1

loading...

Thursday, June 27, 2019

MAKALAH KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN ( Problem-Problem Kepemimpinan )


MAKALAH KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

( Problem-Problem Kepemimpinan )

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai atau tidak tujuan suatu organisasi sangat tergantung pada pimpinannya. Sebagai suatu organisasi, lembaga pendidikan memerlukan tidak hanya seorang manajer untuk mengelola sumber daya lembaga pendidikan yang lebih banyak berkonsentrasi pada permasalahan anggaran dan persoalan administratif lainnya, tetapi juga memerlukan pimpinan yang mampu menciptakan sebuah visi dan semua komponen individu yang terkait dengan lembaga pendidikan. Pemimpin maupun manajer diperlukan dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Berbeda dengan organisasi lain, lembaga pendidikan merupakan bentuk organisasi moral yang berbeda dengan bentuk organisasi lainnya. Sebagai suatu organisasi, kesuksesan lembaga pendidikan,tidak hanya di tentukan oleh kepemimpinan pendidikan, tetapi juga oleh tenaga kependidikan lainnya dan proses lembaga pendidikan itu sendiri.
Kepemimpinan pendidikan berkewajiban untuk mengkoordinasikan ketenagaan pendidikan di lembaga pendidikan untuk menjamin teraplikasinya peraturan pada lembaga pendidikan. Kehidupan organisasi selalu dihubungkan dengan siapa pemimpinnya dan bagaimana memimpinnya. Sebuah negara itu maju atau tidak selalu dihubungkan dengan presidennya, baik sebagai kepala negara maupun sebagai kepala pemerintahan. demikian juga sekolah itu maju atau tidak, selalu dikaitkan dengan kepala sekolahnya. oleh karena itu, semua orang menyadari bahwa seorang pemimpin memiliki posisi yang sangat strategis dan peran yang sangat vital dalam memajukan atau mengembangkan sebuah organisasi.
                                                                                                BAB II
PEMBAHASAN
A. Problem-problem dalam kepemimpinan
1.) Kurang  rendah hati.  Seseorang memiliki egonya masing-masing terlebih jika ia memegang posisi atau jabatan tertentu. Jangan biarkan kekuatan anda menciptakan rasa aman yang salah. Pastikan bahwa setiap karyawan tahu bahwa jabatan dan kekuasaan anda tidak akan mempengaruhi sikap profesional anda sebagai pemimpin yang bijaksana. seorang pemimpin tidak perlu takut mengakui kelemahannya sendiri karena secara manusiawi semua orang punya kelemahan masing-masing. belajar dari kesalahan dan kelemahan Anda untuk menjadikan anda seorang pemimpin yang lebih kuat. Pimpin bawahan Anda dengan memberikan contoh yang baik termasuk sikap transparansi dengan tim.
2). Berpikir Secara Emosional. memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan  adalah hal yang wajar, namun tidak tepat jika dilakukan pada hal yang terkait dengan bisnis dan pekerjaan. tim atau bawahan Anda harus melihat sesuatu berdasarkan fakta dan logika jika anda ingin mendapat kepercayaan mereka. ketika anda memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan, maka tim tidak akan mengerti alasan rasional di balik keputusan anda tersebut. hal itu akan membuat mereka bingung, tidak yakin akan rencana dan keputusan anda di masa depan dan bahkan meragukan anda. jangan membuat keputusan hanya karena anda merasa itu harus dilakukan, melainkan diskusikan dulu dengan semua pihak terkait yang memang berpengalaman.
3).Menghindari konflik. Salah satu tugas terberat menjadi seorang pemimpin adalah untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam tim. sayangnya sering kali seorang pemimpin malah lari dari masalah yang terjadi karena ingin menghindari konflik berkelanjutan. konflik yang dibiarkan akan semakin membesar sehingga mempengaruhi kinerja atau produktivitas tim. Sebaiknya segera menyelesaikan masalah sebelum situasinya bertambah buruk. tidak sedikit manajer yang berasumsi bahwa sebuah masalah adalah akibat ketidakmampuan atau kinerja karyawan yang buruk. namun sebenarnya ada banyak sumber permasalahan lainnya seperti kesalah pahaman mengenai sesuatu.  pemimpin yang baik tidak seharusnya menghindari konflik atau tidak peduli terhadap apa yang dialami tim dan bawahannya. seorang pemimpin yang baik harus bisa peduli dan bersikap adil dalam mengatasi semua konflik.

