MAKALAH PENGEMBANGAN VARIASI BELAJAR
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Variasi Mengajar Dan Fungsinya
Menurut
Uzer Usman variasi adalah berbagai macam suatu kegiatan pendidik dalam konteks
interaksi belajar mengajar yang ditunjukkan untuk mengatasi kebosanan peserta
didik (Usman, 1995: 84).
Variasi
adalah beraneka macam bentuk, gaya, atau beraneka ragam. Jika variasi mengajar
adalah berbagai macam cara pendidik dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran didalam kelas terhadap peserta didik. Kamus ilmiah popular
mengartikan variasi adalah selingan, selang-seling, atau pergantian. Selain itu
variasi dapat diartikan sebagai keaneka ragaman cara yang membuat sesuatu tidak
baku dan itu-itu saja.
Variasi
didalam pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan meningkatkan minat dan
keingintahuan peserta didik. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa variasi mengajar adalah perubahan / pergantian tingkah laku, sikap dan
perbuatan pendidik dalam konteks belajar mengajar sebagai tujuan untuk
mengatasi kebosanan peserta didik, sehingga memiliki tingkat belajar yang
tinggi. Siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan
serta secara aktif. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau
perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk memberikan kesan
yang unik. Adapun fungsi dari variasi mengajar antara lain :
1. Sebagai
penarik perhatian peserta didik kepada aspek-aspek belajar mengajar yang
relevan.
Ketika seorang pendidik memiliki
berbagai macam cara dalam proses belajar mengajar maka akan menarik perhatian
peserta didik dalam belajar. Dengan begitu proses belajar didalam kelas akan
berjalan dengan baik (menyenangkan).
2. Sebagai
motivasi ektrinsik peserta didik dalam belajar
Variasi dalam pembelajaran juga
memberikan acuan peserta didik dalam belajar mengapa demikian, karena proses
pembelajaran yang bervariasi membuat peserta diddik tergugah untuk terus
belajar (Mustakim, 2011: 220).
3. Untuk
memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki
pada peserta didik tentang hal-hal yang baru.
Rasa ingin tau peserta didik dapat di
kembangkan melalui banyaknya variasi belajar yang digunakan oleh pendidik,
dengan begitu akan mengembangkan daya fikir peserta didik dan bertambahnya
wawasan peserta didik.
4. Untuk
memupuk tingkah laku yang positif.
Didalam suatu pembelajaran dikelas
peserta didik memiliki tingkah laku yang bermacam-macam, baik yang positif
maupun negatif. Apabila dalam suatu pembelajaran pendidik monoton menggunakan
satu model pembelajaran maka hal tersebut akan menimbulkan kebosanan yang berujung
munculnya sikap negatif pada peserta didik. Jadi sebagai pendidik harus bisa
memvariasikan pembelajaran dikelas agar peserta didik nyaman dalam belajar dan
semakin meredamnya sikap negatif dan munculnya tingkah laku yang positif.
5. Guna
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh cara menerima
pelajaran yang disenanginya.
Ada banyak peserta didik yang cinta akan
pelajaran namun tidak cinta terhadap pendidik (cara mengajarnya), sehingga
membuat peserta didik terbawa untuk tidak mencintai pelajaran yang pada awalnya
dicintai. Hal ini disebabkan oleh cara belajar yang diciptakan oleh pendidik
tidak bervariasi. Jadi sebagai pendidik harus bisa menciptakan atau
mengembangkan variasi dalam mengajar. Karena hal tersebut dapat memberikan
kesempatan kepada peserta didik dalam memperoleh cara yang sesuai dengan
keinginan peserta didik masing
B.
Tujuan
Variasi Mengajar
1. Meningkatkan
dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar perhatian
siswa terhadap materi pelajaran sangat di tuntut. Sedikitpun tidak di harapkan
adanya siswa yang tidak atau kurang memperhatikan pelajaran/ penjelasan guru,
karena itu akan menyebakan siswa tidak mengerti akan bahan yang di berikan oleh
guru.
2. Memberikan
kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.
Dalam
proses belajar mengajar di kelas, tidak semua siswa mempunyai motivasi yang
sama terhadap suatu bahan. Untuk bahan tertentu boleh boleh jadi siswa
menyukainya, tetapi untuk bahan yang lainnya siswa bisa tidak menyukainya. Ini
merupakan sebuah masalah bagi guru di setiap kali melakukan pertemuan. Guru
salalu di hadapkan pada masalah motivasi. Guru sealau ingin memberikan motivasi
terhadap siswanya yang kurang menperhatikan materi pelajaran yang sedang di
sampaikan.
