1

loading...

Thursday, November 1, 2018

MAKALAH PEREKONOMIAN TERTUTUP TANPA KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERSPEKTIF ISLAM





  MAKALAH PEREKONOMIAN TERTUTUP TANPA KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERSPEKTIF ISLAM


PEREKONOMIAN TERTUTUP TANPA KEBIJAKAN PEMERINTAH

A.    PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PEREKONOMIAN TERTUTUP TANPA KEBIJAKAN PEMERINTAH

Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor.
yang meliputi atas perekonomian sederhana (perekonomian dua sector) dan perekonomian tiga sector.[1]
Perekonomian sederhana (perekonomian dua sektor)
perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan  dua pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta). Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian. Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sektor dapat dituliskan dengan notasi berikut:
Y = C+I
Dimana :    C = Konsumsi
 I = Investasi
Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian digunakan untuk menabung (saving atau diberi notasi S)  maka dapat di tuliskan sebagai berikut:
Y = C + S

B.     FUNGSI KONSUMSI,TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PERSPEKTIF MAKRO EKONOMI
Seperti telah dinyatakan sebelum ini, dalam analisis makro ekonomi yang lebih penting bukanlah melihat konsumsi dan tabungan suatu rumah tangga,tetapi melihat kepada konsumsi dan tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian. Pengeluaran konsumsi dari semua rumah tangga dalam perekonomian dinamakan konsumsi agregat dan tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian dinamakan tabungan agregat.[2]
            Untuk menunjukan kelakuan rumah tangga dalam perekonomian dalam melakukan konsumsi dan tabungan, analisis makro ekonomi selalu melihat ciri-cirinya dengan menghubungkan kedua variabel tersebut dengan pendapatan nasional. Analisis dalam bagian ini akan melihat sifat perhubungan tersebut dengan membuat satu contoh angka mengenai pendapatan nasional,konsumsi agregat dan tabungan agregat yang memisalkan :

!. MPC adalah tetap,yaitu MPC =0,75
!!. Pada saat Y=0,rumah tangga dalam perekonomian melakukan konsumsi sebanyak Rp 90 triliun

Tabel 4.5
Pendapatan,konsumsi dan tabungan (dalam triliun rupiah)[3]

pendapatan nasional
konsumsi
tabungan
(Y)
(C)
(S)
0
90
-90
120
90
-90
240
90
-90
360
90
-90
480
90
-90
600
90
-90
720
90
-90
840
90
-90
960
90
-90
1080
90
-90
1200
90
-90

CIRI-CIRI FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN

Sebelum menerangkan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, terlebih dahulu perlulah diterangkan dan didefinisikan dari istilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
a.       Fungsi konsumsi
Adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan deposebel) perekonomian tersebut.[4]
b.      Fungsi tabungan
Adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan (atau pendapatan deposebel) perekonomian tersebut.

Berdasarkan kepada data yang terdapat dalam tabel 4.5, dalam gambar 4.1 ditunjukan fungsi konsumsi digrafik (a) dan fungsi tabungan di grfik (b). Dalam grafik (a) sumbu tegak menggambarkan tingkat konsumsi dan sumbu datar menggambarkan pendapatan nasional. Sedangkan dalam grafik (b), sumbu tegak menggambarkan tingkat tabungan dan sumbu datar menggambarkan pendapatan nasional. Sesuai dengan data yang terdapat pada tabel 4.5,ciri-ciri fungsi konsumsi dan tabungan yang digambarkan dalam gambar 4.1 adalah sebagai berikut :
a.       Tabel 4.5 menunjukan bahwa pada pendapatan nasional =0, konsumsi rumah tangga berjumlah Rp 90 triliun, dan tabungan ialah Rp 90 triliun. Berdasarkan pada data ini fungsi konsumsi dalam grafik (a) akan bermula pada nilai Rp 90 triliun disumbu tegak (yang menggambarkan tingkat konsumsi ) dan fungsi tabungan dalam grafik (b) akan bermula pada nilai Rp 90 triliun disumbu tegak.
b.      Tabel 4.1 telah menunjukan bahwa MPC=0,75 san MPS=0,25,yaitu setiap pertambahan pendapatan nasional sebanyak Rp 90 triliun akan menambah konsumsi  sebanyak Rp 90 triliun (MPC x pertambahan pendapatan nasional) dan tabungan sebanyak Rp 30 triliun (MPS x pertambahan pendapatan nasional).[5]

Nilai MPC dan MPS tersebut akan menentukan tingkat kecondongan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan. Hal ini akan diterangkan lebih lanjut dalam uraian berikut.
Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan adalah merupakan garis lurus, dan ini disebabkan karena nilai MPC dan MPS adalah tetap. Seharusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 ͦ  dan selalu memotong garis 45 ͦ . sifat ini disebabkan karna MPC lebih kecil dari 1. Fungsi konsumsi memotong garis 45 ͦ pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun, karna pada tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional. Fungsi tabungan memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak  Rp 360 triliun  karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga=0.[6]
            Dalam menerangkan ciri-ciri fungsi konsumsi dan tabungan telah dinyatakan bahwa nilai MPC  akan menentukan kecondongan fungsi konsumsi dan nilai MPS akan menentukan kecondongan fungsi tabungan. Hal itu dapat dibuktikan dengan melihat kepada akibat dari pergerakan  diantara dua titik pada fungsi konsumsi dan fungsi tabunagan.

