MAKALAH ANALISIS KEBUTUHAN ANAK USIA DINI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan sosial dan
emosional merupakan dua aspek yang berlainan, namun dalam kenyataannya satu
sama lain saling mempengaruhi. Perkembangan sosial sangat erat hubungannya
dengan perkembangan emosional, walaupun masing-masing ada kaitannya.
Perkembangan sosial dan emosional pada anak usia dini mengalami kemajuan yang
sangat pesat, peran orang tua dan guru di sekolah dalam mengembangkan perilaku
sosial emosional anak adalah ditempuh dengan menanamkan sejak dini pentingnya
pembinaan perilaku dan sikap yang dan dapat dilakukan melalui pembiasaan yang
baik. Hal inilaah, yang menjadi dasar dasar utama pengembangan perilaku sosial
dan emosional dalam mengerahkan pribadi anak yang sesuai dengan nilai-nilai
yang di junjung tinggi dalam masyarakat.
Perilaku sosial dan
emosional yang diharapkan anak usia dini ialah memiliki perilaku-perilaku yang
baik, seperti kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab, percaya diri, jujur, adil, setia,
kawan, sifat kasih sayang terhadap sesama dan memiliki toleransi yang tinggi.
Perilaku yang ditunjukkan anak dalam lingkungan sosialnya sangat dipengaruh
dengan kondisi emosinya. Suatu yang sangat bijak apabila kita mampu menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk membantu perkembangan emosi anak.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana
perilaku sosial emosional AUD?
Apa
saja aspek-aspek perilaku sosial emosional AUD?
Bagaimana
karakteristik perkembangan sosial emosional AUD?
Bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan sosial emosional AUD?
Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional AUD?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui perilaku sosial
emosional AUD
Untuk mengetahaui aspek-aspek
perilaku sosial emosional AUD
Untuk mengetahui karakteristik
perkembangan sosial emosional AUD
Untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan sosial emosional AUD
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan sosial emosional
AUD
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perilaku Sosial Emosional Anak Usia
Dini
1.
Perilaku
Soaial Emosional
Perilaku sosial
emosional adalah kegiatan yang berhubungan dengan orang lain, kegiatan yang
berkaitan dengan pihak yang lain yang memerlukan sosialisasi dalam hal
bertingkah laku yang dapat diterima oleh orang lain, belajar memainkan peran
sosial, yang adapat diterima oleh orang lain, serta upaya mengembangkan sikap
sosial yang layak diterima oleh orang lain. Perilaku sosial emosional pada anak
usia dini ini di arahkan untuk pengembangan sosial yang baik, seperti kerja
sama, tolong-menolong, berbagi, empati, simpati, dan saling membutuhkan satu
sama lain. Sasaran perkembangan perilaku sosial pada anak usia dini ialah untuk
keterampilan berkomunikasi, keterampilan memiliki rasa senang dan periang,
menjalin persahabatan, memiliki etika dan tata krama yang baik. Menurut Bar-Tal
dalam Martini Jamaris (2004:29), perilaku sosial yang dilakukan secara sukarela
yang menguntungkan untuk menyenangkan orang lain tapa antisipasi reward. Jelas
bahwa perilasku sosial adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan atau
direncanakan untuk menolong orang lain tanpa memperdulikan motif-motif
penolong.
Bentuk perilaku sosial
yang paling penting diterapkan pada anak usia dini pada tahun pertama yakni
untuk penyesuaian sosial yang memungkinkan anak dapat bergaul dengan
teman-temannya. Karena pada periode ini merupakan tahap perkembangan yang
kritis dimana sikap sosial dan pola perilaku sosial dibentuk. Menurut hasil
penelitian yang dilakukan Waldrop dan Helverson pada anak usia dini 2,5 tahun
telah bersikap ramah dan aktif secara sosial akan terus bersikap seperti itu
sampai usia 7,5 tahun. Mereka menyimpulkan bahwa perilaku sosial pada usia 7,5
tahun diprediksi sebagian hasil kontribusi perilaku sosial pada usia 2,5 tahun.
