MAKALAHMata kuliah Analisis Pembelajaran PAI di Sekolah/Madrasah dan PT ANALISIS BUKU TEKS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSMP KELAS IX
KURIKULUM 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seiring dengan
berkembang pesatnya teknologi yang ada, tentunya dapat membantu proses
pembelajaran dalam lembaga pendidikan formal seperti sekolah, banyak sumber
belajar pada saat ini mudah untuk di dapatkan secara cepat dan praktis. Namun
meski demikian, dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah, buku teks adalah
sumber belajar yang masih menjadi pegangan dan acuan wajib bagi pendidik dan
peserta didik.
Bahan ajar bukan semata-mata dibuat
berdasarkan imajinasi sang pendidik saja, akan tetapi yang jauh lebih penting
adalah berbasis pada kebutuhan peserta didik.[1] Untuk itu,
bahan ajar harus mendukung dan memuaskan peserta didik dalam soal keilmuan dan
kedalaman materi.
Pemilihan buku
teks sebagai pegangan baik bagi pendidik maupun peserta didik dalam mata
pelajaran pendidikan agama islam, menjadi hal yang sangat penting di awal
sebelum proses belajar itu dilaksanakan. Karena mulai dari penyajian materi
sampai teknik evaluasi khususnya dalam mata pelajaran agama islam, masih banyak
yang kurang sesuai dengan perkembangan peserta didik.
Disamping itu,
polemik kebijakan baru Kurikulum 2013 sebagai perbaikan dari Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan, Standar Kompetensi Kelulusan berubah dari SK (Standar
Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) menjadi KI (Kompetensi Inti) dan KD
(Kompetensi Dasar), sehingga dalam hal ini pemerintah juga menyediakan buku pelajaran
untuk guru dan siswa sebagai bahan ajar di sekolah. Buku yang disusun langsung
oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan disesuaikan dengan KI dan KD yang
telah disusun dalam kurikulum 2013, salah satunya adalah pelajaran tematik di
semua jenjang SD, SMP dan SMA dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintific
approach). Idealnya
penyajian materi yang dijelaskan dalam buku teks tetap harus disesuaikan dengan
perkembangan peserta didik.
Buku-buku yang
ditulis hendaknya diarahkan pada peningkatan wawasan dan perkembangan jiwa yang
positif, tidak hanya masalah iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), tetapi
juga masalah sosial dan imtak (iman dan takwa).[2]
Maka dengan
adanya buku teks tersebut akan sangat mempengaruhi bagi si pembaca, sehingga
dengan membaca buku teks tersebut dapat memberikan pengaruh positif terhadap
peserta didik. Karena pada dasarnya perkembangan peserta didik berbeda-beda
sesuai dengan usia. Begitu juga karakteristik pola pikir peserta didik pada jenjang
SMP tentunya berbeda dengan jenjang SMA.
Buku teks
sebagai suatu sumber yang digunakan oleh peserta didik
hendaknya mempunyai bentuk atau cara penyajian yang menarik untuk selalu dipelajari oleh peserta didik. Karena kualitas penyajian buku teks yang menarik dan memudahkan untuk dipelajari akan sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik, khususnya dari tingkat penyajian materi dan bahasa yang tersaji dalam buku teks tersebut.
hendaknya mempunyai bentuk atau cara penyajian yang menarik untuk selalu dipelajari oleh peserta didik. Karena kualitas penyajian buku teks yang menarik dan memudahkan untuk dipelajari akan sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik, khususnya dari tingkat penyajian materi dan bahasa yang tersaji dalam buku teks tersebut.
Penulis
memilih buku teks SMP kelas IX kurikulum 2013 karena materi ajar kelas IX
sangat padat, dalam artian di samping guru
mengajarkan materi kelas IX juga beberapa kali mengulang materi kelas
VII dan kelas VIII sebagai bentuk dari persiapan ujian sekolah siswa.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu buku teks pembelajaran PAI?
2. Apa saja aspek yang menjadi bahan analisis
buku teks PAI SMP?
3. Apa
saja muatan buku teks PAI SMP elas IX kurikulum 2013?
4. Bagaimana analisis buku teks PAI SMP kelas IX
kurikulum 2013?
C.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui buku teks pembelajaran PAI
2. Mengetahui aspek yang menjadi bahan analisis
buku teks PAI SMP
3. Mengetahui muatan buku teks PAI SMP elas IX
kurikulum 2013
4. Mengetahui kelayakan buku teks PAI SMP kelas IX
kurikulum 2013
D.
