MAKALAH PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR PAI
MASYARAKAT SEBAGAI SUMBER MEDIA
PEMBELAJARAAN AGAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai
dimensi kehidupan manusia, baik dalam keagamaan, ekonomi, sosial, budaya maupun
pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan
iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang
berkaitan dengan faktor-faktor di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah
media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai pleh guru/calon guru,
sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara
baik berdaya guna dan berhasil.
Di
dalam makalah ini kami akan membahas terkait dengan penjelasan diatas, yaitu
mengenai media pendidikan atau media pembelajaran. Tetapi dikarenakan dari
media pembelajaran itu banyak sekali macam dan pembahasannya, kami akan
membahas terkait media pembelajaran yaitu media lingkungan.
B. Rumusan Masalah
- Lingkungan yang bagaimana yang bisa menjadi media pembelajaran keagamaan ?
- Apa manfaat yang dapat diambil dari lingkungan sebagai media pembelajaran keagamaan?
- Seberapa besar pengaruh lingkungan sebagai media pembelajaran keagamaan itu ?
C. Tujuan Masalah
- Agar mengetahui lingkungan yang bagaimana yang bisa menjadi media pembelajaran keagamaan.
- Agar mengetahui apa manfaat yang dapat diambil dari lingkungan sebagai media pembelajaran keagamaan.
- Agar mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan sebagai media pembelajaran keagamaan.
BAB II
PEMBAHASAN
MASYARAKAT SEBAGAI SUMBER MEDIA PEMBELAJARAAN AGAMA
A. Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran
keagamaan
Lingkungan yang berada disekitar
kita baik di sekolah maupun di luar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar kagamaan. Lingkungan
meliputi :
1.
Masyarakat di sekeliling sekolah.
2.
Lingkungan fisik di sekitar sekolah.
3.
Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Sebagaimana
diketahui bahwa anak didik atau siswa sebelum masuk sekolah telah membawa
pengalaman yang bermacam-macam yang mereka dapat dari orang tua dan lingkungan
mereka. Guru hanya berusaha agar murid lebih akrab dengan lingkungan. Langkah
awal yang dapat dilakukan kearah itu adalah :
1.
mengarahkan untuk memahami lingkungan yang bisa di jadikan pembelajaran
keagamaan
2.
Membawa peralatan keagaman sebagai media pembelajaran.
3.
Menggunakan peralatan tersebut untuk memahamkan bahwa
Disamping itu lingkungan luar
sekolah(masyarakat umum) juga dapat digunakan sebagai sumber belajar keagamaan
baik berupa manusia atau masyarakat, tumbuh-tumbuhan, hewan/binatang dan
sumber-sumber alam lainnya. Topic-topik yang dipilih hendaklah memenuhi
syarat-syarat sebagai sumber belajar, antara lain :
1.
Harus sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP);
2.
Dapat menarik perhatian siswa;
3.
Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat;
4.
Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan;
5.
Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan
6.
Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.
Peristiwa alam juga dapat dijadikan
sumber belajar seperti : banjir, topan, gempa, letusan gunung berapi, hujan,
petir. Kepala sekolah hendaknya menyarankan kepada guru agar kreatif dalam
mencari sumber belajar disekitar sekolah. Karena itu perlu memperhatikan
langkah-langkah, antara lain :
1.
Menyelidiki lingkungan sekitar, mencari hal-hal yang diusahakan dapat dijadikan
sebagai sumber belaja keagamaanr.
2.
Membuat perencanaan proses belajar mengajar berdasarkan topic yang dipilih.
3.
Mengorganisasi siswa secara berkelompok atau secara individual sesuai dengan
kebutuhan.
4.
Menjelaskan kepada sisiwa mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan.
5.
Memberikan tugas kepada kelompok dan individu.
6.
Mendiskusikan hasil kerja yang diperoleh.
7.
Menyimpulkan hasil kerja.
8.
Menilai kerja siswa dan
9.
Tindak lanjut yang diperlukan.
Masyarakat merupakan salah satu
aspek lingkungan yang besar manfaatnya untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini
akan memberikan manfaat tidak saja kepada sekolah atau anak didik, tetapi juga
kepada masyarakat itu sendiri. Manfaat tersebut antara lain :
- Bagi Sekolah
- Sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses belajar mengajar yang terintegrasi antara anak didik, pendidik dan masyarakat mengenai keagamaan.