Secara spesifik, Hurlock (1980:118) mengklasifikasikan pola peri laku sosial
pada anak usia dini ini kedalam pola-pola perilaku sebagai berikut:
a. Meniru,
yaitu agar sama dengan kelompok, anka meniru sikap dan perilaku orang yang sangat
bia kagumi. Anak mampu meniru perilaku guru yang diperagakan sesuai dengan tema
pembelajaran.
b. Persaingan,
yaitu keinginan untuk mengungguli dan mengalahkan orang lain. Persaingan ini
biasanya sudah tampak pada usia empat tahun.
c. Kerja
sama, pada usia tahun ketiga akhir anak mulai bermain secara bersama dan
keooperatif serta kegiatan kelompok mulai berkembang dan meingkat baik dalam
frekuensi maupun lamanya berlangsung bersama dengan meningkatnya kesempatan
untuk bermian dengan anak lain.
d. Simpati,
karena simpati membutuhkan pengertian tentang perasaan-perasaan dan emosi orang
lain, maka hal ini hanya kadang-kadang timbul sebelum tiga tahun.
e. Empati,
seperti halnya simpati, empati membutuhkan pengertian tentang perasaan dan
emosi orang lain, tetapi di samping itu juga membutuhkan kemampuan untuk
membayangkan diri sendiri di tempat orang lain.
f. Dukungan
sosial, menjelaskan berakhirnya awal mas kanak-kanak dukungan diri teman-teman
menjadi lebih penting dari pada persetujuan orang-orang dewasa.
g. Membegi,
anak mengetahui bahwa salah satu cara untuk memperoleh persetujuan sosial ialah
membagi miliknya, terutama main untuk ank-anak lainnya.
h. Perilaku
akrab, anak memberikan rasa kasih sayang kepada guru dan teman.
2.
Perilaku
emosional
Adapun yang dimaksud
perilaku sosial emosional adalah reaksi yang terorganisasi dan muncul terhadap
hal-hal yang berhubngan dengan kebutuhan, tujuanm ketertarikan, dan minat
individu. Perilaku emosional ini tampak sebagai akibat dan emosi seseorang.
Emosi oleh juntika (2007:153), didefinisikan sebagai sesuatu suasana yang
kompelks dan getaran jiwa yang menyertai atau muncul atau sebelum sesudah
terjadinya perilaku. Emosi terlihat dari refleksi fisiologfis, perasaan dan
perubahan perilaku yang tampak. Aspek emosional dari suatu perilaku pada
umumnya selalu melibatkan tiga aspek
ini,. Dimana dari ketiga aspek emosional (reaksi fisiologis,perasaan, dan
perubahan perilaku yang tanpak), tidak mungkin dapat diubah atu
dipengaruhi atau diperbaiki oleh aspek fisiologis, karena aspek
fisiologis yang terjadi pada organism secara mekanis. Emosi pada tahap anak
usia dini lebih terperinci dan terdiferensiasi dan anak cenderung
mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Perkembangan sosial
emosional pada anak usia dini mengikuti pola tertentu sesuai pola yang
berkembang dalam kelompok sosial dan kehidupannya. Cirri dari perilaku
emosional anak ialah reaksi yang kuat dan spontan terhadap situasi yang
menimbulkan rasa senang tidak senang. Anak akan mengutarakan perasaan, keadaan,
dan informasi yang mereka trima apa adanya, tidak ditutup-tutupi. Pola perilaku
emosional anak masa ini, meliputi marah, takut, gembira, sedih,cemburu, dan
kasih sayang. Anak dapat mengekspresikan perasaanya secara langsung, tentang perasaan
senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, tanpa ada perasaan bersalah
atau takut menyinggung perasaan orang lain.
B.
Aspek-Aspek Perilaku Sosial
Emosional AUD
Cirri-ciri umum anak usia 3-4 tahun yaitu sangat
bersemangat, menawan, dan sekaligus kasar. Mereka berusaha memahami dunia
mereka. Mereka terus mengalami kesulitan untuk membedakan antara khayalan dan
kenyataan. Mereka mulai memahami tindakan mereka berdampak dan mereka belajar
membuat batasan-batasan. Anak-anak usia tiga tahun mereka kerap kali berbicara
pada diri mereka sendiri dengan suara keras saat mereka memecahkan masalah atau
menyelesaikan sesuatu kegiatan. Anak-anak usia ini memiliki tenaga yang besar,
tetapi rentang konsentrasinya pendek, cenderung berpindah-pindah dari suatu kegiatan
ke kegiatan lain. Guru biasanya merupakan orang dewasa pertama diluar keluarga
yang sangat dekat dengan anak.