Prosedur Pemecahan Masalah
Dalam
memecahkan masalah ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan, dengan
mengumpulkan referensi-referensi terkait seperti buku dan jurnal penelitian
untuk mengambil pendapat umum yang menunjang analisis buku teks PAI SMP kelas
IX kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Buku Teks Pendidikan Agama
Islam
1. Pengertian
Buku Teks
Buku teks adalah buku sekolah yang memuat bahan yang
telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang
memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar dan disusun secara
sistematis untuk diasimilasikan.[3]
Sedangkan menurut Dedi, buku teks
(buku pelajaran) merupakan media instruksional yang peranya sangat dominan di
kelas dan merupakan alat yang penting untuk meyampaikan materi kurikulum, dari
sinilah buku sekolah menduduki peranan sentral pada semua tingkatan.[4]
Dari pengertian diatas, dapat
dijelaskan bahwa buku teks adalah buku yang berisi tentang uraian mata
pelajaran dalam bidang tertentu, yang disusun secara sistematis dan disesuaikan
dengan panduan kurikulum,
berdasarkan tujuan, orientasi pembelajaran serta menyesuaikan dengan
perkembangan peserta didik. Dalam konteks ini buku Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti adalah salah satu buku yang disusun langsung oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan sekolah-sekolah baik dari tingkat
dasar, menengah pertama maupun menengah atas sebagai bahan ajar.
2.
Fungsi Buku
Teks
Fungsi dan peranan dari buku teks, menurut Green dan
Petty dalam Tarigan, antara lain:
a. Mencerminkan
suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta
mendemonstrasikan aplikasi dalam pengajaran yang disajikan.
b. Menyajikan
suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca dan
bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar
bagi programprogram kegiatan yang disarankan dimana keterampilanketerampilan
ekspresional diperoleh pada kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
c. Menyediakan
suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan
ekspresional.
d. Menyajikan
(bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya), metode-metode dan
sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi siswa.
e. Menyajikan
fiksasi awal yang perlu sekaligus juga sebagai penunjang bagi latihan dan tugas
praktis.
f. Menyajikan
bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.[5]
Melihat penjelasan fungsi dari buku teks diatas, jelaslah
bahwa peranan buku teks dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting, oleh
karena itu buku pelajaran yang digunakan haruslah memiliki sudut pandang yang
jelas baik dari prinsip-prinsip, pendekatan maupun metode yang digunakan. Buku
ajar sebagai salah satu sumber belajar haruslah menyajikan bahan-bahan ajar yang
baik, susunanya juga harus sistematis, bervariasi serta mempunyai daya tarik
yang kuat, karena akan mempengaruhi minat siswa dalam menggunakan buku
tersebut.
B.
Aspek-Aspek Analisis Buku
Teks Pendidikan Agama Islam
Menurut Hadari Nawawi
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis buku teks adalah sebagai
berikut:
1. Menyeleksi teks (buku, majalah, dokumen) yang
akan diselidiki yaitu dengan mengadakan observasi untuk mengetahui keluasan
pemakaian buku tersebut, menetapkan standar isi buku di dalam bidang tersebut
dari segi teoritis dan praktisnya.
2. Menyusun item-item yang spesifik tentang isi
dan bahasa yang akan diteliti sebagai alat pengumpulan data.
3. Menetapkan cara yang ditempuh, yaitu dengan
meneliti keseluruhan isi buku dan bab per bab.
4. Melakukan pengukuran terhadap teks secara
kualitatif dan kuantitatif, misalnya tentang tema dalam paragraf, dan pesan
yang akan disampaikan.
5. Membandingkan hal berdasarkan standar yang
telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Mungin Eddy
Wibowo menyebutkan bahwa buku pelajaran yang baik harus memenuhi:
1. Aspek isi materi pelajaran, Materi pelajaran
merupakan bahan pelajaran yang disajikan dalam buku pelajaran.
Buku pelajaran yang baik
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
relevansi, yaitu buku pelajaran
yang baik memuat materi yang relevan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku,
relevan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan tingkat pendidikan
tertentu, serta relevan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa
yang akan menggunakan buku pelajaran tersebut.
b.
Adekuasi/kecukupan, yaitu buku
tersebut memuat materi yang memadai dalam rangka mencapai kompetensi yang
diharapkan.
c.
Keakuratan, yaitu isi materi yang
disajikan dalam buku benar-benar secara keilmuan, mutakhir, bermanfaat bagi
kehidupan, dan pengemasan materi sesuai dengan hakikat pengetahuan.
d.
