1

loading...
Tampilkan postingan dengan label MAKALAH SEJARAH INDONESIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MAKALAH SEJARAH INDONESIA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 November 2019

MAKALAH KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI PULAU KALIMANTAN DAN SULAWESI SEJARAH ISLAM INDONESIA


        

MAKALAH KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI PULAU KALIMANTAN DAN SULAWESI SEJARAH ISLAM INDONESIA



           A.    Kerajaan Islam di Kalimantan

     1.    Sejarah Kerajaan Islam di Kalimantan
            Kerajaan Islam di Kalimantan awal mulanya terjadi karena Kerajaan Hindu berperang dengan kerajaan Islam, tetapi akhirnya kerajaan hindu menyerah diantaranya kerajaan hindu di Candi Laras dan Candi Agung  di Tanjung  Pura. Sebagian rakyat memeluk agama Islam termasuk sebagian rakyat dayak di pantai-pantai. Rakyat dayak yang telah masuk Islam , ialah yang sering disebut sebagai  dayak melayu, yang kebanyakkan di kuala kapuas, tumpung laung (barito) dan beberapa kampung melayu, sebenarnya mereka tetap suku dayak , hanya sudah memeluk agama islam.

            Pangeran Samudra (suriansyah) pernah meminta seorang puteri bernama Biang Lawai untuk dijadikan istri. Biang Lawai, adalah adik Patih Dadar, Patih Muhur, dan mengijin perkawinan, hanya dengan perjanjian tidak akan di Islamkan. Mula-mula oleh Pangeran Samudra, disanggupi, tetapi sesudah sampai istana, putri itu dikabarkan diislamkan. Kabar tersebut sampai kepada Patih Muhur bersaudara, menimbulkan amarah Patih Rumbih dari Kahayan , Patih Muhur dari Bakumpai (barito)  ilmu gaib, berhasil merampas saudaranya kembali, Biang Lawai, dari istana sultan dan dibawanya ke Sungai katan.

            Pangeran samudra memerintah balatentaranya untuk mencari perempuan tersebutdipedelaman. Tetapi karena balatentara patihn muhur sangat hebat, maka mundur lah balatentara sultan.

            Patih  muhur dan patih rumbih mundur dan membuat pertahanandi taliu dikampung tundai. Sesudah itu mereka mundur lagi membuat pertahanan didanau karam bersebrangan dengan negeri goha kahayan. Mereka menyebrangi danau tersebut dan dipasang dundang, bambu yang diruncingkan dibawah jembatans ehingga   sewktu-wktu jembatan tersebut dapat diputuskan jika balatentara sultan lewatatas jembatan  dan luka-luka terkena bambu yang diruncingkan dibawahnya. Perahu-perahu mereka dapat dirampas  oleh patih rumbih ditengelamkan . sekarang tempat tersebut dinamai berayar yang artinay “berlayar”.

            Diantara tempat pertempuran-pertempuran tersebut dengan bentengnya ialah sungai muhur (barito), parabingan, (pangkoh) bukit rawi, tewang pajagen, tewah, hulu kaspuas dan lain-lain.
           
            Tentang tersebarnya agama islam dari banten  kedaerah kalimantan dapat kita baca artikel kerajaan islam dari banten di karang an R. Muchtadi dalam almanak muhamadyah 1357 H (1938) hlm. 166 dan 169, antara lain ditulis : aliudin sultan banten bergelar abu mufakir muhamad aliudin, dia beramah tamah dengan kompeni, dan mendapat kebebasan sisa utang kerajaan banten sebanyak 60.000 ringgit, bekas menempuh landak (tahun 1698 ditentukan , bahwa landak dan sukadana diserahkan pada kompeni. Daerah pantai barat kalimantan diperintah oleh sultan abdurahman yang mendirikan kota pontianak.

            Sultan muhamad aliudin hanya berputera seorang saja dan meninggal ketika masih kanak-kanak tahun1786. Sultan zainal abidin dari banten memasuki landak, matan. Tahun 1699. Kapal kompeni /VOC dan 75 pecalang banten berlayar kesukadana diperintahkan oleh sultan agung (pangeran agung), keponakan sultan banten yang bergelar panebahan.

