MAKALAH
STATISTIKUJI T UNTUK
SAMPEL
YANG TIDAK
BERHUBUNGAN ATAU BERBEDA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistik
merupakan kumpulan data atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Statistik
berperan penting dalam setiap kegiatan penelitian, khususnya peneliian
kuantitatif. Kegiatan sebuah penelitian adakalanya dimaksudkan untuk menguji
keadaan atau sesuatu yang terdapat dalam suatu kelompok dengan
kelompok-kelompok yang lain. Peneliti menggunakan statistik untuk dua tujuan:
(1) statistik digunakan untuk mengorganisasi dan meringkaskan informasi agar
peneliti dapat melihat apa yang terjadi dalam penelitiannya dan dapat
mengomunikasikan hasilnya kepada orang lain; (2) statistik membantu peneliti
untuk menjawab pertanyaan penelitian berdasakan hasil kalkulasi statistik yang
diperoleh.
Dalam
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari kita sering dihadapkan pada berbagai
persoalan yang menuntut penyelesaian secara tepat dan akurat. Penyelesaian yang
dalam hal tertentu dapat disamakan artinya dengan pembuatan keputusan yang
dapat dilakukan secara tepat dan akurat jika kita memiliki informasi yang cukup
tentang persoalan yang akan diputuskan dan analisis informasi tersebut secara
tepat pula. Jadi. Untuk dapat membuat keputusan secara tepat, terlebih dahulu
dibutuhkan informasi dan analisis terhadap informasi tersebut yang keduanya
harus juga diperoleh dan dilakukan secara tepat pula. Untuk keperluan inilah
statistik dibutuhkan dan karenanya menjadi penting.
Dalam
makalah ini, akan membahas mengenai Uji T untuk sampel yang tidak berhubungan
atau berbeda. Rata-rata hitung yang ingin diuji perbedaannya, yaitu apakah
berbeda secara signifikan atau tidak, dapat berasal dari distribusi sampel yang berbeda, dapat pula dari sampel
yang berhubungan. Distribusi sampel yang berbeda dimaksudkan sebagai
sampel-sampel yang berasal dari dua populasi yang berbeda, atau singkatnya
kelompok subjeknya berbeda, atau sering juga disebut sebagai sampel bebas (independent samples).
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Apa pengertian uji T untuk sampel yang tidak berhubungan atau berbeda ?
2.
Apa tujuan dan kegunaan uji T untuk sampel yang tidak berhubungan atau
berbeda ?
3.
Apa kelebihan dan kekurangan uji T untuk sampel yang tidak berhubungan atau
berbeda ?
4.
Bagaimana penghitungan uji T untuk sampel yang tidak berhubungan atau
berbeda ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui pengertian uji T untuk sampel yang tidak berhubungan atau
berbeda.
2.
Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan uji T untuk sampel yang tidak
berhubungan atau berbeda.
3.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan uji T untuk sampel yang tidak
berhubungan atau berbeda.
4.
Untuk mengetahui enghitungan uji T untuk sampel yang tidak berhubungan atau
berbeda.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Uji T untuk Sampel yang Tidak Berhubungan atau
Berbeda
Menurut Sudjiono, uji T atau
tes T adalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran
atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean
sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat
perbedaan yang signifikan. Statistik yang digunakan untuk menganalisis
perbedaan di antara dua kelompok tersebut adalah uji T sampel yang tidak
berhubungan atau berbeda (bebas). Rata-rata hitung yang ingin diuji perbedaannya, yaitu
apakah berbeda secara signifikan atau tidak, dapat berasal dari distribusi sampel yang berbeda, dapat pula dari sampel
yang berhubungan. Distribusi sampel yang berbeda dimaksudkan sebagai
sampel-sampel yang berasal dari dua populasi yang berbeda, atau singkatnya
kelompok subjeknya berbeda, atau sering juga disebut sebagai sampel bebas (independent samples).
Statistik
uji T digunakan untuk menguji hipotesis mengenai nila rata-rata populasi dalam
hal tidak diketahui nilai deviasi baku populasi.[1]
Rumus untuk uji T tersebut memiliki struktur yang sama sebagaimana rumus skor
–z, kecuali uji T menggunakan perkiraan kesalahan baku sebagai pembaginya.
Dalam statistik, uji T merupakan salah satu metode uji parametrik (parametric test) yaitu instrumen statistik
yang digunakan untuk meneliti seberapa sering hasil pengamatan dapat terjadi
semata-mata karena faktor kebetulan. Uji parametrik membuat asumsi mengenai
populasi dari data yang diperoleh dari sampel. Statistik parametrik digunakan
untuk membandingkan mean atau nilai
rata-rata sampel yang diamati dengan nilai rata-rata yang diharapkan secara
normal dari distribusi nilai rata-rata. Singkatnya, uji T membandingkan nilai
rata-rata satu sama lain untuk menentukan adanya signifikansi statistik.
