MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN ’’ ‘’KONSEP DASAR MANAJEMEN ’’
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Manajemen
sebagai ilmu yang dibutuhkan oleh manusia sebagai tatanan di dalam kehidupan
baik secara individu maupun kelompok. Manajemen sebagai kolektivitas
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen yang merupakan ilmu perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian manajemen?
2.
Bagaimana unsur-unsur manajemen pendidikan?
3.
Apa tujuan dan manfaat manajemen pendidikan?
4.
Bagaimana pembagian manajemen?
5.
Bagaimana komposisis keterampilan manajemen?
6.
Bagaiman ruang lingkup manajemen?
7.
Apa prinsip-prinsip manajemen pendidikan?
C.
Tujuan Makalah
1.
Untuk mengetahui pengertian manajement.
2.
Untuk memahami unsur-unsur manajemen pendidikan.
3.
Untuk mengetahui tujuan dan manfaat manajemen
pendidikan.
4.
Untuk memahami pembagian manajemen.
5.
Untuk mengetahui komposisis keterampilan manajemen.
6.
Untuk memahami ruang lingkup manajemen.
7.
Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pendidikan.
Manajemen
pendidikan merupakan subjek yang sangat penting dalam organisasi yang berfungsi
sebagai alat untuk menetapkan tujuan dan mempertimbangkan aspek positif antara
masukan (input) atau keluaran (output) agar tercapai efektivitas organisasi dan
produktivitas organisasi dengan memadukan semua jenis investasi yang dilakukan
manajer dan pegawai dalam melaksanakan aktivitas sesuai dengan kapasitasnya
dalam organisasi secara serasi dan seimbang.
Pada perkembanganya,
manajemen saat ini menjadi sebuah proses untuk membantu tercapainya efektifitas
dan efisiensi dalam bekerja. Menurut pandangan, Hitt, Black, dan Porter bahwa :
1.
Management is process: it
involves a series of actifities and operation, such a planning, deciding and
evaluating.
2.
Management involves
assembling as using sets of resources: human, financial, material and
informational.
3.
Management involves acting
in a goal directed manner to accomplish task.
4.
Managemen involves activities successfully to achieve
particular levels of desired results.
Manajemen
adalah proses inti (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan)
sebagai langkah pemberdayaan seluruh sumber dan potensi manajemen baik manusia,
metode, material, sarana dan prasarana maupun keuangan agar dapat mencapai
tujuan organisasi. Dengan demikian bahwa manajemen mempunyai peranan sebagai
berikut:
1.
Merumusksn atau mengoordinasikan perumusan visi dan
misi organisasi serta menguraikan menjadi tugas pokok dan uraian jabatan setiap
individu.
2.
Menyusun struktur dengan tugas pokok, fungsi-fungsi
dan sasaran masing-masing unit organisasi.
3.
Menyusun sistem dan mekenisme kerja yang jelas baik di
masing-masing unit organisme maupun antara unit organisasi.
4.
Merencanakan dan mengadakan sarana dan peralatan kerja
termasuk gedung, peralatan kantor dan tempat kerja, serta alat-alat kerja
lainya.
5.
Merencanakan
dan mengadakan karyawan atau perkerja untuk mengisi semua jabatan yang
ada, masing-masing dengan kualifikasi yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
6.
Mengoordinasikan pelaksanaan tugas di
masing-masingunit organisasi.
7.
Mengawasi pelaksanaan tugas di semua unit organisasi.
B. Unsur-Unsur Manajemen Pendidikan.
Setiap
perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang baik.
Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya
tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya
untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-unsur tersebut
diantaranya sebagai berikut.
a) Human
(Manusia)
Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa
adanya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah
makhluk kerja.
b) Money
(Uang)
Uang
merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
c) Materials
(Bahan)
Material
terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak
akan tercapai hasil yang dikehendaki.
d) Machines
(Mesin)
Dalam
kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efisiensi kerja.
e) Methods
(Metode)
Dalam
pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang
baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan
sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai
pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode
baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama
dalam manajemen tetap manusia itu sendiri.
f) Market
(Pasar)
Memasarkan
produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka
proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksi merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.
