1

loading...

Sunday, October 29, 2017

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN 
KONSEP UMUM PERORGANISASIAN MANEJEMEN PENDIDIKAN

BAB I
 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
 Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan mahluk social. Sejalan dengan tingkat kematangan (keinginan dan kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali dari tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern. Sebuah organisasi adalah pola hubungan banyak yang saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama.
  Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen. Organisasi identik dengan sekelompok Individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem. pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
 Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang di miliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunanya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
 Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus di pelajari dengan baik. Contohnya jika kita bekerja pada sebuah perusahaan, kita kan melakukan suatu organisasi. Oleh sebab itu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dari organisasi, fungsinya dan apa manfaatnya. 

B.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian  pengorganisasian pendidikan ?
2. Apa saja struktur organisasi ?
3. Apa saja jenis-jenis organisasi ?
4. Apa saja budaya organisasi ?
5. Apa saja karateristik budaya organisasi ?
C.     Tujuan
1. Mengetahui pengertian organisasi
2. Mengetahui struktur organisasi
3. Mengetahui jenis-jenis organisasi
4. Mengetahui budaya organisasi
5. Mengetahui karateristik budaya organisasi










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Organisasi Pendidikan
Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum yang berarti alat. Sedangakan, organize (bahasa Inggris) berarti mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. Organizing (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk mencapai sesuatu. Organisasi sebagai salah satu fungsi manajemen sesungguhnya telah banyak didefinisikan oleh para ahli. Gibson at.al mengartikan organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Robbins mendifinisiskan organisasi sebagai kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang realtif dapat didentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok tujuan.
Dari beberapa pengertian tersebut, organisasi adalah sebuah wadah, tempat, atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk menacapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan, pengorganisasi (organizing) merupakan proses pembentukan wadah/ sistem dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Jika dikaitkan dengan pendidikan (organisasi pendidikan), organisasi adalah tempat untuk melakukan aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Sedangkan, peroganisasian pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau sistem dalam rangka melakukan kegiatan kependididkan untuk mencaapai tujuan pendidikan yang di inginkan.
Unsur-unsur dasar yang membentuk sebuah organisasi adalah sebagai berikut:
1.      Adanya tujuan bersama
Organisasi mensyaratkan sesuatu yang akan diinginkan, biasanya terumuskan dalam visi, misi, target, dan tujuan. Tujuan inilah yang menyatukan ber agai unsur dalam organisasi.
2.      Adanya kerja sama dua orang atau lebih
Organisasi terbentuk karena adanya kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
3.      Adanya penbagian tugas
Untuk efektivitas, efisien, dan produktivitas organisasi dibuthkan pembagian tugas.
4.      Adanya kehendak untuk berkerja sama
Anggota organisasi mempunyai kemauan/ kehendak untuk bekerja sama untuk mencpai tujuan bersama.[1]