Menurut
CRI (children resources international), 2000:29) keterampilan sosial dan
emosional anak usia 3-4 tahun yaitu sebagai berikut: 1). Memilih teman bermain,
2). Memulai interaksi sosial dengan anak lain, 3). Berbagi mainan atau mainan,
4). Meminta izin untuk memakai benda orang lain, 5). Mengekspresikan sejumlah
emosi melalui tindakan, kata-kata ekspresi wajah, 6). Menunggu atau menunda keinginan
selama lima menit, 7). Menikmati kedekatan sementara dengan salah satu teman,
8). Menunjukkan kebanggaan terhadap keberhasilannya, 9). Dapat membuat sesuatu
karena imajinasi dominan, 10). Memecahkan masalah dengan teman sekelas melalui
proses penggantian, persuasi, dan negosiasi.
Cirri-ciri
umum anak usia 4-5 tahun yaitu anak sering merasa tidak dikalahkan dan siap
m,enrima tantangan baru apa saja. Kelompok usia ini terlibat dalam permainan
sosial yang rumit dan kooperatif. Mereka mulai menunjukkan empati pada orang
lain dan dapat bebicara mengenai perasaan mereka sendiri atau oaring lain.
Anak-anak ini menguji batasan-batasan dan merasionalisasikan perasaan perilaku
mereka. Mereka merasa nyaman berbohong, tetapi marah apabila orangdewasa
ingakar. Meskipun anak usia mepat tahun memiliki rentang kosentrasi yang
relatih rendah, mereka menjadi ahli pemecahan masalah dan dapatmemutuskan
perhatian untuk suatu periode yang cukup lam jika topic yang dia ajarkan menarik
bagi mereka dan dapat menyamakn diri suatru keghiatan ke kegiatan lain, atau
dari situasi yang satu ke situasi yang lainnya.
[1]
C. Karakteristik
Perkembangan Sosial Emosional AUD
Karakteristik
emosi pada anak usia dini ditandai denagn berbagai cirri, misalnaya emsoi anak
bersifat sementara dan lekas berubah. Jika anak bertengkar dan salaling mencaci
maki pada pagi hari, mak pada sore hari terhalang bebrapa jam mereka sudah
baikan dan mereka akan baikan lagi. Berbedadengan orang dewasa, sekali
berseteru akan melakat lama bisa berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun,
bahkan sampai meninggal dunia belum berubah masih tetap bersitegang.
Perkembangan merupakan proses yang terarut dan berkaitan denegan reorganisasi
perilaku dan perubahan kualitatif pada
diri seseorang. Perkembanagan anak usia dini merupakan bagian dari perkembangan
manusia secara keseluruhan. Perkembangan anak usia dini mencakup perkembangan
fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Perkembangan anak
diperoleh melalui kematangan dan belajar. Perkembangan karna faktor belajar
dapat terjadi dalam berbagai situasi lingkungan dimana terjadi interaksi anak
dengan orang lain dan lingkungan alam sekitar.
Banayak
para ahli mengemukakan ciri-ciri anak usia dini, diantaranya Snowman (1993) yang
telah memaparkan cirri-ciri anak usia dini diantara usia 3-6 tahun, sebagai
beriku:
1. Ciri Fisik Anak Prasekolah
Penampilan maupun gerak gerik anak taman kanak-kanak
mudah dibedakan dnegan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. Anak
prasekolah umumnya sangat aktif, mereka telah memiliki penguasaan (control),
terhadap tubuhnya, sangatmenyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Otot-otot
besar pada anak taman kanak-kanak lebih
berkembang dari control jari dan tangan. Biasanya anak belum terampil dalam
kegiatan yang rumit seperti mengikat tali sepatu. Anak masih sering mengalami
kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada objek-objek yang kecil ukurannya,
sebabnya keordinasi tanagan dan matanya masih kurang sempurna.
2.