Uji
beda dua rata-rata hitung dari dua sampel pada hakikatnya merupakan uji dari
dua distribusi rata-rata hitung. Untuk maksud itu diperlukan alat taksir untuk
mengetes ada atau tidaknya perbedaan yang mencakup kedua distribusi yang
bersangkutan. Alat estimasi yang dipergunakan adalah simpangan baku perbedaan rata-rata
hitung (S1-1)
kedua distribusi sampel tersebut.
Perbedaan antara rata-rata
hitung dua sampel (1 ─ 2) dicari dengan menghitung rasio-t (t-rasio)
Rasio-t dihitung dengan cara: mencari selisih antara rata-rata hitung kelompok
sampel ke-1 dengan kelompok sampel ke-2 dibagi simpangan baku perbedaan
rata-rata hitung kelompok sampel ke-1 dan ke-2 (S1-1).
Cara yang dimaksudkan dapat dituliskan dengan rumus:
t = [7.1]
Adapun rumus untuk
mencari simpangan baku perbedaan rata-rata hitung (S1-2)
itu adalah sebagai berikut.
S1-2 = [7.2]
S1-2 :
Simpangan baku perbedaan rata-rata hitung sampel ke-1 dan ke-2
: Varians populasi
N1,
N2
: Jumlah subjek kelompok sampel ke-1 dan ke-2
Karena simpangan
baku perbedaan rata-rata hitung (S1-1).
Kedua distribusi sampel diperoleh dari rumus diatas, rumus t-tes juga dapat
dituliskan ke dalam rumus berikut.
t = [7.3]
Untuk mengerjakan rumus
[7.2] di atas terlebih dahulu harus diketahui besarnya varians populasi (s2)
yang merupakan alat untuk estimasi. Varians populasi diperoleh dari kombinasi
kedua data sampel, dan haruslah merupakan varians yang tidak berpihak. Rumus
varians populasi (s2) yang dimaksud adalah sebagai berikut.
s2
= [7.4]
Untuk menghitung
varians populasi (s2) tersebut juga dapat dicari dengan menggunakan rumus lain yang lebih menguntungkan.
s2 = [7.5]
Karena terdapat dua
distribusi sampel, simpangan baku rata-rata hitung kuadrat itu harus pula
dihitung dari kedua distribusi sampel yang bersangkutan. Sebelum menghitung
simpangan baku perbedaan rata-rata hitung terlebih dahulu harus dihitung
simpangan baku rata-rata hitung kuadrat untuk tiap distibusi sampel tersebut.
Adapun rumus yang digunakan yaitu:
S21 = [7.6]
Simpangan baku
perbedaan rata-rata hitung antara kedua distribusi sampel diperoleh dengan cara
mengakar jumlah simpangan baku rata-rata hitung kuadrat distribusi sampel
pertama dengan simpangan baku rata-rata hitung kuadrat distribusi sampel kedua.
Rumusnya adalah :
S1 -2 =+ [7.7]
B.
Tujuan dan Kegunaan Uji T untuk Sampel yang Tidak
Berhubungan atau Berbeda
Tujuan dari uji T untuk sampel
yang tidak berhubungan atau berbeda yang diulas dalam makalah ini adalah untuk
menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan di antara kelompok-kelompok
yang diuji. Ada atau tidak ada perbedaan itu telah diwujudkan ke dalam bentuk
hipotesis. Sementara kegunaan uji T untuk sampel yang tidak berhubungan atau
berbeda ialah teknik statistik uji coba itu dimaksudkan untuk menguji hipotesis
penelitian, baik berupa hipotesis nol atau hipotesis nihil (Ho) maupun
hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (Ha).[2]
C.
Contoh Penghitungan
Misalnya, lewat sebuah
penelitian kita bermaksud menguji signifikansi beda kemampuan berbicara dalam
bahasa Inggris antara mahasiswa yang bertipe ekstrover (lebih menyukai
lingkungan yang interaktif) dengan yang bertipe introver (lebih senang
menyendiri). Berdasarkan sejumlah landasan teoretis yang dikembangkan,
hipotesis yang diajukan adalah hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi
“Terdapat perbedaan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris yang signifikan
antara mahasiswa yang bertipe ekstrover dengan yang bertipe introver”.
Setelah dilakukan pengukuran
oleh peneliti dengan tim penilai kemampuan berbicara yang dapat
dipertanggungjawabkan, hasilnya disajikan dalam tabel di bawah ini. Kelompok
pertama (X1) adalah mahasiswa yang bertipe ekstrover, sedang
kelompok kedua (X2) adalah yang bertipe intover. Berikut merupakan
hasil tes kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa yang bertipe ekstrover,
sedang kelompok kedua (X2) adalah yang bertipe intover.