B.     Struktur Organisasi
Struktur organisasi manajemen berkembang sekitar tahun 1960, yang didominasi oleh teori struktur organsasi manajemen klasik, yang menyatakan bahwa ada satu struktur terbaik bagi organisasi. Pada umunya struktur organisasi berbentuk piramida karena merupakan sebuah gambaran mengenai bagaimana para manjemen harus mendelegasikan otoritas dalam organisasi yang besar, dan hanya keputusan yang tidak biasa atau merupakan pengecualiaan yang harus kembali ke hierarki atas untuk diputuskan. Menurut Stoner struktur organisasi dibangun oleh lima unsur yaitu; spesialisasi aktivitas, standarisasi aktivitas, koordinasi aktivitas, sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan serta ukuran unit kerja.[2]
Dalam manjemen struktur pendidikan islam dalam pengolaan tugas yang diterima setiap personalia, kepada siapa mereka bertanggung jawab, melaporkan hasil kerja, dengan siapa mereka bekerja sama, berinteraksi, kewenangan untuk memerintah, dan pekerjaan apa saja yang menjadi kewajiban masing-masing. Dalam pemetaan tersebut, personalia harus memperhatikan segi tga interaksi, yaitu interkasi keatas yang berarti interaksi dengan orang memeberi tanggung jawab dan pihak yang menerima hasil laporan kerja; interaksi kesamping, yaitu mitra kerja atau pihak yang diajak bekerja sama; dan interaksi kebawah, yaitu hubungan personalia dengan orang lain yang menjadi bawahannya sekaligus pemerintah dan binaan. [3]
Enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer hendak mendesain struktur:
1.      Spesialis Pekerjaan
Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi kedalam
beberapa pekerjaan tersendiri.
2.      Departementalisasi
Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Departemtalisasi dapat berupa proses, produk, geografi dan pelanggan.
3.      Rantai Komando
Garis komando yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
4.      Rentang Kendali
Jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif dan efisien.
5.      Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi mengacu pada tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi sedangkan desentralisasi adalah sebaliknya.
6.      Formalisasi
Sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Kemudian adapun desain organisasi yang umum adalah sebagi berikut.
1.      Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang diciriikan dengan penyusunan yang rendah, rentan keendali yang luas hanya berpusat pada seorang saja dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak di praktikan dalam usaha-usaha kecil dimana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan dimanapun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.
2.      Birokrasi
Birokrasi adalah sebuh struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi aturan dan ketentuan yang sangat formal tugas-tugas yang di kelompokan ke dalam berbagai departemen fungsional wewenang, terpusat, rentang kendali yang sempit dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
3.      Struktur Matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departemen temenisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat di temukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, serta perusahaan hiburan.
4.      Desain Struktur Organisasi modern
a.       Struktur Tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengoordinasika kegiatan-kegiatan kerja.
b.      Organisasi Virtual adalah organisasi inti kecil yang masuk mensopkontrakan fungsi-fungsi utama bisnis secara detail.
c.       Organisasi Nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki rintang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang di berdayakan.
Model desain struktur organisasi
1.      Model mekanistik
Struktur yang bercirikan departementalisasi yang luas, formaliasi yang tinggi jaringan informasi terbatas dan sentralisasi.
2.      Model organik
Struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi rendah, jaringan yang kemprehensif dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipasif.
3.      Model Piramid
Persis piramid
4.      Model Horiontal
Model yang dibuat denga menarik garis lurus secara horizontal dengan pembagian fungsional masing-masing bersama tugasnya masing-masing.
Factor penentuan struktur organisasi
1.      Strategi
Salah satu sarana yang di gunakan manajemen untuk mencapai sasarannya.
2.      Ukuran organisasi
Bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya.
3.      Teknologi
Mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
4.      Lingkungan
Sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi.[4]
            Macam-macam Struktur Organisasi memiliki enam macam, diantaranya:
1.       Struktur Organisasi Garis (Line Authority Structure)
Organisasi garis merupakan bentuk tertua organisasi dan paling sederhana. Biasanya terdapat dalam organisasi yang relatif kecil, dan
struktur ini tidak cocok untuk organisasi yang besar karena kompleks dan luasnya bidang garapan yang harus ditangani organisasi sehingga memerlukan adanya pendelegasian wewnang kepada bawahannya. Anggotanyapun relatif sedikit dan pemimpin memegang saham paling banyak.
Description: Description: Hasil gambar untuk gambar struktur organisasi garis
2.      Struktur Organisasi Garis Dan Staf
Pada struktur ini terdapat dua orang yang berpengaruh pada roda organisasi, kelompok pertama menjalankan tugas pokok-pokok dalam mencapai tujuan yang ditempatkan di dalam kotak. Sedangkan kelompok kedua, melakukan tugasnya berdasakan keahlian yang mereka miliki yang dikatakan sebagi staf.
Description: Description: http://blog.ub.ac.id/dichopradipta/files/2014/02/lini-dan-staff.gif
3.      Organisasi Fungsional
Organisasi yang pebagian tugasnya sesuai dengan keahliaan masing-masing. Organisasi ini tidak terlalu menekankan aturan struktural, namun menekankan pada sifat dan macam fungsi yang akan dilaksanakan. Bawahan dapat menerima perintah dari beberapa pejabat dan mempertanggung jawabkannya pada pejabat masing-masing.
Description: Description: Hasil gambar untuk gambar organisasi fungsional
4.      Organisasi Devisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Description: Description: Hasil gambar untuk struktur defisional
5.      Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen
Organisasi komite terdiri dari :
a.        Executive Committe (Pimpinan komite)
yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini
b.      Staff Committee
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Description: Description: Hasil gambar untuk struktur komite
6.      Organisasi Matriks
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu or­ganisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikum­pulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan.[5]
Description: Description: Hasil gambar untuk struktur matriks