            Sultan landak didibantu oleh orang bugis dapat merebut kembali daerahnaya . sehingga panebahan dapat dipukul mundur , dengan keluarganya melarikan diri ke anyer (banten). Landak dipegaruhi selama 80 tahun  (1699-1778).
      2.      Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan
Adapun Kerajaan-Kerajaan Islam yang ada di Kalimantan yaitu :
a)      Kesultanan Pasir
            Dahulunya rakyat dayak pasir, diperintahkan oleh kepala-kepala dari rakyat dayak sendiri . ada seorang kepala suku dayak yang sangat berpengaruh , yang bernama tamanggung tokio, mengusulkan agar didaerah daerah dikepali oleh sorang kepala suku dan untuk itu diminta sultan yang dekat tempat tinggalnya. Mereka telah berangkat  dengan perahu yang penuh bermuatan emas  dan perak, yang dianugrahkan kepada nya kepada raja yang baru , mereka telah pergi ke utara dan selatan, tetapi tak ada mendapat  seorangpun yang dipandang cakap. Tamanggung tokio sangatlah sedih sampai tidak minum dan makan , kemudian dalam mimpinya ia melihat seorang tua yang berkata kepadanya.
b)      Kesultanan Banjar
            Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin (berdiri 1520, masuk Islam 24 September 1526, dihapuskan Belanda 11 Juni 1860, pemerintahan darurat/pelarian berakhir 24 Januari 1905) adalah sebuah kesultanan wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kesultanan ini semula beribukota di Banjarmasin kemudian dipindahkan ke Martapura dan sekitarnya (kabupaten Banjar). Ketika beribukota di Martapura disebut juga Kerajaan Kayu Tangi.
c)      Kesultanan Kota Waringin
            Kerajaan Kotawaringin adalah sebuah kerajaan Islam (kepangeranan cabang Kesultanan Banjar) di wilayah yang menjadi Kabupaten Kotawaringin Barat saat ini di Kalimantan Tengah yang menurut catatan istana al-Nursari (terletak di Kotawaringin Lama) didirikan pada tahun 1615 atau 1530, dan Belanda pertama kali melakukan kontrak dengan Kotawaringin pada 1637, tahun ini dianggap sebagai tahun berdirinya sesuai dengan Hikayat Banjar dan Kotawaringin (Hikayat Banjar versi I) yang bagian terakhirnya saja ditulis tahun 1663 dan di antara isinya tentang berdirinya Kerajaan Kotawaringin pada masa Sultan Mustain Billah. Pada mulanya Kotawaringin merupakan keadipatian yang dipimpin oleh Dipati Ngganding.
d)     Kesultanan Pontianak
            Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah Kalimantan Barat antara lain Tanjungpura dan Lawe. Kedua kerajaan tersebut pernah diberitakan Tome Pires (1512-1551). Tanjungpura dan Lawe menurut berita musafir Portugis sudah mempunyai kegiatan dalam perdagangan baik dengan Malaka dan Jawa, bahkan kedua daerah yang diperintah oleh Pate atau mungkin adipati kesemuanya tunduk kepada kerajaan di Jawa yang diperintah Pati Unus. Tanjungpura dan Lawe (daerah Sukadana) menghasilkan komoditi seperti emas, berlian, padi, dan banyak bahan makanan. Banyak barang dagangan dari Malaka yang dimasukkan ke daerah itu, demikian pula jenis pakaian dari Bengal dan Keling yang berwarna merah dan hitam dengan harga yang mahal dan yang murah. Pada abad ke-17 kedua kerajaan itu telah berada di bawah pengaruh kekuasaan Kerajaan Mataram terutama dalam upaya perluasan politik dalam menghadapi ekspansi politik VOC.
e)      Kesultanan Sambas
            Kesultanan Sambas adalah kesultanan yang terletak di wilayah pesisir utara Propinsi Kalimantan Barat atau wilayah barat laut Pulau Borneo (Kalimantan)dengan pusat pemerintahannya adalah di Kota Sambas sekarang. Kesultanan Sambas adalah penerus dari kerajaan-kerajaan Sambas sebelumnya. Kerajaan yang bernama Sambas di Pulau Borneo atau Kalimantan ini telah ada paling tidak sebelum abad ke-14 M sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Negara Kertagama karya Prapanca. Pada masa itu Rajanya mempunyai gelaran "Nek" yaitu salah satunya bernama Nek Riuh. Setelah masa Nek Riuh, pada sekitar abad ke-15 M muncul pemerintahan Raja yang bernama Tan Unggal yang terkenal sangat kejam. Karena kekejamannya ini Raja Tan Unggal kemudian dikudeta oleh rakyat dan setelah itu selama puluhan tahun rakyat di wilayah Sungai Sambas ini tidak mau mengangkat Raja lagi.

            B .     Kerajaan Islam di Sulawesi

1.      Sejarah Awal Islam Sulawesi
            Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Celebes atau Sulawesi. Menurut catatan company dagang Portugis yang datang pada tahun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini sudah bisa ditemui pemukiman Muslim di beberapa daerah. Meski belum terlalu besar, namun jalan dakwah terus berlanjut hingga menyentuh raja-raja di Kerajaan Goa yang beribu negeri di Makassar.

