1

loading...

Tuesday, March 26, 2019

Makalah Ilmu Dakwah Dalam Presfektip Ontologis, Epistemologi, Dan Aksiologi


Makalah Ilmu Dakwah Dalam Presfektip Ontologis, Epistemologi, Dan Aksiologi

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sejarah filsafat tidak selalu lurus terkadang berbelok kembali ke belakang, sedangkan sejarah ilmu selalu maju.dalam sejarah pengetahuan manusia,filsafat dan ilmu selalu berjalan beriringan dan saling berkaitan.. filsafat dan ilmu mempunyai titik singgung dalam mencari kebenaran.ilmu bertugas melukiskan dan filsafat bertugas menafsirkan fenomena semesta, kebenaran berada disepanjang pemikiran,sedangkan kebenaran ilmu berada disepanjang pengalaman. Tujuan berfilsafat menemukan kebenaran  yang sebenarnya. Jika kebenaran yang sebenarnya itu disusun secara sistematis,jadilah ia sistematika filsafat.sistematika filsafat itu biasanya terbagi menjadi tiga cabang besar filsafat yaitu teori pengetahuan,teori hakikat, dan teori nilai.
Ilmu pengetahuan sebagai produk kegiatan berpikir yang merupakan obor peradaban dimana manusia menemukan dirinya dan menghayati hidup lebih sempurna. Bagaimana masalah dalam benak pemikiran manusia telah mendorong untuk berpikir,bertanya,lalu mencari  jawaban  segala seuatu yang ada,dan akhirnya manusia adalah makhluk pencari kebenaran
Pada hakikatnya aktifitas ilmu digerakkan oleh pertanyaan yang didasarkan pada tiga masalah pokok yakni:apa yang ingin diketahui, bagaimana cara memperoleh pengetahuan dan apakah nilai pengetahuan tersebut sangat sederhana,namun mencangkup permasalahan yang sangat asasi,maka untuk menjawabnya diperlukan sistem berpikir secara radikal,sistematis dan universal sebagai kebenaran ilmu yang dibahas dalam filsafat keilmuan.
Oleh karena itu, ilmu tidak terlepas dari landasan antologi,epistemologi dan aksiologi. Ontologi membahas apa yang ingin diketahui mengenai teori tentang “ada”dengan perkataan lain bagaimana hakikat obyek yang ditelaah sehingga membuahkan pengetahuan. Epistemologi membahas tentang bagaimana proses memperoleh pengetahuan. Dan aksiologi membahas tentang nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Dengan membahas ketiga unsur ini manusia akan mengerti apa hakikat ilmu itu. Tanpa hakikat ilmu yang sebenarnya,maka manusia tidak akan dapat menghargai ilmu sebagaimana mestinya?
Berdasarkan uraian teoritis di atas, maka penulis akan membahas pengertian anologi,epistemologi dan aksiologi serta segala permasalahannya sebagai unsur tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.  

B.     Rumusan Masalah
1.Apa pengertian landasan antologis?
2.Apa pengertian epistemologis?
.Apa pengertian aksiologis?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui tentang pengertian landasan antologis,
2.      landasan epistemologi dan
3.      landasan aksiologis.