C.     Jenis-Jenis Organisasi
1.      Organisasi formal
Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh struktur organisasi. Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama antara organisasi formal dan informal. Struktur organisasi formal dimaksud untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung jawab kepada personel dan membangun hubungan tertentu diantara orang-orang pada berbagai kedudukan. Lembaga pendidikan (SD/MI,SMPT/MTs, SMU/MA) merupakan contoh organisasi formal.
Struktur dalam organisasi formal memperlihatkan unsur-unsur adminitrasi sebagai berikut:
a.       Kendudukan.
Struktur mengembangkan letak/posisi setiap orang dalam organisasi.
b.      Hierarko kekuasaan
Struktur dugambar sebagai suatu rangkaian hubungan antara suatu orang dan orang lain dalam suatu organisai.
c.       Kedudukan garis dan staf
Organisasi garis menegaskan struktur pengambilan kepuusan, ajaln permohonan, dan saluran komunikasi resmi untuk melaporkan informasi dan mengeluuarkan intruksi, perintah dan petunjuk pelaksanaan
Bentuk/skema struktur organisasi formal dapat berbentuk piramidal, mendatar, atau melingkar.
2.      Organisasi Informal
Organisasi informal ini adalah adanya norma prilaku, tekanan untuk menyesuaikan diri, dan adanya kepemimpinan informal.
3.      Organisasi Penyelenggaraan Pendidikan Nasional

D.    Budaya Organisasi
1.      Pengertian Budaya Organisasi
Beberapa definisi tentang budaya organisasi, Stephen P.Robbins mengemukakan, “Organizational culture is a common perception held by the organizational cultur is the set of assumption, beliefs, values and norms that is shared among members.” Michael Amstrong mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah pola sikap, keyakinan, asumsi, dan harapan yang dimiliki bersama yang mugkin tidak dicatata, tetapi membentuk cara bagaimana orang-orang bertindak dan berinteraksi dalam organisasi dan mendukung bagaimana hal-hal dilakukan.
Beberapa pengertian diatas menunjukkan bahwa budaya organisasi merupaka nilai- nilai, kepercayaan, asumsi-asumsi, sikap-sikap, dan kebiasasan-kebiasaan seseorangn atau kelompok manusia yang mempengaruhi prilaku kerja dan cara bekerja dalam organisasi. Dalam pengertia lain, juga dapat dikatakan bahwa budaya organisasi adalah sebuah sistem nilai, kepercayaan, dan kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasiyang saling berinteraksi sehingga menghasilkan norma-norma prilaku organisasi.
2.      Fungsi Budaya Organisasi
Budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah:
1.      Memberikan identitas organisasi kepada anggotanya
2.      Memudahkan komitmen kolektif
3.      Mempromosikan stabilitas sistem sosial
4.      Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaanya.

