1

loading...

Friday, April 26, 2019

MAKALAH PENGEMBANGAN VARIASI BELAJAR


 MAKALAH PENGEMBANGAN VARIASI BELAJAR 


PEMBAHASAN
     A.    Pengertian Variasi Mengajar Dan Fungsinya
Menurut Uzer Usman variasi adalah berbagai macam suatu kegiatan pendidik dalam konteks interaksi belajar mengajar yang ditunjukkan untuk mengatasi kebosanan peserta didik (Usman, 1995: 84).
Variasi adalah beraneka macam bentuk, gaya, atau beraneka ragam. Jika variasi mengajar adalah berbagai macam cara pendidik dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran didalam kelas terhadap peserta didik. Kamus ilmiah popular mengartikan variasi adalah selingan, selang-seling, atau pergantian. Selain itu variasi dapat diartikan sebagai keaneka ragaman cara yang membuat sesuatu tidak baku dan itu-itu saja.
Variasi didalam pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan meningkatkan minat dan keingintahuan peserta didik. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa variasi mengajar adalah perubahan / pergantian tingkah laku, sikap dan perbuatan pendidik dalam konteks belajar mengajar sebagai tujuan untuk mengatasi kebosanan peserta didik, sehingga memiliki tingkat belajar yang tinggi. Siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Adapun fungsi dari variasi mengajar antara lain :
1.      Sebagai penarik perhatian peserta didik kepada aspek-aspek belajar mengajar yang relevan.
Ketika seorang pendidik memiliki berbagai macam cara dalam proses belajar mengajar maka akan menarik perhatian peserta didik dalam belajar. Dengan begitu proses belajar didalam kelas akan berjalan dengan baik (menyenangkan).
2.      Sebagai motivasi ektrinsik peserta didik dalam belajar
Variasi dalam pembelajaran juga memberikan acuan peserta didik dalam belajar mengapa demikian, karena proses pembelajaran yang bervariasi membuat peserta diddik tergugah untuk terus belajar (Mustakim, 2011: 220).
3.      Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada peserta didik tentang hal-hal yang baru.
Rasa ingin tau peserta didik dapat di kembangkan melalui banyaknya variasi belajar yang digunakan oleh pendidik, dengan begitu akan mengembangkan daya fikir peserta didik dan bertambahnya wawasan peserta didik.
4.      Untuk memupuk tingkah laku yang positif.
Didalam suatu pembelajaran dikelas peserta didik memiliki tingkah laku yang bermacam-macam, baik yang positif maupun negatif. Apabila dalam suatu pembelajaran pendidik monoton menggunakan satu model pembelajaran maka hal tersebut akan menimbulkan kebosanan yang berujung munculnya sikap negatif pada peserta didik. Jadi sebagai pendidik harus bisa memvariasikan pembelajaran dikelas agar peserta didik nyaman dalam belajar dan semakin meredamnya sikap negatif dan munculnya tingkah laku yang positif.
5.      Guna memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya.
Ada banyak peserta didik yang cinta akan pelajaran namun tidak cinta terhadap pendidik (cara mengajarnya), sehingga membuat peserta didik terbawa untuk tidak mencintai pelajaran yang pada awalnya dicintai. Hal ini disebabkan oleh cara belajar yang diciptakan oleh pendidik tidak bervariasi. Jadi sebagai pendidik harus bisa menciptakan atau mengembangkan variasi dalam mengajar. Karena hal tersebut dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam memperoleh cara yang sesuai dengan keinginan peserta didik masing