- Mata pelajaran (bidang studi) yang diberikan akan bersifat fungsional keagamaan, bermafaat dan berguna bagi masyarakat.
- Sekolah akan peka menghadapi kebutuhan masyarakat. Begitu juga terhadap kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam masyarakat.
- Sekolah akan menjauhi pengetahuan yang bersifat verbalitas.
- Membangkitkan motivasi untuk mengadakan penelitian terhadap fakta-fakta yang ada di masyarakat.
- Memberikan pengalaman langsung dan praktis kepada anak didik tentang problem-problem di masyarakat.
- Anak didik dan pendidik akan lebih mengenal adat istiadat dan kebudayaan lingkungan atau masyarakat sehingga mereka juga menyadari peranan masyarakat dalam pembangunan.
- Sekolah akan menyiapkan kader-kader pembangunan untuk daerah pedesaan.
- Lebih ekonomis, sebab suatu dapat dijadikan tujuan yang berbeda-beda dari bermacam-macam bidang studi.
- Membiasakan anak didik untuk mendekati suatu masalah secara interdisipliner (masalah-masalah sosial dan masalah-masalah yang ada disekitar lingkungannya).
- Memberikan keseimbangan yang tepat antara perkembangan intelektual dan keterampilan praktis.
- Sekolah dapat terbantu dengan ikut sertanya masyarakat bertanggung jawab sebagian terhadap pembiayaan dan penyediaan gedung-gedung.
- Masyarakat bersama sekolah, dinas dan lembaga-lembaga lainnya akan lebih bekerja sama dalam pelaksanaan pembangunan.
- Anak didik akan lebih menyadari bahwa pendidikannya adalah untuk kepentingan masyarakat.
- Pendidik akan memperoleh pengalaman-pengalaman yang berharga untuk penyempurnaan proses belajar mengajar.
- Bagi Masyarakat
- Sedangkan untuk kepentingan masyarakat dapat bermanfaat, antara lain :
- Pembangunan mesyarakat akan berjalan lancer, sebab setiap lapangan kehidupan akan dapat bantuan tenaga terdidik dari anak didik yang ahli dalam bidangnya.
- Anggota masyarakat dapat secara jujur dan terbuka mengkritisi keadaan sebenarnya yang terjadi dalam masyarakat, mislanya pemberantasan buta huruf dan sebagainya.
- Membantu pemecahan masalah pengangguran yang sering terjadi dalam masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan Kelompok Belajar Pengetahuan Dasar (KBPD), Kelompok Belajar Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (KBPKK), dan Kelompok Belajar Pendidikan Kejuruan (KBPK).
- Membantu dalam usaha membendung terjadinya arus urbanisasi ke kota-kota besar, sebab telah banyak anggota masyarakat yang telah mendapat latihan-latihan atau kursus-kursus yang praktis dan fungsional di desa-desa.
- Melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau karyawisata dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi mereka pada umunya dan desa pada khususnya.
- Dengan bantuan tenaga-tenaga yag terdidik maka anggot masyarakat akan memiliki cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang lebih sistematis terhadap program pembangunan.
- Masyarakat aka dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan yang mereka hadapi.
- Masyarakat akan merasa bahwa sekolah adalah milik mereka sendiri, karena mereka lebih mengenal fungsi sekolah untuk pembangunan masyarakat dari tangga pertama.
- Dengan adanya kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat maka akan tercipta suatu kondisi yang dapat mendorong masyarakat untuk gemar belajar.
Beberapa cara yang dapat dilakukan
sekolah dalam memanfaatkan masyarakat sebagai media pendidikan :
- Melakukan kerja sama dengan orang tua murid;
- Membawa sumber-sumber dari masyarakat kedalam sumber-sumber yang diusahakan masyarakat seperti pertanian, perusahaan.
- Mengajak anak didik ke lingkungan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam suatu kegiatan tertentu.