Unsur-
unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah perusahaan
dalam melakukan kegiatan perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga menjadi
penunjang dalam melaksanakan proses manajemen. Kini, Anda dapat membuat laporan
keuangan dengan mudah menggunakan software akuntansi seperti Jurnal. Dengan
menggunakan laporan keuangan dari Jurnal, Anda dapat lebih mudah melakukan
kegiatan manajemen prusahaan hingga memudahkan dalam menentukan keputusan
manajemen.
C. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan.
Tujuan dan manfaat utama manajemen
pendidikan adalah untuk melaksanaan
suatu pembentukan kepribadian pelajar yang berdasarkan dengan tujuan dari
pendidikan nasional dan tingkat perkembangan atau perbaikan untuk usia
pendidikan. Secara umum ada
beberapa tujuan dan manfaat manajemen pendidikan sebagai berikut.
a. Terwujudnya
suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna
(PAKEMB).
b. Terciptanya
peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
c. Terpenuhinya
salah satu dari 5 kompotensi tenaga kependidikan ( tertunjangnya kompetensi
manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer ).
d. Tercapainya
tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.
e. Terbekalinya
tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi
pendidikan ( tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan
).
f. Teratasinya
masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya.
g. Terciptanya perencanaan
pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel.
h. Meningkatnya
citra positif pendidikan.
D.
Pembagian Manajemen.
Manajemen
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari mana kita melihatnya
atau dari sudut mana kita meletakkan dasar pembagiannya. Secara berturut-turut,
berikut ini akan dipaparkan seperti di bawah ini:
·
Manajemen
tingkat atas (Top Management). Yang termasuk golongan ini adalah Direksi,
Presiden Perusahaan dll.
·
Manajemen
tingkat menengah (Midle Management). Yang termasuk dalam golongan ini adalah
Kepala-kepala Bagian, Kepala Devisi, Kepala Seksi dll.
·
Manajemen
tingkat bawah (Lower Management). Yang termasuk kategori
ini yaitu Kepala Mandor, Mandor-mandor
Dari
batasan di atas, jelas sudah bahwa di dalam suatu organisasi itu senantiasa
terdapat beberapa manajer (top manager, middle manager, lower
manager).
Masing-masing
manajer itu secara universal mempunyai tugas yang sama, yaitu mendayagunakan
semua sumber daya dalam rangka pencapaian suatu tujuan, namun walaupun demikian
corak kegiatannya berbeda satu sama lain, tergantung pada levelnya atau
tingkat-tingkatannya.
E.
Komposisi Keterampilan
Manajemen
Menurut
Robert L. Katz, seorang manajer harus memiliki minimal tiga keterampilan dasar.
Keterampilan dasar inilah yang akan berkembang menjadi keahlian seorang
manajer. Apa saja ketiga keterampilan dasar manajer tersebut? ini dia.
·
Keterampilan konseptual
(conceptional skill), yaitu keterampilan seorang manajer dalam konsep
pemikiran, ide, gagasan yang sangat berguna bagi penyusunan rencana dan
pemecahan masalah nanti.
·
Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill), yaitu kemampuan seorang manajer
untuk berinteraksi dengan orang lain. Karena dengan komunikasi dan interaksi
yang baik dengan orang lain maka akan membawa dampak baik juga bagi manajer
tersebut.
·
Keterampilan
teknis (technical skill), Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi
manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
o
Keterampilan
manajemen waktu, merupakan keterampilan yang merujuk
pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara
bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun
2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
o
Keterampilan
membuat keputusan, merupakan kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
F.
Ruang Lingkup Manajemen.
1. Berdasarkan
wilayah kerja.
Berdasarkan lingkup wilayah kerjanya manajemen
pendidikan dibagi menjadi 5 yaitu:
·
Manajemen pendidikan seluruh Negara.