     B.     Tujuan Variasi Mengajar
1.      Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar perhatian siswa terhadap materi pelajaran sangat di tuntut. Sedikitpun tidak di harapkan adanya siswa yang tidak atau kurang memperhatikan pelajaran/ penjelasan guru, karena itu akan menyebakan siswa tidak mengerti akan bahan yang di berikan oleh guru.
2.      Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.
Dalam proses belajar mengajar di kelas, tidak semua siswa mempunyai motivasi yang sama terhadap suatu bahan. Untuk bahan tertentu boleh boleh jadi siswa menyukainya, tetapi untuk bahan yang lainnya siswa bisa tidak menyukainya. Ini merupakan sebuah masalah bagi guru di setiap kali melakukan pertemuan. Guru salalu di hadapkan pada masalah motivasi. Guru sealau ingin memberikan motivasi terhadap siswanya yang kurang menperhatikan materi pelajaran yang sedang di sampaikan.
3.      Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
Ketika mengajar, guru dengan santainy duduk tenang di kursi, tidak peduli bagaimana tingkah laku peserta didik, adalah jalan pengajaran yang cepat membosankan. Guru yang pandai adalah guru ynag menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa. Sehingga siswa ingin selalu dekat dengan guru.
4.      Memberikan kemungkinan pilihan fasilitas belajar individual
Fasilitas merupakan belajar yang harus ada di sekolah, fungsinya berguna sebagai alat bantu pengajaran, alat peraga. Lengkap tidaknya fasilitas balajar mempengaruhi pemilihan yang harus guru lakukan. Sangat terbatasny fasilitas belajar cenderung lebih sedikit alternatif yang tersedia untuk melakukan pemilihan, misalnya, kurangnya buku yang tersedia untuk suatu bidang studi menyebabkan metode mencatat lebih dominan dan sulit bagi guru untuk melakukan pendekatan individual.
5.      Mendorong anak didik untuk belajar
Gejala adanya anak didik yang kurang senang menerima pelajaran dari guru tidak harus terjadi, karena hal itu akan menghambat proses belajar mengajar. Disinilah di perlukan peranan guru, bagaimana upaya menciptakan lingkungan berlajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar. Untuk hal ini cara akurat yang mesti guru lakukan adalah mengembangklan variasi mengajar, baik dalam gaya mengajar, dalam menggunakan media dan bahan pengajaran (Djamarah dan Aswan, 1997: 181).
               