B. Teknologi
Komunikasi Sebagai Lingkungan Media Pembelajaran Dalam Pengembangan Pendidikan keagamaan
Teknologi komunikasi
merupakan teknologi modern dalam bidang komunikasi dengan produk yang berupa
peralatan elektronik dan bahan-bahan (sofware) yang disajikan telah
mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk pendidikan, dan teknologi
komunikasi pendidikan itu mempunyai suatu manfaat dalam mempengaruhi dan
mengetahui hal–hal yang ada di sekitar dan diperuntukan kepada orang lain
secara timbal balik, sehingga mampu untuk memecahkan suatu masalah dalam
kehidupan seperti halnya di indonesia sarana yang cukup memadai dalam teknologi
komunikasi adalah media radio, televisi dan lain–lain. Teknologi komunikasi
dapat digunakan untuk menimbulkan kepekaan terhadap keadaan, nasib serta
malapetaka yang menimpa pada suatu daerah, dengan adanya media teknologi
komunikasi maka keadaan yang demikian dapat menimbulkan suatu respon dan rasa
solidaritas (kesetiakawan) kepada orang lain apabila dalam pendidikan khususnya
pendidikan formal maka teknologi komunikasi seperti media komunikasi yang
dijadikan pelengkap untuk menambah intlektual dan emosianal dalam pendidikan
misal: OHP video, televisi maka selain itu haruslah ada teknologi kemunikasi
yang lebih sentral atau menjadi pusat pengembangan dan pemahaman bagi anak
didik yaitu seorang pendidik (guru) yang dapat memberikan suatu pesan atau
amanah dalam menjadikan anak didik lebih dewasa, maka dari itu kami disini
membahas tentang manfaat dari lingkup teknologi dalam pengembangan
pendidikan/proses pembelajaran.
Komunikasi berasal dari
bahasa latin : Communicatee yang berarti memberitahukan, berpartisipasi atau
menjadi milik bersama, misalnya komunikasi diartikan : proses menyebarkan
informasi, berita, pesan, pengetahuan atau nilai-nilai dengan maksud
menggunakan partisipasi agar hal-hal yang disampaikan itu menjadi milik bersama
antara komunikator (orang yang menyampaikan pesan) dan kemunikasi (orang yang
menerima pesan).[2][2]
Komunikasi memegang
peranan penting dalam pendidikan agar komunikasi antara guru dan siswa
berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa, guru
perlu menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar melalui media
terjadi bila ada komunikasi antara guru (sumber) dan murid (penerima).
Dalam proses / konsep
teknologi pendidikan, tugas media bukan hanya sekedar mengkomunikasikan
hubungan antara sumber (pengajar) dan sipenerima (anak didik), namun lebih dari
itu merupakan bagian yang integral dan saling mempunyai keterkaitan antara
komponen yang satu dengan yang lainnya, saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi
Pola komunikasi dalam
interaksi pendidikan dibagi menjadi 2 bagian:
(1) Pola komunikasi satu
arah
Seorang guru sebagai pusat
belajar mengajar (teacher centered), guru menyampaikan pelajaran dengan
berceramah sianak didik mendengarkan dan mencatat (si anak didik pasif) gurulah
yang merencanakan, mengendalikan dan melaksanakan segala sesuatu.
Tapi pola ini banyak
kelemahan dibanding keuntungan, kelemahanya : suasana kelas kaku, guru
cenderung otoriter sebab hubungan guru dengan si anak seperti majikan dengan
bawahan, mengerti atau tidak mengertinya si anak didik tidak dengan cepat
diktehu guru dan guru akan berbicara terus menerus.
(2) Pola komunikasi dua
arah
Pada pola ini sianak didik
memperoleh pengetahuan didalam kelas di bawah bimbingan guru atau dengan
bantuan tenaga temannya sendiri, terjadilah suatu proses saling bertukar
pikiran atau saling membero informasi yang mematangkan si anak didik dalam
segala perbuatan belajar.
