1

loading...

Thursday, December 13, 2018

MAKALAH PENGEMBANGAN EVALUASI “ Instrumen Evaluasi ”


MAKALAH PENGEMBANGAN EVALUASI
 “ Instrumen Evaluasi ”

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik.
Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evaluasi pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan stratategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan dan minat, sikap, serta cara belajar peserta didik. Eveluasi pembelajaran atau evaluasi hasil belajar antara lain menggunakan instrument-instrument evaluasi dapat berupa tes dan nontes untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai prestasi belajar, dalam hal ini penguasaan kompetensi oleh setiap peserta didik. 

B.     Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian Instrumen Evaluasi?
2.      Apa Macam-Macam Instrument Evaluasi?
3.      Bagaimana Jenis Dan Bentuk Evaluasi Hasil Belajar?
4.      Bagaimana Kriteria Instrumen Evaluasi yang Baik?

C.    Tujuan Masalah
Tujuan Masalah dari Makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui Apa pengertian Instrumen Evaluasi
2.       Untuk mengetahui Macam-Macam Instrument Evaluasi
3.      Untuk mengetahui Jenis Dan Bentuk Evaluasi Hasil Belajar
4.      Untuk mengetahui Kriteria Instrumen Evaluasi yang Baik



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Instrumen Evaluasi
Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variable. Dalam bidang pendidikan instrument digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar mengajar guru, dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu.
                 
B.  Macam-Macam Instrument Evaluasi
Instrument di bagi menjadi dua yaitu:
1.    Tes
Menurut Anne Anastasi, tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Adapun menurut Leef cronbach, tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih. Sedangkan menurut F.L Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau kelompok individu, dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain.
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang pertu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan)oleh peserta tes, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi peserta tes (testee);nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.
Sedangkan bentuk-bentuk tes dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:
a.    Tes non-objektif (subjektif)
Pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau urain kata-kata. Ciri-ciri pernyataannya didahului dengan kata-kata seperti; uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya.
Soal-saol bentuk esai biasanya berjumlah tidak banyak, hanya sekitar 5-10 buah soal dalam waktu kira-kira 90 s.d 120 menit. Bentuk soal esai menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi, menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Selain itu dapat dikatakan bahwa tes esai menuntut siswa untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali, dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi.

b.   Tes objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai. Dalam penggunaan tes objektif jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada tes esai. Kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal.
Macam-macam tes objektif,yaitu:
1)    Tes benar-salah (true-false)
Soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statement), ada yang benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkarihuruf S jika pernyataanya salah.
2)      Tes pilihan ganda (multiple choice test)
Terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinnan jawaban yang telah disediakan. Atau terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternative (options). Kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh (distractor).
3)       Menjodohkan (matching test)
Atau disebut dengan istilah mempertandingkan, mencocokan, memasangkan, atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masiang pertanyaan mempunyai jawabannya yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid ialah: mencari dan menempatkan jawaban-jawaban, sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya.
4)      Tes isian (completion test)
Biasanya disebut dengan tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid.

2.      Non-tes
Dengan teknik non-tes penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan  dengan tanpa “menguji” peserta didik, melainkan dilakukan dengan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan wawancara (interview),menyebarkan angket (questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis).

C.    Jenis dan Bentuk Evaluasi Hasil Belajar
1.    Evaluasi Formatif
Evaluasi yang dilaksanakan pada setiap kali satuan program pelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah mampu menguasai (memiliki kompetensi) sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
2.    Evaluasi Summatif
Evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan (berakhir), tujuan utama dari evaluasi summatif ini adalah untuk menentukan keberhasilan peserta didik, setelah mereka menempuh program pengajaran.
3.      Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat di berikan perlakuan yang tepat
Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1.      Evaluasi program pembelajaran
Evaluais yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2.       Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.       Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.  
                                     
D.    Kriteria Instrumen Evaluasi yang Baik
Sebuah instrumen evaluasi hasil belajar hendaknya memenuhi syarat sebelum di gunakan untuk mengevaluasi atau mengadakan penilaian agar terhindar dari kesalahan dan hasil yang tidak valid (tidak sesuai kenyataan sebenarnya). Alat evaluasi yang kurang baik dapat mengakibatkan hasil penilaian menjadi bias atau tidak sesuainya hasil penilaian dengan kenyataan yang sebenarnya, seperti contoh anak yang pintar dinilai tidak mampu atau sebaliknya.
Jika terjadi demikian perlu ditanyakan apakah persyaratan instrumen yang digunakan menilai sudah sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan instrument atau belum.
Instrumen Evaluasi dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan,yaitu memiliki:
1.      Validitas
2.      Objektivitas
3.      Ekonomis
4.      Reliabilitas
5.      Praktikabilitas

  
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimplan
1.    Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variable.
2.    Instrument di bagi menjadi dua yaitu: tes dan non-tes. Sedangkan bentuk-bentuk tes dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu: tes subjektif dan tes objektif.
3.    Jenis evaluasi hasil belajar ada dua yaitu: evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, sedangkan berdasarkan ruang lingkup ada tiga jenis: evaluasi program pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran.
4.    Bentuk evaluasi ada tiga yaitu: evaluasi formatif, evaluasi sumatif, dan evaluasi diagnostic.
5.    Instrument evaluasi dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan: validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.

B.     Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap dengan terbuatnya makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan kita. Adapun kritik dan saran sangat kami harapkan guna menjadikan  makalah ini lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA

Prof.Drs.Anas Sudijono. 1998.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada.
Prof.Dr.Suharsimi Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.. (ed. Revisi,Cet.9)

No comments:

Post a Comment