Ciri
Sosial Anak Usia Dini
Anak-anak
mudah bersosialisasi dengan orang sekitarnya, umumnya anak usia dini memiliki
satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini mudah berganti. Mereka umunya mudah
menyesuaikan diri secara sosial. Sahabat yang dipilih biasanya yang memiliki
jenis kelamin yang sama, kemudian berkembang ke semua teman. Kelompok bermain
anak usia dini ini cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara baik, oleh
karena itu cepat berganti.
3.
Ciri
Emosional Anak Usia Dini
Anak
prasekoalah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap
marah sering diperlihatkan oleh anak usia dini. Iri hati padaanak usia dini
sering terjadi. Mereka sering merebutkan perhatian guru , emosi yang tinggi
pada umumnya disebabkan oleh masalah psikologis disbanding masalah fisiologis.
Orang tua hanya memperbolehkan anak melakukan beberapa hal, padahal anak merasa
mampu melakukan banyak hal. Disamping itu anak menjadi marah bial tidak dapat
melakukan sesuatu yang dianggap dapat dilakukan dengan mudah
4. Ciri kognitif anak usia dini
Anak
usia taman kanak-kanak umumnya telah terampil dalam bahasa. Sebagian besar
mereka senang berbicara khususnya dalam kelompokknya.selain diberikan kesempatan
untuk berbicara, sebaiknya anka diberikan kesempatan pula untuk dilatih menjadi
pendengar yang baik. Dengan meningkatnya kemampuan intelektual terutama
kemampuan dan berpikir dan melihat hubungan-hubungan dengan meningkatnya
kemampuan untuk bertanya dengan mengunakan kata-kata yang dapat dimengerti
orang lain, maka pengertian anak tentang orang berbeda. Sementara karakteristik
atau ciri-ciri perkembangan sosial dan emosional anak usia 4-6 tahun menurut
Steinberg dkk. (1995:48)sebagai berukut:
1). Lebih menyukai pekerjaan dengan dua atau tiga
teman yang dipilih sendiri, bermain dalam kelompok dan senang bekerja
perpasang-pasanagan.ciri anak pada masa ini ialah mampu bersosialisasi dengan
oranglain disekitarnya, dimana anak pada umunya memiliki suatu atau dua
sahabat, tetapi cepat berganti.
2). Memulai mengikuti dan mematuhi aturan serta berada
pada tahap heteronomous morality.
Anak pada masa ini mulai mengikuti dan mematuhi aturan
serta berada tahap heteronomous morality,artinya padamasa ini anak sudah mampu
menilai kebenaran atau kebaikan perilaku dengan mempertimbangkan akibat-akibat
dari perilaku.,
3). Dapat membereskan alat mainan. Anak padamasa ini
sudah dapat memahami apa yang menajadi tanggung jawabnya, yakni bagaimana anak
mampu melaksanakan, dan menyelaikan tugas yang menjadi kewajibannya.
4). Rasa ingin tahu yang benar, mampu berbicara dan
bertanya apabila diberikan kesempatan dapat diajak diskusi. Masa ini ialah masa
keemasan anak untuk belajar, masa peka untuk menyerap segala informasi yang ada
di sekitarnya, mampu melakukan partisipasi dan mengambil inisiatif. Ketika anak
sering kali bertanya karena terdorong oleh rasa ingin tahu.
5). Mulai dapat mengendalikan emosi diri. Sifat
egosentris merupakan kharaktersitik yang khas pada anak usia dini sebagai
akibatnya anak sering terlihat kurang sabar. Namun gelajala ini berkurang
seiring dengan kemampuan anak dalam berpartisipasi dan melakukan penyusaian
terhadap kebutuhan kelompoknya.
6). Mempunyai kemampuan untuk berdiri sendiri-sendiri.
Pada masa ini anak menyenangi kegiatan yang membutuhkan kekuatan, ingin
dihargai pendapatnya, dan diakui keberadaanya.
D.
pertumbuhan dan
perkembangan sosial emosional AUD
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada tiap makhluk. Pada manusia
terutama pada anak-anak, proses tumbuhkembang ini terjadi dengan sangat cepat terutama pada periode tertentu. Proses
pertumbungan dan perkembangan anak
terjadi sejak dalam kandungan. Setap organ dan fungsinya mempunyai kecepatan
tumbuh yang berbeda-beda. Pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung menurut
prinsip-prinsip yang amum namun demikian setiap anak memiliki ciri khas
tersendiri. Perkembangan anak merupakan proses perubahan perilaku dari tidak
matang menjadi matang. [2]
E.
faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial emosional AUD
1.