Proporsionalitas, yaitu uraian
materi buku memenuhi keseimbangan kelengkapan, kedalaman, dan keseimbangan
antara materi pokok dengan materi pendukung.
2. Aspek Penyajian, dalam hal ini buku pelajaran
yang baik, menyajikan bahan secara lengkap, sistematis, sesuai dengan tuntutan
pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara penyajian yang membuat enak
dibaca dan dipelajari.
3. Bahasa dan Keterbacaan, bahasa adalah sarana
penyampaian dan penyajian bahan, seperti kosakata, kalimat, paragraf, dan
wacana. Keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa bagi tingkatan
siswa.
4. Aspek Grafika. Grafika merupakan bagian dari
buku pelajaran yang berkaitan dengan fsik buku, meliputi ukuran buku, jenis
kertas, cetakan, ukuran huruf, warna, dan ilustrasi, yang membuat siswa
menyenangi buku yang dikemas dengan baik dan akhirnya juga meminati untuk
membacanya.[7]
Karena fokus analisisnya adalah
Pendidikan Agama Islam, maka buku teks Pendidikan Agama Islam haruslah memuat
nilai-nilai anak seusianya, yaitu SMP kelas IX. Hal ini akan mempengaruhi cara
berfikirnya dalam menanggapi lingkungan dan kehidupan sehari-hari.
C.
Muatan Buku Teks Pendidikan
Agama Islam SMP Kelas IX Kurikulum 2013
1.
KI dan KD
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap
tingkat, kelas atau program. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok
yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan, sikap sosial,
pengetahuan, dan penerapan pengetahuan. Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran
secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching).
Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai
Kompetensi Inti yang harus diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran.
Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran.
Adapun KI dan KD buku teks Pendidikan Agama
Islam SMP kelas IX Kurikulum 2013 di sajikan pada gambar berikut:
2. Materi
Pembelajaran
Materi pembelajaran didalam buku teks PAI SMP kelas IX
Kurikulum 2013 terdiri dari 12 bab yang meliputi:
a.
Bab 1: Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri
Kebiasaan Buruk
b. Bab 2: Menatap Masa Depan dengan Optimis,
Ikhtiar, dan Tawakal
c.
Bab 3: Mengasah Pribadi yang Unggul dengan
Jujur, Santun, dan Malu
d.
Bab 4: Akikah dan Kurban Menumbuhkan Kepedulian
Umat
e.
Bab 5: Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi
Nusantara
f.
Bab 6: Meraih Kesuksesan dengan Optimis,
Ikhtiar, dan Tawakal
g.
Bab 7 :Beriman kepada Qada' dan Qadar Berbuah Ketenangan Hati
h.
Bab 8 :Damaikan Negeri dengan Toleransi
i.
Bab 9: Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat,
Taat kepada Orangtua dan Guru
j.
Bab 10: Dahsyatnya Persatuan dalam Ibadah Haji
dan Umrah
k.
Bab 11: Menelusuri Tradisi Islam di Nusantara
D.
Analisis Buku Teks
Pendidikan Agama Islam SMP Kelas IX Kurikulum 2013
1.
Kesesuaian KI, KD, dan
Tujuan Pembelajaran
KI dan KD sudah sesuai dan sejalan dengan tujuan dan Standar
Kompetensi lulusan peserta didik untuk kelas IX SMP.
Berikut contoh pada materi pembelajaran BAB I tentang Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk:
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak
mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam
ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.2 : Beriman kepada hari akhir.
2.7 : Menghargai sikap mawas diri sebagai
implementasi dari pemahaman
Iman
kepada hari akhir.
3.6 : Memahami makna iman kepada hari Akhir
berdasarkan pengamatan
terhadap dirinya, alam sekitar, dan makhluk ciptaan-Nya.
terhadap dirinya, alam sekitar, dan makhluk ciptaan-Nya.
4.6 : Menyajikan dalil naqli yang menjelaskan
gambaran kejadian hari
akhir.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
a. Mendeskripsikan
pengertian iman kepada hari akhir dengan benar.
b. Menunjukkan
dalil iman kepada hari akhir dengan benar.
c. Menyebutkan
macam-macam kiamat dengan benar.
d. Menjelaskan
contoh kejadian kiamat sugra dengan benar.
e. Menjelaskan
proses kejadian kiamat kubra dengan benar.
f.
Menjelaskan
kehidupan yang dialami manusia setelah hari kiamat
dengan benar.
dengan benar.
g.