PERSAMAAN FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan disamping digambarkan dalam nemtuk kurva ,juga dapat dinyatakan dalam persamaan aljabar. Persamaan aljabar untuk fungsi konsumsi dan fungsi tabungan adalah seperti dinyatakan pada persamaan dibawah ini :
            !. Fungsi konsumsi ialah : C=a+ bY
                        !!. Fungsi tabungan ialah : S=-a+(1-b)Y
            Dimana adalah konsumsi rumah tangga pada ketika pendapatan nasional  adalah 0, b adalah kecondongan konsumsi marginal, C adalah tingkat konsumsi dan Y adalah tingkat pendapatan nasional. Adakalanya fungsi konsumsi dan tabungan menunjukan hubungan diantara konsumsi atau tabungan dengan pendapatan  disposebel Yd. Persamaan untuk hubungan seperti itu adalah :
            !. Fungsi konsumsi : C=a+bYd.
            !!. Fungsi tabungan : S=-a+(1-b)Yd.
           
Dalam contoh yang ditunjukan dalam tabel 4.5 dan digambarkan dalam gambar 4.1 nilai a=Rp 90 triliun dan b adalah 0,75, maka persamaan fungsi konsumsi dan tabungan adalah
            !. Fungsi konsumsi : C=90+0,75Y.
            !!. Fungsi tabungan : S=-90+0,25Y.

FUNGSI INVESTASI
Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan pelengkapan-pelengkapan produksi untuk menambah kemampuan untuk memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.[7]
Ada 3 bentuk pengeluaran investasi :
a.       Investasi tetap bisnis (business fixed investment), yaitu pengeluaran investasi untuk pembelian berbagai jenis barang modal yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industry dan perusahaan.
b.      Investasi residensial (residensial investment), yaitu pengeluaran untuk mendirikan rumah temapat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, bangunan pabrik,dan bangunan lainnya.
c.       Investasi persedian (intervetory investment)  yaitu berupa pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang yang lain yang belum diproses  produksi pada akhit tahun perhitungan pendapatan nasional.[8]

Adapun komponen investasi yaitu :
a.       Konstruksi baru
b.      Peralatan tahan lama
c.       Perubahan persediaan
Sedangkan faktor penentu investasi yaitu :
a.       Hasil penjualan
b.      Biaya
c.       Ekspektasi
Ada dua peranan Investasi dalam Makro Ekonomi :
a.       Investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka perubahan besar dalam investasi akan sangat mempengaruhi permintaan.
b.      Investasi mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan lainya, akan meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang.



C.    FUNGSI KONSUMSI,TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Pandangan Fahim Khan tentang Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Mengacu pada pandangan Keynes yang menyatakan konsumsi yang dilakukan rumah tanngga konsumen dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, Khan membagi tingkat pendapatan masyarakat menjadi
(1) pendapatan yang berada diatas nisab (angka minimal asset yang terkena kewajiban zakat) yang dinotasikan dengan Yu (upper classes / golongan  kaya)
(2) pendapatan yang berada dibawah nisab yang dinotasikan dengan YL (lower classes / golongan miskin).[9]
Menurut Khan (1995) dibagi dua bentuk atas pengeluaran
a.       konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga tersebut untuk kebutuhan sendiri (for self) yang dilambangkan dengan notasi E1
b.       konsumsi yang dilakukan rumah tangga untuk menuju keridhaan Allah (cause of Allah) yang dinotasikan dengan E2.
 Berdasarkan tersebut Khan  menawarkan fungsi konsumsi
C=A0+AU+YU
 Munawar iqbal menyatakan bahwa pengaruh pada konsumsi yang dikeluarkan pada jalan allah, termasuk zakat, menjadi ketentuan islam tentang hidup yang tidak berlebih-lebihan.