            Raja Goa pertama yang memeluk Islam adalah Sultan Alaidin al Awwal dan Perdana Menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa pada tahun 1603. Sebelumnya, dakwah Islam telah sampai pula pada ayahanda Sultan Alaidin yang bernama Tonigallo dari Sultan Ternate yang lebih dulu memeluk Islam. Namun Tonigallo khawatir jika ia memeluk Islam, ia merasa kerajaannya akan di bawah pengaruh kerajaan Ternate.

            Beberapa ulama Kerajaan Goa di masa Sultan Alaidin begitu terkenal karena pemahaman dan aktivitas dakwah mereka. Mereka adalah Khatib Tunggal, Datuk ri Bandang, datuk Patimang dan Datuk ri Tiro. Dapat diketahui dan dilacak dari nama para ulama di atas, yang bergelar datuk-datuk adalah para ulama dan mubaligh asal Minangkabau yang menyebarkan Islam ke Makassar.

            Pusat-pusat dakwah yang dibangun oleh Kerajaan Goa inilah yang melanjutkan perjalanan ke wilayah lain sampai ke Kerajaan Bugis, Wajo Sopeng, Sidenreng, Tanette, Luwu dan Paloppo.


      2.      Raja-raja yang terkenal di Sulawesi

            Pada abad ke 15 di Sulawesi berdiri beberapa kerajaan, diantaranya dari suku bangsa Makasar (Gowa dan Tallo) dan Bugis (Luwu, Bone, Soppeng dan Wajo). 2 kerajaan yang memiliki hubungan baik yaitu kerajaan Gowa dan Tallo. Ibu kota kerajaannya adalah Gowa yang sekarang menjadi Makasar. Kerajaan ini pada abad ke 16 sudah menjadi daerah islam. Masuk dan berkembangnya Islam di Makasar atas juga datuk Ribandang (Ulama adat Minangkabau). Secara resmi kerajaan Gowa Islam berdiri pada tahun 1605 M.
Raja-raja yang terkenal diantaranya :
(   1)   Sultan Alaudin (1605-1639 M) raja pertama Islam di Gowa-Tallo. Kerajaan ini adalah negara maritim yang terkenal dengan perahu-perahu layarnya dengan jenis Pinisi dan lImbo. Pada masa Sultan Alaudin berkuasa, Islam mengalami perkembangan pesat yang daerah kekuasaannya hampir mencakup seluruh daerah Sulawesi. Ia wafat pada tahun 1939 M, setelah menjadi raja selama 34 tahun dan digantikan putranya yang bernama Muhammad Said.
(   2)   Muhammad Said (1639-1653 M). Raja ini berkuasa selama 14 tahun.
(   3)   Sultan hasanuddin (1653-1669 M). Sultan ini sebagai pengganti dari Muhammad Saed. Pada masa Sultan hasanuddin berkuasa, Gowa – Tallo mencapai puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaannya sampai ke pulau Selayar, Butung, Sumbawa dan Lombok. Ia berkuasa selama 16 Tahun.

     3.      Peninggalan sejarah islam di Sulawesi
a)      Batu Pelantikan Raja (Batu Pallantikang)
Batu petantikan raja (hatu pallantikang) terletak di sebelah tenggara kompleks makam Tamalate. Dahulu, setiap penguasa baru Gowa-Tallo di sumpah di atas batu ini (Wolhof dan Abdurrahim, tt : 67). Batu pallantikang sesungguhnya merupakan batu alami tanpa pem¬bentukan, terdiri dari satu batu andesit yang diapit 2 batu kapur. Batu andesit merupakan pusat pemujaan yang tetap disakralkan masyarakat sampai sekarang. Pe-mujaan penduduk terhadap ditandai dengan banyaknya sajian di atas batu ini. Mereka meyakini bahwa batu tersebut adalah batu dewa dari kayangan yang bertuah.

b)      Mesjid Katangka
            Mesjid Katangka didirikan pada tahun 1605 M. Sejak berdirinya telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pemugaran itu berturut-turut dilakukan oleh:
1)     Sultan Mahmud (1818);
2)     Kadi Ibrahim (1921);
3)     Haji Mansur Daeng Limpo, Kadi Gowa (1948); dan
4)     Andi Baso, Pabbicarabutta GoWa (1962) sangat sulit meng¬identifikasi bagian paling awal (asli) bangunan mesjid tertua Kerajaan Gowa ini.
           
