MAKALAH PEREKONOMIAN TERTUTUP TANPA KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERSPEKTIF ISLAM
PEREKONOMIAN
TERTUTUP TANPA KEBIJAKAN PEMERINTAH
A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
PEREKONOMIAN TERTUTUP TANPA KEBIJAKAN PEMERINTAH
Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga
tidak ada kegiatan ekspor-impor.
yang meliputi atas perekonomian sederhana (perekonomian dua sector) dan
perekonomian tiga sector.[1]
Perekonomian
sederhana (perekonomian dua sektor)
perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan dua pelaku,
yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta). Perekonomian sederhana tidak
mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Keseimbangan perekonomian
sederhana atau dua sektor dapat dituliskan dengan notasi berikut:
Y = C+I
Dimana
: C = Konsumsi
I =
Investasi
Jika
sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian digunakan untuk
menabung (saving atau diberi notasi S) maka dapat di tuliskan
sebagai berikut:
Y = C + S
B. FUNGSI KONSUMSI,TABUNGAN DAN
INVESTASI DALAM PERSPEKTIF MAKRO EKONOMI
Seperti
telah dinyatakan sebelum ini, dalam analisis makro ekonomi yang lebih penting
bukanlah melihat konsumsi dan tabungan suatu rumah tangga,tetapi melihat kepada
konsumsi dan tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian. Pengeluaran
konsumsi dari semua rumah tangga dalam perekonomian dinamakan konsumsi agregat
dan tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian dinamakan tabungan agregat.[2]
Untuk
menunjukan kelakuan rumah tangga dalam perekonomian dalam melakukan konsumsi
dan tabungan, analisis makro ekonomi selalu melihat ciri-cirinya dengan
menghubungkan kedua variabel tersebut dengan pendapatan nasional. Analisis
dalam bagian ini akan melihat sifat perhubungan tersebut dengan membuat satu
contoh angka mengenai pendapatan nasional,konsumsi agregat dan tabungan agregat
yang memisalkan :
!. MPC
adalah tetap,yaitu MPC =0,75
!!. Pada
saat Y=0,rumah tangga dalam perekonomian melakukan konsumsi sebanyak Rp 90
triliun
Tabel 4.5
Pendapatan,konsumsi
dan tabungan (dalam triliun rupiah)[3]
pendapatan nasional
|
konsumsi
|
tabungan
|
(Y)
|
(C)
|
(S)
|
0
|
90
|
-90
|
120
|
90
|
-90
|
240
|
90
|
-90
|
360
|
90
|
-90
|
480
|
90
|
-90
|
600
|
90
|
-90
|
720
|
90
|
-90
|
840
|
90
|
-90
|
960
|
90
|
-90
|
1080
|
90
|
-90
|
1200
|
90
|
-90
|
CIRI-CIRI
FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
Sebelum
menerangkan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, terlebih dahulu perlulah
diterangkan dan didefinisikan dari istilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
a. Fungsi konsumsi
Adalah suatu
kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga
dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan deposebel)
perekonomian tersebut.[4]
b. Fungsi tabungan
Adalah suatu
kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga
dalam perekonomian dengan pendapatan (atau pendapatan deposebel) perekonomian
tersebut.
Berdasarkan
kepada data yang terdapat dalam tabel 4.5, dalam gambar 4.1 ditunjukan fungsi
konsumsi digrafik (a) dan fungsi tabungan di grfik (b). Dalam grafik (a) sumbu
tegak menggambarkan tingkat konsumsi dan sumbu datar menggambarkan pendapatan
nasional. Sedangkan dalam grafik (b), sumbu tegak menggambarkan tingkat
tabungan dan sumbu datar menggambarkan pendapatan nasional. Sesuai dengan data
yang terdapat pada tabel 4.5,ciri-ciri fungsi konsumsi dan tabungan yang
digambarkan dalam gambar 4.1 adalah sebagai berikut :
a. Tabel 4.5 menunjukan bahwa pada
pendapatan nasional =0, konsumsi rumah tangga berjumlah Rp 90 triliun, dan
tabungan ialah Rp 90 triliun. Berdasarkan pada data ini fungsi konsumsi dalam
grafik (a) akan bermula pada nilai Rp 90 triliun disumbu tegak (yang
menggambarkan tingkat konsumsi ) dan fungsi tabungan dalam grafik (b) akan
bermula pada nilai Rp 90 triliun disumbu tegak.
b. Tabel 4.1 telah menunjukan bahwa
MPC=0,75 san MPS=0,25,yaitu setiap pertambahan pendapatan nasional sebanyak Rp
90 triliun akan menambah konsumsi sebanyak Rp 90 triliun (MPC x
pertambahan pendapatan nasional) dan tabungan sebanyak Rp 30 triliun (MPS x
pertambahan pendapatan nasional).[5]
Nilai MPC
dan MPS tersebut akan menentukan tingkat kecondongan fungsi konsumsi dan fungsi
tabungan. Hal ini akan diterangkan lebih lanjut dalam uraian berikut.
Fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan adalah merupakan garis lurus, dan ini disebabkan
karena nilai MPC dan MPS adalah tetap. Seharusnya kecondongan fungsi konsumsi
adalah kurang dari 45 ͦ dan selalu memotong garis 45 ͦ . sifat ini
disebabkan karna MPC lebih kecil dari 1. Fungsi konsumsi memotong garis 45 ͦ
pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun, karna pada tingkat
pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional. Fungsi tabungan
memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak Rp 360
triliun karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga=0.[6]
Dalam
menerangkan ciri-ciri fungsi konsumsi dan tabungan telah dinyatakan bahwa nilai
MPC akan menentukan kecondongan fungsi konsumsi dan nilai MPS akan
menentukan kecondongan fungsi tabungan. Hal itu dapat dibuktikan dengan melihat
kepada akibat dari pergerakan diantara dua titik pada fungsi
konsumsi dan fungsi tabunagan.
PERSAMAAN
FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
Fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan disamping digambarkan dalam nemtuk kurva ,juga
dapat dinyatakan dalam persamaan aljabar. Persamaan aljabar untuk fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan adalah seperti dinyatakan pada persamaan dibawah
ini :
!.
Fungsi konsumsi ialah : C=a+ bY
!!.
Fungsi tabungan ialah : S=-a+(1-b)Y
Dimana a adalah
konsumsi rumah tangga pada ketika pendapatan nasional adalah 0, b
adalah kecondongan konsumsi marginal, C adalah tingkat konsumsi dan Y adalah
tingkat pendapatan nasional. Adakalanya fungsi konsumsi dan tabungan menunjukan
hubungan diantara konsumsi atau tabungan dengan
pendapatan disposebel Yd. Persamaan untuk hubungan seperti itu adalah :
!.
Fungsi konsumsi : C=a+bYd.
!!.
Fungsi tabungan : S=-a+(1-b)Yd.
Dalam contoh
yang ditunjukan dalam tabel 4.5 dan digambarkan dalam gambar 4.1 nilai a=Rp 90
triliun dan b adalah 0,75, maka persamaan fungsi konsumsi dan tabungan adalah
!.
Fungsi konsumsi : C=90+0,75Y.
!!.
Fungsi tabungan : S=-90+0,25Y.
FUNGSI
INVESTASI
Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan pelengkapan-pelengkapan produksi untuk menambah kemampuan untuk
memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.[7]
Ada 3 bentuk pengeluaran investasi :
a. Investasi tetap bisnis (business fixed investment), yaitu
pengeluaran investasi untuk pembelian berbagai jenis barang modal yaitu
mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis
industry dan perusahaan.
b. Investasi residensial (residensial investment), yaitu pengeluaran
untuk mendirikan rumah temapat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik,
bangunan pabrik,dan bangunan lainnya.
c. Investasi persedian (intervetory investment) yaitu berupa
pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan
barang yang lain yang belum diproses produksi pada akhit tahun perhitungan
pendapatan nasional.[8]
Adapun
komponen investasi yaitu :
a. Konstruksi baru
b. Peralatan tahan lama
c. Perubahan persediaan
Sedangkan
faktor penentu investasi yaitu :
a. Hasil penjualan
b. Biaya
c. Ekspektasi
Ada dua
peranan Investasi dalam Makro Ekonomi :
a. Investasi merupakan komponen
pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka perubahan besar dalam
investasi akan sangat mempengaruhi permintaan.
b. Investasi mendorong terjadinya
akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan lainya, akan
meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi
untuk jangka panjang.
C. FUNGSI KONSUMSI,TABUNGAN DAN
INVESTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
FUNGSI
KONSUMSI DAN TABUNGAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Pandangan Fahim Khan tentang
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
Mengacu pada pandangan Keynes yang menyatakan
konsumsi yang dilakukan rumah tanngga konsumen dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, Khan membagi tingkat pendapatan masyarakat menjadi
(1) pendapatan yang berada diatas nisab (angka
minimal asset yang terkena kewajiban zakat) yang dinotasikan dengan Yu (upper
classes / golongan kaya)
(2) pendapatan yang berada dibawah nisab yang
dinotasikan dengan YL (lower classes / golongan miskin).[9]
Menurut Khan
(1995) dibagi dua bentuk atas pengeluaran
a. konsumsi yang dilakukan oleh rumah
tangga tersebut untuk kebutuhan sendiri (for self) yang dilambangkan
dengan notasi E1
b. konsumsi yang dilakukan rumah
tangga untuk menuju keridhaan Allah (cause of Allah) yang
dinotasikan dengan E2.
