnya semakin bertambah umur, maka semakin bertambah tinggi dan berat badan, ini menunjukkan bahwa manusia mengalami pertumbuhan, begitu pula tumbuhan tumbuh dari biji, kecambah dan terus tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.[3]

6. Berkembang Biak
Makhluk hidup berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Cara berkembangbiak dibedakan menjadi dua, yaitu secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma. Dan secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri.
Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan, Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
7. Peka Terhadap Rangsang
Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk bereaksi (peka) terhadap segala perubahan di sekitarnya. Untuk mengenali berbagai macam perubahan yang terjadi di sekitarnya, hewan dan manusia dilengkapi alat indra. Alat indra tersebut adalah telinga yang peka terhadap getaran suara, mata yang peka terhadap gas, lidah yang peka terhadap rangsangan rasa dan kulit peka terhadap sentuhan.
Tumbuhan tidak mempunyai alat indra. Akan tetapi, tumbuhan mempunyai kemampuan bereaksi terhadap rangsangan lingkungannya. contohnya daun putri malu yang menguncup ketika disentuh.
8. Adaptasi
Setiap makhluk hidup hanya dapat hidup dengan baik pada lingkungan yang sesuai.  Contohnya tumbuhan tropis dapat hidup dengan baik pada suhu lingkungan antara 10-400 C. tumbuhan di daerah kutub dapat hidup dengan baik pada suhu lingkungan antara 5-150 C. ikan dapat hidup dengan baik pada lingkungan air yang bersuhu 10-300 C. pada lingkungan air yang bersuhu lebih atau kurang dari suhu tersebut kahidupan ikan akan terganggu.
Manusia merupakan satu-satunya makhluk di alam ini yang mempunyai akal dan pikiran. Dengan kemampuan itu, manusia dapat bertahan pada berbagai suhu lingkungan karena dapat mengubah suhu lingkungan sesuai dengan kebutuhannya.







BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Keanekaragaman mahkluk hidup merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi, betuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan genetik.
Adapun manfaat dari keanekaragaman makhluk hidup:
1. Keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber kehidupan dan kelangsungan hidup,  karena potensialnya sebagai sumber pangan, papan, sandang, dan obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain
2. Keanekaragaman hayati merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tekhnologi
3. Mengembangkan social budaya umat manusia dan membangkitkan nuansa keindahan yang merefleksikan penciptanya.
B.  SARAN
Berdasarkan permasalahan diatas kami sebagai generasi muda berharap, keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia maupun didunia tetap terjaga dan dilestarikan dan menjadi tugas kita semua untuk melestarikan keanekaragaman yang ada.




DAFTAR PUSTAKA
Mardiastutik,Wiwik Endang. 2010. Mengenal Tumbuhan. Bekasi:Mitra Utama.
Mas’ud,Ibnu Danjoko Paryono.1998. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung:Cv Pustaka Setia.
Amin Hasan.1977.Makhluk Hidup Hewan. Jakarta:PN Balai Pustaka



[1] Mardiastutik,Wiwik Endang.2010.Mengenal Tumbuhan.Bekasi: Mitra Utama.
[2] Amin Hasan. 1977. Makhluk Hidup Hewan. Jakarta:PN Balai Pustaka
[3]Mas’ud,Ibnu Danjoko Paryono.1998. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung:Cv Pustaka Setia.

No comments:

Post a Comment