            Yang masih menarik adalah ukuran tebal tembok kurang lebih 90 cm, hiasan sulur-suluran dan bentuk mimbar yang terbuat dari kayu menyerupai singgasana dengan sandaran tangan. Hiasan makhuk di samarkan agar tidak tampak realistik. Pada ruang tengah terdapat empat tiang soko guru yang mendukung konstruksi bertingkat di atasnya. Mimbar dipasang permanen dan diplaster. Pada pintu masuk dan mihrab terdapat tulisan Arab dalam babasa Makassar yang menyebutkan pemugaran yang dilakukan Karaeng Katangka pada tahun 1300 Hijriah.

c)      Makam Syekh Yusuf
            Kompleks makam ini terletak pada dataran rendah Lakiung di sebelah barat Mésjid Katangka. Di dalam kompleks ini terdapat 4 buah cungkup dan sejumlah makam biasa. Makam Syekh Yusuf terdapat di dalam cungkup terbesar, berbentuk bujur sangkar Pintu masuk terletak di sisi Selatan. Puncak cungkup berhias keramik. Makam ini merupakan makam kedua. Ketika wafat di pengasingan, Kaap, tanggal 23 Mei 1699, beliau di¬makamkan untuk pertama kalinya di Faure, Afrika Selatan. Raja Gowa meminta kepada pemerintah Belanda agar jasad Syekh Yusuf dipulangkan dan dimakamkan di Gowa. Lima tahun sesudah wafat (1704) baru per¬mintaan tersebut dikabulkan. Jasadnya dibawa pulang bersama keluarga dengan kapal de Spiegel yang berlayar langsung dan Kaap ke Gowa. Pada tanggal 6 April 1705, tulang kerangka Syekh Yusuf dimakamkan dengan upacara adat pemakaman bangsawan di Lakiung. Di atas makamnya dibangun kubah yang disebut kobbanga oleh orang Makassar.

d)     Benteng Tallo
            Benteng Tallo terletak di muara sungai Tallo. Benteng dibangun dengan menggunakan bahan batu bata, batu padas/batu pasir, dan batu kurang. Luas benteng diper¬kirakan 2 kilometer Bardasarkan temuan fondasi dan susunan benteng yang masih tersisa, tebal dinding benteng diperkirakan mencapai 260 cm.

            Akibat perjanjian Bongaya (1667) benteng dihancurkan. Sekarang, sisa-sisa benteng dan bekas aktivitas berserakan. Beberapa bekas fondasi, sudut benteng (bas¬tion) dan batu merah yang tersisa sering dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan darurat, sehingga tidak tampak lagi bentuk aslinya. Fondasi itu mengelilingi pemukiman dan makam raja-raja Tallo.


DAFTAR PUSTAKA

Dr. Badri Yatim, 2008. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Helmiatai. 2011. Sejarah Islam Asia Tenggara. Riau: Zanafa Publishing.
Ismail, Faisal.Drs, 1984. Sejarah Kebudayaan Islam, Yogyakarta;CV.Bina Usaha.
Mubarok, Jaih. 2004. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Bani Quraisy.
Sa‟id Romadhan al-Buthy, Muhammad, 2006. Sirah Nabawiyah, Jakarta:
            Robbani Press.           
Siti Waridah Q, Dra. 2001. Sejarah Nasional dan Umum. Jakarta: PT. Bumi           Aksara.
Yatim Badri, 2008. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sabtu, 18 Mei 2019

MAKALAH SEJARAH INDONESIA PROSES DAN DAMPAK PERANG DUNIA I


MAKALAH SEJARAH INDONESIA
PROSES DAN DAMPAK PERANG DUNIA I




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di Eropa abad ke-19 penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan poitiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombahan ini.Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya.[1]
Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut di daerah BalkanDalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria.
B.     Rumusan Masalah
    1.       Apa yang dimaksud Perang Dunia I?
    2.      Apa saja fajtor penyebab Perang Dunia I? 
    3.      Siapa saja pihak- pihak yang terlibat Perang Dunia I?
    4.      Bagaimana jalannya Perang Dunia I?
    5.      Bagaimaka Perang Dunia I?
    6.      Apa saja akibat Perang Dunia I?

C.    Tujuan Penulisan
   a.       Menyelesaikan tugas mata kuliah Sejarah Indonesia
   b.      Memahami apa yang terjadi saat Perang Dunia I
     c.       Mempelajari kejadian dari Perang Dunia I 
                                                                 BAB II
                                                    PEMBAHASAN        