3. Membentuk
sikap positif terhadap guru dan sekolah
Ketika mengajar, guru dengan santainy
duduk tenang di kursi, tidak peduli bagaimana tingkah laku peserta didik,
adalah jalan pengajaran yang cepat membosankan. Guru yang pandai adalah guru
ynag menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa. Sehingga siswa ingin
selalu dekat dengan guru.
4. Memberikan
kemungkinan pilihan fasilitas belajar individual
Fasilitas merupakan belajar yang harus
ada di sekolah, fungsinya berguna sebagai alat bantu pengajaran, alat peraga.
Lengkap tidaknya fasilitas balajar mempengaruhi pemilihan yang harus guru
lakukan. Sangat terbatasny fasilitas belajar cenderung lebih sedikit alternatif
yang tersedia untuk melakukan pemilihan, misalnya, kurangnya buku yang tersedia
untuk suatu bidang studi menyebabkan metode mencatat lebih dominan dan sulit
bagi guru untuk melakukan pendekatan individual.
5. Mendorong
anak didik untuk belajar
Gejala adanya anak didik yang kurang
senang menerima pelajaran dari guru tidak harus terjadi, karena hal itu akan
menghambat proses belajar mengajar. Disinilah di perlukan peranan guru,
bagaimana upaya menciptakan lingkungan berlajar yang mampu mendorong anak didik
untuk senang dan bergairah belajar. Untuk hal ini cara akurat yang mesti guru
lakukan adalah mengembangklan variasi mengajar, baik dalam gaya mengajar, dalam
menggunakan media dan bahan pengajaran (Djamarah dan Aswan, 1997: 181).
C. Jenis-Jenis
Variasi Pembelajaran Sd/Mi
Didalam
pembelajaran tidak akan bisa berjalan dengan baik apabila hanya menggunakan
satu macam jenis pembelajaran. Karena hal tersebut akan menimbulkan kebosanan.
Dengan begitu pada kegiatan belajar 5 ini akan dijelaskan jenis-jenis
keanekaragaman (variasi) yang membuat proses pembelajaran tidak bersifat
monoton.
Kegiatan
pembelajaran merupakan sebuah kegiatan menyampaikan materi pelajaran yang
dilakukan oleh pendidik. Dengan seiring perkembangan dunia pendidikan proses pembelajaran berkembang mengikuti kremajuannya.
Agar suatu pembelajaran tidak monoton maka diperlukan model pembelajaran,
strategi pembelajaran dan alat atau media dalam proses pembelajaran. Berikut
variasi pembelajaran tersebut :
1. Pembelajaran konvensional
Pembelajaran ini merupakan jenis pembelajaran
yang paling sering digunakan, dimana pendidik menyampaikan materi kepada
peserta didik secara langsung. Ciri pembelajaran ini adalah pendidik lebih
dominan didalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran
interaktif
Pada pembelajaran ini memiliki perbedaan
dengan pembelajaran ceramah diman pembelajaran interaktif lebih menekankan pada
pola interaksi peserta didik dan pendidik. Proses pembelajaran tetep
berlangsung seperti metode ceramah namun ada kalanya pendidik memberikan waktu
bagi peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya. Sehingga diharapkan peserta
didik akan lebih aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Pembelajaran
kontruktivisme
Pembelajaran ini menekankan pada
pembangunan situasi pembelajaran yang kondusif pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Pembelajaran dengan jenis
ini, orientasi lebih ditekankan pada peserta didik dimana pendidik hanya
memiliki peranan sebagai penggerak yang memberi intruksi dan mengarahkan kegiatan agar kondusif.
Sedangkan peranan utama atau yang lebih aktif dalam jenis pembelajaran ini
adalah peserta didik itu sendiri.
4. Pembelajaran
inquiri
Pada pembelajaran ini lebih menekankan
pada peserta didik untuk lebih aktif melakukan pengamatan dan penganalisisan
tentang fenomena-fenomena yang terjadi yang jawabnnya belum diketahui
sebelumnya. Jenis pembelajaran ini sering disebut pembelajaran proses.
Selain
pembelajaran diatas masih ada banyak jenis variasi pembelajaran yaitu :
1. Pembelajaran kolaboratif (bekerja sama)
Pembelajaran ini tidak hanya sekedar bekerja
sama antar peserta didik dalam kelompok biasa melainkan suatu kegiatan belajar
dikatakan kolaboratif apabila dua orarang atau lebih saling bekerja bersama
memecahkan masalah bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Dua unsur yang
paling penting dalam pembelajaran ini adalah adanya tujuan yang sama dan
ketergantungan yang positif (Anitah, et
al,. 2011: 3.1).