No
Urut
|
Mahasiswa
Ekstrover (X1)
|
Mahasiswa
Introver (X2)
|
||||||
Skor
(X1)
|
f
|
fX1
|
fX12
|
Skor
(X2)
|
f
|
fX2
|
fX22
|
|
1.
|
80
|
4
|
80
|
6.400
|
75
|
1
|
75
|
5.625
|
2.
|
75
|
4
|
300
|
22.500
|
73
|
1
|
73
|
5.329
|
3.
|
72
|
5
|
360
|
25.920
|
70
|
3
|
210
|
14.700
|
4.
|
70
|
10
|
700
|
49.000
|
66
|
5
|
330
|
21.780
|
5.
|
68
|
15
|
1.020
|
69.360
|
65
|
9
|
585
|
38.025
|
6.
|
65
|
13
|
845
|
54.925
|
62
|
15
|
930
|
57.660
|
7.
|
63
|
6
|
378
|
23.814
|
60
|
9
|
540
|
32.400
|
8.
|
60
|
4
|
240
|
14.400
|
58
|
4
|
232
|
13.456
|
9.
|
65
|
2
|
110
|
7.050
|
55
|
3
|
165
|
9.075
|
10.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
50
|
2
|
100
|
5.000
|
|
|
N = 60
|
= 4.033
|
X12= 272.369
|
|
N= 52
|
= 3.240
|
X12= 203.050
|
1 = = 67,217
2 = = 62, 308
Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
rumus-rumus yang telah disebutkan di atas. Sebelum menghitung koefisien t,
terlebih dahulu haruslah dihitung varians populasi )
yang digunakan untuk menghitung simpangan baku perbedaan rata-rata hitung (S1-1)
kedua distribusi sampel itu. Kedua penghitungan pendahuluan itu sebagai
berikut:
) =
=
= 22,3387279
Setelah besarnya
varians populasi )
ditemukan, selanjutnya dapat dihitung simpangan baku perbedaan rata-rata hitung
(S1-1)
kedua distribusi sampel itu dengan lebih sederhana. Namun, berdasarkan tersebut dapat juga langsung dihitung indeks
t-rasio. Hal yang terakhir itulah yang dicontohkan berikut:
t =
=
=
5,4819131 (dibulatkan menjadi: 5,482)
Nilai t-rasio atau
dapat juga disebut sebagai: t-observasi atau t-parametrik tersebut haruslah
dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai kritis t (tabel di atas). Namun,
sebelumnya terlebih dahulu harus dihitung besarnya derajat kebebasan (db,
degree of fredom, df). Rumus untuk menghitung db adalah: N1+N2-2
(60+52-2=110). Perlu dicatat bahwa nilai t tidak membedakan positif atau
negatif karena yang digunakan adalah angka mutlaknya. Artinya, baik nilai t itu
positif atau negatif, hal itu tidak berpengaruh.
Derajat kebebasan
(db) 110 tidak ditemukan tabel nilai-nilai kritis t, sedang yang ada di sekitar
itu adalah db 60 dan 120. Nilai kritis t dengan db 60 pada taraf signifikansi
5% adalah sebesar 2,000, 1% sebesar 2,660, dan 0,1% sebesar 3,460, sedang
dengan db 120 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,980, 1% sebesar 2,617 dan
0.1% sebesar 3,373. Karena db 110 lebih besar daripada 60 dan lebih kecil
daripada 120, kita perlu melakukan interpolasi. Untuk amannya, kita dapat
membagi dua jumlah db 60 dan 120. Jadi, taraf signifikansi 5% sebesar
1,990(2,000+1,980:2=1,990), 1%, sebesar 2,638 (2,660+2,617:2=2,638), dan 0,1%
sebesar 3,416 (3,460+3,373:2=3,416).
Ternyata nilai t
tabel baik pada taraf signifikansi 5%, 1% maupun 0,1% semuanya lebih kecil
daripada nilai t-observasi. Dengan kata lain, nilai t yang diperoleh dari
penghitungan lebih besar daripada nilai t tabel pada taraf signifikansi 0,1%.
Dengan demikian,
berdasarkan bukti empirik yang diperoleh di lapangan, Ha yang berbunyi:
Terdapat perbedaan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris yang signifikan
antara mahasiswa yang bertipe ekstrover dengan yang bertipe introver”,
diterima. Artinya, berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh lewat kerja
penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang bertipe
ekstrover dengan yang bertipe introver dalam hal kemampuan berbicara dalam
bahasa Inggris.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Statistik
merupakan kumpulan data atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Statistik
berperan penting dalam setiap kegiatan penelitian, khususnya peneliian
kuantitatif. Kegiatan sebuah penelitian adakalanya dimaksudkan untuk menguji
keadaan atau sesuatu yang terdapat dalam suatu kelompok dengan
kelompok-kelompok yang lain. Uji T atau tes
T adalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel
yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan
yang signifikan. Statistik yang digunakan untuk menganalisis perbedaan di
antara dua kelompok tersebut adalah uji T sampel yang tidak berhubungan atau
berbeda (bebas).
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiyantoro,
Burhan, Gunawan dan Marzuki. 2009. Statistik
Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Morissan.
2016. Statistik Sosial. Jakarta:
Kencana.
[2] Burhan
Nurgiyantoro, Gunawan dan Marzuki. Statistik
Terapan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009) hlm 180.
No comments:
Post a Comment