Manajemen untuk
tingkat nasional ini ditangani bukan hanya dengan pelaksanaan pelatihan
pendidikan di dalam sekolah saja, tetapi juga pendidikan luar sekolah,
penyelenggaraan pelatihan, pengayaan penelitian, ataupun pendidikan yang
meliputi kebudayaan dan kesenian secara nasional.
·
Manajemen pendidikan dalam satu provensi.
Manajemen ini
memiliki ruang lingkup yang meliputi wilayah kerja satu sebatas provinsi saja,
yang dimana pelaksanaanya dibantu oleh petugas manajemen pendidikan yang berada
di kabupaten dan dikecamatan.
·
Manajemen pendidikan dalam satu kabupaten atau kota.
Manajemen ini
memiliki ruang lingkup yang hanya meliputi wilayah kerja satu kabupaten maupun
satu kota saja.
·
Manajemen pendidikan satu unit kerja.
Manajemen hanya
di titik beratkan pada satu unit kerja yang langsung dalam menangani pekerjaan
pendidik.
·
Manajemen kelas.
Manajemen kelas
sebagai suatu kesatuan kegiatan yang terkecil dalam manajemen pendidikan yang
menjadi inti dari semua jenis manajemen pendidikan.
2. Berdasarkan objek
garapan.
Berdasarkan objek garapan, ruang lingkup manajemen
pendidikan antara lain:
a. Manajemen siswa.
b. Manajemen
personil sekolah
c. Manajemen
Kurikulum
d. Manajemen
Prasarana
e. Manajemen Ketata
usahaan sekolah
f. Manajemen
Anggaran
g. Manajemen
Lembaga atau organisasi pendidikan
h. Manajemen
Hubungan masyarakat atau manajemen komunikasi pendidikan
3. Berdasarkan fungsi
atau urutan kegiatan.
a. Merencanakan
b. mengorganisasikan
c. mengarahkan
d. mengkoordinasikan
e. mengkomunikasikan
f. mengawasi maupun
mengevaluasi.
G. Perinsip-Perinsip Manajemen Pendidikan
Untuk menjamin keberhasilan sebuah usaha maka manajemen
harus dilaksanakan berdasarkan perinnsip-prinsip manajemen. Dari sekian banyak
prinsip manajemen yang dapat diajarkan dan dipelajari oleh calon manajer, yaitu
sebagai berikut:
i.
Prinsip pembagian kerja.
Bila suatu usaha berkembang,
maka bertambalah pula bidang-bidang pekerjaan yang harus ditangani. Maka
pembagian kerja diantara semua orang yang bekerja sama dalam suatu usaha
tersebut menjadi sangat penting. Dalam pembagian kerja perlu diperhatikan
penempatan orang-orang yang sesuai dengan keahlian, pengalaman, kondisi fisik,
dan mentalnya. Tujuan pembagian kerja adalah agar dengan usaha yang sama dapat
diperoleh hasil kerja yang terbaik. Pembagian kerja dapat membantu pemusatan
tujuan, di samping juga merupakan alat terbaik untuk memanfaatkan
individu-individu dan kelompok orang sesuai dengan bidang keahlianya
masing-masing.
ii.
Prinsip Wewenang dan tanggung jawab.
Setiap orang telah diserahi
tugas dalam suatu bidang pekerjaan tertentu dengan sendirinya memiliki wewenang
untuk membantu memperlancar tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Antara
wewenang dan tanggung jawab harus seimbang, sehingga setiap orang dapat
memberikan tanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diberikan kepadanya.
Wewenang merupan hak
memberikan perintah dan kekuasaan meminta kepatuhan dari yang di perintah.
Wewenang ada dua macam, pertama wewenang pribadi yang bersumber kepada
kepandaian, pengalaman, nilai norma, dan kesanggupan memimpin, kedua wewenang
resmi yang diterima dari instansi yang lebih tinggi. Wewenang resmi diperoleh
dari atasan tidank akan mendukung tugas-tugas seseorang jika diimbangi dengan
wewenang pribadi.
