RESENSI NOVEL "ACROSS THE OCEAN"
ACROSS THE OCEAN
“Setiap Orang Berhak Bahagia,
Termasuk Kamu”
RESENSI NOVEL
Judul
Buku : Across The Ocean
Penulis : Ria Destriana
Editor : Irna Permanasari
Desain
Sampil : Orkha Creative
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : Mei 2015
Tebal
Buku : 168 Halaman
ISBN : 978-602-03-1512-6
“Kamu tahu bagaimana caranya mengobati hati
yang luka?” “Bagaimana?”
“Dengan
tidak melaluinya sendirian.”
Disebrang
laut di Pulau Karimunjawa, dua hati yang terluka bertemu. Saat melihat
Anindita, Bayu seperti melihat dirinya sendiri. Perlahan mereka menjadi dekat
dan kedekatan itu membuat luka di hati masing-masing mongering dan digantikan
sebuah perasaan yang taka sing.
“Karena
setiap orang berhak bahagia, termasuk kamu.”
Anindita
belum siap. Bayu bersedia menunggu. Tetapi, bagaimana kalau saat Anindita
kembali ternyata Bayu tidak ada disana?
Dunia
Bayu seakan runtuh saat Siska, kekasihnya, meminta untuk mengakhiri
hubungannya. Siska tak ingin lagi melanjutkan hubungan yang tidak direstui
keluarga mereka masing-masing karena perbedaan agama. Bayu patah hati. Bertekad
ingin melupakan Siska, ia memencil ke Karimunjawa, mengurus rumah peninggalan
orang tuanya dan menjadikannya sebagai Homestay bagi turis-turis yang
datang.
Bayu
sangat menikmati berada di tengah tamu-tamu yang menginap di rumahnya.
membuatnya bisa melupakan siska. Hingga malam itu, ketika tak ada satu pun
turis yang datang karena adanya badai di Laut Jawa, Bayu melihat seorang gadis
yang berusaha bunuh diri berjalan ke tengah laut. Bayu segera menyelamatkan
gadis itu, tapi ia malah ditampar!
Keesokan
harinya gadis itu datang lagi sebagai tamu yang berniat menginap di rumah Bayu.
Nama gadis itu Anindita, namun Bayu memanggilnya Anin. Dalam diri Anin, Bayu
melihat kedukaan yang sama seperti yang dulu ada dalam dirinya. Bayu pun
berusaha membuat Anin kembali bahagia. Ia menemani gadis itu menghabiskan waktu
di Karimunjawa.
Saat
Anin harus kembali kejakarta, Bayu telah jatuh hati pada Anin. Tapi Bayu tahu
mereka belum siap, mereka masih terluka. Maka ketika Anin meminta Bayu untuk
menunggunya, Bayu pun bersedia. ”Akankah Anin kembali lagi ke Karimunjawa? Dan
apakah Bayu akan tetap di sana menunggunya bahkan setelah tiga tahun berlalu?”
Setelah
tiga tahun berlalu Anin kembali ke Karimunjawa untuk menemui Bayu. Akhirnya
mereka memutuskan untuk mengakhiri masa lajang dan mereka kembali bahagia.
Across
The Ocean adalah kisah tentang penyembuhan patah hati. Novel yang memiliki
cerita manis dengan sedikit konflik. Dari prolog hingga paruh novel,
diceritakan dari sudut pandang Bayu, sedangkan dari pertengahan hingga ke
belakang, diceritakan dari sudut pandang Anindita. Sangat disayangkan dalam
cerita ini tidak ada perbedaan yang mencolok antara “Aku” dari sisi Bayu dan
“Aku” dari sisi Anindita. Mereka masih terdengar sama dalam bertutur.
Dari
sisi Bayu, alur ceritanya mengalir maju, sedangkan dari sisi Anindita, alur
sekali-sekali mundur untuk menceritakan penyebab patah hati. Bayu dan Anindita
merupakan dua karakter yang menderita
patah hati meski dengan jalan berbeda. Bayu bekerja sebagai penulis lepas suatu
majalah gaya hidup sedangkan ASnindita membuka butik pakaian di Jakarta.
Kelebihan
dalam novel ini dapat menyuguhkan pesona Karimunjawa kelihatan indah seperti nyata.
Desain sampulnya cantik seperti poster film dan foto pantainya memberi daya
tarik tersendiri.
Kekurangan dalam
novel ini muncul ketika Anindita ke Karimunjawa untuk kedua kalinya dan pergi
bersama turis Asia Timur, penggunaan bahasa asing untuk berbincang kurang
meyakinkan dan membingungkan karena mereka berbahasa Indonesia. Jadi kesannya
malah seperti bicara dengan orang lokal.
No comments:
Post a Comment