ANALISIS NOVEL “JANGIR BALI” KARYA : NUR ST. ISKANDAR
A.
Alur
Alur
adalah serangkaian peristiwa yang direka dan dijalain dengan saksama dengan
menggerakan jalan cerita melalui kearah klimaks dan penyelesaian( sebab akibat)
.
Menurut para ahli :
1.
Robert Stanton
[1]Alur merupakan rangkaian
pristiwa-pristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada
prristiwa-pristiwa yang terhubung secara kausal saja. Pristiwa kausal merupakan
pristiwa yangmenyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai pristiwa lain dan
tidak dapat di abaikan karenaakan berpengharuh pada keselurhan karya. Jadi alur dalam novel ini
adalah campuran. Dengan membuktikannya sebagai berikut:
Alur maju : ia
hendak membuka sekolah disini. Kalau anak-anak desa merasa jauh pulang-balik ke
singaraja hendak dibukanya sekolah didesa ini. (Hal.48)
alur mundur : “ tadi ibu katakan, ibu gadis jua dahulu. Tentu saja dan
kerap juga dilamar orang seperti engkau ini. Ceti dua tiga orang dating, tapi
ibu tolak belaka. Akhirnya di antara pelamar yang banyak itu adalah seorang
yang menarik hati ibu. (Hal.41)
B.
Penokohan
Penokohan
adalah penciptaan citra tokoh dalam
karya susastra atau penggabaran watak(sifat).
Menurut para ahli
1.
Robert Stanton
Penokohan
biasanya dalam dua konteks. Konteks pertama, karakter menuju pada
individu-individu bertanya; “berapa karakter yang ada dalam cerita itu?”.
Konteks kedua, karakter merujuk pada pencampuran dari berbagai
kepentingan,keinginan, emosi, dan prinsip moral dari individu-individu tersebut
seperti yang tampak emplisit pada
pertanyaan; “menurutmu, bagaimanka karakter dalam cerita itu?”.[2]
Dalam sebagian besar cerita dapat ditemukan satu ‘karakter utama’ karakter yang
terkait dengan semua pristiwa yang
berlangsung dalam cerita.
Jadi didalam novel JANGIR
BALI ada beberapah penokohan
dalam cerpen tersebut yaitu :
a. Raden Panji susila :”
ramah, sopan, dermawan, dan pemuji”. ( Hal.3 )
b. Putuasih :”
pandai, rajin “.( Hal.7 )
c. I Ngurah :”
humoris, baik hati dan suka menolong”. ( Hal.5 )
d. Ibu Putuasih :” penyayang, sabar dan berbakti
pada suami, rajin bekerja”( Hal.41 )
e. Nyoman Gede :” homuris” ( Hal. 31 )
f. R.P Panji
Kusumowijoyo :” memikirkan diri
sendiri, tidak peduli dan ingin dipuji”( Hal.55 )
g. Bibi Raden Panji Susila :”
penurut pada suami, penyayang”( Hal.57 )
h. Raden Joyosasminto(Ayah Putuasih ):” mencelah,
pemarah, dan tidak bertanggung jawab “(
Hal. 42 )
i.
Reserse(mata-mata) :” pemfitnah,
pembohong,penjahat, dan picik”(Hal. 93)
j.
Ibu Raden
Panji Susilah :
penyayang
k. Polisi :” tidak tegas dan tidak adil “
(Hal.64)
l.
Trimuntri : “ penyayang”
(Hal.36 )
m. I ketut dan Wirada :”
pencuri dan penganiaya”( Hal.21 )
n. Jilantik :
“ baik, ramah, dan peduli pada sesame “ (Hal.98)
C.
Latar
Latar
adalah keterangan mengenai waktu,ruang dan suasana terjadinya suatu lakuan
dalam karya sastra.
Menurut para ahli
1.
Robert Stanton
Latar
adalah lingkungan yang melingkupi sebuah pristiwa dalam cerita, semesta yang
berintraksi dengan pristiwa-pristiwa yang sedang berlangsung.[3]
Lartar juga dapatberwujud waktu-waktu tertentu(hari,bulan,dan tahun),cuaca,
atau satu priode.
Jadi latar dari novel JANGIR BALI ada tiga latar yaitu latar waktu, latar tempat dan
latar suasana yaitu sebagai berikut :
a. Latar waktu
“ pagi hari. matahari sudah
mulai naik dari tepi langit sebelah timur, baru sepenggalan tingginya. Sinarnya
sebagai emas yang baru disepuh, gilang-gemilang dan lemah lembut”. ( Hal.1 )
“ pada pukul delapan malam ,
sesudah makan susilah duduk menghadapi meja tulisnya, yang terletak disudut
sebuah bilik kecil’. ( Hal.13 )
b. Latar Tempat
1. “Singaraja : kebetulan hari itu cerah itu bertepatan
dengan hari yang dimuliakan orang bali yang beragama Hindhu di Singaraja, pusat
kebesaran dan kebudayaan Bali Utara.”( Hal.48 )
2. “Sanjen : dan sehabis mengusahakan perkara sekolah dan
pekerjaan sosial itu, ia
pun pergi pula kedesa sanjen akan menemui kekasihnya.” (Hal. 55 )
3. “ Bangkalan
Surabaya : Hampir sekalian orang yang ada di stasiun bangkalan itu kenal akan
susila.”
4. “Penjara : demi membela kawan-kawanya yang tidak
bersalah tertangkap dalam penjara , ia pun terjebak oleh tipu daya polisi dan
akhirnya susila pun tertankap dalam
penjara.”( Hal. 93 )
5. “Garendot : keadaan sekelilingnya menunjukan kepadanya
bahwa ia sudah dekat di desa grendrot.” ( Hal.100 )
6. “Pantai Selat Bali : anak-anak pun banyak serta untuk
menuju kea rah tepi pantai dengan riang.” ( Hal. 1 )
c.