Tanggung jawab adalah tugas
dan fungsi-fungsi atau kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang
petugas.
iii.
Prinsip Tertib dan disiplin
Sebuah usaha yang dilakukan
dengan tertib dan disiplin akan meningkatkan kualitas kerja, peningkatan
kualitas kerja akan pula menaikan mutu hasil kerja sebuah usaha. Hakekat
kepatuhan yaitu disiplin, yakni melakukan apa yang sudah disetujui bersama
antara pemimpin dan para pekerja, baik pesetujuan yang tertulis, lisan maupun
yang berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan-kebiasaan.
iv.
Prinsip Kesatuan komando
Untuk setiap tindakan
petugas harus menerima perintah dari seorang atasan saja, jika tidak wewenang
harus dikurangi, disiplin terancam, ketertiban terganggu,dan stabilitas akan
mengalami ujian. Jika perintah datang dari hanya satu sumber, maka setiap orang
juga akan tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang
yang telah diberikan kepadanya.
v.
Prinsip Semangat kesatuan
Makna peribahasa jawa ‘rukun
agawe santosa’ atau persatuan adalah kekuatan yang telah kita pahami sejak
lama. Hal ini dipahami oleh setiap kelompok yang hendak melakukan usaha
bersama. Dengan perkataan lain, dalam sebuah usaha bersama, setiap orang harus
memiliki jiwa kesatuan.
vi.
Prinsip Keadilan dan kejujuran
Semangat kesatuan hanya
dapat dibina jika prinsip keadilan dan kejujuran diterapkan dengan baik
sehingga setiap orang dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan setia. Keadilan
dituntut dalam penempetan tenaga kerja yang harus benar-benar dipertimbangkan
berdasarkan pendidikan, pengalaman, dan keahlian seseorang. Sedangkan kejujuran
dituntut agar masing-masing orang bekerja prtama-tama untuk kepentingan bersama
dari usaha yang dilakukan, dan bukan mendahulukan kepentingan pribadi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
pendidikan merupakan subjek yang sangat penting dalam organisasi yang berfungsi
sebagai alat untuk menetapkan tujuan dan mempertimbangkan aspek positif antara
masukan (input) atau keluaran (output) agar tercapai efektivitas organisasi dan
produktivitas organisasi dengan memadukan semua jenis investasi yang dilakukan
manajer dan pegawai dalam melaksanakan aktivitas sesuai dengan kapasitasnya
dalam organisasi secara serasi dan seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
·
Dani, Zulkarnain. 2017. Manajemen Mutu Madrasah,Yogyakarta: Pustaka Belajar.
·
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen (Teori, kasus, dan solusi), Bandung: Alfabeta, cv.
·
Fattah, Nanang. 2000. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
·
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori,Praktek dan
Riset Pendidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT atas
segalah
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam memahami tentang
Konsep Dasar Manajemen.
Harapan
kami
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi teman-teman, sehingga kami dapat memperbaiki isi makalah ini, untuk kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Makalah
ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu kami
harapkan kepada teman-teman
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Bengkulu, September 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTA
II
DAFTAR ISI............................................................................................................ ........... III
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang...............................................................................................
1
2.
Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
3.
Tujuan Makalah............................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN ISI
1.
Pengertian Manajemen
Pendidikan................................................................ 2
2.
Unsur-Unsur Manajemen
Pendidikan............................................................ 3
3.
Tujuan dan Manfat Manajemen .................................................................... 5
4.
Pembagian Manajemen ................................................................................. 6
5.
Komposisi Keterampilan
Manajemen............................................................ 7
6.
Ruang Lingkup Manajemen........................................................................... 9
7.
Prinsip-Prinsip Manajemen
Pendidikan......................................................... 10
BAB
III PENUTUP
1.
Kesimpulan.................................................................................................... 14
Daftar
Pustaka
No comments:
Post a Comment