Dalam berkomunikasi dan
berinteraksi dengan anak didik, guru/ pengajar haruslah tahu
kriteria/karakteristik dari anak didiknya karena setiap individu itu mempunyai
perbedaan adanya itu karena pengaruh:
1. Pembawaan yaitu kepantasan intelegensi urat
saraf dan benrtuk tubuh
2. Lingkungan yaitu pengaruh dari luar yang
mempengaruhi perkembangan anak
Didalam teknologi
kominikasi yang penerapannya dalam pendidikan banyak sekali aktivitasnya yaitu
:
·
fasilitas dan media yang mengentarai transaksi dan informasi
·
metode pendidikan dimana fasilitas dan media merupakan komponen integral
·
serangkaian pilihan yang menghendaki adanya :
- Perubahan fisik kelas
- Hubungan guru dan murid yang tidak langusng, artinya: bahwa ada media pelengkap untuk memberi suatu pengetahuan lebih dalam menangkap mata pelajaran
- Aktiviras murid yang relatif independent di kontrol guru
- Tenaga pembantu guru (juru ajar/para guru profesional)
- Perubahan peranan dan kecakapan guru yang diperlukan
Kita lihat dari teknologi
komunikasi yang non verbal dan sepertinya bisa digunakan dalam komunikasi
instruksional, komunikasi instruksional dari komunikasi secara keseluruhan yang
bersifat metodis-teoritis, maksudnya kajian atau garapannya berpola tertentu,
sehingga akhirnya bisa diterapkan untuk kepentingan dilapangan, adapun manfaat
adanya komunikasi instruksional yaitu: efek perubahan tingkah laku yang
terjadi, sehingga hasil tindakan komunikasi instruksional bisa dikontrol atau
dikendalikan digunakan secara baik, misal : video dalam pengajaran, komputer
untuk mengembangkan ilmu yang lebih maju, tapi komunikasi instruksional juga
lebih ditekankan kepada pola perencanaan dan pelaksanaan secara operasional
yang didukung oleh teori-teori untuk keberhasilan efek perubahan perilaku pada
pihak sasaran pelaksanaan tersebut yaitu : guru, dosen, penyulung, pembimbing Hambatan-hambatan
yang terjadi dalam pengembangan teknologi komunikasi pendidikan dipengaruhi
aspek internal dan juga aspek eksternal, dan pada aspek internal yaitu ada
beberapa faktor :
*
Hambatan pada sumber yaitu komunikator/guru
a) Hambatan kejiwaan/psikologis yaitu simpati, ketidak senangan, benci
b)Hambatan bahasa yaitu gangguan se
gmatik yang berhubungan
digunakan arti kata salah (bahasa/kata-kata yang belum dipahami)
c)Perbedaan pengalaman yaitu gangguan pada masalah kehidupan (penyampaian dari
komunikator apa yang disampaikannya tentu tidak sebaik mereka yang mempunyai
keahlian yang baik (kecongkakan, kurang motivasi, kurang pergaulan)
*
Hambatan pada media/alat komunikasi
a) Hambatan/gangguan pada saluran terjadi karena adanya ketidakberesan pada
saluran komunikasi atau pada suasana sekitar berlangsungnya proses komunikasi
dalam pendidikan. Misalnya gangguan suara, tidak jelas/sakah teknis, gambar
tidak jelas, dan lain-lain.
b)Hambatan pada komunikan terjadi pada pihak komunikator atau pengajar dan
media/saluran tetapi pihak sasaran pun bisa berpeluang untuk menghambat bahkan
kemungkinan lebih besar dari yang lain (timbul kecurigaan) (menurut Cawley,
1982)
Untuk mengatasi hambatan
di atas ada beberapa pelancar komunikasi, memperlancar itu dengan halnya :
1. Kepercayaan/kredibilitas.
2. Kewenangan
yang adil.
3. Kewibawaan.
4. Kondisi tehnik
yang baik.
5.
Penguasaan sematik/bahasa yang baik.
6.
Status sosial seseorang guru yang baik dan profesional.
7.
Menghindari lambang-lambang yang belum di pahami oleh penerima pesan.
8.
Penyajian yang di persiapkan secara mantap.
C. Manfaat Teknologi Komunikasi
Dalam Pembelajaran lingkungan keagamaan
Masuknya teknologi
komunikasi pendidikan dalam garis besarnya akan mempengaruhi strategi
pengembangan kurikulum pola interaksi pendidikan dan lahirlah berbagai bentuk
lembaga pendidikan, dalam hal ini media mempunyai peranan penting yang di
laksanakan secara menyeluruh yaitu :
1.Sumber media berupa orang saja ( kebanyakan terjadi pada madrasah sekarang ini)
dalam pola interaksi ini guru kelas memegang penuh kendali atas berlangsungnya
pengajaran dan bahkan pendidikan.