A.    Perang Dunia I
Perang Dunia 1 berlangsung selama 4 tahun ditandai dengan serangan-serangan, baik di darat, laut, maupun udara. Perang tersebut terjadi di beberapa front, antara lain Front Barat, Front Timur, dan Fron Balkan di kawasan Eropa. Tidak semua negara terlibat dalam semua medan pertempuran, tetapi Jerman terlibat dalam semua Front. Pada Fron Barat misalnya, Jerman berhadapan dengan Belgia, Prancis, Belanda, dan Inggris. Di Front Timur, Jerman berhadapaan dengan Rusia. Sementara di Balkan, Jerman berhadapan dengan Inggris, Rusia, Rumania, dan Serbia. Pada tahun 1915, Italia mulai terlibat dalam Perang Dunia 1 dan berpihak kepada Inggris, Perancis, dan Rusia. Alasannya, Italia sedang bersaing dengan Austria-Hongaria mengenai wilayah Italia yang masih diduduki oleh kekaisaran tersebut.
Dalam Perang Dunai 1, Jerman melancarkan serangan secara frontal di darat. Jerman juga melancarkan perang kapal selam. Dalam aksi-aksinya, tidak jarang kapal dagang dan penumpang milik negara-negara Triple Entante dan negara-negara netral seperti Amerika Serikat juga ditenggelamkan. Amerika Serikat akhirnya terlibat, setelah ratusan warga sipilnya mati di kapal penumpang Inggris. Kapal tersebut bernama Lusitania, yang ditorpedo oleh kapal selam Jerman di Laut Celtik, Inggris, pada 7 Mei 1915. Amerika akhirnya mengumumkan perang terhadap Jerman pada 10 April 1917.[2]
B.     Faktor Penyebab Perang Dunia I
Faktor penyebab terjadinya Perang Dunia I ini dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu sebab-sebab secara umum dan sebab khusus yang menjadi pemicu meletusnya perang dunia.

           1.      Sebab umum perang dunia I
a.       Adanya pertentangan antara negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan Perancis, Jerman dengan Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab pertentangan antara Jerman dengan Perancis karena Perancis ingin melakukan politik kevanche, Perancis balas dendam terhadap Jerman atas kekalahannya pada perang tahun 1870-1871. Sedangkan pertentangan antara Jerman dengan Inggris karena Inggris merasa tersaingi oleh Jerman dalam bidang Industri, daerah jajahan dan pembangunan Angkatan Laut yang dilakukan oleh Jerman.
b.      Adanya politik persekutuan/System of Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara tertentu sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain harus membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE ALLIANTIE tahun 1882 dengan anggotanya Jerman Austria dan Italia, sedangkan persekutuan yang lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.
c.       Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara saling curiga mencurigai dan saling mempersenjatai diri.
2.      Sebab Khusus Perang Dunia I
 Tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia latihan perang tersebut merupakan tindakan provokatif atau tantangan, karena Serbia ingin menguasai Bosnia Herzegowna sebagai akibatnya putra mahkota Australia, yaitu Frans Ferdinand yang mengunjungi latihan perang tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan perang kepada Rusia tgl 1 Agustus 1914, karena Rusia mendukung Serbia. dan tgl 3 Agustus 1914 Jerman mengumumkan perang kepada lagi terhadap Jerman tgl 4 Agustus 1914.
            3.      Pihak Yang Berperang
Pihak yang berperang dalam PD I adalah pihak sentral atau disebut Blok Jerman yang terdiri dari empat negara yaitu, Jerman, Austria, Turki dan Bulgaria, sedangkan lawannya adalah Blok Sekutu atau disebut Blok Perancis.
Blok Perancis terdiri dari 23 negara yaitu antara lain Perancis, Inggrism Rusia, Serbia, Belgia dan Rumania. Italia masuk ke blok Perancis tahun 1915 setelah mengumumkan perang terhadap Austria, karena ingin mendapatkan daerah Tirol selatan, Istria dan Delmatia milik Austria. Amerika Serikat juga ikut Blok Perancis tahun 1917, karena Jerman menenggelamkan kapal Lusitania milik Amerika Serikat.[3]
Pada awalnya di berbagai Front Jerman dapat mengalahkan lawan-lawannya yaitu sekutu, tetapi karena adanya blokade dari sekutu maka kehidupan di Jerman sangat sulit menyebabkan timbulnya pemberontak di dalam negeri Jerman yang dilakukan oleh kaum separatis (komunis) untuk menggulingkan pemerintah Jerman.
Hal ini menyebabkan Jerman harus mengakhiri perangnya dengan meletakkan senjata pada tanggal 11- November 1918 di Compugne (sebelah utara Paris) Untuk menambah ingatan Anda, silahkan Anda tulis pada tabel berikut ini sebab kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I.
 Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan Jerman dilanjutkan dengan perjanjian perdamaian antara negara yang kalah perang terhadap negara-negara sekutu yaitu seperti Perjanjian Versailles antara Jerman dengan negara sekutu pada tanggal 28 Juni 1919 dimana dalam perjanjian tersebut Jerman harus menanggung semua beban biaya perang.
Pemeran perjanjian Versailles adalah apa yang disebut sebagai the big four yang terdiri dari Wilson (USA) Lioyd George (Inggris), Orlanda (Italia) dan Clemenceai (Perancis).
Walaupun perjanjian peradamaian telah dilaksanakan sebagai akhir dari perang dunia ini tetapi dampak dari perang tersebut sangat dirasakan oleh negara-negara di seluruh dunia khususnya negara Eropa dan Amerika. Untuk lebih jelasnya pembahasan terntang Dampak PD I silahkan Anda simak uraian materi berikut ini.