2. Pembelajaran
quantum
Jenis pembelajaran ini digunakan untuk
menanggulangi masalah yang paling sulit disekolah. Istilah quantum secara
harfiah memiliki arti kualitas sesuatu, pembelajaran quantum adalah seperangkat
metode dan falsafah belajar. Pembelajaran quantum mengedepankan unsur
kebebasan, santai, menakjubkan, menyenangkan, dan menggairahkan.
3. Pembelajaran
tamatik
Pembelajaran tematik didefinisikan
sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokok utama (tema),
dan melibatkan bebrapa bidang studi yang berkaitan dengan tema. Pembelajaran
tematik merupakan pembelajaran yang digunakan pendidik untuk mendorong
partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan yang difokuskan pada semua topik
yang disukai peserta didik dan dipilih untuk belajar (Anitah, et al,. 2011: 3.10).
a. Pembelajaran
model social
b. Pembelajaran
mencari dan bermakna
c. Pembelajaran
kooperatif
Jika
anda telah memahami pembelajaran kolaboratif maka disini anda akan melihat
perbedaannya adengan pemeblajaran kooperatif. Kooperatif memiliki makna yaitu
bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tujuan. Belajar kooperatif adalah
pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga peserta didik akan
bekerja sama untuk memaksimalkan
kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota kelompoknya.
d. Pembelajaran
gambar dan gambar
e. Pembelajaran
cooperative integrated reading and composition (CIRC)
f. Pembelajaran
berdasarkan masalah
g. Pembelajaran
penemuan terbimbing
h. Pembelajaran
missouri mathematics project (MMP)
i.
Pembelajaran
problem solving
j.
Pembelajaran
problem posing.
Semua
jenis variasi pembelajaran ini memiliki fungsi masing-masing selain itu setiap
jenis pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan. Tujuan adanya jenis
pembelajaran adalah agar pendidik bisa memilih jenis pembelajaran seperti apa
yang akan digunakan didalam kelas agar terciptanya proses pembelajaran yang
menyenangkan dan tidak monoton.
D. Prinsip
Penggunaan Variasi Pembelajaran Sd/Mi
Dalam
proses belajar mengajar masalah kegiatan peserta didik adalah yang menjadi
fokus perhatian. Apapun kegiatan yang pendidik lakukan tidak lain adalah untuk
suatu upaya bagaimana lingkungan yang tercipta itu menyenangkan hati semua
peserta didik dan dapat menggairahkan belajar peserta didik.
Prinsip-prinsip
penggunaan variasi mengajar itu adalah sebagai berikut(Anitah, et al,. 2011: 7.47) :
1. Variasi
yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, karakteristik kemampuan peserta didik, latar belakang sosial
budaya, materi yang sedang dijelaskan, dan kemampuan pendidik menciptakan
variasi tersebut.
2. Variasi
harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu proses
belajar
3. Variasi
harus terjadi secara lancar dan berkesinambungan, hingga tidak merusak suasana
kelas dan tidak mengganggu jalannya proses belajar.
4. Komponen-komponen
variasi yang membutuhkan pengorganisasian dan perencanaan yang baik perlu
dirancang secara cerman serta dicantumkan dalam rencana pembelajaran. Selain
itu, perubahan keterampilan mengadakan variasi dapat dilakukan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung sesuai dengan balikan yang diterima oleh pendidik dari
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya bentuk umpan
balik ada dua yaitu :
a. Umpan
balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan peserta didik.
b. Umpan
balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.
E. Manfaat Variasi
Mengajar
1. Untuk
menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar
mengajar yang relevan.
2. Untuk
memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki
pada siswa tentang hal-hal yang baru.
3. Untuk
memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara
yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.
4. Guna
memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang
disenanginya(Usman, 1995: 84).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variasi
mengajar merupakan suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi
belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta
penuh partisipasi.pengembangan Variasi
mengajar adalah mengajar yang tidak monoton bisa dari gaya mengajar, metode,
media dan materi yang dikembangkan menggunakan hal-hal baru, bervariasi dan
menyenangkan.
Tujuan
variasi secara garis besar adalah menikkatakan daya tarik peserta didik
terhadap pembelajaran didalam kelas sehingga menimbulkan motivasi dari dalam
maupun luar peserta didik, selain itu dengan adanya variasi pembelajaran
membuat peserta didik meningkatkan sikap positif terhadap pendidik dan
sekolahnya. Dengan dijabarkannnya tujuan variasi diharapkan bahwa pendidik
dapat memilih variasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pendidik dan
peserta didik didalam kelas tersebut. Sehingga proses belajar akan berjalan
kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah W. Sri. dkk. 2011. Modulstrategi
pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1997. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan: STAIN Press.
Usman, Moh. Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung :
PT. Remaja Rusda Karya.
No comments:
Post a Comment