Berperilaku beriman kepada hari akhir dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar.
h.
Berperilaku mawas diri sebagai implementasi
dari pemahaman Iman
kepada hari akhir dengan benar.[9]
kepada hari akhir dengan benar.[9]
2.
Penyajian Materi
Materi pembelajaran pada Buku teks SMP kelas IX terbitan
Kemendikbud ini terdiri atas 12 bab,
terdiri dari 2 bab materi akidah, 4 bab materi akhlak, 2 bab materi Al-Qur’an,
2 bab materi fiqh, dan 2 bab materi SKI. Berdasarkan bab yang terlihat tidak
ada materi hadis, namun ketika kita buka ternyata ada beberapa hadis, namun
tidak dibahas kandunganya baik secara umum maupun khusus. Berikut contoh
hadisnya:
Dari kutipan hadis diatas, tidak ada
penjelasan lanjutan tentang hadis, dan sangat disayangkan tidak di beri
keterangan nomor hadis dan derajat hadisnya. Sebaiknya, dicantumkan nomor dan
derajat hadis agar siswa lebih tahu dan guru juga dapat memberi penguatan.
Misalnya, jika hadisnya shahih, maka hukum pengamalan hadisnya menjadi wajib,
dan begitu pula sebaliknya, jika hadisnya dhaif, atau malah maudhu’, seharusnya
tidak dicantumkan di buku teks ini. Jadi, dari segi materi, buku ini dari sisi
kedalaman materi, kurang mendalam. Butuh revisi lebih lanjut.
Untuk penyajian materi dan gambar, sudah
sangat menarik, dengan kreasi warna yang tidak terlalu tajam namun enak untuk
dilihat. Hal ini akan mengundang ketertarikan siswa untuk membaca. Diawal bab
disajikan renungan beserta gambar untuk memancing daya tarik dan daya pikir
siswa.
Selain itu, diakhir bab juga dicantumkan
kisah-kisah Islami yang akan memancing siswa kepada kebermaknaan, dan memetik
hikmahnya.
Masih terkait dengan penyajian, jika kita
lihat dari 12 bab materi pelajaran pada halaman sebelumnya, terlihat ada 2 bab
materi pelajaran dengan judul sama namun isinya berbeda. Misalnya, Bab 2: Menatap Masa Depan dengan Optimis,
Ikhtiar, dan Tawakal. Bab 2 berisikan materi tentang akhlak, namun di Bab 6:
Meraih Kesuksesan dengan Optimis, Ikhtiar, dan Tawakal, dengan judul yang
hampir sama, ternyata materinya adalah Al-Qur’an.
Begitu juga dengan Bab 8 :Damaikan Negeri
dengan Toleransi, hampir sama pula judulnya dengan Bab 12: Menyuburkan
Kebersamaan dengan Toleransi dan Menghargai Perbedaan. Bab 8 berisikan materi
akhlak dan bab 12 berisikan materi Al-Qur’an. Ke empat bab ini sejatinya tidak
efektif dan menjadi pemborosan materi. Jika kita lihat dari daftar bab, maka
tidak bisa kita tebak yang mana materi akhlak, mana yang materi Al-qur’an.
Sehingga menjadi tidak efektif bagi guru.
Berbeda halnya dengan buku PAI SMP kelas IX
yang ditulis Sri Prabandani dan Siti Masuroh, yang berisikan 13 bab dan
memisahkan materi Al-Qur’an dan hadis dalam bab yang berbeda, seperti berikut
ini:
Akan lebih efektif jika daftar isi dan muatan
materinya seperti pada gambar diatas. Guru akan lebih mudah dalam melakukan
pengamatan umum terhadap buku. Siswa juga tidak bingung jika melihat bab,
karena dari segi judul sudah berbeda. Atau, untuk bab-bab dengan judul sama, di
gabung saja karena saling berhubungan.
3. Model dan Metode Pembelajaran
Untuk materi akidah maupun akhlak model discovery learning,
active learning, cooperative learning, kontekstual, problem based learning,
project based learning[15]
sudah sesuai tujuan pembelajaran. Karena untuk materi akidah dan akhlak,
konteksualiasi atau kebermaknaan antara materi dengan keadaan lingkungan
sekitar harus didapat oleh siswa. Terlebih lagi persoalan akidah, yang sifatnya
akhirat dan abstrak. Tentu butuh perenungan secara mendalam terkait dengan
peristiwa dan kejadian di sekitar kita.