Berdasarkan tersebut Khan menawarkan fungsi konsumsi
C=A0+AU+YU
Munawar iqbal menyatakan bahwa
pengaruh pada konsumsi yang dikeluarkan pada jalan allah, termasuk zakat,
menjadi ketentuan islam tentang hidup yang tidak berlebih-lebihan.
FUNGSI
TABUNGAN
Definisi
tabungan menurut M.Nejatullah Siddiqi bermakna dua yaitu :
Pertama
tabungan yang ditujukan untuk berjaga-jaga, dan yang kedua tabungan yang
ditujukan untuk investasi. Tentu saja investasi yang produktif,bukan investasi
yang dalam makna luas yang dilakukan oleh konvensional.[10]
Tingkat
tabungan dari seorang individu dalam teori islam juga tidak terlepas dari pertimbangan
kemaslahatan umat secara keseluruhan. Pada kondisi tertentu dimana masyarakat
begitu membutuhkan harta atau dana, maka individu yang memiliki dana lebih akan
mengurangi tingkat tabunganya atau lebih tepatnya mengurangi tingkat kekayaanya
untuk membantu masyarakat yang kekurangan.mekanisme ini dapat berupa mekanisme
sukarela atau mekanisme yang mengikat, artinya negara memiliki wewenang dalam
memaksa individu yang berkecukupan untuk membantu masyarakat yang
membutuhkan,dengan mengenakan pajak khusus atau dikenal dengan nawaib pada
masyarakat golongan kaya. Dengan demikian tingkat tabungan islam memiliki
korelasi yang kuat dengan kondisi ekonomi.
Jadi
tabungan dalam islam jelas merupakan sebuah konsekuensi atau respon sari
prinsif ekonomi islam dan nilai moral islam, yang menyebutkan bahwa manusia
haruslah hidup hemat dan tidak bermewah-mewah karna Allah sangat megutuk
perbuatan israf(pemborosan) dan tabzir (menghambur-hamburkan harta tanpa
guna),serta mereka (diri sendiri dan keturunanya) dianjurkan ada dalam kondisi
yang tidak fakir.[11]
Jadi
dapat dikatakan bahwa motivasi utama orang menabung disini adalah nilai moral
hidup sederhana(hidup hemat) dan keutamaan tidak fakir. Serta efek zakat
terhadap tabungan akan mendorong umat muslim untuk lebih sering melakukan
investasi sehingga akan menurangi kesenjangan sosial yang ada.
FUNGSI
INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN ISLAM
Fungsi
investasi dalam ekonomi islam berbeda dengan pendekatan
ekonomi konvensional karena fungsi investasi dalam ekonomi
konvensional dipengaruhi tingkat suku bunga, hal ini tentunya tidak berlaku
dalam pendekatan ekonomi islam.[12]
Menurut
Metwally (1995), investasi dinegara-negara penganut ekonomi islam dipengaruhi 3
faktor :
1. ada sanksi terhadap pemegang asset
yang kurang atau tidak produktif (hoarding idle asset).
2. dilarang melakukan berbagai bentuk
spekulasi dan segala macam judi.
3. tingkat bunga berbagai pinjaman sama
dengan nol. Sehingga seorang muslim boleh memilih tiga
alternative atas dananya,yaitu :
a. memegang kekayaannya dalam bentuk uang kas
b. memegang tabungannya dalam bentuk asset tanpa berproduksi seperti deposito,
real estate, permata.
c. menginvestasikan tabungannya (seperti memiliki proyek proyek yang menambah
persedian capital nasional).
jelaslah
bahwa investasi didalam perekonomian islam adalah fungsi dari tingkat
keuntungan yang diharapkan . tingkat keuntungan yang diharapkan juga bergantung
pada bagian relatif dari keuntungan yang dialokasikan antara investor dan
mereka yang menyediakan dana-dananya pada bentuk kerja sama atau pinjaman.[13]
KESIMPULAN
Perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerintah
adalah Perekonomian dua sector yang merupakan perekonomian yang terdiri dari
pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen.
Fungsi
konsumsi Adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat
konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau
pendapatan deposebel) perekonomian tersebut.
Fungsi
tabungan Adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat
tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan (atau pendapatan
deposebel) perekonomian tersebut.
Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan pelengkapan-pelengkapan produksi untuk menambah
kemampuan untuk memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
SARAN
Kami sebagai
penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran dan kritikan bagi
para pembaca yang guna untuk membangun pada masa yang akan datang
untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya
kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Karim,Adiwarman.Ekonomi
makro islam edisi kedua.2007.PT.Raja Grafindo Persada:Jakarta.
Sukirno,Sadono.Makro
Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.2013.PT.Raja Grafindo Persada:Jakarta.
Huda,Nurul.Ekonomi Makro Islam
Pendekatan Teoritis.2009.Kencana:Jakarta.
No comments:
Post a Comment