4.). Mengerjakan hal yang  tidak penting. para pemimpin umumnya dipilih karena dipercaya dan dianggap tahu bagaimana cara menyelesaikan sesuatu dengan baik, namun tak jarang ada pemimpin yang perfeksionis. memimpin tim dengan memaksakan mereka agar bekerja sesuai dengan cara anda bukanlah hal yang baik. Tidak hanya membuat lelah diri sendiri dan bawahan, namun sikap ini juga menghalangi anggota tim untuk mencapai potensi mereka yang sesungguhnya. pemimpin yang pada akhirnya mengerjakan tugas sendiri karena tidak percaya atau puas dengan hasil kerja tim, bisa merugikan tim itu sendiri. Menurut penelitian, kebiasaan ini hanya akan menghasilkan 75% tugas yang dikerjakan oleh tim dan sisanya oleh si pemimpin. Seorang pemimpin yang baik harus percaya dan mendorong anggota timnya untuk bekerja dengan menyenangkan, profesional dan dapat mencapai tujuan bersama. tantang tim anda untuk bekerja secara maksimal, serta ikut bekerja sama dengan memfasilitasi prosesnya. beri mereka arahan dan parameter yang jelas untuk menyelesaikan pekerjaan.

5). Tidak percaya diri dengan kemampuan sendiri. tidak percaya akan diri sendiri dan kemampuan yang Anda miliki bisa menyebabkan orang lain ikut percaya hal itu dan meragukan kemampuan Anda sebagai pemimpin. Jika tak mau hal ini terjadi, maka jangan takut untuk menunjukkan apa yang Anda bisa jika anda yakin.

B. Teori, Dalil,  dan Bahan Kajian

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan telah ia laksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas lembaga secara keseluruhan. Bila ditelaah dari perkembangan teori, ada banyak teori kepemimpinan yang bisa ditelaah untuk mengkaji masalah kepemimpinan. Berikut ini beberapa teori tentang kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

1.Great Man Theory
Teori ini dilandasi keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang yang memiliki sifat-sifat luar biasa. Dia memiliki pembawaan sebagai pemimpin dengan sejumlah kualitas tertentu. Dia selalu sukses dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya, di mata pengikutnya dia dianggap sebagai orang besar. Kepemimpinan Sifat (Trait Theory) Pendekatan sifat didasari asumsi bahwa kondisi fisik dan karakteristik pribadi adalah penting bagi kesuksesan pemimpin. Hal tersebut akan menjadi faktor penentu yang membedakan antara seseorang pemimpin dengan bukan pemimpin.
Sifat – sifat pokok itu biasanya meliputi :                     
·         Kondisi fisik                           : energik, tegap, kuat
·         Latar belakang sosial               : berpendidikan dan berwawasan luas, serta berasal dari lingkungan sosial yang dinamis
·         Kepribadian                                        : adaptif, agresif, emosi stabil, populer dan kooperatif
Pendekatan ini terpusatkan pada pengidentifikasian intelektual, emosi, fisik, dan sifat pribadi lainnya dari pemimpin tersebut.
2.Teori Kepemimpinan Perilaku
Teori ini mengusulkan bahwa keefektifan kepemimpinan tergantung pada kesesuaian antara kepribadian, tugas, kekuatan, sikap, dan persepsi. Sejumlah pendekatan kepemimpinan yang berorientasi pada situasi telah dipublikasikan dan diteliti. Dua dari yang paling awal adalah model kontingengsi Fiedler dan teori jalur – tujuan. hanya setelah adanya hasil – hasil yang tidak meyakinkan dan kontradiktif dari banyak penelitian awal penelitian awal mengenai sifat dan pribadi-perilaku, barulah pentingnya situasi dipelajari lebih dekat oleh mereka yang berminat terhadap kepemimpinan. akhirnya, peneliti menyadari bahwa perilaku kepemimpinan yang dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi, sebagian besar tergantung pada situasi.
Pemikiran dasarnya adalah bahwa seorang pemimpin yang efektif haruslah cukup fleksibel untuk menyesuaikan atas perbedaan-perbedaan antara bawahan dan situasi. Memutuskan bagaimana mengarahkan individu lainnya adalah sulit dan membutuhkan suatu analisa mengenai pemimpin, kelompok, dan situasinya.
3.Teori Situasional
Teori kepemimpinan situasional dikembangkan oleh Paul Hersey dan Keneth H. Blanchard. Teori ini mencoba menyiapkan pemimpin dengan beberapa pengertian mengenai hubungan di antara gaya kepemimpinan yang efektif dan taraf kematangan pengikutnya. Teori ini juga berusaha menerapkan gaya kepemimpinan dengan situasi di mana kepemimpinan dilakukan. teori ini berasumsi bahwa pemimpin yang efektif tergantung pada taraf kematangan pengikut dan kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan orientasinya, baik orientasi tugas ataupun hubungan antar manusia. Makin matang si pengikut, pemimpin harus mengurangi tingkat struktur tugas dan menambah orientasi hubungannya.
 Pada saat seseorang atau kelompok/pengikut bergerak dan mencapai tingkat rata-rata kematangan, pemimpin harus mengurangi baik hubungannya ataupun orientasi tugasnya. Keadaan ini berlangsung sampai pengikut mencapai kematangan penuh, dimana mereka sudah dapat mandiri baik dilihat dari kematangan kerjanya ataupun kematangan psikologinya. Jadi, teori situasional ini menekankan pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan dengan tingkat kematangan pengikut. 
4.Kepemimpinan Charismatik            
Kepemimpinan di mana para pengikut beranggapan bahwa pemimpin mereka diakui memiliki kemampuan luar biasa. Kemampuan tersebut dimiliki sebagai anugerah atau takdir Tuhan. Pemimpin mereka memiliki kemampuan transendental. Hal ini dimaksudkan bahwa pengikutnya mempercayai bahwa pemimpin mereka mampu melindungi dirinya dari bahaya yang mengancam, pemimpin mereka mampu menghadapi krisis yang dihadapi kelompoknya. Pengikutnya juga percaya bahwa di bawah kepemimpinannya mereka akan keluar sebagai pemenang.
Beberapa ciri kepemimpinan charismatik antara lain :
• memiliki sifat-sifat radikal.
• memiliki visioner, tidak konvensional.
• memiliki keberanian mengambil resiko.
• selalu melakukan perubahan.
• memiliki kepercayaan diri yang kuat.
• pengikut mengagumi kemampuannya.
Dengan adanya berbagai teori kepemimpinan yang telah dijelaskan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa teori kepemimpinan akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan seseorang. Seseorang akan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga mereka dapat menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan baik, efektif dan inovatif, karena maju tidaknya suatu lembaga pendidikan tergantung pada pemimpinnya. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, maka bawahannya pun tidak mau mengikuti. Oleh karena itu, kualitas bawahan tergantung dari kualitas pemimpin. makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
Dalil yang menjelaskan tentang kepemimpinan yaitu :
1.QS. [An-Nisâ’/4:58-59]
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا﴿٥٨﴾يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya : Sesungguhnya Allâh menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allâh memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allâh adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allâh dan ta’atilah Rasûl(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allâh (al-Qur’an) dan Rasûl (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allâh dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [An-Nisâ’/4:58-59]
2.QS.al-Baqarah: 247:

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (٢٤٧)
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.
C.  Analisis                                                                                                                
·        Pemimpin adalah individu yang berusaha mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan bentuk paksaan untuk menstruktur aktivitas-aktvitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi.
·        Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah di tetapkan.
·        Fungsi utama pemimpin adalah kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja, antara lain :
1.      Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan penuh rasa kebebasan
2.      Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan
3.      Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam mengalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif
·        Teori-teori kepemimpinan adalah teori yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengkaji sejauh mana kepemimpinan telah ia laksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas lembaga secara keseluruhan. Teori ini juga digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana pemimpin itu terjadi.

BAB III
PENUTUP

     A.    Kesimpulan
Kepemimpinan berdiri di atas dasar kepercayaan. Saat kepercayaan rapuh, maka pemimpinnya akan segera runtuh. Sama halnya dengan sebuah kepemimpinan dalam pendidikan yang berdiri atas dasar kepercayaan. maka dari itu, hal yang paling mendasar dan terpenting ketika menjadi seorang  pemimpin adalah memberikan kepada anggota atau bawahannya. Karena dengan cara seperti itulah seorang pemimpin akan disegani dan dihormati dalam sebuah organisasi. biasanya tipe kepemimpinan seseorang tergantung pada gaya orang tersebut.
Suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan lembaga tipe kepemimpinan akan identik dengan gaya kepemimpinan seseorang melaksanakan suatu kepemimpinan. berbagai gaya atau tipe kepemimpinan banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari–hari, termasuk di sekolah. walaupun pemimpin pendidikan khususnya sekolah atau madrasah formal adalah pemimpin yang diangkat secara langsung baik oleh pemerintah maupun yayasan, atau melalui pemilihan.           

    B.     Saran
Kami dari penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan isi makalah masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan baik dari segi kata bahasa dan kalimat, untuk itu kritik dan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Hersey, Paul and Kenneth H. Blanchard. ( 1988 ). Management of Organization Behaviour: Utilizing Human Resources. New Jersey : Englewood Clifs Prentice Hall
Sondang P. Siagian. ( 2003 ). Teori dan Praktik Kepemimpinan ( cetakan kelima ). Jakarta : Rineka Cipta

No comments:

Post a Comment