Perkembangan
Sosial
Secara
garis besar terdapat dua faktor yang
mempengaruhi proses perkembangan yang optimal bagi seorang anak. Yaitu faktor
internal (dalam), faktor eksternal (luar), faktor internal ialah faktor-faktor
yang berada di dalam diri anak itu sendiri, baik berupa bawaan maupun yang
diperoleh dari pengalaman anak. Adapun faktor eksternal atau faktor luar ialah
faktor-faktor yang diperoleh dari luar dirinya, seperti faktor keluarga, faktor
gizi, budaya dan teman bermain atau teman disekolah. Keluarga sangat
berpengaruh dalam membentuk kepribadian anak. Sikap dan kebiasaan keluarga
dalam mengasuh dan mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, dan hubungan
dengan anggota keluarga.
Seperti
hubungan keluarga antara bapak dan ibu yang tidak harmonis, sering bertengkar
didepan anak, perlakuan kasar terhadap anak, terlalu ketat dan mengekang
kebebasan anak, kesemuanya akan sangat memengaruhi perkembangan kepribadian
anak.
Faktor lainnya juga yaitu kekurangan gizi dalam pola
makanan dapat menyebabkan pertumbuhan anak terganggu, tingkat kecerdasan dan
daya tahan tubuhnya menurun yang pada
akhirnay akan mempengaruhi perkembangan seluruh dirinya. Begitu juga dnegan
budaya, tradisi, dan kebiasaan yang berlaku dalam suatu masyarakat, di mana
tempat tinggal dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
2.
Perkembangan
Emosional
Perkembangan emosional berhubungan dengan seluruh,
aspek perkembangan ank. Perkembangan emosi dan sosial merupakan
dasarperkembangan kepribadian di masa datang. Setiap orang akan mempunyai emosi
rasa senang, marah, kesal, dalam menghadapi lingkungannya sehari-hari. Pada
tahap ini emosi anak usia dini lebih terperinci, bernuansa atau disebut
terdiferensiasi. Pada periode prasekolah anak dutuntut untuk mampu menyesuaikan
diri dengan berbagai orang dari berbagai tatanan missal, keluarga, sekolah dan
teman sebaya. Perkembangan kelekatan anak dengan pengasuh pertama ketika masih
bayi adalah sangat penting dan mengembangkan emosinya dalam tatanan lingkungan
baik di dalam maupun di luar keluarga. [3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masa anak usia dini meruapakan salah satu periode yang sangat penting,
karena periode ini merupakan tahap perkembangan kritis, pada masa ini
kepribadian seseorang mulai dibentuk. Pada masa ini pula anak senang melakukan
berbagai aktivitas dan perkembangn sosial emosionalnmya mengalami kemajuan yang
sangat pesat, di sini peran orang tua dan guru dalam mengembangkan perilaku
sosial emosional adalah sangat berpesan penting agar anak menjadi pribadi yang
berprilaku baik, disiplin, mandiri, tanggung jawab, percaya diri, jujur, adil,
setia kawan, memiliki sifat toleransi dan juga memiliki sifat kasih sayang
terhadap sesama.
B.
Saran
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca sebagai pedoman
penulisan makalah yang lenih baik kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Patmonodewo,2003.Pendidikan
Anak Prasekolah.Jakarta:PT Rineka Cipta.
Gottman.J dan Declaire.2008.Mengembangkan
Kecerdasan Emosional Anak.Jakarta:PT Gramedia,
Susanto
Ahmad.2011.Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta:Kencana Prenada Media
Grub.
[1] Ahmad susanto,Perkembangan Anak
Usia Dini,(Jakarta:kencana prenada media grub,2011,)hlm131
[2] J.Gottman dan Declaine,Mengembangkan
Kecerdasan Emosional Anak,(Jakarta:sPT Gramedia,2008),hlm203
[3] Patmonodewo,Pendidikan Anak
Prasekolah,(Jakarta:PT Rineka cipta,2003),hlm150
No comments:
Post a Comment