Latar suasana
: sedih, mengharukan, menegangkan, kebahagiaan.
D.
Judul
Judul
adalah nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan
secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu(kepala karangan cerita).
Menurut para ahli
1.
Prof. Suminto A. Sayuti
Judul merupakan hal pertama
dibaca oleh pembaca fiksi. Judul merupakan elemen lapisan luar suatu fiksi.
Jadi novel dari Nur St.
Iskandar adalah “ Jangir Bali”
E.
Sudut pandang
Sudut
pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari
sudut nama pengarang memandang ceritnya.[4]
Menurut para ahli
1.
Prof. Suminto A. Sayuti
Sudut padang adalah arah pandang
terhadap pristiwa-pristiwa didalam cerita senhingga tercipta satu kesatuan
cerita yang utuh. Atau pristiwa dan kejadian dalam cerita.
Jadi, “
sudut pandang dari novel Jangir Bali adalah sebagai berikut “ Raden Panji
Susila berasal dari Madura dan beragama islam , ia berumur sekitar antara 20
atau 21 tahun. Ia jadi guru di sekolah taman siswa di singaraja , baru tiga
bulan dipindahkan dari bangkalan ke sana. Yang memiliki cita-cita yang tinggi
dan mulia terhadap kepada bangsa dan negerinya. Hendak menggangkat derajat
banggasa dan tanah air ke tingkat yang agak tinggi. “ ( Hal. 3 )
F.
Gaya bahasa dan nada
Nada
tinggi rendahnya bunyi(lagu,musik). Gaya adalah sikap, gerakan,
Menurut para ahli[5]
1.
Robert stanton dan Prof. Suminto
A. Sayuti
Nada adalah sikap emosional
pengarang yang di tampilkan dalam cerita. Nada bisa nampak dalam berbagai
wujud, baik yang ringan, romantis, hironis, mistirius, seyap, bagai mimpi, atau
penuh perasaan dan Gaya bahasa merupakan cara pengungkapan
seseorang yang khas bagi seorang pengaran . Jadi
gaya bahasa dari novel Jangir Bali yaitu”
a. lebih kental dengan bahasa melayu dan bali itu sendiri
. misalnya gaya bahasa yang berhubungan
dengan kasta sudra, kasta satria, priyai, metagon. “
b. Nada
Rendah : Raden Panji Susila
berasal dari Madura dan beragam islam yang berumur 20-21 tahun.
Tinggi : tidak nak, sebelum
terlambat, baiklah kauturut nasihat ibu tadi.
G.
Simbolisme
Simbolisme
adalah perihan pemakaian simbol(lambang) untuk mengepresikan ide-ide misalnya
sastra, seni.[6]
Menurut para ahli
1.
Robert stanton
Dalam fiksi, simbolisme dapat
memunculkan tigak efek yang masing-masing bergantung pada bagaiman simbol
bersangkutan digunakan petama, sibol muncul pada satu kejadian penting dalam
cerita menunjukan makna peristiwa. Dua, satu simbol yang ditambilkan
berulang-ulang. Mengingatkan kita akan beberapa elemet konstan dalam semesta
cerita. Tiga, simbol yang muncul apa konteks yang berbeda-beda akan membantu
kita menemukan tema. Jadi simbolisme dari novel yang bejudul Jangir Bali yaitu sebagai berikut :
“bagai
bumi dengan langit bedanya dengan pekarangan rumah orang sebelah-menyebelah”.
H.
Ironi
Ironi adalah salah satu
jenis majas yang mengungkapkan sindiran halus.[7]
Menurut para ahli
1.
Robert stanton
Ironi dimaksudkan sebagai cara
untuk menunjukan bahwa sesuatu berlawanan dengan apa yang telah di duga
sebelumnya.
Jadi ironi dari novel yg
bejudul Jangir Bali ada beberapah ironi yaitu sebagai berikut:
a. “ saya takut nak, kalau-kalau kita ini sebgai si cebol
ridukan bulan. Ia orang bangsawan kita ini orang hina dina. Dia satria dan kita
ini sudra. Masa dapat antah bercampur dengan beras” ( Hal.40 )
b. “ biar rakyat makan tanah ia tak peduli, asal ia
sendiri daoat hidup boros dengan gaji besar asal mendapat pujian dari atas “ (
Hal. 58 )
I.
Tema
Tema
adalah pokok pikiran dasar cerita yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar
mengarang, mengubah sajak, dan sebagainya.[8]
1.
Robert stanton
Tema gagasan utama dan maksud
utama secara pleksibel, tergantung pada konteks yang ada. Tema membuat cerita
lebih terfokus, menyatu, mengerucut, dan berdampak.
Jadi novel dari Jangir Bali
yang bertemakan “ Seorang laki-laki yang mempertaruhkan cita-cita dan juga cinta nya. “ yang didapat dari
konflik 1,2 dan 3 pada novel trsebut yaitu
a.
“ibu tidak menyukai susila yang
menyangkut pautkan cita-citanya pada percintaanya terhadap anaknya putuasih,
Karena ibuk tidak mau kejadian masa lalu dirinya terulang lagi pada anaknya
ini.” ( Hal. 41 )
b. “polisi mencurigai niat baik susilah yang inggin
membanggun sekolah untuk kemajuan bangsa dan bernegara . yang dipandangnya
sebagai perbuatan yang betentangan dengan aturan menjaga ( kesejahteraan dan
kemampuan umum )”. ( Hal. 64 )
c. “Menghilangnya putuasih tanpa kabar sehinggah
mengacaukan pikiran susila akan gadis tersebut. “ ( Hal. 240 )
No comments:
Post a Comment