2.Sumber berupa orang yang di bantu oleh sumber lain, maka guru masih memegang
kontrol hanya saja tidak mutlak, karena dia dibantu oleh sumber lain.
3.Sumber orang bersama sumber lain berdasarkan suatu pembagian tanggung jawab
(terdapat kontrol bersama) misalnya media mengontrol penyajian informasi serta
efektifitas penerimaan pesan sedang guru kelas mengontrol disiplin dan
kegairahan belajar.
Di lihat dari segi
penggunaan media ada tiga kecenderungan untuk penggunaan media yaitu:
a) Dipakai secara massa yang meliputi radio, televisi, internet, dll.
b) Dipakai dalam kelakuan, baik kecil maupun besar seperti : proyektor film
bingkai, overhead , kaset video, kaset suara.
c) Dipakai secara individual seperti mesin belajar misalnya komputer.
Dalam dunia pendidikan
teknologi komunikasi itu sedemikian penting peranannya dalam proses pendidikan
dan belajar mengajar, karena itu efektivitasnya harus menjadi perhatian serius
para praktisi pendidikan terutama guru. Agar proses komunikasi lebih efktif dan
dengan demikian tujuan pendidikan tercapai secara optimal. Dan alat komunikasi
juga penting sebagai pelengkap untuk mencapai pengembangan intelektual dan
kreativitas anak didik dan hanya media yang akan mengontrol penyajian informasi
bagi anak didiknya pula dan guru juga sebagai sumber sentral agar dapat memberi
suatu pengetahuannya.
D. Lingkup Internet Sebagai
Media lingkungan pembelajaran keagamaan
Internet mengapa diperlukan untuk pembelajaran
? Internet telah menggunakan teks, grafik, video dan juga audio secara
bersamaan. Internet juga dapat menjangkau student di mana saja tanpa
memperhatikan tempat dan waktu. Internet dapat memberikan layanan video
walaupun tidak sebagus videotape, TV ataupun CD-ROM. Internet dapat
berinteraksi secara real time, tapi tidak sebaik seperti telepon ataupun video
konverensi. Internet dapat memberikan informasi secara tekstual, dan berguna
untuk lingkungan pembelajaran keagamaan.
Internet mempunyai beberapa keunggulan
dibandingan media lain. Internet mengkombinasikan kelebihan dari media lain
sehingga penyampaian video dan suara lebih baik dari buku, lebih interaktif
dari videotape dan seperti halnya CDROM, Internet dapat menghubungkan orang
dari berbagai tempat dengan mudah dan cepat. Keuntungan yang lain, Internet
bukan hanya media penyampai tetapi juga dapat sebagai content provider. Oleh
karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa Internet merupakan sumber informasi
terbesar dan beragam saat ini.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Lingkungan yang berada di sekolah maupun di
luar sekolah dapat dijadikan sebagai
sumber belajar. Lingkungan meliputi : Masyarakat di sekeliling sekolah,
Lingkungan fisik di sekitar sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak
terpakai dan yang bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu
dalam belajar, Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Masyarakat merupakan salah satu aspek
lingkungan yang besar manfaatnya untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini akan
memberikan manfaat tidak saja kepada sekolah atau anak didik, tetapi juga
kepada masyarakat itu sendiri.
Komunikasi memegang
peranan penting dalam pendidikan agar komunikasi antara guru dan siswa
berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa, guru
perlu menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar melalui media
terjadi bila ada komunikasi antara guru (sumber) dan murid (penerima).
B. Saran
Demikian pembahasan makalah kelompok kami.
Semoga kiranya dapat bermanfaat bagi kita semua. Dalam makalah ini tentunya
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu saran dan kritik
sangat kami harapkan demi perbaikan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir. H, Usman
Basyiruddin, Media Pembelajaran,
Jakarta : Ciputat Pers, 2002.
Drs. Chabib Thoha, PBM-PAI di
Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998.