C.    Pihak-Pihak Yang Terlibat Perang Dunia I
Hampir semua negara yang ada di Eropa terlibat Perang Dunia I. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah:
  1. Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri atas 4 negara, yaitu Jerman, Turki, Bulgaria, Austria-Hongaria.
  2. Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri atas 23 negara yang antara lain: Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang.
Pada mulanya Italia bersikap netral, namun tahun 1915 mengumumkan perang terhadap Austria. Begitu pula Amerika Serikat pada mulanya bersikap netral, namun pada tahun 1917 mengumumkan perang terhadap Jerman, karena Jerman melakukan perang laut tak terbatas, yang mengakibatkan kapal dagang AS ikut tenggelam.[4]

D.    Jalannya Perang Dunia I
·         Pembunuhan putra mahkota Austria (Franz Ferdinand) oleh Gavrilo Principe.
·         28 Juli 1914, Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia, kemudian menyerang Beograd. Sementara itu, Rusia segera membantu Serbia sambil melakukan mobilisasi militer ke kawasan Austria-Hongaria dan Jerman.
·         Prancis membantu Rusia dalam menghadapi serangan Austria-Hongaria. 30 Juli 1914, Rusia melakukan ultimatum terhadap Austria-Hongaria agar menarik pasukannya yang dikirim ke Serbia.
·         1 Agustus 1914, Jerman menyatakan perang terhadap Rusia. 3 Agustus 1914, Jerman menyatakan perang terhadap Prancis.
·         Jerman menyerbu Belgia, karena Belgia merupakan jalan terdekat menuju Prancis. 4 Agustus 1914, Inggris menyatakan perang terhadap jerman.
·         5 Agustus 1914, 5 negara besar Eropa, yaitu Jerman dan Austria-Hongaria bertempur melawan Inggris, Prancis, dan Rusia.
·         Agustus 1914, Jerman berhasil memukul mundur invansi Rusia di Tannanberg, Prusia Timur.
·         September 1914, Prancis menghentikan pasukan Jerman di Marne.
·         Oktober 1914, Turki bergabung dengan negara sentral melawan Rusia. Secara diam-diam, Sekutu membantu Rusia dengan mengirim armada lautnya ke Dardanella dan pasukannya ke semenanjung Gallipoli. Setelah pertempuran Gallipoli, Sekutu menyerangTurki dan menduduki wilayah kekuasaannya di Timur Tengah.
·         Pasukan Afrika Selatan, Inggris, dan Prancis berhasil menduduki jajahan-jajahan Jerman di Afrika, sedangkan Jepang dan Australia merebut jajahan Jerman di kawasan Asia-Pasifik.
·         1915, Turki dan Bulgaria bergabung dengan Jerman. Mei 1915, Italia berbalik bergabung dengan Sekutu dan terlibat dalam pertempuran di Alpen dengan pasukan Austria.
·         Pada akhir 1915, Serbia dan Montenegro dikuasai Jerman. Kemacetan militer terjadi di front barat. Hal tersebut terjadi setelah serangan Jerman di Verdun (Februari 1916) dan serangan balasan Sekutu di Somme (Juli 1916). Inggris tetap meneruskan blokade laut terhadap Eropa. Sementara itu, kapal selam Jerman menyerang kapal dagang sekutu.
·         Maret 1917, tiga kapal dagang Amerika Serikat ditenggelamkan. Telegram Zimmerman mendorong Amerika Serikat melibatkan diri dalam perang pada 6 April 1917.
·         Maret 1917, Tsar di Rusia berhasil digulingkan. November 1917, golongan Bolshevik merebut kekuasaan, dan Maret 1918 menandatangani perjanjian perdamaian dengan Jerman di Litovsk.
·         Pada 1918, terjadi serangan Jerman besar-besaran dan berhasil memukul mundur Sekutu ke Marne, tapi itu merupakan serangan terakhir bagi Jerman.
·         September 1918, Garis Hindenburg ditembus dan Jerman terdesak. Negara Sentral mengusulkan perdamaian, disusul dengan gencatan senjata pada 11 November 1918.
·         Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919 ditandatangani di Paris dengan membebankan rampasan perang pada Jerman. Perang Dunia I berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu.