   
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Landasan Ontologi
Kata antologi berasal dari bahasa yunani, yaitu :on/ontos yang be rarti “ada”,dan logos artinya “ilmu” .jadi, antologi adalah ilmu tentang yang ada. Antologi bagian dari metafisika yang mempelajari hakikat dan  digunakan sebagai ilmu dasar untuk memperoleh pengetahuan .
The liang  gie membuat struktur pengetahuan  filsafat yang terbagi ke dalam tiga bagian ,yaitu filsafat sistematis, filsafat khusus dan filsafat keilmuan .sebagian dari filsafat sistematis adalah metafisika.dan antologi sendiri menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara-cara yang berbeda dalam entitas dari kategori-kategori logis yang berlainan (seperti objek fisis,hal universal, abstraksi,bilangan dan lai-lain) dapat dikatakan ada. Dalam kerangka tradisional ,antologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum mengenai hal “ada”,sedangkan dalam pemakaiannya  pada akhir-akhir ini antologi di pandang sebagai teori mengenai “apa yang ada”.antologi berusaha mengungkapkan makna eksistensi,tidak termasuk mengenai persoalan asal mula perkembangan dan kosmos (alam semesta)yang merupakan titik perhatian dari kosmologi.
Filsafat dakwah menurut sistematika filsafat yang dibuat the liang gie termasuk dalam filsafat khusus, yaitu filsafat agama. Namun dalam kaitannya dengan filsafat keilmuan, seperti yang diadaptasikan oleh burtanuddin agus,msalah antologi dari filsafat dakwah berkaitan dengan pandangan tentang hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah di sekitar persoalan dakwah.
Amrullah achmad berpendapat, obyek material ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran islam (al-qur’an dan as-sunnah),hasil ijtihad serta realisasinya dalam sistem pengetahuan, teknologi, sosial, hukum, ekonomi,  pendidikan dan lainnya, khususnya kelembagaan islam. Sedangkan obyek formalnya yaitu kegiatan mengajak umat manusia supaya kembali kepada fitrahnya se bagai muslim dalam seluruh aspek kehidupan. 
Ismail al-faruqi berpendapat, bahwa dakwah adalah suatu proses kritis dari rational in telection berdasarkan sifatnya yang tidak pernah dogmatis, dan tidak pernah di dasarkan atas, kewenangan seseorang atau suatu tradisi.
Landasan antologi adalah menelaah apa yang hendak diketahui melalui penelaahan itu, dengan kata lain apa yang menjadi bidang bidang telaah ilmu dakwah. Berlainan dengan agama, maka ilmu dakwah mengatasi dirinya kepada masalah-masalah yang empirik dan pemikiran yang tentunya berkaitan dengan aspek kehidupan manusia, sosial, agama, budaya, estetika dan lainnya yang akan diuji. Berdasarkan objek yang ditelaah, maka ilmu dakwah dapat disebut sebagai suatu ilmu pengetahuan yang sifatnya empiric maupun pemikiran.
B.      Landasan Epistemology
Epistemology adalah teori pengetahuan (episteme = pengetahuan,logos = teori,keduanya berasal dari bahasa yunani),menyelidiki keaslian pengetahuan ,struktur,metode dan validitas pengetahuan. Epistemology adalah cabang dari filsafat yang membahas persoalan apa dan bagaimana cara seseorang memperoleh pengetahuan,merupakan bagian dari filsafat tentang refleksi manusia atas kenyataan yang menguraikan metode ilmiah sesuai dengan hakikat pengertian manusia. Mengenai epistemologi dakwah secara keilmuan, disini menyangkut yang berkenaan dengan hakikat,landasan,batas-batas keilmuannya termasuk didalamnya pengetahuan ilmiah dan persoalan ilmiah yang dapat diuji.
Perbedaan antara epistemology, metodologi dan logika terletak pada cakupan pengertiannya.epistemology berkaitan dengan teori pengetahuan pada umumnya, sehingga ia memiliki pengertian yang paling luas. Tercakup dalam pengertian itu adalah metodologi.metodologi tak lebih dari kajian mengenai tata cara dan teknik-teknik ilmiah untuk memperoleh sebuah jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan ilmiah sebagian dari tata cara itu adalah logika,yaitu salah satu jenis dari metode ilmiah yang terdiri dari asas-asas dan aturan –aturan penyimpulan yang sah.
Epistemology adalah cabang fisafat yang berkaitan dengan asal, sifat,karakter,dan jenis pengetahuan.
Dalam tradisi keilmuan keislaman ada tiga bentuk epistemology yang berkembang,yakni :epistemology bayani,epistemology irfani,epistemology burhani.secara etimologis,bayani berarti:penjelasan,pernyataan,ketetapan.