     C.    Jenis-Jenis Variasi Pembelajaran Sd/Mi
Didalam pembelajaran tidak akan bisa berjalan dengan baik apabila hanya menggunakan satu macam jenis pembelajaran. Karena hal tersebut akan menimbulkan kebosanan. Dengan begitu pada kegiatan belajar 5 ini akan dijelaskan jenis-jenis keanekaragaman (variasi) yang membuat proses pembelajaran tidak bersifat monoton.
Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah kegiatan menyampaikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Dengan seiring perkembangan dunia pendidikan  proses pembelajaran berkembang mengikuti kremajuannya. Agar suatu pembelajaran tidak monoton maka diperlukan model pembelajaran, strategi pembelajaran dan alat atau media dalam proses pembelajaran. Berikut variasi pembelajaran tersebut :
1.       Pembelajaran konvensional
Pembelajaran ini merupakan jenis pembelajaran yang paling sering digunakan, dimana pendidik menyampaikan materi kepada peserta didik secara langsung. Ciri pembelajaran ini adalah pendidik lebih dominan didalam proses pembelajaran.
2.      Pembelajaran interaktif
Pada pembelajaran ini memiliki perbedaan dengan pembelajaran ceramah diman pembelajaran interaktif lebih menekankan pada pola interaksi peserta didik dan pendidik. Proses pembelajaran tetep berlangsung seperti metode ceramah namun ada kalanya pendidik memberikan waktu bagi peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya. Sehingga diharapkan peserta didik akan lebih aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3.      Pembelajaran kontruktivisme
Pembelajaran ini menekankan pada pembangunan situasi pembelajaran yang kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung.  Pembelajaran dengan jenis ini, orientasi lebih ditekankan pada peserta didik dimana pendidik hanya memiliki peranan sebagai penggerak yang memberi intruksi  dan mengarahkan kegiatan agar kondusif. Sedangkan peranan utama atau yang lebih aktif dalam jenis pembelajaran ini adalah peserta didik itu sendiri.
4.      Pembelajaran inquiri
Pada pembelajaran ini lebih menekankan pada peserta didik untuk lebih aktif melakukan pengamatan dan penganalisisan tentang fenomena-fenomena yang terjadi yang jawabnnya belum diketahui sebelumnya. Jenis pembelajaran ini sering disebut pembelajaran proses.
Selain pembelajaran diatas masih ada banyak jenis variasi pembelajaran yaitu :
1.       Pembelajaran kolaboratif (bekerja sama)
Pembelajaran ini tidak hanya sekedar bekerja sama antar peserta didik dalam kelompok biasa melainkan suatu kegiatan belajar dikatakan kolaboratif apabila dua orarang atau lebih saling bekerja bersama memecahkan masalah bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Dua unsur yang paling penting dalam pembelajaran ini adalah adanya tujuan yang sama dan ketergantungan yang positif (Anitah, et al,. 2011: 3.1).
2.      Pembelajaran quantum
Jenis pembelajaran ini digunakan untuk menanggulangi masalah yang paling sulit disekolah. Istilah quantum secara harfiah memiliki arti kualitas sesuatu, pembelajaran quantum adalah seperangkat metode dan falsafah belajar. Pembelajaran quantum mengedepankan unsur kebebasan, santai, menakjubkan, menyenangkan, dan menggairahkan.
3.      Pembelajaran tamatik
Pembelajaran tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokok utama (tema), dan melibatkan bebrapa bidang studi yang berkaitan dengan tema. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang digunakan pendidik untuk mendorong partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan yang difokuskan pada semua topik yang disukai peserta didik dan dipilih untuk belajar (Anitah, et al,. 2011: 3.10).
a.       Pembelajaran model social
b.      Pembelajaran mencari dan bermakna
c.       Pembelajaran kooperatif
Jika anda telah memahami pembelajaran kolaboratif maka disini anda akan melihat perbedaannya adengan pemeblajaran kooperatif. Kooperatif memiliki makna yaitu bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tujuan. Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga peserta didik akan bekerja sama  untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota kelompoknya.
d.      Pembelajaran gambar dan gambar
e.       Pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC)
f.       Pembelajaran berdasarkan masalah
g.      Pembelajaran penemuan terbimbing
h.      Pembelajaran missouri mathematics project (MMP)
i.        Pembelajaran problem solving
j.        Pembelajaran problem posing.
Semua jenis variasi pembelajaran ini memiliki fungsi masing-masing selain itu setiap jenis pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan. Tujuan adanya jenis pembelajaran adalah agar pendidik bisa memilih jenis pembelajaran seperti apa yang akan digunakan didalam kelas agar terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak monoton.
   D.    Prinsip Penggunaan Variasi Pembelajaran Sd/Mi
Dalam proses belajar mengajar masalah kegiatan peserta didik adalah yang menjadi fokus perhatian. Apapun kegiatan yang pendidik lakukan tidak lain adalah untuk suatu upaya bagaimana lingkungan yang tercipta itu menyenangkan hati semua peserta didik dan dapat menggairahkan belajar peserta didik.
Prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah sebagai berikut(Anitah, et al,. 2011: 7.47) :
1.      Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik kemampuan peserta didik, latar belakang sosial budaya, materi yang sedang dijelaskan, dan kemampuan pendidik menciptakan variasi tersebut.
2.      Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu proses belajar
3.      Variasi harus terjadi secara lancar dan berkesinambungan, hingga tidak merusak suasana kelas dan tidak mengganggu jalannya proses belajar.
4.      Komponen-komponen variasi yang membutuhkan pengorganisasian dan perencanaan yang baik perlu dirancang secara cerman serta dicantumkan dalam rencana pembelajaran. Selain itu, perubahan keterampilan mengadakan variasi dapat dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan balikan yang diterima oleh pendidik dari peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya bentuk umpan balik ada dua yaitu :
a.       Umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan peserta didik.
b.      Umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.

      E.     Manfaat Variasi Mengajar
1.      Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar mengajar yang relevan.
2.      Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru.
3.      Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.
4.      Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya(Usman, 1995: 84).


PENUTUP
     A.    Kesimpulan
Variasi mengajar merupakan suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.pengembangan  Variasi mengajar adalah mengajar yang tidak monoton bisa dari gaya mengajar, metode, media dan materi yang dikembangkan menggunakan hal-hal baru, bervariasi dan menyenangkan.
Tujuan variasi secara garis besar adalah menikkatakan daya tarik peserta didik terhadap pembelajaran didalam kelas sehingga menimbulkan motivasi dari dalam maupun luar peserta didik, selain itu dengan adanya variasi pembelajaran membuat peserta didik meningkatkan sikap positif terhadap pendidik dan sekolahnya. Dengan dijabarkannnya tujuan variasi diharapkan bahwa pendidik dapat memilih variasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pendidik dan peserta didik didalam kelas tersebut. Sehingga proses belajar akan berjalan kondusif.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah W. Sri. dkk. 2011.  Modulstrategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.
Usman, Moh. Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rusda Karya.

No comments:

Post a Comment