E.     Akhir Perang Dunia I
Akhirnya, serangan bertubi-tubi yang dilakukan Sekutu, membuat pihak Jerman dan negara-negara pendukungnya mengalamai kekalahan pada 1918. Adapun faktor-faktor penyebabnya, yaitu sebagai berikut:
  1. Bergabunganya Italia dengan Pihak Inggris, Rusia, dan Prancis (Sekutu) pada tahun 1915.
  2. Terlibatnya Amerika Serikat dalam perang yang memihak pihak Sekutu pada tahun 1917.
  3. Blokade-blokade Sekutu yang sangat ketat serta adanya pengorganisasian kekuatan yang lebih besar dengan pihak Amerika Serikat;
  4. Terjadnya gerakan sosial di dalam negeri Jerman dan Austria-Hongaria yang bosan dengan peperangan. Gerakan sosial tersebut melemahkan kekuatan Jerman dan Austria-Hongaria.
Setelah Jerman dan pendukungnya menyerah kepada Sekutu pada November 1918, negara-negara pemenang perang menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni 1919. Konferensi tersebut dihadiri oleh 70 delegasi yang mewakili 27 negara pemenang. Perjanjian Paris yang ditandatangani di Versailles (Perjanjian Versailles) tersebut merupakan kunci bagi terciptanya perdamaian. Adapun isi Perjanjian Versailles yaitu sebagai beirkut:[5]
1.      Koloni-koloni Jerman diserahkan kepada Inggris, Perancis, dan Jepang atas nama mandat Liga bangsa-Bangsa.
2.      Jerman menyerhakan wilayah Elsas dan Lotaringen kepada Perancis serta Eupen dan Malmedy kepada belgia.
3.      Daerah Saar berada di bawah mandat LBB selama 15 tahun.
4.      Jerman hanya boleh memiliki pasukan sebanyak 100.000 orang.
  1. Jerman harus mengganti kerugian perang sebesar 132 milyar Mark kepada negara-negara sekutu.
  2. Danzig menjadi kota merdeka di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa.
  3. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhein diduduki Sekutu selama 15 tahun.
Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919 ditandatangani di Paris dengan membebankan rampasan perang pada Jerman. Perang Dunia 1 berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu. Diperkirakan, korban mati di kedua pihak mencapai 8.4 juta jiwa.