Irfani pola pikiirnya berpangkal pada dzat,qalb atau intuisi.pada dataran ini,dalam hubungannya dengan dakwah tidak begitu banyak berpengaruh terhadap sumber pengethuannya,mengingat dakwah  pada dasarnya lebih kepada persoalan perubahan sosial dan transformasi nilai islam yang kongkret dan rasional.
Epistemologi burhani bersumber pada aktivis intelektual untuk menetapkan kebenaran proposisi dengan metode dedukatif,yakni dengan cara mengaitkan proposissi satu dengan proposisi lainnya.epistemology burhani inilah yang lebih kental dengan sumber dakwah islam setelah epistemology bayani.
Mendapatkan pengetahuan dalam ilmu dakwah berasal dari teks atau nash (al-qur’an dan as-sunnah) sebagai otoritas suci.secara ilmuwan lazim disebut dakwah normatif,yang memiliki karakteristik lebih tetap,mutlak,dan tidak berubah-ubah.
C.      Landasan Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata yunani yaitu: axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu.aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari cara-cara yang berbeda dimana sesuatu hal dapat baik atau buruk danhubungan nilai dengan menilai di satu pihak dan dengan fakta-fakta ekstensi objektif di pihak lain.aksiologi adalah perluasan dari bidang etika tradisional. Etika memusatkan perhatiannya pada pada nilai moral, aksiologi meperluas diri dengan memusatkan perhatiannya pada semua jenis nilai. Nilai dalam etika tradisional diartikan sama dengan baik dan jahat,sedangkan dalam aksiologi,nilai memiliki arti lebih luas lagi meliputi baik dan buruk (dalam pengertian etika), indah dan jelek(dalam pengertian estetika),serta benar dan salah(dalam pengertian logika).aksiologi adalah teori tentang nilai dalam berbagai makna yang dikandungnya.aksiologi ilmu pengetahuan  yang menyelidiki hakikat nilai dari sudut pandang filsafat.pembicaraan niai dalam bahasa yang paling umum dan sederhana (menurut konsep orang awam)seringkali dikaitkan dengan baik dan buruk,manfaat tidak manfaat.sesuatu yang dikatakan bernilai jika ia memiliki unsur baik atau manfaat dalam kehidupan,misalnya nilai sebuah pisau, nilai orang,nilai sehat,nilai sebuah barang dan lainnya.oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari ada sesuatu yang bernilai dan ada yang diberi nilai(nilai instrinsik dan nilai instrumental).
Tujuan dasar ilmu menurut beberapa para ahli tidak selalu sama.seperti menurut muslim a.kadir(1996),fred kerlinger berpendapat bahwa tujuan dasar ilmu hanyalah menjelaskan realitas(gejala yang ada),bagi bronowsky,tujuan ilmu adalah menemukan yang benar sedangkan menurut mario bunge, tujuan ilmu lebih dari sekedar menemukan kebenaran.akan tetapi, juga mendapatkan kesejahteraan dan kekuasaan. Menurut mahdi ghulsyani(1986),tujuan ilmu adalah untuk mendekatkan diri kepada allah.
Dakwah sebagai panggilan, ajakan dan komunikasi harus merupakan dialog bukan monolog.keterbukaan menjadi syarat mutlak,kesediaan untuk diuji dan beradu argumen adalah syarat aksiologi yang harus ada dalam setiap upaya menyampaikan nilai kebenaran.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Kata antologi berasal dari bahasa yunani, yaitu :on/ontos yang be rarti “ada”,dan logos artinya “ilmu” .jadi, antologi adalah ilmu tentang yang ada. Antologi bagian dari metafisika yang mempelajari hakikat dan  digunakan sebagai ilmu dasar untuk memperoleh pengetahuan .
Epistemology adalah teori pengetahuan (episteme = pengetahuan,logos = teori,keduanya berasal dari bahasa yunani),menyelidiki keaslian pengetahuan ,struktur,metode dan validitas pengetahuan. Epistemology adalah cabang dari filsafat yang membahas persoalan apa dan bagaimana cara seseorang memperoleh pengetahuan,merupakan bagian dari filsafat tentang refleksi manusia atas kenyataan yang menguraikan metode ilmiah sesuai dengan hakikat pengertian manusia.
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari cara-cara yang berbeda dimana sesuatu hal dapat baik atau buruk danhubungan nilai dengan menilai di satu pihak dan dengan fakta-fakta ekstensi objektif di pihak lain.aksiologi adalah
Perluasan dari bidang etika tradisional. Etika memusatkan perhatiannya pada pada nilai moral, aksiologi meperluas diri dengan memusatkan perhatiannya pada semua jenis nilai.




iii
 

No comments:

Post a Comment