MAKALAH SOSIOLOGI MASYARAKAT DESA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Melihat dari berbagai aspek kehidupan yang
terjadi di masyarakat pada saat ini, masih terjadinya beberapa fenomena
pergeseran nilai, norma serta adat istiadat kaitannya dengan pemahaman tentang
masyarakat desa. Hal tersebut dapat ditinjau dari ilmu sosiologi, dimana yang
menjadi obyek adalah masyarakat yang dilihat dari hubungan antar manusia, dan
proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Bertolak pada core of the problem dan reasoning
yang ada, maka perlu pemahaman yang jelas mengenai konsep masyarakat desa yang
ditinjau dari segi ilmu sosiologi. Jadi diharapkan adanya pemahaman yang
mendasar agar tidak terjadi suatu penyimpangan dalam nilai, norma dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat
desa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada
diatas, maka yang manjadi garis besar dalam pembahasan makalah mini ini adalah
:
- Apa definisi Sosiologi,
masyarakat, desa?
- Apa alasan pemahaman terhadap
konsep sosiologi perdesaan?
- Bagaimana Konsep Sosiologi
Desa?
- Ciri-ciri Masyarakat
Desa?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sosiologi Masyarakat Desa
Sosiologi adalah suatu
ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam
gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga
dengan moral; hukum dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya
(Pitirim Sorokin). Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sosiologi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari seluruh tingkah laku kehidupan manusia di
suatu lingkungan yang di mana di dalamnya terdapat manusia-manusia lain yang
saling berhubugan antara yang satunya dengan yang lainnya lagi, sehingga
terjadi suatu interaksi di seluruh bidang kehidupan.
Menurut Talcott Parson suatu kelompok dapat
disebut masyarakat apabila memenuhi empat kriteria, yaitu
(1)
kemampuan
bertahan melebihi masa hidup seorang individu;
(2)
rekrutmen
seluruh atau sebagian anggota melalui reproduksi;
(3)
kesetiaan pada
suatu sistem tindakan untuk bersama;
(4)
adanya sistem
tindakan utama yang bersifat swasembada.
Sehingga kumpulan penghuni
suatu asrama tidak dapat kita namakan masyarakat, karena mereka tidak dapat
memproduksi kebutuhan pokok mereka seperti sandang dan pangan; usia kelompok
ini biasanya tidak melebihi masa hidup salah seorang anggotanya; anggota asrama
direkrut dari keluarga-keluarga dan bukan dari reproduksi; serta anggota asrama
tidak terlibat dalam sosialisasi awal terhadap generasi penghuni asrama
berikutnya.
Pengertian Desa menurut Sutardjo Kartodikusuma
adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan tersendiri. Masyarakat desa secara sosiologis dapat ditelaah
melalui konsep sistem sosial, sistem interaksi, pertukaran sosial dan saling
ketergantungan. Konsep masyarakat itu adalah sama dengan saling ketergantungan
antara sistem sosial, sistem interaksi dan sistem pertukaran sosial. (lexie M.
Giroth, 2004 : 187).
Bertolak dari pengertian yang ada, maka kita
dituntut untuk memahami secara mendalam mengenai konsep sosiologi masyarakat
perdesaan. Adapun alasannya adalah agar tidak terjadi penyimpangan atau
pengalihan pemahaman kita akan nilai-nilai yang terkandung dalam interaksi yang
terjadi di masyarakat desa..
Teori mengenai tipe masyarakat desa atau
gemainschaft, community, komunitas, paguyuban, rural community, civic society
dengan karakteristiknya adalah afektivitas, orientasi kolektif, partikularisme,
askripsi dan diffuseness.
B.
Pengertian,
Arti dan Definisi Desa
Pengertian Desa
. Menurut Sutardjo Kartohadikusumo Desa adalah
suatu kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri. Menurut prof.Drs.Bintato, desa merupakan perwujudan atau
kesatuan geografis, social, ekonomi, politik dan kulural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
C.
Konsep Sosiologi
Perdesaan
Sosiologi pedesaan adalah sosiologi yang
melukiskan dan mencakup hubungan manusia didalamnya dan antara kelompok –
kelompok yang ada di lingkungan pedesaan (rural dalam bahasa inggris).
Perkataan pedesaan dalam pemakaian sehari- hari mudah saja untuk dimengerti.
Tetapi jika harus diberikan batasan yang tepat adalah sukar juga. Jika kita
ikuti Maksud untuk mempelajari sosiologi pedesaan adalah untuk mengumpulkan
keterangan mengenai masyarakat pedesaan dan hubungan-hubungannya.yang
melukiskan setelitinya tingkah laku, sikap, perasaan, motif, dan kegiatan
manusia yang hidup dalam lingkungan pedesaan itu. Hasil dari penelitian
sosiologi pedesaan tadi dapat di pergunakan untuk usaha-usaha perbaikan
penghidupan dan kehidupan manusia pedesaan. Misalnya usaha penyuluhan
pertanian.
D.
Ciri-ciri Masyarakat Desa
·
Perilaku
homogen
·
Perilaku yang
dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
·
Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan
status .
·
Isolasi sosial,
sehingga static
·
Kesatuan dan
keutuhan cultural
·
Banyak ritual
dan nilai-nilai sacral
·
.Kolektivisme
·
Sederhana
·
Mudah curiga
·
Menjunjung
tinggi “unggah-ungguh” atau kesopanan
·
Lugas
·
Tertutup dalam
hal keuangan
·
Perasaan
“minder” terhadap orang kota
·
Menghargai
(“ngajeni”) orang lain
·
Jika diberi
janji, akan selalu diingat
·
Suka
gotong-royong
·
Demokratis
·
Religius
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia menjalani kehidupan didunia ini
tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri dalam artian butuh bantuan dan
pertolongan orang lain , maka dari itu manusia disebut makhluk sosial. Oleh
karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau
sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu
kehidupan didesa maupun diperkotaan. Tentunya itulah harapan kita bersama,
tetapi fenomena apa yang kita saksikan sekarang ini, jauh sekali dari harapan
dan tujuan pembangunan Nasional negara ini, kesenjangan Sosial, yang kaya makin
Kaya dan yang Miskin tambah melarat , mutu pendidikan yang masih rendah, orang
mudah sekali membunuh saudaranya (dekadensi moral ) hanya karena hal sepele
saja, dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita
rasakan bersama, mungkin juga fenomena itu ada pada lingkungan dimana kita
tinggal.
B. Saran
Tentunya penyusun menyadari bahwa apa
yang ada dalam makalah ini masih sangatlah jauh dari kata sempurna, oleh sebab
itu penyusun berharap kepada para pembaca dan penyimak makalah ini untuk
bersedia memberikan kritik ataupun saran yang sifatnya konstruktif untuk
kemudian bisa lebih memperbaiki lagi dalam penysunan makalah serupa yang akan
datang.
Beilharz,
Peter, 2003, Teori Teori Sosial, Pustaka Pelajar Yogyakarta.
Coser, Lewis A., 1982, Sociological Theory: A
Book of Readings, MacMillan Publishing, Co., Inc., USA.
Daldjoeni, N., 1997, Seluk Beluk Masyarakat
Kota, Alumni Bandung.
Fatchan, A., 2004, Teori-teori Perubahan
Sosial, Yayasan Kampusina Surabaya.
Giddens, Anthony, 2004, Sociology: Introductory
Readings, Polity, UK.
Haralambos, Michael dan Martin Holborn, 2000,
Sociology, Themes and Perspectives, Fifth
No comments:
Post a Comment