F.     Akibat Perang Dunia I
Perang merupakan pengerahan total segala kekuatan yang ada dan dimiliki oleh negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I telah membawa akibat yang sangat luas dalam berbagi kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
1.      Akibat Perang Dunia 1 dalam Bidang Politik.
a.       Timbulnya perubahan kekuasaan wilayah
Di bidang politik, pengaruh Perang Dunia I sangat terasa. Wilayah kekuasaan negara-negara yang berperang mengalami perubahan. Jerman, Austria, dan Turki menjadi repeblik dan wilayahnya menjadi sempit, selain itu muncul negara-negara baru seperti Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Hongaria, Mesir, Irak, Saudi Arabia, Syiria, Lebanon dan Austria.
b.      Timbul paham-paham politik
Paham-paham baru sebagai reaksi terhadap paham demokrasi liberal yang tidak berhasil menghadapi kekacauan di beberapa negara Eropa bermunculan. Di Italia lahir paham fasisme yang diperkenalkan oleh Benito Mussolini.
2.      Akibat Perang Dunia 1 dalam Bidang Ekonomi
Sistem ekonomi liberal yang dipandang menyulitkan diganti dengan sistem ekonomi terpimpin yang banyak melibatkan kekuasaan negara. Hal ini terjadi bukan hanya di negara-negara totaliter, akan tetapi juga di negara-negara liberalseerti Amerika Seri1\kat di bawah Presiden Roosevelt.
3.      Akibat Perang Dunia 1 dalam Bidang Sosial
Industri peralatan perang semakin maju dengan pesat sehingga kaum buruh meningkat dan menduduki posisi yang semakin kuat. Undang-undang sosial pun dikeluarkan di beberapa negara. Sementara itu, gerakan emansipasi wanita mendapat sambutan yang menggembirakan kerena dalam peperangan yang menjadi tenaga palang merah.
4.      Akibat Perang Dunia 1 dalam bidang Kemanusiaan
Keadaan perekonomian masing-masing negara yang terlibat dalam kancah peperangan menjadi hancur. Hal tersebut membawa dampak kepada umat manusia. yaitu kemiskinan dan kemelaratan semakin mencekam, wabah penyakit merajela, penduduk yang negaranya sedang berperang banyak kehilangan tempat tinggal, banyak manusia yang tak berdosa harus kehilangan nyawa dan cacat mental maupun cacat tubuh, dan banyak lagi akibat yang dapat ditimbulkan dengan meletusnya Perang Dunia 1. 
5.      Akibat Positif
a.       Lahirnya negara-negara baru
Seperti dalam perjanjian Versailes maka daerah jajahan Jerman harus diserahkan pada LBB, maka Negara-negara baru seperti Polandia, Denmark, Cekoslavia dan Belgia mulai memiliki kedaulatan kembali.
Dibentuk LBB Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah sebuah  organisasi internasional yang didirikan setelah Konferensi Perdamaian Paris 1919, tepatnya pada 10 Januari 1920. Fungsi-fungsi utamanya termasuk melucutisenjata, mencegah perang melalui keamanan kolektif, menyelesaikan pertentangan antara negara-negara melalui negosiasi dan diplomasi, serta memperbaiki kesejahteraan hidup global.
Ide untuk mendirikan LBB dicetuskan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson meskipun AS sendiri kemudian tidak pernah bergabung dengan organisasi ini. Sejumlah 42 negara menjadi anggota saat LBB didirikan. 23 di antaranya tetap bertahan sebagai anggota hingga LBB dibubarkan pada 1946. Antara 1920-1937, 21 negara masuk menjadi anggota, namun tujuh di antara keduapuluh satu anggota tambahan ini kemudian mengundurkan diri (ada yang dikeluarkan) sebelum 1946. [6]
6.      Akibat Negatif
a.       Korban Jiwa dan Luka-luka
Korban Tewas
Tentara Blok Sekutu : 5.520.000
Tentara Blok Sentral : 4.386.000
Warga sipil : 6.493.000
Korban Luka
Tentara Blok Sekutu : 12.831.000
Tentara Blok Sentra : 8.388.000
Warga sipil : -
Korban Hilang
Tentara Blok Sekutu : 4.121.000
Tentara Blok Sentral : 3.629.000
Warga sipil : -
Total militer dan warga yang terluka berat dari perang dunia pertama adalah 37 juta jiwa: 16 juta jiwa meninggal kemudian dan 21 juta jiwa luka berat. Total kematian dalam perang adalah 9.7 juta di pihak militer dan 6.8 juta jiwa di pihak sipil.
b.      Berkembang Diktatorisme, Fasisme, Komunisme.
Peperangan Dunia satu menciptakan banyak iri, sombong dan dendam pada setiap Negara yang bertikai, dari perasaan-perasaan ini pula terjadi pemikiran yang menimbulkan gerakan dahsyat dikemudian hari. Diktatorisme, Fasisme, Komunisme adalah contoh hasil dari perang dunia pertama, pada masa selanjutnya hal ini pulalah yang menyebabkan Perang Dunia Kedua dan Perang Dingin.
c.       Kerugian Dana yang Besar
Setiap tentara, senjata dan strategi perang mengeluarkan dana yang tidak sedikit, apalagi derita kerugian ketika kalah perang utamnya adalah dengan tunduknya kepada perjanjian Versailes yang diterima Jerman.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Dalam Perang Dunai 1, Jerman melancarkan serangan secara frontal di darat. Jerman juga melancarkan perang kapal selam. Dalam aksi-aksinya, tidak jarang kapal dagang dan penumpang milik negara-negara Triple Entante dan negara-negara netral seperti Amerika Serikat juga ditenggelamkan. Amerika Serikat akhirnya terlibat, setelah ratusan warga sipilnya mati di kapal penumpang Inggris.
Hal ini menyebabkan Jerman harus mengakhiri perangnya dengan meletakkan senjata pada tanggal 11- November 1918 di Compugne (sebelah utara Paris) Untuk menambah ingatan Anda, silahkan Anda tulis pada tabel berikut ini sebab kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I.
Perang merupakan pengerahan total segala kekuatan yang ada dan dimiliki oleh negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I telah membawa akibat yang sangat luas dalam berbagi kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.

B.     Saran
Penulis berharap kepada pembaca umumnya dan khususnya kepada penulis sendiri, untuk dapat mengetahui dan memahami sebab-sebab terjadi perang dunia 1. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
 
DAFTAR PUSTAKA

Soebantardjo. Sari Sejarah Jilid II. Jogyakarta : Penerbit Bopkri
Mark Easton, Geraldine Carrodus, Tim Delany, Kate McArthur, Richard Smith. Oxford Big Ideas Geography/History 10. United Kingdom : Oxford
Magdalia, Alfian.2007. Sejarah .Jakarta:Esis
Soebantardjo.2004. Sari Sejarah Jilid II. Jogyakarta : Penerbit Bopkri

Djaja, Wahyudi. 2012.  Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta : Penerbit Ombak




[1] Djaja, Wahyudi. 2012.  Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta : Penerbit Ombak
[2] Soebantardjo.2004. Sari Sejarah Jilid II. Jogyakarta : Penerbit Bopkri
[3] Mark Easton, Geraldine Carrodus, Tim Delany, Kate McArthur, Richard Smith. Oxford Big Ideas Geography/History 10. United Kingdom : Oxford
[4] Magdalia, Alfian.2007. Sejarah .Jakarta:Esis
[5] Soebantardjo.2004. Sari Sejarah Jilid II. Jogyakarta : Penerbit Bopkri
[6] Djaja, Wahyudi. 2012.  Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta : Penerbit Ombak