FUNGSI TABUNGAN
Definisi tabungan menurut M.Nejatullah Siddiqi bermakna dua yaitu :
Pertama tabungan yang ditujukan untuk berjaga-jaga, dan yang kedua tabungan yang ditujukan untuk investasi. Tentu saja investasi yang produktif,bukan investasi yang dalam makna luas yang dilakukan oleh konvensional.[10]
            Tingkat tabungan dari seorang individu dalam teori islam juga tidak terlepas dari pertimbangan kemaslahatan umat secara keseluruhan. Pada kondisi tertentu dimana masyarakat begitu membutuhkan harta atau dana, maka individu yang memiliki dana lebih akan mengurangi tingkat tabunganya atau lebih tepatnya mengurangi tingkat kekayaanya untuk membantu masyarakat yang kekurangan.mekanisme ini dapat berupa mekanisme sukarela atau mekanisme yang mengikat, artinya negara memiliki wewenang dalam memaksa individu yang berkecukupan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,dengan mengenakan pajak khusus atau dikenal dengan nawaib pada masyarakat golongan kaya. Dengan demikian tingkat tabungan islam memiliki korelasi yang kuat dengan kondisi ekonomi.
            Jadi tabungan dalam islam jelas merupakan sebuah konsekuensi atau respon sari prinsif ekonomi islam dan nilai moral islam, yang menyebutkan bahwa manusia haruslah hidup hemat dan tidak bermewah-mewah karna Allah sangat megutuk perbuatan israf(pemborosan) dan tabzir (menghambur-hamburkan harta tanpa guna),serta mereka (diri sendiri dan keturunanya) dianjurkan ada dalam kondisi yang tidak fakir.[11]
            Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi utama orang menabung disini adalah nilai moral hidup sederhana(hidup hemat) dan keutamaan tidak fakir. Serta efek zakat terhadap tabungan akan mendorong umat muslim untuk lebih sering melakukan investasi sehingga akan menurangi kesenjangan sosial yang ada.

FUNGSI INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN ISLAM
Fungsi investasi dalam ekonomi islam berbeda dengan pendekatan ekonomi  konvensional karena fungsi investasi dalam ekonomi konvensional dipengaruhi tingkat suku bunga, hal ini tentunya tidak berlaku dalam pendekatan ekonomi islam.[12]
Menurut Metwally (1995), investasi dinegara-negara penganut ekonomi islam dipengaruhi 3 faktor :
1.      ada sanksi terhadap pemegang asset yang kurang atau tidak produktif (hoarding idle asset).
2.      dilarang melakukan berbagai bentuk spekulasi dan segala macam judi.
3.      tingkat bunga berbagai pinjaman sama dengan nol. Sehingga seorang muslim boleh memilih tiga alternative atas dananya,yaitu :
a.       memegang kekayaannya dalam bentuk uang kas
b.      memegang tabungannya dalam bentuk asset tanpa berproduksi seperti deposito, real estate, permata.
c.       menginvestasikan tabungannya (seperti memiliki proyek proyek yang menambah persedian capital nasional).

jelaslah bahwa investasi didalam perekonomian islam adalah fungsi dari tingkat keuntungan yang diharapkan . tingkat keuntungan yang diharapkan juga bergantung pada bagian relatif dari keuntungan yang dialokasikan antara investor dan mereka yang menyediakan dana-dananya pada bentuk kerja sama atau pinjaman.[13]
             
KESIMPULAN
Perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerintah adalah Perekonomian dua sector yang merupakan perekonomian yang terdiri dari pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen.
Fungsi konsumsi Adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan deposebel) perekonomian tersebut.
Fungsi tabungan Adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan (atau pendapatan deposebel) perekonomian tersebut.
Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan pelengkapan-pelengkapan produksi untuk menambah kemampuan untuk memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.


SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran dan kritikan bagi para pembaca yang  guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.


DAFTAR PUSTAKA

Karim,Adiwarman.Ekonomi makro islam edisi kedua.2007.PT.Raja Grafindo Persada:Jakarta.
Sukirno,Sadono.Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.2013.PT.Raja Grafindo Persada:Jakarta.
Huda,Nurul.Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis.2009.Kencana:Jakarta.




[1] Sadono sukirno.makro ekonomi teori pengantar.2013 hal 107
[2] Sadono sukirno.makro ekonomi teori pengantar.2013 hal 115
[3] Ibid hal 116
[4] Nurul,huda.Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis.2009.hal 96
[5] Sadono sukirno.makro ekonomi teori pengantar.2013 hal 117
[6] Sadono sukirno.makro ekonomi teori pengantar.2013 hal 118
[7] Nurul,huda.Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis.2009.hal 102
[8] Ibid hal 121
[9] Adiwarman Karim.Ekonomi makro islam edisi kedua.2007.hal 257
[10] Nurul,huda.Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis.2009.hal 108
[11] Ibid hal 109
[12] Adiwarman Karim.Ekonomi makro islam edisi kedua.2007.hal 294
[13] Ibid hal 294


No comments:

Post a Comment