Namun, perlu di
koreksi untuk materi Al-Qur’an, terkhusus untuk tajwid, dan membaca ayat,
rasanya model discovey learning, problem based learning, maupun project
based learning tidak akan efektif di gunakan. (Lihat gambar 2.9)
Untuk
mengajarkan tata cara membaca Al-Qur’an, tajwid, waqaf, dan sejenisnya, lebih
efektif jika menggunakan metode konvensional seperti sorogan, bandongan,
ataupun simulasi, dengan guru menjadi contoh dan teladan utama.
4.
Bahasa dan keterbacaan
Untuk
penggunaan bahasa tidak ada yang terlalu “aneh” dan membingungkan siswa. Hanya
saja guru perlu memberi penguatan dan memberi contoh-contoh faktual menggunakan
bahasa yang lebih sederhana.
5.
Evaluasi/ Penilaian
Pembelajaran
Dari segi
pemaparan penilaian atau evaluasi siswa pada buku pegangan guru, tampak sudah
ada aspek pengetahuan, keterampilan, spiritual, dan sosial, serta didukung
dengan interaksi dengan orang tua. Guru dapat memilih metode penilaian apa yang
cocok terkait dengan materi. Misalnya untuk materi haji dan umroh, guru dapat
memberikan tugas proyek kepada siswa untuk wawancara dengan orang-orang yang
sudah pernah haji/umroh, agar lebih bermakna.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Buku teks sebaiknya berisikan
materi pembelajaran yang tidak terlalu rumit dengan bahasa yang sederhana agar
dapat di cerna siswa. Sejatinya buku teks di buat untuk mencapai tujuan
pembelajaran, namun untuk pengembangan, guru dapat memberikan tugas proyek atau
portofolio sehingga pembelajaran lebih faktual.
B.
Saran
Kritik dan saran penulis harapkan
untuk pengembangan makalah yang lebih baik di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pegangan Guru Pendidikan
Agama Islam Kelas IX Kurikulum 2013 Revisi 2017.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pegangan Siswa
Pendidikan Agama Islam Kelas IX Kurikulum 2013 Revisi 2017.
Muslich, Masnur. Teks Book
Writing Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010
Nawawi, Hadari. dan Mimi Martini, Penelitian
Terapan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.
Prabandani, Sri. dan Siti Masuroh, PAI 3 SMP, Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011
Prastowo, Andi. Pengembangan
Sumber Belajar, Yogyakarta: Pedagogia, 2012
Supriadi, Dedi. Anatomi Buku
Sekolah di Indonesia, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2001
Susanti, Rini Dwi. Studi
Analisis Materi Ajar Buku Teks Pelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab, Jurnal
Arabia, Vol. 5 No. 2
Tarigan, Henry Guntur. Telaah
Buku Teks Bahasa Indonesia, Bandung: Angkasa, 1989
[1]Andi Prastowo, Pengembangan Sumber Belajar,
(Yogyakarta: Pedagogia, 2012), h.
36
36
[2]Masnur Muslich, Teks Book Writing
Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2010), h. 2
[3]Masnur Muslich, Text Book Writing
(Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan dan Pemakaian Buku Teks)...h. 50
[4] Dedi Supriadi, Anatomi Buku Sekolah di
Indonesia, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2001), h. 46
[5] Henry Guntur Tarigan, Telaah Buku Teks
Bahasa Indonesia, (Bandung: Angkasa, 1989), h. 27
[6]Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian
Terapan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 20050, h. 90
[7] Rini Dwi Susanti, Studi Analisis
Materi Ajar Buku Teks Pelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab, Jurnal
Arabia, Vol. 5 No. 2, 2013, h. 210
[8]
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
Islam Kelas IX Kurikulum 2013 Revisi 2017.
[9]
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
Islam Kelas IX Kurikulum 2013 Revisi 2017.
[10]Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama Islam Kelas
IX Kurikulum 2013 Revisi 2017, h. 54
[11]
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
Islam Kelas IX Kurikulum 2013 Revisi 2017, h. 51
[12]
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
Islam Kelas IX Kurikulum 2013 Revisi 2017, h. 45
[13] Sri
Prabandani dan Siti Masuroh, PAI 3 SMP, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, 2011), h. xi
[14]Sri
Prabandani dan Siti Masuroh, PAI 3 SMP, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, 2011), h. xii
[15]Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama Islam Kelas
IX Kurikulum 2013 Revisi 2017, h. 9
[16]
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
Islam Kelas IX Kurikulum 2013 Revisi 2017, h. 200
No comments:
Post a Comment