E.     Karakteristik Budaya Organisasi
Susanto mengemukakan sepuluh karakteristik budaya organisasi sebagai berikut:
1.      Inisiatif individu
2.      Toleransi terhadap resiko
3.      Pengarahan
4.      Integrasi
5.      Dukungan manajemen
6.      Pengawasan
7.      Identitas
8.      Sistempenghargaan pun akan dilihat dalam budaya organisasi
9.      Toleransi terhadap konflik
10.  Pola komunikasi yang terbatas pada hirarki formal dari setiap perusahaan.
F.      Pembentukan budaya organisasi
Terbentuknya budaya organisasi tidak dapat lepas dari dukungan kelompok dan terbentuk dalam waktu yang lama. Pembentukan budaya organisasi juga melibatkan leader/ tokoh  (top manager) yang secara ketat menerapkan isi, misi, visi dan nilai nilai organisasi kepada para bawahannyasehingga dalam waktu tetentu menjadi kebiasaan dan diajikan acuan oleh seluruh anggotanya untuk bertindak dan berprilaku.

G.    Mengelola konflik organisasi
Konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih angota angota atau kelompok kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya–sumber daya yang terbatas atau kegiatan–kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai, atau persepsi. Konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara orang orang, kelompok–kelompok, atau organisasi–organisasi.
Konflik dapat dilihat dari beberapa sudut pandang berikut:
1.      Pandangan Tradisional
Pada pandangan tradisional semua koflik buruk dan negatif. Konflik disamakan dengan istilah kekerasan (violence) yang merugikan, tetapi harus dihindari dan diatasi dan hal ini menunjukkan kelemahan dan merupakan tanda rendah perhatian pada organisasi.
2.      Pandangan Hubungan Manusia
Pristiwa konflik merupakan peristiwa normal dalam interaksi antara individu denga kelompok dalam organsasi.
3.      Pandangan Interaksional atau Pluralis
Konflik hanya tidak hanya suatu kekuatan positif dalam suatu kelompok, tetapi juga mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja efektif.[6]
H.    Tujuan dan Manfaat Organisasi Pendidikan
Dengan demikan, diantara tujuan dan manfaat organisasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Mengatasi keterbatasan kemampuan. Kemauan, dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan.
2.      Tercipanya efektivitas dan efesiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3.      Dapat menjadi wadah pengenbangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
4.      Menjadi tempat pengenbangan ilmu pengetahuan.




























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Organisasi adalah sebuah wadah, tempat, atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk menacapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan, pengorganisasi (organizing) merupakan proses pembentukan wadah/ sistem dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer hendak mendesain struktur:
1.      Spesialis Pekerjaan
Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi kedalam
beberapa pekerjaan tersendiri.
2.      Departementalisasi
Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Departemtalisasi dapat berupa proses, produk, geografi dan pelanggan.
3.      Rantai Komando
Garis komando yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
4.      Rentang Kendali
Jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif dan efisien.
5.      Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi mengacu pada tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi sedangkan desentralisasi adalah sebaliknya.
6.      Formalisasi
Sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Kurnaidi Didin, Imam Machali, 2006. Manajemen Pendidikan Konsepdan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-ruz Media
 Fatah Nanang,2009. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Qomar Mujamir,2007. Manajemen Pendidikan Islam,Malang: PT Gelora Aksara Pratama














[1]Didin Kurnaidi, Imam Machali, Manajemen Pendidikan Konsepdan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-ruz Media 2016, hal 239-241.
[2]Nanag Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya 2009, hal 73.
[3]Mujamir Qomar, Manajemen Pendidikan Islam,Malang: PT Gelora Aksara Pratama 2007,hal 225
[4]Adji Setijpro dkk, Anatomi Manajemen Pendidikan, Bogor: IPB 2015, hal 28-31.  
[5]Husein Isman, Manajemen Teori Praktek dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hal 171-175.
[6]Didin Kurnaidi, Imam Machali, Manajemen Pendidikan Konsepdan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-ruz Media 2016, hal  242-264.

No comments:

Post a Comment